cover
Contact Name
Widya Lusi Arisona
Contact Email
lp2m.unita@gmail.com
Phone
+6285102481818
Journal Mail Official
lp2m.unita@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. tulungagung,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan
ISSN : 20879555     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan diterbitkan oleh Program Studi D3 Kebidanan, Universitas Tulungagung. Menerima artikel ilmiah tentang bidang ilmu kesehatan terutama kebidanan.
Articles 36 Documents
KEBIJAKAN/ REGULASI PEREDARAN MAKANAN (KHUSUSNYA PADA ANAK-ANAK) YANG MENGANDUNG GULA GARAM LEMAK (GGL) DALAM PENCEGAHAN MASALAH OBESITAS DAN PTM Dewi Ratna Sulistina Dewi
Kebidanan Vol. 8 No. 1 (2018): Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan
Publisher : Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.342 KB)

Abstract

ABSTRAKKegemukan dan obesitas dalam waktu yang lama, menyebabkan faktor risiko kumulatif penyakit tidak menular, seperti obesitas, hipertensi, diabetes mellitus (DM), dan stroke meningkat di semua lapisan populasi (semua lapisan sosial ekonomi), serta sebagai komplikasi.Upaya mengatasi masalah peningkatan prevalensi dan beban penyakit tidak menular (PTM) akibat kelebihan berat badan dan obesitas, memerlukan berbagai pendekatan / strategi, antara lain: a) Strategi Global tentang Pola Makan, Aktivitas Fisik dan Kesehatan, b) Strategi membuat anak kegemukan dan obesitas sebagai prioritas kolektif untuk Promosi Kesehatan / Tindakan Hidup Sehat, c) Program 1000 HPK, d) Identifikasi dini risiko obesitas pada anak, e) Meningkatkan ketersediaan pangan bergizi dan mengurangi ketersediaan, aksesibilitas dan pemasaran pangan yang tinggi dan minuman gula, garam dan lemak (GGL) untuk anak-anak, f) Program kesehatan sekolah, g) Mengukur dan melaporkan kemajuan kolektif dalam mengurangi kelebihan berat badan dan obesitas pada anak, belajar dari inisiatif yang berhasil, dan memodifikasi pendekatan yang sesuai. ABSTRACTOverweight and obesity for a long time, cause cumulative risk factors for non-communicable diseases, such as obesity, hypertension, diabetes mellitus (DM), and stroke to increase in all layers of the population (all socioeconomic levels), as well as complications.Efforts to overcome the problem of increasing prevalence and burden of non-communicable diseases (PTM) due to overweight and obesity, require various approaches / strategies, including: a) Global Strategy on Diet, Physical Activity and Health, b) Strategies to make children overweight and obese as a collective priority for Health Promotion / Healthy Living Actions, c) 1000 HPK Program, d) Early identification of the risk of obesity in children, e) Increase availability of nutritious food and reduce availability, accessibility and high marketing of food and sugar, salt and fat drinks ( GGL) for children, f) School health programs, g) Measuring and reporting collective progress in reducing overweight and obesity in children, learning from successful initiatives, and modifying approaches accordingly.
PENGARUH PENDAMPINGAN PEER EDUCATOR TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN KONDOM PADA WANITA PEKERJA SEKSUAL (WPS) DI GUNUNG BOLO KABUPATEN TULUNGAGUNG Ainun Hanifa Ainun
Kebidanan Vol. 8 No. 1 (2018): Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan
Publisher : Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.206 KB)

