cover
Contact Name
Unang arifin
Contact Email
bcsme@unisba.ac.id
Phone
+6282120524105
Journal Mail Official
bcsme@unisba.ac.id
Editorial Address
UPT Publikasi Ilmiah, Universitas Islam Bandung. Jl. Tamansari No. 20, Bandung 40116, Indonesia, Tlp +62 22 420 3368, +62 22 426 3895 ext. 6891
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bandung Conference Series: Mining Engineering
ISSN : -     EISSN : 28282140     DOI : https://doi.org/10.29313/bcsme.v2i2
Bandung Conference Series: Mining Engineering (BCSME) menerbitkan artikel penelitian akademik tentang kajian teoritis dan terapan serta berfokus pada Teknik Pertambangan dengan ruang lingkup Analisis sensitivitas Net Present Value (NPV), Anggaran Biaya Crushing Plant, API 5L Grade B, Belt Conveyor, BESR II, Crude Oil, Crushing plant, Dimensi Paritan, Discounted Cash Flow (DCF), Dump Truck, Economic SR, Efisiensi Kerja Cassiterite, Gas, Korosi, Hopper, Internal Rate of Return (IRR), Kapasitas Sump Jalan Angkut, Lifetime Biaya Produksi, Loosematerials, Payback Periode (PBP), Pemompaan, Peringkat Batubara, Pipa Baja Karbon, Crude Oil, Pipa Baja, Pipa Transportasi, Pit Design BWE, Productin Rate Index Crushing Plant, Produktivitas Debit Air, Rencana Reklamasi, Roller, Sisa Umur Pakai Pipa Baja Karbon, Sisa Umur Pakai Pipa Reflektan Vitrinit, Sisa Umur Pakai, Sistem Dewatering, Target Ban, KPH, TUR, Variable Crushing Plan. Prosiding ini diterbitkan oleh UPT Publikasi Unisba. Artikel yang dikirimkan ke prosiding ini akan diproses secara online dan menggunakan double blind review minimal oleh dua orang mitra bebestari.
Articles 46 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering" : 46 Documents clear
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan di Tambang Andesit PT. Gunung Kulalet Desa Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung Dedi Saputra; Yunus Ashari
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5116

Abstract

Abstract. Implementation of Mining Safety Management System (SMKP) in this study has a legal basis for carrying out the instructions of the Law of the Republic of Indonesia Number 1 of 1970 concerning occupational safety and health that every worker has the right to protection for his safety in doing work for the welfare of life and increasing production and national productivity, occupational safety and health are applied to all industries according to the needs of each industry, especially the mining industry. Referring to the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation Number 26 of 2018 concerning good mining rules and supervision of mineral and coal mining in Paragraph 1 Article 14 Number 4 mining occupational safety and health consists of at least 3 aspects, namely mining work safety which includes risk management, work safety programs which includes the prevention of accidents, fires, and other dangerous events, education and training on work safety, safety administration, emergency management, work safety inspections and accident prevention and investigation, mining occupational health aspects including worker/labor health programs, hygienic and sanitation, ergonomics, management of food, drink, and nutrition of workers/labor, and/or diagnosis and examination of occupational diseases and aspects of the mining work environment which contain company regulations, measurement, assessment and control of working environmental conditions. Implementation of the Mining Safety Management System (SMKP) in accordance with the Decree of the Minister of Energy and Mineral Resources Number 1827 K 30 MEM 2018 concerning guidelines for the implementation of good mining engineering principles where the application of the Mining Safety Management System (SMKP) is assessed at least once a year, whether audit is carried out by internal parties or externally appointed in accordance with the terms and conditions of applicable law. This research is intended to develop a mining safety management system at PT. Gunung Kulalet in accordance with the current applicable law, the SMKP assessment approach based on the internal audit matrix of the SMKP implementation has a score of 81.6% which is included in the minor category requiring evaluation, adjustment to legal regulations and controls that need to be improved. Abstrak. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) dalam penelitian ini memiliki landasan hukum menjalankan perintah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja bahwasanya setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas Nasional, keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan pada semua industri sesuai dengan kebutuhan industri masing-masing terutama pada industri pertambangan. Mengacu kepada Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2018 tentang kaidah pertambangan yang baik dan pengawasan pertambangan mineral dan batubara pada Paragraf 1 Pasal 14 Nomor 4 keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan paling sedikit terdiri atas 3 aspek yaitu keselamatan kerja pertambangan yang meliputi manajemen risiko, program keselamatan kerja yang meliputi pencegahan terjadinya kecelakaan, kebakaran, dan kejadian lain yang berbahaya, pendidikan dan pelatihan keselamatan kerja, administrasi keselamatan kerja, manajemen keadaan darurat, inspeksi keselamatan kerja dan pencegahan dan penyelidikan kecelakaan, aspek kesehatan kerja pertambangan meliputi program kesehatan pekerja/buruh, higienis dan sanitasi, ergonomis, pengelolaan makanan, minuman, dan gizi pekerja/buruh, dan/atau diagnosis dan pemeriksaan penyakit akibat kerja dan aspek lingkungan kerja pertambangan yang memuat peraturan perusahaan, pengukuran, penilaian dan pengendalian terhadap kondisi lingkungan kerja. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K 30 MEM 2018 tentang pedoman pelaksanaan kaidah teknik pertambangan yang baik di mana penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) dilakukan penilaian minimal audit satu kali dalam satu tahun baik dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal yang ditunjuk sesuai syarat dan ketentuan dari hukum yang berlaku. Penelitian ini dimaksud untuk menyusun sistem manajemen keselamatan pertambangan di PT. Gunung Kulalet sesuai dengan hukum yang berlaku saat ini, pendekatan penilaian SMKP berdasarkan matrik audit internal penerapan SMKP memiliki nilai 81,6 % termasuk kedalam kategori minor diperlukan evaluasi, penyesuaian dengan regulasi hukum serta pengendalian yang perlu ditingkatkan.
Analisis Investasi dan Kelayakan Ekonomi Penambangan Batu Gamping PT Akarna Marindo di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat Kevin Zen Rizal Pratama; Zaenal; Indra Karna Wijaksana
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5207

