cover
Contact Name
Rochmat
Contact Email
jurnaltechnoump17@gmail.com
Phone
+62281636751
Journal Mail Official
jurnaltechnoump17@gmail.com
Editorial Address
Jl. KH. Ahmad Dahlan, PO BOX 202 Purwokerto 53182 Kembaran Banyumas Telp : (0281) 636751
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Techno
ISSN : 14108607     EISSN : 25799096     DOI : 10.30595/techno
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) adalah jurnal ilmu teknik yang terbit dua kali dalam satu tahun yaitu April dan Oktober. Tujuan penerbitan jurnal techno adalah mempublikasikan hasil penelitian, ide dan karya terbaru ilmu teknik. Scope ruang lingkup jurnal techno meliputi: Clean Energy Technology, Catalyst and Reaction Engineering, Environmental and Safety Technology, Food and Bioprocess Engineering, Fundamental of Chemical Engineering and Applied Chemistry, Industrial Chemical Engineering, Material Science and Engineering, Process and Control Engineering, Separation and Purification Technology, Structural Engineering, Construction Engineering, Material Engineering, Water Resources Engineering, Environmental Engineering, Municipal or Urban Engineering, Transportation Engineering, Forensic Engineering, Geotechnical Engineering, Design Research considers the processes of shaping and making of places, Power System and Information Technolog, Industrial electronics, Sensors, Micro-machines and Robotics, Biomedical Electronics, Electronics and Electrical Engineering, Photonics and Optoelectronics, Wireless/Mobile Communication and Computing, Industrial electronics, Mechatronica, Signal processing, Image Processing, Network Security and Cryptography, Parallel and Distributing Computing, High-Performance Computing, Autonomic and Trusted Computing, Software Engineering and Knowledge Engineering, Artificial Intelligence and Machine Learning, Knowledge Discovery and Data Mining, Virtual Reality and Visualization, Biomedical Informatics and Computation, Information and Its Technical Education, Mobile and Ubiquitous Computing, Analytical smart big data.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 21, No 1 (2020): Techno Volume 21 No.1 April 2020" : 7 Documents clear
Pemanfaatan Biogas Sebagai Sumber Alternatif Tenaga Listrik Di BBPTU HPT Baturraden Gema Romadhona; Winarso Winarso; Akhmad Mukholik
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Vol 21, No 1 (2020): Techno Volume 21 No.1 April 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/techno.v21i1.6885

Abstract

Kebutuhan energi listrik setiap tahun selalu meningkat, sedangkan cadangan sumber energi listrik yang tidak dapat diperbaharui semakin menipis dan akan habis seperti batubara, minyak bumi, dan gas alam. Pembakaran langsung batubara akan dihasilkan gas CO2 yang menimbulkan pencemaran udara, serta polutan radioaktif yang dapat meningkatkan paparan radioaktivitas alam. Oleh karena itu perlu adanya kreatifitas dalam menggunakan sumber daya alam untuk menghasilkan listrik yang ramah lingkungan serta dapat dipebaharui. Pada penelitian ini, peneliti meneliti biogas yang berasal dari feses Sapi Perah jenis FH (Friesian Holstein). Biogas ini memiliki banyak keunggulan yaitu dapat diperbaharui, mengurangi pencemaran udara, emisi gas rumah kaca, dan pemanasan global, karena gas metan (CH4) yang dihasilkan dari feses Sapi masuk ke degester kemudian dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik. Parameter yang diukur adalah berapa besar energi listrik yang dapat dihasilkan dari feses Sapi. Dalam sehari dengan jumlah 232 Sapi menghasilkan feses basah 6.960 kg, digunakan untuk biogas terbentuk 125,28 m3 biogas yang dapat menghasilkan 8070,12 Watt. Energi listrik yang dihasilkan masih hanya digunakan untuk penerangan.
Pengaruh Jumlah Siklum HEM (High Energy Milling) Pada Karakteristik MFC (Microfibrillated Cellulose) Dari Sekam Padi Anwar Maruf; Neni Damajanti
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Vol 21, No 1 (2020): Techno Volume 21 No.1 April 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/techno.v21i1.5387

