cover
Contact Name
Dedeh Fardiah
Contact Email
uptpublikasi@unisba.ac.id
Phone
+6285294008040
Journal Mail Official
jrjmd@unisba.ac.id
Editorial Address
UPT Publikasi Ilmiah lantai 4, Rektorat Unisba, Jln Tamansari No.20, 40116
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital
ISSN : 28083067     EISSN : 27986403     DOI : https://doi.org/10.29313/jrjmd.v1i2
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD) adalah jurnal peer review dan dilakukan dengan double blind review (direview secara tertutup) yang mempublikasikan kajian teoritik dan hasil riset terhadap isu-isu empirik dalam sub kajian Jurnalistik dan media digital. JRJMD ini dipublikasikan pertamanya 2021 dengan eISSN 2798-6403 yang di kelola dan di publikasikan oleh UPT Publikasi Ilmiah, Universitas Islam Bandung. Semua artikel diperiksa plagiasinya dengan perangkat lunak anti plagiarisme. Jurnal ini akan ter-indeks di Google Schoolar, Garuda, Crossref, dan DOAJ. Terbit setiap Juli dan Desember.
Articles 71 Documents
Pemaknaan Penonton Mengenai Revolusi Industri 4.0 dalam Tayangan Mata Najwa Episode #Generasisolusi Thanthowie Jauharie; Rita Gani
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 1, No. 1, Juli 2021 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.409 KB) | DOI: 10.29313/jrjmd.v1i1.42

Abstract

Abstract. Over time, especially in the field of technology experienced very rapid progress, almost all work was helped by the role of computers and the internet. With this progress came the term Industrial Revolution 4.0, where a revolution caused by rapid technological progress. With this progress, human life has become easier, not only in working but also in meeting their needs. Appears various applications initiated by young people from various regions who want to help the community to continue to fulfill or make their lives better, which can reduce the time, energy, and costs that must be spent to meet those needs. Shown in the Mata Najwa Show episode #GenerasiSolusi by presenting speakers who are the inventors of the Wahyoo, Halodoc, Reblood, Riliv, and CariUstadz applications. The audience did a message reception from this show about the Industrial Revolution 4.0, for its viewers it became one of the shows that provided information and education about the Industrial Revolution 4.0, they realized that the ease they had at the moment was the impact of the Industrial Revolution 4.0 marked with the emergence of various applications, after watching this show they are more aware of it and also open their minds to be more creative and critical thinking about the problems that exist in their environment. Even though not all of them received the full message given by this show, one of them did not receive the full message given, so there are two mortgage positions occupied in this research, namely dominant and negotiation. Abstrak. Seiring berjalannya waktu terutama bidang teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, hampir semua pekerjaan terbantu oleh peran komputer dan internet. Dengan kemajuan ini muncul istilah Revolusi Industri 4.0, dimana sebuah revolusi yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi yang pesat. Dengan adanya kemajuan ini kehidupan manusia semakin mudah, tidak hanya dalam bekerja namun juga dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Muncul berbagai aplikasi yang diinisiasi oleh pemuda dari berbagai wilayah yang ingin membantu masyarakat untuk terus memenuhi ataupun membuat hidup mereka lebih baik,yang dapat mengurangi waktu,tenaga, dan biaya yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Yang diperlihatkan dalam Tayangan Mata Najwa episode #GenerasiSolusi dengan menghadirkan narasumber yang merupakan penemu dari aplikasi Wahyoo, Halodoc, Reblood, Riliv, dan CariUstadz. Para penonton melakukan sebuah resepsi pesan dari tayangan ini mengenai Revolusi Industri 4.0, bagi para penontonnya tayangan ini menjadi salah satu tayangan yang memberikan informasi dan edukasi mengenai Revolusi Industri 4.0, mereka menyadari bahwa kemudahan yang mereka miliki saat ini merupakan dampak dari Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan munculnya beragam aplikasi, setelah menonton tayangan ini mereka lebih sadar akan hal itu dan juga membuka pikiran mereka untuk bisa lebih berfikir kreatif dan kritis lagi akan masalah-masalah yang ada di lingkungan mereka. Meskipun begitu tidak semua dari mereka menerima pesan sepenuhnya yang diberikan oleh tayangan ini, salah satu dari mereka tidak menerima pesan sepenuhnya dengan pesan yang diberikan, sehingga terdapat dua posisi hipotekal yang ditempati di dalam penelitian ini yaitu dominan dan negosiasi.
Komodifikasi Kritik Sosial dalam Film Sexy Killers Helsa Dhyanti Mustika; Septiawan Santana Kurnia
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 1, No. 1, Juli 2021 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.277 KB) | DOI: 10.29313/jrjmd.v1i1.47