Abstract

Abstract. PT Akarna Marindo is one of the companies engaged in mining with the commodity of limestone in Cipatat Village, Cipatat District, West Bandung Regency, West Java Province. It is necessary to carry out an analysis of the investment and economic feasibility of the mine to fulfill one of the requirements in extending the ongoing mining business permit. The economic analysis used is based on production costs, investment costs, cash flow and income from the sale of limestone. Considering this, an economic analysis is carried out based on the concept of Discontinued Cash Flow Rate of Return (DCFROR) and sensitivity analysis. The economic criteria used are Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PBP), as well as sensitivity analysis of selling prices and production costs. DCFROR analysis is one of the analytical techniques related to investment, by calculating the value of money against the discount rate using the Weighted Average Cost of Capital (WACC) method which is 8.00%. Then the cash flow calculation is carried out every year to evaluate the cash value based on cash inflows and cash disbursements generated during mining activities. The results of the DCFROR analysis that has been carried out, obtained an NPV value of IDR 5,011,899,460, -, an IRR of 18.60% and a PBP for 3 years and 6 months. It is necessary to evaluate the value of investment uncertainty by determining the level of profit obtained based on changes in various sensitivity parameters. The parameters used in this analysis are selling prices and production costs to the NPV value due to changes in selling prices and production costs. The results of the sensitivity analysis show that selling prices have decreased by more than 8% and production costs have increased by more than 22%. Abstrak. PT Akarna Marindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan dengan komoditi batu gamping di Desa Cipatat, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Perlu dilakukan analisis investasi dan kelayakan ekonomi tambang untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperpanjang izin usaha penambangan yang sedang berlangsung. Analisis ekonomi yang digunakan berdasar pada biaya produksi, biaya investasi, aliran kas dan pendapatan dari penjualan batu gamping. Mempertimbangkan hal tersebut, maka dilakukan analisis ekonomi berdasarkan pada konsep Discontinued Cash Flow Rate of Return (DCFROR) dan analisis sensitivitas. Kriteria ekonomi yang digunakan adalah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Periode (PBP), serta analisis sensitivitas terhadap harga jual dan biaya produksi. Analisis DCFROR menjadi salah satu teknik analisis yang berhubungan dengan investasi, menghitung nilai uang terhadap discount rate menggunakan metode Weighted Average Cost of Capital (WACC) yang didapat sebesar 8,00%. Kemudian perhitungan aliran kas dilakukan setiap tahun untuk mengevaluasi nilai kas berdasar pada pemasukan kas dan pengeluaran kas yang dihasilkan selama kegiatan penambangan. Hasil dari analisis DCFROR yang telah dilakukan, didapat nilai NPV sebesar Rp 5.011.899.460,. IRR sebesar 18,60% dan PBP selama 3 tahun 6 bulan. Perlu dilakukan evaluasi terhadap nilai ketidakpastian investasi dengan menentukan tingkat keuntungan yang didapat berdasarkan perubahan parameter sensitivitas yang bervariasi. Parameter yang digunakan berupa harga jual dan biaya produksi terhadap nilai NPV akibat perubahan harga jual dan biaya produksi. Hasil dari analisis sensitivitas adalah harga jual mengalami penurunan diatas 8% serta biaya produksi mengalami kenaikan diatas 22%.
Kajian Teknis Produksi Alat Gali-Muat dan Angkut pada Penambangan Batu Gamping PT Akarna Marindo di Desa Cipatat Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat Arrmandha Alghifari; Iswandaru; Elfida Moralista
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5404

