cover
Contact Name
Eko Didik Widianto
Contact Email
rumah.jurnal@live.undip.ac.id
Phone
+62247474750
Journal Mail Official
editor@ift.or.id
Editorial Address
Gedung B Lantai 3 Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, Tembalang, Semarang 50275.
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teknologi Pangan
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 25979892     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Teknologi Pangan memuat artikel ilmiah di bidang teknologi pangan yang meliputi bidang: mikrobiologi pangan, kimia dan gizi pangan, bioteknologi pangan, rekayasa pangan dan hasil pertanian. Bidang ilmu lain yang terkait dengan pangan juga akan dimuat dalam jurnal ini selama fokus utama artikel adalah tentang teknologi pangan.
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2020)" : 15 Documents clear
Total Padatan Terlarut pada Model Minyak dalam Air dengan Menggunakan Fucoidan Berdasarkan Perbedaan Suhu Dita Desnasari; Ahmad Ni’matullah Al-Baarri; Anang Mohamad Legowo
Jurnal Teknologi Pangan Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.542 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2020.19645

Abstract

Fucoidan merupakan polisakarida sulfat yang diekstrak dari dinding sel rumput laut coklat yang dapat berperan sebagai bahan hidrokoloid. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan fucoidan sebagai emulsifier pada model minyak dalam air (O/W) berdasarkan perbedaan suhu dan melihat tampilan total padatan terlarut. Emulsi O/W dibuat tanpa fucoidan dan menggunakan 0,5% (b/v) fucoidan, kemudian dilakukan pemberian perlakuan suhu 8, 25, 50, dan 75ºC. Total padatan terlarut digunakan sebagai parameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya penambahan fucoidan dapat meningkatkan total padatan terlarut hingga 477%. Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai informasi mengenai potensi fucoidan sebagai emulsifier alami yang dipengaruhi oleh suhu yang berbeda.Fucoidan is a sulphate polysaccharide from brown seaweed that has fuction as hydrocolloid materials. This research was done to analyze total dissolved solids. The oil-in-water (O/W) emulsion was prepared without fucoidan and using 0.5% (w/v) fucoidan, then treated at 8, 25, 50, and 75ºC. The results showed that the addition of fucoidan increased total dissolved solids as much as 477%. This research might provide useful information to utilize fucoidan as emulsifier.
Pengaruh Penambahan Tepung Porang sebagai Penstabil terhadap Daya Oles, Kadar Air, Tekstur, dan Viskositas Cream Cheese Fito Disa Guna; Valentinus Priyo Bintoro; Antonius Hintono
Jurnal Teknologi Pangan Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.31 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2020.26740

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi tepung porang paling optimal untuk menghasilkan cream cheese yang paling disukai. Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan dengan 5 kali pengulangan dengan variasi konsentrasi penambahan tepung porang (T1 = 0,25%; T2 = 0,5%; T3 = 0,75%; dan T4 = 1%). Bahan baku yang digunakan meliputi susu segar, rennet nabati, tepung porang, garam, aquades, dan asam sitrat. Metode yang dilakukan meliputi pemisahan krim yang terbentuk dari pasteurisasi susu segar dan dilanjutkan dengan pembuatan cream cheese yang didapatkan dari pemisahan curd dengan whey yang kemudian ditambahkan tepung porang sebagai penstabil, garam, dan asam sitrat. Parameter yang diuji yaitu daya oles, kadar air, tekstur, dan viskositas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan tepung porang dengan konsentrasi berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap tekstur, kadar air, viskositas, serta organoleptik dengan atribut daya oles. Penambahan tepung porang dengan konsentrasi 0,5% merupakan perlakuan terbaik dilihat dari kadar air, tekstur dan kemudahan untuk dioleskanThis study was aimed to determine the consentration of porang flour and produce the most preferred cream cheese. This study used 4 treatments with 5 replication with variations in the concentration of added porang flour (T1 = 0.25%; T2 = 0.5%; T3 = 0.75%; and T4 = 1%). Raw materials used included fresh milk, vegetable rennet, porang flour, salt, aquades, and citric acid. The method used included separation of cream formed from pasteurization of fresh milk and followed by making cream cheese obtained from the separation of curd with whey which was then added to porang flour as a stabilizer, salt, and citric acid. The parameters tested were smear, water content, texture, and viscosity. The results of this study showed that the addition of porang flour with different concentrations had a significant effect on texture, water content, viscosity, and organoleptic with the effect of smearing. The addition of porang flour with a concentration of 0.5% was the best treatment in terms of water content, texture and ease of application.
Total Padatan, Uji Mutu Hedonik Warna dan Aroma Velva Buah Sirsak (Annona muricata Linn) dengan Penggunaan Jenis Penstabil yang Berbeda Tiara Satwika Purdi; Yoyok Budi Pramono; Valentinus Priyo Bintoro
Jurnal Teknologi Pangan Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.633 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2020.26577

