This Author published in this journals
All Journal Matriks Teknik Sipil
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

ANALISIS KINERJA ZONA SELAMAT SEKOLAH DI SURAKARTA (STUDI KASUS JALAN GAJAH MADA, JALAN MT HARYONO DAN JALAN HOS COKROAMINOTO Anjar Budi Santoso; Budi Yulianto; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.653 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36868

Abstract

Banyak sekolah di kota besar khususnya kota Surakarta berada di dekat area jalan raya. Kesadaran pengemudi kendaraan yang masih kurang sehingga mengendarai kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Keadaan seperti ini sangat berbahaya bagi anak sekolah. Untuk menangani hal tersebut, pemerintah menerapkan program seperti Zona Selamat Sekolah untuk menurunkan kecepatan kendaraan yang melintasi ZoSS dan mengantisipasi perilaku anak sekolah yang tidak bisa direncanakan sehingga memicu kecelakaan lalu lintas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja ZoSS di Surakarta. Analisis dimulai dengan survei volume kendaraan, spot speed, perilaku penyeberang, perilaku pengantar, kelengkapan ZoSS. Analisis mengacu pada peraturan Dirjen HubDad No. SK 3236/AJ 403/DRDJ/2006. Analisa data menggunakan statistik distribusi normal (uji Z). Hasil analisis dari kelengkapan fasilitas ZoSS belum memenuhi standar di tiga lokasi. Spot speed masih melebihi batas kecepatan ZoSS. Spot speed terendah di ZoSS Tipe 2UD 20 sebesar 22,1 km/jam di pagi hari dan 24,9 km/jam di siang hari, sedangkan tipe 2UD 25 adalah 26,1 km/jam di pagi hari dan 33,5 km/jam di siang hari. Batas untuk 2UD 20 adalah 20 km/jam dan 2UD 25 adalah 25 km/jam. Analisis perilaku penyeberang sudah selamat di dua lokasi. Analisis uji Z perilaku pengantar sudah selamat di Jalan MT Haryono dengan nilai Z sebesar 2,23.
ANALISIS KINERJA RUANG TRANSPORTASI MULTIMODA PADA SISTEM JALAN SATU ARAH DENGAN CONTRA FLOW MENGGUNAKAN TIC-TOOLS YANG BERDASAR HCM 2010 DI JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA Isyana Yuvita Poncowati; Budi Yulianto; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.71 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36965

Abstract

Jalan Brigjend Slamet Riyadi Kota Surakarta dengan sistem jalan satu arah merupakan pusat kegiatan dari berbagai kepentingan masyarakat Kota Surakarta. Ruas jalan ini memiliki desain transportasi berkelanjutan dengan menyediakan fasilitas pejalan kaki, pesepeda dan angkutan umum. Penelitian ini dilakukan seiring dengan adanya rencana perubahan sistem lalu lintas oleh pemerintah, yaitu sistem lawan arus khusus angkutan umum. Diberlakukannya sistem ini akan mempengaruhi kinerja ruang beberapa aspek transportasi, sehingga diperlukan pengujian untuk mengetahui seberapa besar perubahan nilai kinerja ruang. Aspek yang diamati dalam penelitian ini adalah kinerja ruang pejalan kaki, pesepeda dan angkutan umum menggunakan web dengan domain tic-tools.com yang berdasarkan HCM 2010. Kinerja ruang eksisting transportasi multimoda di ruas Jalan Brigjend Slamet Riyadi Surakarta masih bervariasi antara A, B, C dan D. Hasil perhitungan nilai kinerja ruang dengan perencanaan penanganan yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan transportasi multimoda menghasilkan peningkatan nilai pada pejalan kaki dan angkutan umum, namun tidak ada perubahan nilai pada pesepeda.
ANALISIS KINERJA ZONA SELAMAT SEKOLAH PADA JALAN PERKOTAAN DENGAN FUNGSI JALAN ARTERI SEKUNDER (STUDI KASUS SMP N 2 BOYOLALI DAN SMP N 2 KLATEN) Dolly Martin Turnip; Budi Yulianto; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 3 (2017): September 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v5i3.36716

