cover
Contact Name
Asep Dadan Suganda
Contact Email
asep.dadan@uinbanten.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
islamiconomic@uinbanten.ac.id
Editorial Address
Jurusan Ekonomi Syariah, Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Location
Kota serang,
Banten
INDONESIA
Islamiconomic: Jurnal Ekonomi Islam
ISSN : 20853696     EISSN : 25414127     DOI : 10.32678/ijei
Islamiconomic: Jurnal Ekonomi Islam (IJEI) is a periodical scientific publication intended for economists who want to publish their articles in the form of literature studies, research, and scientific development in the field of Islamic economics. IJEI was first published in 2009 which is annually published twice (June and December). IJEI works closely with the Islamic Economist Association (Ikatan Ahli Ekonomi Islam) and Islamic Economic Society (Masyarakat Ekonomi Syariah) which provides editorial members, peer reviewers, and authors, both are professional associations related to IJEI aims and scopes. IJEI invites manuscripts in the areas: Islamic Economics, Islamic Banking, Islamic Business, Islamic Management, and Islamic Finance.
Articles 119 Documents
THE FRAME OF SHARIA ECONOMIC ON PAYLATER PAYMENT SYSTEM Rif’atul Muzayanah Al-Mahbubah; Ana Nurwakhidah
ISLAMICONOMIC: Jurnal Ekonomi Islam Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1252.002 KB) | DOI: 10.32678/ijei.v12i1.288

Abstract

This study aims to investigate the payment system mechanism in Paylater in Shopee e-commerce, as well as to find out the contract used in the payment system and to review the system in the frame of Islamic law. This research was prompted upon a loan system namely Paylater provided by Shopee e-commerce, one of the biggest markerplaces in Indonesia, which offers loans with installment system. The method used in this research was a field research method. In this study, the researchers gathered data by themselves. The data was obtained from the application regarding public knowledge of Paylater Shoppe payments. The results showed that the payment system mechanism is relatively easy to follow since the application provides simple and practical instructions. Meanwhile, the contract used in Paylater payments is bai 'as-salam, where there are still similarities and differences that still need to be studied. In conclusion, in a review of Islamic law the Paylater system is categorized as usury and gharar
WAKAF PRODUKTIF DALAM MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN EKONOMI UMAT ITANG ITANG
ISLAMICONOMIC: Jurnal Ekonomi Islam Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.242 KB) | DOI: 10.32678/ijei.v4i2.2

Abstract

Wakaf merupakan aset perekonomian umat Islam yang sangat potensial apabila diberdayakan secara optimal. Selama ini wakaf terkesan konsumtif kurang dirasakan manfaatnya bagi banyak orang. Sebenarnya wakaf  yang sudah terlanjur konsumtif dapat diberdayakan kembali menjadi produktif. Kebanyakan peruntukan wakaf berkisar kepada Masjid, Makam, Majlis Ta’lim, Pesantren dan Sarana Pendidikan yang tergolong benda bergerak. Donasi wakaf tersebut akan menjadi produktif dengan berbasis kepada ekonomi. Demikian juga terhadap benda wakaf yang bergerak seperti Uang, Logam Mulia, Hak Cipta, Kendaraan dan benda bergerak lainnya. Hal tersebut akan tepat sasaran sesuai dengan tujuan wakaf dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi umat
ANALISIS PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA SEBELUM DAN SESUDAH KELUARNYA KEBIJAKAN OFFICE CHANNELING DI PERBANKAN INDONESIA MERI LUSTIANAH; EFI SYARIFUDIN
ISLAMICONOMIC: Jurnal Ekonomi Islam Vol 5, No 1 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.635 KB) | DOI: 10.32678/ijei.v5i1.18

