cover
Contact Name
Irsal
Contact Email
bengkuluirsal@gmail.com
Phone
+6285381305810
Journal Mail Official
jmkhair@iainbengkulu.ac.id
Editorial Address
Jl. Raden Fatah Pagar Dewa Kota Bengkulu 38211
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Al-Khair Journal : Management, Education, And Law
ISSN : 2808828X     EISSN : 28084632     DOI : http://dx.doi.org/10.29300/kh.v2i2.6109
Al-Khair Journal Management, Education And Law merupakan jurnal ilmiah diterbitkan setiap bulan Juni dan Desember. Al-Khair Journal Management, Education And Law dikelola oleh tim-tim yang profesional didalam bidangnya. Editor dan Reviewer direkrut berdasarkan bidang keilmuan dan pengalamannya didalam terbitan ilmiah. Setiap tulisan yang disubmite, selalu dilakukan seleksi oleh editor sebelum dikirim ke reviewer, jika tulisannya belum memenuhi kriteria yang diinginkan maka tulisannya akan dikembalikan kepada penulis.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2023): JUNI" : 12 Documents clear
Pembelajaran Tematik Berbasis Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Mutu Siswa Adam Nasution
Al-Khair Journal : Management, Education, and Law Vol 3, No 1 (2023): JUNI
Publisher : Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/kh.v3i1.10862

Abstract

Abstract: Learning media-based thematic learning still creates difficulties among teachers, so teachers have difficulty in improving the quality of graduate students, because learning media is an intermediary or introduction to sources of messages, recipients of messages, stimulates thoughts, feelings, attention, will, is driven and involved in learning process. Some teachers have difficulty implementing thematic learning which is a form of integrated learning model that combines a concept in several materials, subjects or fields of study into a particular theme or topic of discussion where there is integration between knowledge, skills and values that allows students to actively discover scientific concepts and principles in an integrated way. holistic, meaningful and authentic. The research objective is to map and describe thematic learning based on instructional media in improving student quality. Using library research methods or literature study. The results of the study can be concluded that learning media-based thematic learning can improve student quality seen in increasing student interest and interest in the learning process. Thematic learning based on learning media can also overcome the limitations of student experience. Learning media-based thematic learning can also go beyond the classroom, embed correct, concrete and realistic concepts, and the types of learning media consist of print-based media, human-based media, visual-based media, computer-based media, so as to improve the quality of learning and student quality. Thus, it can be suggested that to improve the quality of students, apply thematic learning based on learning media in the teaching and learning process in schools. Keywords: Thematic Learning, Learning Media, Quality of Student Graduates Abstrak: Pembelajaran tematik berbasis media pembelajaran masih menciptakan kesulitan di kalangan guru, sehingga guru mengalami kesulitan dalam meningkatkan mutu lulusan siswa, dikarenakan media pembelajaran merupakan perantara atau pengantar sumber pesan, penerima pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, kemauan, terdorong dan terlibat dalam proses pembelajaran. Sebagian guru kesulitan menerapkan pembelajaran tematik yang merupakan bentuk model pembelajaran terpadu yang menggabungkan suatu konsep dalam beberapa materi, pelajaran atau bidang studi menjadi satu tema atau topik pembahasan tertentu yang terjadi integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan nilai yang memungkinkan siswa aktif menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik. Tujuan penelitian memetakan dan mendeskripsikan pembelajaran tematik berbasis media pembelajaran dalam meningkatkan mutu siswa. Menggunakan metode penelitian kepustakaan atau studi pustaka. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik berbasis media pembelajaran dapat meningkatkan mutu siswa terlihat pada meningkatkatnya ketertarikan dan minat siswa dalam proses pembelajan. Pembelajaran tematik berbasis media pembelajaran juga dapat mengatasi keterbatasan pengalaman siswa. Pembelajaran tematik berbasis media pembelajaran juga dapat melampaui kelas, menanamkan konsep yang benar, kongkrit dan realistis, dan jenis media pembelajaran terdiri dari media berbasis cetakan, media berbasis manusia, media berbasis visual, media berbasis computer, sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu siswa. Dengan demikian, dapat disarankan bahwa untuk meningkatkan mutu siswa, maka terapkanlah pembelajaran tematik berbasis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kata Kunci: Pembelajaran Tematik, Media Pembelajaran, Mutu Lulusan Peserta Didik
Evaluasi Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Insan Mulia Bengkulu Anggi Santika; Afrizal Syafriantoni; Reska Norda Lesti
Al-Khair Journal : Management, Education, and Law Vol 3, No 1 (2023): JUNI
Publisher : Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/kh.v3i1.10705

