cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan
ISSN : 23018267     EISSN : 25408291     DOI : -
Core Subject : Social,
JIPT (Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan) publishes a scientific papers on the results of the study/research and review of the literature in the sphere of psychology.
Arjuna Subject : -
Articles 403 Documents
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEBERFUNGSIAN SOSIAL PADA PASIEN SKIZOFRENIA RAWAT JALAN Sefrina, Fauziah
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.905 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v4i2.3609

Abstract

Keberfungsian sosial merupakan kemampuan individu melaksanakan tugas dan perannya selama berinteraksi pada situasi sosial tertentu. Kemampuan individu sebagai anggota keluarga dalam berfungsi sosial secara positif dan adaptif dapat mencerminkan bagaimana fungsi keluarga seharusnya. Namun, hal tersebut tidaklah mudah bagi individu dengan gangguan skizofrenia yang memiliki hambatan dalam menjalankan peran sosial, sehingga membutuhkan dukungan keluarga. Sebagai unit terkecil masyarakat dan paling dekat dengan individu, keluarga mampu membantu merawat dan mengembangkan kemampuan anggota keluarganya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan keberfungsian sosial pada pasien skizofrenia rawat jalan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan sampel penelitian sebanyak 100 orang. Metode pengambilan data menggunakan skala dukungan keluarga dan skala keberfungsian sosial yang dianalisis menggunakan korelasi product moment.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan keluarga dengan keberfungsian sosial (r = 0,508, p = 0,000).Kata kunci: dukungan keluarga, keberfungsian sosial, skizofreniaSocial functioning of an individual's is an ability to implement its duties an role during interact in certain social situations. The ability of the individual as a member of the family in social functioning positively and adaptively may reflect how families should function. However, it is not easy for individuals with schizophrenia disorder who have barriers in performing social roles, thus requiring the support of the family. As the smallest unit of society and is closest to the individual, the family was able to help maintain and develop the ability of family members. The purpose of this study was to determine the relationship of family support with social functioning in patients with schizophrenia outpatients. This research is a quantitative correlation with a sample of 100 people. The data collection method using a scale of family support and social functioning scale were analyzed using product moment correlation. The results showed that there was a significant positive relationship between family support with social functioning (r = 0,508, p = 0.000).Key words: Family support, Social functioning, Schizophrenia.
VALIDITAS DAN RELIABILITAS SKALA SELF-EFFICACY Suharsono, Yudi; qomah, Isti
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.995 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v2i1.1776

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk(1) adaptasi skala self-efficacy;(2) mengungkap karakteristik  skala   self-efficacy; (3) menyusun norma baru. Subjek penelitian terdiri dari 700 mahasiswa di Universtas Muhammadiyah Malang.Item dianalisis secara kualitatif, dan kuantitatif. Analisis item secara kualitatif dengan  ditelaah oleh dua orang ahli bahasa. Telaah item  untuk mengetahui kualitas item  dilihat dari materi konstruksi dan bahasa. Analisis item secara kuantitatif dilakukan dengan menggunakan progam SPSS 16. Hasil analisis digunakan untuk mengetahui item yang memenuhi kriteria item yang baik yaitu: korelasi antara item-total  > 0,30. Analisis faktor digunakan untuk mendapatkan konfirmasi bahwa  suatu tes terdiri atas sejumlah faktor yang direncanakan. Hasil analisis menunjukkan bahwa 21 item valid dengan korelasi antara item-total > 0,30,  dan 2 item tidak valid karena korelasi item-total < 0.30. Reliabilitas  Alpha = 0.87. Hasil analisis faktor menunjukkan  bahwa dari ketiga faktor yang melandasi konstruk ini bobot sumbangan satu faktor terhadap konstruk berkisar antara 13,719%-16,437%. Secara keseluruhan faktor tersebut mampu mengungkap konstruk  skala self efficacy sebesar 44,970%.      Katakunci: Validitas, reliabilitas, self-efficacy   This research is aimed to: (1) adaptation of self efficacy scale (2) indicatethe characteristic  self efficacy scale (3) identify new norm. This tryout were folowed by 700 students of the Muhammadiyah University of Malang. Items test are analysed using qualitative, quantitative, and factor analysis.  Qualitative analysis  were conducted by two lecturer of Ianguage. Item use are examined to know the quality of item base on matter, construction and language. Item analysed  quantitatively  using progam 16.00.  The result analysis intended to know  item base on criterions bellow; corelation item-total > 0,30.  Factor analysis  was used to get the confirmation that test consisted by a number of planned factor.Analysis  result shown that 21 item valid, because corelation item-total > 0,30 and 2 item can’t received because corelation item-total < 0,30. Reliability Alpha = 0,87.  The result Factor analysis   shown that construct base on one faktor between   13,719%- 16,437%.  All of factor give  44,970%.   contribution to to the construct self efficacy scale.      Keyword: Validity, reliability, self- efficacy scale
Kualitas hidup ditinjau dari harapan pada pasien wanita penderita kanker Junovandy, David; Elvinawanty, Rianda; Marpaung, Winida
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.104 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i1.7070

