cover
Contact Name
Iramie Duma Kencana Irianto
Contact Email
jurnalbsm@poltekkes-bsi.ac.id
Phone
+62274580663
Journal Mail Official
jurnalbsm@poltekkes-bsi.ac.id
Editorial Address
Bhakti Setya Medika Jl. Raya Janti Jl. Gedongkuning No.336, Modalan, Banguntapan, Kec. Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55198
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika
ISSN : 25287621     EISSN : 2579938X     DOI : https://doi.org/10.xxx/xxxx
Core Subject : Health,
Jurnal Bhakti Setya Medika jurnal tentang ilmu kesehatan yang diterbitkan oleh Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia dan merupakan jurnal yang menaruh titik fokus pada bidang kesehatan, mulai dari bidang kerfarmasian, manajemen infomasi kesehatan, rekam medis, hingga teknologi transfusi darah serta berbagai penelitian yang menunjang perkembangan dan kemajuan ilmu kesehatan. Jurnal ini terbit 2 kali dalam 1 tahun. Reviewer jurnal merupakan pakar di bidangnya dan berasal dari kelompok penelitian kesehatan yang telah memiliki track record yang baik. Jurnal ini disajikan dalam 2 bentuk terbitan yaitu terbitan elektronik dan buku. Seluruh terbitan memiliki ISSN dan dapat terselusur elektronik. Oleh karena itu, redaksi mengundang para akademisi , peneliti, praktisi dan profesional yang berkecimpung dalam bidang kesehatan untuk mempublikasikan penelitiannya.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika" : 5 Documents clear
Formulasi Sirup dan Aktivitas Antelmintik Infusa Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Cacing Ascaridia galli Schrank Secara In Vitro Nur Ismiyati
JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI SETYA MEDIKA Vol. 4 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika
Publisher : Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.334 KB) | DOI: 10.56727/bsm.v4i.66

Abstract

Worm infection is common infection in Indonesia. Worm infection can be treated using traditional medicine such as Moringa leaf (Moringa oleifera). The aim of this research is to know whether Moringa oleifera leaves infusion has anthelmintic activity of Ascaridia galli Schrank and to determine LC50 and LC90 values. This research design used 3 groups, NaCl 0,9 % solution as negative control, piperazine citrate 0.4% solution as positive control, and Moringa oleifera leaves infusion concentration solution 10% b/v, 20% b/v, 40% b/v. Each treatment group consisted of 25 worms divided into 5 petri. Observation of worm mortality was carried out every 2 hour for 48 hours. The data obtained were analyzed using the One-way ANOVA test and followed by the Mann Whitney test. The formulation of Moringa leaf infusion syrup was made in 20 % and 40 % concentrations, then tested for stability. The result calculation based on linear regression showed that LC50 Moringa oleifera leaves infusion at concentration 23,61% and LC90 at concentration 82,36%. The result showed the sig p 0.00 < 0.05 means that there were significant differences between treatment groups and times of worm mortality. The quality test result of Moringa leaf infusion syrup showed that the best formulation is 20 % concentration. The conclusion of the study showed that the Moringa oleifera leaves infusion can be formulatied in syrup and has anthelmintic activity against Ascaridia galli Schrank worms in vitro.
Potensi Umbi Bit (Beta vulgaris L.) dan Ubi Ungu (Ipomoea batatas L.) sebagai Indikator Alami Formalin dalam Makanan Amelia Handayani Burhan
JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI SETYA MEDIKA Vol. 4 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika
Publisher : Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1885.009 KB) | DOI: 10.56727/bsm.v4i.67

Abstract

ABSTRAK Formaldehid yang lebih dikenal dengan nama formalin ini adalah salah satu zat yang dilarang dan berbahaya apabila ditambahkan pada makanan. Namun bagi sebagian orang terutama produsen makanan tetap menggunakan formalin sebagai bahan pengawet makanan. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan alternatif pengujian terhadap formalin dalam makanan yang ramah lingkungan dengan menggunakan bahan alami yang mengandung antosianin. Salah satunya menggunakan umbi-umbian yaitu umbi bit dan ubi ungu. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah umbi bit dan ubi ungu yang dibeli di Superindo Kotagede, Yogyakarta. Pengujian dilakukan secara kualitatif dengan membuat larutan indikator alami umbi bit dan ubi ungu berbagai variasi konsentrasi, yaitu 50, 75, dan 100% v/v kemudian diujikan pada larutan formalin dengan kadar 0,1%, 1% dan larutan tahu berformalin. Pengujian yang dilakukan yaitu uji warna, waktu respon, uji resprodusibilitas, uji spesifisitas, dan uji stabilitas. Berdasarkan hasil penelitian, sari umbi bit dan ubi ungu dapat digunakan untuk mengidentifikasi formalin. Untuk uji warna dan uji spesifisitas indikator alami dari sari umbi bit memiliki performa yang lebih baik dari pada indikator alami dari sari ubi ungu. Sedangkan pada uji waktu respon, uji resprodusibilitas, dan uji stabilitas kedua larutan indikator alami tersebut memiliki performa yang sama. Apabila akan menggunakan larutan indikator alami umbi bit dan ubi ungu sebaiknya dibuat variasi konsentrasi sari umbi bit dan ubi ungu terhadap alkohol 50% v/v. Hal tersebut dikarenakan pada variasi konsentrasi 50% v/v menghasilkan warna indikator yang paling baik daripada variasi konsentrasi 75% dan 100%, serta memiliki perubahan warna yang lebih baik saat ditambahkan pada sampel formalin.
Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Masker Gel Peel-Off Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea americana Mill) dengan Matriks PVA dan HPMC dengan Variasi Konsentrasi Gliserin rina widiastuti
JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI SETYA MEDIKA Vol. 4 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika
Publisher : Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1226.798 KB) | DOI: 10.56727/bsm.v4i.68

