cover
Contact Name
ROSSI PRABOWO
Contact Email
rossiprabowo@unwahas.ac.id
Phone
+628562742580
Journal Mail Official
jurnalmediagro@unwahas.ac.id
Editorial Address
Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim JL. Menoreh Tengah X / 22, Sampangan, Gajahmungkur, Sampangan, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50232, Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Mediagro
ISSN : 26855321     EISSN : 28282426     DOI : 10.31942/md
Core Subject : Agriculture, Social,
The Journal Publishes in both print and online version. MEDIAGRO JOURNAL research paper in the field of Agribusiness, Agricultural Technology, Food Technology and general agricultural environment
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2009)" : 8 Documents clear
Pemanfaatan Limbah Kulit Durian Sebagai Produk Briket di Wilayah Kecamatan Gunung Pati Kabupaten Semarang Rossi Prabowo
MEDIAGRO Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.767 KB) | DOI: 10.31942/mediagro.v5i1.889

Abstract

Seiring datangnya musim penghujan maka seiring itu pula datangnyamusim buah durian, buah yang sangat harum dengan aroma dan rasa yangsangat khas. Begitu banyak penggemar buah khas asli Kalimantan Selatan inisampai - sampai apabila sudah waktunya musim panen maka akan banyakbermunculan pedagang kaki lima yang menjajakan buah ini di pasar - pasar, ditepi pinggir jalan raya, di bawah pohon serta di tempat umum lainnya yangtentunya akan di kerubuni para pembeli. Pemandangan seperti ini akan takterkecuali di sepanjang jalan Kecamatan Gunung Pati Kab. Semarang yangnotabene merupakan daerah penghasil buah durian terbesar di Ibu kotaPropinisi Jawa Tengah ini. Banyak pedagang yang mengelar dagangannya dipinggir - pinggir jalan raya tersebut, berderet - deret pedagang menggantungbuah durian tersebut dengan ukuran dan harga yang bervariasi. Imbas dari itusemua, bagi petugas sampah dan kebersihan kota, pada musim buah-buahaninilah merupakan saat paling merepotkan karena volume sampah tentunya akanmengalami peningkatan yang signifikan dengan adanya kulit buah tersebut.Hasil penelitian menunjukkan, sampah organik di Indonesia mencapai 60-70persen dari total volume sampah yang dihasilkan, sehingga apabila diabaikanmaka dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, munculnya penyakit danmenurunkan nilai estetika/keindahan kota serta masalah-masalah lainnya, (HjViolet Hatta, 2007).
PERKEMBANGAN UBI JALAR DAN PELUANG PENGEMBANGANNYA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM PERCEPATAN DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN DI JAWA TENGAH Lutfi Aris Sasongko
MEDIAGRO Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.904 KB) | DOI: 10.31942/mediagro.v5i1.894

Abstract

Ubi jalar merupakan komoditas sumber karbohidrat utama, setelah padi, singkong, terigu dan jagung.  Tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan perkembangan luas panen, produksi dan  produktivitas ubi jalar. Berdasarkan data BPS tahun 2002 ±  2007 peluang pengembangan ubi jalar  untuk mendukung program diversifikasi konsumsi pangan di Jawa Tengah masih cukup terbuka terutama melalui intensifikasi. Upaya intensifikasi dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ubi jalar adalah melalui intensifikasi yaitu melalui penggunaan benih unggul, perbaikan pengelolaan usahatani ubi jalar dengan penggunaan pupuk berimbang dosis, waktu dan cara yang tepat sesuai dengan kondisi dan sifat kimia tanah setempat.
PERANAN UKM DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA Sri Wahyuningsih
MEDIAGRO Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.248 KB) | DOI: 10.31942/mediagro.v5i1.890

Abstract

Usaha Kecil dan Menengah merupakan kegiatan usaha yang  banyak diminati setelah terjadinya krisis ekonomi yang berdampak pada PHK pada perusahaan-perusahaan besar. Dukungan sektor UKM memberikan peluang kesempatan kerja bagi yang tidak tertampung di dunia kerja pemerintahan  maupun perusahaan-perusahaan menengah dan besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil UKM di Indonesia, kesempatan kerja yang diberikan pada kegiatan UKM, Sumbangan UKM terhadap PDB. Dalam penulisan ini  menggunakan metode deskriptif, melakukan analisisnya hanya sampai pada taraf deskriptif, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematis sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Hasil dari penelitian ini adalah  : dilihat dari profil UKM, jumlah UKM  yang paling  banyak bergerak pada bidang perdagangan  dan paling sedikit bergerak pada bidang listrik dan air bersih; Jumlah Pengusaha UKM baik laki-laki dan perempuan  yang pendidikannya SD, yaitu sebanyak 7.597.595 orang,  paling sedikit Diploma III, yaitu sebanyak 252.049  orang, secara total jumlah pengusaha laki-laki dan perempuan adalah sebanyak 22.513.552 orang; Sumbangan UKM dalam menyerap tenaga kerja sebanyak 43.911,721 orang, paling banyak pada bidang perdagangan dan paling sedikit pada bidang listrik dan air minum;  Sumbangan  UKM  dalam Produk Domestrik Broto sebesar Rp.1.648.555.770.662,-. Kata Kunci: UKM, Profil, Sumbangan.
PERSEPSI PETANI TERHADAP PERFORMANSI KERJA PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN DALAM PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN Listya Puspitasari
MEDIAGRO Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.397 KB) | DOI: 10.31942/mediagro.v5i1.895

