cover
Contact Name
Zakiah Uslinawaty
Contact Email
nadzirin@gmail.com
Phone
+6281245849917
Journal Mail Official
uho.fhil@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Kehutanan FHIL UHO Jl. Mayjen S. Parman, Kampus Kemaraya Kendari journalcelebica@uho.ac.id
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 27231909     DOI : http://dx.doi.org/10.33772/jc.v2i2
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Celebica merupakan jurnal online open akses enam bulanan yang diterbitkan oleh Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo yang fokus untuk menyebarluaskan hasil-hasil penelitian dan pemikiran di bidang Kehutanan. Hasil Penelitian kehutanan yang dipublikasikan dalam jurnal ini mencakup bidang Manajemen Hutan, Sosial Ekonomi Kehutanan, Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Teknologi Pemanfaatan Hasil Hutan, Silvikultur dan Konservasi Sumberdaya Hutan
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia" : 7 Documents clear
KONTRIBUSI HUTAN RAKYAT TERHADAP PENDAPATAN KELOMPOK TANI MEPOKOASO MELALUI SISTEM TEBANG TUNDA DI KABUPATEN KONAWE SELATAN Rosmarlinasiah Rosmarlinasiah; Umar Ode Hasani; Farida Farida
Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.707 KB) | DOI: 10.33772/jc.v1i1.12343

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui jenis penerimaan kelompok tani mepokoaso pada hutan rakyat pada sistem tebang tunda yang ada di Desa Watudemba Kecamatan Palangga dan Desa Ululakara Kecamatan Palangga Selatan, 2) Mengetahui kontribusi hutan rakyat terhadap pendapatan kelompok tani mepokoaso melalui sistem tebang tunda di Desa Watudemba Kecamatan Palangga dan Desa Ululakara Kecamatan Palangga Selatan. Penelitian dilakukan di hutan rakyat Desa Watudemba dan Desa Ulu Lakara, Kabupaten Kenawe Selatan pada Mei hingga Juni 2018, menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk menghitung nilai kontribusi hutan rakyat terhadap pendapatan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat dari hasil hutan rakyat adalah Rp. 538.287.340 pada umur 12 tahun dan berkontribusi sebanyak 47%, sedangkan kontribusi lain memberikan penghasilan yang lebih besar sebesar Rp. 614,650,000 pada umur 12 tahun dan berkontribusi 53%. Kata kunci:  Hutan Rakyat, Kontribusi, Pendapatan dan Sistem Tebang Tunda. The Contribution Of Community Forests To The Income Of The Mepokoaso Farmer Groups Through A Delayed Logging System In Konawe Selatan DistrikAbstract: This study aims at 1) ) to find out the types of acceptance of mepokoaso farmer groups in community forests on the delayed logging system in Watudemba Village, Palangga District and Ululakara Village, South Palangga District, 2) to find out the contribution of community forests to the income of the mepokoaso farmer groups through a delayed logging system in Watudemba Village, Palangga District and Ululakara Village, South Palangga District. The study was conducted in the community forests of Watudemba Village and Ulu Lakara Village, South Kenawe Regency in May to June 2018, using a qualitative descriptive analysis to calculate the value of community forest contributions to farmers' income. The results showed that people's income from community forest products was Rp. 538,287,340 at the age of 12 years and a contributions of 47%, while other contributions provide greater income of Rp. 614,650,000 at age 12 and contributed 53%.Keywords: Community Forestry, Contribution, Revenue and Delayed Cutting System.
ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP REBOISASI KAWASAN HUTAN JATI DI DESA LAKOLOGOU, KECAMATAN TONGKUNO, KABUPATEN MUNA La Ode Agus Salim Mando; Aminuddin Mane Kandari; Nur Arafah; Sitti Marwah; Rosmarlinasiah Rosmarlinasiah; Safril Kasim; Nurnaningsih Hamzah; Lade Ahmaliun
Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.225 KB) | DOI: 10.33772/jc.v1i1.12350

