cover
Contact Name
Satriyo Pamungkas
Contact Email
istoria.unbari@gmail.com
Phone
+6285266457808
Journal Mail Official
istoria.unbari@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Batanghari, FKIP Universitas Batanghari Jambi, Jl. Slamet Ryadi, Broni-Jambi, kodepos: 36122
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Istoria : Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah Universitas Batanghari
ISSN : -     EISSN : 25978845     DOI : http://dx.doi.org/10.33087/istoria
Core Subject : Education, Social,
Istoria: Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah Universitas Batanghari diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Batanghari. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun, setiap bulan April dan September yang berisi hasil penelitian (lapangan atau studi pustaka) kajian teoretis maupun kajian kritis. Jurnal ini merupakan salah satu media publikasi bagi penelitian dengan kajian terkini dalam bidang sejarah dan pendidikan sejarah yang meliputi ranah sejarah dan pembelajaran sejarah itu sendiri. Dalam penelitian sejarah teoritis dan kritis mencakup sejarah dunia, sejarah Indonesia, dan sejarah lokal sedangkan pada bidang pendidikan sejarah mencakup strategi pembelajaran sejarah, metode pembelajaran sejarah, evaluasi pembelajaran sejarah, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan sejarah.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2018): September" : 10 Documents clear
Pengembangan Media Pembelajaran Sejarah Berbasis Komik Di Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 10 Kota Jambi Nurhayati, Aurora Nandya Febriyanti
Istoria: Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah Universitas Batanghari Vol 2, No 2 (2018): September
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.804 KB) | DOI: 10.33087/istoria.v2i2.44

Abstract

Abstract               This study aims to develop media to discuss the history of Vostenigde Oostindische Compagnie or VOC in Indonesia in Class XI IPS 1 of SMA Negeri 10 Jambi City. This research uses research and development methods. The subjects of the study were students of class XI IPS 1 of SMA Negeri 10 Jambi City in semester I. Data collection was carried out using questionnaires, interviews, and interviews. The research instrument uses content validity. Data analysis techniques using descriptive quantitative and qualitative.               The comic media developed during the development of ADDIE are grouped into five stages, Analysis (analysis), Design (design), Development (Development), Implementation (Implementation), and Evaluation (Evaluation). Media writing that is developed qualitatively and qualitatively deserves to be applied in learning. In general, each material and media expert were 8.38 for material experts and (curriculum suitability, correctness of content and presentation of material including very good) and 8.47 (production, visual design, and technical quality) including very good list). Meanwhile, which provides students at the pilot stage, wider trials, and operational try respectively 10.70 (including very good criteria); 14.29 (including very good); and 14.84 (including very good criteria). Qualitatively, the comic media "Vereenigde Oostindische Compagnie or VOC in Indonesia" is able to attract the attention of students to learning, allow learning of students, and also easier for participants.Keywords: Media Comics, Learning History. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media komik yang layak untuk pembelajaran tentang sejarah Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC di Indonesia pada Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 10 Kota Jambi.  Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 10 Kota Jambi semester I. Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket, observasi, dan wawancara. Instrumen penelitian diuji dengan menggunakan validitas isi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dan kualitatif.Media komik dikembangkan mengacu pada tahap pengembangan ADDIE yang dikelompokkan dalam lima tahap, Analyze (analisis), Design (perancangan), Development (pengembangan), Implementation (penerapan), dan Evaluation (penilaian). Media komik yang dikembangkan secara kuantitatif dan kualitatif layak diterapkan dalam pembelajaran. Secara kuantitatif, penilaian dari ahli materi dan ahli media masing-masing adalah 8,38 untuk ahli materi dan (kesesuaian kurikulum, kebenaran isi dan cara penyajian materi termasuk kriteria sangat baik) dan 8,47 (pertimbangan produksi, desain visual, dan kualitas teknis termasuk kriteria sangat baik). Sementara itu, penilaian yang diberikan siswa pada tahap uji lapangan, uji lapangan lebih luas, dan uji operasional masing-masing secara berturut-turut 10,70 (termasuk kriteria sangat baik); 14,29 (termasuk kriteria sangat baik); dan 14,84 (termasuk kriteria sangat baik). Secara kualitatif, media komik “Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC di Indonesia” mampu menarik perhatian peserta didik untuk belajar, memudahkan belajar peserta didik, serta merangsang peserta didik mengingat materi secara lebih mudah.Kata kunci : Media Komik, Pembelajaran Sejarah.
CANDI MUARO JAMBI : KAJIAN CERITA RAKYAT, ARKEOLOGI, DAN PARIWISATA Satriyo Pamungkas, Nur Agustiningsih
Istoria: Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah Universitas Batanghari Vol 2, No 2 (2018): September
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.055 KB) | DOI: 10.33087/istoria.v2i2.40

