cover
Contact Name
Putu Mega Putra
Contact Email
megabizland@gmail.com
Phone
+6285227679500
Journal Mail Official
info@paris.ipb-intl.ac.id
Editorial Address
Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional Jalan Kecak, No. 12, Gatot Subroto Timur Denpasar - Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
ISSN : -     EISSN : 28283325     DOI : https://doi.org/10.22334/paris
Core Subject : Economy, Social,
Paris memuat publikasi ilmiah di bidang pendidikan, pariwisata, bisnis dan kewirausahaan. dengan cakupan bidang sebagai berikut tetapi tidak hanya terbatas pada: 1. Pendidikan pariwisata, 2. Pengembangan kepariwisataan, 3. Pariwisata Berkelanjutan, 4. Pengentasan kemiskinan berbasis sumber daya lokal, 5. Pengelolaan wilayah pedesaan dan pesisir berkearifan lokal, 6. Pengembangan Ekonomi, Bisnis digital, Kewirausahaan, Koperasi, Industri Kreatif, dan UMKM, 7. Seni, sastra, dan budaya, serta integrasi nasional dan harmoni sosial dalam bidang pariwisata.
Articles 24 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 12 (2022): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis" : 24 Documents clear
Strategi pemasaran melalui media sosial dalam mempertahankan tingkat hunian hotel bali hai tide beach resort selama masa pandemi (covid – 19): Marketing strategy through social media in maintaining occupation levels of hotel bali hai tide beach resort during the pandemic (covid – 19) I Putu Dede Adi Pastika
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 1 No. 12 (2022): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v1i12.232

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan implikasi COVID – 19 terhadap tingkat hunian hotel di Bali Hai Tide Beach Resort, dan untuk mengetahui strategi pemasaran melalui media sosial dalam meningkatkan hunian hotel di Bali Hai Tide Beach Resort selama masa Pandemi COVID – 19 ini. Dapat disimpulkan bahwa saat ini dampak dari penyebaran corona virus atau COVID – 19 ini sangat berpengaruh signifikan terhadap pendapatan hotel dimana tingkat hunian kamar terlihat semua kamar yang tidak ada pengunjungnya dan hotel tutup. Dengan terjadinya pandemic COVID – 19 ini merubah segala hal termasuk budaya masyarakat. Masyarakat saat ini lebih memilih berinteraksi melalui media sosial karena beberapa himbauan dari pemerintah yang melarang berinteraksi secara langsung. Bali Hai Tide Beach Resort memanfaatkan tren tersebut dengan melakukan promosi menggunakan digital marketing, salah satunya adalah melalui media sosial. Hal ini secara tidak langsung dapat menunjang strategi pemasaran yang dilakukan oleh hotel. Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan staf sales marketing yang menyebutkan bahwa disaat ini, aktifitas promosi yang dapat dioptimalkan hanya berupa promosi melalui media sosial. The purpose of this study is to: describe the implications of COVID-19 on hotel occupancy rates at Bali Hai Tide Beach Resort, and to find out marketing strategies through social media in increasing hotel occupancy at Bali Hai Tide Beach Resort during the COVID-19 pandemic. It can be concluded that currently the impact of the spread of the corona virus or COVID-19 has a significant effect on hotel revenues where the room occupancy rate is seen in all rooms that have no visitors and the hotel is closed. With the COVID-19 pandemic, everything has changed, including the culture of society. People currently prefer to interact through social media because of several appeals from the government that prohibit direct interaction. Bali Hai Tide Beach Resort takes advantage of this trend by promoting using digital marketing, one of which is through social media. This can indirectly support the marketing strategy carried out by the hotel. This is also reinforced by the statement of the sales marketing staff who stated that currently, promotional activities that can be optimized are only in the form of promotions through social media.
Strategi program corporate social responsibility yang efektif pada masa pandemi covid-19 di sthala: a tribute portfolio hotel ubud, bali: Effective corporate social responsibility program strategy during the covid-19 pandemic in sthala: a tribute portfolio hotel ubud, bali I Made Bati Kartika
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 1 No. 12 (2022): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v1i12.233

