cover
Contact Name
Zakiah Uslinawaty
Contact Email
nadzirin@gmail.com
Phone
+6281245849917
Journal Mail Official
uho.fhil@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Kehutanan FHIL UHO Jl. Mayjen S. Parman, Kampus Kemaraya Kendari journalcelebica@uho.ac.id
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 27231909     DOI : http://dx.doi.org/10.33772/jc.v2i2
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Celebica merupakan jurnal online open akses enam bulanan yang diterbitkan oleh Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo yang fokus untuk menyebarluaskan hasil-hasil penelitian dan pemikiran di bidang Kehutanan. Hasil Penelitian kehutanan yang dipublikasikan dalam jurnal ini mencakup bidang Manajemen Hutan, Sosial Ekonomi Kehutanan, Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Teknologi Pemanfaatan Hasil Hutan, Silvikultur dan Konservasi Sumberdaya Hutan
Articles 40 Documents
KONTRIBUSI HUTAN RAKYAT TERHADAP PENDAPATAN KELOMPOK TANI MEPOKOASO MELALUI SISTEM TEBANG TUNDA DI KABUPATEN KONAWE SELATAN Rosmarlinasiah Rosmarlinasiah; Umar Ode Hasani; Farida Farida
Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.707 KB) | DOI: 10.33772/jc.v1i1.12343

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui jenis penerimaan kelompok tani mepokoaso pada hutan rakyat pada sistem tebang tunda yang ada di Desa Watudemba Kecamatan Palangga dan Desa Ululakara Kecamatan Palangga Selatan, 2) Mengetahui kontribusi hutan rakyat terhadap pendapatan kelompok tani mepokoaso melalui sistem tebang tunda di Desa Watudemba Kecamatan Palangga dan Desa Ululakara Kecamatan Palangga Selatan. Penelitian dilakukan di hutan rakyat Desa Watudemba dan Desa Ulu Lakara, Kabupaten Kenawe Selatan pada Mei hingga Juni 2018, menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk menghitung nilai kontribusi hutan rakyat terhadap pendapatan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat dari hasil hutan rakyat adalah Rp. 538.287.340 pada umur 12 tahun dan berkontribusi sebanyak 47%, sedangkan kontribusi lain memberikan penghasilan yang lebih besar sebesar Rp. 614,650,000 pada umur 12 tahun dan berkontribusi 53%. Kata kunci:  Hutan Rakyat, Kontribusi, Pendapatan dan Sistem Tebang Tunda. The Contribution Of Community Forests To The Income Of The Mepokoaso Farmer Groups Through A Delayed Logging System In Konawe Selatan DistrikAbstract: This study aims at 1) ) to find out the types of acceptance of mepokoaso farmer groups in community forests on the delayed logging system in Watudemba Village, Palangga District and Ululakara Village, South Palangga District, 2) to find out the contribution of community forests to the income of the mepokoaso farmer groups through a delayed logging system in Watudemba Village, Palangga District and Ululakara Village, South Palangga District. The study was conducted in the community forests of Watudemba Village and Ulu Lakara Village, South Kenawe Regency in May to June 2018, using a qualitative descriptive analysis to calculate the value of community forest contributions to farmers' income. The results showed that people's income from community forest products was Rp. 538,287,340 at the age of 12 years and a contributions of 47%, while other contributions provide greater income of Rp. 614,650,000 at age 12 and contributed 53%.Keywords: Community Forestry, Contribution, Revenue and Delayed Cutting System.
PENERAPAN FUNGSI PENGELOLAAN HUTAN DI KAWASAN TAMAN HUTAN RAYA NIPA-NIPA Mando, La Ode Agus Salim; Kandari, Aminuddin Mane; Ardin, Ardin
Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.912 KB) | DOI: 10.33772/jc.v3i1.15419