Abstract

Abstract               Muaro Jambi Temple is a cultural heritage of the Buddhist era of the Malay kingdom which has value for the people of Muaro Jambi Village. From Muaro Jambi Temple, various kinds of archeological and tourism studies emerged, including the folklore that developed around Muaro Jambi Temple, Muaro Jambi Village. Folklore is a work and part of cultural wealth owned by a society. Born folklore aims to shape the character of the community that is taught to the next generation through verbal conveyed by the ancestors, usually contained values and norms of life. Besides folklore can attract tourists to visit an area that involves special objects such as one of the Muaro Jambi temples in Muaro Jambi Village, Jambi Province. Archaeological findings at Muaro Jambi Temple will provide repertoire of local and international folklore and tourism activities. This research is a descriptive study using a qualitative design. The method used in the form of interviews, observation and documentation. The data used in the form of folklore in the village of Muaro Jambi obtained from interviews with community leaders in Muaro Jambi Village which are related to the Muaro Jambi Temple. As well as archaeological findings and tourism data.Keywords: Muaro Jambi Temple, Folklore, Tourism, Archeology AbstrakCandi Muaro Jambi merupakan peninggalan budaya zaman kerajaan Melayu masa Budha yang memiliki nilai bagi masyarakat Desa Muaro Jambi. Dari Candi Muaro Jambi muncul berbagai macam kajian arkeologi dan pariwisata termasuk di dalamnya terdapat cerita rakyat yang berkembang di sekitar Candi Muaro Jambi yaitu Desa Muaro Jambi. Cerita Rakyat merupakan suatu hasil karya dan bagian dari kekayaan budaya yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Cerita rakyat lahir bertujuan untuk membentuk karakter masyarakat yang di ajarkan ke generasi selanjutnya melalui lisan yang di sampaikan oleh nenek moyang, biasanya terkandung nilai dan norma kehidupan. Selain itu cerita rakyat dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah yang melibatkan objek-objek khusus seperti salah satunya Candi Muaro Jambi yang ada di Desa Muaro Jambi Provinsi Jambi. Temuan-temuan arkeologi di Candi Muaro Jambi akan memberikan khasanah cerita rakyat dan kegiatan pariwisata lokal maupun mancanegara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan rancangan kualitatif. Metode yang digunakan berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang digunakan berupa cerita rakyat di Desa Muaro Jambi yang didapat dari hasil wawancara dengan tokoh masyarakat di Desa Muaro Jambi yang ada keterkaitannya dengan Candi Muaro Jambi. Serta data-data temuan arkeologi dan data pariwisata. Kata Kunci: Candi Muaro Jambi, Cerita Rakyat, Pariwisata, Arkeologi 
RELASI SOSIAL BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH (STUDI ETNOGRAFI RUANG KELAS DI SMAIT AL-AMRI PROBOLINGGO) Akhmad Fajar Ma’rufin
Istoria: Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah Universitas Batanghari Vol 2, No 2 (2018): September
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.18 KB) | DOI: 10.33087/istoria.v2i2.45

Abstract

AbstractThis study aimed to analyze: (1) history teacher’s competency in social cultural setting, (2) the form of social cultural interaction established in history learning process, (3) the effect of social cultural relation in history learning process. This research was conducted in SMAIT Al-Amri Probolinggo.The research method employed was qualitative one with classroom ethnography type. The sampling technique used was purposive sampling with criterion selection. The data collection was conducted using direct observation, ethnographic and document recording methods. The data validation was conducted using triangulation. The data analysis was conducted using an interactive analysis model encompassing data collection, data reduction, data display and conclusion drawing.The result of research concluded that (1) history teacher proffesional competency, from the utilization of student’s cultural setting in learning history, was sufficiently good despite limited scale in certain standard competency but from social competency aspect, there should be an improvement in communication skill, (2) the form of social cultural interaction in history learning constituting verbal and non-verbal communication. The main verbal communication in history learning was debriefing. The main non-verbal communication of student during learning process constituting gesture indicating enthusiasm, (3) the social relation in history learning process led to material breadth by integrating the student’s social cultural setting. The students felt getting involved in learning leading to student’s enthusiasm and social harmony and tolerance among the students. The student’s national cultural orientation was getting wider, as well, particularly in the term of language.Keywords: Social-cultural relation, History learning, SMAIT Al-Amri. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) Kompetensi guru sejarah dalam setting sosial budaya, (2) Bentuk interaksi sosial budaya yang terjalin  dalam proses pembelajaran sejarah, (3) Dampak relasi sosial budaya dalam proses pembelajaran sejarah. Penelitian ini dilakukan di SMAIT Al-Amri Probolinggo.Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis etnografi ruang kelas.  Cuplikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan criterion selection. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara etnografis dan pencatatan dokumen. Validasi data dilakukan dengan triangulasi. Analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yaitu pengumpulan, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) Kompetensi professional guru sejarah dari segi pemanfaatan setting budaya siswa ke dalam materi pembelajaran sejarah  cukup baik meskipun dalam skala terbatas pada standar kompetensi tertentu namun dari segi kompetensi sosial perlu perbaikan (2) Bentuk relasi sosial budaya dalam pembelajaran sejarah  berupa komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi verbal dalam pembelajaran sejarah yang utama adalah tanya jawab. Komunikasi non verbal utama dari siswa selama proses pembelajaran yang berupa gesture yang menunjukkan keantusiasan (3) Adanya relasi sosial budaya yang dipadukan dengan kompetensi guru dalam proses pembelajaran sejarah berdampak pada keluasan materi dengan mengintegrasikan setting sosial budaya siswa. Siswa merasa terlibat dalam pembelajaran sehingga berpengaruh pada keantusiasan siswa. Tercipta pula harmoni sosial dan toleransi antar siswa. Serta orientasi budaya bangsa siswa semakin luas utamanya dalam bidang bahasa.Kata Kunci : Relasi sosial budaya, Pembelajaran sejarah, SMAIT Al-Amri.
RITUAL MANDI SAFAR DESA AIR HITAM LAUT KECAMATAN SADU KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR 1986-2003 Tenri Ampa, Ujang Hariadi
Istoria: Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah Universitas Batanghari Vol 2, No 2 (2018): September
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.09 KB) | DOI: 10.33087/istoria.v2i2.41