Abstract

MFC merupakan selulosa yang sudah mengalami proses lanjut yaitu refinerdan homogenizer sehingga ukurannya berskala nanometer (nm). Proses pembuatanMFC dapat dilakukan secara mekanik, yaitu dengan memanfaatkan refiner, highpressure homogenizer dan gelombang ultrasonic. Selain dengan metode mekanik,pembautan MFC juga dapat dilakukan dengan metode enzimatis. MFC dapatdigunakan sebagai komposit pada berbagai bidang seperti industri makanan, cat,kosmetik dan medis. Pemanfaatan selulosa sekam padi dalam pembuatan MFC belumbanyak dilakukan. Proses penting dalam pembuatan MFC sekam padi adalah prosesdelignifikasi untuk menghilangkan lignin dan silika, proses bleaching dan prosespenggilingan. Pada penelitian ini akan dikaji pengaruh konsentrasi hydrogenperoksida, temperature bleaching dan waktu penggilingan. Optimasi variabel dapatdilakukan dengan menggunakan Response Surface Metodology (RSM). Hasilpenelitian menunjukkan kondisi optimum untuk proses delignifikasi adalah padaperbandingan volume/berat sekam sebesar 9, konsentrasi H2O2 1,5% dan pH 11,5.Variabel yang signifikan terhadap kadar lignin adalah diketahui yang signifikanterhadap kadar lignin adalah pH (linier), rasio V/w (kuadratik), konsentrasi H2O2(kuadratik) dan pH (kuadratik). Proses HEM sangat berpengaruh pada karakteristikMFC. Semakin banyak siklus HEM, maka gugus aktif MFC akan semakin banyak.
Pengaruh Penggunaan Filler Pasir Besi Dan Semen Dalam Campuran Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) Hery Awan Susanto
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Vol 21, No 1 (2020): Techno Volume 21 No.1 April 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/techno.v21i1.7230

Abstract

Lapis aspal beton (laston) merupakan suatu lapisan perkerasan jalan yang terdiri dari campuran aspal dan agregat yang mempunyai gradasi menerus dicampur, dihampar dan dipadatkan pada suhu tertentu. Campuran aphalt concrete wearing course (AC-WC) adalah salah satu jenis laston yang berfungsi sebagai lapisan aus dan menahan tegangan akibat beban lalu lintas. Campuran AC-WC yang berada pada lapisan atas dari laston harus kedap air, awet, permukaanya rata dan mampu memberikan gesekan yang baik dengan roda kendaraan. Disisi lain, perubahan iklim dan beban lalu lintas kendaraan yang semakin tinggi akan berdampak terhadap kinerja campuran AC-WC. Penggunaan alternatif bahan pengisi (filler) dalam laston berperan penting untuk meningkatkan kinerja campuran AC-WC. Pasir besi dan semen memiliki tekstur yang kasar dan keras dibandingkan dengan abu batu diharapkan mampu meningkatkan kinerja campuran AC-WC. Oleh karena itu dalam peneltian ini semen dan pasir besi akan digunakan sebagai alternatif filler campuran AC-WC. Pengujian marshall test dilakukan untuk melihat performa campuran AC-WC dengan kombinasi filler 100% semen, 50% semen+50% pasir besi, dan 100% pasir besi dalam keadaan kering dan terendam air. Hasil pengujian menunjukan bahwa pasir besi dapat digunakan sebagai filler dalam campuran AC-WC. Stabilitas tertinggi diperoleh dalam campuran AC-WC dengan filler semen dan stabilitas terendah dari filler 50% pasir besi+50% semen.Keyword: Filler, Semen, Pasir Besi, Pengujian Marshall, AC-WC
Karateristik Distribusi Sedimen Suspensi pada Sungai Alami Menggunakan Persamaan Rouse Rahmat Bangun Giarto; Bambang Agus Kironoto; Bambang Yulistiyanto; Totok Sulistyo
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Vol 21, No 1 (2020): Techno Volume 21 No.1 April 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/techno.v21i1.6668

