cover
Contact Name
-
Contact Email
jurnalsuluh@unisnu.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalsuluh@unisnu.ac.id
Editorial Address
Jl. Taman Siswa, Pekeng Tahunan Jepara
Location
Kab. jepara,
Jawa tengah
INDONESIA
Suluh: Jurnal Seni Desain Budaya
ISSN : 26153289     EISSN : 26154315     DOI : -
Core Subject : Art,
Jurnal ini berisikan tentang keilmuan yang berada pada rumpun seni budaya. Harapan kami tim redaksi jurnal suluh, semoga penerbitan jurnal ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman untuk berbagai penulisan di bidang seni budaya.
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2018)" : 13 Documents clear
The Iconic Stilation of Molioboro Street Furniture Prasetiyo Yunianto
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malioboro street furniture becomes an important part in Yogyakarta’s pedestrian zone and the tourists’ activities there. The interesting part of the object is the unique identity which comes in the form of various motifes which are implemented in certain part of the several furniture objects like out door chair, and the pedestrian border line. The implemented motifes are chosen based on the iconic cultural object of Yogyakarta like Merapi Mountain, The Tree of Beringin Kurung, pedicab, carriage, and gunungan. Those motifes will be analyzed semiotically by elaborating the existed visual signs. The analysis is conducted to see how far the stilasi process occurs on the real object till it turns to be a motif. The analysis is also aimed to explore the meaning of the implemented motif by seeing its detail form. The result of the analysis shows that the stilasi process is done by simplifying the form of the chosen iconic cultural object which still exposes the main element of the object as the motif pattern. The process is completed by adding an ornamentic touch on the secondary object. The stilation  process is presented with decorative nuance on the detailed part of every motif. Overall, the created motifes are sucessfully becoming an iconic representation and succeeding in giving informative values about Yogyakarta’s cultural object to the visitors.
Karakter Seni Kriya Karya M. Chody Sebuah Kajian Estetika Anang Pratama Widiarsa
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

M.Chody putra Jepara, dengan karyanya yang menarik untuk di cermati mempunyai karakteristik seni kriya khususnya di Jepara. Beliau adalah putra daerah yang dilahirkan di Bumi Kartini sebagai sebutan kota Jepara yang terkenal dengan kota ukirnya. Ikhwal munculnya karya–karyanya yang unik menjadikan dirinya seorang kriyawan yang terlihat menonjol dalam hal ide-ide kreatif. Ide kreatif kriya karya M Chody ada berbagai kreasi yang digunakan dalam melandasi penciptaan karya – karyanya. Ide- ide kreatif yang terdapat pada karya cipta M Chody banyak yang diadopsi dari seni primitif Nusantara seperti dari seni primitive Meksiko, Mesir, dan daerah daerah lain. Keuletan dan kejelian dalam menangkap ide untuk menggabungkan seni patung dengan karya fungsional, tampak jelas terutama pada bentuk bentuk mebel, penekanan karya M Chody tertumpu pada tuangan ekspresi jiwa yang berupa ide, yang diwujudkan dalam sebuah karya. Sedang harapan untuk mendapatkan uang hanyalah sebuah dampak dari apresiasi terhadap karya oleh para kolektor atau pembeli. Dengan kata lain kepuasan batin melalui penciptaan karya lebih utama dari pada yang lainnya.
Ragam Hias Motif Tenun Troso Sebagai Desain Komunikasi Visual Kukuh Dwi Wijanarko; Buang Budi Wahono
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tenun Troso merupakan kerajinan Tenun ikat tradisional khas Jepara. Industri Tenun Troso kini makin berkembang, produknya tersebar di berbagai kota seperti Jakarta, Lombok, Nusa  Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Bali. Namun para pengrajin Tenun Troso kini lebih mengutamakan aspek dagang, yang mana motif tenun dibuat sesuai dengan permintaan konsumen, sehingga bentuk motif selalu berubah dan tidak memiliki ciri khas yang identik dengan wilayah Jepara. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan motif Tenun Troso yang sesuai ciri khas potensi wilayah Jepara dengan pengolahan komputer grafis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan penciptaan seni yang terdiri dari tahap eksplorasi, perancangan, dan perwujudan karya. Hasil dari penelitian ini adalah motif yang dihasilkan dapat gunakan sebagai acuan bagi para pengrajin Tenun Troso.