Abstract

Abstract. Limestone mining activities at PT Akarna Marindo include digging-loading and hauling activities, this activity is very important in mining activities because it involves achieving production targets. The problem in this study was not achieving the production target of 20,000 tons/month, because of this a technical study was carried out on loading and hauling equipment aimed at calculating actual production, knowing the factors that influence actual production, knowing match factors, and knowing efforts to increase production. The research was conducted in the mining area at location A, by observing the activities of digging, loading and transporting 1 Excavator PC-200 and 2 DT Hino FM 260 JD. The data collected is primary data including road geometry, number of digging-loading and hauling equipment, productive work time, cycle time of digging-loading and hauling equipment, inhibition time, in-situ density, loose density, swell factor and fill factor. Secondary data includes production targets, administrative maps, topography, geology, annual rainfall, specifications for digging and hauling equipment. Production of digging and loading equipment is 13.605,9 tons/month and transportation equipment is 13.521,1 tons/month, with an MF value of 0.83 (MF < 1). The production results did not reach the production target of 20,000 tons/month, the reasons for not achieving the production target were due to time constraints, not ideal road geometry, and less than optimal speed of the conveyance. Because of this, improvements were made to the road geometry, work efficiency and the cycle time of the transportation equipment, the results of the improvements were able to increase the production of the transportation equipment to 20.208,75 tons/month. Abstrak. Kegiatan penambangan batu gamping di PT Akarna Marindo meliputi aktivitas gali-muat dan angkut, aktivitas ini merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan penambangan karena menyangkut ketercapaian target produksi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah tidak tercapainya target produksi sebesar 20.000 ton/bulan, karena itu dilakukan kajian secara teknis alat-gali muat dan angkut bertujuan untuk menghitung produksi aktual, mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi produksi aktual, mengetahui match factor, dan mengetahui upaya untuk meningkatkan produksi. Penelitian dilakukan pada area penambangan lokasi A, dengan mengamati aktivitas penggalian, pemuatan dan pengangkutan 1 alat gali-muat Excavator PC-200 dan 2 alat angkut DT Hino FM 260 JD. Data yang dikumpulkan adalah data primer meliputi geometri jalan, jumlah alat gali-muat dan angkut, waktu kerja produktif, waktu edar alat gali-muat dan angkut, waktu hambatan, density insitu, density loose, swell factor dan fill factor. Data sekunder meliputi target produksi, peta administrasi, topografi, geologi, curah hujan tahunan, spesifikasi alat gali-muat dan angkut. Produksi alat gali-muat 13.605,9 ton/bulan dan alat angkut 13.521,1 ton/bulan, dengan nilai MF sebesar 0,83 (MF < 1). Hasil produksi tersebut tidak mencapai target produksi 20.000 ton/bulan, penyebab tidak tercapainya target produksi karena adanya waktu hambatan, geometri jalan tidak ideal, dan kurang optimalnya kecepatan alat angkut. Oleh karena itu dilakukan perbaikan geometri jalan, efisiensi kerja dan cycle time alat angkut, hasil perbaikan mampu meningkatkan produksi alat angkut menjadi 20.208,75 ton/bulan.
Monitoring Korosi Discharge Conveyor F pada Tambang Batubara PT XYZ di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi Rahmat Fauzi; Elfida Moralista; Zaenal
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5414