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pengelolaan hutan yang dilakukan oleh KTPH Ndawi-Ndawi di kawasan Taman Hutan Raya Nipa-Nipa Kendari. Penelitian dilakukan di KTPH Ndawi-Ndawi Tahura Nipa-Nipa yang secara administratif berada di Kelurahan Gunung Jati, Kota Kendari, pada bulan Januari hingga Februari 2019. Dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan program pengelolaan hutan belum dapat semua dapat terwujud dengan baik karena masyarakat memiliki pekerjaan lain di luar pengelolaan hutan. Perubahan kepengurusan di KTPH Ndawi-Ndawi dilakukan setiap 3 (tiga) tahun melalui rapat anggota dan pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak. Kegiatan pertemuan anggota KTPH kini sudah tidak lagi dilaksanakan.Keberhasilan sebagian masyarakat dalam pengelolaan hutan adalah dengan mengembangkan sistem pola tanam agroforestri. dan evaluasi oleh Pemerintah UPTD Tahura merupakan kewajiban yang dilakukan untuk memastikan efektifitas atau kegagalan pengelolaan dan menghindari perambahan serta menjaga pengelolaan hutan tetap sesuai dengan pengelolaan pengelolaan. Kata Kunci : KTPH Ndawi-Ndawi, Manajemen Hutan, Tahura Nipa-Nipa  ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pengelolaan hutan yang dilakukan oleh KTPH Ndawi-Ndawi di kawasan Taman Hutan Raya Nipa-Nipa Kendari. Penelitian dilakukan di KTPH Ndawi-NdawiTahuraNipa-Nipa yang secara administratif terletak di Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Kendari pada bulan Januari sampai Februari 2019. Menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan program pengelolaan hutan tidak semuanya dapat terlaksana dengan baik oleh masyarakat memiliki pekerjaan lain di luar pengelolaan hutan. Pergantian kepengurusan KTPH Ndawi-Ndawi dilakukan setiap 3 (tiga) tahun sekali melalui rapat anggota dan pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak. Kegiatan rapat anggota KTPH kini sudah tidak dilaksanakan lagi.Keberhasilan sebagian masyarakat dalam pengelolaan hutan adalah dengan mengembangkan sistem pola tanam agroforestri. dan evaluasi oleh Pemerintah UPTD Tahura merupakan kewajiban yang dilakukan untuk memastikan efektif atau tidaknya pengelolaan hutan dan menghindari perambahan serta menjaga pengelolaan hutan tetap teratur sesuai dengan fungsi pengelolaan. Kata kunci: KTPH Ndawi-Ndawi, Pengelolaan Hutan, Tahura Nipa-Nipa
ANALISIS PENDAPATAN PEMBURU LEBAH MADU HUTAN (Apis dorsata) PADA AREA KPHP GULARAYADI DESA LAMBUSA KECAMATAN KONDA KABUPATENKONAWE SELATAN Rosmarlinasiah Rosmarlinasiah; Zakiah Uslinawaty; Nadila Nadila
Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.183 KB) | DOI: 10.33772/jc.v2i1.20341

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi madu hutan yang dihasilkan masyarakat pemburu lebah madu dan mengetahui pendapatan masyarakat pemburu lebah madu di Desa Lambusa Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di di Desa Lambusa Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan pada Bulan November sampai dengan Desember 2019, penentuan sampel menggunakan metode sensus sehingga seluruh populasi merupakan sampel. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa besaran biaya produksi yang dikeluarkan oleh kelompok pemburu lebah madu (Kelompok tani JFR) selama satu tahun adalah sebesar Rp. 16.378.000,- pertahun dengan rata-rata pengeluaran masing-masing anggota adalah Rp. 1.364.833,- petani/tahun. Nilai pendapatan yang diterima oleh kelompok pemburu lebah hutan adalah sebesar Rp.243.822.000,- pertahun dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp.20.318.500,-/petani/tahun.
ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP REBOISASI KAWASAN HUTAN JATI DI DESA LAKOLOGOU, KECAMATAN TONGKUNO, KABUPATEN MUNA La Ode Agus Salim Mando; Aminuddin Mane Kandari; Nur Arafah; Sitti Marwah; Rosmarlinasiah Rosmarlinasiah; Safril Kasim; Nurnaningsih Hamzah; Lade Ahmaliun
Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.225 KB) | DOI: 10.33772/jc.v1i1.12350

