cover
Contact Name
Abdul Rahman Prakoso
Contact Email
abdulprakoso27@gmail.com
Phone
+6281226849391
Journal Mail Official
jurnalilmiahfasya@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pandawa, Pucangan, kartasura, Sukoharjo 57168 Telp. 0271-781516 Fax. 0271-782774
Location
Kab. sukoharjo,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Al-Hakim : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Studi Syariah, Hukum dan Filantropi
ISSN : 26852225     EISSN : 27224317     DOI : https://doi.org/10.22515/alhakim
Core Subject : Religion, Social,
Jurnal Al-Hakim is a Student Scientific Journal published by the Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta. Jurnal Al-Hakim is published twice a year (May and November). Jurnal Al-hakim aims to facilitate and disseminate innovative and creative ideas from students who concentrate in Sharia and Law. It dedicates as a public space for students to develop and promote Islamic, sharia and philanthropic law based on original research and current problems. Other issues that are socially, culturally and politically correlated with Islamic law and the development of sharia and the Muslim community.
Arjuna Subject : Ilmu Sosial - Hukum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 1 (2021): May 2021" : 10 Documents clear
TINJAUAN FIQH MUAMALAH TERHADAP PRAKTIK TABUNGAN SELASANAN (Studi Kasus Di Desa Bekonang, Kecamatan Mojolaban) Nandia Arna Kuswandari
Jurnal Al-Hakim: Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Studi Syariah, Hukum dan Filantropi Vol. 3 No. 1 (2021): May 2021
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.091 KB) | DOI: 10.22515/alhakim.v3i1.3856

Abstract

Abstract This study departs from the phenomenon of saving Selasanan where members save every Tuesday, then the savings are managed by the board to be lent to members and outside members with an additional benefit of 3% every month. I am interested in researching this savings with an Islamic perspective because according to interviews with the management, all members in this savings account are Muslims, they save for the fulfillment of the holidays. As we know, as Muslims, we must pray in accordance with Islamic law. From the description above, the problem that can be formulated in this thesis is how is the practice of saving selasanan in Bekonang Village, Mojolaban District and how is the practice of saving Selasanan in terms of fiqh muamalah. This research is a type of field research with a qualitative approach on fiqh muamalah and Selasanan savings practices. The source is obtained from primary and secondary data. Data collection techniques are interviews, documentation and then analyzed with narrative text and conclusions are drawn. The concept of saving this Selasanan is like a mudharabah contract, but the percentage of profit sharing is not clear. This causes this contract to become a fasid. In practice, the loan in the savings account in Selasanan Bekonang Village still has an additional 3% benefit every month. The results show that the additional 3% benefit does not include usury, but the additional 3% each month is for members as fund owners and as ujrah for management for managing these savings funds. Keywords: Debts and receviables, Muamalah, Qardh, Riba ,Savings. Abstrak Penelitian ini berangkat dari fenomena praktik tabungan Selasanan dimana anggota menabung setiap hari selasa, kemudian tabungan tersebut dikelola oleh pengurus untuk dipinjamkan kepada anggota maupun luar anggota dengan penambahan manfaat sebesar 3% setiap bulan. Penulis tertarik untuk meneliti tabungan ini dengan tinjauan Islam, karena menurut wawancara dengan pengurus semua anggota dalam tabungan ini adalah beragama Islam. Mereka menabung untuk pemenuhan hari raya. Sebagaimana yang kita ketahui, sebagai umat beragama Islam harus bermuamalah sesuai dengan syariat Islam. Dari uraian di atas maka masalah yang dapat dirumusan dalam skripsi ini adalah bagaimana praktik tabungan Selasanan di Desa Bekonang, Kecamatan Mojolaban dan bagaimana praktik tabungan Selasanan ditinjau dari Fiqh muamalah. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif tentang Fiqih Muamalah dan praktik tabungan selasanan. Sumbernya didapat dari data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, dokumentasi kemudian dianalisis dengan teks yang bersifat narasi lalu ditarik kesimpulan. Praktik tabungan Selasanan ini konsepnya seperti akad mudharabah, namun untuk prosentase bagi hasil tidak jelas. Hal ini menyebabkan akad ini menjadi fasid dalam praktiknya, pinjaman yang ada di tabungan Selasanan Desa Bekonang masih terdapat penambahan manfaat sebesar 3% setiap bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tambahan manfaat sebesar 3% bukan termasuk riba, namun penambahan setiap bulan tersebut untuk anggota sebagai pemilik dana dan sebagai ujrah bagi pengurus karena telah mengelola dana tabungan ini. Kata Kunci: Hutang Piutang; Muamalah; Qardh; Riba; Tabungan.
PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI HASIL PERHITUNGAN AWAL WAKTU SALAT MENGGUNAKAN JAM DIGITAL DAN EPHEMERIS 2021 Nurul Ahyani
Jurnal Al-Hakim: Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Studi Syariah, Hukum dan Filantropi Vol. 3 No. 1 (2021): May 2021
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.688 KB) | DOI: 10.22515/alhakim.v3i1.3867