Abstract

Angkutan sedimen suspensi merupakan permasalah yang kerap terjadi pada sungai alami dan dapat mengakibatkan pendangkalan pada sungai. Aliran air yang tercampur dengan sedimen berbutir kasar (bed load) akan lebih cepat mengendap dibandingkan dengan sedimen berbutir halus (suspended load) yang akan terangkut mengikuti aliran sungai. Hal ini dapat mengakibatkan berkurangnya kualitas dan kuantitas dalam pemanfaatan air di sungai. Penelitian dilakukan dengan cara mengukur kecepatan dan konsentrasi sedimen suspensi menggunakan dua parameter yaitu pengukuran arah vertikal dan pengukuran arah transversal. Pengukuran menggunakan metode Point Itegrated Sampling (PIS). Opcon Probe digunakan untuk mengukur konsentrasi sedimen suspensi sedangkan propeller currentmeter digunakan untuk pengukuran kecepatan aliran. Pada saat pelaksanaan pengamatan kedua alat ukur tersebut dimasukkan kedalam air yang mengalir pada tampang melintang di sungai. Konsentrasi sedimen suspensi mengalami peningkatan saat  mendekati dasar sungai dan mengalami penurunan saat mendekati permukaan sungai. Persamaan Rouse dapat digunakan dalam mempredisksi distribusi sedimen suspensi pada tengah sungai, sedangkan untuk arah transversal atau posisi tidak ditengah sungai (0,5B) seperti di tepi sungai profil distribusi konsentrasi sedimen suspensi tidak cukup baik untuk memprediksi distribusi konsentrasi sedimen suspensi  dengan persamaan Rouse. Diperlukan faktor koreksi β untuk memprediksi distribusi konsentrasi sedimen suspensi pada tepi sungai dengan nilai faktor koreksi β > 1.Suspension sediment transportation is the problem which is frequently occurs in the bottom of natural rivers, and it sometimes causes rivers shallowing. The mixing between water and coarse grain sediment or bed load will settle down faster rather than finer grain sediment or suspended load that will be transported further by stream water. Due of those can reduce both quality and quantity of river water. This research was conducted by measurement of sediment suspension concentration using two parameters which are vertical and transversal measurement. Point Integrated Sampling was employed in the measurement processes. Opcon probe was used to measure suspended sediment concentration meanwhile the propeller current meter was used to measure water velocity. In the implementation and observation both of measurement tools was drowned in the flowing water, in position  the cross section of rivers. Closer to the rivers bottom, the sediment suspension concentration is increased in the contrary it is decreased in concentration close to the surface. Rouse equation is able to predict the distribution of sediment suspension in the middle of the river, and when the transversal direction or location is not in the middle of river (0.5B) such as in the river profile side, Rouse equation is not good enough to predict the distribution of sediment suspension concentration. The correction factor (β) is needed in predicting concentration  of sediment suspension in rivers side, where  β > 1.
Development Of Polyethylene Oxide Film Hydrogels With The Addition Of Banana Sap For Wound Dressing Applications Fena Retyo Titani; Haryanto Haryanto
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Vol 21, No 1 (2020): Techno Volume 21 No.1 April 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/techno.v21i1.4894

Abstract

Hydrogels having been developed so far are those with polymer bases without any additives.  For the acceleration of wound healing, it can be developed hydrogels with the addition of banana sap (Musa Paradisiaca) as a drug that is expected to accelerate the wound healing process. The preparation of Banana PEO-PEGDMA-Hydrogel Banana was made using a new method of dissolving banana juice with PEO-PEGDMA before crosslinking. The formulations of banana sap concentration used ranged from 0% to 15% (volume) and they were irradiated with gamma rays. The characteristics measured include gel fraction, swelling ratio, velocity of water vapor transmission and mechanical properties. The chemical and morphological structures were analyzed using the Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) and Scanning Electron Microscope (SEM). The acceleration of wound healing speed was analyzed by invivo test. The results showed that the value of gel fraction, swelling ratio and velocity of water transmission of PEO-PEGDMA-Banana Gum hydrogel increased at a concentration of 0-15%. Hydrogel tensile strength decreased with the addition of banana sap and conversely the percentage of elongation of hydrogel increased with it. PEO-PEGDMA hydrogel film with the addition of banana sap has been proven to accelerate the wound healing through the Invivo Test. This shows that hydrogels can be developed from PEO-PEGDMA- Banana Sap which can be used as wound dressing. 
Kajian Penyebab Jalan Ambles Pada Ruas Jalan Banjarparakan-Menganti Kabupaten Banyumas Amris Azizi; M. Agus Salim
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Vol 21, No 1 (2020): Techno Volume 21 No.1 April 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/techno.v21i1.5533

