cover
Contact Name
Yurnalis
Contact Email
jurnal.musiketniknusantara@gmail.com
Phone
+6285263221706
Journal Mail Official
jurnal.musiketniknusantara@gmail.com
Editorial Address
Jl. Bahder Johan 27128, Sumatera Barat
Location
Kota padang panjang,
Sumatera barat
INDONESIA
Musik Etnik Nusantara
Core Subject : Art,
JURNAL MUSIK ETNIK NUSANTARA is an academic journal published by Department of Karawitan, Faculty of Performing Arts, Institut Seni Indonesia Padangpanjang twice a year. This journal publishes original articles with focuses on the results of studies in the field of Indonesian ethnic music. The coverage of topics in this journal includes: Traditional Music Contemporary Music Musik Performence Composition or Arrangement Musicology Ilustration Music Etnomusicology World Music Technology Music Music Education Organology of Music
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2021): JUrnal Musik Etnik Nusantara" : 6 Documents clear
Syncop Section Inspirasi Vokal Goreh Tapuk Galambuak Randai Minangkabau dalam Karya Komposisi Musik Karawitan Wikal Husni; Asep Saepul Haris; Rafiloza Rafiloza; Muhammad Zulfahmi
Jurnal Musik Nusantara Vol 1, No 2 (2021): JUrnal Musik Etnik Nusantara
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1171.201 KB) | DOI: 10.26887/jmen.v1i2.2242

Abstract

This musical composition, entitled Syncop Section, was inspired by the game Tapuak Galambuak, the traditional art of Randai in Minangkabau. Tapuak Galambuak is a very interesting game movement in Randai's energetic performance and serves as a transition from changing story segments in Randai art. The Tapuak Galambuak game has a musical movement, in which there is a Goreh vocal music system which is played in a syncopated game pattern with vocal syllables such as hep, tah, tih, has, intertwined with each other by clapping hands on galembong. The principle of the Tapuak Galambuak game has similarities with the rhythm of jazz music such as syncopation, improvisation and unison, so that it becomes a unique one if it is collaborated. Furthermore, the Syncop Section combines two different types of typical music (Tapuak Galambuak and Acid Jazz) but have the same playing principle. Acid Jazz is part of the Jazz music genre that combines several elements from other genres such as Funk, Disco, and Soul. Syncop Section's musical compositions are made using the popular music approach method in the Acid Jazz sub-genre using basic concepts and developments that give rise to a musical collaboration. This work is shown in audio visual form using the concept of Work From Home during the current pandemic. The form of application of this work is presented by means of audio-visual performances aimed at reaching a wider audience.
Bentuk Penyajian Musik Dambus Oleh Sanggar Bambusa Desa Payung Kabupaten Bangka Selatan Riski Hayati; Rio Eka Putra
Jurnal Musik Nusantara Vol 1, No 2 (2021): JUrnal Musik Etnik Nusantara
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.715 KB) | DOI: 10.26887/musik nusantara.v1i2.2132

Abstract

Penelitian ini berangkat dari fenomena musik tradisi dambus Sanggar Bambusa di Desa Payung Bangka Selatan. Kajian ini diangkat agar tradisi musik dambus ini dapat dikenal dimasyarakat bukan hanya di daerah Bangka tempat tradisi ini berasal, melainkan dapat dikenal diseluruh wilayah Nusantara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana bentuk penyajian musik dambus oleh Sanggar Bambusa Desa Payung Kabupaten Bangka Selatan, tradisi ini memiliki konsep permainan dan komposisi musik yang bercorak khas sesuai dengan spirit dan nuansa musik yang telah berakar dalam masyarakat Bangka. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi, dan tahap keabsahan data penelitian menggunakan cara member check, Selanjutnya data yang telah dikumpulkan dianalisis data dengan tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian didapatkan bahwa bentuk penyajian musik Dambus oleh sanggar Bambusa ini ada tiga bagian penting yaitu: bagian Nganter (pengantar), bagian Inti, dan bagian tangtut (penutup). 
Reinterpretasi Seudati ke Dalam Komposisi Musik “Su Hu” Rico Gusmanto; Rahmatullah Rahmatullah
Jurnal Musik Nusantara Vol 1, No 2 (2021): JUrnal Musik Etnik Nusantara
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.342 KB) | DOI: 10.26887/musik nusantara.v1i2.2128

Abstract

“Su Hu” merupakan sebuah komposisi musik karawitan dari hasil reinterpretasi tari seudati. Seudati adalah kesenian tradisional yang berwujud seni tari dari Desa Gigieng, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie Provinsi Aceh. Karya musik ini bersumber dari aksentuasi yang terdapat di ketukan syncope pada rukun saleum syahi dari tari seudati. Karya komposisi musik “Su Hu” ini digarap dalam bentuk satu bagian karya dengan mengaktualisasikan aksentuasi di ketukan syncope yang didukung dengan unsur fermata. Karya ini bertujuan untuk menciptakan suatu karya komposisi musik karawitan yang bersumber dari aksentuasi pada ketukan syncope dalam tari seudati menggunakan pendekatan reinterpretasi berdasarkan imajinasi, kreativitas, dan interpretasi pengkarya. Karya ini diwujudkan menggunakan pendekatan reinterpretasi, yaitu dengan cara mengolah aksentuasi ke dalam penggarapan ritme dan melodi yang diaktualisasikan ke dalam wajah yang berbeda dengan bentuk asal dari kesenian aslinya. Gagasan ini diwujudkan menggunakan instrumen tradisional Aceh yang didukung oleh instrumen modern, yaitu seurune kale, rapa’i, dan guitar bass. Metode yang digunakan dalam menciptakan karya ini terdiri dari riset, studio, dan realisasi.
Dendang Sungayang Baru di Nagari Sungayang Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar Ruly Pahlevi; Sriyanto Sriyanto; Firdaus Firdaus; Yurnalis Yurnalis
Jurnal Musik Nusantara Vol 1, No 2 (2021): JUrnal Musik Etnik Nusantara
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.333 KB) | DOI: 10.26887/musik nusantara.v1i2.2137