Abstract

Abstract Urgency of the problem of determining prayer times, it is very interesting to do further research. Then to make this research focused, this research is focused on the method and its accuracy. The research location is the object of the mosque in Pucangmiliran Village, Tulung District, Klaten District. This research is to find out the actual conditions at the research site, regarding the initial determination of prayer times. So that the data will be contextualized according to the beginning of the prayer time with the calculation method in the 2021 ephemeris. This research includes field research because in this study the researcher tries to prove the data in the field. This study describes the condition of the digital clock at the Pucangmiliran village mosque, as well as describes the nature and character of the object under study and its rigidity. This study resulted in 2 findings: First, the concept of reckoning at the beginning of prayer times in the Ephemeris Hisab Rukyat 2021 which is sourced from the book by Muhyidin Khazin in the book Astronomy in Theory and Practice, which explains the provisions of the Sun's Declination, namely for the height of the Sun at Maghrib = - 1o , Isha = 18o , Fajr = -20o , Second, the results of the prayer time reckoning accuracy test results from the early reckoning of prayer times using a digital clock are too fast at the time of the Asr prayer when compared to the rukyat reckoning in the Ephemeris 2021 method. Then the results of the initial prayer time reckoning with using a Digital Clock and the Ephemeris method has a close difference. Keywords: Early Prayer Time; Digital Clock; Ephemeris Hisab Rukyat 2021. Abstrak Urgensi problematika penentuan awal waktu salat sangatlah menarik untuk dilakukan penelitian lebih jauh. Kemudian untuk menjadikan penelitian ini agar bisa terfokus maka, penelitian ini difokuskan pada metode dan akurasinya. Adapun lokasi penelitian yaitu dengan obyek masjid yang ada di Desa Pucangmiliran, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten. Penelitian ini untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya di lokasi penelitian. Sehingga dari data tersebut akan dikontekstualisasikan sesuai dengan awal waktu salat dengan metode perhitungan yang dalam ephemeris 2021. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan karena dalam penelitian ini peneliti mencoba membuktikan data yang ada di lapangan. Penelitian ini menggambarkan tentang kondisi jam digital di Masjid Desa Pucangmiliran, serta menggambarkan sifat dan karakter dari objek yang diteliti dan keakuratanya. Penelitian ini menghasilkan 2 temuan: Pertama, konsep hisab awal waktu salat dalam Ephemeris Hisab Rukyat 2021 yang bersumber dari buku karya Muhyidin Khazin dalam buku Ilmu Falak dalam Teori dan Praktik, yang didalamnya menjelaskan mengenai ketentuan Deklinasi Matahari yaitu untuk tinggi Matahari saat Maghrib = - 1o , Isya = 18o , Subuh = -20o , Kedua, hasil uji akurasi hisab waktu salat hasil hisab awal waktu salat dengan menggunakan Jam Digital terlalu cepat pada waktu salat Asar jika dibandingkan dengan hisab rukyat dalam metode Ephemeris 2021. Kemudian hasil hisab awal waktu salat dengan menggunakan Jam Digital dan metode Ephemeris memiliki selisih yang tidak jauh. Kata Kunci : Awal waktu salat; Jam Digital; Ephemeris Hisab Rukyat 2021.
PENGELOLAAN LIMBAH PABRIK TAHU SUMBER URIP DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 DAN HUKUM PIDANA ISLAM Galih Wicaksony
Jurnal Al-Hakim: Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Studi Syariah, Hukum dan Filantropi Vol. 3 No. 1 (2021): May 2021
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.822 KB) | DOI: 10.22515/alhakim.v3i1.3868