Abstract

Ruas jalan Banjarparakan-Menganti Kabupaten Banyumas telah beberapa kali mengalami ambles dan longsor lereng pada titik yang sama. Ambles dan longsor menimbulkan masalah transportasi karena ruas jalan ini merupakan jalan utama di Desa Banjarparakan Kecamatan Rawalo. Ambles dan longsor meliputi hampir seluruh lebar badan jalan dengan panjang longsoran lebih kurang 50 meter. Penanganan yang dilakukan selama ini belum menghasilkan solusi yang baik, karena longsor dan ambles masih terjadi.Tujuan penelitian adalah mengkaji karakteristik tanah dasar jalan dan stabilitas lereng ruas jalan Banjarparakan-Menganti. Kajian dilakukan untuk menemukan jawaban penyebab terjadinya longsor lereng dan ambles di ruas jalan Banjarparakan-Menganti. Karakteristik tanah dasar dianalisis dengan pendekatan parameter batas-batas Atterberg, dan stabilitas lereng dianalisis dengan software Geostudio Slope/WHasil analisis menunjukkan bahwa tanah dasar dibawah timbunan ruas jalan Banjarparakan-Menganti adalah endapan fluvial yang sangat mudah sekali longsor bila tidak dalam kondisi tertahan. Tanah dasar (subbase) ruas jalan Banjarparakan-Menganti mempunyai nilai PI = 11,4%, termasuk tanah lempung berlanau, kohesif dan mempunyai sifat plastisitas sedang. Tanah jenis ini mempunyai karakteristik tanah yang kurang baik, karena sering menimbulkan penurunan yang berlebihan, gerakan dinding penahan tanah, keruntuhan lereng, dan lain-lain. Stabilitas lereng ruas jalan Banjarparakan-Menganti eksisting pada tiga stasiun pengamatan termasuk kategori stabil. Penyebab longsor lereng dan amblesnya ruas jalan Banjarparakan-Menganti diperkirakan karena pemancangan tiang pancang tidak mencapai tanah keras, tambahan beban dinding penahan tanah pada lereng, dan pengaruh tekanan air pori yang diperkirakan cukup besar, terutama bila terjadi hujan.
Model Angkutan Sedimen Untuk Analisis Peningkatan Sedimentasi Di Hulu Bendung Gerak Serayu Teguh Marhendi; Ali Imron
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Vol 21, No 1 (2020): Techno Volume 21 No.1 April 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/techno.v21i1.7152

Abstract

Bendung Gerak Serayu dibangun mulai Tahun 1993 dan dioperasikan Tahun 1996. Bendung Gerak Serayu ini difungsikan untuk mengairi sawah daerah Irigasi Gambarsari – Pesangrahan seluas  ± 20.795  ha serta sebagian air baku di Kabupaten Cilacap. Bendung Gerak Serayu memiliki karakteristik yang unik, mengingat terletak di segmen sungai dengan kemiringan landai. Salah satu sifat dari bendung dengan karakteristik seperti ini adalah  mudah meningkatkan sedimen dihulu bendung akibat rendahnya kecepatan aliran dihulu bendung. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji peningkatan sedimentasi di hulu bendung menggunakan model angkutan sedimen. Model angkutan sedimen yang digunakan pada penelitian ini adalah model angkutan sedimen Yang.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan sedimentasi di hulu Bendung Gerak Serayu terus terjadi sepanjang tahun 2007-2016. Kemudian dengan menggunakan analisis prediksi model polinomial orde 2, sampai tahun 2026, terjadi peningkatan sedimentasi di hulu Bendung Gerak Serayu sebesra 1,638 T/hari.Keyword: Model angkutan sedimen, Peningkatan sedimentasi, Hulu Bendung Gerak Serayu

Page 1 of 1 | Total Record : 7