Abstract

Ketika badai krisis ekonomi datang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 perbankan konvensional banyak terpuruk, sebaliknya perbankan syari’ah relatif aman dari goncangan krisis. Kemajuan perbankan syariah tidak lepas dari dukungan UU No 10 tahun 1998 tentang perbankan UU No 7 tahun 1992 dan terbitnya UU No 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia (BI). Adapun perkembangan selanjutnya adalah dikeluarkannya fatwa tentang haram bunga bank oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 2003. Karena Bank Syari’ah dapat bertahan bahkan mengalami kemajuan pesat, sudah seharusnya perbankan syari’ah terus disosialisasikan. Pada saat itu kendala bank syari’ah adalah keterbatasan jaringan. Oleh karena itu pada tahun 2006 dalam PBI NO. 8/3/PBI/2006 terbentuklah kebijakan Office Channelling yang artinya mekanisme layanan syari’ah, dimana bank konvensional ang dapat membuka layanan syari’ah atau dinamakan Unit Usaha Syari’ah.Dari latar belakang tersebut dapat dituliskan dalam rumusan masalah: Adakah perbedaan jumlah Dana Pihak Ketiga setelah keluarnya kebijakan Office Channelling? Serta bagaimana caranya agar pertumbuhan Dana Pihak Ketiga tumbuh dengan signifikan setelah keluarnya kebijakan Office Channelling? Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui seberapa besar dampak keluarnya kebijakan Office Channeling, dan untuk membandingkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga sebelum dan sesudah keluarnya kebijakan Office Channeling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang telah tersedia di website Bank Indonesia melalui publikasi bank. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan deskriptip statistik, dan uji t dua sampel berpasangan (paired sample t test).Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah dari 18 perbankan di Indonesia yang menggunakan layanan syari’ah (office chanelling) sebelum keluarnya kebijakan layanan syariah jumlah Dana Pihak Ketiga sebesar Rp. 200 Triliun, dan sesudah keluarnya kebijakan layanan syari’ah jumlah Dana Pihak Ketiga sebesar Rp. 300 Triliun. pertumbuhan jumlah Dana Pihak Ketiga setelah keluarnya kebijakan office channelling meningkat sebesar 50%. Hasil uji t, diperoleh thitung  (-2,354) ttabel (-2,109). Maka Ho  ditolak dan Ha  diterima, hal tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap pertumbuhan Dana Pihak Ketiga sebelum dan sesudah keluarnya kebijakan Office Channelling
MENGGAGAS PENDIDIKAN BERWAWASAN KEWIRAUSAHAAN DI PERGURUAN TINGGI ISLAM: STUDI KASUS FAKULTAS SYARI`AH DAN EKONOMI ISLAM IAIN “SMH” BANTEN 2014-2015 NUR HIDAYAH
ISLAMICONOMIC: Jurnal Ekonomi Islam Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.301 KB) | DOI: 10.32678/ijei.v7i1.36

