cover
Contact Name
-
Contact Email
ijsp@usm.ac.id
Phone
+6224-6702757
Journal Mail Official
ijsp@usm.ac.id
Editorial Address
Gedung A Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang, Jalan Soekarno-Hatta, Tlogosari, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Indonesian Journal of Spatial Planning
Published by Universitas Semarang
ISSN : -     EISSN : 27230619     DOI : http://dx.doi.org/10.26623/ijsp
Core Subject : Engineering,
Indonesian Journal of Spatial Planning publishes research articles, the best practices and policies of spatial planning in national and international stage
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2021): VOLUME 2 NOMOR 1 MARET 2021" : 8 Documents clear
Preliminary Study :Faktor Determinan Aktivitas Parkir Kapal Yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Air Sungai Silugonggo Boby Rahman; Muhammad Sidiq Aryanto
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol 2, No 1 (2021): VOLUME 2 NOMOR 1 MARET 2021
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.368 KB) | DOI: 10.26623/ijsp.v2i1.3187

Abstract

ABSTRAK Sungai Silugonggo merupakan salah satu sungai di Kabupaten Pati Kecamatan Juwana yang memiliki aktivitas sungai yang padat. Salah satu aktivitas Sungai Silugonggo adalah parkir kapal yang berjejer hingga muara laut. Aktivitas parkir kapal ini memiliki potensi untuk dapat mencemari sungai. Sehingga dianalisis variabel parkir kapal apa yang secara determinan dapat memberikan pengaruh terhadap pencemaran sungai. Dengan metodologi kuantitatif dan Teknik analisis determinan, maka didapatkan bahwa variabel lama waktu parkir kapal dan lama parkir berdasarkan ukuran kapal mempunyai pengaruh terhadap tingkat pencemaran sungai.Kata Kunci : Parkir kapal, Analisis Determinan, Pencemaran Sungai ABSTRACT Silugonggo River is one of the rivers in Pati District, Juwana District, which has dense river activity. One of the activities of the Silugonggo River is parking the boats that line the mouth of the sea. This boat parking activity has the potential to pollute the river. So that the ship parking analysis variable can determinedly have an influence on river pollution. With quantitative methodology and determinant analysis techniques, it is found that the variables of ship parking time and length of time are determined based on the size of the ship which affects the level of river pollution.Keywords: ship parking, determinant analysis, river pollution
MODEL PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI WILAYAH PERI URBAN KOTA MALANG Imam Rofii
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol 2, No 1 (2021): VOLUME 2 NOMOR 1 MARET 2021
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.636 KB) | DOI: 10.26623/ijsp.v2i1.3153

Abstract

Perkembangan fisik kota terkadang melewati batas-batas administrasi kota itu sendiri. Ukuran kota yang mengalami sprawl terus membesar hingga pada suatu saat seolah-olah menyatu dengan kota-kota di sekitarnya sehingga menjadikan dua atau lebih kawasan yang secara administrasi berbeda (terpisah) jadi satu kesatuan kenampakan kekotaan (kota metropolitan) dengan bentuk dan fungsi-fungsi bangunan yang berkarakteristik kota. Kota Malang telah berkembang menjadi pusat aktifitas sehingga meningkatkan kebutuhan akan lahan. keterbatasan lahan di dalam Kota Malang menyebabkankan terjadinya perkembangan kota menjalar kewilayah-wilayah lain disekitarnya. Kabupaten Malang sebagai salah satu wilayah yang berbatasan dengan Kota Malang menerima dampaknya. pada umumnya keberadaan Urban Sprawl di suatu wilayah di tandai dengan munculnya permukiman di pinggiran kota, demikian pula yang terjadi di Kabupaten MalangTujuan penelitian ini adalah untuk membangun model perubahan penggunaan lahan dan perkembangan Urban Sprawl di Kawasan peri urban Kota Malang. Dengan menggunakan pendekatan Model IDRISI SELVA - Land Use change Modeller. Pada kurun waktu 2004-2014 perubahan penggunaan lahan di Kawasan Kota Malang didominasi oleh peningkatan penggunaan lahan terbangun. Selama  10  (sepuluh) tahun lahan terbangun bertambah sebesar 45% untuk mengakomodasi pertumbuhan penduduk sebesar 6.877,60 jiwa. Dari pola perubahan tersebut di prediksi bahwa kebutuhan lahan untuk lahan terbangun pada tahun 2030 adalah sebesar 208.91 ha untuk mengakomodasi pertumbuhan penduduk pada tahun 2030 sebesar 1.326.56 jiwa, faktor pendorong perubahan lahan yang paling mempengaruhi adalah faktor jarak terhadap bangunan dengan nilai 40%. Model yang dibangun dengan pendekatan Land Use change Modeller sangat baik dan dapat digunakan karena memiliki tingkat validasi 83.42% sehingga model yang di bangun dapat digunakan sebagai basis prediksi perubahan lahan di tahun 2030. Perubahan penggunaan lahan non terbangun menjadi lahan terbangun di tahun 2004-2014 sebesar 45% diiringi dengan peningkatan jumlah penduduk rata-rata sebesar 1,25% hal ini mengindikasikan fenomena Urban Sprawl dan perubahan penggunaan lahan non terbangun menjadi terbangun. hasil prediksi tahun 2030 sebesar 61% dengan prediksi pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 1.78% hal ini mengindikasikan terjadi fenome urban Sprawl.  
IDENTIFIKASI PROFIL KUMUH KELURAHAN GONDORIYO, KECAMATAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG Agus Sarwo Edy Sudrajat
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol 2, No 1 (2021): VOLUME 2 NOMOR 1 MARET 2021
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1056.331 KB) | DOI: 10.26623/ijsp.v2i1.3178