Abstract

Peristiwa kecelakaan yang melibatkan pengemudi kendaraan dengan pejalan kaki atau penyeberang jalan masih sering terjadi dan angkanya selalu meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2006, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menerapkan program ZoSS (Zona Selamat Sekolah) untuk dapat menurunkan kecepatan kendaraan yang melintasi daerah sekolah yang punya akses langsung ke jalan raya dengan uji coba penerapan pertama dilakukan di 11 kota di pulau Jawa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja ZoSS di Jalan Perkotaan dengan studi kasus SMP N 2 Boyolali dan SMP N 2 Klaten. Penelitian dilakukan dengan survei volume kendaraan, spot speed, perilaku penyeberang, perilaku pengantar, kelengkapan ZoSS dan persepsi pelaku Car Free Day, guru, murid dan pengantar. Analisis mengacu pada peraturan Dirjen HubDat No. SK 3236/AJ 403/DRDJ/2006. Analisa data menggunakan statistik distribusi normal (uji Z). Hasil analisis dari kelengkapan fasilitas ZoSS belum memenuhi standar di dua lokasi. Spot speed masih melebihi batas kecepatan ZoSS. Analisis perilaku penyeberang belum selamat di kedua lokasi. Analisis perilaku pengantar di jalan Pandanaran belum selamat sedangkan di jalan Pemuda sudah selamat. Persepsi pelaku CFD, guru, murid dan pengantar sebagian besar mengenal ZoSS kecuali murid. Dari yang mengenali ZoSS, ada beberapa yang tidak memahami makna, tujuan, dan manfaat ZoSS.
STUDI VARIASI KEBERANGKATAN LALU LINTAS DAN PERBANDINGAN ARUS JENUH METODE TIME SLICE DENGAN ARUS JENUH MKJI 1997 PADA SIMPANG BERSINYAL DENGAN SHORT TIME COUNTDOWN TIMER Tri Utamy Yohana Panjaitan; Amirotul M.H Mahmudah; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 6, No 4 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v6i4.36533

Abstract

Pada jalan raya, titik konflik yang paling banyak ditemui yaitu pada simpang. Salah satu upaya untuk mengurangi titik konflik adalah dengan penambahan lampu lalu lintas. Perangkat lain yang dapat ditambahkan pada simpang adalah countdown timer. Countdown timer merupakan perangkat tambahan yang berfungsi memberikan informasi mengenai durasi waktu sinyal dari lampu lalu lintas. Akan tetapi, penambahan countdown timer ternyata menyebabkan timbulnya variasi pada keberangkatan lalu lintas atau kendaraan (Cong dkk; 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi pada waktu keberangkatan dan nilai arus jenuh dasar per meter (S0/m) pada simpang bersinyal dengan countdown timer. Data diperoleh di Simpang Sate Sumber, Simpang Polres Karanganyar, dan Simpang Tugu Wisnu yang dilakukan pada jam puncak dan jam tidak puncak. Data variasi waktu keberangkatan dianalisis menggunakan analisis statistic, sementara data arus jenuh meggunakan metode time slice. Berdasarkan hasil analisis, diketahui variasi waktu keberangkatan yang terjadi berupa percepatan waktu keberangkatan pada Simpang Sate Sumber dan perlambatan waktu keberangkatan pada Simpang Polres Karanganyar dan Simpang Tugu Wisnu. Nilai S0/m yang diperoleh pada semua simpang baik pada jam puncak tidak ada yang memenuhi standar S0/m MKJI 1997 yaitu sebesar 600.
HUBUNGAN DURASI PARKIR DENGAN KARAKTERISTIK OPERASIONAL ANGKUTAN BARANG MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI LINEAR (STUDI KASUS : JALAN KI MANGUN SARKORO - JALAN SUMPAH PEMUDA - JALAN RING ROAD SURAKARTA) Dewi Handayani; Retno Widowati; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 4 (2015): Desember 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.407 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i4.37255

Abstract

Angkutan barang memiliki perananan penting dalam hal distribusi barang untuk memenuhi kebutuhan. Dalam operasionalnya, pengemudi angkutan barang akan parkir untuk beristirahat maupun untuk mengecek kondisi kendaraannya. Kebutuhan waktu parkir dapat dipengaruhi oleh operasional kendaraannya, antara lain usia sisa ban, jarak tempuh dari lokasi terakhir parkir serta rasio muatan dengan kapasitas kendaraannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara durasi parkir dengan karakteristik operasional angkutan barang yang parkir di pinggir jalan pada ruas Jalan Ki Mangun Sarkoro, Jalan Sumpah Pemuda, dan Jalan Ring Road Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan cara pengisian kuesioner yang diperoleh dari wawancara terhadap pengemudi angkutan barang yang parkir di pinggir jalan pada ruas Jalan Ki Mangun Sarkoro, Jalan Sumpah Pemuda, dan Jalan Ring Road Surakarta. Metode analisis dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dengan durasi parkir (Y, menit) sebagai variabel terikat dan variabel bebas antara lain usia sisa ban (X1, bulan), jarak tempuh dari lokasi terakhir parkir ke lokasi penelitian (X2, km) serta rasio muatan dengan kapasitas (X3). Model persamaan hubungan antara durasi parkir dengan karakteristik operasional angkutan barang yang dihasilkan adalah Y= 177,781 - 13,104X1 + 0,195X2 + 28,092X3, dengan nilai koefisien korelasi masing-masing varibel bebas dengan variabel terikat (r) < 0,25 dan nilai koefisien determinasi (r2) = 0,029. Dari model yang diperoleh diketahui bahwa karakteristik operasional angkutan barang tidak berpengaruh signifikan terhadap durasi parkir.
ANALISIS POTENSI DEMAND BATIK SOLO TRANS KORIDOR 2 PADA FUNGSI GUNA LAHAN PEMUKIMAN DAN ANALISIS ABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) Yuniar Catur Putra S; Slamet Jauhari Legowo; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.741 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36908

