cover
Contact Name
Citra Artifiani
Contact Email
citrarti@gmail.com
Phone
+6287825450502
Journal Mail Official
geoplanart.jurnal@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Teknik, Perencanaan dan Arsitektur Universitas Winaya Mukti Jl. Pahlawan no.69 Kota Bandung
Location
Kab. sumedang,
Jawa barat
INDONESIA
Geoplanart
ISSN : 25799193     EISSN : 27755282     DOI : http://dx.doi.org/10.35138/gp.v3i2
GEOPLANART: Wahana Informasi Penelitian Teknik adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Teknik, Perencanaan dan Arsitektur, Universitas Winaya Mukti. Fokus jurnal ini adalah teknik dengan lingkup : 1. Teknik Arsitektur 2. Teknik Lingkungan 3. Teknik Perencanaan Wilayah Kota 4. Teknik Geodesi 5. Teknik Sipil
Articles 52 Documents
Pemetaan Penggunaan Material Lokal Bambu pada Rumah Tradisonal Sunda (Studi Kasus: Kampung Mahmud, Jawa Barat) Andi Harapan
GEOPLANART Vol 3, No 2 (2021): EDISI MEI
Publisher : Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.196 KB) | DOI: 10.35138/gp.v3i2.348

Abstract

Material lokal sangat terkait dengan bangunan tradisional, umumnya material inilah yang digunakan didalam membangun bangunan tradisional. Salah satunya adalah di Kampung Mahmud, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Masyarakat Jawa Barat selalu menggunakan bambu sebagai material untuk membangunan rumah, khususnya di perkampungan, sehingga menciptakan desain yang unik dan berkelanjutan. Tetapi sayangnya, penggunaan material ini semakin berkurang yang menyebabkan semakin hilangnya pula bangunan tradisional khas Sunda di Kampung Mahmud.Bambu merupakan material yang sejak zaman dahulu sering dipakai oleh masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Sunda. Dulu orang Sunda sering menggunakannya sebagai bahan utama dalam membuat bangunan berupa rumah atau saung, Ini dapat memberikan gambaran tentang rumah-rumah orang Sunda dulu bahkan mereka hampir di setiap aktivitasnya menggunakan material bambu seperti sebagai tempat jemuran, untuk kegiatan memasak, dan sebagainya. Namun di zaman sekarang, bambu menjadi material yang mulai terpinggirkan. Bahkan di kampung-kampung Sunda sendiri semakin berkurang rumah-rumah yang menggunakan material bambu. Begitu pula dengan rumah-rumah yang berada di Kampung MahmudTulisan ini merupakan bagian dari riset yang dilakukan melalui pemetaan bangunan tradisional dan material lokal bambu. Pada tulisan ini dilakukan pemetaan jumlah rumah yang menggunakan bambu di Kampung Mahmud untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan bambu di masa kini, sekaligus mengetahui mengapa pemanfaatan bambu mulai berkurang.
MENINGKATKAN PERAN ENERGI BERSIH LEWAT PEMANFAATAN SINAR MATAHARI Tati Artiningrum; Jonny Havianto
GEOPLANART Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1004.018 KB) | DOI: 10.35138/gp.v2i2.185

Abstract

Dalam 10 tahun terakhir antara tahun 2004 sampai 2013 pemanfaatan energy surya sebagai tenaga listrik meningkat pesat dari  3,7 GW menjadi 139 GW. Hal tersebut disebabkan adanya tuntutan dari Protocol Kyoto yang mewajibkan negara-negara maju untuk mengurangi emisi karbon. Sehingga energi surya yang bersifat renewable dan ramah lingkungan menjadi pilihan disamping energy angin. Di Indonesia kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)  belum bersifat komersil. Salah satu PLTS yang dikembangkan sebagai pilot proyek untuk pengembangan PLTS di Indonesia adalah PLTS Cirata berkapasitas 1 MW.  Untuk mengestimasi potensi tenaga surya yang berlimpahnya sebagai sumber energi, dilakukan penelitian  menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan studi literatur, analisis database PLTS, diskusi terfokus dan analisis deskriptif. Diharapkan dengan pengalaman dari PLTS Cirata dapat menjadi dukungan untuk pembangunan PLTS lain secara komersil. Untuk itu diperlukan dukungan pemerintah berupa pengukuran potensi tenaga surya di berbagai tempat, pengembangan industri fotovoltaic, serta feed-in tariff yang menarik bagi pengembang PLTS.
Hubungan Akses Menuju Mall dan Motivasi Berbelanja Kelompok Usia Dewasa Muda di Kota Bandung Tri Widianti Natalia
GEOPLANART Vol 2, No 1 (2018): Edisi Agustus
Publisher : Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (776.894 KB) | DOI: 10.35138/gp.v2i1.134

