cover
Contact Name
Aldis Ladesta
Contact Email
aldis@trisakti.ac.id
Phone
+6285711947547
Journal Mail Official
aldis@trisakti.ac.id
Editorial Address
Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti, Jakarta Gedung D Lt. 2, Kampus A Jl. Kyai Tapa Grogol Jakarta 11440, Indonesia Telephone: +62-21-5663232 ext 8520
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Journal of Geoscience Engineering and Energy (JOGEE)
Published by Universitas Trisakti
ISSN : 27155358     EISSN : 27226530     DOI : https://doi.org/10.25105/jogee.v3i2.13860
The main aim of the Journal Geoscience Engineering and Energy (JOGEE) is to provide an open access platform to the articles that resulted of high-quality research works related with the geoscience and energy field. This is open for papers of geology (petrology; volcanology and geothermal; sedimentology and stratigraphy; paleontology; structural geology and seismology; petroleum geosciences; mineral deposits and coal mining; remotee sensing,; hidrogeology; marine geology and oceanography; geological engineering; environmental and geohazard mitigation; and also geotourism), geophysics (physical geology; exploration Geophysics), geochemistry, energy of renewable (geothermal; ..)and non-renewable energy (petroleum engineering; G&G method; mineral deposits, coal and energy resources management),dll. The Journal Geoscience Engineering and Energy (JOGEE) welcome the submission of manuscripts that meet the general criteria of significance and scientific excellence. It caters to the requirements of the geologist, researchers, academicians and also students, lab professional, and industry that is involved in geoscience studies. This journal publishes 2 numbers per year at least 8-9 articles. Papers will be published approximately 14 days after acceptance.
Articles 82 Documents
MEKANISME OVERPRESSURE PADA SUMUR SM-1, CEKUNGAN SUMATRA UTARA Anak Agung Sagung Mayun Yudhyasmara Prabandari; Muhammad Burhannudinnur; Junita Trivianty Musu; Ricky Andrian Tampubolon
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 2, NOMOR 1, FEBRUARI 2021
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1398.904 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v2i1.8931

Abstract

Cekungan Sumatra Utara merupakan salah satu cekungan produktif di Indonesia yang diketahui memiliki kondisi overpressure berdasarkan beberapa peneliti terdahulu, seperti Aziz dan Bolt (1984) dan Hutasoit, dkk. (2013). Penelitian dilakukan untuk mengetahui zona overpressure pada sumur pengeboran SM-1 di Lapangan “AAS” dengan berdasarkan perhitungan besarnya nilai tekanan pori, mengetahui kedalaman top overpressure, dan mengetahui mekanisme penyebab overpressure berdasarkan log sonic, log densitas, dan log neutron. Nilai tekanan pori didapatkan berdasarkan perhitungan dengan metode Eaton menggunakan data log sonic. Diketahui top overpressure Sumur SM-1 pada kedalaman 1653 ft, dimana zona overpressure berada pada kedalaman 1653 – 2510 ft, 3195 – 3473 ft, dan 4205 – 4486 ft (Formasi Baong). Mekanisme penyebab overpressure pada Sumur SM-1 adalah mekanisme loading berupa disequilibrium compaction.
STABILITAS LERENG METODE JANBU GALIAN TERBUKA PADA INLET TEROWONGAN PENGELAK BENDUNGAN LEUWIKERIS Den Habib Ibnu Rahman; Sofyan Rachman
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 2, NOMOR 1, FEBRUARI 2021
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1217.46 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v2i1.8932