Ragam Hias Gebyok Kudus dalam Kajian Semiotika Zainul Arifin
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gebyok sebagai elemen arsitektur rumah tradisional Kudus, merupakan warisan budaya tradisional, pada saat sekarang jumlahnya sudah sangat berkurang dibandingkan dengan jaman masa kejayaannya dulu. Bangunan rumah adat Kudus beserta bagian-bagiannya yang sarat dengan ukiran, terus diincar oleh para kolektor sehingga satu demi satu bangunan yang bahannya 95 persen kayu jati (tektona grandis)  berkualitas  tinggi  berpindah  dari  Kudus.  Ragam hias yang diterapkan pada gebyok Kudus merupakan hasil akulturasi budaya Hindu, Islam, China dan Eropa, dengan pendekatan teori semiotika dari Charles Sanders Pierce (Zoest, 1993), mengarahkan budaya ideologi yang akhirnya menentukan visi atau pandangan suatu kelompok budaya terhadap realitas, sehingga   ragam hiasnya mempunyai simbol yang   sangat erat dengan tradisi. Di samping, sifat masyarakat pesisir yang terbuka juga lebih cenderung untuk menerima budaya yang datang dari luar seperti budaya dari Cina dan Eropa. hal ini berimbas pada perwujudan ragam hiasnya. Berdasarkan bentuk ragam hias yang diterapkan, terdapat tiga jenis, yaitu: ragam hias geometris, flora dan fauna. Selain untuk memenuhi fungsi estetik, ragam hiasnya juga merupakan simbol yang berfungsi sebagai media rupa untuk  menyampaikan pesan yang berkaitan dengan nilai- nilai budaya.
Seni Grafis di Indonesia Era 1946 Sigit Purnomo Adi
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada awal kemerdekaan Indonesia, para seniman telah menunjukan corak seni grafis yang dipamerkan dalam rangka perayaan ulang tahun RI yang pertama pada tahun 1946. Mochtar Apin dan Baharudin, keduanya merupakan pelopor seni grafis pada masa itu dengan melakukan kolaborasi mengadakan pameran yang bertemakan kondisi Negara Indonesia. Karya-karyanya kemudian menyebar ke negara-negara lain. Karya-karya yang dipamerkan sebanyak 19 karya. Gaya seninya mencerminkan ekspresionis dengan menunjukan kebebasan seorang seniman. Kemudian pada tahun 1948, Mochtar Apin membawa sebuah perubahan yang belum pernah dilakukan seniman pada tahun sebelumnya yaitu popularitas seni grafis secara konsisten.
Struktur Wajah, Aksesoris serta Pakaian Wayang Kulit Purwo Jati Widagdo
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wayang merupakan kebudayaan yang akrab dengan masyarakat. Wayang adalah salah satu segi kebudayaan yang merangkum berbagai macam bidang seni. Salah satu dari jenis wayang tersebut di atas, yang timbul saat kebudayaan Islam, adalah wayang kulit purwo. Wayang kulit purwo pada dasarnya dibuat dari kulit sapi/lembu”. Wayang kulit purwo menggunakan boneka berbentuk 2 dimensi.  Wayang kulit purwo yang menceritakan cerita ramayana maupun cerita mahabarata, dinamai wayang purwo karena wayang ini adalah wayang yang pertama kali menggunakan kulit sebagai media bonekanya. Wayang terdapat pada budaya Indonesia sejak jaman majapahit, namun ceritanya masih berkisar cerita jawa, sedangkan cerita mahabarata populer pada era kerajaan kediri pada era raja Jayabaya di mana  cerita mahabarata  digubah kembali oleh Empu Sedah kemudian  dilanjutkan oleh Empu Panuluh. tetapi masuknya Islam di Indonesia terjadi kolaborasi budaya di mana cerita  wayang digunakan sebagai siar agama oleh para sunan. Maka pada era kasunanan ini, sunan Kalijaga membuat boneka wayang dengan kulit sapi/lembu yang diberi nama wayang purwo.
Ukiyo-E : Seni Cetak Cukil Kayu Asli Jepang yang Telah Mendunia Sigit Purnomo Adi; Sayid Mataram; Tristan Alfian
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ukiyo-e merupakan seni cukil kayu asli Jepang yangmelegenda, menggambarkan kenikmatan hidup sehari-hari.Sampai saat ini tradisi membuat karya cukil kayu (ukiyo-e)masih berlangsung dan sangat dihargai, padahalperkembangan ipteks dewasa ini semakinmengesampingkan nilai-nilai budaya tradisi. Ukiyo-eberasal dari kata ukiyo yang berarti duni adane yang artinyalukisan. Kata ukiyo diambil dari istilah dalam agama Budhayang berarti dunia fana, penderitaan yang fana, kemudianberubah arti menjadi kesukariaan yang fana. Ukiyo-emerupakan seni tradisi khususnya salah satu bagian dariseni grafis yang telah diturunkankan secara turun-temurundan masih terpelihara cukup baik.