Abstract

ABSTRAKCara untuk mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS) dan Human Immunodefisiensi Virus (HIV) kepada Wanita Pekerja Seksual (WPS) dan mitranya adalah dengan perilaku penggunaan kondom. Penggunaan kondom bisa meningkat jika WPS memberikan konseling sebelum bertransaksi seksual. Konseling bisa diberikan oleh peer ducator yang berasal dari teman sebaya atau orang yang berada didekat lingkungannya yang dapat menjadi kekuatan serta mempengaruhi kesadaran menggunakan kondom.Desain penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan pretest-postest desain. Tehnik sampling menggunakan purposive sampling dengan uji statistik menggunakan pearson chi square.Hasil analisis bivariat dengan uji Pearson chi square didapatkan sebagian WPS yang dilakukan pendampingan oleh PE menggunakan kondom yaitu 11 (36.67%) dengan nilai p 0.065 artinya tidak ada pengaruh signifikan antara pendampingan PE terhadap penggunaan kondom pada WPS di Gunung Bolo.WPS tidak menggunakan kondom karena mereka mempunyai kendala yang berbeda seperti pendidikan yang masih rendah, umur >35 tahun dengan tujuan menjadi WPS untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga WPS pasrah dalam bertransaksi seksual dengan menurut pada pelanggan dalam pemakaian kondom. ABSTRACTThe way to prevent sexually transmitted infections (STIs) and human immunodeficiency virus (HIV) to female sex workers (FSW) and their partners is by using condoms. The use of condoms can increase if the FSW provides counseling before sexual intercourse. Counseling can be provided by peer ducators who come from peers or people near their environment who can be a strength and influence awareness of using condoms.Quasi-experimental research design with pretest-posttest design. The sampling technique used purposive sampling with statistical tests using Pearson chi square.The results of the bivariate analysis using the Pearson chi square test showed that most FSW assisted by PE used condoms, namely 11 (36.67%) with a p value of 0.065, meaning that there was no significant effect between PE mentoring on condom use in FSW in Mount Bolo.FSW did not use condoms because they had different obstacles, such as low education,> 35 years of age with the aim of becoming a FSW to meet their daily needs so that FSW gave up on sexual transactions according to the customer in using condoms.
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KONSUMSI JAMU TRADISIONAL SELAMA KEHAMILAN ernawati tri handayani erna
Kebidanan Vol. 8 No. 1 (2018): Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan
Publisher : Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.597 KB)

Abstract

ABSTRAKKebiasaan mengkonsumsi jamu tradisional pada kehamilan menjadi tradisi ibu hamil dibeberapa daerah, kebiasaan ini dapat menyebabkan kesulitan pada saat persalinan seperti ketuban keruh, menghambat kontraksi dan keguguran. Kurangnya pengetahuan tentang jamu tradisional bisa menyebabkan salah persepsi, sehingga masyarakat mempunyai anggapan bahwa penggunaan tanaman obat lebih aman dibandingkan obat sintesis (Utami, 2008).Desain penelitian deskriptif dengan variabel tunggal: tingkat pengetahuan ibu hamil tentang konsumsi jamu tradisional selama kehamilan. Sampel penelitian semua ibu hamil sejumlah 40 orang dengan tehnik sampling jenuh dengan analisa data dengan teknik diskriptif.Hasil penelitian pengetahuan pada tingkat tahu 30 responden (75%) punya pengetahuan dengan kriteria baik. Pada tingkat paham 21 responden (52,5%) mempunyai pengetahuan dengan kriteria kurang dan pada tingkat aplikasi, 31 responden (77,5%) mempunyai pengetahuan dengan kriteria kurang dan 22 responden (55%) mempunyai pengetahuan cukup tentang konsumsi jamu tradisional selama kehamilan.Hasil penelitian mencakup pengetahuan pada tingkat tahu, paham dan aplikasi dapat dijelaskan bahwa pendidikan sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan. Rendahnya pendidikan sangat berpengaruh terhadap penerimaan informasi dan daya serap informasi yang masuk apalagi informasi yang didapat bersifat baru perihal konsumsi minum jamu selama kehamilan ABSTRACTThe habit of consuming traditional herbal medicine during pregnancy has become a tradition of pregnant women in some areas, this habit can cause difficulties during childbirth such as cloudy membranes, inhibiting contractions and miscarriage. Lack of knowledge about traditional herbal medicine can lead to misperception, so that people assume that the use of medicinal plants is safer than synthetic drugs (Utami, 2008). Descriptive research design with a single variable: the level of knowledge of pregnant women about consumption of traditional herbal medicine during pregnancy. The sample of all pregnant women was 40 people with saturated sampling technique with data analysis with descriptive techniques. The results of the research on knowledge at the tofu level of 30 respondents (75%) had knowledge with good criteria. At the understanding level, 21 respondents (52.5%) had insufficient knowledge and at the application level, 31 respondents (77.5%) had insufficient knowledge of the criteria and 22 respondents (55%) had sufficient knowledge about consumption of traditional herbal medicine during pregnancy. The results of the study include knowledge at the level of knowledge, understanding and application. It can be explained that education greatly affects the level of knowledge. The low level of education greatlyaffects the acceptance of information and the absorption of incoming information, especially since the information is new regarding the consumption of herbal medicine during pregnancy
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN SIKAP WANITA USIA 19-45 TAHUN TERHADAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI DESA SIDEM KECAMATAN GONDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG Ernik Rustiana Ernik
Kebidanan Vol. 8 No. 1 (2018): Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan
Publisher : Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.418 KB)