Abstract

Velva merupakan salah satu jenis frozen dessert yang terbuat dari puree buah dan mempunyai tekstur mirip es krim namun kadar lemaknya jauh lebih rendah daripada es krim. Salah satu komoditas yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan velva adalah buah sirsak.  Dalam pembuatan velva buah sirsak diperlukan bahan penstabil yang sesuai dengan karakter buah sirsak. Bahan penstabil yang digunakan antara lain carboxy methyl cellulose (CMC), gum arab, karagenan, dan pektin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis penstabil terhadap mutu produk velva buah sirsak berdasarkan total padatan, uji mutu hedonik warna dan aroma velva buah sirsak. Bahan baku yang digunakan yaitu sirsak, CMC, gum arab, karagenan, pektin, gula, serta asam sitrat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah penggunaan jenis penstabil yang berbeda yaitu: T1: CMC, T2: gum arab, T3:  karagenan, T4: pektin. Hasil dari penelitian ini yaitu penggunaan jenis penstabil yang berbeda tidak mempengaruhi total padatan, namun mempengaruhi mutu hedonik warna dan aroma velva buah sirsak. Penggunaan jenis penstabil pada velva buah sirsak yang paling optimal yaitu CMC karena menghasilkan velva dengan warna putih cerah dan masih terasa aroma sirsak yang disukai panelis.Velva is a type of frozen dessert made from fruit puree and has a texture similar to ice cream but its fat content is much lower than ice cream. One of the commodities that can be utilized in making velva is soursop. In making soursop fruit velva needed stabilizers in accordance with the character of soursop fruit. Stabilizers used include carboxy methyl cellulose (CMC), arabic gum, carrageenan, and pectin. This study was to determine the effect of stabilizer types on the quality of soursop fruit velva products based on total solids, hedonic quality test of color and aroma of soursop velva. The raw materials used are soursop, CMC, arabic gum, carrageenan, pectin, sugar, and citric acid. This study used a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 5 replications. The treatments applied were the use of different types of stabilizers, namely: T1: CMC, T2: arabic gum, T3: carrageenan, T4: pectin. The results of this study were the use of different types of stabilizers that did not affect the total solids but affect the hedonic quality of the color and aroma of soursop fruit velva. The most optimal used of the type of stabilizer in the soursop fruit velva was CMC because it produced velva with a bright white color and soursop aroma still felt by the panelists.
Nilai Perubahan Warna pada Emulsi Kunyit (Curcuma longa l.) dengan Penambahan Iota dan Kappa Karagenan Rr. Clarisa Puspa Ramadhanie Mochtar; Heni Rizqiati; Ahmad Ni'matullah Al-Baarri
Jurnal Teknologi Pangan Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.144 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2020.20271

