cover
Contact Name
Yasir Sidiq
Contact Email
lppi@ums.ac.id
Phone
+6282134901660
Journal Mail Official
lppi@ums.ac.id
Editorial Address
Gedung H - Kampus 2 UMS Jl. Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo 57169, Jawa Tengah, Indonesia
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
ISSN : -     EISSN : 27218686     DOI : -
Core Subject : Engineering,
SIAR atau yang lebih dikenal dengan Seminar Ilmiah Arsitektur adalah rangkaian seminar nasional tahunan yang diselenggarakan oleh Prodi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta
Articles 80 Documents
Search results for , issue "2020: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur" : 80 Documents clear
Fasad Arsitektur Cina pada Kawasan Pecinan Masa Kini Chintya Dinni Asriyanti; Rizqi Fajar Isnaini; Joko Prasetyo Utomo
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Kampung Pecinan berada di wilayah komersial dimana lingkungannya terdapat banyak pasar-pasar lama. Pada zaman pemerintahan Hindia-Belanda berusaha mengatur penduduk dengan cara mengelompokkan mereka berdasarkan RAS, yang mana nantinya akan terbentuk beberapa kawasan salah satunya dinamakan Kampung Cinaatau Pecinan. Kampung Pecinan bagi masyarakat Cina merupakan ruangsosial sekaligus ruang-fisik tempat dimana warga berinteraksi/beraktivitas bersama, tempat diadakannya kegiatan bisnis ekonomi mulai dari produksi, distribusi hingga konsumsi. Metode penelitian ini menitikberatkan pada metode deskriptif kualitatif dengan memilih data primer sebagai perolehan data Kawasan Pecinan ini. Dengan data-data yang telah diperoleh maka ruang-ruang tersebut menandakan bahwa Kampung Pecinan masih tetap dikenal oleh masyarakat meskipun terdapat perubahan pada masa lalu dan masa kini.
Pengaruh Pola Perilaku Civitas Sekolah Unifikasi terhadap Standar Program Ruang Hanny Rahmawati; Andika Saputra
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan dibidang ilmu pendidikan saat ini sangatlah pesat, hal ini dibuktikan dengan munculnya jurusan-jurusan baru hingga banyak sekolah dengan model kejuruan seperti yang telah dicetuskan oleh Agus Purwanto yaitu SMA Trensains Sragen. Trensains merupakan pesantren dengan sekolah berkurikulum unifikasi, yang memiliki karakter kuat dalam integrasi sains islam dan menjadi terobosan baru pendidikan islam di Indonesia bahkan di dunia, ayat kauniyah menjadi pedoman dasar merujuk pada ilmu sains kealaman dengan fokus ilmu semesta .Karena nantinya akan banyak sekolah sejenis yang muncul mengingat perkembangan jaman berjalan wujud korelasi dari kompleksnya ilmu pengetahuan yang akan terus meningkat. Dengan beragam kegiatan di dalam proses pembelajaran, SMA Trensains memiliki kebutuhan ruangyang tentunya berbeda dengan sekolah konvensional lain. Hal ini berpengaruh terhadap idealnya kebutuhan ruang yang ditimbulkan dari kegiatan civitas. Metode kualitatif digunakan dengan cara melakukan interview dan survei lapangan untuk memperoleh data. Hasil yang didapatkan adalah SMA Trensains membutuhkan ruang lebih pada kegiatan kepesantrenan khususnya riset dan observasi sebagai kegiatan yang menjadi ciri khas dari kurikulum unifikasi. Agar seluruh santri dapat melaksanakan kegiatan tersebut SMA Trensains menyediakan ruang sesuai dengan kebutuhan dan membentuk organisasi ruang yang menciptakan beberapa titik temu antara ikhwan dan akhwat yang tentu hal ini tidak dapat ditemui pada pesantren tradisional.
