cover
Contact Name
Jimmy Rungkat
Contact Email
jimmyrungkat@pat.ac.id
Phone
+6281332927959
Journal Mail Official
redaksi.amata@gmail.com
Editorial Address
Jl. C. Heatubun Kwamki Baru Timika - Papua (99910)
Location
Kab. mimika,
P a p u a
INDONESIA
Jurnal Sosial dan Teknologi Terapan Amata
Published by Politeknik Amamapare
ISSN : 28287959     EISSN : 28285328     DOI : https://doi.org/10.55334/sostek.v1i2
Fokus dan Ruang Lingkup Jurnal Sosial dan Teknologi Terapan Amata mempublikasi hasil penelitian MASALAH-MASALAH SOSIAL dalam kajian bidang ilmu: Sosial, Politik, Agama, Hukum, Manajemen, Pendidikan, Teknologi Terapan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2023)" : 6 Documents clear
Partisipasi Politik Warga Kampung Mawokauw Jaya Distrik Wania Kabupaten Mimika Pada Pemilu Tahun 2019 Jimmy Rungkat; Theresia Yunie Puspita; Nely Salu Padang; Budiono; Blasius Narwadan
Jurnal Sosial dan Teknologi Terapan AMATA Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Politeknik Amamapare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55334/sostek.v2i1.57

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kuat atau lemahnya partisipasi politik warga kampung Mawokauw Jaya Distrik Wania Kabupaten Mimika pada pelaksanaan Pemilu 2019. Melalui metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif menggunakan teknik kuesioner dan wawancara mendalam diperoleh hasil bahwa warga kampung Mawokauw Jaya telah memiliki partisipasi politik namun dalam tingkatan paling rendah yakni pemberian suara (voting) pada saat Pemilu dilaksanakan. Di samping itu, masih ada sebagian kecil masyarakat yang tidak menggunakan hak suaranya karena didasarkan pada tiga faktor penting yakni jarak TPS yang jauh dari tempat domisili, warga yang tidak datang ke TPS karena namanya tidak terdaftar, dan warga tidak menerima undangan. Alasan mendasar dari fakta tersebut karena KPU sebagai penyelenggara Pemilu sangat minim dan belum dilakukan secara menyeluruh hingga ke tingkat RT terkait sosialisasi tentang pelaksanaan Pemilu atau Pilkada.
Evaluasi Teknis Geometri Jalan Angkut Dan Produksi Alat Mekanis Pada Pengupasan Overburden Pit Angsana Cv. Mitra Anugerah Sejahtera Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan Marcia Rikumahu; Micky Kololu
Jurnal Sosial dan Teknologi Terapan AMATA Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Politeknik Amamapare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55334/sostek.v2i1.58

Abstract

CV Mitra Anugerah Sejahtera adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang pertambangan batubara yang mempunyai wilayah konsesi di Pit Angsana, Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan . Sistem penambangan batubara yang dilakukan adalah system tambang terbuka (surface mining) dengan cara membuat lubang bukaan (open pit mining) yang selanjutnya membawa lapisan tanah penutup (overburden) ketempat atau daerah yang telah ditambang disebut back filling. Kegiatan penambangan dilakukan dengan alat mekanis yaitu alat muat Komatsu PC 300 LC-7 dengan kapasitas bucket 1,8 m3 berpasangan dengan alat angkut CWB 520 HDNA dengan kapasitas bak 6,03 m3 sedangkan alat muat Komatsu PC 400 LC-8 dengan kapasitas bucket 2,2 m3 berpasangan dengan alat angkut Nissan Scania P380 dengan kapasitas bak 7,14 m3. CV Mitra Anugerah Sejahtera merencanakan target produksi sebesar 50.000 ton batubara/bulan dengan Striping Rasio sebesar 1: 4 pengupasan overburden adalah sebesar 110.000 bcm. Masalah yang dihadapi adalah teknis perencanaan awal tidak sesuai dengan teknis yang sementara berjalan dalam kegiatan penambangan yang ditetapkan kepada pihak kontraktor. Sehingga Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengevaluasi geometri jalan angkut,dan produksi alat mekanis yang dibutuhkan untuk mencapai target produksi. Formula teoritis yang diterapkan adalah untuk perhitungan geometri jalan angkut menggunakan persamaan Aasho Manual Rural High Way Design dan untuk menghitung produksi alat mekanis menggunakan persamaan PartantoProdjosumarto. Dari perhitungan data yang dilakukan diperoleh hasil produksi untuk alat mekanis yang digunakan yaitu: Alat Muat Excavator Komatshu PC.400LC-8 yaitu 136.125,6 m3/Bulan dengan jumlah alat 1 unit, Alat Angkut Dump Truck Nissan Scania yaitu 25.807,6 m3/Bulan, dengan jumlah alat 4 unit, Alat Muat Excavator Komatshu PC.300LC-7 yaitu 111.909,2 m3/Bulan dengan jumlah alat yaitu 1 unit, sedangkan Jumlah Alat Angkut Dump Truck CWB unit yaitu 18.613,8 m3/Bulan dengan jumlah alat yaitu 6 unit.
Studi Kestabilan Terowongan Menggunakan Metode Numerik Berdasarkan Data Pemantauan Di Lokasi Tambang Emas Bawah Tanah Micky Kololu; Marcia V Rikumahu; Resti Limehuwey
Jurnal Sosial dan Teknologi Terapan AMATA Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Politeknik Amamapare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55334/sostek.v2i1.59