Abstract

Maraknya pembangunan Shopping Mall di Kota Bandung menimbulkan perbedaan motivasi berbelanja masyarakatnya. Tujuan utama mengunjungi Shopping Mall tidak hanya untuk kegiatan utilitarian melainkan hedonik. Perbedaan Motivasi berbelanja (Utilitarian dan Hedonik) salah satunya berhubungan dengan faktor Situational Spesific, yaitu akses menuju mall. Berkaitan dengan hal itu, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mengidentifikasi hubungan antara akses menuju mall (Situational Spesific) dengan Motivasi berbelanja (Personal Spesific) konsumen usia dewasa di Kota Bandung. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis dengan metode analisis Anova, analisis Cluster dan analisis Korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kelompok usia muda dengan motivasi utilitarian sangat memperhatikan akses menuju mall, dan nilai korelasi tertinggi antara akses menuju mall dengan motivasi berbelanja utilitarian terdapat pada kelompok usia 17-22 tahun dan usia 34-40 tahun
DESAIN RUANG KOMUNITAS YANG BERKELANJUTAN PADA ARENA KONTES TERNAK Husna Izzati
GEOPLANART Vol 1, No 2 (2017): Edisi November
Publisher : Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.211 KB) | DOI: 10.35138/gp.v1i2.140

Abstract

Sektor peternakan merupakan salah satu potensi wisata Kabupaten Bandung yang patut diperhitungkan keberadaannya dan memerlukan upaya optimal pemerintah dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitasnya. Seiring dengan meningkatnya populasi, berbagai upaya terus dilakukan untuk meningkatkan produksi dan kualitas ternak. Penelitian untuk menghasilkan bibit-bibit unggul dari ternakpun terus ditingkatkan. Sejalan dengan hal tersebut, animo masyarakat terhadap bidang peternakan makin berkembang. Kegiatan beternak saat ini tidak hanya sebatas urusan mencari nafkah atau penyaluran hobi, tetapi berkembang menjadi kebutuhan akan apresiasi seni dan budaya. Berbagai kontes ternak dilakukan dengan tujuan untuk menemukan bibit unggul, meningkatkan daya saing secara positif antar peternak, berbagi pengalaman sesama peternak, menghibur masyarakat, hingga upaya untuk mengangkat dan mempertahankan budaya dan kesenian daerah. Kegiatan kontes ini biasanya dilakukan di lapangan-lapangan terbuka di area pemukiman dan beberapa area insidental yang dikenal sebagai arena kontes. Masih sangat jarang terdapat area yang secara infrastruktur diperuntukkan sebagai arena kontes ternak. Metodologi dari kajian desain arena kontes ternak menggunakan kualitatif deskriptif dengan tujuan menggambarkan fenomena-fenomena yang ada melalui survey dan studi kasus, analisis dokumen, dan analisis kegiatan. Desain arena kontes ternak diharapkan menjadi infrastruktur milik pemerintah yang bisa mewadahi aktivitas dan kegiatan masyarakat terutama komunitas peternak. Sebagai wadah berkegiatan, desain terdiri dari dua zonasi area yaitu fasilitas utama (Tribun dan lapangan, dan area tambatan ternak) dan fasilitas penunjang (bangunan tiket dan pengelola, bangunan area istirahat untuk VIP , toilet dan mushola).
Analisis Taman Tematik Sebagai Ruang Terbuka Publik di kota Bandung Risma Viantara
GEOPLANART Vol 3, No 1 (2020): EDISI NOVEMBER
Publisher : Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.282 KB) | DOI: 10.35138/gp.v3i1.224