Masyarakat Indonesia dikenal dengan rasa kekeluargaannya yang tinggi, hal ini muncul karena sifat gotong royong yang ada di masyarakat. Karena satu sama lain merasakan adanya ikatan yang lebih dari sekedar teman atau tetangga, maka muncul kebiasaan menje Salma Nafilah Alya; Andika Saputra
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Indonesia dikenal dengan rasa kekeluargaannya yang tinggi, hal ini muncul karena sifat gotong royong yang ada di masyarakat. Karena satu sama lain merasakan adanya ikatan yang lebih dari sekedar teman atau tetangga, maka muncul kebiasaan menjenguk orang yang sedang sakit. Hal itu juga dikarenakan anjuran dalam Islam, yang mayoritas masyarakat Indonesia merupakan muslim. Biasanya untuk menjenguk seseorang yangdirawat di rumah sakit, mereka akan bersama-sama datang dari desa dengan kendaraan motor, mobil, mobil bak terbuka, atau bahkan bus. Hal ini tidak diimbangi dengan fasilitas dan peraturan yang ada di rumah sakit. Jumlah penjenguk melebihi kapasitas kamar inap. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan guna mengetahui perilaku menjenguk di rumah sakit dengan studi kasus Rumah Sakit Umum Daerah Majenang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil pengamatan ditemukan bahwa ada 10 tipe perilaku penjenguk yang berbeda, 5 faktor perilaku, dan 2 jenis manajemen spasial yang diterapkan pihak rumah sakit. Kesimpulan dari penelitian ini adalah munculnya perilaku adaptasi dari penjenguk akibat tidak adanya ruang yang mewadahi budaya dari masyarakat setempat. Saran yang dapat diajukan adalah adanya pertimbangan terhadap faktor budaya pada desain ruang rawat inap yang ada.
Evaluasi Ruang Kelas Siswa SLB Negeri Surakarta Bagian C Berdasarkan Karakteristik Anak Tunagrahita pada Jenjang Pendidikan Dasar di Tinjau dari Persepsi Pengajar Muhamad Burhanudin Latif; Fadhilla Tri Nugrahaini
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak tunagrahita merupakan anak yang mengalami hambatan dalam perkembangan intelektual dan mentalnya yang menyebabkan anak tunagrahita memiliki kecerdasan dibawah rata-rata dan memiliki hambatan perkembangan perilakunya. Anak tunagrahita juga membutuhkan pendidikan yang dapat menunjang dalam perkembangan diri anak. Sekolah luar biasa (SLB) Negeri Surakarta merupakan sekolah rujukan anak-anak berkebutuhan khusus yang tinggal di sekitar Kota Surakarta. Guna menciptakan pendidikan yang dapat menunjang proses pembelajaran, Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Surakarta menyediakan sarana dan prasarana sesuai standar Permendiknas No 33 tahun 2008, salah satunya ruang kelas. Dengan karakteristik anak tunagrahita yang berbeda dengan anak orang lain perlu diperhatikan terkait standar ruang dan elemen pembentuk ruang kelas. Penilitian ini bertujuan untuk meninjau ruang kelas sekolah luar biasa (SLB) Negeri Surakarta pada jenjang pendidikan dasar dengan acuan Permendiknas No 33 tahun 2008 dan berdasarkan karakteristik anak tungrahita. Pengumpulan data melalui beberapa teknik : wawancara dengan guru pengajar dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik deskriptif kualitatif berguna untuk mengidentifikasi ruang kelas dan karakteristik anak tunagrahita di sekolah luar biasa (SLB) Negeri Surakarta pada jenjang pendidikan dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sarana dan prasarana untuk ruang kelas anak tunagrahita dengan acuan standar Permendiknas No 33 tahun 2008 sudah terpenuhi, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan anak tunagrahita berdasarkan karakteristiknya pengajar memiliki treatment khusus pada setiap anak supaya proses pembelajaran dapat berjalan secara optimal.
Pengaruh Revitalisasi pada Gapura Kembar dan Pendopo Makam Sunan Pojok Kenanga Luh Saniskara Paraswati; Samsudin Raidi
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Revitalisasi adalah suatu upaya yang dilakukan pemerintah untuk membangkitkan kembali eksistensi suatu bangunan atau kawasan. Revitalisasi yang dilakukan di Makam Sunan Pojok pada tahun 2017 adalah adanya pembongkaran dan relokasi retail (pertokoan) depan makam dan digantikan dengan adanya gapura kembar dan pendopo yang penuh filosofi dan makna dalam arsitektur tradisional Jawa. Program revitalisasi tersebut menimbulkan banyak perubahan fisik dan non fisik yang memberikan pengaruh positif untuk menarik minat pengunjung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deksriptif komparatif dengan membandingkan dan menjelaskan kondisi sebelum dan sesudah revitalisasi. Pengumpulan data dilakukan dengan pembagian kuisioner kepada pengunjung/peziarah dan metode triangulasi data (wawancara dengan penjaga makam, arsitek yang mendesain pekerjaan revitalisasi tersebut dan pengunjung Makam Sunan Pojok). Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk revitalisasi menerapkan arsitektur tradisional Jawa yang penuh filosofi dan pengunjung merasa nyaman dengan kondisi Makam Sunan Pojok saat ini. Makam Sunan Pojok diharapkan dapat menjadi destinasi wisata religi di Kabupaten Blora.
