cover
Contact Name
Imam Faisal Hamzah
Contact Email
jurnalpsychoidea@ump.ac.id
Phone
+6281326678470
Journal Mail Official
jurnalpsychoidea@ump.ac.id
Editorial Address
Fakultas Psikologi - Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. KH Ahmad Dahlan, PO Box 202 Purwokerto 53182
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Psycho Idea
ISSN : 16931076     EISSN : 26543516     DOI : 10.30595/PSYCHOIDEA
Psycho Idea merupakan Jurnal ilmiah yang diperuntukkan bagi akademisi, praktisi, profesional, mahasiswa, maupun kalangan masyarakat lainnya di bidang : - Psikologi Klinis - Psikologi Pendidikan - Psikologi Perkembangan - Psikologi Sosial - Psikologi Industri dan Organisasi dalam konteks kearifan lokal yang bisa diimplementasikan untuk pemberdayaan individu dan masyarakat.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2009)" : 6 Documents clear
UJI VALIDASI TES FROSTIG UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PERSEPSI VISUAL ANAK PRASEKOLAH DI YOGYAKARTA Rahma Widyana
Psycho Idea Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.507 KB) | DOI: 10.30595/psychoidea.v7i2.192

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas Marianne Frostig Developmental Test of Visual Perception (Tes Frostig) untuk mengukur kemampuan persepsi visual anak-anak prasekolah. Subjek penelitian 102 anak-anak prasekolah yang mengikuti pendidikan Taman Kanak-Kanak di TKIT Salman Al Farisi 2 Sleman Yogyakarta, TKIT Insan Utama, Bantul, TKIT Ibnu Abbas 3 Minggir Sleman, TKIT Insan Mulia Sentolo Kulon Progo, TK ABA Margakaton 3 Seyegan Sleman Yogyakarta, dengan rentang usia antara 4 tahun 1 bulan sampai 6 tahun 3 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar aitem Tes Persepsi Visual yang disusun oleh Frostig, berkolaborasi dengan Lefever dan Whittlesey pada tahun 1963 masih teruji validitas dan reliabilitasnya hingga saat ini. Meskipun demikian, penggunaannya perlu dikuatkan dengan tes lainnya mengingat koefisien reliabilitas khususnya subtes 3 dan 5 yang relatif rendah. Untuk subtes pertama (eye motor coordination) yang terdiri dari 16 butir ditemukan 11 aitem valid dengan angka korelasi antara 0,213 sampai dengan 0,564. Untuk subtes kedua figure ground terdiri dari 8 aitem, semua aitem valid dengan angka korelasi 0,330 sampai dengan 0,673. Subtes ketiga (constancy of shape) bagian pertama dan kedua, terdiri dari 32 aitem, terdapat 18 aitem valid dengan angka korelasi antara 0,223 sampai dengan 0,692. Subtes keempat (position of shape) yang terdiri dari 8 aitem, 6 aitem valid dengan angka korelasi 0,244 sampai 0,353. Subtes kelima (spatial relationship) yang terdiri dari 7 aitem (untuk usia prasekolah aitem 8 tidak diberikan), 6 aitem valid dengan angka korelasi antara 0,16 sampai dengan 0,512. Reliabilitas subtes bergerak dari 0,476 – 0,820. Terdapatnya korelasi yang signifikan antara skor skala subtes dengan skor total dengan rentang korelasi 0,406 – 0,754 menunjukkan bahwa semua subtes yang terdapat dalam tes Frostig menunjukkan relevansi untuk menggambarkan skor total kemampuan persepsi visual.
HUBUNGAN ANTARA KETERBUKAAN DIRI DENGAN PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA PASANGAN SUAMI ISTRI YANG TINGGAL TERPISAH Indah Ria Sulistya Rini
Psycho Idea Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.455 KB) | DOI: 10.30595/psychoidea.v7i2.188

