cover
Contact Name
Bayu Brahma
Contact Email
journal.cancer@gmail.com
Phone
+628176389956
Journal Mail Official
admin@indonesianjournalofcancer.or.id
Editorial Address
National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital Research and Development Building, 3rd-floor Jl. Letjen S. Parman Kav. 84-86, Slipi West Jakarta
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesian Journal of Cancer
ISSN : 19783744     EISSN : 23556811     DOI : https://www.doi.org/ 10.33371
Core Subject : Health, Science,
Indonesian Journal of Cancer is a peer-reviewed and open-access journal. This journal is published quarterly (in March, June, September, and December) by Dharmais Cancer Hospital - National Cancer Center. Submissions are reviewed under a broad scope of topics relevant to experimental and clinical cancer research. Articles are original research that needs to be disseminated and written in English. All submitted manuscripts will go through the double-blind peer review and editorial review before being granted acceptance for publication. The journal publishes original research articles, case reports, and review articles under the following categories: cancer management, cancer prevention, cancer etiology, epidemiology, molecular oncology, cancer diagnosis and therapy, tumor pathology, surgical oncology, medical oncology, radiation oncology, interventional radiology, as well as early detection.
Arjuna Subject : Kedokteran - Onkologi
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 3 (2011): Jul - Sep 2011" : 5 Documents clear
Hubungan Antara Coping Style dan Anticipatory Grief pada Orangtua dari Anak Dengan Diagnosis Kanker di Rumah Sakit Kanker Dharmais Qisthi Rahmania; Edi Setiawan Tuheteru
Indonesian Journal of Cancer Vol 5, No 3 (2011): Jul - Sep 2011
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.576 KB) | DOI: 10.33371/ijoc.v5i3.149

Abstract

Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menghadapi permasalahan, tidak terkecuali ancaman kematian. Kematian dapat terjadi secara tiba-tiba ataupun tidak. Cara penanganan pada kematian mendadak dan kematian yang telah dipersiapkan (misalnya: pasien penyakit kronis) tentu juga berbeda. Pasien penyakit kronis dan keluarga akan dihadapkan pada fenomenaanticipatory grief. Terdapat tiga macam model dalam menghadapi permasalahan, yaituproblem-focused coping,emotion-focused coping, danreligious-focused coping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara strategi coping dananticipatory griefpada orangtua dari anak yang didiagnosis kanker sehingga diharapkan dapat menjadi pertimbangan pihak rumah sakit untuk menyediakan tenaga profesional yang secara khusus menangani mekanismecopingorangtua. Sampel penelitian ini berjumlah 55 orangtua yang memiliki anak dengan diagnosis kanker pada rentang usia tersebar antara 20-61 tahun. Sampel penelitian adalah orangtua dari anak dengan diagnosis kanker yang berada di ruang rawat inap Rumah Sakit Kanker Dharmais. Hasil yang didapat adalah adanya hubungan yang positif antaraemotion focused coping(r= 0,347, p< 0,05) danreligious focused coping(r= 0,289, p< 0,05) dengananticipatory grief, namun tidak terdapat hubungan padaproblem-focused coping.Katakunci:coping,anticipatory grief, penyakit kronis
Non-Hodgkins Lymphoma in Jakarta Harryanto Reksodiputro; Cosphiadi Irawan; Endang Hardjolukito
Indonesian Journal of Cancer Vol 5, No 3 (2011): Jul - Sep 2011
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.379 KB) | DOI: 10.33371/ijoc.v5i3.171

Abstract

Tujuan: Melihat karakteristik pasien Limfoma Non Hodgkin di Jakarta. Metode: studi retrospektif. Sampel adalah pasien Limfoma Non Hodgkin yang berobat di RS Cipto Mangunkusumo dan RSK Dharmais antara tahun 2004-2005.Hasil: Tujuh puluh delapan persen pasien memiliki usia kurang dari 60 tahun dengan gambaran mayoritas jenis kelamin laki-laki, stadium awal (60,8%) dan status performans yang baik (ECOG 0-1; 86,67%). Berdasarkan evaluasi terhadap paparan, didapati delapan puluh persen pasien tidak diketahui paparannya.Dari 153 pasien, 94 pasien diobati dengan kemoterapi regimen CHOP, namun hanya 51 pasien yang menyelesaikan minimal 6 siklus kemoterapi. Dilaporkan juga respon terhadap terapi adalah: remisi komplit (52,38%), remisi parsial (26,19%) dan respon minimal (14,2%).Pada kelompok pasien yang diobati dengan regimen kemoterapi CHOP, dilaporkan bahwa delapan puluh persen pasien berusia di bawah 60 tahun, memiliki stadium awal (stadium I-II; 74,47%) dan status performmans yang baik (ECOG I-II; 93,3%). Juga dilaporkan bahwa sembilan puluh persen pasien memiliki ? 1 keterlibatan ekstranodal dan kadar LDH normal (60%). Berdasarkan hasil patologi, dilaporkan lima puluh persen pasien memiliki gambaran patologi DLBCL (Diffuse Large B Cell L).Kesimpulan: Sebagian besar pasien Limfoma Non Hodgkin di Jakarta memiliki karakteristik klinis: usia di bawah 60 tahun dengan jenis kelamin laki-laki, stadium awal dan status performans yang baik. Pada kelompok pasien yang menjalani kemoterapi regimen CHOP juga dilaporkan karakteristik klinis yang sama. Lima puluh persen pasien yang menjalani kemoterapi regimen CHOP mencapai respon komplit setelah menjalani minimal 6 siklus kemoterapi.Katakunci: Limfoma Non Hodgkin, Performa studi, remisi
Terapi Sistemik Terkini pada Karsinoma Sel Ginjal Metastatik Dodi Hami Seno; Chaidir Arif Mochtar; Rainy Umbas
Indonesian Journal of Cancer Vol 5, No 3 (2011): Jul - Sep 2011
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (899.73 KB) | DOI: 10.33371/ijoc.v5i3.151

