cover
Contact Name
Rushkanidar
Contact Email
stikptk@gmail.com
Phone
+6285260386296
Journal Mail Official
lppm@stikehutananpantekulu.ac.id
Editorial Address
Jl. Teuku Nyak Arief, Kopelma Darussalam, Kec. Darussalam, Kota Banda Aceh, Aceh 23373
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Penelitian Hutan dan Sumber Daya Alam (PHSDA)
ISSN : -     EISSN : 28097033     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
urnal Penelitian Hutan dan Sumber Daya Alam (PHSDA) merupakan publikasi ilmiah resmi yang menerbitkan tulisan hasil penelitian yang mencakup artikel hasil pemikiran filosofis, konseptual, teoritis, telaah kritis (critical review), dan penelitian di bidang Hutan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam..
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Penelitian Kehutanan dan Sumber Daya Alam (PHSDA)" : 6 Documents clear
PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN PESISIR PASCA TSUNAMI DI KECAMATAN LHOONG KABUPATEN ACEH BESAR Agusmaidi; Dr. Cut Maila Hanum, M.P; Karsani, S.Hut., M.P
Jurnal Penelitian Hutan dan Sumber Daya Alam (PHSDA) Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Penelitian Kehutanan dan Sumber Daya Alam (PHSDA)
Publisher : LPPM STIK Pante Kulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1274.371 KB)

Abstract

Bencana Tsunami tahun 2004 mengakibatkan banyak kawasan rusak dan berkurangnya lahan tambak, hutan dan permukiman di kawasan pesisir Kecamatan Lhoong, Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan menginventarisasi kondisi tutupan lahan pesisir pasca bencana tsunami melalui interpretasi visual citra serta menganalisis perubahan tutupan lahan yang terjadi tahun 2004, 2009, 2014, dan 2019. Analisis yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang memanfaatkan data penginderaan jauh. Penelitian ini menggunakan metode changed detection, untuk menganalisis perubahan lahan tahun-tahun tersebut. Hasil analisis menunjukkan terjadi perubahan luas tutupan lahan tahun 2004, 2009, 2014, dan 2019. Perbedaan kondisi lingkungan pra tsunami dan pasca tsunami setiap tahunnya memiliki perubahan signifikan. Mangrove tahun 2004 memiliki luas tertinggi 12,32 Ha dan untuk rentang tahun berikutnya memiliki penurunan. Hutan lahan kering sekunder tidak mengalami perubahan baik pra maupun pasca tsunami seluas 772,65 Ha. Pertanian lahan kering campuran tahun 2004 memiliki luas tertinggi 121,71 Ha dan untuk rentang tahun berikutnya memiliki penurunan. Lahan tubuh air mengalami kenaikan perubahan lahan ketika pasca tsunami tahun 2009 seluas 95,84 Ha. Lahan tambak tahun 2004 memiliki luas tertinggi 106,75 Ha dan mengalami penurunan tahun 2009 seluas 65,60 Ha dan terjadi kenaikan luasan tahun 2014 dan 2019 seluas 73,52 Ha dan 79,40 Ha. Lahan terbuka mengalami kenaikan pasca tsunami tahun 2009 seluas 116,07 Ha. Lahan permukiman pasca tsunami mengalami penurunan sangat signifikan tahun 2004 seluas 252,06 Ha menjadi 225,68 Ha. Lahan sawah tahun 2004 seluas 765,58 Ha mengalami penurunan tahun 2009 menjadi 626,42 Ha, tahun 2014 menjadi 649,64 Ha, dan tahun 2019 menjadi 649,96 Ha.
(STUDI POPULASI ORANGUTAN SUMATERA (PONGO ABELII) DI KAWASAN STASIUN PENELITIAN KETAMBE TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER ACEH TENGGARA Dodi Syahputra; Ruskhanidar; Zakiah
Jurnal Penelitian Hutan dan Sumber Daya Alam (PHSDA) Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Penelitian Kehutanan dan Sumber Daya Alam (PHSDA)
Publisher : LPPM STIK Pante Kulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.687 KB)