Abstract

Abstract               This study aims to describe the dynamics that occur in the Mandi Safar ritual from the period 1986-2003. The research method used is the historical method, including Heuristic stages, Source Criticism, Interpretation, and Historiography. Historical sources used in the form of local archives, oral interviews, and written literature from theses, books.               The approach used to sharpen the analysis of the study of researchers. The approach used is the cultural anthropology approach, which will look at the values contained in a tradition and culture that develops in society, including the Mandi Safar ritual tradition in Air Hitam Laut Village.               The results showed that the Safar Mandi ritual was in a fluctuating condition from the function, to the changes in the Safar Mandi ritual from Magico-religious to profane. In the end it was concluded that this culture turned out to have existed and continued to be preserved by the population in Air Hitam Laut Village in particular and Sadu District in general so that it was not only in this area.Keywords: Safar Bath Ritual, Air Hitam Laut Village, Sadu District AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dinamika yang terjadi didalam ritual Mandi Safar dari periode 1986- 2003. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah, meliputi tahapan Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi, dan Historiografi. Sumber sejarah yang digunakan berupa arsip lokal, wawancara lisan, dan literatur tertulis dari skripsi, buku.            Pendekatan yang digunakan untuk mempertajam analisis terhadap kajian peneliti. Adapun pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan antropologi budaya, yang akan melihat tentang nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah tradisi maupun budaya yang berkembang dalam masyarakat termasuk tradisi ritual Mandi Safar di Desa Air Hitam Laut.            Hasil penelitian menunjukkan bahwa ritual Mandi Safar berada pada kondisi yang fluktuatif mulai dari fungsi, hingga perubahan-perubahan ritual Mandi Safar mulai dari Magico-religius menjadi profane. Pada akhirnya disimpulkan bahwa kebudayaan ini ternyata juga telah ada dan terus dilestarikan penduduk di Desa Air Hitam Laut khususnya dan Kecamatan Sadu umumnya sehingga tidak hanya didaerah ini saja.Kata Kunci : Ritual Mandi Safar, Desa Air Hitam Laut, Kecamatan Sadu
BANGUNAN BERSEJARAH PERIODE KOLONIAL DAN PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAH SEJARAH LOKAL JAMBI Siti Heidi Karmela, Aurora Nandia Febrianti, Abd. Rahman
Istoria: Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah Universitas Batanghari Vol 2, No 2 (2018): September
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1040.353 KB) | DOI: 10.33087/istoria.v2i2.47