Abstract

Abstract. The need for coal is increasing every year to make it easier to transport it using a mechanical device in the form of a conveyor that can increase work efficiency in coal mines. Conveyor structures made of carbon steel material are prone to corrosion due to the influence of the surrounding environment, so they can be damaged and reduce the remaining life of the conveyor structure. The research methodology used was measuring the decrease in the thickness of the conveyor structure which was applied using the Smart Sensor Ultrasonic Thickness Gauge TT 130. Measurements were made on a 125 meter long conveyor structure and 32 test points. The environmental conditions of the study area are based on statistics for 2016–2020 with an average rainfall of 200.48 mm/year, an average air temperature of 25.37ºC and a relative humidity of 87.46%. The type of corrosion that occurs in the conveyor structure is uniform corrosion. The corrosion control method applied is the 3 layer system coating method, which uses a primary coating Seaguard 5000, intermediate coating uses Sherglass FF and top coating uses Aliphatic Acrylic Modifield Polyurethane. The corrosion rate ranges from 0.1827–0.3267 mm/year which is included in the good category based on the relative corrosion resistance table of steel. The design life of the conveyor structure is 15 years and the service life is 7.5 years, while the remaining service life from the calculation results ranges from 6.53–8.79 years. because of that there are 5 test points or 15,6% predicted not to reach the design life of 15 years. Abstrak. Kebutuhan batubara setiap tahun semakin meningkat untuk mempermudah setiap pengangkutannya menggunakan alat mekanis berupa conveyor yang dapat meningkatkan efesiensi kerja pada tambang batubara. Struktur conveyor yang terbuat dari material baja karbon rentan mengalami korosi akibat dari pengaruh lingkungan sekitarnya, sehingga dapat mengalami kerusakan dan mengurangi remaining service life struktur conveyor. Metodologi penelitian yang digunakan adalah pengukuran pengurangan ketebalan struktur conveyor yang diaplikasikan menggunakan alat Smart Sensor Ultrasonic Thickness Gauge TT 130. Pengukuran dilakukan pada struktur conveyor sepanjang 125 meter dan 32 test point. Kondisi lingkungan daerah penelitian berdasarkan statistik tahun 2016–2020 dengan curah hujan rata-rata sebesar 200,48 mm/tahun, temperatur udara rata-rata sebesar 25,37ºC dan kelembapan relatif 87,46%. Jenis korosi yang terjadi pada struktur conveyor adalah jenis korosi merata. Metode pengendalian korosi yang diaplikasikan yaitu metode coating sistem 3 layer, dimana menggunakan primer coating Seaguard 5000, intermediate coating menggunakan Sherglass FF dan top coating menggunakan Aliphatic Acrylic Modifield Polyurethane. Corrosien rate berkisar 0,1827–0,3267 mm/tahun yang termasuk kedalam kategori good berdasarkan tabel ketahanan korosi relatif baja. Umur desain struktur conveyor 15 tahun dan umur pakai 7,5 tahun, sedangkan remaining service life dari hasil perhitungan berkisar 6,53–8,79 tahun. Oleh sebab itu terdapat 5 test point atau 15,6% diprediksi tidak dapat mencapai umur desain yaitu 15 tahun.
Kajian Teknis Alat Gali-Muat dan Angkut pada Penambangan Batubara PT Pacific Global Utama di Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatra Selatan Mohammad Rizkie Syahreza; Zaenal; Noor Fauzi Isniarno
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5423

Abstract

Abstract. The condition of mining activities at PT Pacific Global Utama uses an open pit mining system with the type of Strip Mining. In carrying out this mining, of course, it will affect the results of the coal obtained which will later be used to achieve the production target of the company, recently the company has not reached its production target. Then for the purpose of knowing the production results of excavation and transportation activities whether the production target has been achieved or not, then the factors and constraints that exist in the company as well as ways of efforts to increase production results that have not been achieved. For digging, loading and transporting coal, several mechanical devices are used, including the Komatsu PC-400 LC-8 excavator as the digger and the Volvo A40F Articulated Dump Truck as the conveyance. To increase coal production, improvements were made when extracting excavated material which was originally carried out in the bottom loading area and then extracting excavated material in the top loading area so as to shorten loading time and increase the amount of cargo on the conveyance. The results obtained are in the production of loading and unloading equipment. which initially only got production of 49,000 tons/month with the company's desired target of 55,000 tons/month, this target was not achieved. where a study was carried out by maximizing the process of loading and adding to the load of minerals to be able to increase production by achieving a target of 55,000 tons/month, so that the production of digging and loading equipment became 57,924 tons/month and 57,911 tons/month, the suitability factor obtained after improvements were 0.92 and production was achieved after improvement. Abstrak. Kondisi Kegiatan penambangan pada PT Pasific Global Utama menggunakan sistem tambang terbuka dengan tipe Strip Mining.Dalam pelaksanaan penambangan ini tentu akan mempengaruhi hasil dari batubara yang didapatkan, yang nantinya untuk pencpaian target produksi dari perusahaan, akhir – akhir ini perusahaan tidak mencapai target produksi.Kemudian untuk tujuan yaitu untuk mengetahui hasil produksi kegiatan gali muat angkut ini apakah sudah mencapai target produksi atau belum lalu faktor serta hambatan yang ada pada perusahaan dan cara upaya untuk perbaikan hasil produksi yang tidak tercapai. Untuk penggalian, pemuatan dan pengangkutan batubara menggunakan beberapa alat mekanis, diantaranya menggunakan excavator Komatsu PC-400 LC-8 sebagai alat gali-muatnya dan dump truck Volvo Articulated Dump Truck A40F sebagai alat angkutnya. Untuk meningkatkan produksi batubara dilakukan perbaikan pada saat pengambilan bahan galian yang semula dilakukan pada daerah bottom loading kemudian dilakukannya pengambilan bahan galian di daerah top loading sehingga dapat mereduksi waktu pemuatan dan dengan penambahan jumlah muatan pada alat angkut.Hasil yang di dapat pada produksi alat gali muat yang semula hanya mendapatkan hasil produksi sebesar 49.000 ton/bulan dengan target yang di inginkan perusahaan sebesar 55.000 ton/bulan maka target tidak tercapai. dimana dilakukan kajian dengan pemaksimalan proses memuatan dan menambah muatan bahan galian untuk dapat meningkatkan produksi dengan capaian target 55.000 Ton/bulan, sehinggga produksi alat gali-muat dan alat angkut menjadi 57.924 ton/bulan dan 57.911 ton/bulan, faktor keserasian yang didapatkan setelah perbaikan sebesar 0,92 dan produksi pun tercapai setelah dilakukan perbaikan.
Analisa Keserasian Armada untuk Mencapai Produksi Armada yang Optimum di PT Nunukan Bara Sentosa Satu, Desa Sebakis, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara Muhamad Awaludin; Iswandaru; Noor Fauzi Isniarno
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5486

