cover
Contact Name
Katon Abdul Fatah
Contact Email
lpkdgeneration2022@gmail.com
Phone
+628975841020
Journal Mail Official
katon@prin.or.id
Editorial Address
Jl. Majapahit No.605, Pedurungan Kidul, Kec. Pedurungan, Semarang, Provinsi Jawa Tengah
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran (JURRIKE)
ISSN : 2828934X     EISSN : 28289358     DOI : https://doi.org/10.55606/jurrike.v1i2
Core Subject : Health,
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran adalah jurnal yang ditujukan untuk publikasi artikel ilmiah yang diterbitkan oleh Pusat riset dan Inovasi Nasional, Universitas Sains dan Teknologi Komputer. Jurnal ini adalah jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran yang bersifat peer-review dan terbuka. Bidang kajian dalam jurnal ini termasuk sub rumpun Ilmu Kedokteran Spesialis, Ilmu Kedokteran Akademik, Spesialis Kedokteran gigi dan mulut, Kedokteran Gigi Akademik. Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran menerima artikel dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dan diterbitkan 2 kali setahun: April dan Oktober.
Articles 59 Documents
PERBEDAAN INFORMASI CITRA ANATOMI PADA PEMERIKSAAN MRI LUMBAL T2WI TSE FAT SATURATION DAN T2WI TSE DIXON POTONGAN SAGITAL PADA KLINIS HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI RSUP PROF Dr I GOESTI NGOERAH GDE NGOERAH DENPASAR M. Dzawin Nuha; Lana Prasetya; Bagus Gede Dharmawan
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran (JURRIKE) Vol. 1 No. 2 (2022): Oktober :Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrike.v1i2.525

Abstract

HNP (Hernia Nucleus Pulposus) terjadinya ketika nucleus pulposus keluar menonjol kemudian tonjolan tersebut menekan ke arah canalis spinalis melalui Annulus fibrosus yang robek, dan sering terjadi pada lumbal 4 – 2 lumbal 5 dan lumbar 5 – sacrum 1, MRI merupakan salah satu modalitas yang dapat menegakkan diagnose terhadap HNP, dengan menggunakan Teknik Fat Supression dalam penerapannya. Dixon dan Fat Saturation merupakan terknik fat suppression yang sering digunakan, akan tetapi memiliki kelebihan dan kekurangan dalam hasil gambaran maupun waktu akuisisi, maka penelitian ini membandingkan kedua Teknik tersebut dalam supressi lemak terhadap pasien HNP, dilihat dari hasil gambaran, homogenitas, dan hasil informasi citra anatomi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimental untuk membandingkan informasi anatomi antara T2WI TSE Fat Saturation dan T2WI Dixon potongan sagittal guna mengetahui informasi anatomi yang terbaik dengan 10 Pasien klinis HNP pada pemeriksaan MRI Lumbal. Hasil menunjukkan bahwa Teknik Dixon lebih unggul dibandingkan dengan Fat Saturation dalam supresi lemak pada klinis HNP, Dixon tampak lebih homogen dalam keseluruhan gambar, akan tetapi terdapat perbedaan waktu akuisisi dari kedua sekuen yang signifikan, Dixon mengahbiskan waktu rata rata 4-5 menit dalam1 sekuen dan Fat Saturation 1-2 menit. Hal ini dapat menjadi sebuah pertimbangan praktisi MRI dalam pemeriksaan MRI Lumbal pada klinis HNP untuk mengurangi motion artefact terhadap pasien HNP dengan gradasi tinggi.
Estimasi Dosis Radiasi Pada Pasien Pemeriksaan Percutaneous Coronary Interventions (Pci) Di RSUP Prof.Dr. I.G.N.G Ngoerah Clara Gusti Crisania Purba; Putu Irma Wulandari; I Kadek Sukadana
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran (JURRIKE) Vol. 1 No. 2 (2022): Oktober :Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrike.v1i2.541