Abstract

AbstrakEmulsi alami dari karagenan jenis iota dan kappa belum banyak diaplikasikan di bidang pangan. Penambahan karagenan pada emulsi kunyit dapat mempengaruhi tampilan warna. Penelitian ini bertujuan untuk membuat emulsi berbahan dasar kunyit dengan penambahan karagenan iota dan kappa serta mendeteksi perubahan pada tampilan warna. Tampilan dan perubahan warna emulsi kunyit diuji dengan digital colorimeter menggunakan metode CIE-L*a*b. Hasil penelitian menunjukkan nilai ΔE pada emulsi kunyit tanpa penambahan karagenan, dengan iota karagenan dan dengan kappa karagenan, yaitu 4,77 ± 0,91; 4,05 ± 0,66; dan 16,95±0,96.AbstractNatural emulsion from iota and kappa carrageenan has not been widely applied in food industry. Addition of carrageenan in turmeric-based emulsion may affect the appearance followed by color changing. The objective of this study was to make turmeric-based emulsion with and without carrageenan to detect changes in color display. Color change was tested by using direct method with CIE-L*a*b application. The results showed that total color change of emulsion without the addition of carrageenan, with iota and kappa carrageenans were 4,77 ± 0,91; 4,05 ± 0,66; dan 16,95±0,96.
Penurunan pH pada Medium Lactobacillus acidophillus yang Mengandung D-fruktosa dan D-allulosa Widia Pangestika; Ahmad Ni’matullah Al-Baarri; Anang Mohamad Legowo
Jurnal Teknologi Pangan Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.332 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2020.19721

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai pH pada pertumbuhan Lactobacillus acidophillus pada medium pertumbuhan L. acidophillus yang mengandung 3% (b/v) D-allulosa dan D-fruktosa. Inkubasi dilakukan pada suhu 37˚C dan diukur selama 48 jam. Medium MRS broth juga digunakan sebagai pembanding. Berdasarkan penelitian ini maka dapat diketahui bahwa penurunan pH pada medium D-fruktosa dan D-allulosa sebesar 18-20% sedangkan MRS broth mengalami penurunan sebesar 31%. Penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai potensi D-fruktosa dan D-allulosa sebagai medium yang dapat mempertahankan penurunan pH.This study aims to analyze the pH value on Lactobacillus acidophillus medium containing 3% (w / v) D-allulose and D-fructose. The incubation was conducted at 37°C. Changes in pH values were measured for 48 hours. The MRS broth medium is also used as a comparison. Based on this research it can be seen that the decrease of pH on D-fructose and D-allulosa medium is 18-20% while MRS broth decrease 31%. This research might be useful to provide information on the potential of D-fructose and D-allulose as a medium to maintain the reduction in pH.
Studi Perubahan Warna pada Buah Apel (Malus domestica Borkh.) dengan Perlakuan Asam Hipoiodous (HIO) Evan Kaka Demasta; Ahmad Ni’matullah Al-Baarri; Anang Mohamad Legowo
Jurnal Teknologi Pangan Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.317 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2020.20328

Abstract

Proses perubahan warna merupakan salah satu indikasi kerusakan dalam bahan pangan. Pada kasus ini, buah apel menjadi salah satu komoditas yang sering mengalami peristiwa tersebut. Penyebab perubahan warna tersebut adalah enzim polifenol oksidase (PPO). Salah satu alternatif yang dimungkinkan dapat digunakan untuk menghambat peristiwa perubahan warna adalah dengan pemberian senyawa asam hipoiodous (HIO). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan warna pada buah apel setelah mendapat perlakuan HIO. Pengujian perubahan warna dilakukan dengan menggunakan aplikasi digital color meter (Apple, US). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah perlakuan HIO 0,068 dan 0,09 selama 10 dan 30 menit mampu menghambat perubahan warna pada buah apel potong. Peningkatan konsentrasi HIO menyebabkan peningkatan kemampuan penghambatan reaksi pencokelatan. Selain faktor konsentrasi HIO, lama perendaman juga berpengaruh pada kuantitas penghambatan perubahan warna.Kata kunci: perubahan warna; enzim polifenol oksidase; asam hipoiodous; buah apel 
Potensi Tepung Umbi Gembili Pada Yoghurt Sinbiotik Terhadap Total Padatan Terlarut dan Total Asam Dea Erik Bahtiar; Yoyok Budi Pramono; Nurwantoro Nurwantoro
Jurnal Teknologi Pangan Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.848 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2020.23912