Abstract

ABSTRAKPenderita kanker payudara sering mengeluh tidak merasakan tanda gejala permulaan, akibatnya mayoritas pasien melakukan pengobatan pada stadium lanjut. Factor inilah yang menyebabkan angka kematian pada kangker masih cukup tinggi. Tujuan penelitian mengetahui hubungan pengetahuan tentang kanker payudara dengan sikap wanita usia 19-45 tahun terhadap SADARI.Penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 Mei s/d 30 Juni 2017 . Pengetahuan sebagai variabel independen dan sikap sebagai variabel dependen. Desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi perempuan umur 19-45 tahun sejumlah 489 responden. Sampel 220 responden dengan teknik simple random sampling. Instrumen dengan kuesioner , diprosentase, analisis data menggunakan uji statistik chi-square dengan α=0.05Hasil penelitian diperoleh sebagian besar dari responden sebanyak 132 responden (60%) berpengetahuan baik tentang kanker payudara, sedangkan dari perhitungan pada skor T diperoleh sebagian besar dari responden yaitu 144 responden (65.45%) bersikap positif terhadap SADARI. Pada uji dengan statistik chi -square didapat p-value 0.001 sehingga Ho ditolak berarti ada hubungan antara pengetahuan tentang kanker payudara dengan sikap wanita terhadap SADARI.Pengetahuan yang dimiliki responden baik disebabkan pendidikan responden yaitu SMA sehingga mudah menerima dan memahami informasi. Pengetahuan yang baik didukung dengan social budaya yang maju membentuk sikap positif terhadap SADARI. ABSTRACTBreast cancer sufferers often complain that they don't feel any early signs or symptoms, as a result, the majority of patients undergo treatment at an advanced stage. This factor causes the mortality rate in cancer is still quite high. The research objective was to determine the relationship between knowledge about breast cancer and the attitudes of women aged 19-45 years towards SADARI.The research was conducted from 2 May to 30 June 2017. Knowledge as the independent variable and attitude as the dependent variable. The design used correlation analytic with cross sectional approach. The population in the study of women aged 19-45 years was 489 respondents. Sample 220 respondents using simple random sampling technique based on inclusion criteria. The research instrument used a questionnaire and then percentage, data analysis used the chi-square statistical test with α = 0.05The results obtained by most of the respondents as many as 132 respondents (60%) have good knowledge about breast cancer, while the calculation on the T score obtained most of the respondents, namely 144 respondents (65.45%) have a positive attitude towards BSE. In the test with the chi-square statistic, the p-value is 0.001 so that Ho is rejected, meaning that SADARI.The respondent's knowledge is good because the respondent's education is high school so it is easy to receive and understand information. Good knowledge is supported by advanced socio-culture to form a positive attitude towards SADARI.
KETERKAITAN STATUS GIZI DAN KADAR Hb BUMIL DI BPM ANA KAB. TULUNGAGUNG Nunik Ningtiyasari Nunik
Kebidanan Vol. 8 No. 1 (2018): Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan
Publisher : Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.377 KB)