Abstract

Abstract: The quality of learning at SD IT Insan Mulia Bengkulu is still not optimal, as seen in the results of report cards, and student achievement has not been maximized, this is related to the ability of human resources or teachers in managing classes and the ability of teachers to interact with students. The purpose of this study is to evaluate human resources in improving the quality of learning at SD IT Insan Mulia Bengkulu. Using descriptive qualitative methods. Sources of information from various sources, both online and print media, such as scientific books, scientific articles, both national and international related to the evaluation of human resources in improving the quality of education in Integrated Islamic elementary schools Insan Mulia Bengkulu. The results of the study can be concluded that there are still some teachers who have not been able to mobilize, facilitate, influence, motivate, their students, and have not been able to create conducive learning, the planned planning turns out that the results have not been achieved as planned, and there is still a gap between the plan and the achievement of the goals that have been set, so that there is still a gap in achieving goals with planning in improving the quality of learning. So that researchers can suggest, if you want to improve the quality of learning at SD IT Insan Mulia, then evaluate human resources or teachers in improving the quality of learning through making programs, implementing programs, evaluating and following up on evaluation results.Keywords: Evaluation, Human Resources, Learning Quality Abstrak: Mutu pembelajaran di SD IT Insan Mulia Bengkulu masih belum optimal terlihat hasil nilai raport, dan prestasi siswa belum maksimal, hal ini berkaitan dengan kemampuan sumberdaya manusia atau guru dalam mengelola kelas dan kemampuan guru dalam melakukan interaksi dengan peserta didik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi sumber daya manusia dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SD IT Insan Mulia Bengkulu. Menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber informasi dari berbagai sumber, baik media online ataupun media cetak. Seperti buku ilmiah, artikel ilmiah, baik nasional maupun internasional yang berkaitan dengan evaluasi sumberdaya manusia dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dasar Islam Terpadu Insan Mulia Bengkulu. Hasil penilitian dapat disimpulkan bahwa masih terdapat sebagian guru yang belum mampu menggerakkan, memfasilitasi, mempengaruhi, memotivasi, siswanya, dan belum mampu menciptakan pembelajaran yang kondusif, perencanaan yang telah direncanakan tersebut ternyata hasilnya belum tercapai sesuai rencana, dan masih terjadi kesenjangan rencana dengan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, sehingga masih terjadi kesenjangan pencapaian tujuan dengan perencanaan dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Sehingga peneliti dapat menyarankan, jika ingin meningkatkan mutu pembelajaran di SD IT Insan Mulia, maka lakukan evaluasi sumberdaya manusia atau guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran melalui membuat program, pelaksanaan program, melakukan evaluasi dan menindaklanjuti hasil evaluasi.Kata Kunci: Evaluasi, Sumber Daya Manusia, Mutu Pembelajaran
Tri Pusat Pendidikan Dalam Pengembangan Pendidikan Islam Di Indonesia Fherlia Fherlia; Alimni Alimni
Al-Khair Journal : Management, Education, and Law Vol 3, No 1 (2023): JUNI
Publisher : Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/kh.v3i1.10920