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi dan hubungan antara karakteristik masyarakat dengan persepsi masyarakat terhadap reboisasi Kawasan Hutan Jati di Desa Lakologou Kecamatan Tongkuno. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 KK. Untukmengetahui persepsi masyarakat terhadap reboisasi dilakukan dengan analisis dalam bentuk pembobotan dan skoring dengan menggunakan model skala likert. Sedangkan untuk mengetahui hubungan antara persepsi masyarkat dengan karakteristik masyarakat menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat yang memiliki tingkat persepsi setuju dalam reboisasi Kawasan Hutan Jati Tongkuno yaitu sebesar 93,33%, sedangkan responden yang persepsinya cukup setuju adalah sebanyak 6,67%. Karakteristik masyarakat yang berhubungan secara signifikan terhadap persepsi adalah umur, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan, sedangkan jumlah tanggungan keluarga tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan persepsi masyarakat terhadap reboisasi. Kata kunci: Persepsi, Reboisasi, Korelasi, Kawasan Hutan Jati Analysis Of Communities Perception On Reboisation Of Teak Forest Area In Lakologou Village, Tongkuno District, Muna RegencyAbstract : This study aims to analyze the perceptions and relationships between community characteristics and community perceptions of reforestation of the Teak Forest Area in Lakologou Village, Tongkuno District. The sample in this research is 30 households. To know public perception of reforestation done by analysis in the form of weighting and scoring by using likert scale model. Meanwhile, to know the relationship between community perceptions with the characteristics of the community using multiple regression analysis with the help of SPSS 20. The results showed that people who have perceptions agreed in the reforestation of Tongkuno Teak Forest Area is 93.33%, while the respondents whose perception is quite agree is as much as 6.67%. Characteristics of society that relate significantly to perception are age, education level and job type, while the number of family dependents has no significant relationship with people's perceptions of reforestation.Keywords: Correlation, Perception, Reforestation, Teak Forest Area 
Efektivitas Pengawetan Kayu Gmelina Menggunakan Akar Tuba Terhadap Serangan Rayap Tanah (The Effectiveness Of Preservation Of Gmelina Wood Using Tubal Roots Against Subterranean termites Attacks) Nurhayati Hadjar; Niken Pujirahayu; Zakiah Uslinawaty; Hasrudin Hasrudin
Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia Vol 2, No 2 (2021): Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jc.v2i2.23442

Abstract

 Abstract: The purpose of this study was to determine the effectiveness of the use of two types of tuba root extract, namely milk sap tuba root and clear sap tuba root in Wood Preservation of Gmelina (G. arborea Roxb) against subterranean termites. The method of testing against subterranean termites is using the burial method for 12 weeks. Wood resistance is calculated from the percentage of weight loss and the degree of termite attack on wood according to SNI 01-7207-2006 concerning the classification of wood resistance to subterranean termite attacks. the results of the study, it was concluded that the use of preservatives for milk sap tuba root and clear sap tuba root with concentrations of 2% and 4% were not considered effective for preserving Gmelina wood from subterranean termites. Keywords: Gmelina wood, preservation, milk sap tuba root, clear sap tuba root, subterranean termites, loss of weight, degree of attack.Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan dua jenis ekstrak akar tuba yaitu akar tuba getah susu  dan akar tuba getah bening  dalam pengawetan kayu Gmelina (G. arborea Roxb) terhadap Rayap Tanah. Metode pengujian rayap tanah menggunakan metode penguburan selama 12 minggu. Ketahanan kayu dihitung dari persentase kehilangan berat dan derajat serangan rayap pada kayu menurut SNI 01-7207-2006 tentang klasifikasi ketahanan kayu terhadap serangan rayap tanah. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan bahan pengawet akar tuba getah susu dan akar tuba getah bening dengan konsentrasi konsentrasi 2% dan 4%, dinilai belum efektif untuk di jadikan bahan mengawetkan kayu Gmelina dari serangan Rayap Tanah. Kata kunci: Kayu Gmelina, pengawetan, akar tuba getah susu, akar tuba getah bening, rayap tanah, Kehilangan berat, derajat serangan.
Potensi Beeforage Apis dorsata Binghamii Di KPHP Gularaya Tobimeita Kendari Rosmarlinasiah Rosmarlinasiah; Abigael Kabe; Zakiah Uslinawaty; Syamsul Syamsul
Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (941.333 KB) | DOI: 10.33772/jc.v1i2.16821