Abstract

ABSTRAKSalah satu penyebab tidak langsung Angka Kematian Ibu (AKI) adalah anemia (Hemoglobin kurang dari 11 gr%). Anemia banyak dijumpai pada ibu hamil, bisa diukur dari lingkar lengan atas (LLA). Bila LLA <23,5 cm dikatakan KEK dan ibu hamil berisiko anemia. Angka kejadian anemia BPM ANA cukup tinggi.Pengukuhan kembali dilakukan pada bulan Desember 2016 di BPM ANA Kabupaten Tulungagung. Observasional bahwa penelitian, jenis dan desain bersifat analitik dan korelasional. Populasinya adalah ibu hamil di BPM ANA dengan kriteria eksklusi inklusi sehingga sampel sebanyak 35 responden, analisis Chi Square.Dari total 15 responden yang KEK, 13 (86,7%) mengalami anemia. Hasil analisis ada hubungan antara status gizi ibu hamil dengan kejadian anemia, nilai <α 0,05 maka Ho ditolak, artinya ada hubungan antara status gizi ibu hamil dengan kejadian anemia.Status gizi ibu dapat diukur dengan LLA. KEK pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia. Ternyata anemia selain karena kurangnya status gizi, juga disebabkan oleh pendidikan yang rendah. ABSTRACTOne indirect cause of Maternal Mortality Rate (MMR) is anemia (Hemoglobin less than 11 gr%). Anemia is often found in pregnant women, can be measured from the upper arm circumference (LLA). When LLA <23.5 cm is said KEK and pregnant women at risk of anemia.BPM ANA incidence of anemia is quite high.The reasert was conducted in December 2016 at BPM ANA District Tulungagung. Observasional that reseach, type and design was analytical and correlational. The population is pregnant women in at BPM ANA with inclusion exclusion criteria so that the sample counted 35 respondent, Chi Square analysis.From a total of 15 respondents who KEK, 13 (86.7%) had anemia. Result of analysis there was correlation between nutritional status in pregnant mother with the incidence of anemia, value <α 0.05 then Ho is rejected, meaning there is relationship between nutritional status in pregnant women with the incidence of anemia.Maternal nutritional status can be measured using LLA. SEZ in pregnant women can cause anemia. It turned out that anemia in addition to the lack of nutritional status, also caused by low education
SIKAP IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG IMUNISASI TT DI PBM JOHANA WIDIJATI, Amd. Keb KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN TULUNGAGUNG Widya Lusi Arisona Lusi
Kebidanan Vol. 8 No. 1 (2018): Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan
Publisher : Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.255 KB)

Abstract

ABSTRAKTetanus Toxoid merupakan penyakit infeksi yang akut dan kadang fatal yang disebabkan oleh Neurotoksin (Tetanus Spasmin) yang dihasilkan oleh Clostridium Tetani. Penyakit Tetanus Toxoid dapat dicegah dengan melakukan imunisasi TT pada ibu hamil Trimester I atau sebelum usia kehamilan 32 minggu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap ibu primigravida tentang imunisasi TT.Penelitian dilaksanakan pada tanggal 21 September - 9 Oktober 2017. Jenis penelitian yang digunakan observasional, desain penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh ibu primigravida yang datang di PMB Johana Widijati Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung dengan jumlah sampel 15 ibu primigravida dengan teknik accidental sampling.Hasil: sebagian besar dari responden mempuyai sikap unfavourable tentang imunisasi TT, yaitu sebanyak 8 (53%) dari total 15 responden.Sikap responden tentang imunisasi TT yang unfavourable dilatarbelakangi tingkat pendidikan responden yang rendah, tingkat kematangan umur yang tidak sejalan dengan kematangan dalam bersikap, kurangnya informasi, serta kurangnya sumber-sumber informasi dalam memberikan penyuluhan dan sosialisasi tentang imunisasi TT. Jadi tingkat pendidikan, umur, informasi dan sumber informasi merupakan faktor keterkaitan terhadap sikap unfavourable responden. ABSTRACTATTITUDES OF MOTHER PRIMIGRAVIDA ABOUT TETANUS TOXOID IMMUNIZATION AT INDEPENDENT PRACTICE MIDWIVES JOHANA WIDIJATI, Amd. Keb KAUMAN DISTRICT TULUNGAGUNG REGENCYTetanus Toxoid is an acute and sometimes fatal infectious disease caused by Neurotoxin (Tetanus Spasmin) produced by Clostridium Tetani. Tetanus Toxoid disease can be prevented by carrying out TT immunization in trimester I pregnant women or before 32 weeks of gestation. The purpose of this study was to determine the attitudes of primigravida mothers about TT immunization.The research was conducted on September 21 – October 9, 2017. The type of research used was observational, descriptive research design. The study population was all primigravida mothers who came to Independent Practice Midwives Johana Widijati, Kauman District, Tulungagung Regency with a total sample of 15 primigravida mothers using accidental sampling technique.Results: that most of the respondents had unfavorable attitudes about TT immunization, as many as 8 (53%) of a total of 15 respondents.The respondent's attitude about unfavorable TT immunization is motivated by the background of the respondents' low education level, age maturity level that is not in line with maturity in attitude, lack of information, and lack of information sources in providing counseling and socialization about TT immunization. So the level of education, age, information and sources of information are related factors to the unfavorable attitude of respondents
PENGARUH SIKAP IBU BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PRODI D3 KEBIDANAN UNIVERSITAS TULUNGAGUNG Ainun Hanifa Ainun
Kebidanan Vol. 8 No. 2 (2018): Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan
Publisher : Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.124 KB)