Abstract

Abstrak. Jumlah pasien kanker di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya. Pada pasien kanker sering ditemukan permasalahan fisik, psikologis, relasi sosial, dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harapan dengan kualitas hidup pada pasien wanita penderita kanker. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan positif antara harapan dengan kualitas hidup. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pasien wanita penderita kanker di Murni Teguh Memorial Hospital sebanyak 136 orang yang dipilih dengan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pearson Product Moment Correlation dengan bantuan program SPSS 19.00 for Windows. Hasil analisis data menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0.712 (p<0.001). Hasil ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara harapan dengan kualitas hidup. Temuan ini dapat digunakan oleh pasien kanker sebagai dasar peningkatan kualitas hidup dimana pasien kanker perlu menumbuhkan harapan. Pasien kanker yang memiliki aspek psikologis positif seperti harapan dapat menangguhkan pasien dalam memandang kehidupannya.Kata kunci: harapan, kualitas hidup, pasien kanker, wanita Abstract. The case of cancer patients in Indonesia increases in every year. Patients often found physical, psychological, social relationship, and environmental problems. This study aims to find relationship between hope and quality of life. The hypothesis proposed is that there is a positive relationship between hope and quality of life. The subjects of this study were women patients who suffering cancer in Murni Teguh Memorial Hospital consisting of 136 patients selected by using purposive sampling method. The data analysis technique used in this study is the Pearson Product Moment Correlation through the help of SPSS 19.00 for Windows. The results of data analysis showed a correlation coefficient of 0.712 (p<0.001). It showed that there is a positive relationship between hope and quality of life. These findings can be used by cancer patients as a basis for improving the quality of life, cancer patients need to increase hope. Patients who have positive psychological aspects such as the hope could make patients have a good perspective at their lives.Keywords: hope, quality of life, cancer patient, women
SELF-REGULATED LEARNING (SRL) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Siti Fatimah, Siti Suminarti Fasikhah dan
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.137 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v1i1.1364

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan self-regulated learning terhadap peningkatan akademik (IP) pada mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan dua kelompok secara random. Subjek penelitian berjumlah 54 mahasiswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah self-report dan dokumentasi. Analisa data menggunakan independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kelompok yang diberi pelatihan SRL memiliki prestasi akademik lebih tinggi dibandingkan kelompok yang tidak diberi pelatihan SRL dengan nilai p< 0,003. Dimana kelompok yang diberi pelatihan memiliki nilai rata-rata indeks prestasi (IP) lebih tinggi dengan mean = 2,78 dibandingkan kelompok yang tidak diberi pelatihan dengannilai mean = 2,47.Kata kunci: Self-Regulated Learning, Prestasi AkademikThis study aimed to know the effect of SRL training on developing students' academic achievement. The subject were 54 students. The methods of collecting data were self report and documentation. The data analysed by Independent sample t-test. The findings showed that the group who trained SRL have higher academic achievement than those who were not given SRL training with p<0.003. The group who were given training of SRL have higher grade point average by mean=2,78 if it's compared to the group who were not given training of SRL by mean=2,47.Keywords: Self-Regulated Learning, Academic Achievement
PRASANGKA SOSIAL TERHADAP UMAT KRISTIANI PADA MUSLIM MINORITAS YANG TINGGAL DI INDONESIA TIMUR Nashori, Fuad; Nurjannah, Nurjannah
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (907.853 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v3i2.3539