Abstract

Pemantauan perpindahan yang terjadi pada kegiatan penggalian dilakukan secara berkala atau periodik waktu tertentu agar memperoleh data dengan riwayat yang baik, dan dapat memberikan informasi yang dapat digunakan untuk memvalidasi keberlanjutan kegiatan penggalian. Pemantauan perpindahan dilakukan untuk mengetahui informasi tentang besar, arah dan kecepatan perpindahan sehingga dapat memprediksi suatu lubang bukaan berada dalam kondisi aman atau tidak aman. Nilai-nilai besar dan arah perpindahan serta kecepatan perpindahan dari hasil monitoring nantinya dapat dijadikan referensi untuk pembukaan stope selanjutnya. Monitoring yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan alat total station reflektorless pada stope yang aktif. Pengukuran deformasi menggunakan total station reflektorless merupakan salah satu metode yang sedang dikembangkan untuk memudahkan kegiatan monitoring terowongan tambang bawah tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati besar, arah dan kecepatan perpindahan pada area sill drift aktif. Hasil perpindahan yang diperoleh dari pengukuran kemudian di bandingkan dengan hasil yang diperoleh dari Permodelan numerik menggunakan metode elemen hingga. Rasio tegangan In Situ (K) yang digunakan dalam model adalah K = 1,2. Hasil analisis kecepatan perpindahan yang terjadi pada setiap titik pengamatan memiliki nilai kecepatan perpindahan < 1 mm/hari. Berdasarkan kriteria yang diberikan oleh Zhenxiang dan PTFI, nilai kecepatan perpindahan yang terjadi dikategorikan berada dalam kondisi stabil dan relatif stabil.
FAKTOR PENYEBAB AKIBAT DAN UPAYA PENANGGULANGAN OVERKAPASITAS DI RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS II B KUPANG Yunita Inory Koy; Marvey J. Dangeubun
Jurnal Sosial dan Teknologi Terapan AMATA Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Politeknik Amamapare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55334/sostek.v2i1.63

Abstract

Pidana sebagai alat yang digunakan penguasa (Hakim) untuk memperingatkan mereka yang telah melakukan suatu perbuatan yang tidak dapat dibenarkan oleh Hukum. Pelaksanaan sistem pemasyarakatan di Rumah Tahanan Negara (RUTAN)  dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor. 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan melalui perawatan dan pelayanan Tahanan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 58 tahun 1999 tentang Syarat-syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Wewenang, Tugas ddan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan.   Oleh karena itu, yang menjadi permasalahan pokok adalah apa yang menjadi Faktor penyebab, Akibat dan Upaya penanggulangan Over Kapasitas di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas II B Kupang.Metode penulisan yang penulis pakai dalam penelitian ini adalah penelitian Hukum Empiris, yaitu penelitian yang dilakukan oleh penulis data yang dipeoleh langsung dari lapangan, yang mengkonsepkan hukum sebagai suatu gejala empiris yang dapat diamati didalm kehidupan nyata.Hasil penelitian menunjukan bahwa hal yang menjadi faktor utama terjadinya over kapasitas di Rumah Tahanan Negara (RUTAN) Klas II B Kupang yaitu Banyaknya Tahanan Tindak Pidana Khusus ( Tipikor) dari Tiap Kabupaten/Kota se-NTT yang  langsung di kirim ke Rutan Klas II B Kupang untuk menjalani masa persidangan dan penahanannya, sedangkan yang menjadi dampak dari Overkapasitas yaitu timbulnya kekerasan atau geseekan antara personil penjagaan dan  warga binaan atau pun warga binaan dan warga binaan dalam Rumah Tahanan Klas II B Kupang sendiri karena kurangnya personil penjagaan yang harus memantau setiap aktifitas para warga binaan. Dan upaya penanggulangan yang dilakukan yakni  di tambahnya personil penjagaan dalam tiap regu personil penjagaan dan menerapkan sistem pembinaan yang hampir setara dengan sistem pembinaan bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan. Penjatuhan pidana terhadap pelaku kejahatan, yang berlandaskan pada teori pemidaan relatif yang mempunyai tujuan untuk mencapai manfaat dalam melindungi masyarakat dan menuju kesejahteraan masyarakat. Perlu dibuatnya sebuah program yang lebih jelas tentang penempatan Tahanan yang sesuai dengan tindak pidananya sehingga dapat tahanan rumah atau pun tahanan kota untuk menanggulangi overkapasitas yang terjadi di Rumah Tahanan Negara Klas II B Kupang.
Perlindungan Hukum Terhadap Dokter Yang Melakukan Komunikasi Dengan Rekan Sejawat Melalui Media Sosial Untuk Kepentingan Rencana Tindak Lanjut Diagnosa Penanganan Pasien Di Rumah Sakit Mitra Masyarakat Timika Papua Maria Florida Kotorok
Jurnal Sosial dan Teknologi Terapan AMATA Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Politeknik Amamapare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55334/sostek.v2i1.64

