cover
Contact Name
Muhammad Syahrir
Contact Email
syahrir_gassa@yahoo.com
Phone
+6275172201
Journal Mail Official
sofyan@kemenperin.go.id
Editorial Address
http://litbang.kemenperin.go.id/jli/about/editorialTeam
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Litbang Industri
Core Subject : Science,
Jurnal Litbang Industri (JLI) is a scientific journal published regularly twice a year in June and December. JLI contains primary articles or reviews are sourced directly from results of industrial research such as processing of agricultural products, food processing, fishing industry, mining industry, industrial standardization, and pollution control. All submissions are reviewed by qualified reviewers in their field.
Articles 213 Documents
Isolasi, identifikasi dan penyiapan sediaan kering Bakteri Asam Laktat yang berpotensi sebagai probiotik dari dadih asal Sijunjung Sumatera Barat Yulia Helmi Diza; Alfi Asben; Tuty Anggraini
Jurnal Litbang Industri Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1733.686 KB) | DOI: 10.24960/jli.v10i2.6532.155-164

Abstract

Dadih merupakan produk fermentasi susu kerbau yang berasal dari Sumatera Barat, kaya akan bakteri asam laktat yang berpotensi sebagai probiotik. Berdasarkan hal tersebut, telah dilakukan penelitian untuk mengisolasi, mengidentifikasi, menguji karakteristik probiotik dan menyiapkan sediaan kering bakteri asam laktat dari dadih Sijunjung Sumatera Barat. Isolasi bakteri dadih dilakukan sampai diperoleh koloni yang seragam dilanjutkan dengan identifikasi bakteri menggunakan Kit API 50 CHL Kemudian dilakukan pengujian sifat probiotiknya, dan dilanjutkan dengan proses penyediaan bakteri kering menggunakan bahan pengkapsul natrium alginat dan skim secara  freeze drying. Terhadap sediaan bakteri kering dihitung rata-rata kadar air dan viabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat bakteri dari dadih merupakan bakteri gram positif, berbentuk sel batang, ujung bentuk persegi dan posisi berantai. Hasil identifikasi menggunakan Kit API 50 CHL, teridentifikasi sebagai Lactobacillus paracasei ssp paracasei yang potensial sebagai probiotik dengan viabilitas yang baik, yaitu 89,52%.
Pengaruh Perlakuan Limbah dan Jenis Mordan Kapur, Tawas, dan Tunjung Terhadap Mutu Pewarnaan Kain Sutera dan Katun Menggunakan Limbah Cair Gambir (Uncaria gambir Roxb) Sofyan Sofyan; Failisnur Failisnur; Salmariza Salmariza
Jurnal Litbang Industri Vol 5, No 2 (2015)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6438.831 KB) | DOI: 10.24960/jli.v5i2.668.79-89