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi Corporate Social Responsibility yang efektif pada masa pandemi Covid-19 di Sthala a Tribute Portfolio Hotel Ubud, Bali. Penelitian ini dilakukan di Sthala, a Tribute Portfolio Hotel Ubud, Bali. Data yang digunakan berupa data kualitaif dan kuantitatif dari data primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Informasi yang digunakan berasal dari informan kunci dan informan pangkal. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan bahwa program CSR Hotel Sthala Ubud Bali pada masa pandemi Covid-19 telah diimplementasikan dengan baik. Namun terdapat beberapa strategi yang dianggap lebih efektif untuk diimplementasikan dengan mempertimbangkan indikator SWOT serta faktor internal dan eksternal yang berengaruh pada masa pandemi Covid-19.Simpulan dari penelitian ini adalah Hotel Sthala Ubud Bali telah mengimplementasikan program CSR dengan baik dan terdapat strategi program CSR yang dianggap efektif untuk diimplementasikan pada masa pandemi Covid-19. Hotel Sthala Ubud Bali disarankan untuk mengimplementasikan strategi tersebut guna meningkatkan efektifitas program CSR di masa pandemi Covid-19. The purpose of this research was to determine the effective Corporate Social Responsibility strategies during the Covid-19 pandemic at Sthala, a Tribute Portfolio Hotel Ubud, Bali.This research was conducted at Sthala, a Tribute Portfolio Hotel Ubud, Bali. The data used are qualitative and quantitative data from primary and secondary data collected through observation, interviews, literature study, and documentation. The information used comes from key informans and basic informant. The data analysis technique used is descriptive qualitative analysis technique and SWOT analysis. The results showed that the CSR program of Hotel Sthala Ubud Bali during the Covid-19 pandemic had been implemented well. However, there are several strategies that are considered more effective to be implemented by considering the SWOT indicators as well as internal and external factors that influence during the Covid-19 pandemic. Hotel Sthala Ubud Balii is advised to implement this strategy in order to increase the effectiveness of CSR programs during the Covid-19 pandemic.
Kualitas tortilla gluten free berbahan dasar oat: The qualities of gluten free oat tortilla Alvian Muzaki
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 1 No. 12 (2022): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v1i12.234

Abstract

Tortilla adalah salah satu jenis flatbread yang terbuat dari tepung terigu, baking powder, garam, oil dan air hangat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas tortilla gluten free dengan menggunakan oat. Metode penelitian yang diterapkan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimental dan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara observasi juga kuesioner. Dalam menentukan kualitas dari tortilla gluten free berbahan dasar oat dinilai dengan menggunakan teknik uji organoleptik yang diujikan kepada 30 responden yang mendapatkan hasil penelitian bahwa tortilla gluten free berbahan dasar 100% oat (P1) memiliki kualitas keunggulan dibagian tekstur yang renyah. Dalam aspek rasa dan aroma, tortilla berbahan dasar oat atau tepung terigu memiliki keunggulannya masing masing dari setiap responden. Tortillas are a type of flatbread made from wheat flour, baking powder, salt, oil and warm water. The goal of the study was to find out the quality of gluten-free tortillas using oats. The research methods applied to this study are qualitative, quantitative research methods with experimental types of research and data collection techniques conducted by observation as well as questionnaires. In determining the quality of the oat-based gluten free tortillas assessed using organoleptic test techniques tested to 30 respondents who got the results of research that gluten free tortillas made from 100% oats (P1) have a quality of excellence in the crisp texture. In terms of taste and aroma, oat-based tortillas or wheat flour have their own advantages from each respondent.
Uji organoleptis kualitas teh berbahan dasar bunga belimbing wuluh: Organoleptic test for quality of tea made from belimbing wuluh flowers I Kadek Edi Sugiarmawan
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 1 No. 12 (2022): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v1i12.235