Abstract

Kebutuhan akan transportasi pada saat ini terus meningkat dan hal ini akan mengakibatkan kemacetan jika tidak ditangani dengan baik. Salah satu cara yang ideal adalah dengan menyediakan angkutan umum massal seperti Batik Solo Trans. Penambahan demand merupakan faktor penting dalam pengembangan angkutan umum massal tersebut. Selain itu, dalam penentuan tarif juga harus memperhitungkan kemampuan dan kemauan dari potensi demand agar mereka tertarik dan mau beralih pada angkutan umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi penambahan demand serta analisis ATP dan WTP dari potensi penambahan demand tersebut pada koridor pelayanan rute BST koridor 2 (Terminal Palur - UNS - RS.Moewardi - SMA Negeri 1 Surakarta - Stasiun Balapan - Monumen Pers - Solo Paragon Mall - Solo Grand Mall - Universitas Muhammadiyah Surakarta - Terminal Kartasura) khusus fungsi guna lahan pemukiman. Fungsi guna lahan pemukiman adalah bangunan-bangunan pemukiman dalam suatu wilayah yang digunakan sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan. Pada penelitian ini, data diperoleh dengan metode kuisioner kepada penduduk yang berada pada fungsi guna lahan pemukiman dalam koridor area pelayanan BST koridor 2. Data yang diambil dari responden meliputi pertanyaan-pertanyaan yang hasilnya digunakan untuk analisis penambahan demand dan persepsi tarif berdasarkan kemampuan dan kemauan untuk membayar. Hasil analisis menunjukkan bahwa potensi penambahan demand BST Koridor 2 pada fungsi guna lahan pemukiman sebesar 67.362 orang yang terdiri dari kategori umum dan pelajar. Jumlah ini merupakan 77,34% dari total populasi seluruh penduduk yang berada pada koridor pelayanan rute BST Koridor 2 pada fungsi guna lahan pemukiman. Hasil analisis nilai Ability To Pay (ATP) dari potensi demand untuk kategori pelajar sebesar Rp. 5.590 dan kategori umum sebesar Rp. 4.808. Nilai Willingness To Pay (WTP) pelajar sebesar Rp. 2.211 dan kategori umum sebesar Rp. 4.078. Nilai tersebut didapat untuk keadaan eksisting atau sebelum dilakukan pembenahan terhadap fasilitas-fasilitas yang diharapkan dari potensi demand. Kondisi ATP lebih tinggi dari tarif yang berlaku saat ini, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dalam membayar kebutuhan transportasi cukup tinggi. Tetapi nilai WTP masih di bawah tarif yang berlaku, yang menunjukkan bahwa utilitas dari Batik Solo Trans masih rendah. Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan utilitas Batik Solo Trans untuk melakukan perbaikan dalam hal fasilitas dan layanan, sehingga nantinya Batik Solo Trans dapat menjadi pilihan terbaik untuk kebutuhan transportasi dengan orang-orang dan untuk menghindari kemacetan.
ANALISIS EFEKTIFITAS MARKA YELLOW BOX JUNCTION TERHADAP KINERJA SIMPANG DI KOTA SURAKARTA (STUDI KASUS: SIMPANG TIGA BALONG KOTA SURAKARTA) Yosethyaji Arif Setiawan; Budi Yulianto; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.626 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36863