Abstract

Abstract. The mass media is one source of information that is currently used easily by the public. With the development of communication technology today, people can easily access all information. Researchers used qualitative research methods. This research uses Theo Van Leeuwen's Critical Discourse Analysis. The results of the study carried out by these shows that the marginalization in the Sexy Killers movie dialogue text indicated that the marginalized groups in this study were farmers and surrounding communities living in areas near coal excavations and the construction of a power plant. The discourse of exclusion which includes passivation, nomination and substitution of clauses is contained in the text of the dialogue. While the discourse of exclusion with 7 categories also exists in this study except assimilation-individualization. While the discourse of social criticism in this study arises because of the dialogue from the surrounding community deliberately raised by researchers. The results of this study that the discourse of exclusion and inclusion as well as the discourse of social criticism in the film Sexy Killers successfully raised by the filmmaker. The result is readers and the audience who watch the film know how the actual conditions occur, as well as the impact on the surrounding community. Abstrak. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang saat ini digunakan secara mudah oleh masyarakat. Dengan berkembangnya teknologi komunikasi saat ini, masyarakat dapat dengan mudah mengakses segala informasi. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatis. Penelitian ini menggunakan Analisis wacana Kritis milik Theo Van Leeuwen. Hasil penelitian yang dilakukan oleh tersebut menunjukan bahwa pemarjinalan dalam teks dialog film Sexy Killers tersebut tertera kelompok yang termarjinalkan dalam penelitian ini adalah para petani dan masyarakat sekitar yang tinggal di daerah dekat penggalian batu bara dan pembangunan PLTU. Wacana eksklusi yang meliputi pasivasi, nominalisasi, dan penggantian anak kalimat terdapat dalam teks dialog tersebut. Sementara wacana eksklusi dengan 7 kategori terdapat pula dalam penelitian ini kecuali asimilasi-individualisasi. Sementara wacana kritik social dalam penelitian ini muncul karena adanya dialog dari masyarakat sekitar yang sengaja dimunculkan oleh peneliti. Hasil dari penelitian ini bahwa wacana eksklusi dan inklusi juga wacana kritik social dalam film Sexy Killers berhasil dimunculkan oleh pembuat film tersebut. Hasilnya pembaca dan khalayak yang menonton film tersebut mengetahui bagaimana kondisi yang sebenarnya terjadi, juga dampak bagi masyarakat sekitarnya.
Kekerasan Seksual di Penjara Syariat Melalui @JurnalisKomik Deviana Fauziyyah Nabilah; Askurifa’I Baksin
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 1, No. 1, Juli 2021 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.063 KB) | DOI: 10.29313/jrjmd.v1i1.48

