cover
Contact Name
Firdaus Annas
Contact Email
firdaus@uinbukittinggi.ac.id
Phone
+6285363466196
Journal Mail Official
journal.it.uinbukittinggi@gmail.com
Editorial Address
Data Center Building - Kampus II Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi. Jln Gurun Aua Kubang Putih Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam Sumatera Barat Telp. 0752 33136 Fax 0752 22871
Location
Kab. agam,
Sumatera barat
INDONESIA
Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies
Core Subject : Religion, Social,
Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies is a Scientific Journal published in full online using the Open Journal System with e-ISSN 2599-2171 and p-ISSN 2599-218X since 2016. Articles are published twice in one year. Islam Transformatif Journal is published by Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi in collaboration with Himpunan Peminat Ilmu-Ilmu Ushuluddin (HIPIUS) Postgraduate Program under the direct supervision of Rumah Jurnal Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi. Islam Transformatif Journal publishes both empirical and normative scientific research journals on everything about Islamic studies such as Islamic Philosophy, Theology and Thought, Islamic Education, Islamic Social and Culture Issues, Islamic Laws Issues, and others.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2022): January - June 2022" : 8 Documents clear
Al-Qur’an in View of Theology Kalam Maturidiah and Shi'ah Tri Yuliana Wijayanti; Ferki Ahmad Marlion; Irwandi Irwandi; Farid Ahmad Marlion
Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies Vol 6, No 1 (2022): January - June 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.368 KB) | DOI: 10.30983/it.v6i1.5231

Abstract

Al-Qur'an is the holy book from Allah to the Prophet Muhammad and as proof of his prophethood. In Islam, the science that discusses the problem of divinity is studied in the science of kalam, which in its development emerged several theologies with different understandings, including Maturidiyah and Shi'ism. This study tries to find Maturidiyah and Shia views on the Qur'an. By using theological and textual approaches, the researcher explores the views of the two schools of thought on the Qur'an. Based on the results of the deductive analysis, it is concluded that Maturidiyah Samarkand distinguishes the kalam lafdzi and nafsiy of the Qur'an. This is because the Qur'an is an arrangement of letters and sounds, so it is lafdzi while nafsiy is an abstract word and cannot be detected through the human senses. Maturidiyah Bukhara views the Qur'an as not kalamullah (the nature of God), but kalamullah in the majazi sense. The Shia have a different view, namely the belief that the Qur'an in today's era is fake and not mutawatir. It is hoped that through this paper, it can increase people's faith in Allah swt and expand knowledge related to currents in the science of kalam.  Al-Qur'an adalah kitab suci dari Allah kepada Nabi Muhammad saw sekaligus sebagai bukti kenabiannya. Dalam Islam, ilmu yang membahas masalah ketuhanan dipelajari dalam ilmu kalam, yang dalam perkembangannya muncul beberapa teologi dengan pemahaman yang berbeda-beda, di antaranya Maturidiyah dan Syi'ah. Kajian ini mencoba menemukan pandangan Maturidiyah dan Syiah terhadap Al-Qur'an. Dengan menggunakan pendekatan teologis dan tekstual, peneliti menggali pandangan kedua mazhab tersebut terhadap al-Qur'an. Berdasarkan hasil analisis deduktif, disimpulkan bahwa Maturidiyah Samarkand membedakan kalam lafdzi dan nafsiy al-Qur'an. Hal ini karena Al-Qur'an merupakan susunan huruf dan bunyi, sehingga bersifat lafdzi sedangkan nafsiy merupakan kata yang abstrak dan tidak dapat dideteksi melalui indera manusia. Maturidiyah Bukhara memandang al-Qur'an bukan kalamullah (sifat Tuhan), melainkan kalamullah dalam pengertian majazi. Syi'ah memiliki pandangan yang berbeda, yaitu keyakinan bahwa Al-Qur'an di era sekarang ini palsu dan tidak mutawatir. Diharapkan melalui makalah ini dapat meningkatkan keimanan masyarakat kepada Allah swt dan memperluas pengetahuan terkait arus dalam ilmu kalam.
Strategies for the Development of Islamic Da'wah in Timpeh District Dharmasraya Regency Yusuf Afandi
Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies Vol 6, No 1 (2022): January - June 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.618 KB) | DOI: 10.30983/it.v6i1.5530