Abstract

Abstract Pollutants not only interfere with health, but can also cause death to humans and animals and disrupt the growth of other flora and fauna. The act of dumping waste into the river, by the production activities of the tofu factory, especially the tofu factory Sumber Urip Kartasura which has become a habit in the tofu factory industry. So that the water quality in the surrounding river becomes polluted. The purpose of this study was to determine the waste management actions carried out by the owners of the tofu factory, especially the Sumber Urip tofu factory and the tofu factory around Kartasura in the perspective of Law Number 32 Year 2009 and Islamic Criminal Law. In addition, it provides insight for the community and tofu factory owners regarding waste from tofu factories. The data used are primary data and secondary data collected through observation, interviews, and then analyzed using descriptive data analysis techniques. Based on the research analysis, it can be concluded that the waste management of the Sumber Urip tofu factory and other tofu factories in Kartasura is not in accordance with Law Number 32 of 2009 concerning Environmental Protection and Management and the concept of Islamic law is not in accordance with the concept of maṣlaḥah mursalah and is not in accordance with the concept of maṣlaḥah mursalah. Existing Islamic law does not consider the benefit of mankind. Keywords: Waste; Maṣlaḥah Mursalah, Law Number 32 Year 2009; Islamic Criminal Law.   Abstrak Bahan-bahan pencemar bukan hanya mengganggu kesehatan, tetapi juga dapat mengakibatkan kematian pada manusia dan hewan serta menggagu pertumbuhan tumbuhan dan hewan lainnya. Tindakan pembuangan limbah ke sungai oleh kegiatan produksi pabrik tahu terutama pabrik tahu Sumber Urip Kartasura yang sudah menjadi kebiasaan di industri pabrik tahu. Sehingga kualitas air di sungai sekitar menjadi tercemar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tindakan pengelolaan limbah yang dilakukan oleh pemilik pabrik tahu terutama pabrik tahu Sumber Urip dan pabrik tahu sekitar di Kartasura dalam perspektif Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 dan Hukum Pidana Islam. Selain itu, memberikan wawasan untuk masyarakat dan pemilik pabrik tahu terkait limbah dari pabrik tahu. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara, dan kemudian dianalisis dengan teknik analisis data yang bersifat deskriptif. Berdasarkan analisis penelitian, dapat dihasilkan bahwa pengelolaan limbah pabrik tahu Sumber Urip dan Pabrik tahu lainnya di Kartasura belum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta dalam konsep hukum Islam tidak sesuai dengan konsep maṣlaḥah mursalah serta tidak sesuai dengan hukum Islam yang ada yakni tidak mempertimbangkan kemaslahatan umat manusia. Kata Kunci: Limbah; Maṣlaḥah Mursalah; Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009; Hukum Pidana Islam.
PRAKTIK SEWA MENYEWA INDEKOS PADA MASA PANDEMI COVID-19 PERSPEKTIF AKAD IJĀRAH (Studi Kasus di Indekos Kawasan Kampus IAIN Surakarta) Farikha Anisatuzzahro; Muh. Nashirudin
Jurnal Al-Hakim: Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Studi Syariah, Hukum dan Filantropi Vol. 3 No. 1 (2021): May 2021
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.787 KB) | DOI: 10.22515/alhakim.v3i1.3874