Abstract

Proyek Bendungan Leuwikeris yang terletak di Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu proyek bendungan yang dibangun diatas batuan sedimen volkanik termasuk dalam Formasi Hasil Gunung Api Tua. Metode Janbu (Hoek & Bray, 1981) merupakan metode yang di gunakan untuk mencari nilai faktor keamanan di setiap elevasi pada lereng Inlet Terowongan Pengelak. Berdasarkan analisis stabilitas lereng dengan Metode Janbu (Hoek & Bray, 1981), nilai Faktor Keamanan (FS) lereng Terowongan Pengelak Inlet (desain) adalah: pada elevasi 177-159 mdpl FS 0,51 (Labil); pada elevasi 159-132 mdpl  FS 0,96-1,01 (Labil); dan pada elevasi 132-86 mdpl FS  1,12-1,14 (Kritis). Geometri lereng diubah dengan Nilai Faktor Keamanan (FS) 1,3 maka diperoleh: pada elevasi 177-159 mdpl dengan beda tinggi (H) 5m dan kemiringan lereng 25°; pada elevasi 159-132 mdpl dengan beda tinggi (H) 10m dan kemiringan lereng 79°; dan pada elevasi 132-86 mdpl dengan beda tinggi (H) 10m dan kemiringan lereng 81.5°. Berdasarkan klasifikasi Hoek and Bray (1981) longsoran ini termasuk ke dalam tipe lonsoran busur dan tipe lonsoran guling.
FACIES DISTRIBUTION OF KAIS FORMATION IN “X” FIELD, SALAWATI BASIN, WEST PAPUA, INDONESIA Rifky Nuraza Putra; Moehammad Ali Jambak
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 2, NOMOR 1, FEBRUARI 2021
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1927.878 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v2i1.8933

Abstract

Daerah penelitian lapangan “X” terletak di Formasi Kais, Cekungan Salawati, Papua Barat, Indonesia. Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginterpretasikan fasies karbonat, beserta penyebarannya, baik secara vertikal maupun horizontal. Penelitian dimulai dengan penafsiran litostratigrafi menggunakan data log dan sayatan tipis, untuk membuat type log. Dilanjut dengan analisis sikuen stratigrafi dan reef system untuk menentukan penyebaran, dengan bantuan data seismik untuk dikorelasikan dengan sumur-sumur lainnya. Dari hasil analisis, terdapat 5 fasies pada daerah penelitian, yaitu: Skeletal Debris Packstone-Wackestone, Coral Algal Grainstone – Boundstone, Skeletal Wackestone, Skeletal Packstone dan Coral Algal Packstone. Terdapat pula 4 reef system, yaitu; Back reef, reef crest, fore reef dan off reef. Untuk mencapai tujuan akhir dari penelitian ini, maka dibuat peta penyebaran fasies.
PETA ZONASI KARATERISTIK HIDROKIMIA AIRTANAH METODE DIAGRAM PIPER SEGIEMPAT DAERAH CILINCING ,KECAMATAN CILINCING, DKI JAKARTA Dhimas Dwi Rahmanto
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 2, NOMOR 1, FEBRUARI 2021
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1484.847 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v2i1.8934

Abstract

Wilayah DKI Jakarta, khususnya Jakarta Utara merupakan daerah yang memiliki tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang umumnya berasal dari kegiatan industri, pemukiman, perkantoran, dan kegiatan masyarakat. Air adalah salah satu zat penting yang ada di bumi yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan dan semua jenis makhluk hidup. Airtanah merupakan salah satu komponen yang penting dalam siklus hidrologi di bagian bawah permukaan tanah (Sen., 2015). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karateristik hidrokimia airtanah di Daerah Cilincing dan Sekitarnya. Data yang digunakan pada analisis ini adalah hasil analisis laboratorium unsur utama dari sampel air tanah yang telah diambil pada lokasi penelitian. Analisis karaterstik airtanah ditentukan dengan metode analisis diangram piper segiempat. Karateristik hidrokimia airtanah yang terbentuk adalah tipe airtanah semi bikarbonat dan tipe airtanah sulfat. 
HUBUNGAN AIRTANAH DENGAN AIR PERMUKAAN DI DAERAH KOTA PADANG DAN SEKITARNYA PROVINSI SUMATERA BARAT Rosalina Martha
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 2, NOMOR 1, FEBRUARI 2021
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1308.07 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v2i1.8935

Abstract

Lokasi daerah penelitian berada di kota Padang, tepatnya di daerah kelurahan Lubuk Lintah dan sekitarnya kecamatan Kuranji dan daerah kelurahan Gurun lawas dan sekitarnya kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Secara geografis daerah penelitian terletak pada dua koordinat 0°56'52.8" LS - 100°23'0"LS dan 0°53'31.2" BT - 100°25'0"BT. Berdasarkan penampang log bor A-B dan C-D, terdapat 2 (dua) jenis akifer pada daerah penelitian yaitu akifer tertekan, dan akifer bebas. Daerah penelitian memiliki 1 arah aliran airtanah, yaitu memiliki arah aliran ke barat daerah penelitian menuju samudera hindia. Arah aliran airtanah searah dengan arah sungai dan muka air sungai berada lebih rendah daripada muka airtanah, hal ini menunjukan bahwa hubungan airtanah dengan air permukaan adalah airtanah mengisi air permukaan (effluent).
KONDISI KIMIA PADA TANAH HASIL ENDAPAN VOLKANIK DAERAH LEUWINANGGUNG, KECAMATAN TAPOS, KOTA MADYA DEPOK, PROVINSI JAWA BARAT Gana Vige Ortega; Suherman Dwi Nuryana; Arini Dian Lestari
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 2, NOMOR 1, FEBRUARI 2021
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4809.367 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v2i1.8936