Abstract

Abstract: Tri education centers in Indonesia are still difficult to develop, characterized by difficulties in integrating educational programs between families, schools and communities who are responsible for education. The purpose of this research is to map and analyze the tricenter of education in the development of education in Indonesia. Using the library or literature study method, the data sources are obtained from reviews of scientific writings, scientific articles, scientific books both online and in print. The results of the study can be concluded that the education tricenter consists of family, school and community education. Family education is the first educational institution, because parents always prepare good educational supplies for their children. Then school education is that children get education through the school environment, humans receive formal education through educational and extracurricular materials with all the provisions and structures that have been regulated therein, formal education in this school is taken for nine years normally arranged through elementary, junior high, and high school programs. and high school. Meanwhile, community education is through non-formal educational institutions, such as tutoring (tutoring), TPQ (Quran Education Park), community organizations (Mosque Islamic Youth), and many other non-formal educational institutions in society. Thus it can be suggested that in an effort to develop education, then increase the role of functions and responsibilities of the tricenter of education in Indonesia.Keywords: Three Education Centers, Development, Islamic Education. Abstrak: Tri pusat pendidikan di Indonesia masih sulit dikembangkan, ditandai dengan kesulitan mengintegrasikan program pendidikan antara keluarga, sekolah dan masyarakat yang merupakan sebagai penanggungjawab pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk memetakan dan menganalisis tripusat pendidikan dalam pengembangan pendidikan di Indonesia. Menggunakan metode kepustakaan atau studi pustaka, yang sumberdata diperoleh dari review tulisan-tulisan ilmiah, artikel-artikel ilmiah, buku-buku ilmiah baik online maupun cetak. Hasil penenlitian dapat disimpulkan tripusat pendidikan terdiri dari pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama, karena orang tua yang senantiasa menyiapkan bekal pendidikan yang baik untuk anak-anaknya. Kemudian pendidikan sekolah merupakan anak mendapatkan pendidikan melalui lingkungan sekolah, manusia menerima pendidikan secara formal melalui materi pendidikan  dan ekstrakulikuler dengan segala ketentuan dan struktur yang sudah diatur didalamnya, pendidikan formal di sekolah ini ditempuh selama sembilan tahun secara normalnya yang disusun melalui program SD, SMP, dan SMA. Sedangkan pendidikan masyarakat melalui lembaga-lembaga pendidikan non formal, seperti bimbingan belajar (bimbel), TPQ (Taman Pendidikan Quran), Organisasi dalam masyarakat (Remaja Islam Masjid), dan banyak lembaga pendidikan non formal lainnya yang ada dalam masyarakat. Dengan demikian dapat disarankan bahwa dalam upaya pengembangan pendidikan, maka tingkatkan peran fungsi dan tanggungjawab tripusat pendidikan di Indonesia.Kata Kunci: Tri Pusat Pendidikan, Pengembangan, Pendidikan Islam.
The Function Of Institutional Evaluation In the Quality Of Madrasah Aliyah Education In Indonesia Shafinar Ismail; Khairiah Khairiah
Al-Khair Journal : Management, Education, and Law Vol 3, No 1 (2023): JUNI
Publisher : Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/kh.v3i1.10652