Abstract

ABSTRAKAir susu ibu (ASI) merupakan cairan yang diproduksi oleh payudara ibu sebagai makanan paling baik dan cocok untuk bayi. Didalam ASI terkandung semua kebutuhan gizi yang diperlukan bayi pada enam bulan awal. Berbagai penelitian yang telah dilakukan didapatkan salah satu kendala dalam pemberian ASI ekslusif adalah ibu yang sedang bekerja.Jenis penelitian ini menggunakan metode observasional dengan kohort prospektif. Teknik sampel dengan Total sampling. Penelitian dilakukan di PRODI D3 Kebidanan Universitas Tulungagung. Analisa data diuji dengan chi-square.Hasil penelitian didapatkan ada peng pemberian ASI ekslusif (P = 0,027). Sikap seseorang yang negatif akan membuat perilaku pemberian ASI juga negatif dan sikap yang positif dalam memberikan ASI akan membuat perilaku pemberian ASI Eksklusif juga menjadi positif. ABSTRACTBreast milk is the liquid produced by the mother's breast as the best and suitable food for the baby. Breast milk contains all the nutritional needs a baby needs in the first six months. Various studies that have been conducted found that one of the obstacles in exclusive breastfeeding is mothers who are working.This type of research uses an observational method with a prospective cohort. Sample technique with total sampling. The research was conducted at D3 Midwifery Study Program, University of Tulungagung. Data analysis was tested by chi-square.The results showed that there was exclusive breastfeeding (P = 0.027). A negative person's attitude will make breastfeeding behavior negative and a positive attitude in breastfeeding will make exclusive breastfeeding behavior also positive.
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA PENYIMPANAN ASI PADA IBU BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS SUKORAME KOTA KEDIRI Anita Dwi Agustinasari Anita
Kebidanan Vol. 8 No. 2 (2018): Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan
Publisher : Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.044 KB)