Abstract

Abstract. PT Nunukan Bara Santosa Satu (NBSS) is a private company owned by Medco Minning with commodities that produce coal, mining, processing and further marketing of coal commodities located in Sebakis Village, Nunukan District, Nunukan Regency, North Kalimantan Province, to support the mining process, at the Ambu site using a means of transportation with the Sany SKT 90 Dump Truck type with a Sany 750H digging tool, with the open pit open pit mining method, so that in all mining activities there are factors that are difficult to avoid, namely the weather, if it rains it will result in The cessation of production was due to the condition of the road being still soiled and the handling of the slipperly still lacking units, but this can be covered by sunny weather conditions. For this reason, this study has the aim of being able to analyze fleet macth for optimum productivity by minimizing obstacles that occur such as hauling roads that are not standardized by the Ministerial Decree No. 1827/K/30/MEM/2018, slipperly handling, road maintenance, front maintenance, truck queue which results in high cycle times that occur.The percentage of achievement of the productivity target based on the planned overburden stripping in July was 545,669 Bcm. Meanwhile, based on the actual results, only 222,276 BCM. The result is less than half of the plan that has been targeted. One of the causes of not achieving the production target is in the location preparation mechanism, lack of supervision, the number of breakdown units, the effect of site preparation and the effect of the compatibility of the number of equipment.From the observations in the field and the calculation of the compatibility factor between the excavator and the dumptruck, it was found that the MF result was 0.94 < 1, meaning that the excavator loading equipment worked less than 100% while the dumptruck transportation equipment worked 100%, so there was a waiting time for the loading equipment. Thus, if optimization is carried out on the effective work of the tool, evaluation of working hours and selection of healthy units can increase production results so that targets can be met. Abstrak. PT Nunukan Bara Santosa Satu (NBSS) adalah badan usaha swasta milik Medco Minning dengan komoditas yang penghasil batubara, kegiatan penambangan, pengolahan serta lebih lanjut melakukan pemasaran dari komoditas batubara yang terletak di Desa Sebakis, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, untuk menunjang proses penambangan, pada site Ambu menggunakan alat angkut dengan jenis Dump Truck Sany SKT 90 dengan alat gali muat Sany 750H, dengan metode tambang terbuka open pit, sehingga dalam seluruh kegiatan penambangan terdapat faktor yang sulit untuk dihindari yaitu cuaca, jika terjadinya hujan akan mengakibatkan berhentinya produksi dikarenakan dengan kondisi jalan yang masih tanah serta dalam penanganan sliperly nya masih kekurangan unit, akan tetapi hal tersebut bisa ditutupi dengan kondisi cuaca yang cerah. Untuk itu penelitian ini memiliki tujuan agar dapat menganalisa fleet macth untuk productivity yang optimum dengan meminimalisir hambatan yang terjadi seperti jalan hauling yang kurang standar dengan peraturan Kepmen No.1827/K/30/MEM/2018, penanganan sliperly, road maintenance, front maintenance, truck queue yang mengakibatkan tingginya cycle time yang terjadi. Persentase ketercapaian target produktivitas berdasarkan rencana pengupasan lapisan tanah penutup (Overburden) pada bulan Juli sebesar 545.669 Bcm. Sedangkan berdasarkan hasil aktualnya hanya sebesar 222.276 BCM. Hasil tersebut kurang dari setengahnya dari rencana yang telah ditargetkan. Penyebab tidak tercapainya target produksi salah satunya yaitu dalam mekanisme penyiapan lokasi, kurangnya pengawasan, banyaknya unit yang breakdown, pengaruh penyiapan lokasi dan pengaruh keserasian jumlah alat. Dari hasil pengamatan di lapangan dan hasil perhitungan faktor keserasian antara excavator dan dumptruck didapat bahwa hasil MF sebesar 0,94 < 1, artinya alat muat excavator bekerja kurang dari 100% sedangkan alat angkut dumptruck bekerja 100%, sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat muat. Dengan demikian jika dilakukan optimasi terhadap kerja efektif alat tersebut, evaluasi jam kerja dan pemilihan unit yang sehat dapat meningkatkan hasil produksi sehingga target dapat terpenuhi.
Remaining Service Life Discharge Conveyor G pada Tambang Batubara PT GHI di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan Nurul Azizah; Elfida Moralista; Zaenal
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5490