Abstract

Teh adalah suatu minuman yang memiliki rasa yang sangat spesifik dan sangat di minati oleh masyarakat Indonesia. Proses pembuatan teh ini menggunakan teknik penjemuran langsung dengan bantuan sinar matahari. Melihat pengolahan teh yang semakin maju namun kurangnya inovasi bahan lokal dalam pembuatannya, mendorong penulis untuk mencari bahan lokal pembuat teh yang dipandang sebelah mata namun memiliki banyak sekali khasiat yang sangat baik bagi tubuh manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas teh dari segi rasa, aroma, warna dan mengetahui berapa lama teh dapat disimpan atau dikonsumsi. Tempat penelitian ini berada di Mano Beach House, Jl. Pantai Pura Petitenget Krobokan Kelod, Seminyak, Kec, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Penelitian akan dilakukan dari bulan Februari– Mei 2021. Metode yang digunakan dengan cara mengumpulkan data dengan kuisioner dan observasi. Teknik analisa data dengan menberikan kuisioner kepada 30 orang panelis dari segi rasa, aroma, dan warna. Berdasarkan hasil persentase data yang di ujikan kepada 30 panelis menyatakan 10% menyatakan sangat enak, 13% menyatakan cukup enak, 39% menyatakan cukup enak, 13% menyatakan tidak enak, 25% menyatakan kurang enak. Dan memiliki daya tahan selama 1 hari dihari ke 2 indikator rasa, warna, dan aroma menghilang. Tea is a drink that has a very specific taste and is of great interest to the people of Indonesia. The process of making this tea uses direct drying techniques with the help of sunlight. Seeing the progress of tea processing but the lack of innovation from local ingredients in its manufacture, prompted the author to look for local tea-making ingredients that are underestimated but have many excellent properties for the human body. The purpose of this study was to determine the quality of tea in terms of taste, aroma, color and to find out how long tea can be stored or consumed. The place of this research is at Mano Beach House, Jl. Petitenget Krobokan Kelod Temple Beach, Seminyak, Kec, North Kuta, Badung Regency, Bali. The research will be conducted from February to May 2021. The method used is to collect data using questionnaires and observations. Data analysis technique by giving questionnaires to 30 panelists in terms of taste, aroma and color. Based on the results of the percentage of data tested on 30 panelists, 10% said it was very good, 13% said it was quite good, 39% said it was quite good, 13% said it was not good, 25% said it was not good. And it has a durability of 1 day on the 2nd day the taste, color and aroma indicators disappear.
Perbedaan uji organoleptik kualitas kerupuk kulit daging kakao ( theobroma cacao l ) dengan kerupuk campuran tapioka dan terigu: Differences in organoleptic test quality of cacao meat skin crackers (theobroma cacao l) with tapioca and wheat mixed crackers I Wayan Oktayasa
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 1 No. 12 (2022): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v1i12.236