Abstract

ABSTRAKASI merupakan makanan utama pada bayi, dimana kurangnya target cakupan ASI menjadi masalah tersendiri bagi ibu dan bayi. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan ibu tidak bisa memberikan ASI secara eksklusif, dimana salah satu faktor penyimpanan ASI perah yang salah dapat membuat bayi tidak mendapatkan nutrisi dengan baik. Tujuan penelitian untuk mengetahui analisis faktor yang memengaruhi cara penyimpanan ASI pada ibu bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Sukorame Kota Kediri tahun 2013. Metode penelitian menggunakan analitik korelasional, populasi bayi usia 0-6 bulan pada bulan september-februari 2014 yaitu 34, dengan teknik simple random sampling sebesar 25. Analisis data menggunakan analisis bivariate Spearman’s Rank dan multivariate regresi logistic. Hasil penelitian didapatkan hampir setengah responden memiliki pengetahuan cukup terdapat 13 responden (52%), bahwa hampir setengah responden berpendidikan menengah 14 (56%) terdapat bahwa hampir setengah responden pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yaitu 15 (60%) sebagian sebagian besar terdapat 14 repsonden (56%) jarang mendapat informasi. Hasil bivariate pengetahuan dengan ɑ = 0,05 dan Pvalue = 0,007, pendidikan dengan ɑ = 0,05 dan Pvalue = 0,043, pekerjaan dengan ɑ = 0,05 dan Pvalue = 0,038 media informasi dengan ɑ = 0,05 dan Pvalue = 0,049. Hasil analisis multivariate variabel independen yaitu pengetahuan secara statistik dengan ɑ = 0,185 OR = 5,109 media infomasi ɑ = 0,703 dengan OR = 1,460 yang artinya tidak ada hubungan yang mempengaruhi cara penyimpanan ASI. Banyaknya faktor yang mempengaruhi cara penyimpanan ASI membuat petugas kesehatan harus lebih intensif lagi dalam memberikan penyuluhan dan mengkaji hambatan yang dihadapi ibu saat menyusui sehingga ibu dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya tanpa ada masalah. ABSTRACTBreast milk is the main food for babies, where the lack of target milk coverage is a problem for mothers and babies. This is influenced by several factors that cause the mother to not be able to give breast milk exclusively, where one of the factors in the storage of breast milk that is wrong can make the baby not get nutrition properly. The research objective was to determine the analysis of factors affecting how breastmilk was stored in infants aged 0-6 months at the Sukorame Public Health Center, Kediri City in 2013. The research method used correlational analysis, the infant population aged 0-6 months in September-February 2014 was 34, with simple random sampling technique of 25. Data analysis using bivariate Spearman's Rank analysis and multivariate logistic regression. The results showed that almost half of the respondents had sufficient knowledge, there were 13 respondents (52%), that almost half of the respondents had a secondary education 14 (56%), it was found that almost half of the respondents worked as housewives, namely 15 (60%), most of them were 14 respondents. (56%) rarely received information. The results of bivariate knowledge with ɑ = 0.05 and Pvalue = 0.007, education with ɑ = 0.05 and Pvalue = 0.043, jobs with ɑ = 0.05 and Pvalue = 0.038 information media with ɑ = 0.05 and Pvalue = 0.049. The result of multivariate analysis of the independent variable is statistical knowledge with ɑ = 0.185 OR = 5.109 information media ɑ = 0.703 with OR = 1.460, which means that there is no relationship that affects how breast milk is stored. The number of factors that affect how breast milk is stored makes health workers more intensive in providing counseling and assessing the obstacles faced by mothers while breastfeeding so that mothers can provide exclusive breastfeeding to their babies without any problems.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG CARIES GIGI PADA ANAK USIA 6 - 12 TAHUN DI SDN 1 TUGU KECAMATAN SENDANG TULUNGAGUNG Sandra Dewi Sitaresmi Sandra
Kebidanan Vol. 8 No. 2 (2018): Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan
Publisher : Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.785 KB)