Abstract

Salah satu fungsi utama ruang terbuka publik di perkotaan adalah sebagai tempat untuk beraktifitas setiap warganya. Melalui ruang publik diharapkan setiap warga perkotaan dapat bertemu dan berinteraksi secara sosial, sehingga diharapkan keakraban setiap warga akan terpenuhi. Fasilitas ruang publik dapat berupa ruang terbuka dengan perkerasan (hard scape) atau taman (soft scape) yang disediakan bagi segala kegiatan interaksi masyarakat. Taman Tematik di kota Bandung merupakan bentuk taman yang didesain menurut tema khusus yang diperuntukkan sesuai temanya. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan studi banding ke taman tematik tersebut dengan metode penelitian deskriptif dan observasi langsung. Hasil pengamatan kemudian dilakukan studi banding ditinjau dari beberapa teori ruang terbuka publik dan peraturan tentang ruang terbuka kota. Kesimpulan penelitian diperoleh ada taman yang digunakan sesuai dengan tema, tetapi ada pula taman yang sepi pengunjung karena elemen lansekap yang tidak mendukung.Kata kunci: Ruang Terbuka Publik, Soft Scape, Taman Tematik
Besaran Biaya Korban Kecelakaan Sepeda Motor di Kota Bandung An an Anisarida; Syapril Janizar Janizar
GEOPLANART Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.668 KB) | DOI: 10.35138/gp.v2i2.181

Abstract

Kecelakaan lalu lintas di Kota Bandung mengakibatkan jumlah korban fatalitas kecelakaan sepeda motor meningkat. Jumlah korban fatalitas dapat menimbulkan besaran biaya korban kecelakaan lalu lintas. Metode perhitungan yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan pendekatan metoda the gross output (gross output metode). Metoda ini dapat dilihat pada peraturan yang dikeluarkan pemerintah pada tahun 2005. Metode ini diasumsikan dapat menghitung nilai dari seluruh sumber daya yang hilang dari semua pihak akibat kecelakaan. Metode yang digunakan untuk menghitung biaya korban kecelakaan dilakukan melalui kategori korban kecelakaan. Kesimpulan  yang  dapat  diambil  dari  pembahasan dalam paper ini adalah jumlah besaran biaya korban kecelakaan yang ditimbulkan dari kecelakaan lalu lintas mengalami peningkatan pada tahun 2013 sampai tahun 2014 sedangkan sebaliknya pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2016. Peningkatan besaran biaya korban kecelakaan terbesar pada tahun 2017. Jumlah korban meninggal dunia yang besar dapat menyebabkan peningkatan biaya kecelakaan lalu lintas. 
ESTIMASI EMISI C02 DARI AKTIVITAS RUMAH TANGGA DI DESA CIKALONG, KAB. BANDUNG BARAT Tati Artiningrum; Citra Artifiani Havianto
GEOPLANART Vol 4, No 1 (2021): EDISI NOVEMBER
Publisher : Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35138/geoplanart.v4i1.457

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas sehari-harinya yang menggunakan energi, berpengaruh pada peningkatan salah satu Gas Rumah Kaca (GRK) yaitu Karbon dioksida(CO2). Dalam kehidupan sehari-hari, energi memegang peranan yang sangat penting karena hampir semua sektor kehidupan seperti industri, transportasi, jasa, rumah tangga dan lain sebagainya menggunakan energi. Pada sektor rumah tangga penggunaan energi meliputi penerangan dan memasak  yang konsumsi energi tersebut menyebabkan emisi gas CO2. Total Emisi CO2  dari aktivitas rumah tangga dapat dibagi menjadi emisi langsung dan emisi tidak langsung. Pada penelitian yang dilaksanakan di Desa Cikalong, Kabupaten Bandung Barat ini,digunakan metode IPPC 2006 untuk meneliti besarnya emisi gas CO2 yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga meliputi penggunaan bahan bakar yg digunakan rumah tangga untuk memasak baik bahan bakar fosil maupun terbarukan dan konsumsi listrik. Hasil penelitian menunjukkan besarnya total emisi CO2 yang dihasilkan adalah 2308,19 ton CO2e/tahun yang terdiri dari  emisi langsung 651,321 ton CO2e/tahun dan emisi tidak langsung1656,870 ton CO2e/tahun.
Analisis Zona Proksemik Pada Kedai Kopi di Pangalengan Tri Wahyu Handayani; Azzahra Ibrahim Sidik; Mohamad Rizal
GEOPLANART Vol 4, No 1 (2021): EDISI NOVEMBER
Publisher : Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35138/geoplanart.v4i1.458