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan jenis tumbuhan berbunga, waktu berbunga, dan mengetahui tingkat dominansi jenis tumbuhan berbunga yang berpotensi sebagai beeforage bagi lebah Apis dorsata Binghamii. Penelitian dilaksanakan di Hutan Produksi Tobimeita pada bulan Januari hingga Pebruari 2017, dan lokasi penelitian berada dalam KPHP Gula Raya Kendari,.  Metode penelitian menggunakan metode survey, dengan sampel pengamatan menggunakan metode garis berpetak 4 arah mata angin (utara, timur, selatan dan barat ) dan titik pusat pada pohon inang lebah. Data dianalisis menggunakan metode tabulasi dan analisis vegetasi.  Hasil penelitian menunjukkan, terdapat  36 jenis tumbuhan berbunga. Tumbuhan yang berbunga sepanjang waktu adalah Aren (Arenga pinnata) sebagai sumber nektar dan pollen, Kasu Manu-Manu (Malatus peniculatus Muell Arg) sebagai sumber pollen, dan Kelapa (Cocos nucifera) sebagai sumber pollen.  Jenis tumbuhan yang paling dominan (INP) adalah jenis Rambutan Hutan (Nephelium mutabile) sebagai sumber nektar (46,59%), Eha (Castanopsis buruana) sumber nektar dan pollen (34,54%), Puloli (Quercues celebica) sumber pollen (22,89%), Kapuk Randu (Ceiba pentandra) sumber nektar (20,56%), Toho sumber pollen (18,64%), dan Jambu Mete (Anacardium occidentale) sumber nektar (16,61%).  Kata Kunci: Beeforage, Lebah Madu, Apis Dorsata Binghamii, Tumbuhan Berbunga. Abstract: This studi aims to determine the number and species of flowering plants, flowering time, and knowing the level of dominance of flowering plant species which has the potential as bee forage for Apis dorsata Binghamii. The research was carried out in the Production forest of Tobimeita Village, which is within the KPHP Gula Raya Kendari, from January to February 2017. This study used a survey method, the sample of observations using a systematic square gridlines method 4 cardinal directions (north, east, south, west), and the radius center point on the tree where the honeycomb is located. The data were analyzed using tabulation methods and vegetation analysis. The results showed that there were 36 species of flowering plants.  Flowering all the time are sugar palm (Arenga pinnata) a source of nectar an pollen, Kasu Manu-Manu (Malatus peniculatus Muell Arg) a source of pollen, and coconut (Cocos nucifera) as a pollen source.The most dominant plant species (important value index) were forest rambutan (Nephelium mutabile) as a source of nectar (46.59%), eha (Castanopsis buruana) as a source of nectar and pollen (34,54%), Puloli (Quercues celebica) as a source of pollen (22,89%), Kapuk Randu (Ceiba pentandra) as a source of nectar (20,56%), Toho(Artocarpus elasticus) (18,64%) as a source of pollen, and jambu mete (Anacardium occidentale) as a source of nectar (16,61%)  Keywords: Beeforage, Honeybee, Apis Dorsata Binghamii, Flowering Plant
PERKECAMBAHAN BENIH POLOLI (Lithocarpus celebicus (Miq.)) Rehder Faisal Danu Tuheteru; Winda Nita Sari; Husna Husna; Asrianti Arif; Albasri Albasri; Basrudin Basrudin; Miranda Hadiyanti Hadijah; wiwin Rahmawati Nurdin
Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.815 KB) | DOI: 10.33772/jc.v1i1.12344