Abstract

Abstract. The transfer of coal material at PT GHI in Tanah Laut Regency, South Kalimantan Province usually uses conveyors. This conveyor is one of the mechanical devices used to move material from one place to another. This conveyor structure has a carbon steel base material which is a material that is prone to corrosion. This corrosion is caused by a reaction with the surrounding environment and the presence of impurities in coal. For this reason, it is necessary to monitor and control corrosion. This study aims to determine the type of corrosion that occurs, corrosion control methods, and the corrosion rate and remaining service life of the conveyor structure.The research was conducted on a 94 meter long conveyor structure which was divided into 3 segments consisting of 25 test points. The methodology in this research is thickness reduction measurement. Measurements were made on the conveyor structure using the Smart Sensor Ultrasonic Thickness Gauge TT 130. Data on nominal thickness, actual thickness and service life are used to calculate the corrosion rate and remaining service life of the conveyor structure. Environmental conditions in the research area based on data from 2015 - 2019 have an average rainfall of 229.26 mm / year, an average relative humidity of 79.44% and an average temperature of 28.16ºC.The type of corrosion that occurs on the conveyor structure is uniform corrosion. The corrosion control method used is the Three Layers System Coating method with primary coating using Seaguard 5000, intermediate coating using Sherglass FF, and top coating using Aliphatic Acrylic Modified Polyurethane Abstrak. Pemindahan material batubara di PT GHI di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan ini biasanya menggunakan Conveyor. Conveyor ini merupakan salah satu alat mekanis yang digunakan untuk memindahkan material dari satu tempat ke tempat lainnya. Struktur Conveyor ini memiliki bahan dasar baja karbon yang mana material ini merupakan material yang rawan terhadap korosi. Korosi ini disebabkan adanya reaksi dengan lingkungan sekitar dan adanya pengotor pada batubara. Untuk itu perlu dilakukan monitoring dan pengendalian korosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis korosi yang terjadi, metode pengendalian korosi, dan laju korosi dan sisa umur pakai struktur conveyor. Penelitian dilakukan pada struktur Conveyor sepanjang 94 meter yang terbagi menjadi 3 segmen yang terdiri dari 25 test point. Metodologi dalam penelitian ini adalah pengukuran pengurangan ketebalan. Pengukuran dilakukan pada struktur conveyor menggunakan alat Smart Sensor Ultrasonic Thickness Gauge TT 130. Data tebal nominal, tebal aktual dan umur pakai yang digunakan untuk menghitung corrosion rate serta remaining service Life dari struktur conveyor. Kondisi lingkungan di daerah penelitian berdasarkan data dari tahun 2015 – 2019 memiliki curah hujan rata-rata 229,26 mm/tahun, kelembapan relatif rata-rata 79,44% dan temperatur rata-rata 28,16ºC. Jenis korosi yang terjadi pada struktur conveyor merupakan korosi merata. Metode pengendalian korosi yang digunakan merupakan metode Coating Three Layers System dengan primer coating menggunakan Seaguard 5000, intermediate coating menggunakan Sherglass FF, dan top coating menggunakan Aliphatic Acrylic Modified Polyurethane
Kajian Pengaruh Kekar Terhadap Peak Particle Velocity dari Getaran Peledakan Tambang Batu Andesit PT Gunung Kulalet di Jawa Barat Fadhil Saputra; Yuliadi; Zaenal
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5503