Abstract

Abstract. Today there are various new genres in the world of journalism, one of which is comic journalists who marry journalistic writing with comic illustrations. Like the report titled "Sexual Violence in Sharia Prison" that occurred in Langsa Aceh, through its comic @ journaliscomics conveys messages or signs contained in the picture, this indicates that a comic illustration contains many signs that have meaning, purpose, and purpose.Therefore the purpose of this research is to find out (1) the meaning of the denotation of the news content “Sexual Violence in Sharia Prison” which is packaged through comic journalism in Instagram @jurnaliskomik social media (2) the meaning of the connotation of news content “Sexual Violence in Sharia Prison” which is packaged through comic journalism on social media Instagram @ jurnaliskomik (3) knowing the myth in the news content “Sexual Violence in Sharia Prison” which is packaged through comic journalism on Instagram @jurnaliskomik social media.The study uses qualitative research methods with Roland Barthes's semiotic analysis approach through observation, interview and literature study data collection techniques. The object of the research is the news content in the form of comic panels in Instagram @jurnaliskomik which is manifested a “sexual Violence in Sharia Prison” The supporting informants to be a comparison of this research are comic artists from the JurnalisKomik. The results of this study are as follows: (1) The meaning of denotation in the news “Sexual Violence imprisoned by Shari'a” as quite striking contrast coloring and facial features in comic characters show various expressions according to the context that is happening, so it is easily digested by its readers (2) the meaning of the connotation in the news“Sexual Violence in Sharia Prison” shows the existence of sad feelings because the incident occurred in Langsa City, Aceh which has an image of a region with people who are religious and run Islamic law (3) Myth in the news“Sexual Violence in Sharia Prison” illustrates women's feelings are weak according to Eastern culture and there is no power and effort to defend themselves. Abstrak. Dewasa ini terdapat berbagai genre baru di dunia jurnalistik, salah satunya jurnalis komik dengan mengawinkan penulisan jurnalistik dengan ilustrasi komik. Seperti pemberitaan berjudul “Kekerasan Seksual di Penjara Syariat” yang terjadi di Langsa Aceh, Melalui komiknya @jurnaliskomik menyampaikan pesan-pesan atau tanda-tanda yang terkandung di dalam gambarnya, hal tersebut menandakan bahwa sebuah ilustrasi komik mengandung banyak tanda yang memiliki makna, maksud, dan tujuan. Maka dari itu tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) makna denotasi konten berita “Kekerasan Seksual di Penjara Syariat” yang dikemas melalui jurnalisme komik dalam media sosial Instagram @jurnaliskomik (2) makna konotasi konten berita “Kekerasan Seksual di Penjara Syariat” yang dikemas melalui jurnalisme komik dalam media sosial Instagram @jurnaliskomik (3) mengetahui mitos dalam konten berita “Kekerasan Seksual di Penjara Syariat” yang dikemas melalui jurnalisme komik dalam media sosial Instagram @jurnaliskomik. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis semiotic Roland Barthes melalui teknik pengumpulan data observasi, wawancara, studi pustaka. Untuk objek penelitiannya adalah konten berita berupa panel-panel komik dalam Instagram @jurnaliskomik yang berujudul “Kekerasan Seksual Di Penjara Syariat” Adapun narasumber pendukung untuk menjadi perbandingan penelitian ini yaitu komikus dari JurnalisKomik. Hasil dari penelitian ini sebagai berikut: (1) Makna denotasi dalam berita “Kekerasan Seksual dipenjara Syariat” memiliki kontras pewarnaan cukup mencolok dan detail raut wajah dalam karakter komik menunjukkan ekspresi yang beragam sesuai dengan konteks yang sedang terjadi, sehingga mudah dicerna oleh pembacanya (2) makna konotasi dalam berita “Kekerasan Seksual dipenjara Syariat” menujukkan adanya perasaan miris karena kejadian tersebut terjadi di Kota Langsa, Aceh yang memiliki image wilayah dengan penduduk yang taat beragama dan menjalankan syariat Islam (3) Mitos dalam berita “Kekerasan Seksual dipenjara Syariat” menggambarkan perasaan wanita yang lemah menurut kebudayaan Timur dan tiada daya sertaupaya untuk membela diri.
Konstruksi Makna Jurnalis Foto Kebencanaan dalam Karya Foto Jurnalistik Bayu Anggara; Yadi Supriadi
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 1, No. 1, Juli 2021 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.237 KB) | DOI: 10.29313/jrjmd.v1i1.49