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses pembentukan kelompok Tani Pelestari Hutan di Taman Hutan Raya Nipa—Nipa (Tahura Nipa-Nipa) dan tingkat partisipasi anggota KPTH tahura Nipa-Nipa dalam pengelolaan Hutan.. Penelitian dini dilakukan di Tahura Nipa-Nipa pada kelurahan  Watu- watu dan Tipulu  dengan sampel sebanyak 70 KK. Variabel yang diamati adalah proses pembentukan KPTH berupa latar belakang dan tujuan pembentukan KPTH, serta tingkat partisipasi kelompok dalam pengelolaan Hutan di Tahura Nipa-Nipa. Data hasil penelitian ditabulasi dan diberi skoring berdasarkan skala Likert. Hasil penelitian adalah KPTH dibentuk pada awalnya karena adanya keinginan masyarakat untuk mengelola kawasan Tahura dengan lestari sekaligus dapat mensejahterakan anggotanya. Tingkat partispasi masyarakat pada tahap perencanaan pembentukan kelompok tergolong rendah, sedangkan tingkat partispasi anggota KPTH pada pengorganisasian dan pelaksanaan program tergolong tingkat partisipasi tinggi, hal ini disebabkan karena adanya kemauan masyarakat untuk mnegelola hutan secara lestari. Kata Kunci: KPTH, Taman Hutan Raya Nipa-Nipa, Partisipasi, pengelolaan hutan  Seed Germination of Pololi (Lithocarpus celebicus (Miq.)) RehderAbstract: This study aims to determine the process of forming a group of Forest Conservation Farmers in Nipa-Nipa Forest Park (Tahura Nipa-Nipa) and the level of participation of Nipa-Nipa Tahura KPTH members in forest management. watu and tipulu. This study used a simple random sampling method. The observed variables were the process of forming a KPTH in the form of the background and purpose of establishing a KPTH, as well as the level of group participation in forest management in Tahura Nipa-Nipa. The research data were tabulated and scored based on a Likert scale. The results of research on the background of the KPTH were formed is the desire of the community to manage the Tahura area sustainably while at the same time be able to prosper its members. The level of community participation at the planning stage of group formation is relatively low, while the level of participation of KPTH members in organizing and implementing programs is classified as a high level of participation, this is due to the willingness of the community to manage forests sustainably. Keywords: KPTH, Nipa-Nipa Forest Park, Participation, forest management
POLA DAN POTENSI HUTAN RAKYAT SISTEM TUNDA TEBANG DI KABUPATEN KONAWE SELATAN La ode Agus salim Mando; Aminuddin Mane Kandari; Kahirun Kahirun; Safril Kasim; La Ode Midi; Samsir Samsir
Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.362 KB) | DOI: 10.33772/jc.v2i1.20378

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola tanam dan potensi hutan rakyat dengan sistem tunda tebang di Desa Watudemba Kecamatan Palangga dan Desa Ulu Lakara Kecamatan Palangga Selatan Kabupaten Konawe Selatan. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan pendekatan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat setempat mengusahakan pola tanam yang berbeda-beda diantaranya pola tanam monokultur, polikultur, dan campuran/agroforestri. Sedangkan untuk potensi hutan rakyat ditentukan dalam tiga kriteria yaitu jumlah pohon yang berjumlah 644 btg., luas bidang dasar 19,83  serta volume kayu batang 135,86 dan volume kayu pohon 292,27 .
POTENSI DAN PEMANFAATAN TUMBUHAN AREN (Arenga pinnata Merr.) DI KAWASAN HUTAN KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA Sitti Marwah; Nurhayati Hadjar; Muhusana Muhusana
Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.09 KB) | DOI: 10.33772/jc.v1i1.12377