Abstract

Abstract. Initiating the Education based on Entrepreneurship in Islamic College: a Study at Syariah and Islamic Economic Faculty IAIN "SMH" Banten 2014-2015. There has been a concern over a high unemployment rate among graduates of Islamic higher education and a low proportion of entrepreneurs in Indonesia. In fact, a high proportion of entrepreneurs is one of indicators of a country’s welfare. This has generated a question: to what extent do Islamic values cultivate entrepreneurial culture among its adherents? How to cultivate entrepreneurial culture in Islamic higher education? This paper will investigate this matter using a case study of Faculty of Islamic Law and Economics at Banten State Institute for Islamic Studies. The paper argues that the curriculum at the faculty of Islamic Law and Economics has not been oriented towards building entrepreneurial culture. The curriculum consists of subjects to enhance the students’ competence and skills to prepare them as bachelors of syari`ah economics for the professions such as manager, lecturer, researcher, syari`ah auditor, etc, instead of preparing them for entrepreneurs who are capable to build his or her own business from the scratch. To propose Islamic entrepreneurship study program at the FSEI of IAIN SMHB, it is important to havea strong political will not only from the internal IAIN but also higher authoritative body such as the Ministry of Religious Affairs to facilitate this from not only the accreditation process but also financial support. A further feasibility study needs to be undertaken to build its infrastructure such as qualified lecturers, appropriate curriculum structure, and recruitment student system. Since this field has a strong link with a ‘real sector’, there has been an urgent need to build cooperations with business sector to enable the students to undertake their apprentice and build their networks to facilitate their ability to develop their own business. Abstrak. Menggagas Pendidikan Berwawasan Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi Islam: Studi Kasus Fakultas Syari`Ah Dan Ekonomi Islam Iain “Smh” Banten 2014-2015. Penelitian ini berangkat dari keprihatinan terhadap tingginya tingkat pengangguran di kalangan para sarjana lulusan perguruan tinggi (Islam) dan masih rendahnya proporsi pengusaha di Indonesia. Padahal tingginya proporsi pengusaha dapat menjadi salah satu indikator kemakmuran sebuah negara. Oleh karena itu timbul pertanyaan sejauh mana nilai-nilai Islam mendorong budaya wirausaha di kalangan umatnya? Dan bagaimana budaya wirausaha ditumbuh-kembangkan di lembaga pendidikan tinggi Islam? Penelitian ini bersifat deskriptif eskploratif dengan studi kasus pendidikan kewirausahaan di Fakultas Syari`ah dan Ekonomi Islam (FSEI) IAIN “SMH” Banten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum prodi-prodi yang ada di FSEI belum sepenuhnya berwawasan kewirausahaan. Mahasiswa umumnya banyak dibekali dengan kompetensi dan ketrampilan yang mempersiapkan mereka sebagai sarjana ekonomi syari`ah yang akan mengisi profesi-profesi yang membutuhkan kompetensi di bidang ini seperti manajer, dosen, peneliti, dewan pengawas syariah, dan sebagainya, ketimbang profesi wirausahawan yang berkompetensi untuk merintis usaha dari bawah. Untuk membangun prodi kewirausahaan Islam/bisnis syari`ah di FSEI IAIN SMHB dibutuhkan political will yang kuat dari tidak hanya pihak kampus tetapi juga lembaga otoritas seperti Diktis Kemenag untuk memfasilitasi berdirinya prodi ini baik dari segi perizinan maupun pendanaan. Studi kelayakan awal yang lebih komprehensif perlu dilakukan untuk memetakan kebutuhan sarana dan prasarana seperti kebutuhan formasi dosen yang qualified di bidangnya, struktur kurikulum yang dapat membekali mahasiswa dengan berbagai karakter dan ketrampilan sebagai (calon) pengusaha handal, dan sistem perekrutan untuk menjaring calon mahasiswa unggul. Mengingat profesi ini sangat berhubungan erat dengan sektor rill, perlu dibangun berbagai kerjasama dengan dunia usaha yang dapat digunakan oleh mahasiswa tidak hanya sebagai ‘laboratorium hidup’ dari ilmu yang digelutinya, tetapi juga sarana membangun networking yang dapat memfasilitasi mereka berjejaring sehingga lebih memudahkan ketika akan memulai usahanya kelak
THE EFFECT OF CUSTOMERS’ INCOME, BUSINESS CAPITAL, MARGIN AND COLLATERAL VALUE ON MURABAHAH FINANCING DEMAND AT BANK BNI SYARIAH MIKRO KANTOR CABANG PEMBANTU PRAYA. Muhammad Zia Anggi Sukmana
ISLAMICONOMIC: Jurnal Ekonomi Islam Vol 9, No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.093 KB) | DOI: 10.32678/ijei.v9i1.89

Abstract

Abstract. The Effect of Customers’ Income, Business Capital, Margin and Collateral Value on Murabahah Financing Demand at Bank BNI Syariah Mikro Kantor Cabang Pembantu Praya. The study was objective to analyzed effect of customers’ income, business capital, margin and collateral value on murabaha financing demand at Bank BNI Syariah Mikro Kantor Cabang Pembantu Praya. Type of research was explanation study with quantitative approach. Population of the study is customers’ entire murabaha product. Sampling method applied non probability sampling. Data was collected by means of observation, interview, and questionnaire sheets. Data was analyzed via OLS multiple regression. Hypothesis testing are held two methods namely partial test (t-test) to examine effect of each independents variables individually and overall test (F-test) to examine effect of all independent variables simultaneously. Result of the study indicated that income and margin has significant effect on murabaha demand with t-stat is larger than tα, respectively. In the other hand, both business capital and collateral value has no significant effect on its demand, these variable indicated t-stat less than tα. Simultaneously these independent variables on murabaha demand have significant effect. Abstrak. Pengaruh Pendapatan Pelanggan, Modal Bisnis, Margin, Dan Nilai Collateral Terhadap Pembiayaan Murabahah Pada Bank Bni Syariah Mikro Kantor Cabang Pembantu Praya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendapatan nasabah, modal, margin pembiayaan serta nilai jaminan terhadap permintaan pembiayaan murabahah pada Bank BNI Syariah Mikro Kantor Cabang Pembantu Praya. Jenis penelitian adalah penelitian eksplanasi dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian adalah semua nasabah pembiayaan produk murabahah di Bank BNI Syariah KCP Praya. Sampel penelitian menggunakan non probability. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara. Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner (angket). Analisis data menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Secara parsial pendapatan nasabah dan margin pembiayaan berpengaruh signifikan terhadap permintaan pembiayaan murabahah pada Bank BNI Syariah Mikro Cabang Pembantu Praya. Sedangkan modal dan nilai jaminan tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan pembiayaan murabahah pada Bank BNI Syariah Mikro Cabang Pembantu Praya. Secara simultan pendapatan nasabah, margin pembiayaan, modal, dan nilai jaminan tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan pembiayaan murabahah pada Bank BNI Syariah Mikro Cabang Pembantu Praya.
Praktek Pengembangan Bagi Hasil Peternakan Sapi Masyarakat Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone Sulawesi Selatan Sitti Nikmah Marzuki
ISLAMICONOMIC: Jurnal Ekonomi Islam Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.838 KB) | DOI: 10.32678/ijei.v10i1.115