Abstract

Abstract This research is a historical research, especially local history that occurred in the city of Jamb. The main problem is about the historical review of historical buildings of the colonial period in the city of Jambi, with some formulation of the problem, namely questioning the importance and historical values contained in these buildings, as well as the role of all parties in their conservation efforts.The aim of the study was to build historical awareness of the importance of the existence of historical relics as evidence of the history of Jambi itself, especially the Dutch Colonial period, to reconstruct the history and development of Jambi City in the Dutch Colonial period through historical buildings, explaining the functions and roles of buildings. historical buildings of the Dutch Colonial period for character building, especially the young generation of Jambi, as well as formulating joint policies on efforts to preserve cultural heritage objects including historical buildings inherited from the Dutch Colonial period in Jambi City.Based on the type of research, the method used is the historical method through several stages, namely heuristics, criticism, interpretation and historiography. Furthermore, after the research was conducted, the results obtained were first, the colonial period buildings in Jambi City based on their physical condition, some were still maintained, not maintained, and had changed to other new buildings. Second, these buildings can be used for learning local history, and thirdly, becoming Jambi's regional assets in advancing the tourism sector, especially historical tourism. Keywords: Historical Buildings, Colonial Period, Jambi City, Learning, Local History                                                                                           Abstrak           Penelitian ini merupakan penelitian sejarah khususnya sejarah lokal yang terjadi di Kota Jamb. Permasalahan pokoknya adalah tentang tinjauan historis bangunan-bangunan bersejarah periode kolonial di Kota Jambi, dengan beberapa rumusan masalahnya yaitu mempertanyakan arti penting dan nilai-nilai historis yang terkandung dalam bangunan-bangunan tersebut, serta peran dari semua pihak dalam upaya pelestariannya.Tujuan penelitian dimaksudkan untuk membangun kesadaran sejarah tentang pentingnya keberadaan peninggalan-peninggalan sejarah sebagai bukti dari Sejarah Jambi itu sendiri terutama periode Kolonial Belanda, merekonstruksi ulang sejarah dan perkembangan Kota Jambi pada periode Kolonial Belanda melalui bangunan-bangunan bersejarah, menjelaskan fungsi dan peranan dari bangunan-bangunan bersejarah periode Kolonial Belanda bagi pembentukan karakter khususnya generasi muda Jambi, serta merumuskan kebijakan bersama tentang upaya pelestarian benda cagar budaya termasuk bangunan-bangunan bersejarah peninggalan periode Kolonial Belanda di Kota Jambi.            Berdasarkan jenis penelitiannya, maka metode yang digunakan adalah metode sejarah melalui beberapa tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Selanjutnya setelah penelitian dilakukan, maka hasil temuan yang didapat adalah pertama, bangunan-bangunan periode kolonial di Kota Jambi berdasarkan kondisi fisiknya, ada yang masih terawat, tidak terawat, hingga telah berganti dengan bangunan baru lainnya. Kedua, bangunan-bangunan tersebut dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran sejarah lokal, dan ketiga, menjadi asset daerah Jambi dalam memajukan sektor pariwisata khususnya wisata sejarah. Kata Kunci : Bangunan Bersejarah, Periode Kolonial, Kota Jambi, Pembelajaran, Sejarah Lokal
ADAT ISTIADAT PERNIKAHAN DESA KOTO JAYO KECAMATAN TANAH TUMBUH KABUPATEN BUNGO 1960 – 1980 Erik Julianda, Ulul Azmi
Istoria: Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah Universitas Batanghari Vol 2, No 2 (2018): September
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.159 KB) | DOI: 10.33087/istoria.v2i2.36

Abstract

 Abstract                    This study aims to find out the customs of marriage, Koto Jayo village, Tanah Tumbuh sub-district, Bungo district, 1960s-1980s. The research method used is the historical method, including the stages of heuristics, criticism, interpretation and histeriography. Sources of data obtained from books and archives related to traditions in the village of Koto Jayo, a growing land district in Bungo district, as well as interviews with traditional leaders, experts, and local residents. This research is a type or writing of history, which will discuss how the history of the village of Koto Jayo relates to the history of the customs of the local wedding.               The results showed that for the present condition of the Koto Jayo village tradition for some people began to abandon their old traditions this was due to the times and technological advances and the few people who preserve their culture and the entry of foreign culture into the traditions of Koto Jayo village such as Minang and Javanese culture so that cultural acculturation or cultural mixing with one another occurs. However, this does not eliminate the characteristics of the local culture and over time the tradition of the village of Koto Jayo becomes a modren.               In preserving the tradition of the village of Koto Jayo, it has not been optimally carried out by community leaders and the Bungo Regency Cultural Service. This is still a lot of young people today do not know their traditions and customs because the lack of public awareness to preserve ancestral culture. in preserving culture, especially in the village of Koto Jayo.Keywords: Customary History of Marriage, Koto Jayo Village Tanah Tumbuh Subdistrict, District Bungo. Abstrak            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  adat istiadat pernikahan, desa Koto Jayo kecamatan Tanah Tumbuh kabupaten Bungo 1960an-1980an. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah, meliputi tahapan heuristik, kritik, interpretasi dan histeriografi. Sumber data yang didapat dari buku dan arsip yang berkaitan dengan tradisi di desa koto jayo kecamatan tanah tumbuh kabupaten bungo, serta wawancara dengan tokoh adat, para pakar, dan warga sekitar. Penelitian ini merupakan jenis atau penulisan sejarah, yang akan membahas bagaimana sejarah desa koto jayo yang berhubungan dengan sejarah adat istiadat pernikahan penduduk setempat.Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk kondisi sekarang ini tradisi desa Koto Jayo bagi sebagian orang mulai meninggalkan tradisi lamanya hal ini di karenakan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi dan sedikitnya orang yang melestarikan budaya mereka serta masuknya budaya luar ke dalam tradisi desa koto jayo seperti budaya minang dan jawa sehingga terjadi akulturasi budaya atau percampuran budaya satu dengan budaya lainnya. Meskipun begitu hal ini tidak menghilangkan ciri khas budaya setempat dan seiring berjalannya waktu tradisi desa koto jayo menjadi modren.Dalam melestarikan tradisi desa koto jayo belum optimal dilakukan oleh tokoh masyarakat dan dinas kebudayaan kabupaten bungo hal ini masih banyaknya anak muda zaman sekarang tidak tau tradisi serta adat istiadat mereka karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk melestarikan budaya leluhur faktor lain yang mempengaruh adalah kurangnya kinerja pegawai dinas kebudayaan dalam menjaga kelestarian budaya khususnya di desa koto jayo.Kata Kunci : Sejarah Adat Istiadat Pernikahan, Desa Koto Jayo Kecamatan Tanah Tumbuh Kabupaten Bungo
Persepsi Guru dan Siswa terhadap Implementasi Kurikulum 2013 dalam Mata Pelajaran Sejarah di SMA Negeri 5 Merangin Sinta Wulandari, Nur Agustiningsih
Istoria: Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah Universitas Batanghari Vol 2, No 2 (2018): September
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.883 KB) | DOI: 10.33087/istoria.v2i2.42