Abstract

Abstract. Journalists are one of the professions that demands a honesty and fairness for the culprit, because the journalist is as one the real form of information through media for a wide audience in the process of delivering messages through the mass media. Competent journalists must master the science of Communication in both the mass Communication, communication psychology, sociology of communication, philosophy, politics, social and cultural communication. The responsibility of a journalist should always be based on the truth and to be fought. A journalist under any circumstances is required to high the instinct and its sensitivity to the situation in the field as a photojournalist assigned to the disaster area. Photos is a medium with a strong image or visual message content to provide information for a wide audience so that every human being in the community can feel and know the reality that occurs in the field that Portrayed by a photo journalist. The purpose of this research is how the authors will examine how the construction of the meaning of a photojournalist in a solution in the disaster area with a qualitative method with a phenomenological approach using the theory of Alfred Schutz. The results of this study concluded that the construction of photojournalist in the Media Indonesia news papper is on the basis of social awareness of individual photo journalism by analyzing the situation and conditions in the field with Armed with experience and flying hours from each photo journalist in the program and become one of the living witnesses of the historical part of a natural disaster event that occurred by capture it through the camera lens as a medium of delivering the message to a wider audience. Abstrak. Wartawan adalah salah satu profesi yang menuntut sebuah kejujuran dan keadilan bagi para pelakunya, sebab wartawan adalah sebagai salah-satu bentuk nyata sebuah informasi melalui media bagi khalayak luas dalam proses penyampaian pesan melalui media massa. Wartawan yang berkompeten harus menguasai ilmu komunikasi. Tanggung jawab seorang wartawan harus selalu berpijak pada kebenaran dan harus diperjuangkan. Seorang wartawan dalam kondisi apapun dituntut untuk menjungjung tinggi insting dan kepekaannya terhadap situasi di lapangan salah satunya menjadi wartawan foto yang ditugaskan di daerah kebencanaan. Foto merupakan sebuah media dengan kandungan pesan gambar atau visual guna yang kuat untuk memberikan informasi bagi khalayak luas agar setiap insan manusia di lingkungan masyarakat dapat merasakan serta mengetahui realitas yang terjadi di lapangan yang digambarkan oleh seorang pewarta foto. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana penulis akan meneliti bagaimana konstruksi makna seorang jurnalis foto dalam peliputannya di daerah kebencanaan dengan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi menggunakan teori Alfred Schutz. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa konstruksi jurnalis foto dalam peliputan foto kebencanaan di Harian Media Indonesia atas dasar kesadaran sosial dari masing-masing individu pewarta foto dengan menganalisis situasi dan kondisi di lapangan dengan berbekal pengalaman dan jam terbang dari setiap pewarta foto dalam peliputannya dan menjadi salah satu saksi hidup dari bagian sejarah sebuah peristiwa bencana alam yang terjadi dengan mengabadikannya melalui lensa kamera sebagai medium penyampaian pesan kepada khalayak luas.
Hubungan antara Pemberitaan Pembatasan 17 Lagu Barat oleh KPID Jawa Barat terhadap Minat Pendengar Lagu Barat di Radio Nadya Savira Chaerani; Dedeh Fardiah
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 1, No. 1, Juli 2021 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.256 KB) | DOI: 10.29313/jrjmd.v1i1.50

Abstract

Abstract. In February 2019 KPID West Java issued a circular containing restrictions on the hours of broadcast of some English-language songs that were vulgar in content, both in the form of songs or video clips. There are 17 English songs contained in circular attachments issued by KPID West of Java. Dozens of songs can only be aired starting at 22:00 WIB until 03.00 WIB. The broadcast limitation starts from public complaints and KPID supervision of the broadcast content. A number of online media rollicking to preach this event, one of which is online media Detik.com which is a news site that is widely accessed by various groups. This study uses a quantitative method with a correlational approach that aims to find out the relationship of truth, relevance, balance and neutrality between the coverage of 17 western songs by KPID West of Java towards the interests of listeners of western songs on Radio as aspects of cognitive, evaluative and the interests of listeners of western songs on the radio The students of Faculty of Communication Sciences Unisba as the dependent variable, this study uses the objectivity theory of Westerstahl. From this study using the stratified random sampling technique, it was concluded that there was a significant and very strong relationship between Factuality, Impartiality and Western Song Listeners' Interests on Radio at the Faculty of Communication Sciences Unisba. Abstrak. Pada bulan Februari 2019 KPID Jawa Barat mengeluarkan surat edaran yang berisi tentang pembatasan jam penyiaran beberapa lagu berbahasa Inggris yang berkonten vulgar, baik dalam bentuk lagu atau pun video klip. Terdapat 17 lagu berbahasa Inggris yang terdapat dalam lampiran surat edaran yang dikeluarkan KPID Jawa Barat. Belasan lagu itu hanya boleh tayang mulai pukul 22.00 WIB hingga 03.00 WIB. Pembatasan penyiaran berawal dari aduan masyarakat dan pengawasan KPID terhadap isi siaran. Sejumlah media online beramai-ramai memberitakan peristiwa ini salah satunya media online Detik.com yang merupakan situs berita yang banyak diakses oleh berbagai kalangan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional yang bertujuan mengetahui adanya hubungan kebenaran, relevansi, keberimbangan dan netralitas antara pemberitaan pembatasan 17 lagu barat oleh KPID Jawa Barat terhadap minat pendengar lagu barat di Radio sebagai aspek dalam kognitif, evaluatif dengan minat pendengar lagu barat di radio pada Mahasiswa Fikom Unisba sebagai variabel terikat, penelitian ini menggunakan teori Objektivitas dari Westerstahl. Dari penelitian ini yang menggunakan teknik penarikan sampel stratified random sampling ini ditemukan kesimpulan, bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan sangat kuat antara Faktualitas, Imparsialitas dengan Minat Pendengar Lagu Barat di Radio pada Mahasiswa Fikom Unisba.
Pengaruh Program Reality Show Kepolisian terhadap Sikap Penonton di Jakarta Panji Andika Raspati; Endang Setiowati
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 1, No. 1, Juli 2021 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.437 KB) | DOI: 10.29313/jrjmd.v1i1.118