Abstract

Daerah penelitian terletak di Kelurahan Leuwinanggung, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Penelitian kondisi kimiawi tanah dilakukan untuk melengkapi pengetahuan tentang daerah Leuwinangung dari aspek geologinya dimana sebelumnya daerah Leuwinaggung menjadi objek penelitian hidrokimia dan infiltrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang kondisi tanah dari komposisi kimianya. Metodologi yang digunakan dengan melakukan survey lapangan pada 11 titik lokasi pengamatan dan analisa hasil uji laboratorium terhadap 4 sampel tanah dari 4 titik lokasi penelitian. Karakteristik kimiawi tanah pelapukan pada daerah Leuwinanggung menunjukkan tanah tinggi akan unsur oksida besi. Kehadiran okisda besi karena adanya proses pelapukan secara kimia pada endapan vulkanik dan menyebabkan unsur kimia berkonsentrasi dengan oksigen sehingga terjadi oksidasi pada unsur primer. Pelapukan yang sudah memasuki tahap lanjut menyebabkan jumlah unsur hara primer pada tanah berkurang. Tanah pada daerah penelitian merupakan tanah yang berasal dari lapukan batuan induk dari satuan Kipas Aluvium dengan litologi penyusun berupa batuan tuff.
ANALISIS LINGKUNGAN PENGENDAPAN DAERAH KARANGPUCUNG KABUPATEN BANYUMAS Muhammad Rubby Fahlevi; Dewi Syavitri; Firman Herdiansyah
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 2, NOMOR 1, FEBRUARI 2021
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1286.924 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v2i1.8937

Abstract

Daerah penelitian berada pada daerah Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini bertujan mengetahui fasies dan sistem pengendapan pada daerah penelitian. Terutama pada kondisi geologi Formasi Halang yang dikenal juga sebagai daerah lingkungan pengendapan laut dalam atau turbidit. Pengambilan data dilakukan dengan metode stratigrafi terukur, ditunjang dengan analisis petrografi dan mikropaleontologi Formasi halang pada daerah penelitian didominasi oleh perselingan batupasir dan batulempung atau batulanau. Hasil kajian endapan turbidit dari formasi halang dapat disimpulkan terendapakan pada sistem lobes yang membentuk kipas laut dalam, mulai upper fan dan suprafan lobes on mid fan. Lapangan penelitian ini memiliki 4 asosiasi fasies, yaitu: (1) Fasies batupasir berukuran sedang sampai halus (AF1); (2) Fasies perselingan breksi dengan batupasir tuffaan (AF2); (3) Fasies perselingan batupasir berukuran kasar sampai sedang dengan batulempung (AF3); (4) Fasies batupasir berukuran sedang sampai halus tuffaan(AF4).
ANALISIS HIDROGEOLOGI AIRTANAH DANGKAL DALAM MENENTUKAN INTRUSI AIR LAUT DAERAH SUNTER DAN SEKITARNYA, JAKARTA UTARA Muhammad Adimas Amri
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 2, NOMOR 2, AGUSTUS 2021
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2158.436 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v2i2.9934