Abstract

The Ketambe Research Station is an important habitat for the Sumatran orangutan (Pongo abelli), which experiences many disturbances from the community, such as forest encroachment and illegal logging. This condition has caused 7% habitat destruction. The impact of habitat destruction has led to a decline in the orangutan population. This study aims to determine the population of Sumatran orangutans at the Ketambe research station. The study took place at the Ketambe research station, Mount Leuser National Park (TNGL) Aceh Tenggara, for three months from April to June 2021, using the purposive sampling method, and the orangutan population data collection technique using the line transect method as many as 9 (nine) transects. , placed: riverbanks, plains, ridges, and mountain peaks. Data analysis for this study used the formula d = N / 2 w L: Estimating nest density (d), number of nests (N), length of observation path (L), width of observation path (w), according to (Van Schaik, 1995) is Estimated density of each nest/species found. The observation paths are 1 km long each and the left and right are 25 m wide, the Sumatran orangutan population density found is 0.7291 Individuals/Km², with a total of 104 nests. From the total area of ​​observation 45 ha (450,000m²). Based on the results of the study, the most preferred type of meranti (hopea cernua) was the Sumatran orangutan for making nests at the ketambe research station. The most distribution of nests based on diameter size is 21-40 cm, based on nest height is at a height of 10-20 m, based on nest position is in position 1, based on nest class is in class C, and based on tree height is in class 15-25 m. Based on the results obtained, the types of trees that orangutans prefer for nesting can be used as a type of planting activity, orangutan habitat restoration.
PERSEPSI MASYARAKAT GAMPONG PUCUK LEMBANG TERHADAP KELESTARIAN HUTAN DI KECAMATAN KLUET TIMUR KABUPATEN ACEH SELATAN HARYADI SYAHRIL; Zakiah Zakiah; T. Dedy Kiswayadi
Jurnal Penelitian Hutan dan Sumber Daya Alam (PHSDA) Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Penelitian Kehutanan dan Sumber Daya Alam (PHSDA)
Publisher : LPPM STIK Pante Kulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.414 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui Persepsi Masyarkat Gampong Pucuk Lembang Kecamatan Kluet Timur Kabupaten Aceh Selatan Terhadap Kelestarian Hutan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2020 dengan mengunakan metode Purpasive Sampling. Responden dalam penelitian ini sebanyak 58 orang/kk yang terbagi 4 dusun. Hasil penelitian responden menjawab Peran pemerintah gampong dalam menjaga hutan sangat baik 22%(22 Responden) dan Baik 51%(30 Responden). Upaya yang membantu mewujudkan hutan/lingkungan lestari ialah dengan Penghijauan 36%(21 Responden), dan Mencegah Penebagan liar 43%(25 Responden). Yang berperan dalam melestarikan hutan ialah masyarakat 20,4% (12 Responden.) dan Pemerintah/LSM 79,6% (46 Responden). Faktor penyebab keruskan hutan ialah Penebangan kayu 72% (42 Responden) dan Alih fungsi hutan 21% ( 12 Responden). Mamfaat hutan bagi masyarakat ialah Berkebun 52%(30 Responden) dan Berburu 34% (20 Responden).
KAJIAN TINGKAT KERENTANAN BANJIR BERDASARKAN ASPEK BIOFISIK LAHAN DI SUB DAS KRUENG JREUE ACEH BESAR Helmi Helmi
Jurnal Penelitian Hutan dan Sumber Daya Alam (PHSDA) Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Penelitian Kehutanan dan Sumber Daya Alam (PHSDA)
Publisher : LPPM STIK Pante Kulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.847 KB)

Abstract

Meningkatnya intensitas konversi lahan di Sub DAS Krueng Jreue Aceh Besar akibat perubahan penggunaan lahan menyebabkan perubahan karakteristik biofisik lahan. Perubahan karakteristik biofisik lahan menyebabkan meningkatnya tingkat kerentanan banjir. Penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif (Survei). Hasil penelitian menunjukkan: Variabel penentu tingkat kerentanan banjir berdasarkan aspek biofisik lahan, yaitu: faktor dinamis (curah hujan, penggunaan lahan), dan faktor statis (infiltrasi tanah, kemiringan lereng). Kelas Tingkat Kerentanan Banjir (TKB) di Sub DAS Krueng Jreue, terdiri dari: Sangat Rentan, permukiman dan sawah (42≤TKB≤50); Rentan, tegalan (34≤TKB≤41); Cukup Rentan/Sedang tanah terbuka, semak belukar, padang rumput, hutan sekunder dan hutan primer (26≤TKB≤33); rerata 32,38 (kelas cukup rentan). Lahan permukiman dan sawah di kawasan budidaya, seluas 624,76 ha atau 2,70% dari total luas Sub DAS Krueng Jreue (23.218,06 ha), mempunyai tingkat kerentanan bencana banjir tertinggi. Bencana banjir terjadi pada bulan November-Desember, saat curah hujan tinggi.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PEMASARAN SOSIAL DALAM KAMPANYE KONSERVASI ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelli) DI KECAMATAN BABUSSALAM KABUPATEN ACEH TENGGARA Darmalia
Jurnal Penelitian Hutan dan Sumber Daya Alam (PHSDA) Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Penelitian Kehutanan dan Sumber Daya Alam (PHSDA)
Publisher : LPPM STIK Pante Kulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.248 KB)