Abstract

Peningkatan jumlah kendaraan yang lebih besar dibandingkan dengan badan jalan yang tersedia, dapat berdampak pada kemacetan lalu lintas baik di simpang ataupun di ruas jalan. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengendalian dan pengaturan pada persimpangan adalah dengan menggunakan marka Yellow Box Junction (YBJ). Marka ini berfungsi sebagai area tanpa kendaraan, apabila terjadi kepadatan lalu lintas di persimpangan, pengguna kendaraan yang masih di luar marka tersebut harus berhenti dan menunggu hingga kemacetan terurai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian, efektifitas dan pemahaman masyarakat tentang marka YBJ. Tujuh belas simpang ber- YBJ diteliti kesesuaian bentuk dan ukurannya berdasarkan standar yang berlaku. Sedangkan efektifitas dari marka YBJ hanya dilakukan pada Simpang Tiga Balong Kota Surakarta. Parameter penelitian yang digunakan untuk mengetahui kinerja simpang adalah tundaan kendaraan. Analisis tundaan menggunakan 2 kondisi dengan adanya pengaturan dan tidak adanya pengaturan. Kondisi dengan adanya pengaturan menggambarkan berfungsinya marka YBJ dan pada kondisi tidak adanya pengaturan menggambarkan tidak berfungsinya marka YBJ. Survei wawancara kuisoner dilakukan untuk mengetahui pemahaman masyarakat akan fungsi dari marka YBJ. Hasil penelitian kesesuaian bentuk dan ukuran marka YBJ pada Simpang Tiga di Kota Surakarta, Simpang Empat Giri Mulyo dan Simpang Lima Komplang tidak sesuai dengan standar di Indonesia. Berdasarkan standar Internasional lebar garis lurus dan diagaonal marka YBJ di Kota Surakarta tidak sesuai. Hasil perhitungan analisis efektifitas marka YBJ di Simpang Tiga Balong menunjukkan bahwa dengan adanya marka YBJ tundaan kendaraan di lengan Barat dan Selatan mengalami penurunan. Sedangkan lengan Timur mengalami peningkatan tundaan kendaraan sebesar 43,94% pada pagi hari dan 50,65% pada siang hari. Hal ini dipengaruhi oleh kinerja Simpang Empat Warung Pelem. Berdasarkan fungsi dari marka YBJ maka dapat disimpulkan bahwa marka YBJ efektif dalam meningkatkan kinerja Simpang Tiga Balong Kota Surakarta. Persentase pemahaman tentang marka YBJ diperoleh 34% sudah tahu fungsi, 28% yang benar-benar paham, 26,5% tahu sangsi pelanggaran, dan 25,5% sudah menaati peraturan dari marka YBJ. Dari hasil penelitian disimpulkan pada beberapa simpang diperoleh ketidaksesuaian bentuk marka YBJ. Pada Simpang Tiga Balong marka YBJ tidak efektif terhadap kinerja simpang. Secara keseluruhan kurangnya sosialisasi menjadi faktor banyaknya masyarakat yang belum mengenal dan memahami fungsi marka YBJ.
PEMODELAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR PADA HOTEL BINTANG 3 DI KOTA SURAKARTA Fajar Dewanto; Dewi Handayani; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.578 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36879

Abstract

Perkembangan kepemilikan kendaraan bermotor semakin meningkat terutama di Kota Surakarta. Dengan meningkatnya kepemilikan kendaraan bermotor masalah transportasi juga semakin meningkat. Salah satu permasalahan transportasi adalah masalah perparkiran. Hotel bintang 3 adalah hotel yang paling banyak di Kota Surakarta. Beberapa diantaranya adalah Hotel Aziza, Hotel Grand sae, Hotel Loji, Hotel Pose In, Hotel Amarelo, Hotel Asia. Masing-masing hotel tersebut memiliki karakteristik dan fasilitas parkir yang berbeda-beda. Untuk mengetahui besarnya kebutuhan ruang parkir hotel perlu dilakukan penelitian mengenai pemodelan kebutuhan ruang parkir kendaraan yang berada di hotel tersebut. Waktu penelitian dilakukan pada hari Sabtu dimulai dari jam 11 siang sampai dengan jam 5 sore. Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer, sebagai variabel terikat berupa akumulasi parkir kendaraan (Y), yang didapatkan dari survei kendaraan dengan metode kordon survei, sedangkan data sekunder, sebagai variabel bebas, terdiri dari luas bangunan (X1) dengan satuan (m²), jumlah kamar (X2), tarif kamar (X3), kapasitas ruang meeting (X4) dengan satuan (orang). Hasil analisis diperoleh model terbaik untuk mobil yaitu Y = -2,976 + 0,298 X2 dengan R² = 0,972 sedangkan untuk sepeda motor yaitu Y = -3,180 + 0,443 X4 dengan R² = 0,878. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah kamar dan kapasitas meeting room merupakan variabel yang berpengaruh dalam kebutuhan ruang parkir ke hotel.
ANALISIS VARIABEL PEMILIHAN JALAN TOL SEGMEN BAWEN-SALATIGA Dewi Handayani; Amirotul M.H Mahmudah; Revina Anggraeni Primasari
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 3 (2019): SEPTEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v7i3.36500