Abstract

Kota merupakan pusat aktivitas penduduk yang dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana sebagai penunjuang kebutuhan hidup penduduknya. Semakin hari kota semakin berkembang seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, baik karena faktor urbanisasi maupun faktor lainnya. Pertumbuhan penduduk pada suatu kota tentunya akan berdampak pada kebutuhan akan ruang baik minimal sebagi tempat tinggal untuk hidup dan bertahan, sementara disisi lain ruang yang tersedia (lahan) sangat terbatas. Hal ini akan berdampak pada munculnya beberapa penggunaan lahan perkotaan yang tidak semestinya seperti penggunaan bantaran sungai, bawah kolong jembatan, maupun ruang kosong lainnya yang tidak semestinya. Berkembangnya penggunaan lahan tersebut tentu akan berdampak pada kekumuhan kawasan tersebut, kondisi tersebut diperpuburk dengan tidak didukungnya sarana prasarana yang memadai sehingga berdampak pada munculnya berbagai permasalahan seperti kesehatan, kebersihan, kenyamanan, keamanan maupun lainnya.Kelurahan Gondoriyo merupakan salah satu kelurahan yang masuk dalam program KOTAKU yang ada di Kota Semarang. Dalam rangka pencegahan dan penanganan kumuh, maka diperlukan proses awal untuk mengetahui profil kekumuhan lokasi tersebut yang nantinya akan menjadi dasar dalam menangani permasalahan kumuh yang ada di Kleurahan Gondoriyo. Penelitian ini merupakan identifikasi awal terhadap kondisi kekumuhan Kelurahan Gondoriyo, sehingga metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan melakukan analisa deskriptif kualitatif berdasarkan hasil orientasi lapangan (primer) maupun wawancara (sekunder),sehingga nantinya didapatkan data yang akurat dan valid yang kemudian diolah mengunakan spasial GIS. Adapun kondisi yang dianalisa menyangkut 7 indikator permukiman kumuh, yakni kondisi jalan, drainase, persampahan, sanitasi, air bersih, rumah tidak layak huni, dan kebencanaan,
TINJAUAN KRITIS PENERAPAN PERENCANAAN PARTISIPATIF PADA PROYEK JKEGIATAN IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN POTENSI DAERAH IRIGASI LENGGI KABUPATEN PATI Rizqy Ridho Prakasa; Marzuqotul Ilmiyah
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol 2, No 1 (2021): VOLUME 2 NOMOR 1 MARET 2021
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.761 KB) | DOI: 10.26623/ijsp.v2i1.3177

Abstract

Pengembangan potensi daerah irigasi merupakan suatu bagian tindak lanjut terhadap adanya suatu potensi yang terdapat di daerah irigasi. Pengembangan potensi bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang terdapat di sekeliling masyarakat dengan menggunakan teknologi yang relevan dengan kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan petani serta mengurangi kesenjangan antar wilayah. Identifikasi pengembangan potensi Daerah Irigasi Kabupaten Pati yang mengembangkan potensi Daerah Irigasi Lenggi sebagai aspek lain yang dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat berguna untuk menambah perekonomian petani atau masyarakat sekitar. Pembahasan ini disusun dengan melihat dari sudut pandang praktikan dalam suatu instansi dengan membandingkan antara kondisi di lapangan dengan teori terkait. Praktikan melihat dari sudut pandang substansi dalam Identifikasi pengembangan potensi Daerah Irigasi Kabupaten Pati. Substansi yang akan dijelaskan yakni mengenai konsep Perencanaan Partisipatif, yang nantinya diterapkan pada penyusunan rencana pengembangan potensi pada Daerah Irigasi Lenggi dalam Identifikasi Pengembangan Potensi Daerah Irigasi Lenggi.
THE TOURISM DEVELOPMENT THROUGH CBT IN PONGGOK VILLAGE Ade Pugara; Brian Pradana
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol 2, No 1 (2021): VOLUME 2 NOMOR 1 MARET 2021
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.537 KB) | DOI: 10.26623/ijsp.v2i1.3169