Abstract

Masker gel peel-off adalah salah satu masker wajah yang bersifat jelly yang penggunaannya direkomendasikan untuk kulit normal berminyak, dan kulit kombinasiManfaat masker gel peel-off diantaranya mampu merilekskan otot-otot wajah, membersihkan, menyegarkan, menyegarkan dan melembabkan kulit wajah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik masker gel peel-off ekstrak etanol daun alpukat dengan matriks PVA dan HPMC serta variasi konsentrasi gliserin. Ekstrak etanol daun alpukat dengan metode remaserasi menggunakan etanol 96%. Konsentrasi ekstrak etanol daun alpukat 15% dengan matriks PVA dan HPMC serta variasi konsentrasi gliserin yaitu 5%, 10%, dan 15%. Masker yang telah dihasilkan selanjutnya diuji karakteristik fisiknya meliputi uji organoleptis, homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat, uji waktu mengering sediaan, serta uji cycling test Hasil uji karakteristik fisik dari data hasil uji organoleptis seperti warna, dan aroma, uji pH, dan uji homogenitas dianalisis secara deskriptif dengan hasil uji organoleptis warna hijau pekat dan aroma khas ekstrak daun alpukat. Data daya sebar, daya lekat dan waktu kering dianalisis secara One Way Anova, atau variasi konsentrasi gliserin mempengaruhi karakteristik dan stabilitas fisik sediaan selama dilakukan cycling test. Pada masker gel peel-off ekstrak daun alpukatpada FIII dengan konsentrasi gliserin sebesar 15%, semakin banyak gliserin maka hasil masker lebih lembut, dan lembab dibandingkan dengan F5% dan F10%.
Formulasi dan Uji Sifat Fisik Patch Transdermal Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cardifolia (Tenore) Steenis) Dengan Matriks HPMC - PVP: Formulation and Physical Test of Transdermal Patch of Binahong (Anredera cardifolia (Tenore) Steenis) Ethanol Extract with HPMC - PVP Matrix Nur Ismiyati
JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI SETYA MEDIKA Vol. 4 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika
Publisher : Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.767 KB) | DOI: 10.56727/bsm.v4i.69

Abstract

Infectious diseases and skin disorders that are harmful to human health can be caused by gram-positive bacteria, one of which is Staphylococcus aureus. One of the natural ingredients used as medicine is the binahong plant (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis). In order to develop traditional medicinal preparations, further research is needed in the form of transdermal patches with a combination of HPMC (Hydroxy Propyl Methyl Cellulose) and PVP (Poly Vinyl Pyrolidone) polymers. Furthermore, the formulation of the best transdermal patch was tested for antibacterial activity against Staphylococcus aureus bacteria. The ethanol extract of binahong leaves was obtained by maceration method using 70% ethanol as solvent. The formulation of the transdermal patch preparation was made with three formulations with a combination of HPMC: PVP, namely 1:3 (F1) , 1:1 (F2), and 3:1 (F3). Evaluation of the physical properties of the transdermal patch consisted of a weight uniformity test, a thickness test, and a crease resistance test. The best transdermal patch was then tested for antibacterial activity. The antibacterial activity test of the transdermal patch formulation was carried out using the disc diffusion method (Kriby & Banner test) against Staphylococcus aureus bacteria. The test results show that the best formula is formula 2 with a ratio of HPMC and PVP of 1:1. The formula shows a smooth elastic patch surface, the patch thickness meets the uniformity requirements, namely CV <2% and is resistant to creases
Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Pelepah Batang dan Bunga Pisang Kepok (Musa acuminatae, L.) Farisya Nurhaeni
JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI SETYA MEDIKA Vol. 4 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika
Publisher : Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.442 KB) | DOI: 10.56727/bsm.v4i.71

Abstract

One of the natural ingredients whose benefits are not widely known is the stem and flower of the kepok banana (Musa acuminatae, L.). Stems and flowers of the banana are known to contain flavonoid compounds. Most of the flavonoid compounds have antioxidant activity. This study aims to determine the antioxidant activity and to perform phytochemical screening of the stem and flower ethanolic extracts from banana kepok. Simplicia powder from stem and banana flower was extracted by remaceration method using 96% ethanol. The extract was then tested for antioxidant activity by spectrophotometer using the DPPH method (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) at a wavelength of 520 nm. The standard compound used for comparison is quercetin. The results showed that the IC50 value for the ethanol extract of the stem was 19,75 µg/ml and the kapok flower of banana was 13,21 µg/ml . The results of phytochemical screening showed that the stem and flower of banana kepok extract contained flavonoid, saponin and polyphenol.

Page 1 of 1 | Total Record : 5