Abstract

Abstract: Madrasah Aliyah in Indonesia is still difficult to achieve the quality of education, it is marked that there are still some teachers who have not met the minimum education qualification of S1 / D4, teachers teach not according to their field of expertise, there are still many Madrasah Aliyah with non-civil servant status. The general objective is not only to map the quality of Aliyah madrasah education, but also to evaluate institutional difficulties in achieving the quality of Aliyah madrasah education. Using descriptive qualitative methods to explore primary and secondary data sources. Secondary data from madrasah educational institutions. Primary data includes profiling, motivation, types of difficulties and institutional solutions to each difficulty in achieving the quality of madrasah Aliyah education. The results of the study can be concluded that the evaluation function in the quality of madrasah Aliyah education in Indonesia shows that; (1) there is still a gap between planning and program implementation, marked by the Aliyah madrasah has not been able to implement the planned program; (2) there is still a gap between the status of ability and the standards of the world of work, indicated by there are still teachers who are not able to work according to their field of expertise; and (3) there is still a gap in goals in madrasah educational institutions characterized by socioeconomic disparities in the community, thus affecting education equity, creating prolonged conflicts in society, making educational goals difficult to achieve. So it can be suggested that to achieve the quality of madrasah education, it improves the function of institutional evaluation among Aliyah madrasahs in Indonesia. Keywords: Function, Institutional Evaluation, Quality of Education, Madrasah Aliyah Indonesia Abstrak: Madrasah Aliyah di Indonesia masih kesulitan mencapai mutu pendidikan, ditandai masih terdapat sebagian guru belum memenuhi kualifkasi pendidikan minimal S1/D4, guru mengajar belum sesuai bidang keahliannya, masih banyak madrasah Aliyah berstatus non PNS. Tujuan umum selain untuk memetakan bentuk mutu pendidikan madrasah Aliyah, juga mengevaluasi kesulitan kelembagaan dalam mencapai mutu pendidikan madrasah Aliyah. Menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk menggali sumber data primer dan sekunder. Data sekunder dari lembaga pendidikan madrasah. Data primer mencakup profiling, motivasi, tipe kesulitan dan solusi yang ditempuh kelembagaan atas setiap kesulitan dalam mencapai mutu pendidikan madrasah Aliyah. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fungsi evaluasi dalam mutu pendidikan madrasah Aliyah di Indonesia menunjukkan bahwa; (1) masih terdapat kesenjangan antara perencanaan dengan pelaksanaan program, ditandai dengan madrasah Aliyah belum mampu melaksanakan program yang telah direncanakan; (2) masih terdapat kesenjangan antara status kemampuan dengan standar dunia kerja, ditandai dengan masih terdapat guru belum mampu bekerja sesuai bidang keahliannya; dan (3) masih terdapat kesenjangan tujuan dalam lembaga pendidikan madrasah ditandai dengan kesenjangan sosial ekonomi masyarakat, sehingga mempengaruhi pemerataan pendidikan, menciptakan konflik berkepanjangan dalam masyarakat, sehingga tujuan pendidikan sulit tercapai. Sehingga dapat disarankan bahwa untuk mencapai mutu pendidikan madrasah, maka tingkatkan fungsi evaluasi kelembagaan di madrasah Aliyah.  Kata Kunci: Fungsi, Evaluasi Kelembagaan, Mutu Pendidikan, Madrasah Aliyah Indonesia
Fungsi Supervisi Klinis Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di MI Al Baani Kota Bengkulu Fuji Andela; Bambang Haryanto; Sofia Murni; Zipen Apriansyah
Al-Khair Journal : Management, Education, and Law Vol 3, No 1 (2023): JUNI
Publisher : Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/kh.v3i1.10708

Abstract

Abstract: The quality of education at MI Al Baani is still not optimal, this can be seen from the value of report cards, and student achievement is not optimal, this is related to the role of the clinical supervision function which is still not optimally implemented. This study aims to evaluate the function of clinical supervision in improving the quality of education at MI Al Baani Bengkulu City. The research method used is descriptive qualitative method. Data collection was carried out through direct observation and collecting data from various sources, both online media and print media related to the research discussed. The results of the evaluation of the clinical supervision function carried out show that clinical supervision greatly determines the quality of education at MI Al Baani Bengkulu City, some teachers have not been able to mobilize, facilitate, influence, motivate their students, and have not been able to create conducive learning, planning that has been planned it turns out that the results have not been achieved according to plan, and there are still gaps in the plan with the achievement of the goals that have been set, so that there is still a gap in the achievement of goals with planning in improving the quality of learning. The school principal as a leader in schools also determines the quality of education. So that researchers can suggest, if you want to improve the quality of education at MI Al Baani, then improve the function of clinical supervision at MI Al Baani Bengkulu City.Keywords: Function of Clinic Supervision, Education Quality Abstrak: Mutu Pendidikan di MI Al Baani masih belum optimal, hal ini terlihat dari nilai raport, dan prestasi siswa belum maksimal hal ini berkaitan dengan peran fungsi supervisi klinis masih belum optimal pelaksanaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi fungsi supervisi klinis dalam meningkatkan mutu pendidikan di MI Al Baani Kota Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lansung dan mengumpulkan data dari berbagai sumber baik media online ataupun media cetak yang berkaitan dengan penelitian yang dibahas. Hasil dari evaluasi fungsi supervisi klinis yang dilakukan menunjukkan bahwa supervise klinis sangat menentukan mutu pendidikan di MI Al Baani Kota Bengkulu, sebagian guru yang belum mampu menggerakkan, memfasilitasi, mempengaruhi, memotivasi, siswanya, dan belum mampu menciptakan pembelajaran yang kondusif, perencanaan yang telah direncanakan tersebut ternyata hasilnya belum tercapai sesuai rencana, dan masih terjadi kesenjangan rencana dengan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, sehingga masih terjadi kesenjangan pencapaian tujuan dengan perencanaan dalam meningkatkan mutu pembelajaran Program kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah juga sangat menentukan mutu pendidikan. Sehingga peneliti dapat menyarankan, jika ingin meningkatkan mutu pendidikan di MI Al Baani, maka tingkatkanlah fungsi supervisi klinis di MI Al Baani Kota Bengkulu.Kata Kunci: Fungsi Supervisi Klinis dan Mutu Pendidikan
Keadilan Gender Dalam Sistem Kewarisan Bilateral Hazairin Yusmita Yusmita
Al-Khair Journal : Management, Education, and Law Vol 3, No 1 (2023): JUNI
Publisher : Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/kh.v3i1.10939