Abstract

Kulit buah kakao belum dimanfaatkan secara optimal oleh petani bahkan sebagian besar dibuang disekitar pohon kakao. Limbah kulit buah kakao dapat digunakan secara optimal dengan mengolahnya menjadi sebuah produk yang memiliki nilai jual yaitu dengan mengelolanya menjadi sebuah kerupuk kulit daging kakao. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas kerupuk kulit daging kakao dengan kerupuk campuran tapioka dan terigu menggunakan uji organoleptik (uji kesukaan=hedonic) dari segi warna, tekstur aroma dan rasa, serta untuk mengetahui kualitas kerupuk kulit daging kakao terbaik dan menciptakan inovasi dalam pembuatan kerupuk. Tempat penelitian di Gianyar, waktu penelitian bulan Maret-Juli 2021. Jenis penelitian ini menggunakan experiment dengan 4 perlakuan dengan 20 ulangan yaitu P0 (kerupuk 0% kulit daging kakao,50% tepung tapioka, 50% tepung terigu), P1 (kerupuk dengan substitusi 25% kulit daging kakao, dengan 37,5% tepung tapioka, 37,5% tepung terigu), P2 (kerupuk dengan substitusi 50% kulit daging kakao, dengan 25% tepung tapioka, 25% tepung terigu), dan P3 (kerupuk dengan substitusi 75% kulit daging kakao, dengan 12,5% tepung tapioka, 12,5% tepung terigu) dengan menggunakan 20 orang panelis. Analisi data dari uji organoleptik yaitu warana, tekstur, aroma, dan rasa digunakan Uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian ada perbedaan yang nyata (p<0,05) rasa dan warna antara P0, P1, P2, dan P3, dan tidak ada perbedaan yang nyata (p>0,05) aroma dan tekstur antara P0, P1, P2, dan P3. Berdasarkan uji warna, tekstu, aroma, dan rasa maka dari 4 macam perlakuan yaitu terbaik adalah P0 dengan warna kuning muda, tekstur sangat renyah, aroma kurang kuat, rasa enak. Cocoa pods have not been used optimally by farmers, even most of them are disposed of around cocoa trees. Cocoa pod peel waste can be used optimally by processing it into a product that has a selling value, namely by managing it into a cocoa skin cracker. This study aims to determine the difference in the quality of the cocoa skin crackers with a mixture of tapioca and flour crackers using an organoleptic test (preferred test = hedonic)in terms of color, texture, aroma and taste, as well as to determine the best quality of cocoa skin crackers and create innovations in making crackers. . The research location is in Gianyar, the research time is March-July 2021. This type of research uses an experiment with 4 treatments with 20 replications, namely P0 (0% crackers with cocoa skin, 50% tapioca flour, 50% wheat flour), P1 (crackers with substitution 25% cocoa skin, with 37.5% tapioca flour, 37.5% wheat flour), P2 (crackers with a substitution of 50% cocoa skin, with 25% tapioca flour, 25% wheat flour), and P3 (crackers with substitution of 75% cocoa skin, with 12.5% tapioca flour, 12.5% wheat flour) using 20 panelists. Analysis of data from organoleptic tests, namely color, texture, aroma, and taste used the Kruskal Wallis Test. The results showed that there was a significant difference (p<0.05) in taste and color between P0, P1, P2, and P3, and there was no significant difference (p>0.05) in aroma and texture between P0, P1, P2, and P3. Based on the color, texture, aroma, and taste tests, out of the 4 types of treatment, the best was P0 with light yellow color, very crunchy texture, less strong aroma, good taste.
Pemanfaatan buah nanas dalam pembuatan popcorn: Utilization of pineapple fruit in making popcorn Putu Bagus Roland Adithya
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 1 No. 12 (2022): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v1i12.237