Abstract

Abstract               The implementation of the 2013 curriculum that is enacted by the government is determined by the perceptions of the teachers, where this perception is rooted in the teacher's own knowledge and experience. From the perspective of students, curriculum changes certainly have an impact on individual perceptions. The new Merangin High School 5 N 5 uses the 2013 curriculum, found differences in perceptions between history subject teachers and students in schools regarding the 2013 curriculum. Therefore, this research needs to be done considering that each individual (teacher and student) has a different way of addressing and interpreting the 2013 curriculum is in accordance with their knowledge, experience and belief system.               This research was conducted at SMA N 5 Merangin, involving a sample of 2 history subject teachers and 71 students selected through purposive sampling and snowball sampling techniques. Data collection in this study uses data triangulation techniques including; questionnaire techniques, structured interview techniques, and documentation techniques. The data obtained are then analyzed by interactive model analysis techniques.               The results showed from the teacher's perspective, the two subjects interviewed had perceptions of changes in the 2013 curriculum only limited to technical assessment and learning orientation, but did not fully understand the foundation of the 2013 curriculum such as the formulation of graduate competencies. This is because there is a "mindset passanger" for teachers who see themselves as merely implementing curriculum changes, which has an impact on the discrepancy between knowledge and implementation in educational administration practices. From the student's perspective shows that, most students do not have interest, motivation, and negative attitudes towards the history learning activities they follow. This happens because the students are saturated with the teacher's teaching style which tends to be monotonous, and the burden of class hours is too long which exhausts students making learning history seem boring.               From the findings it can be concluded that the perception of teachers and students on the implementation of the 2013 curriculum on Historical Subjects generally shows a negative direction. Therefore, the government, especially the Ministry of Education and Culture establishes the 2013 curriculum education and training process for history subject teachers and other subject teachers, so that a positive change in mindset and perception can be created. So that the teacher is really ready both mentally, theoretically, and applicatively in implementing the 2013 curriculum at school.Keywords: Perception, K13 Curriculum, Historical Subjects.  AbstrakImplementasi kurikulum 2013 yang diberlakukan pemerintah ditentukan oleh persepsi yang dimiliki guru-guru, dimana persepsi ini berakar pada pengetahuan dan pengalaman guru itu sendiri. Dari perspektif peserta didik, perubahan kurikulum tentunya berdampak pada reaksi persepsi individu. Sekolah SMA N 5 Merangin baru menggunakan kurikulum 2013, ditemukan adanya perbedaan persepsi diantara guru mata pelajaran sejarah dan siswa di sekolah mengenai kurikulum 2013. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan mengingat setiap individu (guru dan siswa) memiliki cara berbeda dalam menyikapi dan menginterpretasikan kurikulum 2013 sesuai dengan pengetahuan, pengalaman, dan sistem kepercayaan mereka.Penelitian ini dilakukan di SMA N 5 Merangin, melibatkan sampel sebanyak 2 orang guru mata pelajaran sejarah dan 71 orang siswa yang dipilih melalui teknik purposive sampling dan snowball sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data meliputi; teknik kuesioner, teknik wawancara terstruktur, dan teknik dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik analisis model interaktif.Hasil penelitian menunjukkan dari perspektif guru, kedua subjek yang diwawancari memiliki persepsi perubahan pada kurikulum 2013 hanya sebatas pada teknis penilaian dan orientasi pembelajaran, namun tidak sepenuhnya memahami tentang landasan kurikulum 2013 seperti perumusan kompetensi lulusan. Hal ini dikarenakan adanya “mindset passanger” pada guru yang memandang dirinya hanya sebagai pelaksana perubahan kurikulum, yang berdampak pada ketidaksesuaian antara pengetahuan dengan implementasi di dalam praktik administrasi kependidikan. Dari perspektif siswa menunjukkan bahwa, sebagian besar siswa tidak memiliki minat, motivasi, dan sikap yang negatif terhadap kegiatan pembelajaran sejarah yang mereka ikuti. Hal ini terjadi karena kejenuhan siswa terhadap gaya mengajar guru yang cenderung monoton, serta beban jam pelajaran terlalu panjang yang melelahkan siswa menjadikan pembelajaran sejarah terkesan membosankan.Dari hasil temuan dapat disimpulkan bahwa Persepsi guru dan siswa terhadap implementasi kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Sejarah secara umum menunjukkan ke arah negatif. Oleh karena itu, pemerintah, khususnya Kemendikbud memantapkan proses pendidikan dan pelatihan kurikulum 2013 kepada guru mata pelajaran sejarah maupun guru mata pelajaran lainnya, agar terciptanya perubahan pola pikir dan persepsi yang positif. Sehingga guru benar-benar siap baik secara mental, teoritis, dan aplikatif dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 di sekolah.Kata Kunci : Persepsi, Kurikulum K13, Mata Pelajaran Sejarah.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX C MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI PERDAGANGAN INTERNASIONAL TAHUN AJARAN 2018/2019 DI SMPN 21 TANJUNG JABUNG TIMUR Dwi Nanda Akhmad Romadhon
Istoria: Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah Universitas Batanghari Vol 2, No 2 (2018): September
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.267 KB) | DOI: 10.33087/istoria.v2i2.38