Abstract

Abstrak. Praktek Pengembangan Bagi Hasil Peternakan Sapi Masyarakat Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Praktik bagi hasil peternakan masyarakat masih sering terjadi permasalahan yang muncul karena sistem bagi hasil yang tidak jelas, seperti halnya jika terjadi peristiwa force majeur  pada saat perjanjian bagi hasil. Misalnya terjadi kematian terhadap anak sapi dari hasil peternakan sapi atau induknya sapi yang mengalami kematian. Penelitian ini mengungkap dan menganalisis praktek bagi hasil dan pendapatan masyarakat peternak sapi.  Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara dengan analisis deskriptif kualitatif. Praktek pengembangan bagi hasil peternakan sapi di Kecamatan barebbo Sistem peternakan sapi di Kecamatan Barebbo pada umumnya menggunakan tiga sistem yaitu  teknik pemeliharaan ekstensif, teknik pemeliharaan intensif dan teknik pemeliharaan semiintensif dengan pendapatan peternak rata 2.000.000 – Rp. 5.000.000 setiap satu ekor sapi tergantung dari kondisi sapi dan teknik bagi hasil yang disepakati. Jika peternak melakukan kerjasama ternak sapi 2 sapi maka peternak akan memiliki keuntungan yang lebih besar. Sistem bagi hasil didasarkan pada  yang dilakukan  Sistem bagi hasil yang diterapkan berdasarkan pendapatan, bagi hasil berdasarkan laba kotor dan bagi hasil berdasarkan laba bersih. Sistem bagi hasil yang paling dominan digunakan oleh masyarakat peternak sapi di Kecamatan Barebbo adalah bagi hasil berdasarkan laba kotor.  Sistem ini dipandang lebih adil dan memberikan mashlahah kepada kedua belah pihak. Sistem ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat peternak di Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone. 
IMPLEMENTATION OF GREEN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT IN HALAL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT - A CONCEPTUAL MODEL Fitra Azkiya Firdiansyah; Achmad Rosidi; Aldi Khusmufa Nur Iman
ISLAMICONOMIC: Jurnal Ekonomi Islam Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1680.398 KB) | DOI: 10.32678/ijei.v12i1.257

Abstract

Industrial estates are usually reflected in the existence of a certain standardization. The green industrial area was born with Green Supply Chain Management. The halal industry gave birth to Halal supply chain management. So far, there has not been an application of an environmentally friendly concept in the halal industrial area that applies the concept of Halal supply chain management. The concept of Halal supply chain management should complement the existing concepts. This is what the researchers then found a middle way to do by continuing to carry out Halal Supply Chain Management which is also environmentally friendly. This research is a literature study by examining the quality of the study, the process of collecting and sorting data according to the intended object, data analysis, interpretation of the results, and recommendations of the research results. The results of the analysis show that Halal is reflected in Halal Supply Chain Management, while Green Supply Chain Management reflects “thoyyībān” (good) in the environment. The two concepts basically become one unit in "hālalān thoyyībān". So that the results of research with the implementation of environmentally friendly concepts in the supply chain of the halal industry have an additional positive impact in three aspects, namely. Financial, Environmental, and Social
ENTREPRENEURIAL QUOTIENT (ENTRE-Q): KECERDASAN WIRAUSAHA Hadi Peristiwo
ISLAMICONOMIC: Jurnal Ekonomi Islam Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.899 KB) | DOI: 10.32678/ijei.v4i2.13