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang  melatarbelakangi dokter melakukan komunikasi dengan rekan sejawat melalui media sosial dan bagaimana perlindungan hukum bagi dokter yang melakukan komunikasi dengan rekan sejawat melalui media sosial untuk kepentingan rencana tindak lanjut diagnose penanganan pasien di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM). Penelitian ini merupakan jenis yuridis empiris, yaitu mengkaji ketentuan hukum yang berasal dari data sekunder,yang terdiri yang terdiri dari tiga bahan hukum yaitu bahan hukum primer,sekunder, dan tersier. Data primer diperoleh dari penelitian lapangan yaitu subyek penelitian dengan menggunakan teknik deep interview. Analisa data menggunakan metode kualitatif dan hasil analisa dijelaskan dengan metode deskriptif. Lokasi penelitian di RSMM Timika Papua. Berdasarkan analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa komunikasi antara dokter dengan rekan sejawat di RSMM bertujuan untuk kepentingan konsultasi dan rujukan medik. Alasan dokter umum dan dokter spesialis melakukan komunikasi dengan rekan sejawat melalui media sosial di RSMM adalah untuk kepentingan efisiensi waktu, live saving, dan komunikasi lebih efektif. Alasan dokter umum melakukan komunikasi dengan rekan sejawat yang berada diluar kota Timika karena tidak percaya diri,ragu-ragu dalam menegakkan diagnose atau treatmen lebih lanjut pada pasien dan karena RSMM tidak mempunyai Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) penyakit Telinga Hidung Tenggorokan dan DPJP penyakit kulit. Sedangkan alasan dokter spesialis melakukan komunikasi dengan rekan sejawat yang berada diluar kota Timika yaitu karena tidak percaya diri dan ragu-ragu dalam menegakkan diagnose pasien.Perlindungan Hukum bagi dokter yang melakukan komunikasi dengan rekan sejawat melalui media sosial di RSMM belum memadai didasarkan pada hasil temuan di RSMM bahwa belum ada aturan khusus yang mengatur tentang komunikasi dokter dengan rekan sejawat melalui media sosial untuk kepentingan rencana tindak lanjut penanganan pasien.
Analisis Komitmen Organisasi Mama-Mama Papua Anggota Kelompok Aimopuramo Kampung Pigapu Kabupaten Mimika Theresia Yunie Puspita
Jurnal Sosial dan Teknologi Terapan AMATA Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Politeknik Amamapare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55334/sostek.v2i1.74

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komitmen organisasi mama-mama Papua di dalam kelompok Aimopuramo kampung Pigapu Kabupaten Mimika. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui teknik pengumpulan data trianggulasi sumber ditemukan hasil bahwa mama-mama Papua di kelompok Aimopuramo memiliki komitmen organisasi afektif yang rendah, komitmen organisasi normative yang tinggi, dan komitmen organisasi continuity yang masih rendah. Anggota dengan komitmen organisasi normative yang tinggi akan tetap bertahan dalam organisasi karena merasa harus melakukan kewajiban yang sudah menjadi tanggung jawabnya atas hak yang telah di berikan oleh organisasi. Anggota akan bertindak sesuai dengan tujuan dan keinginan organisasi, yang merupakan balasan anggota atas hak yang telah diterimanya dari kelompok. Hal ini dikarenakan komitmen organisasi normative didasarkan pada pendekatan obligation yaitu komitmen secagai tekanan normative yang diinternalisasikan kepada anggota agar anggota bertindak sesuai dengan visi, misi dan tujuan dari organisasi.

Page 1 of 1 | Total Record : 6