Abstract

AbstrakKesehatan gigi dan mulut anak sangatlah penting karena dapat mempengaruhi status kesehatan anak itu sendiri. Karena apabila tidak dipeliharanya gigi anak tersebut dan menyebabkan penyakit pada gigi termasuk carries gigi dan plak gigi. Anak merupakan kelompok umur yang rentan terhadap penyakit. Anak yang memiliki masalah kesehatan gigi dan mulutnya dapat terganggu kualitas hidupnya, padahal anak merupakan aset bangsa untuk pembangunan di masa yang akan datang (Kantohe, Wowor, & Gunawan, 2016). Orang tua dalam hal ini mempunyai peran yang cukup besar di dalam mencegah terjadinya penyakit gigi pada anak. Karena pengetahuan yang dimiliki orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang caries pada anak usia 6-12 tahun di SDN 1 Tugu Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagug 2018. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan jumlah populasi 30 orang. Tehnik pengambilan sample dengan total sampling. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 7 Juni 2018 dengan cara melakukan observasi pada ibu anak usia 6-12 tahun dengan lembar checklist. Hasil diperoleh gambaran pengetahuan ibu tentang caries gigi pada anak usia 6 - 12 tahun di SDN 1 Tugu Kecamatan Sendang Tulungagung dengan kategori baik sebanyak 8 orang (26.7%),kategori sedang sebanyak 12 orang (40%), sedangkan kategori buruk sebanyak 10 orang (33.3%). AbstractThe health of the child's teeth and mouth is very important because it can affect the health status of the child himself. Because if the child's teeth are not maintained and cause diseases of the teeth including dental carries and dental plaque. Children are an age group prone to disease. Children who have dental and oral health problems can be disturbed by their quality of life, even though the child is an asset of the nation for future development (Kantohe, Wowor, & Gunawan, 2016). Parents in this case have a considerable role in preventing the occurrence of dental diseases in children. Because the knowledge that parents have is very important in underlying the formation of behaviors that support or do not support the cleanliness of the child's teeth and mouth. The purpose of this study was to find out the picture of mother's knowledge about caries in children aged 6-12 years at SDN 1 Tugu Sendang Subdistrict Tulungagug 2018. This type of research is descriptive research with a population of 30 people. Sampling techniques with total sampling. The research was conducted starting on June 7, 2018 by making observations on mothers of children aged 6-12 years with checklist sheets. The results obtained an overview of maternal knowledge about dental caries in children aged 6 - 12 years at SDN 1 Tugu Sendang Tulungagung sub-district with a good category of 8 people (26.7%), a moderate category of 12 people (40%), while the bad category of 10 people (33.3%).
PENURUNAN ANGKA KEJADIAN DIARE DENGAN MENYUSUI : Literature Review SITI SUCIATI SUCI
Kebidanan Vol. 8 No. 2 (2018): Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan
Publisher : Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.155 KB)

Abstract

ABSTRAKBanyak keuntungan yang didapat dari pemberian ASI, beberapa diantaranya tercermin dari angka kejadian diare, infeksi saluran pernafasan dan infeksi lainnya yang lebih rendah, serta angka kematian akibat penyakit ini pada bayi yang disusui lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang tidak disusui. WHO merekomendasikan ASI menjadi satu-satunya makanan bagi bayi selama enam bulan pertama kehidupan bayi, dan penggunaannya dianjurkan sampai usia 24 bulan atau lebih, tetapi dikombinasikan dengan makanan lain.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, berdasarkan tinjauan pustaka integratif dengan tujuan untuk mengetahui penelitian terkait manfaat ASI dalam menurunkan angka kasus diare pada balita. .Terdapat 11 penelitian terpilih yang menunjukkan pentingnya ASI dalam pencegahan dan perlindungan terhadap diare pada anak di bawah 6 bulan, terutama pada anak yang mendapat ASI eksklusif. Kesimpulan dari artikel review ini adalah diharapkan kebijakan kesehatan masyarakat lebih mengarah pada konteks masing-masing daerah, untuk mengurangi permasalahan terkait penyapihan dini ASI. There are many advantages of breastfeeding, some of which are reflected in the lower number of cases of diarrhea, respiratory tract infections and other infections, as well as lower mortality rates from this disease in breastfed babies compared to babies who are not breastfed. WHO recommends breast milk to be the only diet for infants during the first six months of a baby's life, and its use is recommended until 24 months of age or more, but combined with other foods.The type of research used in this study is a descriptive study, based on an integrative review of the literature with the aim of identifying a study related to the benefits of breastfeeding in reducing the number of cases of diarrhea in children under 2 years of age ..There are 11 selected studies showing the importance of breastfeeding in prevention and protection against diarrhea in children under 6 months, especially among children who are exclusively breastfed. The conclusion of this review article is that it is hoped that public health policies will be more directed to the context of each region, to reduce problems involving early weaning of breast milk.

Page 1 of 4 | Total Record : 36