Pemanfaatan Kawasan Tepi Pantai Tapak Batu sebagai Wisata Rekreasi dalam Mendukung Kota Bengkulu Utara sebagai Waterfront City Kinanti Fadhilah Sari; S Suharyani
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Tepi Pantai Tapak Batu Lais di Bengkulu Utara dapat dikembangkan. Pantai ini diadakan acaran tahunan disetiap hari raya Idul Fitri dan ada peningkatan pengunjung hingga 5000 jiwa/hari di pantai ini. Permasalahan yang terjadi sekarang adalah belum optimalnya pemanfaatan potensi kawasan pesisir Kota Bengkulu Utara terutama kawasan tepi pantai Tapak Batu Lais sebagai kawasan rekreasi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruang kawasan tepi pantai di Kota Bengkulu Utara untuk rekreasi dalam mendukung Kota Bengkulu Utara sebagai waterfront city sesuai dengan potensi serta permasalahannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pemanfaatan ruang kawasan tepi sungai untuk rekreasi dalam mendukung keberadaan Kota Bengkulu Utara sebagai waterfront city.Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif fenomenologis. Hasil akhir yaitu lahirnya konsep pemanfaatan ruang kawasan tepi pantai berupa deskriptif dari kesimpulan hasil responden warga setempat serta masyarakat Bengkulu Utara, studi pustaka dan pengalaman penulis.
Adaptasi Aktifitas Anak terhadap Keterbatasan Ruang Dalam Kawasan Studi Kasus : Dukuh Gumpang Lor Fajri Ramadani; S Suharyani
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak merupakan sebuah anugerah yang tidak ternilai bagi setiap orang tua. Kelahiran seorang anak menjadi hal yang paling ditunggu dalam sebuah keluarga. Setiap perkembangan dan pertumbuhan seorang anak akan menjadi perhatian orang tua. Seorang anak merupakan potensi yang sangat penting, generasi penerus masa depan bangsa, penentu kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang akan menjadi pilar utama pembangunan nasional, sehingga perlu ditingkatkan kualitasnya dan mendapatkan perlindungan secara sungguh-sungguh dari semua elemen masyarakat. Penelitian ini berusaha untuk menjabarkan isu-isu seputar psikologis dan fisik anak-anak Indonesia di Desa Gumpang Lor kususnya pada permasalahan pertumbuhan dan perkembangan pola dan prilaku anak pada ruang gerak terbatas serta interaksi (feedback) mereka terhadap lingkungan sekitar. Interaksi anak di luar ruangan dapat berdampak positif dan negative pada psikologi dan kesehatan, serta bentuk interaksi psikis yang bermanfaat terhadap lingkungan. Oleh karena itu dibutuhkan ketersediaan lingkungan yang dapat menunjang perkembangan anak secara efektif. Pemetaan terhadap area yang memiliki lahan terbatas dibutuhkan untuk mempelajari pola aktifitas anak dan pengelompokannya di dalam area ruang gerak terbatas. Hasil analisis ini nantinya diharapkan dapat mendeskripsikan pola prilaku dan kegiatan anak terhadap ruang gerak terbatas yang nantinya dapat dijadikan acuan untuk pengembangan desain area sebagai kawasan ramah anak.