Abstract

Abstrak: Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) merupakan bagian dari ekosistem hutan yang memiliki peran ekologis maupun ekonomi dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar hutan baik secara langsung maupun tidak langsung.  Salah satu hasil hutan bukan kayu adalah tumbuhan aren (A. Pinnata Merr.) yang merupakan tumbuhan multiguna dan bernilai ekonomi cukup tinggi, karena seluruh bagian tumbuhan mulai dari daun sampai akar dapat dimanfaatkan. penelitian ini bertujuan mengkaji potensi dan pemanfaatan tumbuhan aren yang berada di kawasan hutan Kecamatan Abeli Kota Kendari. Metode yag digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan wawancara. Analisa data mencakup analisis potensi tumbuhan Aren di kawasan hutan Kelurahan Tobimeita dan analisis deskriptif terhadap pemanfaatan Aren bagi responden di Kelurahan Tobimeita Kota Kendari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di kawasan hutan Kelurahan Tobimeita memiliki kerapatan tumbuhan Aren 175 pohon hektar-1 dan rata-rata setiap responden mengolah/menyadap sebanyak 4 pohon dan menghasilkan nira rata-rata 10 liter pohon-1 hari-1. Seluruh produksi nira yang dihasilkan oleh responden masih dimanfaatkan sebagai minuman alkohol yang diolah secara tradisional. Selain itu, bagian tumbuhan yang dimanfaatkan adalah tulang daun berupa sapu lidi untuk kebutuhan sendiri. Kata Kunci: Aren, pemanfaatan, potensi.  The Potential and Use of Aren (Arenga pinnata) trees In The Forest Area Kendari City Southeast Sulawesi ProvinceAbstract: Non-Timber Forest Products (NTFPs) are part of the forest ecosystem which has an ecological and economic role and has been used directly and indirectly by the community around the forest. One of the non-wood forest products is aren (A. Pinnata Merr.) Which is a multipurpose plant and has a high economic value, because all parts of plants ranging from leaves to roots can be utilized. This study aims to examine the potential and utilization of palm sugar plants located in the forest area of Abeli District, Kendari City. The method used in this research is survey and interview methods. Data analysis includes an analysis of the potential of Aren plants in the forest area of Tobimeita Village and a descriptive analysis of the use of Aren for respondents in the Tobimeita Village of Kendari City. The results showed that in the forest area of Tobimeita Village had a density of 175 Aren-1 tree and the average of each respondent processed / tapped as many as 4 trees and produced an average of 10 liters of sap for tree-1 day-1. The entire roomie production produced by respondents is still used as traditionally processed alcoholic drinks. In addition, the plant parts that are used are leaf bone in the form of a broom stick for their own needs. Key words:
ANALISIS VEGETASI PADA BLOK LINDUNG TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) NIPA-NIPA DI KELURAHAN PUNGGALOBA KECAMATAN KENDARI BARAT La Ode Agus Salim Mando; Fony Satria; Rosmarlinasiah MP; Sahindomi Bana; Basrudin M.Si.
Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia Vol 2, No 2 (2021): Jurnal Celebica : Jurnal Kehutanan Indonesia
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.565 KB) | DOI: 10.33772/jc.v2i2.23601

Abstract

The purpose of this study was to determine the level of diversity of vegetation types. This research was carried out in the Nipa-Nipa Forest Park, Protection Block, Punggaloba Village, West Kendari District, from September to October 2021. The sampling intensity used was 1% of an area of 96.07 Ha, so that a sample area of 0.96 Ha was obtained with The number of plots is 24 plots, which are placed using the plotted transect method. The results showed that the level of species diversity (H') for the tree level was 1.388 (medium), the pole level was 1.348 (medium), the sapling level was 0.96 (low) and the seedling level was 1.306 (medium).Keywords : Protection Block, Diversity, Nipa-Nipa Forest Park

Page 1 of 4 | Total Record : 40