Abstract

Kurang lebih sepertiga pasien dengan karsinoma sel ginjal (KSG) telah mengalami metastasis pada saat pertama kali didiagnosis dan 40-50% akan mengalami metastasis jauh setelah diagnosis awal. Karsinoma sel ginjal resistan terhadap sebagian besar kemoterapi dan obat sitotoksik konvensional. Namun demikian, selama beberapa tahun terakhir pengobatan kanker ini menunjukkan kemajuan yang spektakuler karena berkembangnyatargeted therapybagi karsinoma sel ginjal metastatik (KSGm). Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menelaah tata laksana terkini KSGm. Hingga saat ini, terdapat enam obat yang telah disetujui oleh FDA dan beberapa asosiasi urologi internasional untuk digunakan sebagai terapi KSGm lini pertama dan kedua. Lini pertama terdiri dari sunitinib (progression-free survival, PFS, 11 bulan dibandingkan dengan 5 bulan pada IFN-?, danoverall survival, OS, 26,4 bulan dibandingkan dengan 21,8 bulan pada IFN-?), kombinasi bevacizumab dan IFN-? (PFS 10,2 bulan dibandingkan dengan 5,4 bulan pada kombinasi plasebo dan IFN-?, OS 23,3 bulan dibandingkan dengan 21,3 bulan pada kombinasi plasebo dan IFN- ?), pazopanib (PFS 9,2 bulan dibandingkan dengan 4,2 bulan pada plasebo), serta temsirolimus (OS 10,9 bulan dibandingkan dengan 7,3 bulan pada IFN-?), sedangkan lini kedua terdiri dari sorafenib (PFS 5,5 bulan dibandingkan dengan 2,8 bulan pada plasebo) dan everolimus (PFS 4,0 bulan dibandingkan dengan 1,9 bulan pada plasebo).Katakunci: Karsinoma sel ginjal metastatik terapi target, terapi sistemik
Micro-RNA dan Implikasinya pada Kanker Siti Boedina Kresno
Indonesian Journal of Cancer Vol 5, No 3 (2011): Jul - Sep 2011
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.209 KB) | DOI: 10.33371/ijoc.v5i3.159

Abstract

MikroRNA (miRNA) merupakan keluarga RNA yang tidak menyandi (non-coding RNA) yang berfungsi mengatur ekspresi gen pada jalur transduksi sinyal seluler. Ia dapat bersifat onkogen atau gen supresor tumor, tergantung mRNA sasarannya dan berfungsi sebagai modulator translasi dan stabilitas mRNA serta berpotensi mempengaruhi berbagai jalur proliferasi, diferensiasi, dan apoptosis sel. Kelainan pada miRNA, baik ekspresi berlebihan maupun delesi, dapat berpengaruh pada berbagai proses seluler di atas dan berakibat transformasi ganas. Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai jenis miRNA yang berperan pada keganasan telah dapat diidentifikasi, bahkan selain dalam jaringan tumor juga dapat diidentifikasi dan diukur kadarnya dalam serum dan cairan tubuh lain sebagaicirculatingmiRNA, sehingga di kemudian hari dapat digunakan sebagai biomarker non-invasif untuk diagnosis maupun prognosis dan pemantauan kanker.Katakunci : micro-RNA, cell-free-miRNA, regulator pasca-transkripsi
Terapi Hormonal Primer pada Penderita Kanker Prostat: Evaluasi Survival dan Faktor Prediksinya Johan -; Chaidir Arif Mochtar; Rainy Umbas
Indonesian Journal of Cancer Vol 5, No 3 (2011): Jul - Sep 2011
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.057 KB) | DOI: 10.33371/ijoc.v5i3.154