Abstract

 This study focuses on the strategy of developing Islamic da'wah in Timpeh District, Dharmasraya Regency. Timpeh sub-district is an area inhabited by a heterogeneous community because most of the people who occupy this area are transmigrants from various regions on the island of Java. The condition of this multicultural society makes da'wah more challenging than in areas where the community is homogeneous, so the right strategy is needed to develop da'wah in the Timpeh District so that it runs well. This study uses a qualitative descriptive method using data collected through in-depth interviews and non-participatory observations supported by a literature review. In-depth interviews were conducted with four resource persons who presented figures in the development of da'wah in the Timpeh District. This study found three strategies implemented in the development of Islamic da'wah in the Timpeh District, among others: increasing the competence of dai, mapping the potential of da'wah, and developing da'wah materials. These three strategies aim to increase the effectiveness of da'wah in the Timpeh District so that da'wah can be carried out correctly. Penelitian ini berfokus pada strategi pengembangan dakwah Islam di Kecamatan Timpeh Kabupaten Dharmasraya. Kecamatan Timpeh merupakan wilayah yang dihuni oleh masyarakat yang heterogen karena sebagian besar masyarakat yang menempati wilayah ini adalah para transmigran dari berbagai daerah di pulau Jawa. Kondisi masyarakat yang multikultural ini menjadikan dakwah lebih menantang dibandingkan di daerah yang masyarakatnya homogen, sehingga diperlukan strategi yang tepat untuk mengembangkan dakwah di Kecamatan Timpeh agar berjalan dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan data yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi non partisipatif yang didukung dengan studi pustaka. Wawancara mendalam dilakukan dengan empat narasumber yang menghadirkan tokoh-tokoh dalam perkembangan dakwah di Kabupaten Timpeh. Penelitian ini menemukan tiga strategi yang diterapkan dalam pengembangan dakwah Islam di Kabupaten Timpeh, antara lain: peningkatan kompetensi dai, pemetaan potensi dakwah, dan pengembangan materi dakwah. Ketiga strategi tersebut bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dakwah di Kecamatan Timpeh agar dakwah dapat dilaksanakan dengan benar.Kata Kunci: Dakwah Multikultural, Strategi Dakwah, Timpeh
Political Ethics According to Al-Farabi's Thought Atika Yulanda
Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies Vol 6, No 1 (2022): January - June 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.047 KB) | DOI: 10.30983/it.v6i1.5350

Abstract

Politics as it is known to be a fear for some people if misused properly. However, in Al-Farabi's view this is not the case. If politics is used properly it will bring happiness to everyone. He believes that good politics can lead to happiness for everyone and not only certain people. Politics is one of the factors of happiness for humans. in this life, humans cannot escape from the political aspect. politics is a very important part of human life. as contained in the thought of al-Farabi. Happiness in his thinking places politics at the most important place because his part of philosophy has a political goal but politics is not an end in itself but as a means to obtain the ultimate goal for humans. This research is a library research using primary sources from the works of Al-Farabi itself and secondary sources as a supporter of achieving the objectives of this research.Politik sebagaimana yang diketahui, menjadi ketakutan bagi sebagian orang apabila disalahgunakan. Namun, dalam pandangan al-Farabi tidaklah demikian. Jika politik digunakan dengan sebaik-baiknya, maka akan mendatangkan kebahagiaan bagi semua orang. Ia menilai bahwa politik yang baik dapatmengantarkan kepada kebahagiaan bagi semua orang dan bukan saja kepada orang-orang tertentu. Politik menjadi salah satu faktor kebahagiaan bagi manusia. Dalam kehidupan ini, manusia tidak dapat melepaskan diri dari aspek politik. politik menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Sebagaimana yang terdapat dalam pemikiran al-Farabi, kebahagiaan dalam pemikirannya menempatkan politik sebagai tempat yang paling penting karena bagian filsafatnya mempunyai tujuan politik, namun politik bukanlah tujuan dalam dirinya tetapisebagai sarana untuk memperoleh tujuan terakhir bagi manusia. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan menggunakan sumber primer dari karya-karya al-Farabi dan sumber sekunder sebagai pendukung dari tercapainya tujuan dalam penelitian ini.
The Perspective of Al-Qur’an in Responding to Family Education in the Era of Industrial 4.0 Miftahul Jannah; Hadiana Trendi Azami
Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies Vol 6, No 1 (2022): January - June 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.5 KB) | DOI: 10.30983/it.v6i1.5202