Abstract

Popcron merupakan makanan ringan / snack siap saji yang pada umumnya dijual di pasaran yang dibuat dengan bahan dasar biji jagung olahan dengan varian rasa salty,karamel, keju dan coklat. Peneliti melakukan eksperimen dengan memanfaatkan buah nanas sebagai varian rasa dalam pembuatan popcorn. Penelitian dilaksanakan pada bulan mei 2021 hingga Agustus 2021. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kualitas popcorn dengan rasa buah nanas dari segi rasa, aroma, tekstur dan warna. Dalam data ini menggunakan analisis uji organoleptik dengan responden sebanyak 30 responden. Hasil yang diperoleh yaitu dari segi warna popcorn rasa nanas mendapatkan skor sebesar 125 , dari segi rasa popcorn rasa nanas mendapatkan skor sebesar 122, dari segi aroma popcorn rasa nanas mendapatkan skor sebesar 124 dan dari segi tekstur popcorn rasa nanas mendapatkan skor sebesar 138. Untuk daya tahan popcorn rasa nanas dapat bertahan dalam suhu ruangan selama 2 hari saat sudah melalui proses memasak. Untuk biaya pembuatan popcorn dengan rasa buah nanas adalah sebesar Rp. 16.410 untuk pembuatan 1 box popcorn yang dapat menampung 100 gram popcorn Popcron is a ready-to-eat snack / snack that is generally sold in the market which is made with the basic ingredients of processed corn kernels with variants of salty, caramel, cheese and chocolate flavors. Researchers conducted experiments by using pineapple as a flavor variant in making popcorn. The research was conducted from May 2021 to August 2021. The purpose of this study was to determine the quality of popcorn with pineapple flavor in terms of taste, aroma, texture and color. This data uses organoleptic test analysis with 30 respondents. The results obtained are in terms of color, pineapple-flavored popcorn, a score of 125, in terms of taste, pineapple- flavored popcorn, a score of 122, in terms of aroma, pineapple-flavored popcorn, a score of 124, and in terms of texture, pineapple-flavored popcorn, a score of 138. pineapple-flavored popcorn can last at room temperature for 2 days after it has gone through the cooking process. The cost of making popcorn with pineapple flavor is Rp. 16,410 for the manufacture of 1 popcorn box that can hold 100 grams of popcorn
Penambahan bubuk daun kelor dalam pembuatan cookies (nastar) sebagai peluang bisnis: Addition of moringa leaf powder in the manufacture of cookies (nastar) as a business opportunity Komang Astaguna Abdi Putra
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 1 No. 12 (2022): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v1i12.238

Abstract

Tujuan dari penelitian Penambahan bubuk daun kelor dalam pembuatan cookies (nastar) sebagai peluang bisnis ini adalah untuk mengetahui kualitas cookies (nastar) dengan penambahan bubuk daun kelor dari segi rasa, aroma, tekstur warna dan tampilan, kemudian untuk mengetahui daya tahan serta menganalisis seberapa besar biaya yang diperlukan dalam pembuatan cookies nastar bubuk daun kelor dan juga minat beli sebagai peluang bisnis, Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, penelitian eksperimen ini dilakukan dengan membuat cookies (nastar) dengan bubuk daun kelor, kemudian diuji oleh 30 panelis dengan tes organoleptik, observasi dan analisis biaya. Hasil penelitian ini berupa penambahan bubuk daun kelor dalam pembuatan cookies (nastar) adalah enak dari segi rasa, beraroma sedap, tekstur yang lembut serta memiliki tampilan yang menarik. Dari hasil uji daya tahan cookies (nastar) dengan penambahan bubuk daun kelor, mampu bertahan selama 20 hari. Dalam minat beli sebagai bisnis 90% menyukai jika cookies (nastar) daun kelor ini menjadi trobosan bisnis kuliner kue kering terbaru, Dari hasil analisis biaya dalam pembuatan cookies (nastar) dengan penambahan bubuk daun kelor membutuhkan biaya Rp.28.100,- The purpose of this research is to add Moringa leaf powder in the manufacture of cookies (nastar) as a business opportunity to determine the quality of cookies (nastar) with the addition of Moringa leaf powder in terms of taste, aroma, color texture and appearance, then to determine the durability and analyze how much the costs required in making nastar cookies with Moringa leaf powder and also buying interest as a business opportunity. The research approach used is experimental research, this experimental research was carried out by making cookies (nastar) with Moringa leaf powder, then tested by 30 panelists with organoleptic tests, observation and cost analysis. The results of this study in the form of the addition of Moringa leaf powder in the manufacture of cookies (nastar) are delicious in terms of taste, delicious aroma, soft texture and have an attractive appearance. From the results of the durability test of cookies (nastar) with the addition of Moringa leaf powder, it can last for 20 days. In the interest of buying as a business 90% like if cookies (nastar) Moringa leaves are the latest breakthrough in the culinary business of pastries. From the results of the cost analysis in making cookies (nastar) with the addition of Moringa leaf powder, it costs Rp. 28.100,-
Penerapan higiene dan sanitai pada food handlers di janger restaurant: Application hygiene and sanitation on food handlers at janger restaurant Komang Jimmy Arta Wiguna
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 1 No. 12 (2022): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v1i12.239