Abstract

Percutaneous Coronary Intervention (PCI) dikenal dengan angioplasty, merupakan prosedur non bedah yang dilakukan untuk mengobati arteri koroner stenotik (penyempitan) pada penderita jantung koroner. Pemeriksaan PCI dilakukan dengan menggunakan fluoroskopi dengan durasi fluorotime yang relatif lama dan resiko radiasi yang diterima semakin tinggi sehingga perlu adanya optimisasi dosis. Diagnostic Reference Level (DRL) merupakan salah satu alat yang digunakan untuk optimasi dosis radiasi. Tujuan dari Diagnostic Reference Level (DRL) adalah untuk mengoptimalkan proteksi dan keselamatan radiasi pasien, dan mencegah paparan radiasi yang tidak perlu. Nilai DRL Nasional ditentukan pada nilai kuartil 3 (75 persentil) dari data sebaran dosis yang didapat dari fasilitas kesehatan. Penelitian ini menggunakan data retrospektif, Data dosis yang digunakan untuk membandingkan DRL dalam Penelitian ini menggunakan data sekunder dari aplikasi Sistem Informasi Data Dosis Pasien (SiINTAN) tahun 2021 dengan total 187 pasien pada pemeriksaan Coronary Angiography. Dengan tujuan untuk mengevaluasi dosis radiasi DAP (Dose Area Product) dan Air Kerma pada pasien pemerisaan PCI. Dari perhitungan statistik 75 persentil (kuartil ke 3) pemeriksaan PCI pada dosis DAP yaitu 146.48 Gy.cm2 dan pada Air Kerma yaitu 2385 mGy, dan pada pasien yang sama tetapi terlebih dahulu melakukan pemeriksaan coronary angiography di RSUP Prof.Dr. I.G.N.G Ngoerah di tahun 2021 memiliki nilai persentil 75 pada DAP yaitu 45.83 Gy.cm2 dan pada dosis Air Kerma nilai yaitu 609 mGy. Perbandingan dengan negara lain nilai DRL Jepang 2020 bernilai 59 Gy.cm2 dan 700 mGy, Finland 2016 30 Gy.cm2.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN MINAT DONOR DARAH DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA ANGGOTA POLRES NAGEKEO Maria Indah Setya Dewi; Rudina Azimata Rosyidah; Windadari Murni Hartini
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran (JURRIKE) Vol. 1 No. 2 (2022): Oktober :Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrike.v1i2.542

Abstract

Kebutuhan darah di Kabupaten Nagekeo cukup tinggi, namun ketersediaan darah masih terbatas. Hal tersebut menggambarkan kurangnya kesadaran dan minat dalam mendonorkan darah. Penelitian ini dilaksanakan di Instansi Polres Nagekeo NTT dengan pertimbangan bahwa instansi Polres sering menjadi tempat rujukan bagi pihak yang membutuhkan bantuan donor darah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan minat donor darah pada anggota Polres Nagekeo NTT. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik jenis korelasi dengan desain cross sectional. Subjek penelitian ini hanya dibatasi pada anggota kepolisian yang bertugas pada instansi Polres Nagekeo, tidak termasuk anggota kepolisian yang bertugas pada Polsek. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan anggota Polres Nagekeo yang berjumlah 142 orang, dan sampelnya sebanyak 60 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling karena teknik pengambilan sampel ini memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota populasi untuk diambil sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan minat donor darah pada anggota Polres Nagekeo NTT, yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0,001 atau lebih kecil dari 0,05. Dilihat dari nilai Pearson Correlation dengan nilai 0,431 maka arah hubungan dua variabel ini bernilai positif, sehingga dapat disimpulkan pengetahuan tentang donor darah berhubungan secara positif terhadap minat donor darah dengan derajat hubungan korelasi yang cukup kuat.
FAKTOR RISIKO PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP KEJADIANKANKER PAYUDARA DI RS BHAYANGKARA MAKASSAR Husnul Hatima; Nurul Fitrahminarsih; Nirwana Nirwana
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran (JURRIKE) Vol. 1 No. 2 (2022): Oktober :Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrike.v1i2.589

Abstract

Women who use hormonal birth control have a 2.990 times greater risk of developing breast cancer than those who do not use hormonal contraceptives. The purpose of this study was to determine the risk factors for the use of hormonal contraception for the incidence of breast cancer. The type of research used is an analytical survey using a case control design. A sample of 88 respondents. The sampling technique was carried out by accidental sampling. The primary data in this study were obtained directly by interviewing respondents who had breast cancer. Secondary data was obtained from the medical records of Bhayangkara Makassar Hospital. Univariate analysis in this study was analyzed using frequency distribution tables and the percentages of each variable studied. Bivariate analysis After conducting univariate analysis, it was followed by bivariate analysis of the two variables that were suspected to be related or correlated, and then the data were analyzed. which shows that the distribution based on the length of use of hormonal contraception in the case group > 2 years is lower (65.9%) than in the control group (72.7%). occurrence of breast cancer. Society should be more cooperative in choosing the right contraception and avoid using contraception which can have a negative impact on health
VIRUS: EVOLUSI, GENETIKA, DRIFT DAN SHIFT ANTIGEN Yohanes Firmansyah; Edwin Destra; Juvenius Martin; Natasha Fiorentina Kusumawati; Michael Michael; Nancy Suwarna
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran (JURRIKE) Vol. 1 No. 2 (2022): Oktober :Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrike.v1i2.600