Abstract

Jalan tol Semarang-Solo merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Jawa yang mempunyai peran penting dalam menjalankan roda perekonomian. Berdasarkan PT Trans Marga Jateng selaku perusahaan pengelola proyek Tol Semarang-Solo membagi ruas tol menjadi 5 seksi, salah satunya yaitu ruas Bawen-Salatiga yang terletak pada Seksi 3. Panjang tol segmen Bawen-Salatiga lebih besar daripada jalan non tol, akan tetapi kemungkinan memilih jalan tol tetap ada karena kecepatan di jalan tol lebih besar dibandingkan jalan non tol, walaupun selisih waktu tempuh paling banyak sebesar 10 menit. Maka perlu diteliti variabel apakah yang mempengaruhi pengguna memilih Jalan Tol Bawen-Salatiga. Data primer didapat dari hasil kuisioner stated preference yang diajukan kepada pengguna kendaraan golongan I dan sudah pernah melewati segmen Jalan Tol Bawen-Salatiga. Hasil tersebut dianalisis nilai utilitasnya dengan persamaan regresi logistik biner, kemudian dilakukan uji statistik (uji R2, uji chi-square, uji overall percentage) untuk mengetahui variabel terikat yang diteliti signifikan terhadap variabel bebas atau tidak. Variabel yang diteliti yaitu biaya transportasi dan waktu tempuh. Dilihat dari segi biaya dan waktu, hal tersebut tidak menguntungkan pengguna, tetapi terdapat beberapa responden yang mempertimbangkan variabel lain sehingga tetap memilih jalan tol. Variabel yang mungkin membuat pengguna memilih jalan tol Bawen-Salatiga yaitu variabel berdasarkan kondisi lalu lintas, safety, lanscape dan geometri jalan tol.
ANALISIS POTENSI DEMAND BATIK SOLO TRANS KORIDOR 2 PADA FUNGSI GUNA LAHAN PERKANTORAN DAN ANALISIS ABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) Adidya Afandi; Slamet Jauhari Legowo; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.308 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37051

Abstract

Kebutuhan akan transportasi pada saat ini terus meningkat dan hal ini akan mengakibatkan kemacetan jika tidak ditangani dengan baik. Salah satu cara yang ideal adalah dengan menyediakan angkutan umum massal seperti Batik Solo Trans. Potensi demand merupakan faktor penting dalam pengembangan angkutan umum massal tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah potensi demand yaitu masyarakat yang akan beralih ke moda transportasi angkutan umum. Serta melakukan analisis ATP dan WTP dari potensi demand tersebut pada koridor pelayanan rute BST koridor 2 pada fungsi guna lahan perkantoran. Pada penelitian ini data diperoleh dengan membagikan kuisioner kepada pegawai yang berada pada fungsi guna lahan perkantoran dalam koridor area pelayanan BST koridor 2. Data yang diambil dari responden meliputi pertanyaan-pertanyaan yang hasilnya digunakan untuk analisis penambahan demand dan persepsi tarif berdasarkan kemampuan dan kemauan untuk membayar. Untuk metode sampling digunakan metode Slovin. Hasil analisis menunjukkan bahwa potensi penambahan demand BST koridor 2 pada fungsi guna lahan perkantoran sebesar 65% dari 6.987 orang pegawai. Dari analisis tersebut berarti terdapat 4.542 orang pegawai yang mau beralih menggunakan BST untuk kegiatan kesehariannya setelah dilakukan perbaikan pada beberapa fasilitas dan pelayanan transportasi seperti penambahan halte, perbaikan jadwal BST yang tetap, dan penambahan armada. Kemudian dilakukan analisis ATP dan WTP dari potensi demand tersebut dan didapat nilai ATP sebesar Rp 6.703,4 dan WTP sebesar Rp 3.861,54 untuk kondisi eksisting yaitu belum dilakukan perbaikan pada fasilitas Batik Solo Trans. Nilai WTP masih dibawah tarif yang berlaku sekarang, sehingga utilitas pegawai terhadap BST masih rendah. Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan utilitas Batik Solo Trans dengan melakukan perbaikan dari segi fasilitas dan juga pelayanan, sehingga nantinya Batik Solo Trans dapat menjadi pilihan terbaik masyarakat untuk kebutuhan transportasi dan menghindari terjadinya kemacetan.