Abstract

Abstract: Most Muslims understand that the law of inheritance is a law whose formulation cannot be changed so that reforms regarding inheritance law in Islam are not carried out by many Muslims, for example, the formula regarding the division of 1: 2 for men and women which most of them regard as a definite conclusion. This research is a literature study with data analysis techniques using content analysis. Sources of data come from books that discuss inheritance law and scientific journals that are in line with this research. Therefore, the renewal of inheritance law is not much done, this is different from Islamic family law which has undergone many reforms. Even so, it does not mean that all Muslims consider it a rule that cannot be changed, but some figures think that inheritance laws in Islam can change according to existing social conditions. This social condition can have an influence on the enactment of a law, including the law of inheritance in Islam. This can be found in the thoughts of national figures, namely Hazairin, who offers new ideas regarding inheritance law in Islam.Keywords: Gender Justice, Bilateral Inheritance, Hazairin's Thought Abstrak: Sebagian besar umat Islam memahami bahwa hukum waris adalah hukum yang tidak dapat diubah, sehingga banyak umat Islam yang tidak mereformasi hukum waris Islam, misalnya rumus pembagian 1 : 2 untuk pria dan wanita, yang merupakan formula sederhana bagi kebanyakan orang. Penelitian ini merupakan penelitian kajian pustaka dengan menggunakan teknik analisis data melalui analisis isi. Sumber informasi berasal dari buku-buku tentang hukum waris dan jurnal ilmiah yang relevan dengan penelitian ini. Hasil kajian temuan pada penelitian ini yakni pembaharuan hukum kewarisan ini tidak banyak dilakukan, hal ini berbeda dengan hukum keluarga Islam yang mengalami banyak pembaharuan. Meskipun demikian, tidak berarti semua umat Islam menganggapnya sebagai aturan yang tidak boleh diubah, melainkan sebagai individu meyakini bahwa hukum waris Islam dapat berubah sesuai dengan kondisi sosial yang ada. Kondisi sosial ini dapat mempengaruhi pelaksanaan hukum, termasuk juga hukum kewarisan dalam Islam. Hal ini tercermin dari pemikiran tokoh-tokoh bangsa, khususnya Hazairin, yang mengajukan gagasan-gagasan baru tentang warisan Islam.Katakunci: Keadilan Gender, Sistem Kewarisan Bilateral, Pemikiran Hazairin
Peran Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru Madrasah Aliyah Di Bengkulu Heri Kurniawan; Irma Yopita Sari; Fatimah Nurlatifah; Desta Zalza Bella; Fariza Nur Utami; Muhammad Irvan Hamidi
Al-Khair Journal : Management, Education, and Law Vol 3, No 1 (2023): JUNI
Publisher : Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/kh.v3i1.10694