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi dan hubungan antara karakteristik masyarakat dengan persepsi masyarakat terhadap reboisasi Kawasan Hutan Jati di Desa Lakologou Kecamatan Tongkuno. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 KK. Untukmengetahui persepsi masyarakat terhadap reboisasi dilakukan dengan analisis dalam bentuk pembobotan dan skoring dengan menggunakan model skala likert. Sedangkan untuk mengetahui hubungan antara persepsi masyarkat dengan karakteristik masyarakat menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat yang memiliki tingkat persepsi setuju dalam reboisasi Kawasan Hutan Jati Tongkuno yaitu sebesar 93,33%, sedangkan responden yang persepsinya cukup setuju adalah sebanyak 6,67%. Karakteristik masyarakat yang berhubungan secara signifikan terhadap persepsi adalah umur, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan, sedangkan jumlah tanggungan keluarga tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan persepsi masyarakat terhadap reboisasi. Kata kunci: Persepsi, Reboisasi, Korelasi, Kawasan Hutan Jati Analysis Of Communities Perception On Reboisation Of Teak Forest Area In Lakologou Village, Tongkuno District, Muna RegencyAbstract : This study aims to analyze the perceptions and relationships between community characteristics and community perceptions of reforestation of the Teak Forest Area in Lakologou Village, Tongkuno District. The sample in this research is 30 households. To know public perception of reforestation done by analysis in the form of weighting and scoring by using likert scale model. Meanwhile, to know the relationship between community perceptions with the characteristics of the community using multiple regression analysis with the help of SPSS 20. The results showed that people who have perceptions agreed in the reforestation of Tongkuno Teak Forest Area is 93.33%, while the respondents whose perception is quite agree is as much as 6.67%. Characteristics of society that relate significantly to perception are age, education level and job type, while the number of family dependents has no significant relationship with people's perceptions of reforestation.Keywords: Correlation, Perception, Reforestation, Teak Forest Area 
PERKECAMBAHAN BENIH POLOLI (Lithocarpus celebicus (Miq.)) Rehder Faisal Danu Tuheteru; Winda Nita Sari; Husna Husna; Asrianti Arif; Albasri Albasri; Basrudin Basrudin; Miranda Hadiyanti Hadijah; wiwin Rahmawati Nurdin
Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.815 KB) | DOI: 10.33772/jc.v1i1.12344

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses pembentukan kelompok Tani Pelestari Hutan di Taman Hutan Raya Nipa—Nipa (Tahura Nipa-Nipa) dan tingkat partisipasi anggota KPTH tahura Nipa-Nipa dalam pengelolaan Hutan.. Penelitian dini dilakukan di Tahura Nipa-Nipa pada kelurahan  Watu- watu dan Tipulu  dengan sampel sebanyak 70 KK. Variabel yang diamati adalah proses pembentukan KPTH berupa latar belakang dan tujuan pembentukan KPTH, serta tingkat partisipasi kelompok dalam pengelolaan Hutan di Tahura Nipa-Nipa. Data hasil penelitian ditabulasi dan diberi skoring berdasarkan skala Likert. Hasil penelitian adalah KPTH dibentuk pada awalnya karena adanya keinginan masyarakat untuk mengelola kawasan Tahura dengan lestari sekaligus dapat mensejahterakan anggotanya. Tingkat partispasi masyarakat pada tahap perencanaan pembentukan kelompok tergolong rendah, sedangkan tingkat partispasi anggota KPTH pada pengorganisasian dan pelaksanaan program tergolong tingkat partisipasi tinggi, hal ini disebabkan karena adanya kemauan masyarakat untuk mnegelola hutan secara lestari. Kata Kunci: KPTH, Taman Hutan Raya Nipa-Nipa, Partisipasi, pengelolaan hutan  Seed Germination of Pololi (Lithocarpus celebicus (Miq.)) RehderAbstract: This study aims to determine the process of forming a group of Forest Conservation Farmers in Nipa-Nipa Forest Park (Tahura Nipa-Nipa) and the level of participation of Nipa-Nipa Tahura KPTH members in forest management. watu and tipulu. This study used a simple random sampling method. The observed variables were the process of forming a KPTH in the form of the background and purpose of establishing a KPTH, as well as the level of group participation in forest management in Tahura Nipa-Nipa. The research data were tabulated and scored based on a Likert scale. The results of research on the background of the KPTH were formed is the desire of the community to manage the Tahura area sustainably while at the same time be able to prosper its members. The level of community participation at the planning stage of group formation is relatively low, while the level of participation of KPTH members in organizing and implementing programs is classified as a high level of participation, this is due to the willingness of the community to manage forests sustainably. Keywords: KPTH, Nipa-Nipa Forest Park, Participation, forest management
POTENSI DAN PEMANFAATAN TUMBUHAN AREN (Arenga pinnata Merr.) DI KAWASAN HUTAN KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA Sitti Marwah; Nurhayati Hadjar; Muhusana Muhusana
Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.09 KB) | DOI: 10.33772/jc.v1i1.12377