Abstract

Abstract. Every television program consumed by the audience will have an impact on the audience, including the formation of audience attitudes about the issues presented by the program. This study aims to determine the audience's attitude about traffic signs, after consuming the Police reality show program entitled "86" which airs on Net television station every day at 21.30 WIB. To analyze the research results, social cognitive theory is used which discusses how audiences learn from media content. There are two concepts used which are also variables, the X variable, namely the "86" Reality Show Program and the concept of the attitude which is the Y variable, namely the Attitude of the Audience. The paradigm of this research is positivistic, with a quantitative approach, and this research method is in the form of a survey. The total sample of 100 respondents was taken using convenience sampling technique, namely by distributing 100 questionnaires to motorbikes and cars drivers in Jakarta. The results of the research, there is a significant influence from the Reality Show Program "86" on NET. to the Attitude of the Audience in Jakarta. This research also shows a very strong relationship between the Reality Show program "86" on NET. with the Attitude of the Audience in Jakarta. The academic implication of this research is that it can provide additional knowledge about the application of Social Cognitive theory in reality show program on television. While the practical implication is that it can be an input for broadcasting practitioners in making programs that are useful for changes in audience attitudes. Abstrak. Setiap program televisi yang tayang dan dikonsumsi khalayak akan memberi dampak pada khalayak, antara lain terbentuknya sikap khalayak tentang isu yang disampaikan program tersebut, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Sikap Penonton tentang rambu lalulintas, setelah mengonsumsi program reality show Kepolisian berjudul “86” yang tayang di stasiun televisi Net. setiap hari pada pukul 21.30 WIB. Untuk menganalisis hasil penelitian digunakan teori kognitif sosial yang membahas bagaimana khalayak belajar dari isi media. Terdapat dua konsep yang digunakan yang juga merupakan variabel, variabel X yaitu Program Reality Show “86” dan konsep Sikap yang menjadi variabel Y yaitu Sikap Penonton, Paradigma penelitian ini adalah Positivistik, dengan pendekatan kuantitatif, dan metode penelitian ini berbentuk Survey. Jumlah sampel sebanyak 100 orang responden yang diambil dengan menggunakan teknik pengambilan sampel convenience sampling yaitu dengan cara membagikan 100 kuesioner kepada pengendara motor maupun mobil di Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat pengaruh yang signifikan dari Program Reality Show “86” di NET. terhadap Sikap Penonton di Jakarta. Penelitian ini juga memperlihatkan hubungan yang sangat kuat antara program Reality Show “86” di NET. dengan Sikap Penonton di Jakarta. Implikasi akademis dari penelitian ini adalah dapat menjadi tambahan pengetahuan tentang penerapan teori Kognitif Sosial dalam program reality show di televisi. Sememntara implikasi praktisnya adalah dapat menjadi masukan bagi para praktisi penyiaran dalam membuat program yang berguna bagi perubahan sikap penonton.
Hubungan Media Massa Online dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Mohammad Rezandy Akbar
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 1, No. 1, Juli 2021 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.629 KB) | DOI: 10.29313/jrjmd.v1i1.171