Abstract

Tulisan ini bermaksud melakukan telaah empiris model prasangka sosial mahasiswa Islam di Indonesia Timur terhadap umat Kristiani ditinjau dari kematangan beragama, pengetahuan agama, dan sifat kebaikan hati. Dengan menggunakan alat ukur berupa skala prasangka, skala kematangan beragama, skala pengetahuan agama, dan skala kebaikan hati, penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Islam di Indonesia Timur (Ambon, Jayapura) yang berjumlah 203 mahasiswa. Data dianalisis dengan menggunakan teknik structural equation modeling (SEM) program Lisrel 8.8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pengaruh kematangan beragama dan pengetahuan relasi Muslim-non Muslim terhadap prasangka sosial melalui sifat kebaikan hati pada mahasiswa Islam bersifat fit atau cocok dengan data empiris. Variabel kematangan beragama memengaruhi prasangka sosial secara langsung maupun melalui sifat kebaikan hati. Variabel pengetahuan agama memengaruhi prasangka sosial secara langsung, namun tidak memberikan pengaruh terhadap sifat kebaikan hati. Variabel kebaikan hati memengaruhi prasangka sosial secara langsung. Katakunci: Prasangka terhadap umat Kristen, kematangan beragama, pengetahuan agama,  sifat kebaikan hati This paper is attempted to empirically analyze the model of social prejudice by Muslim students towards Christian community viewed by religious maturity and religious knowledge, as well as agreeableness. Using the measuring equipment such as scales of prejudice, religious maturity, religious knowledge, and agreeableness, this research is done to Muslim students in East Indonesia (Ambon, Jayapura) as many as 203 students. Data is analyzed with the technique of Structural Equation Model (SEM) program Lisrel 8.8. The result of the research showed that the model of influence of religious maturity and knowledge relationships of Muslim-non Muslim towards social prejudice through agreeableness within Muslim students fit or suitable with the data. The variable of religious maturity influenced the social prejudice directly or through agreeableness. The variable of religious knowledge influenced the social prejudice directly. However it did not influence agreeableness. The variable of agreeableness influenced social prejudice directly. Keywords: Prejudice towards Christian community, religious maturity, agreeableness, religious knowledge
TERAPI KOGNITIF PERILAKU UNTUK MENGATASI GANGGUAN KECEMASAN SOSIAL Asrori, Adib
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.369 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v3i1.2128

Abstract

Kecemasan sosial adalah tipe gangguan yang banyak terjadi, tetapi diagnosis jarang ditegakkan, sehingga terapi pun jarang diberikan. Individu yang mengalami kecemasan memiliki pemikiran negatif akan evaluasi orang lain, yang akibatnya menimbulkan kecemasan, sensasi fisik seperti gemetar atau keringat dingin dan perilaku menghindar atau perilaku aman. Salah satu terapi yang telah terbukti efektivitasnya untuk mengatasi kecemasan sosial adalah Terapi Kognitif Perilaku. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana Terapi Kognitif Perilaku dalam menurunkan tingkat kecemasan pada gangguan kecemasan sosial. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang memenuhi kriteria kecemasan sosial. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yang lazim digunakan untuk uji efektivitas terapi. Hasilnya menunjukkan bahwa Terapi Kognitif Perilaku dapat menurunkan tingkat kecemasan pada gangguan kecemasan sosial yang dialami oleh kedua subjek, bahkan meningkatkan kepercayaan diri subjek dalam berinteraksi sosial.   Kata kunci: Terapi kognitif perilaku, kecemasan sosial   Social Anxiety Disorder is a type of disorder that commonly occurs in society, but rarely diagnosed, so the therapy is almost never to be given. An individual undergoing the type of disorder has a negative interpretation of other’s evaluation on him/her by which causes anxiety, physical sensations such as trembling/shaking or sweating, and does a kind of avoidance or takes a safer behavior. One therapy that has proved its effective treatment to overcome social anxiety disorder is Cognitive Behavior Therapy (CBT).  This research investigated how the Cognitive Behavior Therapy worked on diminishing the level of worry in social anxiety disorder. The subject of the study was college students who were appropriately required for the criteria of social anxiety. Research design used case study design which is suitable to examine the effectivity of therapy. The result showed that the Cognitive Behavior Therapy could, indeed, reduced the level of worry in social anxiety disorder underwent by the two subjects of this research, and even it might raise the subjects’ self-confidence/self-esteem in having the interaction with other people in certain social environment.   Keywords:  Cognitive behavior therapy, social anxiety disorder
Penerapan prompting untuk meningkatkan frekuensi kontak mata pada anak dengan global developmental delay Cintaka, Rakhi; Djuwita, Efriyani
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.091 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i2.7995