Abstract

Abstrak: Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) merupakan bagian dari ekosistem hutan yang memiliki peran ekologis maupun ekonomi dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar hutan baik secara langsung maupun tidak langsung.  Salah satu hasil hutan bukan kayu adalah tumbuhan aren (A. Pinnata Merr.) yang merupakan tumbuhan multiguna dan bernilai ekonomi cukup tinggi, karena seluruh bagian tumbuhan mulai dari daun sampai akar dapat dimanfaatkan. penelitian ini bertujuan mengkaji potensi dan pemanfaatan tumbuhan aren yang berada di kawasan hutan Kecamatan Abeli Kota Kendari. Metode yag digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan wawancara. Analisa data mencakup analisis potensi tumbuhan Aren di kawasan hutan Kelurahan Tobimeita dan analisis deskriptif terhadap pemanfaatan Aren bagi responden di Kelurahan Tobimeita Kota Kendari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di kawasan hutan Kelurahan Tobimeita memiliki kerapatan tumbuhan Aren 175 pohon hektar-1 dan rata-rata setiap responden mengolah/menyadap sebanyak 4 pohon dan menghasilkan nira rata-rata 10 liter pohon-1 hari-1. Seluruh produksi nira yang dihasilkan oleh responden masih dimanfaatkan sebagai minuman alkohol yang diolah secara tradisional. Selain itu, bagian tumbuhan yang dimanfaatkan adalah tulang daun berupa sapu lidi untuk kebutuhan sendiri. Kata Kunci: Aren, pemanfaatan, potensi.  The Potential and Use of Aren (Arenga pinnata) trees In The Forest Area Kendari City Southeast Sulawesi ProvinceAbstract: Non-Timber Forest Products (NTFPs) are part of the forest ecosystem which has an ecological and economic role and has been used directly and indirectly by the community around the forest. One of the non-wood forest products is aren (A. Pinnata Merr.) Which is a multipurpose plant and has a high economic value, because all parts of plants ranging from leaves to roots can be utilized. This study aims to examine the potential and utilization of palm sugar plants located in the forest area of Abeli District, Kendari City. The method used in this research is survey and interview methods. Data analysis includes an analysis of the potential of Aren plants in the forest area of Tobimeita Village and a descriptive analysis of the use of Aren for respondents in the Tobimeita Village of Kendari City. The results showed that in the forest area of Tobimeita Village had a density of 175 Aren-1 tree and the average of each respondent processed / tapped as many as 4 trees and produced an average of 10 liters of sap for tree-1 day-1. The entire roomie production produced by respondents is still used as traditionally processed alcoholic drinks. In addition, the plant parts that are used are leaf bone in the form of a broom stick for their own needs. Key words:
PROSES PEMBENTUKAN DAN TINGKAT PARTISIPASI KELOMPOK TANI PELESTARI HUTAN DI TAMAN HUTAN RAYA NIPA-NIPA Anas Nikoyan; Safril Kasim; zakiah Uslinawaty; Rita Yani
Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.754 KB) | DOI: 10.33772/jc.v1i1.12345