Abstract

Seorang wirausahawan yang memiliki kecerdasan yang optimal akan memiliki peluang untuk mencapai kesuksesan. Dalam hal ini terdapat perbedaan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual. Daniel Goleman mengungkapkan bahwa kecerdasan intelektual yang dimiliki oleh sesorang merupakan bakat turunan yang tidak dapat untuk diubah, serta merupakan ciri bawaan seseorang sejak lahir. Sedangkan yang dimaksud dengan kecerdasan emosional adalah jembatan (gate) antara apa yang seseorang tersebut ketahui dengan apa yang seseorang tersebut lakukan.Emosi bisnis bagi seorang wirausahawan sangat penting, dalam hal ini emosi yang bersifat positif. Emosi dapat memacu seseorang untuk melakukan proses kreatifitas dan inovasi. Emosi yang utama dalam kesuksesan wirausaha adalah antusiasme. Bisnis tanpa disertai dengan emosi seolah tidak memiliki gairah. Hal tersebut yang membuat individu tidak memiliki nyali serta keberanian untuk melakukan kegiatan berwirausaha, apalagi bersaing dengan wirausahawan lain yang sama-sama menjual produk yang sejenis. Mereka yang bisa eksis dan bertahan dalam melakukan usaha bisnis adalah mereka yang menang dalam persaingan.Jiwa kreatif merupakan kunci utama dalam menggapai sebuah kesuksesan. Ketika seseorang memiliki jiwa kreatif, maka tentu akan terus berkarya. Kreatifitas dari wirausahawan sangat dibutuhkan dalam dunia usaha karena semakin meningkatnya persaingan dari berbagai lingkungan bisnis.Setiap orang harus berani memulai atau mengembangkan bisnisnya sendiri. Hal inilah yang disebut dengan kecerdasan wirausaha atau entrepreneurial quotient (Entre-Q).Sebagian besar wirausaha yang memiliki Entre-Q selalu mengedepankan semangat dan kecerdasan setiap menghadapi tantangan, hal ini biasanya dibangun melalui pemikiran-pemikiran dari wirausahawan tersebut
APLIKASI ETOS KERJA DALAM BERBAGAI PROFESI SOHARI SOHARI
ISLAMICONOMIC: Jurnal Ekonomi Islam Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.708 KB) | DOI: 10.32678/ijei.v6i1.31

Abstract

Abstract. The Applications of Work Ethic in Different Professions. Islam as a balanced religion gives the principles that are important to regulate all aspects of human life, both concerning worship, social, economic and legal. To discus, muamalah Islam has also give a clear guidance to find and achieve the profit. In trading, Islam has given a very good ethos that a person who buy and sale must use a transparent mekanism and do as they liked. In this regard, it becomes extremely urgent for Muslims business to learn the basic principles of doing business and others behave in a way to have a good work ethic which is blessed by Allah SWT. Good work ethic turned out to be devastating for the economic agents or employees. Mainly in produce, in the life of society, people who are successful and succeed in life are those who constantly use their time for activities that are beneficial and are always serious in doing something, they assume that time is money. In contrast, people who love useless, will not succeed even he will be crushed by the times. Therefore, a Muslim should expend all his ability to seek a job with a vengeance. However, that provision must be earned to seek sustenance kosher, do not put a lot of income alone, without regard to the established, of course, any kind of work is not prohibited as long as not contrary to the Islamic shariah. In the work, he uses his or her ability and in accordance also with expertise, working by hand using their own capabilities as described in the above hadith is the most excellent work.Abstrak. Aplikasi Etos Kerja Dalam Berbagai Profesi. Sebagai agama yang seimbang Islam memberikan prinsip-prinsip yang penting untuk mengatur segala aspek kehidupan manusia, baik yang menyangkut peribadatan, sosial, ekonomi dan hukum. Dalam membahas muamalah Islam juga telah memberikan pedoman yang jelas dalam mencari dan mencapai keuntungan. Dalam jual beli Islam telah memberikan etos yang sangat baik yaitu seseorang harus melakukan jual beli dengan jalan yang dilakukan secara transparan dan dilakukan suka sama suka. Berkenaan dengan hal tersebut, menjadi sangat urgen bagi para pelaku bisnis muslim untuk mempelajari prinsip-prinsip dasar dalam berbisnis dan berperilaku yang lainnya dengan cara mempunyai etos kerja yang baik yang diridhai oleh Allah SWT. Etos kerja yang baik ternyata akan berpengaruh bagi para pelaku ekonomi atau para karyawan, terutama dalam menghasilkan. Dalam kehidupan di masyarakat, orang-orang yang  sukses dan berhasil dalam hidupnya adalah mereka yang senantiasa menggunakan waktunya untuk kegiatan yang bermanfaat dan selalu serius dalam mengerjakan sesuatu, mereka menganggap bahwa waktu adalah uang (time is money), Sebaliknya, orang-orang yang suka tidak berguna, tidak akan meraih kesuksesan bahkan ia akan tergilas oleh zaman. Oleh karena itu, seorang muslim selayaknya mengeluarkan segala kemampuannya untuk mencari rezeki dengan sekuat tenaga. Akan tetapi, rezeki yang diusahakannya untuk mencari rezeki haruslah halal, tidak mengutamakan penghasilan yang banyak semata, tanpa mengindahkan antara yang telah ditetapkan, tentu saja, pekerjaan apapun tidak dilarang selama tidak bertentangan dengan syari'at Islam. Dalam bekerja, ia menggunakan tangannya atau kemampuannya serta sesuai pula dengan keahliannya, Bekerja dengan menggunakan tangan dan kemampuan sendiri sebagaimana dijelaskan dalam hadis di atas adalah pekerjaan yang paling baik.
Strategi Pengembangan Wakaf Produktif untuk Kesejahteraan Umat Anisa Fitria Utami
ISLAMICONOMIC: Jurnal Ekonomi Islam Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1008.869 KB) | DOI: 10.32678/ijei.v10i2.125