Abstract

Abstract. PT Gunung Kulalet is company engaged in andesite mining. The companies use blasting as a development method. Ground vibration is a wave that moves in the ground caused by the presence of an energy source. This energy source can come from nature such as earthquakes or from blasting activities. The vibration level of blasting depends on the wave propagation speed to propagate through its respective medium. Waves cannot propagate optimally if there is interference in the medium. Disturbances in the medium one of them is the geological structure. The existence of geological structure makes wave propagation becomes not optimal so it is necessary to study the influence of structure on wave propagation. The research method used in this study is to perform a comparative analysis technique between scaled distance with peak particle velocity in rocks with high rock strength and rocks that have a structure. In addition, the study of the colleration between the joint direction and the direction of the measurement points. The results of the discussion will issue recommendations for optimal explosives so that the peak particle velocity value does not exceed the threshold value. The propagation of vibrations traversed in rocks has different characteristics. Wave propagation is influenced by several factors such as the joint direction against the direction of blasting measurements and also the resulting PPV value. Of the three waveforms, vertical waves have a greater influence compared to the other two waves. Determination of the effect of waves on the value of Peak Particle Velocity depends on the value of the decay constant (k) and site exponent (e) from the results showed that the condition of the general direction of the two directions of measurement in two companies have intersecting directions. Joint density conditions at Pt Gunung Kulalet have a tight space between joint distances (<60mm). From the results of the study found that the optimal explosive recommendation that can be used is 65.40 kg for PT Gunung Kulalet. Abstrak. PT Gunung Kulalet merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu andesit. Perusahaan tersebut menggunakan peledakan sebagai media pemberaian batuannya. Getaran tanah (ground vibration) adalah gelombang yang bergerak di dalam tanah disebabkan oleh adanya sumber energi. Sumber energi ini dapat berasal dari alam seperti gempa bumi ataupun dari hasil kegiatan peledakan. Tingkat getaran peledakan bergantung pada cepat rambat gelombang untuk merambat melalui mediumnya masing – masing. Gelombang tidak dapat merambat secara optimal jika terdapat gangguan pada medium tersebut. Gangguan yang terdapat pada medium salah satunya adalah struktur geologi. Adanya struktur geologi membuat perambatan gelombang menjadi tidak optimal, sehingga diperlukan kajian mengenai pengaruh struktur terhadap perambatan gelombang. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu melakukan teknik analisis komparatif antara scaled distance dengan peak particle velocity pada batuan dengan kekuatan batuan yang tinggi dan batuan yang memiliki struktur. Selain itu dilakukan pengkajian hubungan antara arah umum kekar dan arah umum titik pengukuran terhadap getaran peledakan yang dihasilkan. Hasil dari pembahasan tersebut akan mengeluarkan rekomendasi bahan peledak optimal agar nilai peak particle velocity tidak melebihi nilai ambang batas. Perambatan getaran yang dilalui pada batuan memiliki karakteristik yang berbeda. Perambatan gelombang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti arah umum kekar terhadap arah pengukuran peledakan dan juga nilai PPV yang dihasilkan. Dari ketiga bentuk gelombang, gelombang vertikal memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan kedua gelombang lainnya. Penentuan pengaruh gelombang pada nilai Peak Particle Velocity bergantung pada nilai konstanta peluruhan (k) dan site exponent (e) Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi arah umum kekar terhadap kedua arah pengukuran pada dua perusahaan memiliki arah yang berpotongan. Kondisi joint density pada PT Gunung Kulalet memiliki spasi jarak antar kekar yang rapat (<60mm). Dari hasil kajian didapatkan bahwa rekomendasi bahan peledak optimal yang dapat digunakan yaitu 65,40 kg untuk PT Gunung Kulalet.
Kajian Geometri Jalan Tambang Terhadap Produksi Pengangkutan Batu Andesit pada PT Silva Andia Utama di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat Rama Aditya; Zaenal; Noor Fauzi Isniarno
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5598

Abstract

Abstract. PT Silva Andia Utama is an andesite mining company located in Giriasih Village, Batujajar District, West Bandung Regency, West Java Province. The failure to achieve the production target of 15,292.8 BCM/month is a problem for this company, where one of the factors is the non-standard road geometry, such as narrow road widths which result in the means of conveyance not working optimally, thus affecting the cycle time of the equipment. From these problems, it is necessary to improve the geometry of the mine road to maximize the speed of the conveyance, so that the conveyance cycle time decreases and production increases. This study discusses the influence of mining road geometry on increasing productivity based on AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials) and Ministerial Decree No. 1827/K/30/MEM/2018, which concerns road geometry including straight road width, bend condition road width, grade, bend radius, cross slope, superelevation, and actual Rimpull calculations . In this mine road geometry study, it is then linked to the production of digging-loading and hauling equipment to increase mining production of andesite. The results of this study obtain production in actual conditions of 13.534,5 BCM/month. The actual calculation results for this production have not reached the production target, so one of the factors in increasing production is the need to improve the geometry of mine roads that do not meet AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials) standards and Ministerial Decree No.1827/K/30/MEM/2018. In the actual mining road geometry conditions, the average straight road width is 8.25 meters and for the bend condition road width is an average of 7.27 meters. On the slope of the road (grade) obtained a value of 0% - 21.22% in theoritical conditions. After repairing the geometry of mine road the production value of the conveyance of 16,929,12 BCM/month. With this value, production will increase, so that the production target desired by the company is achieved. Keywords: AASHTO, Cycle Time, Road Geometry, Production. Abstrak. PT Silva Andia Utama merupakan salah satu perusahaan penambangan batu andesit yang terletak di Desa Giriasih, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Tidak tercapainya target produksi sebesar 15.292,8 BCM/bulan menjadi permasalahan di perusahaan ini, dimana salah satu faktornya adalah geometri jalan yang tidak sesuai standar, seperti lebar jalan yang sempit mengakibatkan alat angkut tidak bekerja secara optimal, sehingga berpengaruh terhadap waktu edar alat tersebut. Dari permasalahan tersebut, maka perlu dilakukannya perbaikan geometri jalan tambang untuk memaksimalkan kecepatan pada alat angkut, sehingga waktu edar alat angkut turun dan produksi meningkat. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh geometri jalan tambang terhadap peningkatan produktivitas berdasarkan AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials) dan Kepmen No. 1827/K/30/MEM/2018, yaitu mengenai geometri jalan meliputi lebar jalan kondisi lurus, lebar jalan kondisi tikungan, kemiringan jalan (grade), jari-jari tikungan, kemiringan melintang (cross slope), dan superelevasi secara aktual. Pada kajian geometri jalan tambang ini, kemudian dikaitkan dengan produksi alat gali-muat dan angkut untuk meningkatkan produksi penambangan batu andesit. Hasil penelitian ini mendapatkan produksi dalam keadaan aktual sebesar 13.534,5 BCM/bulan. Hasil perhitungan secara aktual pada produksi tersebut belum mencapai target produksi, sehingga salah satu faktor dalam meningkatkan produksi perlu dilakukan perbaikan geometri jalan tambang yang belum memenuhi standar AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials) dan Kepmen No. 1827/K/30/MEM/2018. Pada kondisi aktual geometri jalan tambang untuk lebar jalan kondisi lurus rata-rata 8,25 meter dan untuk lebar jalan kondisi tikungan rata-rata 7,27 meter. Pada kemiringan jalan (grade) didapat nilai sebesar 0% - 21,22% dalam kondisi teoritis. Setelah dilakukan perbaikan geometri jalan tambang didapat nilai produksi alat angkut sebesar 16,929,12 BCM/bulan. Dengan nilai tersebut produksi akan meningkat, sehingga target produksi yang diinginkan oleh perusahaan tercapai. Kata Kunci: AASHTO, Waktu Edar, Geometri Jalan, Produksi.
Remaining Service Life Discharge Conveyor E pada Tambang Batubara di PT XYZ Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi Sandy Renaldi; Elfida Moralista; Noor Fauzi Isniarno
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5617