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses pembentukan kelompok Tani Pelestari Hutan di Taman Hutan Raya Nipa—Nipa (Tahura Nipa-Nipa) dan tingkat partisipasi anggota KPTH tahura Nipa-Nipa dalam pengelolaan Hutan.. Penelitian dini dilakukan di Tahura Nipa-Nipa pada kelurahan  Watu- watu dan Tipulu  dengan sampel sebanyak 70 KK. Variabel yang diamati adalah proses pembentukan KPTH berupa latar belakang dan tujuan pembentukan KPTH, serta tingkat partisipasi kelompok dalam pengelolaan Hutan di Tahura Nipa-Nipa. Data hasil penelitian ditabulasi dan diberi skoring berdasarkan skala Likert. Hasil penelitian adalah KPTH dibentuk pada awalnya karena adanya keinginan masyarakat untuk mengelola kawasan Tahura dengan lestari sekaligus dapat mensejahterakan anggotanya. Tingkat partispasi masyarakat pada tahap perencanaan pembentukan kelompok tergolong rendah, sedangkan tingkat partispasi anggota KPTH pada pengorganisasian dan pelaksanaan program tergolong tingkat partisipasi tinggi, hal ini disebabkan karena adanya kemauan masyarakat untuk mnegelola hutan secara lestari. Kata Kunci: KPTH, Taman Hutan Raya Nipa-Nipa, Partisipasi, pengelolaan hutan Establishment Process And Level Of Participation Of Forest Farmers In Taman Hutan Raya Nipa-NipaAbstract: This study aims to determine the process of forming a group of Forest Conservation Farmers in Nipa-Nipa Forest Park (Tahura Nipa-Nipa) and the level of participation of Nipa-Nipa Tahura KPTH members in forest management. watu and tipulu. This study used a simple random sampling method. The observed variables were the process of forming a KPTH in the form of the background and purpose of establishing a KPTH, as well as the level of group participation in forest management in Tahura Nipa-Nipa. The research data were tabulated and scored based on a Likert scale. The results of research on the background of the KPTH were formed is the desire of the community to manage the Tahura area sustainably while at the same time be able to prosper its members. The level of community participation at the planning stage of group formation is relatively low, while the level of participation of KPTH members in organizing and implementing programs is classified as a high level of participation, this is due to the willingness of the community to manage forests sustainably. Keywords: KPTH, Nipa-Nipa Forest Park, Participation, forest management
PENGARUH SKARIFIKASI DAN LAMA PENYIMPANAN BENIH TERHADAP VIABILITAS BENIH KAYU KUKU (Pericopsis mooniana[Thw]Thw.) Husna Husna; Andi Mahmud; Faisal Danu Tuheteru; Asrianti Arif; Albasri Albasri; Basrudin Basrudin; Wiwin Rahmawati Nurdin; Sedek Karepesina
Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.515 KB) | DOI: 10.33772/jc.v1i1.12347

Abstract

Abstrak: Kayu kuku (Pericopsis mooniana [Thw] Thw.) merupakan jenis dari famili Fabaceae. Kayu kuku dilaporkan termasuk dalam jenis kayu lokal sulawesi yang saat ini masuk kategori terancam punah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui viabilitas benih kayu yang dipengaruhi pengikiran dan lama penyimpanan. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI) cabang Sulawesi Tenggara selama 1 bulan (Mei). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (Ral Faktorial) dengan tiga kali ulangan dan tiap unit 50 biji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih tanpa skarifikasi memiliki nilai tertinggi pada peubah rata-rata waktu untuk berkecambah yaitu 10.58 hari. Penyimpanan benih 1 tahun mempunyai nilai tertinggi pada peubah persentase kecambah = 67,50%, daya kecambah = 66,50% dan rata-rata benih berkecambah perhari = 1,12 benih dan tidak berpengaruh signifikan terhadap perkecambahan benih. Perlakuan skarifikasi signifikan terhadap persen kecambah = 91.33%, daya kecambah = 91.00%, dan rata-rata benih berkecambah perhari = 1.52 benih. Benih kayu kuku perlu diskarifikasi sebelum dikecambahkan untuk mempercepat perkecambahan. Kata Kunci: kayu kuku, skarifikasi, perkecambahan The Effect of Scarification and Seed Storage Duration on The Viability of Kuku Wood Seeds (Pericopsis mooniana[Thw]Thw.)Abstract: Kayu kuku [Pericopsis mooniana (Thw) Thw.] is one of the species in the family Fabaceae. Kayu kuku is reportedly included in the local Sulawesi timber species which is currently in endangered category. This study aims to determine the viability of kayu kuku seeds which influences by scarification and the length of seed storage. This research carried out at the Indonesian Mycorrhiza Association greenhouse in the Southeast Sulawesi for one month (May 2019). This study used a completely randomized design on Factorial Ral with three replications and each unit of 50 seeds.The results showed that the seed without scarification had the highest value on the average time to germinate variable, which was 10.58 days. One year seed storage has the highest value on the variable percentage of germination = 67.50%, sprouts power = 66.50% and the average germination rate per day = 1.12 seeds and no significant effect on seed germination.Significant scarification treatment of sprout percent = 91.33%, germination power = 91.00%, and average germinating seeds per day = 1.52 seeds. The seed of Kayu Kuku needs to be clarified before germination to accelerate germination. Key words: Kayu kuku, scarification, Germination
JENIS DAN KEANEKARAGAMAN SERTA PEMANFAATAN BAMBU OLEH MASYARAKAT KELURAHAN TOBIMEITA KECAMATAN NAMBO KOTA KENDARI Nurhayati Hadjar; Sitti Marwah; Mustika Sari; Sahindomi Bana; zakiah Uslinawaty; Niken Pujirahayu; Nurnaningsih Hamzah; Abigael Kabe; Agus Setiawan
Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.322 KB) | DOI: 10.33772/jc.v1i1.12348