Abstract

Gambier is an extract obtained from heat extraction of leaves and twigs of gambier plant followed by compression, sedimentation, and the formed paste is moulded and then dried. According to West Sumatra in figures, total production of gambier in West Sumatera in 2012 reached 14,220 tons. From the amount would be produced approximately 5,688,000 liters of liquid waste per year. The gambier waste is a by product of gambier production process which is untapped. High tannin content in the liquid waste is a dye that can be used as a textiles dye. The purpose of the research was to utilize liquid waste from gambier production process to dye silk and cotton fabrics with liquid waste treatment which was not stabilized or stabilized with mordant lime (CaCO3), alum Al2(SO4)3, and tunjung (FeSO4). The results of the research showed that dyeing with liquid waste by using different mordant would generate different colors. Silk and cotton fabrics were dyed with waste, whether stabilized or not stabilized and mordanted with lime, alum, and tunjung generated a reddish brown color,  bright yellow, and moss green respectively. When compared between silk and cotton, color absorption on silk was better. It could be seen from the darker color for the same treatment. The analysis results of color fastness to washing 40°C, the bright day light, and heat pressing generally ranged between good to excellent (scale 4-5).ABSTRAKGambir adalah getah yang diperoleh dari ekstraksi panas daun dan ranting tanaman gambir yang diikuti pengempaan, sedimentasi, dan pasta yang terbentuk dicetak lalu dikeringkan. Menurut Sumatera Barat dalam angka, total produksi gambir Sumatera Barat selama tahun 2012 mencapai 14.220 ton. Dari jumlah tersebut akan dihasilkan lebih kurang 5.688.000 liter limbah cair per tahun. Limbah gambir merupakan hasil samping dari proses produksi gambir yang belum dimanfaatkan. Kandungan tanin yang tinggi dalam limbah cair ini merupakan bahan pewarna yang dapat digunakan sebagai pewarna tekstil. Tujuan penelitian adalah memanfaatkan limbah cair proses produksi gambir untuk pewarna kain sutera dan kain katun dengan perlakuan limbah cair yang tidak distabilkan dan yang distabilkan dengan mordan kapur (CaCO3), tawas Al2(SO4)3, dan tunjung  (FeSO4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencelupan dengan limbah cair menggunakan mordan yang berbeda menghasilkan warna yang berbeda pula. Kain sutera dan katun yang diwarnai dengan limbah, baik yang tidak distabilkan ataupun yang distabilkan menghasilkan warna coklat kemerahan untuk yang dimordan dengan kapur, kuning cerah untuk yang dimordan dengan tawas, dan hijau lumut yang dimordan dengan tunjung. Bila dibandingkan antara sutera dan katun, maka penyerapan warna pada sutera lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari warna yang lebih tua untuk perlakuan yang sama. Hasil pengujian ketahanan luntur warna terhadap pencucian 40oC, terhadap sinar terang hari, dan terhadap penekanan panas umumnya berkisar antara baik sampai dengan baik sekali (skala 4-5).
Back Matter Jurnal Litbang Industri Vol. 9 No. 2 Desember Tahun 2019 Sofyan Sofyan
Jurnal Litbang Industri Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.225 KB) | DOI: 10.24960/jli.v9i2.5820.xiii-xv

Abstract

Pengaruh Penambahan Garam Natrium Dalam Proses Pengendapan Limbah Pengolahan Gambir Terhadap Rendemen Tanin Hendri Muchtar
Jurnal Litbang Industri Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.336 KB) | DOI: 10.24960/jli.v3i1.621.59-65

Abstract

Wastewater from gambier industry which contains tannin has not been utilized optimally yet. The wastewater does not hold up in storage because is often overgrown with fungus, so that in the solid / powdery tannins will be more profitable. To get the tannins precipitate, it had been done research about the effect of settling material to the formation of gambier dye from waste gambier industry. This study aimed to obtain optimum yield of tannins through the precipitation process. Settling material which were used technically NaCl salt and table salt, while for pH regulator used sodium bicarbonate and saturated solution of lime. Phase of precipitation was done by adding NaHCO3  or lime water saturated in such a manner until pH 8. The addition of NaCl salt or table salt with concentration 50 g/L, 100 g/L, 150 g/L, 200 g/L, 250 g/L, 300 g/L, 350g/L, 400 g/L in 200 ml of gambier industry liquid waste. The research result was obtained that the optimum precipitate by the addition of NaCl with concentrations 300 g/L and the use of sodium bicarbonate as a pH regulator gave 30.05% yield. The addition of NaCl with concentrations above 300 g/L gave results which were not much different. Tannin dyes from wastewater of gambier treatment were in the form of brown colour flour.ABSTRAKAir limbah industri pengolahan gambir yang mengandung senyawa tanin saat ini belum dimanfaatkan secara optimum. Limbah cair ini dapat digunakan sebagai sumber warna alami atau tanin, namun tidak tahan dalam penyimpanan karena sering ditumbuhi jamur, sehingga dalam bentuk padatan/tepung tanin akan lebih menguntungkan. Untuk mendapatkan endapan tanin dilakukan penelitian pengaruh penambahan bahan pengendap terhadap pembentukan tanin dari limbah proses pengolahan gambir. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rendemen tanin yang optimal melalui proses pengendapan. Bahan pengendap yang digunakan adalah   garam NaCl  teknis,  garam dapur, sedangkan untuk pengatur pH digunakan  natrium bikarbonat dan larutan jenuh air kapur. Tahap pengendapan pH larutan diatur dengan menambahkan  NaHCO3 atau air kapur jenuh sedemikian rupa sampai pH 8.   Penambahan  garam NaCl atau garam dapur pada bahan tersebut di atas dengan konsentrasi antara 50 g/L, 100 g/L,  150 g/L, 200 g/L, 250 g/L, 300 g/L, 350g/L, 400 g/L pada 200 ml limbah cair pengolahan gambir. Dari hasil penelitian diperoleh endapan yang optimal adalah  dengan penambahan NaCl   teknis dengan konsentrasi 300 g/L dengan menggunakan pengatur pH natrium bikarbonat dengan rendemen sebesar 30,05 %. Penambahan NaCl dengan konsentrasi diatas 300 g/L memberikan hasil yang tidak jauh berbeda.  Zat warna tanin dari limbah cair pengolahan gambir berupa  tepung soga berwarna cokelat.
Pengaruh alkalisasi pada pasta kakao terhadap rendemen minyak hasil pengempaan Dewi Arziyah; Sri Mutiar
Jurnal Litbang Industri Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.288 KB) | DOI: 10.24960/jli.v11i2.6901.97-102