Abstract

Dendang Sungayang Baru merupakan salah satu repertoar dendang yang hidup dan berkembang di kalangan Masyarakat Sungayang, yang sering dipertunjukan dalam acara bagurau (saluang dendang) baik itu di Sungayang ataupun diluar Sungayang. Dendang Sungayang Baruyang memiliki bentuk yang cukup menarik untuk dikaji dalam melihat aspek pertunjukan genre musik tradisonal saluang dendang Minangkabau. Tujuan penelitian ini untuk menemukan aspek-aspek yang khas dalam konsep musikalnya Dendang Sungayang Baru. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penyajian Dendang Sungayang ini pada bagian sampiran dimulai dengan nada ke-5, dan bagian isi dimulai dengan nada ke-2. Penelitian Dendang Sungayang Baru ini menggunakan metode kualitatif, dengan pencarian data kespesifikan bentuk dan juga pandangan Masyarakat terhadap Dendang Sungayang Baru bersumber dari informasi para pelaku profesional Dendang Sungayang Baru. Semua data yang diperoleh, baik bersifat musikal dan teknis, dan data yang bersifat sosial-antropologis, diolah dalam bentuk deskriptif-analisis,  Hal ini dapat menjadi ciri khas tersendiri pada garap Dendang Sungayang Baru, yang berbeda dengan dendang Minangkabau pada umumnya.
Calempong Rarak Godang di Kabupaten Kuantan Singingi Riau Resmi Kurnia Julia Sari; Ediwar Ediwar; Firdaus Firdaus
Jurnal Musik Nusantara Vol 1, No 2 (2021): JUrnal Musik Etnik Nusantara
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.665 KB) | DOI: 10.26887/musik nusantara.v1i2.2170

Abstract

Kabupaten Kuantan Singingi merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Riau, yang juga sangat dikenal dengan aktifitas Pacu Jalur nya. Pacu Jalur merupakan salah satu budaya turun temurun yang masih ada sampai sekarang, dan aktifitas Pacu Jalur biasanya diadakan pada bulan Agustus setiap tahunya, dalam rangka memeriahkan hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satu kesenian yang memegang peran penting dalam kegiatan Pacu Jalur adalah kesenian Calempong Rarak Godang, yang juga masih hidup dan berkembanga di tengah masyarakat Kuantan Singingi sampai saat ini. Selain pada kegiatan Pacu Jalur, Calempong Rarak Godang sering dipertunjukkan pada upacara upacara adat lainnya, seperti penyambutan tamu kehormatan, memeriahkan hari besar dan keagiatan lainnya di balai adat. Kehadiran Calempong Rarak Godang saat ini mengalami sedikit perubahan dari sebelumnya, dan saat ini masih dimainkan oleh para orang tua, karena belum adanya upaya pewarisan kepada generasi muda di Kuantan Singingi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Metode ini dilakukan dalam bentuk observasi, wawancara, dokumentasi dan analisis data. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk pertunjukan dari Calempong Rarak Godang, serta untuk mengetahui bagaimana peran Calempong Rarak Godang pada acara-acara besar di Kabupaten Kuantan Singingi.
Lagu La ilaha illallah Dalam Penyajian Ratik Tagak di Nagari Singgalang Elsi Gantika; Arnailis Arnailis; Syafniati Syafniati; Asril Asril
Jurnal Musik Nusantara Vol 1, No 2 (2021): JUrnal Musik Etnik Nusantara
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.552 KB) | DOI: 10.26887/musik nusantara.v1i2.2168

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan lagu Tradisi Ratik Tagak yang disampaikan dalam bentuk nyanyian koor oleh penganut Tarekat Syattariyah di Nagari Singgalang, Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat. Penganut tarekat ini menempatkan Ratik Tagak sebagai ibadah yang terintegrasi  dalam upacara agama berupa do’a pada berbagai konteks  dalam kehidupan masyarakat pendukungnya. Karakteristik Ratik Tagak terletak pada kalimah-kalimah dzikir ‘Laa Ilaha Illallah, Allah-Allah, Hu- Allah, dan Allah-Hu’ yang dilakukan dengan cara berdiri sambil menggoyang-goyangkan tangan dan tubuh mereka secara terpola sesuai dengan irama kalimah dzikir yang diucapkan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatakan kualitatif, menggunakan data primer yang diperoleh melalui wawancara dan pengamatan  langsung di lapangan, sedangkan data  sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan berupa buku-buku, hasil penelitian berbentuk  laporan, dan kitab-kitab yang berhubungan dengan Ratik Tagak. Hasil yang dicapai  adalah Visualisasi melodi lagu Ratik Tagak yang  berbentuk deskripsi musikal dalam melantunkan dzikir dan lafadz kalimah laa ilaahaillallah secara bersambung dalam pelaksanaannya.

Page 1 of 1 | Total Record : 6