Abstract

Abstract This study aims to explain the practice of renting boarding houses in the IAIN Surakarta campus during the Covid-19 pandemic and explaining the perspective of the ijārah contract for the practice of renting boarding houses in the IAIN Surakarta campus area during the Covid-19 pandemic. This research uses the type of field research that in this research is carried out directly in the field. Sources of data are obtained from primary data in the form of interviews with boarding house owners and tenants as well as secondary data in the form of books, regulations that are all related to the problems studied. The method used is case studies because they occur in the community and focus on certain cases to be observed and analyzed more deeply. The results of this study, the practice of leasing is in accordance with the ijārah contract because of the existence of both parties in the contract, rental wages, goods, and benefits for the goods being rented. However, during the Covid-19 pandemic, the tenant's benefit rights were not fully obtained because force majeure or emergency prevented the tenant from occupying the boarding house. Tenants' obligations during the Covid-19 pandemic are still carried out by paying the boarding house ujrah, this makes the tenants feel disappointed because they do not occupy the boarding house but are still asked to pay the full ujrah. The tenant's disappointment over ujrah during the pandemic does not cancel the contract. In difficult circumstances due to Covid-19, tenants actually get concessions, because the tenant's situation is not an intentional thing. And in the ijārah contract, the concession for the tenant is khiyar or severing the contract. Keywords: Covid-19; Force Majeure; Ijārah; Contract; Lease.   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan praktik sewa menyewa indekos dikawasan kampus IAIN Surakarta pada masa pandemi Covid-19 dan menjelaskan perspektif akad ijārah praktik sewa menyewa indekos di kawasan kampus IAIN Surakarta pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (filed research) bahwa dalam penelitian ini dilakukan secara langsung di lapangan. Sumber data didapat dari data primer berupa hasil wawancara dengan pemilik dan penyewa indekos serta data sekunder yaitu berupa buku-buku, peraturan-peraturan yang seluruhnya berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Metode yang digunakan studi kasus karena terjadi di lingkungan masyarakat serta fokus pada kasus tertentu untuk diamati dan dianalisis lebih mendalam. Hasil dari penelitian ini, praktik sewa menyewa sudah sesuai dengan akad ijārah karena adanya kedua belah pihak berakad, upah sewa, barang, dan manfaat atas barang yang disewakan. Namun, pada masa pandemi Covid-19 hak manfaat penyewa tidak sepenuhnya didapati karena force majeure atau darurat membuat penyewa tidak menempati indekos. Kewajiban penyewa pada masa pandemi Covid-19 tetap dilaksanakan dengan membayar ujrah indekos, hal tersebut membuat penyewa merasa kecewa karena tidak menempati indekos tetapi tetap diminta untuk membayar ujrah secara penuh. Kekecewaan penyewa atas ujrah pada masa pandemi tidak membatalkan akad. Dalam keadaan sulit karena Covid-19 sebenarnya penyewa dapat kelonggaran, karena keadaan penyewa bukan hal yang disengaja. Dan dalam akad ijārah kelonggaran bagi penyewa yakni khiyar atau memutuskan akad. Kata Kunci: Akad Ijārah; Covid-19; Force Majeure; Sewa Menyewa.
ASAS PERADILAN SEDERHANA, CEPAT, DAN BIAYA RINGAN TERHADAP PENYELESAIAN SENGKETA EKONOMI SYARIAH MELALUI GUGATAN SEDERHANA Irwan Nugroho
Jurnal Al-Hakim: Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Studi Syariah, Hukum dan Filantropi Vol. 3 No. 1 (2021): May 2021
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.983 KB) | DOI: 10.22515/alhakim.v3i1.3896

Abstract

Abstract The procedure for resolving sharia economic disputes through a small claim court is a new breakthrough for the Supreme Court and the Judicial Institutions under it. One of them is the Religious Court of Klaten so far has received 3 (three) sharia economic cases that were submitted through a simple lawsuit, of the three cases that were processed until the decision was only Case Number 001/Pdt.GS/2020/PA.Klt, but in the settlement of cases is not fully in accordance with Rules of Supreme Court. This study aims to determine the simple lawsuit examination in Case Number 001/ Pdt.GS/2020/PA.Klt at the Religious Court of Klaten is in accordance with Rules of Supreme Court Number 4 of 2019 in conjunction with PERMA Number 2 of 2015 and analyzing from the principles of simple, fast, and low cost. The results of this study indicate that the Klaten Religious Court in resolving Case Number 001/Pdt.GS/ 2020/PA.Klt, in simplicity of procedural law is in accordance with the provisions stipulated in Rules of Supreme Court Number 4 of 2019 in conjunction with Rules of Supreme Court Number 2 of 2015  regarding Procedures for Settlement of Simple Lawsuits. However, in relation to the timeframe for settlement of the case, it is not yet fully in accordance with the provisions stipulated in Rules of Supreme Court. In connection with the simple, fast, and low cost judicial principles if it is connected with the settlement of Case Number 001/Pdt.GS/2020/ PA.Klt at the Klaten Religious Court, then the principles of simple justice and low cost has been fully fulfilled. Keywords: Small Claim Court; Simple Principle; Fast, and Low Cost.   Abstrak Tata cara penyelesaian sengketa ekonomi syariah melalui gugatan sederhana adalah suatu terobosan baru Mahkamah Agung dan Lembaga Peradilan yang ada di bawahnya. Salah satunya Pengadilan Agama Klaten selama ini telah menerima 3 (tiga) perkara ekonomi syariah yang diajukan melalui gugatan sederhana, dari ketiga perkara tersebut yang di proses sampai putusan hanya Perkara Nomor 001/Pdt.G.S/2020/PA.Klt, namun dalam penyelesaian perkara tersebut belum sepenuhnya sesuai dengan PERMA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelesaian sengketa ekonomi syariah melalui gugatan sederhana pada Perkara Nomor 001/Pdt.G.S/2020/PA.Klt di Pengadilan Agama Klaten sudah sesuai dengan PERMA Nomor 4 Tahun 2019 jo PERMA Nomor 2 Tahun 2015 dan menganalisis dari asas peradilan sederhana, cepat dan biaya ringan.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pengadilan Agama Klaten dalam menyelesaikan Perkara Nomor 001/Pdt.G.S/2020/PA.Klt, dalam praktek beracara sudah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam PERMA Nomor 4 Tahun 2019 jo PERMA Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana. Namun dalam kaitannya dengan jangka waktu dalam penyelesaian perkara tersebut belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam PERMA. Terkait dengan asas peradilan sederhana, cepat dan biaya ringan jika dihubungkan dengan Perkara Nomor 001/Pdt.G.S/2020/PA.Klt di Pengadilan Agama Klaten tersebut, maka asas peradilan sederhana dan biaya ringanlah yang sepenuhnya sudah terpenuhi, sedangkan asas cepat belum sepenuhnya terpenuhi. Hal tersebut berdasakan fakta-fakta yang penulis temukan di lapangan. Kata Kunci: Gugatan Sederhana; Asas Sederhana; Cepat Dan Biaya Ringan.
AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN MODAL USAHA BMT NUSA UMMAT SEJAHTERA Indah Dwi Astuti
Jurnal Al-Hakim: Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Studi Syariah, Hukum dan Filantropi Vol. 3 No. 1 (2021): May 2021
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.634 KB) | DOI: 10.22515/alhakim.v3i1.3897