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh alkalisasi dengan menggunakan tiga senyawa kimia terhadap lemak kakao. Alkalisasi menggunakan senyawa kimia Na2CO3, K2CO3 dan Ca(OH)2 dengan konsentrasi masing-masingnya 0,5%, 1%, 1,5%, 2% dan 2,5%. Alkalisasi dan ukuran partikel adalah salah satu faktor yang mempengaruhi pengolahan untuk menghasilkan cokelat berkualitas. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga ulangan. Data dianalisis menggunakan ANOVA untuk melihat perbedaan antar perlakuan. Data selanjutnya diuji menggunakan Least Significant Difference pada tingkat signifikansi 5% untuk menemukan karakteristik terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh interaksi antara jenis bahan kimia dengan konsentrasinya terhadap rendemen minyak kakao, pH, dan analisis warna. Kombinasi perlakuan yang menghasilkan rendemen tertinggi adalah penambahan alkali Na2CO3 pada konsentrasi 2,5% dengan suhu 80oC dengan rendemen  35,33 %.   
Penyerapan limbah cair amonia menggunakan arang aktif ampas kopi Fakhrul Aman; M Mariana; M Mahidin; Farid Maulana
Jurnal Litbang Industri Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.737 KB) | DOI: 10.24960/jli.v8i1.3685.47-52