Abstract

Abstrak. Kontak mata merupakan prasyarat penting bagi seseorang untuk dapat mencapai kemampuan yang lebih kompleks, seperti halnya bahasa dan sosial. Oleh karena itu, kontak mata menjadi target perilaku pertama untuk diintervensi. H merupakan anak laki-laki berusia 4 tahun 8 bulan dengan diagnosis Global Developmental Delay yang sangat jarang melakukan kontak mata dengan orang lain. Ia belum mampu berkomunikasi dan respon yang ditunjukkan terhadap sekitarnya juga sangat minim. Penelitian ini merupakan penelitian single-subject, yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan prompting dalam meningkatkan frekuensi kontak mata anak dengan Global Developmental Delay (H). Kontak mata anak diperoleh dari data pencatatan melalui observasi langsung dan didukung dengan alat ukur Kuesioner Kontak Mata dan Kuesioner Kemampuan Bahasa dan Personal/Sosial yang diisi oleh orang tua. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan frekuensi kemunculan kontak mata serta peningkatan skor pada kedua kuesioner sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) intervensi diberikan. Meskipun demikian, kontak mata belum muncul secara konsisten setiap kali anak dipanggil namanya dan hasil penelitian ini masih perlu didukung oleh penelitian serupa, khususnya pada kelompok anak dengan Global Developmental Delay.Kata Kunci: Prompting, Kontak Mata, Global Developmental Delay. Abstract. Eye contact is an important prerequisite to achieve more complex abilities, such as language and social. Therefore, it is the first behavior targeted for intervention. H is a 4-year-old boy with a diagnosis of Global Developmental Delay who rarely makes eye contact with other people. He has not been able to communicate and the response shown to his surrounding is also very minimal. This study is a single-subject research, which aims to determine the effectiveness of the application of prompting in increasing the frequency of eye contact in children with Global Developmental Delay (H). Child's eye contact is obtained from the recorded data through direct observation and supported by Children’s Eye Contact Questionnaire and Language and Personal/Social Ability Questionnaire filled by parents. The result showed an increase in the frequency of eye contact occurrence and an increase in scores on both questionnaires before (pre-test) and after (post-test) intervention was given. However, eye contact has not occurred consistently every time the child is called by his name and the result of this study still need to be supported by similar research, especially in children with Global Developmental Delay.Keywords: Prompting, Eye Contact, Global Developmental Delay.
KESEPIAN PEMILIK HEWAN PELIHARAAN YANG TINGGAL TERPISAH DARI KELUARGA Nurlayli, Rizqi Khoirunnisa; Hidayati, Diana Savitri
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.296 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v2i1.1767

Abstract

Kesepian merupakan fenomena yang sering terjadi pada manusia namun memiliki dampak buruk bagi kesejahteraan hidup.Mahasiswa pada tahap perkembangan dewasa awal rentan mengalami kesepian jika tidak mampu menyelesaikan tugas perkembangannya yaitu membangun hubungan dekat (intim) dan membangun afiliasi.Peluang itu bertambah pada mahasiswa yang harus berpisah dengan keluarganya.Melihat manfaat aktivitas memelihara hewan dari beberapa penelitian dan perkembangan ketertarikan masyarakat untuk memelihara hewan yang semakin meningkat, penelitian ini mencoba untuk melihat gambaran kesepian pada mahasiswa pemiliki hewan peliharaan yang tinggal terpisah dengan keluarga.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan menggunakan Revised University of California, Los AngelesLoneliness Scale (R-UCLALoneliness Scale).Jumlah subjek pada penelitian ini sebanyak 50 mahasiswa pemilik hewan peliharaan dan tinggal terpisah dengan keluarga.Hasil penelitian ini menggambarkan 36 orang mengalami kesepian pada kategori rendah dan 14 orang mengalami kesepian pada kategori tinggi. Katakunci: Kesepian, hewan peliharaan   Loneliness is a phenomenon often occurs in humans. It has negative effects on welfare. Students in the early stages of adult development are to build close relationships (intimate) and build affiliations that make susceptible to loneliness if they cannot able to complete the task of development. The susceptibility increases by being apart of family during adult development. Many researchs showed that public interest in raising pet inclined. This research was aimed to describe loneliness feature of students who raising pet and living apart from their family. This was qualitative and descriptive research and used Revised University of California, Los AngelesLoneliness Scale(R-UCLALoneliness Scale). It involved 50 students who raising pet and living apart from their family. Here we showed that 36 students experienced low categoric loneliness while 14 students had high category. Keywords: Loneliness, pet
Dialogic Reading untuk Mengembangkan Pemahaman Empati Anak Usia 3-4 Tahun Petrisia, Korifanny; Salim, Rose Mini Agoes; Savitri, Luh Surini Yulia
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.461 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v6i1.5212