Abstract

Viral evolution is a subdiscipline of evolutionary biology and virology that focuses on the evolution of viruses. Many viruses, especially RNA viruses, have relatively high mutation rates and short production durations (on the order of one point mutation or more per genome per round of replication). The rapid pace of viral mutation paired with natural selection enables viruses to rapidly adapt to changes in the host environment, despite the fact that the majority of viral mutations offer little benefit and frequently prove to be harmful. Additionally, because viruses often make several copies in an infected host, altered genes can be rapidly transmitted to a large number of offspring. The high mutation rates of RNA viruses, which are the result of an error-prone RNA-dependent RNA polymerase, make them a veritable gold mine for researchers interested in discovering evolutionary novelty and developing new methods to study evolution in action. There are two different forms of genetic changes: antigenic drift and antigenic shift. This article covers briefly the evolution of viruses in terms of genetic variation.
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI MASA PANDEMI COVID-19 DI RS BHAYANGKARA DAN RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR Hermayani Hermayani; Maria Kurnyata; Ferly Yacoline; Hasniati Hasniati; Maria Kurni Menga; William Rudy
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran (JURRIKE) Vol. 1 No. 2 (2022): Oktober :Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrike.v1i2.754

Abstract

Latar Belakang: Masa pandemi COVID-19 menimbulkan dampak negatif dalam kesehatan mental salah satunya kecemasan, pasien dengan GGK yang menjalani hemodialisis (HD), cenderung mengalami kecemasan karena pengobatan HD di rumah sakit yang tidak bisa dihindarkan membuat pasien HD lebih berisiko tertular COVID-19. Tujuan: Mengetahui gambaran tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di masa pandemi COVID-19 di RS Bhayangkaran dan RSUD Labuang Baji Makassar.Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik. Responden berjumlah 45 orang, pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner ZSAS (Zung Self-rating Anxiety Scale) yang dikembangkan oleh peneliti dan sudah teruji validitas dan reliabilitas. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecemasan dalam penelitian ini terbanyak mengalami kecemasan ringan sebanyak 35 responden (78%), terkecil mengalami kecemasan sedang sebanyak 10 responden (22%) dan tidak ada (0%) responden yang mengalami kecemasan berat.Simpulan: Diharapkan perawat di unit HD lebih memperhatikan intervensi untuk menurunkan kecemasan terutama di masa pandemi COVID-19.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KEPATUHAN KONTROL DAN KEPATUHAN MINUM OBAT LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS Nur Jamila; Eppy Setiyowati; Alvianita Suherman; Salsa Dinda Sabila; Rohematussoleha; Aldila Ayu Widya; Veronika Amanda Nirwaningsih
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran (JURRIKE) Vol. 2 No. 1 (2023): April :Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrike.v2i1.769

Abstract

Kasus yang kerap terjalin pada lanjut usia diabet jika minimnya support sosial menyebabkan terkandang penderita terlambat buat berobat. Minimnya kontrol dari sosial menyebabkan masih banyak lanjut usia dengan diabet sedikit minimnya data. Tujuan penelitian ini guna menguji yang dimana apakah terangkainyadorongan disela sela dukungan sosial dengan taat kontrol dan kepatuhan mengkonsumsi obat. Metode penelitian tersebut memakai cross-sectional, dan responden sebesar 30 responden, variabel dependent yaitu dukungan sosial dan variabel independen yaitu kepatuhan kontrol dan taat mengkonsumsi obat. Pengumpulan data memakai kuesioner Medication Adherence Scale (MARS). Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dan selanjutkan dilakukan uji statistik spearmen- rho. Hasil dari riset menunjukan bahwa tingkatan dorongan sosial rendah sebesar 80%, serta kepatuhan kontrol tidak patuh sebesar 56,7%, sebaliknya tingkatan kepatuhan obat patuhan sebasar 56, 7%, terpaut correlation ditemui terdapatnya ikatan antara kepatuham kontrol dan kepatuhan meminum obat yaitu mutu p value 0,02 (<0,05). Kesimpulan membuktikan bahwa adanya rangkaian dukungan antara kepatuhan kontrol serta kepatuhan meminum obat terhadap lansia.
Hubungan Antara Usia dengan Derajat Kalsifikasi Aorta pada Pemeriksaan Foto Toraks di Rumah Sakit Royal Taruma Jakarta Barat Rainer Rainer; Inge Friska Widjaya
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran (JURRIKE) Vol. 2 No. 1 (2023): April :Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrike.v2i1.845