Abstract

Abstract               One of the economic material is about economic cooperation between countries. The standard function of the educational process as a tool to achieve educational goals, one indicator of success in implementing the learning process. The achievement of learning outcomes is influenced by various factors. One of the factors is the social studies learning process of class IX, especially in class IX C of Tanjung Jabung Timur Junior High School 21 which is still unable to achieve the learning outcomes to be achieved. The conditions that occur at Tanjung Jabung Timur Junior High School 21 in class IX C reach the minimum completeness criteria (KKM) 77, only 29% of 34 students, this condition is caused by students not being able to reach the learning process, due to the lack of teachers developing a rudimentary learning process. Therefore the research problem is formulated as follows; is "Is the use of problem-based learning strategies able to improve the learning outcomes of social studies learning material for International Trade in class IX C students at SMP 21 Tanjung Jabung Timur?".               This study aims to find out whether the use of problem-based learning strategies can improve the learning outcomes of social studies learning material for International Trade class IX C students at SMP 21 Tanjung Jabung Timur ?.               The method and technique of research using PTK, where the PTK setting is a class, with the research subjects amounting to 34 students of Tanjung Jabung Timur Junior High School 21. The variables studied included learning outcomes that were successfully achieved by students after a learning scenario for 2 (two) cycles was carried out consisting of 4 (four), namely: planning, implementation, observation and analysis, and analysis and reflection. Data about student learning outcomes are collected by the test method. Furthermore, the data were analyzed descriptively. Data analysis generally uses percentage techniques.               The results of this study indicate that (1) there is an increase in student learning outcomes from an average value of 70.15 with 45% classical learning completeness in cycle I to an average value of 80.00 with 85% classical learning completeness in cycle II. Therefore the hypothesis of the proposed action can be accepted.Keywords: Improving learning outcomes, problem-based learning strategies, social studies learning. AbstrakSalah satu materi ekonomi adalah tentang kerja sama ekonomi antarnegara. Fungsi standar proses pendidikan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, salah satu indikator dari keberhasilan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Ketercapaian hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yaitu proses pembelajaran IPS kelas IX, khususnya di kelas IX C SMPN 21 Tanjung Jabung Timur yang masih belum bisa mencapai hasil belajar yang ingin dicapai. Kondisi yang terjadi di SMPN 21 Tanjung Jabung Timur pada kelas IX C mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) 77 hanya 29% dari 34 orang siswa, kondisi tersebut disebabkan peserta didik belum bisa mencapai proses pembelajaran, dikarenakan lemahnya guru mengembangkan proses pembelajaran yang seadanya. Oleh karena itu masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut; adalah “Apakah pengggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar pembelajaran IPS materi Perdagangan Internasional siswa kelas IX C di SMPN 21 Tanjung Jabung Timur?”.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar pembelajaran IPS materi Perdagangan Internasional siswa kelas IX C di SMPN 21 Tanjung Jabung Timur?.Metode dan teknik penelitian menggunakan PTK, dimana setting PTK ini adalah kelas, dengan subjek penelitian berjumlah 34 orang peserta didik SMPN 21 Tanjung Jabung Timur. Variabel yang diteliti meliputi hasil belajar yang berhasil dicapai peserta didik setelah dilaksanakan skenario pembelajaran selama 2 (dua) siklus terdiri dari 4 (empat), yaitu: perencanaan, implementasi, observasi dan analisis, serta analisis dan refleksi. Data tentang hasil belajar siswa dikumpulkan dengan metode tes. Selanjutnya data dianalisis secara  deskriptif. Analisis data pada umumnya menggunakan teknik prosentase.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari nilai rata-rata 70,15 dengan ketuntasan belajar klasikal 45% pada siklus I menjadi nilai rata-rata 80,00 dengan ketuntasan belajar klasikal 85% pada siklus II. Oleh karena itu hipotesis tindakan yang diajukan dapat diterima.Kata kunci: Meningkatkan hasil belajar, strategi pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran IPS.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS POP UP DI KELAS XI IPS SMA N 8 KOTA JAMBI Tiara Luvita, Satriyo Pamungkas
Istoria: Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah Universitas Batanghari Vol 2, No 2 (2018): September
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.426 KB) | DOI: 10.33087/istoria.v2i2.43