Abstract

Abstrak. Meningkatnya jumlah anak-anak sebagai pelaku beberapa tindak kejahatan memperlihatkan bahwa anak membutuhkan empati sebagai penyangga perilaku. Pemahaman empati akan membantu anak memahami apa yang dirasakan oleh orang lain sehingga akan peka saat melakukan sebuah perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas dialogic reading untuk mengembangkan pemahaman empati anak usia 3-4 tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Empathy Scale for Children (ESC). Disain penelitian ini adalah one group pre-test-post-test design. Dialogic reading merupakan metode pembacaan cerita interaktif dengan tanya jawab antara pembaca cerita dengan anak. Penelitian ini menggunakan 4 buku cerita bergambar yang bercerita mengenai perasaan senang, sedih, marah dan takut. Dialogic reading dilakukan selama 4 hari pada TK XY, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat dengan total partisipan sebanyak 29. Analisis hasil penelitian menunjukkan bahwa dialogic reading secara signifikan meningkatkan pemahaman empati anak usia 3-4 tahun. Untuk penelitian selanjutnya, dapat melakukan checklist perilaku sebelum dan sesudah intervensi atau melakukan dialogic reading secara individu dengan orang tua atau guru. Kata kunci: Empati, pembacaaan buku cerita, buku cerita bergambar, dialogic reading Abstract. The increasing number of children as offenders shows that children need empathy as buffer for their behavior. Empathy understanding will help children to have perspectives of what other people feel, hence children will have some consideration before act. The aim of this research is to test the effectiveness dialogic reading to develop empathy understanding of children age 3-4 years old. The effectiveness of dialogic reading is measured using Empathy Scale for Children (ESC). The Research design is one group pre-test-post-test design. This research using dialogic reading, which is interactive reading method between the storyteller and children. The dialogic reading uses 4 picture storybooks each about happy, sad, anger and scare that conducted for 4 days at XY Kindergarten, Payakumbuh, West Sumatra. The statistical results demonstrate that there is significant difference at children’s empathy understanding score before and after the dialogic reading. For further research, can do the behavior checklist before and after the intervention or do one to one book reading with teacher or parent. Keyword: Empathy, book reading, picture storybook, dialogic reading
ADVERSITY QUOTIENT DENGAN MINAT ENTREPRENEURSHIP Shohib, Muhammad
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.57 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v1i1.1355

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan adversity quotient dengan minat enterpreneurship. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif non eksperimen dengan mengambil responden 100 siswa-siswa SMA melalui metode accidental sampling. Instrument pengambilan data menggunakan kuesioner dalam bentuk skala likert. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara adversity quotient dengan minat entrepreneurship dengan nilai koefisien korelasi(R) sebesar 0,225 dan nilai signifikansi (p) 0,024. Hal ini berarti semakin tinggi adversity quotient maka semakin tinggi pula minat entrepreneurship, begitu pula sebaliknya, dengan sumbangan efektif sebesar 5%.Kata kunci: Adversity Quotient, Minat EntrepreneurshipThis research aimed to know correlation between adversity quotient and enterpreneurship interest. This study is non-experimental quantitative research with 100 students from high school participated as respondents.The study used accidental sampling method. The data collection instrument were 2 Likert scale. Result showed positive correlation between adversity quotient and interest in entrepreneurship with a correlation coefficient (r) of 0.225 and p= 0.024. It means that the higher adversity quotient,the higher interest to enterpreneurship, and vice versa, with the effective contribution by 5%.Keyword: Adversity Quotient, Entrepreneurship Interest

Page 1 of 41 | Total Record : 403