Abstract

 The industrial revolution is a period in which technology is increasingly advanced accompanied by increasingly significant changes in the social, economic, and cultural fields. Communication technology is not only defined as a means of communication but can lead to the educational process. This brings great challenges for parents. Parents have to learn many things in order to direct their children to face the challenges in this era. So that children are able to take advantage of the development and progress of their time. The purpose of this study is to find out some verses of the Qur'an as a solution to the problems faced by families in the industrial era 4.0. This research was conducted by means of a literature study. The reference sources used are primary sources from a number of books and books as well as secondary sources from relevant journals. The result of this study is that the Qur'an explains the importance of cooperation between husband and wife to achieve family education, namely fostering the generation of qurratu a'yun, pious and pious generations. To face challenges in the industrial era 4.0, parents need to instill basic religious education to their children, namely Aqidah (faith), Knowledge of Halal and Haram, Moral Education, Worship Education, and skills education. This is an effort so that children can adapt to their times in accordance with applicable norms. The purpose of this study is to find out some verses of the Qur'an as a solution to the problems faced by families in the industrial era 4.0. This type of research is a literature study. The industrial revolution is a period in which technology is advancing, accompanied by increasingly significant changes in the social, economic, and cultural fields. This brings great challenges for parents. Parents have to learn many things in order to direct their children to face the challenges in this era. The results of this study are the family is the main basis in shaping the nation's generation and religion. Parents need to provide values as the role models for children. The pattern of this education is carried out through family education in order to create a generation that is able to respond to the challenges of the industrial era 4.0 in accordance with the teachings of Qur'an and Hadith. Hence, parents need to instill the basics of religious education to their children, namely Aqidah (faith), Fiqh, Moral, Worship, and skills education. This is an effort so that children can adapt to their times in accordance with applicable norms.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa ayat Al-Qur’an sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi keluarga di era industri 4.0. Jenis penelitian ini adalah studi literatur. Revolusi industri merupakan masa di mana teknologi semakin maju disertai dengan semakin signifikan perubahan pada bidang sosial, ekonomi, dan budaya. Hal ini membawa tantangan besar bagi orang tua. Orang tua harus mempelajari banyak hal agar dapat mengarahkan anaknya untuk menghadapi tantangan di era ini. Hasil dari penelitian ini adalah keluarga merupakan basis utama dalam membentuk generasi bangsa dan agama. Orangtua perlu memberikan nilai-nilai yang bisa menjadi teladan bagi anak-anak. Pola pendidikan tersebut dilakukan melalui pendidikan keluarga agar terwujud generasi yang mampu merespon tantangan era industri 4.0 yang sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan Hadis. Maka orangtua perlu menanamkan dasar pendidikan agama kepada anak yaitu Aqidah (faith), Fiqh, Akhlak, Ibadah, dan pendidikan keterampilan. Hal ini merupakan upaya agar anak mampu beradaptasi dengan zamannya sesuai dengan norma yang berlaku.
Understanding the Problem of Islamic Women’s Leadership in Indonesia: An Ecofeminism Analysis Iqtamar Muhammad; Andi A
Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies Vol 6, No 1 (2022): January - June 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.685 KB) | DOI: 10.30983/it.v6i1.5560

Abstract

This paper describes the problems of Muslim women’s leadership in Indonesia from an ecofeminist perspective. the issue changed preceded by a gender discourse that advanced in Indonesia, then discussing the connection between men and women, to research about the emergence of the issues of Muslim women's leadership in Indonesia through an ecofeminist approach. Consequently, troubles related to leadership for women need to be addressed and minimized with a purpose to recognize the standards of justice and equality as an excellent way to get the same opportunities to develop up to become leaders for Muslim women in Indonesia. This paper makes use of the kind of literature research. Thus, content analysis, critical discourse analysis, and deductive and inductive are used with the ecofeminist approach to reply to the problems experienced by using Muslim women in Indonesia.Tulisan ini memaparkan permasalahan kepemimpinan perempuan Muslim di Indonesia dari perspektif ekofeminis. Perubahan isu tersebut diawali dengan wacana gender yang berkembang di Indonesia, kemudian membahas keterkaitan antara laki-laki dan perempuan, hingga penelitian tentang munculnya isu-isu kepemimpinan perempuan Muslim di Indonesia melalui pendekatan ekofeminis. Oleh karena itu, permasalahan yang terkait dengan kepemimpinan bagi perempuan perlu ditanggulangi dan diminimalisir dengan tujuan untuk mengakui standar keadilan dan kesetaraan sebagai cara terbaik untuk mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang menjadi pemimpin bagi perempuan Muslim di Indonesia. Makalah ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan. Dengan demikian, analisis isi, analisis wacana kritis, dan deduktif dan induktif digunakan dengan pendekatan ekofeminis untuk menjawab permasalahan yang dialami perempuan muslim di Indonesia. 
Social Community in the Qur’an (A Study of Muhammad Abduh's Interpretation in Tafsir Al-Manar) Muhammad Zubir
Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies Vol 6, No 1 (2022): January - June 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.798 KB) | DOI: 10.30983/it.v6i1.5506