Abstract

Abstract: The leadership role of madrasah has created difficulties in improving teacher professionalism, marked by some Aliyah madrasah teachers having difficulty in carrying out their main duties, functions and responsibilities as professional teachers and some other teachers are able to carry them out professionally. The purpose of this study is to map and describe the role of leadership in improving the professionalism of Aliyah madrasah teachers in Bengkulu. Using descriptive qualitative methods, with information sources in this study, using various sources, both online media data and print media data. Includes scientific books, scientific articles both national and international related about the role of leadership in improving teacher professionalism. The results of the study can be concluded that there are still some madrasah leadership that has not played an optimal role, it can be seen that decision making has not been brave and not decisive, has not focused on work programs, communication and leadership management of the head of the madrasah is not good, and control is still not continuous, so that there are still teachers who are less professional in learning, it can be seen that there are still some teachers who do not master their fields of knowledge,  His teaching materials, learning methods, lack of motivation, lack of skill and his insight is still narrow. Thus, it can be suggested to improve teacher professionalism, then increase the leadership role optimally.Kata kunci: Peran, Kepemimpinan, Profesionalisme Guru, Madrasah Aliyah.                                                                                                       Abstrak: Peran kepemimpinan madrasah telah menciptakan kesulitan dalam meningkatkan profesionalisme guru, ditandai dengan sebagian guru madrasah Aliyah mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan tanggungjawabnya sebagai guru professional dan sebagian guru yang lain mampu melaksanakannya secara profesional. Tujuan penelitian ini untuk memetakan dan mendeskripsikan peran kepemimpinan dalam meningkatkan profesionalisme guru madrasah Aliyah di Bengkulu. Menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan sumber informasi dalam penelitian ini, menggunakan berbagai sumber, baik data media online maupun data media cetak. Meliputi buku-buku ilmiah, artikel ilmiah baik nasional maupun internasional yang terkait tentang peran kepemimpinan dalam meningkatkan profesionalisme guru. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa masih terdapat sebagian  kepemimpinan madrasah belum berperan secara optimal, terlihat dalam pengambilan keputusan belum berani dan belum tegas, belum fokus pada program kerja, komunikasi dan manajemen kepemimpinan kepala madrasah kurang baik, serta pengontrolan masih kurang kontinyu, sehingga masih terdapat guru yang kurang professional dalam pembelajaran, terlihat masih terdapat sebagian guru kurang menguasai bidang ilmunya, bahan ajarnya, metode pembelajarannya, kurang motivasi, kurang terampil dan wawasannya masih sempit. Dengan demikian dapat disarankan untuk meningkatkan profesionalisme guru maka tingkatkanlah peran kepemimpinan secara optimal.Kata kunci: Peran, Kepemimpinan, Profesionalisme Guru, Madrasah Aliyah.
Tradisi Pembayaran Maskawin Di Kampung Sosiri Jayapura Papua Indonesia B.S.F Indah; Muhammad G.G.S; Saputro Saputro; Jaenap Rumatiga; Ade Yamin
Al-Khair Journal : Management, Education, and Law Vol 3, No 1 (2023): JUNI
Publisher : Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/kh.v3i1.10828