Abstract

Coffee grounds can be utilized as adsorbents, research on the use of coffee grounds has been widely practiced. Aceh is an area of coffee producers, the number of coffee shops in the area of Aceh will certainly also easily obtained coffee grounds. This research used coffee waste as an adsorbent for absorption of ammonia waste found in urea fertilizer factory liquid waste outlet. Activation of adsorbent was carried out using HCl 0.1 M for 48 hours and continued with calcination at 400oC for 3.5 hours to improve the ability adsorbent absorption. Based on morphological analysis using SEM, there is a thickening on the pores of the adsorbent wall which indicates the ammonia attachment. The changed variable used is the length of contact time and the amount of adsorbent mass. From approach using Freundlich isotherm obtained R2 equal to 0.9316. The highest adsorption capacity was obtained at contact time of 120 minutes with an amount of adsorbent of 0.4 grams.AbstrakAmpas kopi dapat dimanfaatkan sebagai adsorben, penelitian mengenai penggunaan ampas kopi ini telah banyak dilakukan. Aceh merupakan suatu daerah produsen kopi, banyaknya jumlah warung kopi didaerah Aceh tentunya akan dengan mudah pula ampas kopi diperoleh. Penelitian ini menggunakan ampas kopi sebagai adsorben untuk penyerapan limbah amonia yang banyak ditemukan pada outlet limbah cair pabrik pupuk urea.Aktivasi adsorben dilakukan menggunakan HCl 0,1 M selama 48 jam dan dilanjutkan dengan proses kalsinasi pada temperatur 400oC selama 3,5 jam untuk meningkatkan kemampuan penyerapan adsorben. Berdasarkan analisa morfologi menggunakan SEM terlihat adanya penebalan pada dinding-dinding pori adsorben yang menandakan telah melekatnya amonia. Variabel berubah yang digunakan adalah  lamanya waktu kontak dan jumlah massa adsorben. Dari pendekatan menggunakan isoterm Freundlich diperoleh R2 sebesar 0,9316. Kapasitas adsorbsi yang paling tinggi diperoleh pada waktu kontak 120 menit dengan jumlah adsorben sebanyak 0,4 gram.
Pemanfaatan Limbah Cair Pengempaan Gambir untuk Pewarnaan Kain Batik Failisnur Failisnur; Sofyan Sofyan; Wilsa Hermianti
Jurnal Litbang Industri Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.233 KB) | DOI: 10.24960/jli.v7i1.2695.19-28

Abstract

Gambier is a potential plant in West Sumatra with production about 17,160 tonnes in 2014. It will be released about 4,290,000 L of unutilized wastewater from that production which is dumped around production area. The wastewater odor is acidic with pH of 3-4 and contaminating the surrounding environment. Tannin content of the wastewater is high enough so it is good to be used as a dye. The research objective was to utilize wastewater of gambir as a dye in some types of batik fabrics. Variations of treatment in this study were 4 types of fabrics: cotton, silk, viscose and dobby, and addition of mordant metal Al2(SO4)3, CaO, and FeSO4. The result showed that the color direction of the fabrics varied from light brown, brown to blackish brown. Viscose fabric provided the highest color strength, followed by dobby fabrics. Silk and cotton fabrics produced non significant color strength. The test results of color fastness to washing in 40°C, light, and rubbing were generally good to excellent value (4-5). Test result of tear strength when compared with fabric blank showed that dyeing with gambir not reduce the fabric tear strength.ABSTRAKGambir merupakan tanaman perkebunan yang cukup banyak di Sumatera Barat dengan produksi tahun 2014 sekitar 17.160 ton. Dari produksi tersebut akan menghasilkan limbah cair sekitar 4.290.000 L yang dibuang di sekitar area produksi dan belum dimanfaatkan. Limbah cair tersebut berbau asam dengan pH 3-4 dan berpotensi mencemari lingkungan sekitarnya. Kandungan tanin dari limbah cair ini cukup tinggi sehingga sangat baik untuk dimanfaatkan sebagai pewarna. Tujuan penelitian adalah memanfaatkan limbah cair gambir sebagai pewarna pada beberapa jenis kain batik. Penelitian ini memvariasikan perlakuan penggunaan 4 jenis kain yaitu kain katun, kain sutera, kain viskos, dan kain dobi, dengan penambahan logam mordan Al2(SO4)3, CaO, dan FeSO4. Hasil penelitian didapatkan arah warna kain bervariasi dari coklat muda, coklat sampai coklat kehitaman. Jenis kain viskos memberikan intensitas warna paling tinggi, diikuti dengan kain dobi. Kain sutera dan kain katun memberikan intensitas yang tidak berbeda nyata.  Hasil uji ketahanan luntur warna terhadap pencucian 40oC,  sinar matahari, dan gosokan pada umumnya bernilai baik sampai baik sekali (nilai 4-5). Hasil pengujian ketahanan sobek kain bila dibandingkan dengan kain blanko memperlihatkan bahwa pencelupan dengan gambir tidak menurunkan kekuatan sobek kain.
Abstrak Jurnal Litbang Industri Vol. 10 No. 2 Desember Tahun 2020 Sofyan Sofyan
Jurnal Litbang Industri Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.749 KB) | DOI: 10.24960/jli.v10i2.6706.iii-xii