Abstract

This research aimed to study farmer's perception on PPL performance in soya beans agribusiness. There were three indicators use to evaluate PPL performance; first, responsivity; second, responsibility;  and third, services quality. Primary data were obtained by direct interview use a questionnaire. Data were analyzed by non parametric and descriptive analysis. The result indicated that responsivity PPL with farmer's need could be classified as mediocre with score of 291 or  57,06% of maximum score. The score of PPL responsibility was 352 or 69,2% of maximum score and categorized as good level and services quality score were 2105 or 51,59% of maximum score.   Key words : PPL performance, farmer's perception
TEKNOLOGI PENGOLAH HASIL PERTANIAN Helmy Purwanto
MEDIAGRO Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.119 KB) | DOI: 10.31942/mediagro.v5i1.891

Abstract

Visi pertanian memasuki abad 21 adalah pertanian modern, tangguh dan efisien. Untuk mewujudkan visi pertanian tersebut, misi pembangunan pertanian adalah memberdayakan petani menuju suatu masyarakat tani yang mandiri, maju, sejahtera dan berkeadilan.  Pengolahan  hasil pertanian dapat  berupa  pengolahan  sederhana seperti  pembersihan,  pemilihan  (grading),  pengepakan  atau  dapat  pula  berupa pegolahan  yang  lebih  canggih,  seperti  penggilingan  (milling),  penepungan (powdering),  ekstraksi  dan  penyulingan  (extraction),  penggorengan  (roasting), pemintalan  (spinning),  pengalengan  (canning)  dan  proses  pabrikasi  lainnya
THE ANALYSIS OF HONEYDUE SUPPLY IN SRAGEN REGENCY Ikhsan Aminudin; Suprapti Supardi
MEDIAGRO Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.84 KB) | DOI: 10.31942/mediagro.v5i1.896

Abstract

This research aimed to analyze some factors which influence the supply of honeydue in Sragen Regency and to analyze the elasticity supply of honeydue in Sragen Regency. The basic method used in this research is the descriptive analysis. The research location is chosen purposively, namely in Sragen Regency. Whereas the kind of data used in this research is secondary data of time  series  during 16 years since 1990 -  2005. The correlation between the supply of honeydue and some influenced factors is formulated into lag model which is distributed into Nerlove model approach. From the result is of analysis. obtained the value of coefficient correlation (R2) is 0,87 and adjusted R2 is 0.79. From value of F test, is (0,001) significant with level of trust 95 %. The result of analysis at t test shows that variable price of honeydue at previous year, price of TSP fertilizer at year t and honeydue production at previous year are variables which have obvious influence toward the supply of honeydue in Sragen Regency. Whereas variable price of water melon at previous year, rainfall and water melon production at previous year don't give  obvious influence toward the supply of honeydue in Sragen Regency. The result of t test, obtained function model of honeydue supply in Sragen Regency as follow: Qt = 3716,109 + 21,358 Pmt-1 + 0,834 Pst-1 + - 16,46  Pttsp + 0,365 Wt + 0,483  Qmt-1 + - 0,092 Qst-1. Based on the most influence value of coefficient regression partial, variable price of honeydue at previous year is the highest one. So this variable has the biggest influence toward the supply of honeydue in Sragen Regency. The  elasticity of honeydue supply in long terms is more elastic than those in short terms.
APLIKASI TEKNOLOGI BIOGAS GUNA MENUNJANG KESEJAHTERAAN PETANI TERNAK Dewi Hastuti
MEDIAGRO Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.439 KB) | DOI: 10.31942/mediagro.v5i1.892