Abstract

Abstract          The problems that occur in SMA N 8 Jambi City in learning history are less interesting and the lack of media that supports the history learning process. The formulation of the problem in this study how to develop pop up media in history lessons in SMA N 8 Jambi City. The purpose of this study was to explain the development of pop up media in history lessons at SMA N 8 Jambi City.          This research is a research and development (R & D) which adopts the steps of media development according to Lee And Owens. The sequence of steps in the process is systematically arranged and each step of development has a clearly arranged sequence of development steps. The research and development procedure in the Lee & Owens model consists of five stages, namely (1) assessment / analysis (assessment / analysis) which includes needs analysis and front-end analysis, (2) design ( design), (3) development, (4) implementation, and (5) evaluation.          The results of the research and development of the Pop Up history learning media in the first stage of the quality of the learning media on average had a good percentage value, in the second stage the presentation was very good, in the third stage the presentation was very good, so the average media presentation was very good. In the assessment of the expert team consisting of media and material experts from the media experts themselves, not much was improved, only needed to add a few items in the media and material, the media was also worth testing. In the trial phase I for presentation, the score was 5.4, it was good, in the trial phase II the value of 6.0 was classified as very good and at the third stage of the 16.2 trial it was very good.          The conclusion of the research and development of Pop Up based learning history media in class XI IPS SMA N 8 Jambi City consists of five steps in accordance with the steps of media development according to Lee And Owens. The media is classified as Very Good based on the achievement of the quality of the media and the achievements of the expert team.Keywords: Research and Development, Pop Up Learning Media AbstrakPermasalahan yang terjadi di SMA N 8 Kota Jambi dalam pembelajaran sejarah kurang menarik dan kurangnya media yang mendukung proses pembelajaran sejarah. Rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana pengembangan media pop up dalam pelajaran sejarah di SMA N 8 Kota Jambi. Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan pengembangan media pop up dalam pelajaran sejarah di SMA N 8 Kota Jambi.Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R&D) yang mengadopsi langkah-langkah pengembangan media menurut dari Lee And Owens urutan langkah dalam prosesnya tersusun secara sistematis dan setiap langkah pengembangan memiliki urutan langkah pengembangan yang tersusun jelas. Prosedur penelitian dan pengembangan dalam model Lee & Owens terdiri dari lima tahap, yaitu (1) penilaian/analisis (assessment/analysis) yang meliputi analisis kebutuhan (need assessment) dan analisis awal akhir (front-end analysis), (2) desain (design), (3) pengembangan (development), (4) implementasi (implementation), dan (5) evaluasi (evaluation).Hasil penelitian dan pengembangan media pembelajaran sejarah Pop Up pada tahap pertama kualitas media pembelajaran rata-rata presentase nilai terbilang Baik, pada tahap kedua presentasi tebilang Sangat Baik, pada tahap ketiga presentasi terbilang Sangat Baik, sehingga rata-rata presentasi media tergolong Sangat Baik. Pada penilaian tim ahli yang terdiri  dari ahli media dan materi dari ahli media sendiri tidak banyak yang diperbaiki hanya perlu menambah beberpa item di media dan materi, media pun layak untuk diuji cobakan. Pada tahap uji coba I untuk presentasi nilai 5,4 tergolong Baik, pada tahap uji coba II presentasi nilai 6,0 tergolong Sangat Baik dan pada tahap uji coba yang ke III 16,2 tergolong Sangat Baik.Kesimpulan dari penelitian dan pengembangan media pembelajaran sejarah berbasis Pop Up di kelas XI IPS SMA N 8 Kota Jambi terdiri dari lima langkah sesuai dengan langkah-langkah pengembangan media menurut Lee And Owens. Media tergolong Sangat Baik berdasarkan hasil pencapaian pada kualitas media dan pencapaian dari tim ahli.Kata kunci: Penelitian dan Pengembangan, Media Pembelajaran Pop Up
DAMAI DI KOTA AMOY: KONTESTASI, INTEGRASI DAN RESOLUSI KONFLIK ETNIS DI KOTA SINGKAWANG Rini Setyowati, Dodik Kariadi
Istoria: Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah Universitas Batanghari Vol 2, No 2 (2018): September
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.116 KB) | DOI: 10.33087/istoria.v2i2.39