Abstract

Aterosklerosis merupakan kondisi asimtomatik dan salah satu penyebab utama serangan jantung dan stroke yang menjadi penyebab kematian utama di seluruh dunia. Aterosklerosis yang tampak sebagai kalsifikasi pada arkus aorta dapat dideteksi melalui pemeriksaan radiografi toraks untuk melihat derajat keparahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia dengan kalsifikasi aorta pada pemeriksaan radiografi toraks. Penelitian ini menggunakan studi analitik observasional dengan data cross-sectional. Data yang diambil merupakan gambaran kalsifikasi aorta yang terdapat pada radiografi toraks di Rumah Sakit Royal Taruma Jakarta Barat periode Maret 2022 dengan menggunakan teknik consecutive non random sampling dengan jumlah sampel 85 foto radiografi toraks. Analisis data usia dengan derajat keparahan kalsifikasi aorta menggunakan aplikasi SPSS versi 26. Mayoritas sampel pada usia 46 – 55 tahun sebanyak 30 (35.3%) sampel dan kalsifikasi aorta derajat 1 sebesar 40 (47%). Sebanyak 5 (5.8%) sampel tidak menunjukkan adanya kalsifikasi aorta dan sebanyak 80 (94.1%) menunjukkan adanya kalsifikasi aorta. Hasil analisis uji korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan signifikan antara usia dengan derajat kalsifikasi aorta pada pemeriksaan radiografi toraks di Rumah Sakit Royal Taruma Jakata Barat dengan p-value = 0.000 (p-value < 0.05).  
Prevalensi dan Karakteristik Pasien Hernia Inguinalis di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Christopher Amadeus Nicholas
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran (JURRIKE) Vol. 2 No. 1 (2023): April :Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrike.v2i1.846

Abstract

Hernia yang merupakan salah satu penyebab dari tingginya rawat inap, salah satu faktor yang memicu kasus hernia adalah faktor usia. Definisi dari hernia adalah suatu protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek di dinding rongga tersebut. Kasus hernia yang paling sering terjadi adalah hernia inguinalis. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti prevalensi dan karakteristik pasien hernia inguinalis di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto selama periode Januari 2021- April 2022. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode cross sectional. Berdasarkan penelitian frekuensi kelompok terbanyak dalam penelitian ini adalah kelompok usia 0 sampai 11 tahun dengan presentase 34.4%. Terdapat tren peningkatan kejadian hernia sesuai dengan peningakatan usia pasien. kurva naik yang berarti semakin tingginya usia sejalan dengan kasus hernia inguinalis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah prevalensi pasien hernia inguinalis di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto adalah 3% dengan rasio laki-laki : perempuan = 5:1 dan frekuensi terbanyak usia 0-11 tahun (34.4%).
Pola Penggunaan Imunostimulan Bahan Herbal pada Pedagang dan Sopir Angkot di Terminal Stasiun K.A Tenjo Tomi Wijaya; Fenny Yunita
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran (JURRIKE) Vol. 2 No. 1 (2023): April :Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrike.v2i1.864

Abstract

Imunostimulan adalah zat yang bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Secara singkat dijelaskan bahwa imunostimulan adalah suatu zat yang bila diberikan pada makhluk hidup dapat memicu terjadinya peningkatan sistem pertahanan tubuh dalam merespon serangan penyakit. Penggunaan imunostimun bahan herbal pada umumnya dapat dengan mudah ditemukan dimana saja seperti jahe, temulawak, sambiloto, bawang putih, dan meniran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan imunostimulan bahan herbal pada pedagang dan sopir angkot di Terminal Stasiun K.A Tenjo. Metodologi penelitian ini adalah deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini pedagang dan sopir angkot di terminal K.A Tenjo dengan cara pengambilan data dengan membagikan kuesioner cetak secara langsung pada Desember 2021 hingga Januari 2022. Hasil pengambilan data dari 69 responden didapatkan 55,1% sopir angkot menggunakan imunostimulan bahan herbal dan 44,9% pedagang menggunakan imunostimulan bahan herbal. Mayoritas responden yang menggunakan imunostimulan bahan herbal adalah sopir angkot.