Abstract

This study offers Muhammad Abduh's ideas about awakening and advancing the backwardness of Islamic social communities which, left behind from western civilization from the perspective of the Koran. Abduh is a contemporary commentator and also a reformer of Islamic thought in the 19th century AD. This research is a library research using the maudhu'i interpretation research model. Based on Muhammad Abduh's interpretation of the verses of social community, it was found: 1). The concept of ummatan wasathan (middle society) is the best profile of society that should be applied by Muslims; 2). Ummah wahidah is an affirmation that humans are social creatures to live together and need each other; 3). Khairu ummah, is a guide to become the best and superior society by doing: al-amru bi al-ma''ruf, al-nahi 'an al-munkar, believing in Allah SWT and sticking to Islamic law; 4). The progress and decline of the Islamic community are greatly influenced by the efforts and awareness of the Islamic community to rise up and change their own destiny; and 5). Islam is present as the religion of rahmatan lil'alamin shalihun li kulli era wa al-makan. Several factors cause the backwardness and decline of the Islamic social community in various fields of life from other communities: 1). Abandoning the teachings of the Qur'an and Sunnah; 2). There is no unity and integrity of the people; and 3). Widespread understanding of jumud and taklid in religious matters.Penelitian ini menawarkan ide pemikiran Muhammad Abduh dalam membangkitkan dan memajukan keterbelakangan komunitas sosial masyarakat Islam yang jauh tertinggal dari peradaban Barat perspektif al-Quran. Abduh adalah seorang mufassir kontemporer dan juga seorang tokoh pembaharu kebangkitan pemikiran dalam Islam abad ke 19 M. Penelitian ini merupakan penelitian library research dengan menggunakan model penelitian tafsir maudhu’i. Berdasarkan penafsiran Muhammad Abduh tentang ayat-ayat komunitas sosial, ditemukan: 1). Konsep ummatan wasathan (masyarakat pertengahan) merupakan profil masyarakat terbaik yang seharusnya diterapkan oleh umat Islam; 2). Ummah wahidah merupakan penegasan bahwa manusia adalah makhluk sosial untuk hidup bersama dan saling membutuhkan; 3). Khairu ummah, merupakan tuntunan untuk menjadi masyarakat terbaik dan unggul dengan melakukan: al-amru bi al-ma’’ruf, al-nahi ‘an al-munkar, beriman kepada Allah SWT dan berpegang teguh dengan syari’at Islam; 4). Kemajuan dan kemunduran masyarakat Islam sangat dipengaruhi oleh usaha dan kesadaran masyarakat Islam untuk bangkit dan merubah nasib sendiri; dan 5). Islam hadir sebagai agama rahmatan lil’alamin shalihun li kulli zaman wa al-makan. Beberapa faktor penyebab keterbelakangan dan kemunduran komunitas sosial Islam dalam berbagai bidang kehidupan dari komunitas lain: 1). Meninggalkan ajaran al-Qur’an dan Sunnah; 2). Tidak terjalinnya persatuan dan kesatuan umat; dan 3). Menyebarluasnya paham jumud dan taklid dalam persoalan agama.
Evaluating World Religion Paradigm through the Idea of Ultimate Reality Andi Alfian
Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies Vol 6, No 1 (2022): January - June 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.698 KB) | DOI: 10.30983/it.v6i1.5537