Abstract

Abstract. At this time, the mass communication media that is growing very rapidly is the online mass media (online newspapers). The existence of online mass media is not limited by time and space, so that users can use it wherever and whenever they want. In 2020, the world was shocked by a virus that originated in China or more precisely in Wuhan, namely the Corona or Covid-19 virus. All media are reporting about Covid-19, including Tempo.co. The method used by researchers is quantitative research methods with a correlational study approach. Researchers use the uses and gratifications theory from Blumler in Jalauddin Rakhmat's book and one of the news values is novelty, actual, and information. Blumler said there are 3 motive orientations, namely cognitive orientation, diversion, and personal identity. The population in this study were 207 students of Journalism at the Faculty of Communication Sciences Unisba. So by determining the sample using the Slovin formula obtained 67 respondents. The results showed that: (1) the indicator of the novelty value of the COVID-19 prevention news on Tempo.co has an effect on cognitive needs, diversion, and personal identity (2) the actual indicators of the news on the prevention of covid-19 on Tempo.co have an effect on cognitive needs, diversion and personal identity (3) indicators of news information on the response to covid-19 on Tempo.co have an effect on cognitive needs, diversion, and personal identity. Abstrak. Pada saat ini, media komunikasi massa yang berkembang sangat pesat adalah media massa online (surat kabar online). Keberadaan media massa online tidak terbatas ruang dan waktu sehingga penggunanya dapat menggunakan di manapun dan kapanpun yang mereka kehendaki. Pada tahun 2020 ini, dunia dikejutkan oleh suatu virus yang asal mulanya dari Cina atau lebih tepatnya di Wuhan, yaitu virus Corona atau Covid-19. Seluruh media memberitakan tentang Covid-19 ini, termasuk Tempo.co. Metode yang digunakan peneliti yaitu metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi korelasional. Peneliti menggunakan teori uses and gratifications dari Blumler dalam buku Jalauddin Rakhmat dan salah satu nilai berita yaitu kebaharuan, aktual, dan informasi. Blumler menyebutkan ada 3 orientasi motif yaitu orientasi kognitif, diversi, dan identitas personal. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurnalistik Fikom Unisba yang berjumlah 207 orang. Maka dengan penentuan sampel menggunakan rumus slovin didapat 67 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pada indikator nilai kebaharuan berita penanggulangan covid-19 di Tempo.co berpengaruh pada kebutuhan kognitif, diversi, dan identitas personal (2) indikator aktual berita penanggulangan covid-19 di Tempo.co berpengaruh pada kebutuhan kognitif, diversi, dan identitas personal (3) indikator informasi berita penanggulangan covid-19 di Tempo.co berpengaruh pada kebutuhan kognitif, diversi, dan identitas personal.
Peran Komunitas Pijar dalam Enkulturasi Tradisi Pandai Besi kepada Generasi Muda Meilda Amdza; Kiki Zakiah
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 1, No. 1, Juli 2021 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.953 KB) | DOI: 10.29313/jrjmd.v1i1.205