Abstract

Penerapan higiene dan sanitasi pada dunia culinary adalah salah satu hal yang harus di jaga agar mikroorganisme tidak dapat untuk berkembang biak pada makanan. Janger Restaurant adalah salah satu tempat yang di gunakan oleh mahasiswa Institude Pariwisata dan Bisnis Internasional untuk melakukan praktek dan mendapatkan pengetahuan dan pengalaman di dunia industri culinary. Tetapi sebagian besar mahasiswa masih belum melakukan penerapan higiene dan sanitasi tangan dengan baik dan benar. Tindakan tersebut dapat meneyabkan menurunnya kualitas mahasiswa yang dipersiapkan bekerja di dunia industri culinary. Penelitian ini menggunakan metode survei dimana penulis melakukan observasi secara langsung di lokasi penelitian, dengan instrument angket sebagai tolak ukur untuk mengetahui seberapa paham dan penerapan higiene dan sanitasi mahasiswa saat melakukan pengelolaan makanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan higiene dan sanitasi pada food handlers di Janger Restaurant. Dari hasil penelitian ini penerapan higiene dan sanitasi mahasiswa jurusan Tata Boga atau food handlers Janger Restauran termasuk dalam kategori “Kadang-kadang” sebanyak sebanyak 15 food handlers (50%) dengan nilai baku 68 didapat dari hasil angket dengan jumlah pertanyaan 15 dan total semple 30 mahasiswa. Nilai tersebut dikatakan masih kurang baik karena masih banyak mahasiswa yang belum sepenuhnya menerapkan higiene dan sanitasi dengan baik dan benar. Diharapkan kedepannya kesadaran mahasiswa dapat lebih meningkat untuk menjaga kebersihan diri saat melakukan pengelolaan makanan. The application of hygiene and sanitation in the culinary world is one of the things that must be taken care of so that microorganisms cannot breed in food. Janger Restaurant is one of the places used by students of the International Business and Tourism Institute to practice and gain knowledge and experience in the culinary industry. However, most of the students still have not implemented proper hand hygiene and sanitation. This action can lead to a decline in the quality of students who are prepared to work in the culinary industry. This study uses a survey method where the authors make direct observations at the research site, with a questionnaire instrument as a benchmark to determine how well students understand and apply hygiene and sanitation when managing food. The purpose of this study was to determine the application of hygiene and sanitation to food handlers at Janger Restaurant. From the results of this study, the application of hygiene and sanitation students majoring in Catering or food handlers Janger Restaurant was included in the "Sometimes" category as many as 15 food handlers (50%) with a standard value of 68 obtained from the results of a questionnaire with 15 questions and a total sample of 30. college student. The score is said to be still not good because there are still many students who have not fully implemented hygiene and sanitation properly and correctly. It is hoped that in the future students' awareness can increase to maintain personal hygiene when managing food.
Penerapan pengadaan bahan makanan di dapur the cakra hotel bali: Implementation of procurement food ingredients in the cakra hotel bali I Kadek Arisuta
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 1 No. 12 (2022): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v1i12.242