Abstract

Abstract: This study aims to complement data and documents that have not been seen in previous studies, by looking at the process of implementing the dowry payment tradition in Sosiri Village, Jayapura Regency, Papua Province, Indonesia. The tradition is carried out before the bridegroom and bride-to-be are legally married in religion and state. Using qualitative methods with an ethnographic work approach, by showing the process of implementing the dowry payment tradition. The results found that people in Sosiri Village still carry out the tradition of paying maskawin in the form of beads and stone axes (tomako). Originally the beads were imported from Kalimantan, along with the times, and the people in Sosiri Village, then the beads are no longer imported from Kalimantan, but they have found them in their own area, which is in the forest under the trees. Included in choosing beads, certain skills are needed. As for stone axes, at first they looked for stones at times, then they sculpted them into axes, along with the times too, they no longer carve the stone but they used carving machines. In carrying maskawin stone axes and beads, specifically for the children of the head of the hamlet must give both, namely axes and beads, while for the community it can be enough to only bring axe stones.                                                                                                       Keywords: Tradition, Maskawin Payment, Sosiri Village Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melengkapi data dan dokumen yang belum terlihat pada penelitian sebelumnya, dengan melihat proses pelaksanaan tradisi pembayaran mas kawin di Kampung Sosiri Kabupaten Jayapura Provinsi Papua Indonesia. Tradisi tersebut dilakukan sebelum calon mempelai laki-laki dan calon mempelai perempuan dinikahkan secara sah agama dan negara. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kerja Etnografi, dengan menunjukkan proses pelaksanaan tradisi pembayaran mas kawin. Hasilnya menemukan bahwa masyarakat di Kampung Sosiri masih melakukan tradisi pembayaran maskawin berupa manik-manik dan kapak batu (tomako). Awalnya manik-manik tersebut didatangkan dari Kalimantan, seiring perkembangan zaman, dan masyarakat di Kampung Sosiri ini, maka manik-manik tersebut tidak lagi didatangkan dari Kalimantan, namun mereka telah menemukannya di daerah mereka sendiri yaitu terdapat dalam hutan di bawah pohon. Termasuk dalam memilih manik-manik, dibutuhkan keahlian tertentu. Sedangkan kapak batu, awalnya mereka mencari batu di kali, kemudian mereka memahatnya menjadi kapak, seiring perkembangan zaman juga, mereka tidak lagi memahat batu tersebut tetapi mereka menggunakan mesin pahat. Dalam membawa maskawin kapak batu dan manik-manik, khusus untuk anak kepala dusun harus memberikan kedua-duanya yaitu batu kapak dan manik-manik, sedangkan untuk masyarakat bisa cukup hanya membawa batu kapak saja.                                       Kata Kunci: Tradisi, Pembayaran Maskawin, Kampung Sosiri
Optimalisasi Evaluasi dalam Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Pendidikan Di SDN 16 Lintang Kanan Pebri Yanti; Aprilia Fitrotun; Ilham Syukri; Ainul Fitri
Al-Khair Journal : Management, Education, and Law Vol 3, No 1 (2023): JUNI
Publisher : Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/kh.v3i1.10700

Abstract

Abstract: Evaluation in education management has not been optimally carried out, because there are still some schools that have not been evaluated optimally, resulting in poor quality education management. The purpose of this research is to map and evaluate the optimization of evaluation in improving the quality of education management at SDN 16 Lintang Kanan. Using a qualitative descriptive method, with the CIPP model approach (Context, Input, Process and Product). Information obtained through observation, interviews, and documentation. The results of the study concluded that management at the Contex level had carried out planning, organizing, actuating and controlling. The input level includes students, curriculum, teaching materials, and human resources, financing and educational infrastructure. The process level is directly related to educational activities, the use of learning media, the use of facilities and infrastructure and the assignment of types of assignments. As well as from product/output assessments related to the results of the implementation of education management where the research results show that the output of education management is good and the results are visible.Keywords: Optimization, Evaluation, Quality of Education Management Abstrak: Evaluasi dalam pengelolaan pendidikan belum optimal dilakukan, karena masih terdapat sebagian sekolah belum dilakukan evaluasi secara optimal sehingga mengakibatkan pengelolaan pendidikan belum berkualitas. Tujuan dari penelitian ini untuk memetakan dan mengevaluasi optmalisasi evaluasi dalam meningkatkan kualitas pengelolaan pendidikan di SDN 16 Lintang Kanan. Menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan pendekatan model CIPP (Conteks, Input, Proses dan Produk). Informasi diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengelolaan pada tingkat Contex telah dilaksanakan planning, organizing, actuating dan controlling. Tingkat input meliputi peserta didik, kurikulum, bahan ajar, dan sumber daya manusia, pembiayaan serta sarana prasarana pendidikan. Tingkat proses berkaitan langsung dengan, aktivitas pendidikan, penggunaan media pembelajaran, kemanfaatan sarana dan prasarana dan pemberian jenis tugas. Serta dari penilaian produk/output yang berhubungan dengan hasil pelaksanaan pengelolaan pendidikan dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa output dari pengelolaan pendidikan sudah baik dan Nampak hasilnya.Kata Kunci: Optimalisasi, Evaluasi, Kualitas Pengelolaan Pendidikan
فاعلية برنامج مقترح لتنمية المهارات البلاغية لطلاب الشهادةالدينية العالية الماليزية عصام علي منصور الأشوح; نور عاشقين بنت عثمان; السيد محمد سالم
Al-Khair Journal : Management, Education, and Law Vol 3, No 1 (2023): JUNI
Publisher : Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/kh.v3i1.10832