Abstract

Tujuan: Mengevaluasi efektivitas terapi hormonal secaraorchidectomydan medikamentosa sebagai pengobatan primer pada penderita kanker prostat dan faktor prediksi terhadapsurvivalkedua modalitas pengobatan tersebut.Materi dan metode: Kami mengumpulkan seluruh data penderita kanker prostat yang mendapatkan terapi hormonal primer, baik berupaorchidectomybilateral maupun medikamentosa di RSCM dan RSKD periode Januari 1995Desember 2008.Follow upterakhir sampai Juni 2010. Data pra-terapi seperti usia,stagingklinik, volume prostat, PSA,gradingtumor dari WHO, serta metastasis tulang dianalisis sebagai faktor prediksi 5 tahunsurvival.Hasil: dalam periode empat belas tahun terdapat 693 penderita kanker prostat di RSCM dan RSKD. Sebanyak 465 di antaranya mendapatkan terapi hormonal primer, yang selanjutnya dibagi 2 kelompok, yaitu kelompokorchidectomydan medikamentosa yang berjumlah masing-masing 251 dan 214 penderita. Angkasurvivallima tahun secara keseluruhan adalah 51%, sedangkan pada kelompokorchidectomydan medikamentosa masing-masing adalah 53,6% dan 48,7% (p=0,481). Faktor prediksisurvival5 tahun tidak ada yang bermakna pada kelompokorchidectomy, sedangkan pada kelompok medikamentosa PSA<20 dangradingtumor ? 2 memiliki angkasurvival5 tahun lebih baik secara bermakna.Kesimpulan: angkasurvivallima tahun pada kelompokorchidectomydan hormonal medikamentosa secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna. Pada kelompokorchidectomy, tidak ada parameter yang berhubungan secara bermakna dengan 5 tahunsurvival, sedangkan pada kelompok hormonal medikamentosa PSA saat diagnosis <20 ng/mL ataugradingtumor ? 2 akan mempunyaisurvival5 tahun lebih baik.Katakunci:orchidectomy, hormonal medikamentosa,survivallima tahun, PSA, tumorgrading.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2011 2011


Filter By Issues
All Issue Vol 17, No 3 (2023): September Vol 17, No 2 (2023): June Vol 17, No 1 (2023): March Vol 16, No 4 (2022): December Vol 16, No 3 (2022): September Vol 16, No 2 (2022): June Vol 16, No 1 (2022): March Vol 15, No 4 (2021): December Vol 15, No 3 (2021): September Vol 15, No 2 (2021): June Vol 15, No 1 (2021): March Vol 14, No 4 (2020): December Vol 14, No 3 (2020): September Vol 14, No 2 (2020): June Vol 14, No 1 (2020): March Vol 13, No 4 (2019): December Vol 13, No 3 (2019): September Vol 13, No 2 (2019): June Vol 13, No 1 (2019): March Vol 12, No 4 (2018): October-December Vol 12, No 3 (2018): July-September Vol 12, No 2 (2018): April-June Vol 12, No 1 (2018): Jan - Mar Vol 11, No 4 (2017): October- December 2017 Vol 11, No 3 (2017): July - September 2017 Vol 11, No 2 (2017): April - June Vol 11, No 1 (2017): Jan-Mar Vol 10, No 4 (2016): October - December 2016 Vol 10, No 3 (2016): July - September 2016 Vol 10, No 2 (2016): April - June 2016 Vol 10, No 1 (2016): Jan - Mar 2016 Vol 9, No 4 (2015): Okt - Des 2015 Vol 9, No 3 (2015): Jul - Sept 2015 Vol 9, No 2 (2015): April-Juni 2015 Vol 9, No 1 (2015): Jan - Mar 2015 Vol 8, No 4 (2014): Oct - Dec 2014 Vol 8, No 3 (2014): Jul - Sep 2014 Vol 8, No 2 (2014): April-Juni 2014 Vol 8, No 1 (2014): Jan - Mar 2014 Vol 7, No 4 (2013): Oct - Dec 2013 Vol 7, No 3 (2013): Jul - Sep 2013 Vol 7, No 2 (2013): Apr - Jun 2013 Vol 7, No 1 (2013): Jan - Mar 2013 Vol 6, No 4 (2012): Oct - Dec 2012 Vol 6, No 3 (2012): Jul - Sep 2012 Vol 6, No 2 (2012): Apr - Jun 2012 Vol 6, No 1 (2012): Jan - Mar 2012 Vol 5, No 4 (2011): Oct - Dec 2011 Vol 5, No 3 (2011): Jul - Sep 2011 Vol 5, No 2 (2011): Apr - Jun 2011 Vol 5, No 1 (2011): Jan - Mar 2011 Vol 4, No 4 (2010): Oct - Dec 2010 Vol 4, No 3 (2010): Jul - Sep 2010 Vol 4, No 2 (2010): Apr - Jun 2010 Vol 4, No 1 (2010): Jan - Mar 2010 Vol 3, No 4 (2009): Oct - Dec 2009 Vol 3, No 3 (2009): Jul - Sep 2009 Vol 3, No 2 (2009): Apr - Jun 2009 Vol 3, No 1 (2009): Jan - Mar 2009 Vol 2, No 4 (2008): Oct - Dec 2008 Vol 2, No 3 (2008): Jul - Sep 2008 Vol 2, No 2 (2008): Apr - Jun 2008 Vol 2, No 1 (2008): Jan - Mar 2008 Vol 1, No 4 (2007): Oct - Dec 2007 Vol 1, No 3 (2007): Jul - Sep 2007 Vol 1, No 2 (2007): Apr - Jun 2007 Vol 1, No 1 (2007): Jan - Mar 2007 More Issue