Identifikasi Kriteria Tata Ruang Sekolah Inklusi Ramah Difabel (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta) Lina Desi Setiawati; S Suharyani
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah inkulsi merupakan sekolah regular (biasa) yang menerima dan menyediakan sistem layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan anak tanpa kebutuhan khusus (ATBK) dan anak kebutuhan khusus (ABK) melalui adaptasi kurikulum, pembelajaran, penilaian, dan sarana prasarananya.“Daerah Istimewa Yogyakarta mendapatakan sebutan sebagai kota pendidikan dan Jakarta merupakan Ibu Kota, sehingga pada tahun 2001 DIY dan Jakarta diadakan uji coba perintisan sekolah inklusi. Program “Indonesia Menuju Pendidikan Inklusi” secara resmi diumumkan oleh Pemerintah Indonesia melalui deklarasi di Bandung pada tahun 2004.” Berdasarkan data dari DEPDIKNAS DIY, 2011 Provinsi Yogyakarta terdapat sekolah penyelenggara pendidikan inklusi yang tersebar diberbagai wilayah, terdapat 239 sekolah penyelenggara inklusi di Gunung Kidul (217 SD, 20 SMP, 1 SMA), terdapat 20 sekolah (SDSMK) di Kota Yogyakarta dan akan ditetapkan pada tahun ajaran 2011/2012 di Sleman dan Kabupaten Bantul (Harian Jogja,2013). Penyelenggaraan pendidikan bagi ABK di Kota Yogyakarta merupakan salah satu bagian dari Visi dan Misi Gubernur DIY. Tujuan pendidikan Inkulsi adalah memberikan kesempatan bagi ABK dalam menempuh pendidikan, mendapatkan hak yang sama seperti siswa non ABK. Permasalahan yang ada pada SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta adalah pihak sekolah belum dapat memenuhi kebutuhan ABK yaitu kurangnya fasilitas dan sarana prasarana penunjang untuk AKB. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi sarana prasarana untuk setiap siswa termasuk untuk siswa penyandang disabilitas, seperti adanya ruang khusus untuk ABK. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data dnegan cara wawancara,observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: fasilitas dan sarana untuk ABK belum mewadahi, belum adanya ruangan khusus, alat penunjang dan buku penunjang layanan ABK belum lengkap.
Menelusuri Makna Ruang pada Permukiman Kaum Depok pada Masa Pasca Kolonial R Rakhmanita; Edi Purwanto; Arief Rahman
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permukiman Kaum Depok berada diwilayah Depok Lama Jawa Barat,permukiman ini sudah ada semenjak abad ke 17 dan masih ada hingga saat ini. Kaum Depok adalah sebutan untuk para mantan budak (pekerja) perkebunan yang memiliki keunikan karena menerima warisan tanah perkebunan dari pemiliknya yaitu Cornelis Chaestelein. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui pola ruang permukiman Kaum Depok dan maknanya bagi Kaum Depok. Penelitian menggunakan paradigma kualitatif dengan pendekatan historis dan akan diuraikan secara deskriptif. Hasilnya yaitu adanya ruang yang memiliki makna mendalam bagi keturunan Kaum Depok akibat dari interaksi Kaum Depok dengan penghuni lain di masa lalu sebagai pelaku ruang dan terbawa hingga masa pasca kolonial saat ini
Analisis Tipomorfologi Pusat Rehabilitasi Mental Disorder Karlina Rahadatul Aisy; A Anisa
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan penjabaran melalui analisis tipologi dan morfologi bangunan. Kajian tipologi dan morfologi memiliki beberapa manfaat diantaranya, dapat menambah wawasan dan pengetahuan dibidang tipologi dan morfologi dan dapat dijadikan masukan dalam mendesain bangunan rehabilitasi secara umum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan cara penjabaran berupa gambaran maupun narasi. Langkah awal yang dilakukan dalam menganalisis bangunan rehabilitasi mental disorder adalah dengan mengetahui jumlah pengguna, aktivitas pasien dan pengguna, serta kebutuhan ruang yang dibutuhkan oleh pasien selama masa penyembuhan. Kesimpulan yang didapat berdasarkan hasil kajian dan analisis penelitian ini adalah: 1. Tipologi dan Morfologi bangunan panti rehabilitasi mental disorder dapat dianalis dengan mengamatiaktivitas serta kebutuhan dari aktivitas pasien tersebut. 2. Aktivitas yang diadakan oleh pemilik panti akan mempengaruhi perilaku pasien termasuk merangsang kemajuan demi mencapai kesembuhan pasien. 3. Aktivitas yang merangsang pasien agar dapat berinteraksi dengan sesama pasien yaitu aktivitas kelompok atau games kelompok yang dilakukan bersama. Hal ini juga dapat mengasah pasien, ketika bertemu dengan orang asing tidak histeris atau tantrum.