Abstract

Abstract Murabahah is a sale and purchase between sharia financial institutions and members of a certain item whose specifications have been stated where the institution mentions the cost price plus the agreed profit. This study uses a qualitative field research approach, using primary data sources through interviews and secondary data sources from the required data in the form of journals, books or other documentation. In addition, researchers also conducted direct observations at BMT Nusa Ummat Sejahtera Sukodono Branch, Sragen. The results showed that the murabahah contract at BMT Nusa Ummat Sejahtera Sukodono Branch Sragen was partly used for customer business capital. The point is that goods purchased from customers for additional business capital, in this case the murabahah contract can be used for business capital. However, because the contract is murabahah, there is no profit sharing but a mark-up and there is also no provision or agreement governing the loss/profit of the customer. There are several reasons why BMT Nusa Ummat Sejahtera Sukodono Branch Sragen uses a Murabahah contract for business capital, including that the murabahah contract is easier to apply to the community and the BMT is not too bothered about it. Murabahah is easier for members to understand and many members do not understand and understand murabahah and musyarakah contracts. Minimizing risk, by using the BMT sale and purchase contract, it is free from the element of usury and BMT also does not have any fines or the like. In mudharabah or musyarakah financing, there are often cases of fraud and dishonesty of members in providing reports from their business results to BMT, where profits from business results carried out by members are minimized in their reports to BMT, so that BMT gets little profit. Keywords: Financing; Murabahah; Business Capital.   Abstrak Murabahah adalah jual-beli antara lembaga keuangan syariah dengan anggota atas suatu barang tertentu yang sudah disebutkan spesifikasinya dimana lembaga menyebutkan harga pokok ditambah keuntungan yang telah disepakati. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif lapangan, dengan menggunkan sumber data primer melalui wawancara dan sumber data sekunder dari data-data yang dibutuhkan berupa jurnal, buku atau maupun dokumentasi lainnya. Selain itu peneliti juga melakukan observasi secara langsung di BMT Nusa Ummat Sejahtera Cabang Sukodono Sragen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Akad murabahah pada BMT Nusa Ummat Sejahtera Cabang Sukodono Sragen sebagian digunakan untuk modal usaha nasabah. Maksudnya adalah barang yang dibeli dari nasabah untuk tambahan modal usaha, dalam hal ini akad murabahah bisa digunakan untuk modal usaha. Tetapi karena akadnya murabahah, maka tidak ada bagi hasil melainkan adanya mark-up dan juga tidak ada ketentuan atau kesepakatan yang mengatur tentang kerugian/keuntungan nasabah. Ada beberapa alasan BMT Nusa Ummat Sejahtera Cabang Sukodono Sragen menggunakan akad Murabahah untuk modal usaha, diantaranya adalah akad murabahah lebih mudah diterapkan pada masyarakat dan pihak BMT juga tidak terlalu dipusingkan. Murabahah lebih mudah dipahami oleh anggota dan banyak anggota yang tidak mengerti serta paham tentang akad murabahah dan akad musyarakah. Meminimalisir resiko, dengan menggunakan akad jual beli BMT terbebas dari unsur riba dan BMT juga tidak ada denda atau sejenisnya. Dalam pembiayaan mudharabah ataupun musyarakah sering terjadi kasus kecurangan dan ketidakjujuran anggota dalam memberikan laporan dari hasil usahanya kepada BMT, dimana keuntungan dari hasil usaha yang dilakukan oleh anggota diminimalkan dalam laporannya kepada BMT, sehingga BMT mendapatkan keuntungan yang sedikit. Kata Kunci: Pembiayaan; Murabahah; Modal Usaha.
BANK ASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HUBUNGAN KEMAHRAMAN PERSPEKTIF YUSUF QARDHAWI Nur Hafidah Hidayati; Fathor Rohman
Jurnal Al-Hakim: Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Studi Syariah, Hukum dan Filantropi Vol. 3 No. 1 (2021): May 2021
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.253 KB) | DOI: 10.22515/alhakim.v3i1.3902