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara keterbukaan diri dengan penyesuaian perkawinan pada pasangan suami istri yang tinggal terpisah. Subjek penelitian ini adalah pasangan suami istri yang tinggal berjauhan dengan rentang usia 24-58 tahun, total subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah 80 pasangan suami istri yang terdiri dari 40 orang wanita (istri) dan 40 orang pria (suami). Data penelitian ini dikumpulkan dengan dua skala penelitian yaitu skala penyesuaian diri dan skala keterbukaan diri yang dibuat sendiri oleh peneliti. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi product moment dari Pearson yang diolah dengan menggunakan fasilitas komputer program SPSS 11.5 for windows. Berdasarkan hipotesis yang diajukan maka dapat disimpulkan bahwa baik pada istri ataupun suami, keterbukaan diri memiliki korelasi yang kuat dengan penyesuaian perkawinan. Pada suami, antara keterbukaan diri dengan penyesuaian perkawinan menunjukkan korelasi yang kuat dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,266 dengan nilai p = 0,048 atau p
PERBEDAAN KONSEP DIRI ANTARA PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG BELUM DILAKUKAN OPERASI PENGANGKATAN PAYUDARA DENGAN PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG SUDAH DILAKUKAN OPERASI PENGANGKATAN PAYUDARA
Psycho Idea Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.457 KB) | DOI: 10.30595/psychoidea.v7i2.193

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan konsep diri penderita kanker payudara yang belum dilakukan operasi pengangkatan payudara dan konsep diri penderita kanker payudara yang sudah dilakukan operasi pengangkatan payudara. Subjek penelitian sebanyak 26 orang penderita kanker payudara yaitu 12 orang penderita kanker payudara yang belum dilakukan operasi pengangkatan payudara dan 14 orang penderita kanker payudara yang sudah dilakukan operasi pengangkatan payudara. Data penelitian diungkap dengan Skala Konsep Diri dan Angket. Data dianalisis dengan menggunakan statistik non parametrik yaitu dengan Mann Withney U Test. Hasil analisis data menunjukkan terdapat perbedaan konsep diri antara penderita kanker payudara yang belum dilakukan operasi pengangkatan payudara dengan penderita kanker payudara yang sudah dilakukan operasi pengangkatan payudara. Konsep diri penderita kanker payudara sebelum dilakukan operasi pengangkatan payudara lebih tinggi (mean =174.83) daripada konsep diri penderita kanker payudara yang sudah dilakukan operasi pengangkatan payudara (mean = 156.50). Hasil analisis tambahan untuk melihat perbedaan per aspek dari konsep diri menunjukkan bahwa perbedaan hanya ditemukan pada aspek ethical self dan family self. Aspek physical self, personal self dan social self tidak menunjukkan adanya perbedaaan.
HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TERHADAP TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI MEROKOK PADA REMAJA PEREMPUAN DI SMA KESATRIAN 1 SEMARANG Andita Ayu Sartika; Endang Sri Indrawati; Dian Ratna Sawitri
Psycho Idea Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.349 KB) | DOI: 10.30595/psychoidea.v7i2.189

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas terhadap teman sebaya dan intensi merokok pada remaja perempuan di SMA Kesatrian 1 Semarang. Penelitian ini dilakukan terhadap 181 siswi tingkat X dan XI yang diambil dengan teknik Stratified Cluster Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala Konformitas Terhadap Teman Sebaya yang terdiri dari 30 aitem (α=0,878), dan skala Intensi Merokok yang terdiri dari 29 aitem (α=0,930). Analisis data menggunakan analisis regresi sederhana, menghasilkan koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,404 (p
ANALISIS KRITIS TENTANG PERLINDUNGAN PSIKOSOSIAL PEMBANTU RUMAH TANGGA Retno Dwiyanti; Nur'aeni Nur'aeni
Psycho Idea Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.993 KB) | DOI: 10.30595/psychoidea.v7i2.190