Abstract

Abstract. The tradition of blacksmith which is one of the richness of Indonesian culture, is now less noticed by the public, especially the younger generation. Therefore, it takes the process of inheritance through enculturation. The Pijar community is one of the groups that still preserves the tradition of blacksmiths. Activities in the Pijar community can be said to be unique because of the process of enculturation of blacksmiths with traditional patterns that have rarely been done. They often participate and hold an event with forging activities directly in public. The application is what makes researchers interested to discuss more deeply about enculturation in the Pijar community in bequeathing the tradition of blacksmiths. The purpose of this research is to find out the situations, events, and communicative actions in the Pijar community to bequeath the tradition of blacksmithing to the younger generation. This research uses qualitative method with communicative ethnographic approach. Data collection techniques used include interviews, observations, literature studies, and documentation. The subject of the study was the Pijar community with the key informant of a blacksmith as well as the founder of the community, Ibnu Pratomo. The object of the research is the application of enculturation of blacksmith traditions that exist in the community. Researchers apply source triangulation techniques (data) to test research. In addition, it will be equipped with live observations, and documentation in the form of official or personal notes, photos and images. As a result of the discussion of the data researchers get, the process of communication of the Pijar community can be said to be good, because it can achieve its goal to preserve the tradition of blacksmithing to the younger generation. Abstrak. Tradisi pandai besi yang merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia, kini kurang diperhatikan keberadaannya oleh masyarakat luas, khususnya generasi muda. Oleh karena itu, dibutuhkan proses pewarisan melalui enkulturasi. Komunitas Pijar merupakan salah satu kelompok yang sampai sekarang masih melestarikan tradisi pandai besi. Kegiatan dalam komunitas Pijar bisa dikatakan unik karena proses enkulturasi pandai besi dengan pola tradisional yang sudah jarang dilakukan. Mereka kerap kali mengikuti dan mengadakan sebuah event dengan kegiatan menempa secara langsung di depan masyarakat umum. Penerapan itulah yang membuat peneliti tertarik untuk membahas lebih dalam tentang enkulturasi di komunitas Pijar dalam mewariskan tradisi pandai besi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui situasi, peristiwa, dan tindak komunikatif dalam komunitas Pijar untuk mewariskan tradisi pandai besi kepada generasi muda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi komunikatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan, meliputi wawancara, observasi, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Subjek penelitian yang dipilih adalah komunitas Pijar dengan key informan seorang pandai besi sekaligus pendiri komunitas, Ibnu Pratomo. Objek penelitiannya yaitu penerapan enkulturasi tradisi pandai besi yang ada dalam komunitas tersebut. Peneliti menerapkan teknik triangulasi sumber (data) untuk menguji penelitian. Selain itu, akan dilengkapi dengan pengamatan langsung, dan dokumentasi berupa catatan resmi atau pribadi, foto dan gambar. Hasil pembahasan dari data peneliti dapatkan, proses komunikasi komunitas Pijar dapat dikatakan baik, karena bisa mencapai tujuannya untuk melestarikan tradisi pandai besi kepada generasi muda.
Hubungan antara Pesan Komunikasi Keluarga di Radio Mom and Kids dengan Proses Pembelajaran Anak Firda Aprilia Putri; Yenni Yuniati
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 1, No. 1, Juli 2021 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.697 KB) | DOI: 10.29313/jrjmd.v1i1.310

Abstract

Abstract. This study is entitled "The Relationship Between Family Communication Messages on Radio Mom and Kids With Child Learning Process" The purpose of this study was to determine the relationship between family communication messages on Radio Mom and Kids with the learning process. Family communication is very important for family development in order to keep moving. Therefore, the family certainly still needs communication media besides social media and the internet to establish family communication. One media that can still be used is radio. In addition to its relatively inexpensive access fees, radio is also able to reach millions of listeners spread across various places with diverse geographical conditions. This research uses a quantitative method using a correlational approach. Data collection techniques used in this study are through the distribution of questionnaires to populations and samples that have been determined. The measurement scale used in the questionnaire calculation uses the ordinal measurement scale. My goal is to conduct this research to find out how the relationship between family communication messages on Radio Mom ad Kids with the learning process. Abstrak. Penelitian ini berjudul “Hubungan Antara Pesan Komunikasi Keluarga di Radio Mom and Kids Dengan Proses Pembelajaran Anak” Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pesan komunikasi keluarga di Radio Mom and Kids dengan proses pembelajaran. Komunikasi keluarga sangat penting bagi perkembangan keluarga agar terus bergerak.Oleh karena itu keluarga tentunya masih memerlukan media komunikasi selain media sosial dan internet untuk menjalin komunikasi keluarga. Salah satu media yang masih bisa digunakan yaitu radio. Selain biaya aksesnya yang relatif murah, radio juga mampu menjangkau jutaan pendengar yang tersebar di berbagai tempat dengan kondisi geografis yang beragam. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan pendekatan korelasioanal. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui penyebaran angket kepada populasi dan sampel yang sudah ditentukan. Skala pengukuran yang digunakan dalam perhitungan angket menggunankan skala pengukuran ordinal. Tujuan saya melakuka penelitian ini untuk mengetahui bagaimana hubungan antara pesan komunikasi keluarga di Radio Mom ad Kids dengan proses pembelajaran.
Efektivitas Komunikasi Nonverbal Bahasa Isyarat dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Siswa SLB Cicendo Bandung Dian Anggraeni Sujati; Tia Muthiah Umar
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 1, No. 1, Juli 2021 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.424 KB) | DOI: 10.29313/jrjmd.v1i1.311