Abstract

This study aims to evaluate whether the idea of ultimate reality in world religions contributes to the characteristics of the world religion paradigm, which is hierarchical cosmology or “subject-object cosmology.” Several research on this topic claims that one of the characteristics of the world religion paradigm is its hierarchical perspective. Discussing this issue is important to distinguish the world religions as the paradigm and the world religions as the most widely embraced religion. This study argues that the hierarchical perspective of the world religion paradigm can be rooted in the idea of ultimate reality, that there is a supreme, foremost, and most principal reality in the continuity of this universe, namely the supernatural or God. The hierarchical cosmology consists of three main domains: supernatural/God, culture/human, and nature. This study uses a literature study methodology, relying on books, journals, and texts related to research questions. This study finds that the world religion paradigm or hierarchical cosmology or “subject-object cosmology” is prominent, especially in Abrahamic religions such as Islam, Christianity, and Judaism, even though the concept of ultimate reality in these three religions is different. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah gagasan tentang realitas tertinggi dalam agama-agama dunia turut berkontribusi membentuk karakteristik paradigma agama dunia, yaitu kosmologi hierarkis atau “kosmologi subjek-objek”. Beberapa penelitian tentang topik ini mengklaim bahwa salah satu karakteristik paradigma agama dunia adalah perspektifnya yang hierarkis. Membahas masalah ini penting untuk membedakan agama-agama dunia sebagai paradigma dan agama-agama dunia sebagai agama yang paling banyak dianut. Kajian ini berpendapat bahwa perspektif hierarkis paradigma agama dunia dapat berakar pada gagasan tentang realitas tertinggi, bahwa ada realitas tertinggi, utama, dan paling utama dalam kelangsungan alam semesta ini, yaitu supernatural atau Tuhan. Kosmologi hierarkis terdiri dari tiga domain utama: supernatural/Tuhan, budaya/manusia, dan alam. Penelitian ini menggunakan metodologi studi kepustakaan, dengan mengandalkan buku, jurnal, dan teks-teks yang berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian. Kajian ini menemukan bahwa paradigma agama dunia atau kosmologi hierarkis atau “kosmologi subjek-objek” menonjol, terutama dalam agama-agama Abrahamik seperti Islam, Kristen, dan Yudaisme, meskipun konsep realitas tertinggi dalam ketiga agama tersebut berbeda.
Abnormal Concept Problems in Modern Psychology (an Analytical Study of Islamic Psychological Studies) Nabila Huringiin; Miftah Ahmad; Alifah Yasmin
Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies Vol 6, No 1 (2022): January - June 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.38 KB) | DOI: 10.30983/it.v6i1.5510

Abstract

This paper describes the difference between the concept of human and the concept of normal-abnormal human behavior according to the views of modern psychology and Islam. And its suitability with the basic discussion of human nature. Conceptual discussion is of special interest by researchers because of its urgency in psychological studies. This is based on the phenomenon of society being confused in setting normal and abnormal standards. The researcher uses qualitative research, so the data used by the researcher is descriptive and narrative data, not numbers. The primary data sources used in this research are primary books related to modern psychology, especially in the specification of normal and abnormal studies, while books on psychology are generally a source of support for the results of the analysis in this study. The main focus of discussion in this article is the problem of the concept of normal and abnormal in modern psychological studies. This article explains that the standard of normal and abnormal in the study of modern psychology is strongly influenced by Western relativism. This is contrary to the concept of Islamic psychology which explains the study of normal and abnormal in detail and absolute. Tulisan ini menguraikan perbedaan konsep manusia dan konsep perilaku normal-abnormal manusia menurut pandangan psikologi modern dan Islam. Serta kesesuaiannya dengan pembahasan tentang landasan hakikat manusia. Pembahasan konseptual menjadi sebuah ketertarikan sendiri oleh peneliti dikarenakan urgensinya dalam kajian psikologi. Hal ini berdasarkan fenomena masyarakat akan kerancuan sosial dalam penetapan standar normal dan abnormal. Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif, maka data-data yang digunakan peneliti adalah data-data dalam bentuk deskriptif dan narasi bukan angka. Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku-buku primer terkait psikologi modern khususnya dalam spesifikasi kajian normal dan abnormal, sedangkan buku-buku kajian psikologi pada umumnya menjadi sumber penunjang hasil analisa dalam penelitian ini. Fokus pembahasan utama dalam artikel ini adalah problem konsep normal dan abnormal dalam kajian psikologi modern. Artikel ini menjelaskan bahwa standar normal dan abnormal dalam kajian psikologi modern banyak dipengaruhi oleh relativisme Barat. Hal ini bertentangan dengan konsep psikologi Islam yang menjelaskan kajian normal dan abnormal secara terperinci dan absolut.

Page 1 of 1 | Total Record : 8