Abstract

ملخص البحث استهدف البحث تنمية المهارات البلاغية لدى طلاب الشهادة الدينية العالية الماليزية الناطقين بغير العربية، عن طريق برنامج مقترح يقوم على طرائق تدريس حديثة لمادة البلاغة، وقد اختار الباحث كلية اللغة والدين السلطان أبو بكرـ بكان، بهانج؛ لتكون مجتمعا لبحثه، وتكونت عينة البحث من ( 112 ) طالبا، وتم تقسيم العينة إلى مجموعتين إحداهما تجريبية والأخرى ضابطة ؛ ولتحقيق أهداف البحث استخدم الباحث الأدوات الآتية:1. إعداد قائمة المهارات البلاغية اللازمة لطلاب الشهادة الدينية العالية الماليزية (STAM  ).2. إعداد استبانة لمعرفة اتجاهات الطلاب نحو مادة البلاغة، وقياس المهارات البلاغية لديهم، ومعرفة أسباب ضعفهم في هذه المهارات من وجهة نظرهم.3. برنامج تنفيذي مقترح قائم على طرائق تدريس حديثة للبلاغة لتنمية المهارات البلاغية لدى طلاب (STAM  ).4. اختبار تحصيلي لقياس المهارات البلاغية لدى طلاب (STAM  ) بعد تطبيق البرنامج المقترح؛ لمعرفة مدى فاعلية هذا البرنامج.وقد أظهرتنتائجالدّراسةوجودفروقذاتدلالةإحصائيّةعندمستوىالدلالة (α= 0.05) بين المجموعتينترجع إلى فاعليةالبرنامجالمقترحلصالحالمجموعةالتجريبيةوفيضوءنتائجالبحث،أوصتالدراسةباعتمادالبرنامجالمقترح الذي يستند على طرائق تدريس حديثة للبلاغة.الكلمات المفتاحية: ( الفاعلية ـــــــــ البرنامج ـــــــــ المهارات البلاغية ــــــــ الشهادة الدينية العالية الماليزية). Abstract :The research aims to develop the rhetorical skills of students of the Malaysian high religious certificate who speak non-Arabic, through a proposed program based on modern teaching methods for rhetoric, The researcher chose the College of Language and Religion, Sultan Abu Bakr, Bekan, Pahang; To be a community for his research, and the research sample consisted of (112) students. To achieve the objectives of the research, the researcher used the following tools: 1. Preparing a list of rhetorical skills required for students of the Malaysian Higher Religious Certificate (STAM). 2. Preparing a questionnaire to find out students' attitudes towards rhetoric, measure their rhetorical skills, and find out the reasons for their weakness in these skills from their point of view. 3. A proposed executive program based on modern teaching methods for rhetoric to develop rhetorical skills among students (STAM). 4. An achievement test to measure the rhetorical skills of (STAM) students after applying the proposed program; To find out the effectiveness of this program. The results of the study showed that there were statistically significant differences at the significance level (α = 0.05) between, The two groups are due to the effectiveness of the proposed program in favor of the experimental group and in the light of the research results, the study was recommended, By adopting the proposed program, which is based on modern teaching methods of rhetoric.Keywords: Efficacy, Program, Rhetorical skills, Malaysian high religious certificate.

Page 1 of 2 | Total Record : 12