Abstract

Abstract. The Strategy Of Productive Waqf Management For General Welfare (Case Study On Nadzir Of Malang Islamic University Foundation). The purpose of this research is to find out the strategy of productive waqf management for general welfare that conducted by The Nadzir of Universitas Islam Malang Foundation. Malang City still has a quite high poverty rate that is 4,6%. Waqf is an instrumen in islamic economy that can solve poverty beside zakat. The development of waqf in Malang City is increased every year plus there are many waqf asset that spreaded in all sub-district in Malang City. The Nadzir of Universitas Islam Malang Foundation that domiciled in Malang City was given funds by Kementrian Agama with waqf fund agreement. The purpose of that waqf fund is as the example on productive waqf management. The Nadzir of Universitas Islam Malang Foundation has succeed in developing eleven VIP Rooms in UNISMA Hospital. 70% from the outcomes of that management, are used to development and management of the VIP Rooms and used to develop a minimarket that spreaded in several regions. 20% from the outcomes of productive waqf management was channeled to the 40 mauquf alaih periodically. Abstrak. Strategi Pengelolaan Wakaf Produktif untuk Kesejahteraan Umat (Studi Kasus di Nadzir Yayasan Universitas Islam Malang). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengelolaan wakaf produktif untuk kesejahteraan umat yang dilakukan oleh Nadzir Yayasan Universitas Islam Malang. Kota Malang masih memiliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi yaitu sebesar 4,6 %. Wakaf merupakan salah satu instrumen dalam ekonomi islam yang mampu mengatasi kemiskinan selain zakat. Perkembangan wakaf di Kota Malang semakin meningkat tiap tahunnya ditambah banyak aset wakaf yang tersebar di seluruh kecamatan di Kota Malang. Nadzir Yayasan Universitas Islam Malang yang berkedudukan di Kota Malang diberi dana oleh Kementrian Agama dengan akad dana wakaf. Tujuan dari dana wakaf tersebut adalah sebagai percontohan dalam pengelolaan wakaf secara produktif. Nadzir Yayasan Universitas Islam Malang telah berhasil membangun Ruang VIP di Rumah Sakit UNISMA sebanyak 11 kamar, 70% dari hasil pengelolaan tersebut digunakan untuk pengembangan dan pengelolaan Ruang VIP serta digunakan untuk membangun minimarket yang tersebar di beberapa daerah. 20% hasil pengelolaan wakaf produktif disalurkan kepada sekitar 40 mauquf alaih secara periodik.

Page 9 of 12 | Total Record : 119