Abstract

Abstrak Jurnal Litbang Industri Vol. 10 No. 2 Desember Tahun 2020
Pengaruh Penggunaan Senyawa Pengomplek dan Bahan Tambahan Terhadap Mutu Tinta Pemilu dari Ekstrak Gambir (Uncaria gambir Roxb) Hendri Muchtar; Inda Three Anova; Ardinal Ardinal
Jurnal Litbang Industri Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.939 KB) | DOI: 10.24960/jli.v4i2.641.89-96

Abstract

Election ink is applied to the forefinger of voters during election in order to prevent electoral frauds such as double voting. The current election inks contain silver nitrate solutions to make it more durable which stains the skin on exposure to ultraviolet light, leaving a mark that is impossible to wash off and is only removed as external skin cells are replaced. But the silver nitrate solution may damage the human skins and is poisonous to the environment. This research was carried out to investigate the use of gambir extracts for election inks as environment-friendly raw materials. The aim of this study was to obtain the optimal ink from gambir extrac which technically could meet quality requirements of the election ink. In this study, gambir was extracted through the following refinement process; heating in boiling water, stirring, cooling, filtering, molding, and drying. The cube black then was dissolved in technical ethanol, added one of the complexing compounds FeSO4 and FeNO3 depending on the formula used. The best ink composition was 70% gambier extract in ethanol, 22% of FeSO4 saturated solution in ethanol, 5% of turmeric extract, and 3% of crystal violet solution 4%. This ink was more homogenous with violet color at pH 3.86 which gave rub resistant to water and soap. The ink stains could stay on finger skin for 3 days. Analytical results showed that the ink did not contain Pb, Cd, and Hg while Cu 65.04 ppm and fulfill the requirement of general election commitee number 16/2013.ABSTRAK Tinta pemilu  digunakan untuk identifikasi pada jari tangan pada waktu pemilihan umum atau kegiatan sejenis lainnya guna mencegah terjadinya kecurangan. Pada tinta pemilu saat ini digunakan bahan perak nitrat agar lebih tahan lama, namun penggunaan perak nitrat dapat merusak kulit dan bersifat racun. Untuk itu telah dilakukan penelitian pengaruh jenis bahan senyawa pengomplek dan bahan tambahan terhadap mutu tinta pemilu dari ekstrak gambir. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tinta dari ekstrak gambir yang secara teknis dapat memenuhi persyaratan kualitas tinta pemilu. Dalam penelitian ini gambir diolah menjadi cube black gambir melalui proses penghalusan, pemanasan dalam air mendidih, pengadukan, pendinginan, penyaringan, pencetakan, dan pengeringan. Selanjutnya cube black gambir dilarutkan dalam etanol teknis, ditambahkan salah satu dari senyawa pengomplek, FeSO4 dan FeNO3 tergantung formula yang digunakan. Komposisi tinta terbaik adalah 70 bagian ekstrak gambir dalam etanol, 22 bagian larutan jenuh FeSO4 dalam etanol, 5 bagian ektrak kunyit serta 3 bagian larutan kristal violet 4%. Tinta lebih homogen dengan warna yang dihasilkan violet, pH 3,86, tahan gosok terhadap air dan  sabun. Daya tahan tinta dapat tahan sampai tiga hari, kandungan logam Pb, Cd, Hg tidak terdeteksi dan kandungan Cu sebesar 65,04 ppm, tinta memenuhi persyaratan Peraturan Komisi Pemilihan Umum nomor 16 tahun 2013. 
Back Matter Jurnal Litbang Industri Vol. 12 No. 1 Juni Tahun 2022 Sofyan Sofyan
Jurnal Litbang Industri Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1609.482 KB) | DOI: 10.24960/jli.v12i1.7756.xiii-xvi

Abstract

Back Matter Jurnal Litbang Industri Vol. 12 No. 1 Juni Tahun 2022

Page 4 of 22 | Total Record : 213