Abstract

Penelitian analisis hidrogeologi airtanah dangkal dalam menentukan intrusi air laut Daerah Sunter, Jakarta Utara, meliputi Daerah Sunter di utara berbatasan dengan daerah pelabuhan dan kawasan wisata Ancol. Metode penelitian yang digunakan adalah pengukuran dan analisis aliran muka airtanah, korelasi litologi, analisis sifat fisik dan kimiawi airtanah. Sebaran airtanah nya berupa kontur tertutup dan arah alirannya menyebar ke segala arah. Dari hasil analisis litologi bawah permukaan daerah penelitian menggunakan 9 titik inti bor, Jenis akuifer airtanah daerah penelitian berupa confined aquifer. Penelitian EC di lokasi pengamatan didapati air agak payau berada pada lokasi SG4 dan SG7. Perhitungan rasio perbandingan Klorida – Bikarbonat menunjukkan bahwa SG4 terindikasi penyusupan air laut sedang. Perhitungan rasio NaCl didapati bahwa SG4, SG6, dan SG8 terindikasi kontaminasi air laut. Penelitian TDS didapati hasil pengukuran berkisar antara 210-890 mg/l dapat disimpulkan bahwa semua kondisi air pada lokasi penelitian berada <1000 mg/l, menunjukkan semua lokasi pengamatan memiliki kondisi air yang sama yaitu air tawar. Dari semua data penelitian didapati anomali yang tedapat pada lokasi pengamatan SG4 yang terintrusi sedang. Jika dilihat dari kondisi geologi daerah penelitian, kondisi lokasi pengamatan SG4 bukan berasal dari intrusi air laut, namun berasal dari connate water yang berasal dari endapan pematang pantai.
Analisis Gerakan Tanah Longsor Di Wilayah Cekungan Bandung dan Sekitarnya Himmes Fitra Yuda; M Adimas Amri; Abdurrachman Asseggaf
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 2, NOMOR 2, AGUSTUS 2021
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1625.595 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v2i2.9992

Abstract

Gerakan massa tanah/batuan atau longsor juga dapat diartikan sebagai gerakan menurunin lereng oleh massa tanah atau batuan penyusun lereng. Lereng yang hambat geser tanah/batuannya lebih kecil dari berat massa tanah itu sendiri akan membuat pergerakan massa tanah. Diperlukan upaya untuk mengurangi resiko potensi gerakan tanah, antara lain dengan melakukan analisis sistem informasi geografis (SIG) menggunakan tiga parameter terdiri dari; parameter geologi, curah hujan, dan bentang alam. Daerah cekungan bandung dan sekitarnya rentan terhadap gerakan tanah. Hal ini yang mendorong dibutuhkannya penelitian untuk menentukan zonasi kerentanan dalam upaya meminimalisir tingkat kerugian akibat terjadinya bencana. Selain itu upaya tersebut sangat dibutuhkan dalam rekomendasi atau menentukan arah pembangunan strategis dalam perencanaan tata ruang wilayah. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan analisis kajian kebencanaan gerakan tanah dilihat dari kondisi geologi, bentang alam dan intensitas curah hujan. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengumpulan data secara primer yaitu dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan maupun secara sekunder berupa peta tematik dari pemerintah daerah setempat. Berdasarkan Bentang Alam (% lereng), jenis litologi dan Curah Hujan yang berkisar 1500 - 3500 mm/tahun, gerakan tanah di daerah penelitian dapat dikelompokan menjadi  4 (empat) yaitu, Erosi Tebing, Longsoran, Gelinciran, dan Kompleks.
STOCHASTIC POROSITY MODELING IN VOLCANIC RESERVOIR JATIBARANG FORMATION Eko Widianto; Firman Herdiansyah; Muhammad Burhannudinnur; Suryo Prakoso; Benyamin Benyamin
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 2, NOMOR 2, AGUSTUS 2021
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3149.935 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v2i2.9993

Abstract

Jatibarang Formation known as interesting volcanic reservoir in North West Java Basin. The reservoir was characterized by altered and naturally fractured that has significantly producing light oil. The volcanic Jatibarang reservoir consist of 3 volcanic cycles that are cycle 1, cycle 2 and cycle 3 with 16 faults configuration. Total and Fracture porosity modeling was conducted to determine secondary porosity distribution using stochastic method. Lithofacies and property lateral variation were generated to visualize geological model. Total porosity was estimated using formation evaluation. Natural subsurface fracture has been identified by bore hole image (formation micro imager) and geophysical log from several wells in the Jatibarang Field. It has provided both lithology and property reservoir information. Lithofacies tuff and non tuff model has been used as a constrait to distribute pore pressure and bulk modulus. Then, porosity model was distribution using the collocated-co kriging method. The purpose of this study was to determine the distribution of total and fracture porosity of the Jatibarang volcanic reservoir.