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang ruang personal (proksemik) kedai kopi di Pangalengan. Alasan pemilihan topik berkaitan dengan maraknya budaya minum kopi dan ‘nongkrong’ di café di kota besar dan merambah pula ke Pangalengan. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan gambaran ide desain kedai kopi yang membuat konsumen betah dan akrab satu sama lain. Metoda penelitian deskriptif-kualitatif untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena pada 5 kedai kopi di Pangalengan melalui teori proksemik. Hasil penelitian mendapatkan ada 2 perilaku utama minum kopi, yaitu untuk prestise ngopi di kedai dengan tata interior yang didesain khusus atau ngopi untuk keakraban dengan bangku seadanya.
Deskripsi Pemanfaatan Ruang Komunal Pasca COVID-19 di Kelurahan Lebak Gede Kota Bandung Aji Jayabinangun; Dhini Dewiyanti; Tri Widianti Natalia; Nova Chandra Aditya
GEOPLANART Vol 4, No 1 (2021): EDISI NOVEMBER
Publisher : Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35138/geoplanart.v4i1.460

Abstract

Setelah Indonesia memasuki era transisi menuju masa endemi COVID-19, maka sejumlah fasilitas publik mengalami perubahan, baik dalam hal ruang maupun penggunaannya.  Ruang komunal di kampung kota, merupakan ruang yang banyak digunakan oleh komunitas warga sehingga juga merupakan fasilitas yang cukup rawan sebagai tempat penyebaran virus di saat masa pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan ruang komunal saat ini. Penelitian dilakukan pada ruang komunal di Kelurahan Lebak Gede, Kota Bandung. Penelitian menggunakan metode kualitatif melalui pengamatan lapangan serta wawancara yang dilakukan terhadap masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan sejumlah penggunaan ruang komunal di kampung tersebut yang memperlihatkan: 1) tingkat penggunaan ruang; 2) lamanya penggunaan ruang; 3) pelaku ruang; 4) kontrol protokol keamanan.
RENCANA ALTERNATIF UNTUK PENDISTRIBUSIAN AIR MINUM DI WILAYAH KELURAHAN ANTAPANI KIDUL Yuliaty Heliana Pangow
GEOPLANART Vol 4, No 1 (2021): EDISI NOVEMBER
Publisher : Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35138/geoplanart.v4i1.459

Abstract

Kelurahan Antapani Kidul merupakan salah satu kelurahan yang dilayani oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung Wilayah Timur. Sumber air yang digunakan pada perencanaan ini berasal dari sungai Cidurian. Dari tiga alternatif sistem jaringan distribusi yang direncanakan (cabang, loop dan gabungan) dipilih satu sebagai alternatif terbaik menggunakan WRT (Weight Ranking Method). Hasilnya terpilih alternatif satu sebagai alternatif terbaik yang memiliki tekanan minimum sebesar 18,76 meter, tekanan maksimum sebesar 40,10 meter, kecepatan aliran minimum sebesar 0,51 m/dtk maksimum sebesar 1,3 m/dtk dan headloss sebesar 8,6meter/kilometer. Ketiga parameter tersebut sudah memenuhi kriteria desain pada setiap pipa yang diizinkan Permen PU No.18 Tahun 2007. Jumlah total Rancangan Anggaran Biaya (RAB) perencanaan ini sebesar Rp. 2.305.774.000,00,-