Abstract

Abstract. Conveyor is a tool that is applied to the mining industry as a tool that supports the process of moving excavated materials such as coal. The structure of the conveyor is made of steel which is subject to corrosion. The disadvantage of corrosion is that it results in a reduction in the thickness of the conveyor structure. Therefore, it is necessary to control and monitor corrosion on the conveyor structure to be observed, so that corrosion can be controlled. The purpose of this research is to determine the type of corrosion, corrosion rate, remaining service life, and control methods. The methodology used in this research is measuring the thickness reduction of the conveyor structure. This research was conducted on a 128 meter long conveyor structure above ground level. Measurement of the thickness of the conveyor structure using the Ultrasonic Thickness Gauge TT 130 at 32 test points. The environmental conditions in the research area are the air temperature in the range of 24,5°C – 26,1°C, while the rainfall ranges from 5,76 mm/year - 7,88 mm/ year. The type of corrosion that occurs in the conveyor structure is uniform corrosion. In controlling this corrosion using a coating method with Seaguard 5000 primer coating, Sherglass FF intermediate coating, and aliphatic acrylic modified polyurethane top coating. The corrosion rate of the conveyor structure ranges from 0.17 - 0.30 mm/year which is included in the good category based on the relative corrosion resistance of steel. Meanwhile, the remaining service life of the conveyor structure ranges from 7,24 - 9,63 years. The service life of the conveyor structure is 8 years, while the design life is 15 years. So it is predicted that 100% can reach its the design life. Abstrak. Conveyor adalah alat yang diaplikasikan pada industri pertambangan sebagai alat yang menunjang dalam proses pemindahan material bahan galian contohnya batubara. Struktur conveyor terbuat dari baja karbon yang dapat mengalami korosi. Kerugian terjadinya korosi yaitu mengakibatkan pengurangan ketebalan struktur conveyor. Oleh karena itu, perlu dilakukannya pengendalian serta monitoring korosi pada struktur conveyor, sehingga korosi dapat dikendalikan. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui jenis korosi, laju korosi, sisa umur pakai, dan metoda pengendaliannya. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengukuran pengurangan ketebalan struktur conveyor. Penelitian ini dilakukan pada struktur conveyor sepanjang 128 meter yang berada di atas permukaan tanah. Pengukuran ketebalan struktur conveyor menggunakan alat Ultrasonic Thickness Gauge TT 130 pada 32 test point. Kondisi lingkungan di daerah penelitian yaitu temperatur udara kisaran 24,5°C - 26,1°C, sedangkan curah hujan kisaran 5,76 mm/tahun - 7,88 mm/tahun Jenis korosi yang terjadi pada struktur conveyor adalah korosi merata. Dalam pengendalian korosi ini menggunakan metoda coating dengan primer coating Seaguard 5000, intermediate coating Sherglass FF, dan top coating aliphatic acrylic modified polyurethane. Laju korosi struktur conveyor berkisar antara 0,17 - 0,30 mm/tahun termasuk ke dalam kategori good berdasarkan ketahanan korosi relatif baja. Sedangkan sisa umur pakai struktur conveyor berkisar antara 7,24 - 9,63 tahun. Umur pakai struktur conveyor yaitu 8 tahun, sedangkan umur desainnya 15 tahun. Sehingga diprediksi sebesar 100% dapat mencapai umur desainnya.