Abstract

Orangutan Sumatera merupakan satu-satunya satwa primata yang ada di indonesia. Menurut IUCN Orangutan Sumatera dengan status kritis dengan kepunahan tertinggi. Upaya untuk membantu kegiatan pelestarian alam dan habitat di Indonesia maka salah satu yang digunakan adalah efektivitas penggunaan metode pemasaran sosial dalam kampanye konservasi untuk dapat menyampaikan informasi dan pesan-pesan sehingga tersampaikan dengan mudah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui media yang paling efektif digunakan dalam kampanye konservasi Orangutan Sumatera. Penelitian ini dilakukan di 3 Gampong yaitu Gampong Raja, Gampong Melayu, dan Batumbulan di Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara. Yang dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan April 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan pendekatan data primer melalui observasi, kuesioner, dan wawancara juga di dukung dengan data sekunder yang diperoleh dari buku, referensi, literature web resmi, dan jurnal yang berkaitan. Teknik pengambilan sample menggunakan teknik purposive sampling. Dimana penentuan lokasi dilakukan secara Purposive yaitu Gampong Raja (305 KK), Gampong Melayu (222 KK), dan Batumbulan (320 KK) dengan intensitas sample sebesar 10%. Dengan menggunakan analisis deskriptif yang mengakumulasi dan gambaran secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pemasaran sosial dalam kampanye konservasi Orangutan media televisi merupakan media yang paling efektif dengan persentase jumlah 29 responden (34%), untuk media radio 5 responden (5%), surat kabar 22 responden (26%), papan reklame 9 (11%), dan poster 20 responden (24%).
ANALISIS DAMPAK SOSIAL DAN EKOLOGI: STUDI KASUS HKm ANEUK GLEE DI KOTA SABANG Cut Nurul Azizah
Jurnal Penelitian Hutan dan Sumber Daya Alam (PHSDA) Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Penelitian Kehutanan dan Sumber Daya Alam (PHSDA)
Publisher : LPPM STIK Pante Kulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.735 KB)

Abstract

Kerusakan hutan menjadi salah satu hal yang wajib di atasi dan perlu perlibatan berbagai pihak, baik pemerintah ataupun masyarakat. Terkait hal ini pemerintah membuat strategi guna mencegah terjadinya kerusakan hutan yaitu melalui skema perhutanan sosial. Kota Sabang telah menerapkan konsep pengelolaan hutan berbasis masyarakat melalui skema Hutan Kemasyarakatan yang terletak di Kecamatan Sukakarya. Keberadaan Hutan Kemasyarakatan akan berpengaruh pada aspek sosial masyarakat dan aspek ekologi. Maka tujuan penelitian untuk mengetahui dampak sosial dan ekologi serta melihat respon masyarakat terkait keberadaan Hutan Kemasyarakatan Aneuk Glee. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk indikator sosial dan metode analisis spasial untuk indikator ekologi. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling berdasarkan atas adanya pertimbangan yang berfokus pada tujuan tertentu. Hasil penelitian yang telah dilakukan adalah Hutan Kemasyarakatan Aneuk Glee memiliki indikator sosial pada tingkat sedang yang berarti bahwa masih ada hambatan dalam proses pemberdayaan anggota kelompok tani hutan Aneuk Glee (KTH Aneuk Glee) serta masyarakat sekitar dalam hal akses informasi, proses pengambilan keputusan dan pemanfaatan potensi sumberdaya. Sedangkan untuk indikator ekologi juga pada tingkat sedang yang berarti terdapat peningkatan tegakan dan luas area berhutan serta terdapat rencana pengelolaan hutan.

Page 1 of 1 | Total Record : 6