Abstract

AbstractPeace in a multiethnic and multicultural society becomes very important because the seeds of conflict are always a frightening specter. In the study of social science conflict in society becomes a study that is continuously discussed and sought solutions to solutions so that it is important to be studied further. One of them can be seen in the sphere of life of the multi-ethnic Singkawang city community. Therefore, the long-term goal of this research is to determine the extent to which the existing ethnic contestation, integration and conflict resolution are able to maintain peace in the city. This study uses qualitative research methods with two stages, namely the hermeneutical analysis stage and phenomenological methods. Through this method, the data obtained will be more in-depth. Data collection is done by interviews, observation, questionnaires and documentation. Singkawang became a stronghold when there was an ethnic conflict in the surrounding city. This is because the Singkawang community is very open with immigrant ethnicity and without suspicion of immigrant ethnicities. Inter-ethnic conflict resolution conducted in the city of Singkawang is the contribution of the ideas of each community to live in peace. The Singkawang city government always coordinates to prevent conflicts of opinion between officials. In every activity the city of Singkawang always involves a variety of ethnicities and does not see differences in religion, ethnicity. Inter-ethnic friendships upheld in the city of Singkawang will bring about peace in this city. Interestingly in this study there was no contestation in the city of Singkawang because each ethnic group maintained and worked together in community life. The Singkawang city government is also trying to reduce the hoaxes that are developing in the community. The results of interviews conducted with Dayak traditional leaders and representatives of Kesbanglinmas also stated that it was very important to foster peace without inter-ethnic suspicion. Each ethnic group must be able to sit together in the event of a conflict and return to Pancasila and the 1945 Constitution which regulates the State of Indonesia. The conflict in West Kalimantan that has passed has become a very valuable lesson so that each ethnic group can tolerate each other without any suspicion.Keywords: Contestation, Integration and Conflict Resolution. AbstrakKedamaian dalam masyarakat multietnis dan multikultural menjadi suatu yang sangat penting karena bibit konflik selalu menjadi suatu momok yang menakutkan. Dalam kajian ilmu sosial konflik dalam masyarakat menjadi menjadi kajian yang terus menerus dibahas dan dicarikan solusi pemecahannya sehingga penting untuk dikaji lebih lanjut. Salah satunya dapat dilihat dalam lingkup kehidupan masyarakat kota Singkawang yang multietnik. Karena itu, tujuan jangka panjang dari penelitian ini  ialah untuk mengetahui sejauh mana kontestasi, integrasi dan resolusi konflik etnis yang ada mampu menjaga terciptanya kedamaian di kota Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan dua tahapan, yakni tahapan analisis hermeneutik dan metode fenomenologis. Melalui metode tersebut, data yang diperoleh akan lebih mendalam. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, kuesioner dan dokumentasi. Singkawang menjadi benteng ketika terjadi benturan antar etnis di kota sekitarnya. Hal ini karena masyarakat Singkawang sangat terbuka dengan etnis pendatang dan tanpa kecurigaan terhadap etnis pendatang. Resolusi konflik antar etnis yang dilakukan di kota Singkawang adalah sumbangan ide masing- masing masyarakat untuk hidup damai. Pemerintahan kota Singkawang selalu melakukan koordinasi untuk mencegah benturan pendapat antar pejabat. Dalam setiap kegiatan kota Singkawang selalu melibatkan berbagai macam etnis dan tidak memandang perbedaan agama, etnis. Persahabatan antar etnis yang dijunjung tinggi di kota Singkawang akan mewujudkan perdamaian di kota ini. Menariknya dalam penelitian ini adalah tidak ada kontestasi di kota Singkawang karena masing- masing etnis saling menjaga dan bekerja sama dalam kehidupan bermasyarakat. Pemerintah kota Singkawang juga berupaya meredam berita hoax yang berkembang dalam masyarakat.  Hasil wawancara yang dilakukan kepada tokoh adat Dayak dan perwakilan Kesbanglinmas juga menyatakan bahwa sangat penting untuk menumbuhkan kedamaian dengan tanpa rasa curiga antar etnis. Masing- masing etnis harus dapat duduk bersama jika terjadi benturan serta kembali kepada Pancasila dan UUD Dasar 1945 yang mengatur Negara Indonesia. Konflik yang terjadi di Kalimantan Barat yang telah berlalu menjadi pelajaran yang sangat berharga sehingga masing- masing etnis bisa saling toleransi tanpa ada kecurigaan.Kata Kunci: Kontestasi, Integrasi dan Resolusi Konflik.

Page 1 of 1 | Total Record : 10