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui jenis dan keanekaragaman bambu yang terdapat di Kelurahan Tobimeita Kecamatan Nambo Kota Kendari (2) Untuk mengetahui bentuk pemanfaatan bambu oleh masyarakat di Kelurahan Tobimeita Kecamatan Nambo Kota Kendari.  Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tobimeita Kecamatan Nambo Kota Kendari pada Bulan Juli-November 2018 menggunakan metode observasi lapangan dengan anilisis vegetasi untuk mengetahui jenis dan keanekaragaman bambu dan wawancara untuk mengetahui pemanfaatan bambu oleh masyarakat.  Hasil penelitian menujukan bahwa, terdapat 5 jenis bambu  yaitu bambu wuluh (Schizotachyum blumei) berjumlah 288 rumpun dengan keanekaragaman 0,262, bambu kuning (Bambusa vulgaris var. Striata ex Wendl) terdapat 3 rumpun dengan keanekaragaman 0,042, bambu ampel (Bambusa vulgaris Scharder ex Wendland) berjumlah 22 rumpun dengan keanekaragaman 0,179,  bambu wulung (Gigantochloa atroviolacea) terdapat 56 rumpun keanekaragaman 0,299 dan bambu betung (Dendrocalamus asper) terdapat 26 rumpun dengan keanekaragaman yaitu 0,198.  Jenis bambu yang dimanfaatkan oleh masyarakat Kelurahan Tobimeita yaitu bambu betung yang digunakan untuk pagar, kandang ayam, lantai rumah atau lantai gazebo dan bambu wuluh yang digunakan untuk tiang tempat menjalar sayuran kacang panjang, peyangga atap tradisional seperti  atap rumbia  dan dinding anyaman bambu. Kata Kunci:  Bambu, jenis Bambu, Keanekaragaman dan Pemanfaatan  Types, Diversity and Use of Bamboo by Tobimeita Village, Nambo Sub-District, Kendari CityAbstract:  This study aims (1) to determine the type and diversity of bamboo found in Tobimeita Village, Nambo Sub-District, Kendari City (2) to find out the form of bamboo use by the community in Tobimeita Sub-District, Nambo Sub-District, Kendari City. This research was conducted in Tobimeita Sub-District, Nambo Subdistrict, Kendari City in July-November 2018 using a field observation method with vegetation analysis to determine the type and diversity of bamboo and interviews to find out the use of bamboo by the community. The results showed that there were 5 types of bamboo, namely wuluh bamboo (Schizotachyum blumei) with 288 clumps with diversity 0,262, yellow bamboo (Bambusa vulgaris var. Striata ex Wendl) there were 3 clumps with a diversity of 0,042, bamboo ampel (Bambusa vulgaris Scharder ex Wendland) there were 22 clumps with diversity of 0.179, wulung bamboo (Gigantochloa atroviolacea) there were 56 clumps of diversity 0,299 and betung bamboo (Dendrocalamus asper) there were 26 clumps with diversity which was 0,198. The type of bamboo used by the community of Tobimeita Village is betung bamboo which is used for fencing, chicken coop, house floor or gazebo floor and wuluh bamboo which is used for pillars spreading long bean vegetables, traditional roof supports such as thatched roofs and woven bamboo walls. Keywords: Bamboo, Bamboo Type, Diversity and Utilization.

Page 1 of 1 | Total Record : 7