Abstract

Pengoptimalan peran ternak terhadap pendapatan dengan menggunakan kotoran ternak sebagai bahan biogas merupakan  pilihan yang tepat.  Dengan teknologi sederhana ini, kotoran ternak yang tadinya hanya mencemari lingkungan dapat diubah menjadi sumber energi terbarukan yang sangat bermanfaat.  Biogas adalah gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara).  Pada dasarnya semua jenis bahan organik bisa di proses untuk menghasilkan biogas, namun demikian hanya bahan organik (padat, cair) homogen seperti kotoran dan urine (air kencing) hewan ternak yang cocok untuk sistem biogas sederhana.  Biogas merupakan salah satu solusi teknologi energi untuk mengatasi kesulitan masyarakat akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), teknologi ini bisa segera diaplikasikan, terutama untuk kalangan masyarakat pedesaan yang memelihara hewan ternak sapi.  Biogas yang menggunakan bahan kotoran ternak menghasilkan api berwarna biru bersih, tidak menghasilkan asap maupun bau sehingga kebersihan dapur terjaga. Biogas dapat digunakan 24 jam nonstop tidak akan berhenti sepanjang  bahan baku kotoran ternak rutin dipasok ke dalam digester.  Untuk memasak air dengan biogas membutuhkan waktu 15 menit lebih cepat dibandingkan menggunakan kayu bakar atau minyak tanah.  Biaya menjadi lebih irit. Keluarga  yang sudah menggunakan biogas tidak membutuhkan pembelian bahan bakar karena sudah bisa terpenuhi kebutuhannya dari kotoran ternak yang dipeliharanya.  Teknologi biogas dapat diterapkan pada skala rumah tangga dengan asumsi rata-rata kepemilikan ternak sapi ditiap rumah 2 ± 3 ekor.  Satu ekor sapi bisa menghasilkan rata-rata 23,59 kg kotoran per hari.  Dengan mengeluarkan biaya Rp. 1,5 juta untuk membeli satu unit alat biogas, bisa melakukan penghematan dalam tahun pertama adalah Rp. 552.960, sedangkan tahun berikutnya mendapat keuntungan sebesar Rp. 1.037.540 dikurangi total biaya perawatan/tahun. Menerapkan teknologi baru kepada masyarakat desa dilihat dari aspek sosio kultural  merupakan suatu tantangan tersendiri akibat rendahnya latar belakang pendidikan, pengetahuan dan wawasan yang mereka miliki.  oleh karena itu diperlukan sosialisasi yang terus menerus.  Apabila secara ekonomi tidak menguntungkan masyarakat maka aplikasi teknologi tersebut akan gagal.  Aplikasi biogas menjadikan kotoran ternak sangat berharga, oleh karena itu para petani akan rajin merawat ternaknya sehingga kondisi kandang menjadi bersih dan kesehatan ternak menjadi lebih baik. Secara tidak langsung akhirnya akan membawa keuntungan dengan penjualan ternaknya yang sehat, lebih cepat besar dan harga jualnya menjadi lebih tinggi.
UJI KANDUNGAN BAKTERI Escherichia coli PADA AIR MINUM ISI ULANG DARI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KABUPATEN REMBANG Testing of Escherichia Coli Bacteria Content in Drinking Water Refill from Drinking Water Refill Depot in Rembang Sub-district Maulita Cut Nuria; Abdur Rosyid; Sumantri Sumantri
MEDIAGRO Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (913.66 KB) | DOI: 10.31942/mediagro.v5i1.893

Abstract

Water refill is water that has through purification processes both Ultraviolet and ionization, by many stages of filtration to obtain clean water, in order to provide human needs.  This research performed by Athena,  et.al., (2003) to shows that Total Coli and Escherichia coli  in high-enough amounts inside water refill from water refill depot (DAMIU) in Jakarta, Tangerang, and Bekasi. There are many efforts related with this water refill that causes DAMIU developed rapidly, so that required monitoring improvement because water  is the primary needs of human being. This research aims to identify Escherichia coli  bacteria content that exist in drinking water of water refill from DAMIU in Rembang Sub district. This research is survey type, equipped with  microbiology  test using MPN method (Most Probable Number). The populations are 25 DAMIU in Rembang sub-district. Data analysis performed descriptively. Test, conducted by water refill sampling, which produced by DAMIU in Rembang sub-district. The testing includes: approximation test using  Lactosa Broth  (LB) medium, confirmation test using Briliant Green Lactose Bile Broth  (BGLB) medium, complementary test using Mc. Conkey medium and Gram painting was performed to identify bacteria types using microscope by 100 times magnification, and Biochemistry test that is IMVIC (Indol,  Methyl-Red,  Voges Proskauer, and Citrat).  In water  refill which produced by DAMIU in Rembang Sub  district, there is 1 sample (4%) with MPN value of E. coli 13/100 ml and Coliform MPN 21/100 ml, does not fulfill the bacteriology requirements of drinking water quality, according to Health Minister Decree No.907/MENKES/SK/VII/2002 :  ³The existence of E.Coli bacteria 0/100 ml sample´, while 24 samples has fulfill the requirements, with MPN value of E.Coli and Coliform < 2, so that it safe and ready to consume. Keywords: Water refill Depot (DAMIU), Most Probable Number (MPN), Escherichia coli

Page 1 of 1 | Total Record : 8