Abstract

Abstract Mother's milk or better known as ASI is the best food and drink for babies, but not all mothers can provide breast milk for their babies, along with the development of the era, an ASI Bank institution emerged. However, with the existence of the Bank of Breast Milk, there are problems regarding the status of mahram between the mother and her breastfed baby. So that in this case the contemporary scholars to ijtihad and study it, one of them is Yusuf Qardhawi. This study aims to systematically discuss the background of the establishment of Bank of Breast Milk and its operational mechanism as well as to discuss Yusuf Qardhawi's views on Bank of Breast Milk. In addition, to systematically discuss the relationship between kemahraman because of breastfeeding from the Bank of Breast Milk according to Yusuf Qardhawi. The research method used is using a qualitative approach that is descriptive-analytical.he results of this study concluded that the Bank of Breast Milk had experienced a drastic decline in the early 1980s, but in 1990 the Bank of Breast Milk made progress again because there was already a screening method so that the safety of ASI was more maintained. Yusuf Qardhawi allowed the Bank of Breast Milk because the purpose of the Bank of Breast Milk was good and noble to help mothers and also weak babies. Consuming breast milk from an ASI Bank does not make it a kinship relationship because according to Yusuf Qardhawi the requirement to make it a kinship relationship is because breastfeeding must feed directly on the nipple of the mother who is breastfeeding it. Keywords: Bank of Breast Milk; Radha'ah Yusuf Qardhawi's Perspective; Breast Milk.   Abstrak Air susu ibu atau yang lebih dikenal dengan ASI merupakan makanan dan minuman yang terbaik bagi bayi, namun tidak semua para ibu bisa memberikan asupan ASI bagi bayinya, seiring berkembangnya zaman munculah sebuah lembaga Bank ASI. Namun dengan adanya Bank ASI tersebut terdapat permasalahan mengenai status kemahraman antara ibu dan juga bayi sesusuannya tersebut. Sehingga dalam hal ini para ulama-ulama kontemporer untuk berijtihad dan mengkajinya, salah satunya Yusuf Qardhawi. Penelitian ini bertujuan untuk membahas secara sistematis latar belakang berdirinya Bank ASI dan mekanisme operasionalnya serta membahas pandangan Yusuf Qardhawi tentang Bank ASI. Selain itu, untuk membahas secara sistematis hubungan kemahraman karena sepersusuan dari Bank ASI menurut Yusuf Qardhawi. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan kualitatif yang sifatnya deskriptif-analitis. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa Bank ASI sempat mengalami penurunan drastis pada awal tahun 1980, namun pada tahun 1990 Bank ASI kembali mengalami kemajuan karena sudah terdapat cara penampisan (screening) sehingga keamanan ASI lebih terjaga. Yusuf Qardhawi membolehkan Bank ASI dikarenakan tujuan dari Bank ASI baik dan mulia yang membantu para ibu-ibu dan juga bagi para bayi yang lemah. Mengkonsumsi ASI dari Bank ASI tidak menjadikannya hubungan nasab sebab menurut Yusuf Qardhawi syarat menjadikannya hubungan nasab karena sesusuan itu harus menyusu langsung pada puting si ibu yang menyusuinya. Kata Kunci: Bank ASI; Radha'ah Perspektif Yusuf Qardhawi; ASI.
IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PT. YOGYAKARTA TEKSTIL DI YOGYAKARTA Annisyatulhuda Rani Ayuningtyas Sutikno
Jurnal Al-Hakim: Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Studi Syariah, Hukum dan Filantropi Vol. 3 No. 1 (2021): May 2021
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (892.126 KB) | DOI: 10.22515/alhakim.v3i1.3913