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk perlakuan yang diterima pembantu rumah tangga dan untuk mengetahui apakah pembantu rumah tangga mendapatkan perlindungan psikologis maupun sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian dengan menyajikan data-data yang bersifat deskriptif kualitatif. Informan berjumlah lima orang pembantu rumah tangga yang berusia antara 18 sampai 52 tahun. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam. Hasil yang diperoleh menunjukkan bentuk-bentuk perlakuan yang dialami informan sebagai pembantu rumah tangga diantaranya: menyerahkan semua pekerjaan rumah dan pengasuhan anak, sering dimarahi apabila pekerjaan tidak beres, tidak empati pada pembantu rumah tangga, upah yang tidak sesuai, dan tidak adanya jam istirahat. Permasalahan-permasalahan psikologis dan sosial dari informan adalah : (a) adanya relasi kekuasaan yang tidak seimbang yaitu memposisikan pembantu rumah tangga sebagai subordinat dihadapan majikan; (b) tidak dihargainya profesi pembantu rumah tangga dan minimnya upah yang mereka terima; (c) Penempatan pembantu rumah tangga yang cenderung mengarah pada suatu kondisi perbudakan yaitu diharuskan mengabdi secara mutlak dengan segenap totalitas mereka; (d) Kontribusi ekonomi yang diberikan oleh pembantu rumah tangga sangat besar dan nyata, tapi tidak ada penghargaan. Kata Kunci : Perlindungan Psikososial, Pembantu Rumah Tangga
STRATEGI COPING WARIA DALAM MENGHADAPI KECEMASAN TERJANGKIT HIV /AIDS DI PURWOKERTO Suwarti Suwarti
Psycho Idea Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.003 KB) | DOI: 10.30595/psychoidea.v7i2.191

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kecemasan yang dialami waria terhadap kemungkinan terjangkit HIV/AIDS serta mengkaji strategi coping yang dilakukannya untuk menanggulangi kecemasan tersebut. Metode pengumpulan dengan observasi dan interviu terhadap tiga orang waria yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial, satu orang pengurus LSM Biyung Emban, satu orang dokter yang melayani klinik VCT dan seorang psikolog yang membantu pelayanan klinik VCT di RSUD Margono Purwokerto. Validitas data dalam penelitian ini dengan teknik trianggulasi, yaitu dengan mensinergikan data yang diperoleh dari hasil observasi, interviu dan data dokumentasi yang ada. Analisis data dilakukan bentuk interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan mengalami kecemasan cukup tinggi yang ditunjukkan gejala-gejala: sering sakit-sakitan, badan sering meriang, kepala sering merasa pusing-pusing, keluar keringat dingin, mengalami gangguan tidur, adanya ketakutan ketika ada informasi pemeriksaan VCT, ada ketakutan setiap kali akan melakukan hubungan seksual, banyak mengkonsumsi suplemen untuk stamina, bahkan ada yang kadang-kadang mimpi buruk terhadap kemungkinan terjangkit HIV/AIDS. Strategi coping yang dilakukan lebih mengarah pada problem solving focus coping, yaitu waria secara aktif mencari penyelesaian dari masalah untuk menghilangkan situasi yang menimbulkan kecemasan tersebut. Perilaku yang ditampilkan dalam mendukung strategi coping tersebut adalah dengan: mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang HIV/AIDS, memberanikan diri untuk memeriksakan diri ke klinik VCT, mengurangi kuantitas hubungan seksual, menggunakan kondom ketika melakukan relasi seksual, serta memiliki ”pacar” yang relatif tetap, aktif bersosialisasi dalam kegiatan kemasyarakatan misalnya dengan mengikuti pengajian dan penyuluhan, serta memiliki pekerjaan sampingan yang menghasilkan uang selain berprofesi sebagai pekerja seks komersial. Kata Kunci : Kecemasan terjangkit HIV/AIDS, strategi coping, waria

Page 1 of 1 | Total Record : 6