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah melihat karakteristik yoghurt meliputi total padatan terlarut dan total asam yang dibuat dengan starter bakteri Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus serta penambahan tepung umbi gembili. Manfaat penelitian ini adalah mengetahui perlakuan mana yang paling terbaik dalam pembuatan yogurt dengan penambahan tepung umbi gembili. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan penambahan tepung umbi gembiliT1 (0%), T2 (2%),T3 (4%), dan T4 (6%) dari total volume susu (b/v). Dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali pada setiap perlakuan. Data pengujian total padatan terlarut dan total asam dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan apabila terdapat pengaruh dilakukan uji lanjutan menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DNMRT). Penambahan tepung umbi gembili memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap total padatan terlarut dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap total asam.  
Perubahan Derajat Kecerahan, Kekenyalan, Vitamin C, Dan Sifat Organoleptik Pada Permen Jelly Sari Jeruk Lemon (Citrus limon Mohammad Aburizal Bahri; Bambang Dwiloka; Bhakti Etza Setiani
Jurnal Teknologi Pangan Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.647 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2020.23492

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan derajat kecerahan, kekenyalan, vitamin C, dan sifat organoleptic pada permen jelly dengan penambahan sari jeruk lemon (citrus limon) dengan konsentrasi yang berbeda. Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan dan 5 kali pengulangan dengan variasi penambahan sari jeruk lemon yaitu T0 tidak ditambahkan sari jeruk lemon, T1 dengan penambahan 1%; T2 dengan penambahan 3%; dan T3 dengan penambahan 5%. Bahan baku yang digunakan meliputi air, agar-agar, gula karagenan dan sari jeruk lemon. Metode yang dilakukan meliputi pembuatan sari jeruk lemon dengan memilih buah jeruk segar, dicuci, dikupas, dibilas dengan air dingin, dipotong-potong kecil, dihaluskan, disaring, dan diambil sarinya. sari jeruk lemon diambil sesuai dengan konsentrasi 1 % (1 ml), 3% (3 ml), dan 5 % (5 ml) masukkan dalam panci yang berisi air sebanyak 100 ml kemudian ditambahkan gula pasir 120 g setelah itu dilakukan pemanasan sambil diaduk hingga suhu 80⁰C selama 5 menit kemudian ditambahkan agar-agar dan karagenan sebanyak 7g. Selanjutnya dituangkan ke dalam cetakan dan didiamkan 10 jam sampai semalaman dalam suhu ruang. Jelly dipotong dengan ukuran 1,5 x 3 cm dan dikeringkan dengan oven sealam 8 jam pada suhu 50-55⁰C. Kemudian permen jelly dilapisi gula kastor dan dikeringkan kembali ke dalam oven selama 30 menit. Parameter yang diuji meliputi derajat kecerahan, kekenyalan dan vitamin c, serta sifat organoleptic meliputi rasa asam, aroma, warna, tekstur dan overall kesukaan. Penambahan permen jelly sari jeruk lemon mempengaruhi derajat kecerahan, kekenyalan, vitamin C, aroma, rasa, warna dan kesukaan secara keseluruhan, tetapi tidak mempengaruhi tekstur. Semakin tinggi penambahan sari jeruk lemon, semakin meningkatkan derajat kecerahan dan kandungan vitamin C, sementara semakin tinggi konsentrasi penambahan sari jeruk lemon dapat menurunkan tingkat kekenyalan pada permen jelly. Penambahan sari jeruk lemon dengan perlakuan 1% merupakan perlakuan terbaik berdasarkan hasil kekenyalan, kecerahan dan sifat mutu organoleptic, sedangkan perlakuan 5% merupakan perlakuan terbaik untuk kandungan vitamin C. Saran dari penelitian ini adalah dalam pembuatan permen jelly dapat ditambahkan jeruk lemon sebanyak 1%. Kata kunci: permen jelly, jeruk lemon, kekenyalan, kecerahan, vitamin C, sifat organoleptik Abstact            This study aims to determine changes in the degree of brightness, suppleness, vitamin C, and organoleptic properties of jelly candy with the addition of lemon juice (citrus limon) with different concentrations. This study used 4 treatments and 5 repetitions with variations of the addition of lemon juice, namely T0, not added lemon juice, T1 with the addition of 1%; T2 with the addition of 3%; and T3 with the addition of 5%. Raw materials used include water, gelatin, carrageenan sugar and lemon juice. The method involved includes making lemon juice by choosing fresh citrus fruits, washing, peeling, rinsing with cold water, cutting into small pieces, mashed, filtered, and extracting the juice. lemon juice is taken in accordance with a concentration of 1% (1 ml), 3% (3 ml), and 5% (5 ml) put in a pot filled with 100 ml of water then added 120 g of granulated sugar after heating and stirring until temperature of 80⁰C for 5 minutes then added agar and carrageenan as much as 7g. Then poured into the mold and left for 10 hours overnight at room temperature. Jelly is cut into a size of 1.5 x 3 cm and dried in an oven for 8 hours at a temperature of 50-55⁰C. Then jelly candy is coated with caster sugar and dried again in the oven for 30 minutes. The parameters tested included the degree of brightness, suppleness and vitamin C, and organoleptic properties including sour taste, aroma, color, texture and overall preference. The addition of jelly candy to lemon juice affects the degree of brightness, suppleness, vitamin C, aroma, taste, color and overall preference, but does not affect the texture. The higher the addition of lemon juice, the higher the degree of brightness and vitamin C content, while the higher the concentration of adding lemon juice can reduce the elasticity of jelly candy. Addition of lemon juice with a treatment of 1% is the best treatment based on the results of elasticity, brightness and quality characteristics of organoleptic, while the 5% treatment is the best treatment for vitamin C content. Keyword : candy jelly, lemon orange, brightness, suppleness, vitamin c, organoleptic 
Analisis Kadar Alkohol, Nilai pH, Viskositas dan Total Khamir pada Water Kefir Semangka Semangka dengan Variasi Konsentrasi Sukrosa Sri Kusmawati; Heni Rizqiati; Nurwantoro Nurwantoro; Siti Susanti
Jurnal Teknologi Pangan Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.954 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2020.24157