Abstract

Abstract. Nonverbal communication is a symbol used in communication, which is not language but a sign with members of the body, including the head, eyes, lips, hands and fingers. Sign language is usually a combination of form, orientation and gestures of hands, arms, body and facial expressions to express the contents of the mind, therefore sign language is one of the languages needed by persons with hearing impairements to be able to understand and receive messages. Sign language is influenced by the person’s cultural background and habits. Sign language is a language whose function is very important fot the deaf in accessing information, so that communication can run effectively if the information conveyed can be understood for deaf students. The effectiveness of communication can be said to be effective if the message delivered by the communicator can produce effects of changes. As for the theory used, the SOR theory (stimulus, organism, response) SOR theory as an abbreviation of Stimulus-Organism-Response was originally derived from pshychology that includes components such as attitudes , opinion, behavior, cognition and conation. This research uses quantitative research methods with a descriptive approach. Using data collectiontehniques in the form of questionnaries and interviews, the population in this study were students of SMA Negeri SLB Cicendo Bandung. Sampling using saturated sampling technique. The results of the study were declaredeffective by fulfilling information needs using sign language interpreters. Abstrak. Komunikasi nonverbal adalah lambang yang dipergunakan dalam komunikasi, yang bukan bahasa melainkan selain darinya seperti melainkan isyarat dengan anggota tubuh, antara lain kepala, mata, bibir, tangan, dan jari. Bahasa isyarat biasanya pengkombinasian dari bentuk, orientasi, dan gerak tangan, lengan, tubuh serta ekspresi wajah untuk mengungkapkan isi pikiran oleh karena itu bahasa isyarat merupakan salah satu bahasa yang dibutuhkan oleh penyandang difabel tunarungu agar dapat memahami dan menerima pesan. Bahasa isyarat dipengaruhi oleh latar belakang budaya serta kebiasaan orang tersebut. Bahasa isyarat merupakan bahasa yang fungsinya sangat penting bagi penyandang tunarungu dalam mengakses informasi, sehingga komunikasi dapat berjalan secara efektif jika informasi yang disampaikan dapat dipahami bagi siswa tunarungu. Efektivitas komunikasi dapat dikatakan efektif yaitu apabila pesan yang disampaikan komunikator dapat menghasilkan efek-efek atau perubahan. Berdasarkan keterangan data-data diatas terdapat permasalahan mengenai : “Seberapa efektivitas komunikasi nonverbal bahasa isyarat dalam pemenuhan kebutuhan informasi di Liputan 6 SCTV pada siswa SLB Cicendo Bandung?”. Selanjutnya tujuan dalam penelitian ini di uraikan dalam pokok-pokok sebagai berikut: (1) Bagaimana komunikasi nonverbal di liputan 6 terhadap pemenuhan kebutuhan siswa SLB? (2) Bagaimana kualitas komunikasi nonverbal dari liputan 6 terhadap pemenuhan siswa SLB? (3) Bagaimana waktu penayangan kebutuhan komunikasi nonverbal dari liputan 6 terhadap siswa SLB?. Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri SLB Cicendo Bandung yang berjumlah 33 siswa. Dengan teknik pengambilan sampel yaitu sampel jenuh diperoleh jumlah sampel penelitian sebanyak 33 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Kualitas Komunikasi Penerjemah Bahasa Isyarat dalam menyampaikan informasi dinyatakan efektif mampu menarik perhatian siswa tunarungu SLB Negeri Cicendo Bandung. (2) Program berita SCTV dinyatakan efektif dalam memberikan informasi kepada siswa tunarungu SLB Negeri Cicendo. (3) Waktu penayangan berita dinyatakan cukup dengan adanya penerjemah bahasa isyarat dalam pemenuhan siswa tunarungu SMA Negeri SLB Cicendo Bandung.