Abstract

Abstract Corporate Social Responsibility (CSR) is important in addition to the company's goal in seeking profit, it is also in line with the business objectives in Islam, namely benefit. The purpose of this study is to study further how the activities of Corporate Social Responsibility (CSR) at PT. Yogyakarta Textiles and in view of Law no. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies and Maqashid Syari'ah. This research is a type of field research with a qualitative descriptive approach that focuses on the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) at PT. Yogyakarta Textiles. The data used are primary and secondary data collected through interviews and documentation which are then analyzed by data analysis techniques using the theory proposed by Miles and Hubermen with an interactive model. Based on the research analysis, it can be concluded that Corporate Social Responsibility (CSR) at PT. Yogyakarta Textiles in terms of Law no. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies and their implementation in PP No. 47 of 2012 concerning Social and Environmental Responsibility of Limited Liability Companies is still in Article 5 which is not yet appropriate and is reviewed in Maqashid Syari'ah Corporate Social Responsibility (CSR) activities at PT. Yogyakarta Textiles are in accordance with several maintenances such as the maintenance of religion, soul, mind, property and lineage. Keywords: CSR; Maqashid Shari'ah; Limited company   Abstrak Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial penting disamping tujuan perusahaan dalam mencari keuntungan hal ini juga sejalan kaitannya tujuan usaha dalam Islam yaitu kemaslahatan. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengkaji lebih jauh bagaimana kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) di PT. Yogyakarta Tekstil dan dalam pandangan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dan Maqashid Syari'ah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian field research (lapangan) dengan pendekatan deskriptif kualitatif yang terfokus pada implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) di PT. Yogyakarta Tekstil. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi yang kemudian dianalisis dengan teknik analisis data menggunakan teori yang dikemukakan oleh Miles dan Hubermen dengan model interaktif. Berdasarkan analisis penelitian, dapat disimpulkan Corporate Social Responsibility (CSR) di PT. Yogyakarta Tekstil ditinjau dari Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dan pelaksanaannya dalam PP Nomor 47 Tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Peseroan Terbatas masih ada dalam pasal 5 yang belum sesuai serta ditinjau dalam Maqashid Syari'ah kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) di PT. Yogyakarta Tekstil sudah sesuai dengan beberapa pemeliharaan seperti pemeliharaan agama, jiwa, akal, harta dan keturunan. Kata Kunci: CSR; Maqashid Syari'ah; Perseroan Terbatas.
KEMITRAAN ANTARA PETANI KAPAS DENGAN PT SUKUNTEX DALAM PERSPEKTIF AKAD MUSYARAKAH Anifah Buyung Utami
Jurnal Al-Hakim: Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Studi Syariah, Hukum dan Filantropi Vol. 3 No. 1 (2021): May 2021
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.759 KB) | DOI: 10.22515/alhakim.v3i1.3935