Abstract

Kefir air (water kefir) merupakan produk minuman fermentasi probiotik yang dibuat dengan menginokulasikan kefir grain pada campuran air yang mengandung gula dan buah segar maupun buah kering Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan sukrosa terhadap kadar alkohol, viskositas, nilai pH dan total khamir water kefir semangka. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) monofaktor dengan 5 perlakuan serta 4 kali pengulangan. Perlakuan yang diberikan adalah penambahan konsentrasi sukrosa yang berbeda dalam pembuatan water kefir semangka yaitu T0 = 0%, T1 = 3%, T2 = 6%, T3 = 9% dan T4 = 12% dari volume air semangka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan sukrosa dengan variasi konsentrasi pada water kefir semangka berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar alkohol, nilai pH dan viskositas namun tidak berpengaruh nyata trhadap total khamir. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa penambahan sukrosa dengan konsentrasi 3% memberikan hasil terbaik pada kadar alkohol dan nlai pH.Kefir is one of the fermented beverage products that are increasingly in demand because it has good benefits for health. Since the beginning of its development, kefir is made from cow's milk which still contains lactose sugar and casein so that it cannot be consumed by people with lactose intolerance. Therefore, making kefir which is not made from milk needs to be developed. Water kefir is a probiotic fermented beverage product made by inoculating kefir grain in an air mixture containing sugar and fresh fruit and dried fruit. This study aims to determine the effect of adding sucrose to alcohol content, viscosity, pH and total yeast of water kefir watermelon. The experimental design used was a monofactor Complete Random Design (CRD) with 5 settings and 4 repetitions. The treatment given is to give a different concentration of sucrose in the making of water kefir watermelon namely T0 = 0%, T1 = 3%, T2 = 6%, T3 = 9% and T4 = 12%. The results showed that various concentration of sucrose that added to water kefir watermelon had significant effect on alcohol content, pH value and viscosity but no significant effect on total yeast. Based on the results it can be concluded that the addition of sucrose with 3% concentration gives the best results on alcohol content and pH value.
Pengaruh Penggunaan Ekstrak Buah Semu Jambu Monyet (Anacardium occidentale L.) terhadap Karakteristik Fisik, Kimia dan Organoleptik Daging Ayam Kampung Priska Kamelia Isfanida; Siti Susanti; Valentinus Priyo Bintoro; Setya Budi M Abduh
Jurnal Teknologi Pangan Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.501 KB) | DOI: 10.14710/jtp.2020.27562

