cover
Contact Name
Muh Nadzirin Anshari Nur
Contact Email
nadzirin@gmail.com
Phone
+6281342713802
Journal Mail Official
ujmpps@uho.ac.id
Editorial Address
Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo, Kampus Abdullah Silondae, Jl. Mayjend. S. Parman, Kemaraya - Kendari 93121 Sulawesi Tenggara - Indonesia
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Penelitian Budaya
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 25023268     DOI : http://dx.doi.org/10.33772/jpeb.v6i2.16156
Jurnal Penelitian Budaya (JPeB) adalah jurnal yang mempublikasikan hasil-hasil penelitian mahasiswa, dosen dan pemerhati masalah-masalah kebudayaan dan Masyarakat
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Budaya" : 5 Documents clear
MORUMBANDOLE : PERUBAHAN TRADISI PERNIKAHAN PADA SUKU TOLAKI DI KECAMATAN ABUKI, DI KABUPATEN KONAWE Wulandari, Kiki Reski; Suyuti, Nasruddin; Taalami, La Ode
Jurnal Penelitian Budaya Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.237 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v3i1.7788

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis proses pelaksanaan perkawinan morumbandole, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya proses morumbandole, dan implikasi proses pernikahan morumbandole bagi suku Tolaki di Kecamatan Abuki Kabupaten Konawe.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.Data primer dan data sekunder dikumpulkan dan selanjutnya tahap penyeleksian teori untuk mengkaji data. Data yang  telah diseleksi  kemudian dianalisis dan hasilnya dideskripsikan atau dipaparkan sebagai hasil penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pernikahan morumbandole pada suku Tolaki di Kecamatan Abuki Kabupaten Konawe adalah suatu proses pernikahan dengan cara melakukan 4 tahapan pernikahan, yaitu, mondutudu, melosoako, mowawo niwule, dan mowindahako pada satu waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak keluarga calon mempelai laki-laki dan perempuan. Faktor-faktor penyebab terjadinya morumbandole adalah: (1) faktor ekonomi, (2) faktor waktu, (3) faktor pekerjaan, (4) faktor kesepakatan kedua pihak keluarga, dan (5) perkawinan campuran atau amalgamasi.Implikasi positif dari proses pernikahan morumbadole, yaitu: (1) memudahkan dalam hal penjagaan anak gadis yang telah dilamar, (2) efesiensi ekonomi, (3) efisiensi waktu, (4) tidak merepotkan keluarga kedua pihak calon mempelai. Sedangkan implikasi negatif proses pernikahan morumbandole, yaitu (1) bentuk nilai-nilai simbolik yang mengalami reduksi, (2) masyarakat akan cenderung berpikir lebih instan dalam hal pelaksanaan adat pernikahan, dan (3) pelaksanaan yang berlangsung secara terus-menerus dan cukup lama, mengakibatkan para generasi muda Tolaki kedepannya tidak akan lagi mengetahui tradisi adat pernikahan secara ideal.Kata Kunci:morumbandol, tradisi pernikahan, suku Tolaki
PENYANDANG DISABILITAS TUNANETRA ETNIK MUNA DALAM MENCARI NAFKAH DI KOTA KENDARI Yaddi, Yafsin; Anwar, H.; Suardika, I Ketut
Jurnal Penelitian Budaya Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.95 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v3i1.7791

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis: (1) Jenis-jenis pekerjaan penyandang disabilitas tunanetraEtnik Muna di Kota Kendari, (2) Penyebab penyandang disabilitas tunanetra etnik Muna di Kota Kendari belum mendapatkan pekerjaan yang layak, (3) Kebutuhan penyandang disabilitas tunanetra etnik Muna dalam  menjalankan pekerjaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis deskritif kualitatif.Teknik analisis Analisis data kualitatif dilakukan melalui tiga langkah yaitu : (1) Reduksi data, (2) Penyajian data, dan (3) Penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1)Jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan penyandang disabilitas tunanetra etnik Muna di Kota Kendari yaitu: a) mengemis, b) mengamen, c) memijat, dan d) mengajar. (2)Penyebab penyandang disabilitas tunanetra etnik Muna belum mendapatkan pekerjaan yang layak  di Kota Kendari yaitu: a) belum adanya lowongan/kurang sekali pekerjaan untuk tunanetra, b) masih dimanfaatkan keluarga untuk mengamen dan mengemis, c) kurang dukungan keluarga dan, d) pendidikan sangat terbatas. (3) Kebutuhan penyandang disabilitas  tunanetra etnis Muna dalam menjalankan pekerjaannya yaitu: a) kebutuhan sandang, papan, pangan, tempat berlindung, b) kebutuhan perasaan aman, c) perasaan diterima oleh orang lain, dihormati, ikut serta berprestasi, d) kebutuhan memperoleh kehormatan,pujian, penghargaan, dan pengakuan, e) kebutuhan kebanggaan pada diri sendiri, ekspresi diri .Kata kunci: Tunanetra, Mencari Nafkah, Etnik Muna, Kota Kendari
PELESTARIAN KERAJINAN PERAK (KENDARI WERK): Studi di Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sulawesi Tenggara Hayunira, Sasadara; Suyuti, Nasruddin; Taena, La
Jurnal Penelitian Budaya Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.823 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v3i1.7861