Abstract

Pada sebuah hotel yang memiliki restoran, sangat diperlukan adanya supplier pengadaan bahan-bahan makanan untuk department dapur pada sebuah restoran tersebut, seperti pada industri The Cakra Hotel Bali. Namun dari hasil pengamatan yang diperoleh terdapat adanya beberapa indikasi kurangnya penerapan pengadaan bahan-bahan makanan di dapur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan pengadaan bahan makanan di dapur The Cakra Hotel Bali. Dalam penelitian ini, penulis ingin membandingkan bagaimana penerapan pengadaan bahan makanan yang ada di dapur The Cakra Hotel Bali sesuai Standard Operational Procedure (SOP) dengan kenyataan yang terjadi, apakah sudah sesuai atau tidak. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pada penelitian yang telah dilakukan, penulis menemukan beberapa masalah terkait penerapan pengadaan bahan makanan yang masih terjadi di hotel tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Standard Operational Procedure belum berjalan dengan maksimal. Evaluasi serta pelatihan perlu dilakukan untuk meningkatkan penerapan SOP menjadi lebih baik dari sebelumnya. In a Hotel that has a restaurant, it is very necessary to have a supplier of procurement food ingredients in the kitchen department at a restaurant, like in industry The Cakra Hotel Bali. But, from the observations obtained there are several indications of the lack application of food procurement in the kitchen. The purpose of this study was to determine the application of food procurement in the kitchen The Cakra Hotel Bali. In this study, the authors want to compare how the implementation of the procurement of food ingredients in the kitchen of The Cakra Hotel Bali, according to Standard Operating Procedures (SOP) with the reality that occurs, whether it is appropriate or not. Data collection techniques are carried out by means of Observation, Interviews and Documentation. The analytical technique used in this research is Descriptive qualitative. In the research that has been done the author found several problems related to the implementation of food procurement ingredients that still occurs in the hotel. The results of the study indicate that the Standard Operating Procedures (SOP), have not running optimally. Evaluation and training need to be carried out to improve the implementation of Standard Operating Procedures (SOP) to be better than before.
Pembuatan sorbet lemon subtitusi daun cincau hijau: Making lemon sorbet with green grass jelly leaf substitute Kadek Yuda Dwi Artawan
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 1 No. 12 (2022): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v1i12.243

Abstract

Sorbet adalah produk buah-buahan yang dibekukan yang biasanya berupa makanan pencuci mulut dessert yang terbuat dari sari pati puree, simple syrup, lemon juice dan dibuat tanpa penambahan produk yang berasal dari hewani. Sorbet pada umumnya terbuat dari berbagai macam buah-buahan. Sehingga membuat penulis tertarik untuk mencoba dan mengetahui hal baru dengan menggunakan daun cincau hijau untuk pembuatan sorbet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas organoleptik sorbet lemon subtitusi daun cincau hinjau, ditinjau dari segi rasa, warna, aroma, tekstur, daya tahanserta biaya produksi yang dibutuhkan. Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Hasil Uji organoleptik menunjukkan bahwa pembuatan sorbet lemon subtitusi daun cincau hijau merupakan campuran terbaik dengankualitas rasa sangat enak, tekstur lembut, warna menarik, serta aroma yang khas dari daun cincau hijau. Sorbet lemon subtitusi daun cincau hijau mendapat interprestasi baik dari masyarakat serta menambah pengetahuan dan wawasan mereka. Sorbet is a frozen fruit product which is usually a dessert made from puree starch, simple syrup, lemon juice and made without the addition of products of animal origin. The sorbet is made from a variety of fruits. So that makes the writer interested in trying and knowing new things by using green grass jelly leaf for making sorbet. This study aims to determine the organoleptic quality of lemon sorbet substituted with green grass jelly leaf, in terms of taste, color, aroma, texture, durability and required production costs. This study uses quantitative data types with an experimental research approach. The results of the organoleptic test showed that the manufacture of green grass jelly leaf substituted lemon sorbet was the best mixture with very good taste quality, soft texture, attractive color, and a distinctive aroma from green grass jelly leaves. Lemon sorbet substituted with green grass jelly leaves received good interpretations from the community and increased their knowledge and insight.

Page 1 of 3 | Total Record : 24