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan ekstrak buah semu jambu monyet dan mengamati pengaruhnya terhadap karakteristik fisik (keempukan), kimia (pH, kadar air dan kadar protein) serta organoleptik (aroma, rasa, tekstur dan kesukaan) pada daging ayam kampung. Penelitian ini menggunakan 6 perlakuan dan 3 ulangan dengan variasi konsentrasi ekstrak buah semu jambu monyet berbeda yaitu T0 (tanpa BSJM), T1 (1%), T2 (2%), T3 (3%), T4 (4%) dan T5 (5%). Bahan baku yang digunakan meliputi : daging ayam kampung, Buah Semu Jambu Monyet (BSJM), air mineral, etanol 70%, aquades, K2SO4, H2SO4, NaOH, H3BO3, HCl 0,1 N, indikator PP. Metode yang dilakukan meliputi : pengeringan BSJM, pembuatan ekstrak BSJM, pembuatan marinade ekstrak BSJM, perendaman daging ayam kampung dalam larutan marinasi BSJM selama 4 jam, pengujian mutu fisik, kimia dan organoleptik dari pengaruh perendaman dalam larutan marinasi BSJM, analisa data hasil pengujian mutu fisik, kimiawi da organoleptik dari pengaruh perendaman dalam larutan marinasi BSJM. Parameter fisik yang diuji meliputi : tekstur (keempukan). Parameter kimiawi yang diuji meliputi : pH, kadar air dan kadar protein. Parameter organoleptik yang diuji meliputi : aroma, rasa, tekstur dan kesukaan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan ekstrak BSJM dengan konsentrasi yang berbeda pada daging ayam kampung memberikan pengaruh nyata terhadap tekstur (keempukkan), pH , kadar protein dan organoleptik sedangkan tidak berpengaruh terhadap kadar air daging ayam kampung. Perlakuan terbaik dari penelitian ini terjadi pada perlakuan T5 (konsentrasi ekstrak BSJM 5%) dengan hasil nilai tekstur paling empuk (60,83 g), nilai pH (5,27), nilai kadar air (95,67%) dan nilai kadar protein (4,04%). Data hasil pengujian organoleptik yaitu perlakuan T5 memberikan hasil aroma dan rasa tidak khas daging ayam kampung, tekstur empuk dan tidak suka.This study aims was to apply pseudo cashew fruit  extract and observe its effect on physical characteristics (tenderness), chemistry (pH, water content and protein content) and organoleptic (aroma, taste, texture and likeness) on native chicken meat. This study used 6 treatments and 3 replications with different concentrations of pseudo  cashew fruit extract  concentrations, namely T0 (without pseudo cashew fruit extract), T1 (1%), T2 (2%), T3 (3%), T4 (4%) and T5 ( 5%). Raw materials used include: native chicken meat, pseudo cashew fruit extract, mineral water, 70%  ethanol, distilled water, K2SO4, H2SO4, NaOH, H3BO3, HCl 0,1 N, PP indicator. The methods used include: drying pseudo cashew fruit  extract, making pseudo cashew fruit  extract, making marinade pseudo cashew fruit  extract soaking native chicken meat in pseudo cashew fruit  extract marinated solution for 4 hours, testing physical, chemical and organoleptic quality of the effects of immersion in the pseudo cashew fruit  extract  marinated solution, analyzing data from physical quality testing results , chemical and organoleptic effects of immersion in the pseudo cashew fruit  extract  marinated solution. Physical parameters tested include: texture (tenderness). Chemical parameters tested include: pH, water content and protein content. Organoleptic parameters tested included: aroma, taste, texture and likeness). The results of this study indicated that the addition of pseudo cashew fruit  extract extract with different concentrations in native chicken meat had a significant effect on texture (tenderness), pH, protein and organoleptic levels while it has no effect on the moisture content of native chicken meat. The best treatment of this study occurred in the treatment of T5 (pseudo cashew fruit  extract concentration of 5%) with the results of the softest texture value (60.83 g), pH value (5.27), water content value (95.67%) and protein content values (4.04%). The organoleptic test results, namely T5 treatment, gave the results of the aroma and taste not typical of native chicken meat, soft texture and dislike.

Page 1 of 2 | Total Record : 15