Deformasi Motif Batik dari Relief Ornamen Burung Nuri pada Candi Plaosan DS Drajat Wibowo; Tristan Alfian
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Candi Plaosan merupakan sebuah peninggalan sejarah Jawa kuno pada era kejayaan Rakai Pikatan sekitar tahun 850 Masehi yang menyimpan berbagai kisah percintaan pada masa lalu dan karya seni yang tak ternilai harganya, terletak di Jawa Tengah. Melalui studi observasi secara langsung dan mendokumentasikan beberapa sudut ruang dan motif-motif ornamen yang terukir di dinding candi, dapat dinikmati serta dapat dilakukan pengkajian. Salah satu sumber kajian yang menarik adalah ornamen-ornamen geometris flora dan binatang, terutama motif burung Nuri. Ternyata era zaman Jawa kuno sudah menyimbolkan dengan burung Nuri yang mempunyai karakter setia terhadap pasangannya. Bentuk ornamen burung Nuri ini yang menjadi acuan dalam sebuah karya seni batik tulis yang penuh makna filosofi hidup dan telah melalui tahap deformasi ulang yang sesuai dengan ornamen batik yang indah dan menarik serta bisa diterima oleh masyarakat.
Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Penghematan Bahan Bakar Dengan Menggunakan Angkutan Umum di Jepara Suharto Suharto; Ahmat Wakit
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Melihat kondisi energi Indonesia saat ini yang sedang berada di titik terendahnya, khususnya kelangkaan BBM yang terjadi di berbagai kota, disamping menghimbau untuk menggunakan energi secara efisien dan berhemat, sudah saatnya untuk menerapkan kebijakan-kebijakan khusus dalam upaya mengurangi atau menghemat penggunaan BBM. Untuk menghemat konsumsi bahan bakar maka kebijakan yang harus diambil haruslah diarahkan kepada penggunaan angkutan yang paling hemat dalam penggunaaan bahan bakar, yang selain menhemat sumber daya alam juga mengurangi pencemaran lingkungan yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar. Langkah keberpihakan kepada angkutan umum sudah harus dipersiapkan sejak dini, semakin lambat dalam pengambilan kebijakan semakin sulit untuk mengalihkan pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum. Maka dengan masalah tersebut perlunya iklan layanan masyarakat tentang penghematan bahan bakar dengan menggunakan angkutan umum. Maka dari itu penulis membuat penelitian tentang “perancangan iklan layanan masyarakat penghematan bahan bakar dengan menggunakan anggkutan umum dijepara”. Diharapkan dengan perancangan iklan layanan masyarakat penghematan bahan bakar dengan menggunakan anggkutan umum masyarakat tahu akan adanya anggkutan umum yang dapat menjadi solusi penghematan bahan bakar.
Rajutan pada Kriya Seni Handmade Aliva Rosdiana; Kukuh Dwi Wijanarko
SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seni handmade merupakan hasil seni kerajinan tangan yang dibuat oleh manusia. Motif rajut berpengaruh terhadap keestetikan kriya seni. Mochilla adalah salah satu kriya seni motif rajut handmade yang memiliki motif warna dan garis berestetika. Tujuan penelitian ini adalah memaparkan makna kriya seni handmade yang terdapat pada rajutan.  Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif karena metode ini dianggap sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa makna kriya seni rajut secara holistic. Kini produk rajut handmade sudah menjadi trend bagi kalangan tertentu yang memahami seni handmade. Kriya seni rajutan muncul ketika perajut menitikberatkan keterampilan tangan disertai fungsinya untuk mengolah benang menjadi produk yang berestetika dan bermakna bagi para penjiwa seni seperti tas rajut mochilla dengan motif sarat makna keindahan, baju rajut handmade, dan lain-lain. Budaya lokal pun turut berpengaruh dalam pembuatan kriya seni rajut sebagai bentuk pelestarian warisan budaya. Namun budaya pop lebih banyak berpengaruh di masyarakat. Kriya seni produk rajut handmade selalu berubah-ubah seiring dengan perkembangan zaman sehingga selera manusia terhadap perubahan seni pun turut tergeser.

Page 1 of 2 | Total Record : 13