Abstract

Community-based tourism (CBT) is the most popular approaches in tourism development. The main principle of CBT is giving access to the community in tourism management and development equally. Furthermore, the main goal of CBT is creating community empowerment in tourism. Therefore, the community has competitive advantages to enhance tourism quality and keep it sustain (Hausler and Strasdas, 2003)..In 2015 Ponggok received the village Annual Budget (Dana Desa) from the central government. Through that budget, the local government establish the Village Company (BUMDes), which is focusing on tourism development. In the tourism development, Ponggok attempt to use Pongok water springs as the main tourist attraction.. Based on these facts, this research wants to examine "is the successes of tourism development in Ponbgok Village belongs to Community-based tourism (CBT)"?. This research uses the deductive – qualitative – rationalistic method. The analytical techniques of this research are descriptive qualitative, comparative and contrast. The tourism development of Ponggok appropriate to the principle, characteristic and dimension of community-based development. It allows the local community to control and involved in tourism management. Moreover, it attracts community empowerment and shares the benefit of tourism development to direct and indirect actors. In the current situation, all people have a job, and the number of poverty can be decreased significantly
ANALISIS EVALUASI KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR PADA KAWASAN PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA (KASUS KABUPATEN NUNUKAN) Muhammad Miftah Mubarak
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol 2, No 1 (2021): VOLUME 2 NOMOR 1 MARET 2021
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.97 KB) | DOI: 10.26623/ijsp.v2i1.3192

Abstract

ABSTRAK (dalam Bahasa Indonesia)Kabupaten Nunukan sebagai salah satu wilayah yang berada pada kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia memiliki paradigma pembangunan dengan fokus pada pembangunan secara fisik guna memacu peningkatan kesejahteraan. Untuk mendukung hal tersebut, maka terdapat beberapa ketentuan yang ditetapkan pada Kabupaten Nunukan yaitu sebagai wilayah PKSN pada Kecamatan Semenggaris dan Nunukan serta wilayah Pulau Sebatik sebagai Wilayah Pengembangan Strategis menjadikan Kabupaten Nunukan sebagai pusat-pusat pertumbuhan utama di Kalimantan Utara. Penetapan tersebut memacu munculnya pembangunan infrastruktur bagi Kabupaten Nunukan selama beberapa tahun terakhir.  Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa ketersediaan infrastruktur sosial dan infrastruktur ekonomi serta kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kabupaten Nunukan selama tahun 2015 hingga 2019. Untuk menentukan ketersediaan infrastruktur didasarkan pada Kepmen Kimpraswil No.534. KPTS 2001 dan SNI 03-1733-2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejak 2015 hingga 2019 ketersediaan infrastruktur di Kabupaten Nunukan seperti infrastruktur jalan, pertokoan, pasar, SMP dan perguruan tinggi sudah memenuhi standar sedangkan untuk infrastruktur listrik, air bersih, SD, SMA/SMK dan klinik secara keseluruhan belum mampu untuk memenuhi standar ketersediaan. Pada kondisi sosial ekonomi masyarakat Kabupaten Nunukan, jumlah pekerjaan masyarakat, tingkat pendidikan, dan pendapatan selalu mengalami peningkatan setiap tahun sedangkan permasalahan seperti tingkat pengangguran memiliki jumlah yang naik turun sejak tahun 2015 hingga 2019 dan tingkat kemiskinan sejak tahun 2015 hingga 2019 selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya.  Kata Kunci : Kawasan Perbatasan; Evaluasi; Infrastruktur ABSTRACT Kabupaten Nunukan as one of the regions in the border area of Indonesia-Malaysia has a development paradigm with a focus on physical development to spur increased welfare. To support of this, several provisions have been established to Kabupaten Nunukan namely as PKSN in Kecamatan Semenggaris, Kecamatan Nunukan and Pulau Sebatik as a Strategic Development Regions making Kabupaten Nunukan as the main growth centers in North Kalimantan. This determination has spurred the appearance of infrastructure development for Kabupaten Nunukan in the last few years. This study aims to identify and analyze social and economic infrastructure as well as the socio-economic conditions of the public in Kabupaten Nunukan during 2015 to 2019. To determine the availability of infrastructure, it is based on Kepmen Kimpraswil No.534. KPTS 2001 and SNI 03-1733-2004. The results of this study, in the availability of infrastructure in 2015 to 2019 in Kabupaten Nunukan such as road infrastructure, shops, markets, junior high schools and universities that have met the standards, while electricity, clean water, elementary schools, high schools/ vocational schools and clinics as a whole have not been able to meet the standards availability. In the socio-economic conditions of the public of Kabupaten Nunukan, the amount of community work, education level, and income has always increased every year, while the problems such as the unemployment rate have fluctuated from 2015 to 2019, and the poverty rate from 2015 to 2019 has always increased every year.Keyword: Border area; Evaluation; Infrastructure
INDEKS VEGETASI PADA KAWASAN HUTAN DI KABUPATEN PEKALONGAN Brian Pradana; Ade Pugara; Bagus Nuari Priambudi
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol 2, No 1 (2021): VOLUME 2 NOMOR 1 MARET 2021
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/ijsp.v2i1.3185