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pembuatan Perak Kendari, dan untuk menganalisis pelestarian dan hambatan Perak Kendari yang dihadapi oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulawesi Tenggara. Penelitian ini menggunakan teori adaptasi dengan menerapkan pendekatan berorientasi tindakan untuk mencari jawaban atas pertanyaan penelitian.Data utama dari penelitian ini adalah perak dan pemangku kepentingan terkait, sedangkan data pendukung adalah perak yang digunakan di Perak Kendari. Peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan cara reduksi data, penyajian data, dan sampai pada kesimpulan, berdasarkan akumulasi data dan bukti yang valid untuk menganalisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses kerajinan perak melewati tahap-tahap berikut: perencanaan, menyiapkan bahan dan alat, membuat pola, mengisi pola menggunakan teknik kerawang, menyolder, memotong, membentuk, dan menyelesaikan. Upaya pelestarian yang telah dilakukan oleh Dekranasda Sultra meliputi pelatihan, kerja sama, pemasaran dan peragaan produk, menjadi fasilitator, dan ikut serta dalam pameran dan kontes perhiasan. Di antara kendala yang ditemukan dalam pelestarian adalah kurangnya pengrajin perak, permintaan akan modal besar, dan perkembangan tren perhiasan yang cepat. Kata kunci: Pengembangan, kerajinan perak Kendari, perak                   Kendari
THE CHANGE OF CULTURAL IDENTITY IN TORETE ETHNIC AT SORUE JAYA VILLAGE, SOROPIA SUBDISTRICT, KONAWE REGENCY Setiawati, Indra Rahayu; Taena, La; Ali Basri, La Ode
Jurnal Penelitian Budaya Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.379 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v3i1.7765

Abstract

Salah satu kelompok etnis yang hidup berkembang di Sulawesi Tenggara adalah kelompok etnis Torete dengan populasi yang relatif lebih kecil atau minoritas dibandingkan dengan kelompok etnis atau etnis lain. Dibandingkan dengan etnis asli, seperti Bugis, Jawa, Bali, Toraja, Lombok, dan yang dikategorikan sebagai kelompok etnis asli seperti Tolakin, Buton, Munan, dan Moronenen. Pertanyaan penelitian dari penelitian ini adalah: “Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perubahan identitas budaya pada etnis Torete di desa Sorue Jaya, Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan perubahan identitas budaya pada etnis Torete di desa Sorue Jaya, Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dikumpulkan dengan observasi yang terlibat dan wawancara mendalam dengan informan terpilih. Data yang diperoleh dianalisis dengan langkah-langkah berikut: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Bentuk-bentuk perubahan identitas budaya suku Torete di desa Sorue Jaya, Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe dapat dilihat dari perubahan bahasa, perubahan sistem mata pencaharian, dan perubahan sistem kepercayaan . (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan identitas budaya pada etnis Torete di desa Sorue Jaya, Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe adalah (a) akulturasi budaya, (b) keberadaan orientasi sosial dan ekonomi, (c) keberadaan perkawinan antar etnis, (d) kehadiran kelompok etnis, dan (e) loyalitas kelompok etnis berkurang.Kata kunci: Perubahan, identitas budaya, dan etnis Torete
KETERLIBATAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MENINGKATKAN EKONOMI KELUARGA(STUDI PADA BURUH BANGUNANDI KELURAHAN BENUA NIRAE, KECAMATAN ABELI, KOTA KENDARI) Ramsia, Wa Ode; Taena, La; Ali Basri, La Ode
Jurnal Penelitian Budaya Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.461 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v3i1.7787

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1)mendeskripsikan dan menganalisis  ketelibatan ibu rumah tangga yang bekerja sebagai buruh bangunan dalam meningkaatkan ekonomi keluarga,(2)menganalisis motivasi keterlibatan ibu rumah tangga bekerja sebagai buruh bangunan.Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan  observasi partisipan dan wawancara mendalam, dengan unit penelitian ibu-ibu rumah tangga yang bekerja sebagai buruh bangunan. Data dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, diverifikasi, dan kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan ibu rumah tangga dalam meningkatkan ekonomi keluarga di Kelurahan Benua Nirae, yang bekerja sebagai buruh bangunan dilakukan dengan cara: (1) Bekerja paruh waktu, membuat ia harus menjalankan tugas domestiknya yaitu mengurus rumah (mencuci, memasak, mengurus suami, dan mengurus anak) yang dilakukan sebelum berangkat bekerja, lalu pada saat pulang pun ia kembali menjalankan perannya sebagai ibu. (2) Mengatur penggunaan uang belanja secara proporsional, yakni dengan bekerja sebagai buruh bangunan yang penghasilannya digunakan untuk membantu suami memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan sekolah anak. Faktor-faktor yang memotivasi ibu rumah tangga bekerja sebagai buruh bangunan yaitu: faktor ekonomi, kurangnya pendapatan suami mendorong istri untuk bekerja, dan keinginan hidup layak layak serba berkecukupan sehingga mendorong ibu rumah tangga untuk bekerja.Kata kunci: keterlibatan, ibu rumah tangga, ekonomi keluarga.

Page 1 of 1 | Total Record : 5