Abstract

Abstract Partnership is business in form of cooperation between two parties with equal and mutually beneficial right and obligations. The partnership in Islam is called musyarakah. In this case, catton farmers and Sukuntex Company know the partnership mechanism between two. The purpose of this study was to determine the mechanism of partnership between cotton farmers in the Tanggeran neighborhood, Gedong Village, Pracimantoro District, Wonogiri Regency and Sukuntex Company in accordance with musyarakah contract. This research is a type of field research with a qualitative approach regarding the musyarakah contract and profit sharing practices between cotton farmers and Sukuntex Company in the Tanggeran neighborhood, Gedong Village, Pracimantoro District, Wonogiri Regency. The data source are taken from secondary data and primary data. While the data collection technique by means of observation, interviews, and documentation. As for the related analysis, the data analysis is descriptive analysis. Based on the research analysis. It can be concluded that partnership between cotton farmers and Sukuntex Company, where Sukuntex Company donate seeds, fertilizers and medicine. When cotton farmers provide land and agricultural equipment. Then the partnership between Sukuntex Company and cotton farmers has fulfilled the musyarakah agreement, but in term of profit sharing is not yet known because the cotton farmers get additional income in the dry season while Sukuntex Company get adequate raw materials for making cloth. Keywords: Musyarakah contract; Partnership; Profit sharing.   Abstrak Kemitraan adalah usaha yang berbentuk kerjasama antara dua pihak dengan hak dan kewajiban yang setara dan saling menguntungkan. Adapun kemitraan di dalam Islam disebut dengan musyarakah. Dalam hal ini antara petani kapas dengan PT Sukuntex mengetahui mekanisme kemitraan antara keduanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme kemitraan antara petani kapas di Lingkungan Tanggeran, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri dengan PT Sukuntex, serta untuk Untuk mengetahui praktik kemitraan antara petani kapas di Lingkungan Tanggeran, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri dengan PT Sukuntex sudah sesuai dengan akad Musyarakah. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif tentang akad musyarakah dan praktik bagi hasil antara petani kapas dengan PT Sukuntex di Lingkungan Tanggeran Kelurahan Gedong Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri. Sumber datanya diambil dari data sekunder dan data primer. Sedangkan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun terkait analisisnya adalah analisis data yang bersifat deskriptif analisis. Berdasarkan analisis penelitian, dapat dihasilkan bahwa kemitraan yang dilakukan antara petani kapas dengan PT Sukuntex dimana pihak PT Sukuntex menghibahkan benih, pupuk serta obat dan petani kapas menyediakan lahan dan alat pertanian. Kemudian kemitraan antara PT Sukuntex dengan petani kapas sudah memenuhi akad musyarakah, namun dalam hal bagi hasilnya belum diketahui karena antara petani kapas dengan PT Sukuntex sama-sama mendapatkan keuntungan. Dimana petani kapas mendapatkan tambahan pendapatan di musim kemarau sedangkan PT Sukuntex mendapatkan bahan baku pembuatan kain yang memadai. Kata Kunci: Akad musyarakah; Kemitraan; Bagi hasil
PENGUNDURAN AWAL WAKTU SALAT ASAR BERJAMAAH DALAM PERSPEKTIF FIQH MAWĀQĪT AṢ-ṢALĀT DAN ILMU FALAK Salju Puspita Sari
Jurnal Al-Hakim: Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Studi Syariah, Hukum dan Filantropi Vol. 3 No. 1 (2021): May 2021
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1166.846 KB) | DOI: 10.22515/alhakim.v3i1.3936

Abstract

Abstract Prayer times is one of the most important discussions in Islamic Law, because prayer times are included in the pillars of prayer. The discussion in this research is about the prayer times in the village of Sumberejo, especially there is an early postponement of the Asr prayer time in congregation. This habit has an impact on the understanding of surrounding community, especially the younger generation. The purposeof this research was to determine how the position of Asr time, especially the Asr prayer in congregation in the village of Sumberejo, in terms of Fiqh Mawāqīt Aṣ-Ṣalāt and Falak Science. The method used in this research was field research with qualitative approach. The data collection techniques were using interviews, field studies and also documentation studies. The result of the research shows that the understanding of the community are devided into two understandings, those who already know why the azan is postponed and a sign of the time of prayer. From Fiqh Mawāqīt Aṣ-Ṣalāt, the time for Asr prayer in congregation is included in the category of ikhtiyār time and also included in the Jawāz time. And in this village has an average setback for 1° 25’ 25,71”. Keywords: Postponement of Azan; Public Understanding; Fiqh Mawāqīt Aṣ-Ṣalāt; Falak Science.   Abstrak Waktu sholat merupakan salah satu pembahasan yang sangat penting dalam syariat Islam, karena waktu sholat termasuk dalam rukun sholat. Pembahasan dalam penelitian ini adalah tentang waktu shalat di Desa Sumberejo khususnya terdapat penundaan awal waktu shalat Ashar berjamaah. Kebiasaan ini berdampak pada pemahaman masyarakat sekitar, khususnya generasi muda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kedudukan waktu Ashar khususnya shalat Ashar berjamaah di Desa Sumberejo ditinjau dari Fiqh Mawāqīt Aṣ-Ṣalāt dan Ilmu Falak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, studi lapangan dan juga studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat terbagi menjadi dua pemahaman, yaitu pemahaman yang sudah mengetahui mengapa azan ditunda dan pemahaman tentang tanda-tanda waktu salat. Dari Fiqh Mawāqīt Aṣ-Ṣalāt, waktu shalat Ashar berjamaah termasuk dalam kategori waktu ikhtiyār dan juga termasuk dalam waktu Jawāz. Dan di desa ini rata-rata mengalami kemunduran sebesar 1° 25" 25,71". Kata Kunci: Penundaan Azan; Pemahaman Masyarakat; Fiqh Mawāqīt Aṣ-Ṣalāt; Ilmu Falak

Page 1 of 1 | Total Record : 10