Abstract

Pada era saat ini hutan memegang peranan yang penting bagi keseimbagan kehidupan baik dari sisi air, tanah dan udara. Keseimbangan ini tentunya perlu dijaga dan dipertahankan agar berfungsi sebagaimana mestinya. Seiring dengan berkembangnya zaman, monitoring kawasan berkembang dengan sangat cepat, dari yang dulunya harus meninjau lokasi satu per satu namun sekarang dapat menggunakan citra untuk membantu melakukan monitoring pada kawasan hutan. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui nilai indeks vegetasi yang ada di kawasan hutan Kabupaten Pekalongan. Dalam penelitian ini akan menggunakan citra Landsat 8 sebagai basis datanya. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan pendekatan GIS berbasis indeks vegetasi (NDVI). Hasil yang didapatkan adalah Indeks vegetasi hutan di Kabupaten Pekalongan berkisar antara + - 0,0503681 sampai 0,579192. Untuk indeks nilai min dan max paling tinggi terdapat di Kecamatan Petungkriyono, sedangkan untuk nilai mean paling tinggi adalah di Kecamatan Karangdadap yaitu dengan nilai 0,420. Secara keseluruhan indeks vegetasi hutan di Kabupaten Pekalongan tergolong dalam kategori baik dengan mayoritas merupakan kelas kerapatan tinggi sebesar 43,41% dan kelas kerapatan sedang sebesar 40,72%.
KAJIAN PARTICULATE MATTER DAN KEBISINGAN PADA PERMUKIMAN DI SEKITAR JALAN TOL KEDUNGMUNDU SEMARANG Andarina Aji Pamurti
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol 2, No 1 (2021): VOLUME 2 NOMOR 1 MARET 2021
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.754 KB) | DOI: 10.26623/ijsp.v2i1.3325

Abstract

The construction of toll roads has a positive impact to facilitate the mobility rate of the community. But the construction of toll roads also has a negative impact on the residential area around the toll road, namely air pollution due to the burning of vehicle fuel. PM2.5 and PM10 air particles are particles that damage the working system of the lungs. The health of the environment where settled is an important support that affects health, especially in the era of pandemic covid. Air particle measurement using portable PM2.5 and PM10 Air Quality Tester Detector. The daily average level of PM2.5 particles in residential areas around Semarang's Kedungmundu toll road is 65.44 μg/Nm³, while the PM10 particle content is 95.2 μg/Nm³. PM2.5 levels exceed the standards of the National Ambient Air Quality Standard (BMUA), The WHO Air Quality Guidline and Ambient Air Quality Standards (USEPA). For PM10 exceeds WHO standard. In addition to air pollution, another impact is that these residential areas have noise. The daily average noise value when measuring the sampling time is 62.23 dB, this value is exceeding the standard threshold of the Regulation of the Minister of Environment for residential areas. So the residential area around Kedungmundu Semarang toll road is less feasible for health when viewed from the value of PM 2.5 and PM10 as well as noise. This study aims to determine the level of PM2.5 and PM10 particles as well as noise in residential areas around the Kedungmundu Semarang toll road. Once the measurement results are obtained, it will be used as a reference for planners to provide solutions for settlements that have an impact due to toll road construction activities with dense vehicle intensity.

Page 1 of 1 | Total Record : 8