cover
Contact Name
Tom Finaldin
Contact Email
mangkusantara@yahoo.com
Phone
+6281386402020
Journal Mail Official
diah.apriliani17@gmail.com
Editorial Address
Panyileukan Asri Residence No. B6 Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Global Mind Jurnal Imliah Hubungan Internasional
Published by Universitas Al-Ghifari
ISSN : -     EISSN : 27750639     DOI : https://doi.org/10.53675/jgm.v4i1.989
Global Mind is a journal managed by the International Relations Study Program, Faculty of Social and Political Sciences, Al Ghifari University, Bandung under the guidance of the Al Ghifari University Research and Community Service Institute (LPPM). Thus, the contents of this journal are scientific writings on issues of international relations, both high politics and low politics. This journal covers foreign policy, international politics, diplomacy, dynamics of global political economy, the Asia Pacific region, the Middle East region, environment, culture, international business, Islamic economics, intermestic, etc ... However, we accept writings from various disciplines other as long as it has to do with international interactions.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2021): Politik Internasional" : 5 Documents clear
PERAN UNCHR DALAM PERMASALAHAN PENGUNGSI KONFLIK ETHIOPHIA-TIGRAY Feyza Raharsh Lumintosari; Feyza Raharsh Lumintosari
Global Mind Vol 3, No 2 (2021): Politik Internasional
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.979 KB) | DOI: 10.53675/jgm.v3i2.292

Abstract

Konflik antara Ethiophia dan Tigray yang dimulai pada November 2020 merupakan konflik yang disebabkan oleh Perbedaan politik dan Ideologi antara pemerintahan Federal Ethiophia dan kelompok etnis Tigray hingga terjadi benturan diantara keduannya yang menyebabkan ribuan orang meninggal tidak hanya gencatan senjata konflik Ethiophia-Tigray juga menyebabkan adanya krisis kemanusiaan salah satu penyebabnya adalah karena pemerintah federal Ethiophia menutup akses wilayah Tigray sehingga tidak ada yang bisa masuk atau keluar dari wilayah Tigray dan membuat ribuan orang lainnya harus mengungsi ke tempat lain dikarenakan kondisi yang sudah tidak kondusif lagi. Dengan menggunakan pertanyaan bagaimana peran UNCHR dalam memberikan perlindungan terhadap pengungsi dari Tigray, karena sebagai organisasi yang bergerak dalam permasalahan pengungsian dan bertugas mencari jalan keluar bagi para pengungsi dengan bekerjasama dengan mitranya dalam memberikan fasilitas kepada para pengungsi dan memberikan perlindungan interasional. Penulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan studi Pustaka yang kemudian di analisis secara deskriptif.
IMPLEMENTASI TEORI DEPENDENSI STUDI KASUS : KEBIJAKAN BELT AND ROAD INITIATIVE TIONGKOK KHUSUSNYA DI KAWASAN AFRIKA TIMUR Agung Prija Utama
Global Mind Vol 3, No 2 (2021): Politik Internasional
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.237 KB) | DOI: 10.53675/jgm.v3i2.369

Abstract

Tiongkok meluncurkan salah satu program pembangunan infrastruktur yang paling hebat sepanjang sejarah yang dimulai sejak 2013, yakni program Belt and Road Initiative. Dalam program ambisiusnya ini, Tiongkok memliki keinginan untuk mengembangkan jalur sutra (Silk Road) dan jalur perdagangan legendaris yang dapat menghubungkan Tiongkok-Eropa dengan melalui jalur darat dan laut. Dari beberapa negara, salah satunya yang menjadi sasaran program Belt and Road Initiative ini adalah kawasan Afrika Timur. Dimana lokasinya yang cukup strategis, serta jalur perdagangan internasional yang memiliki sumber daya alam yang sangat kaya, yang mana menjadi salah satu fokus utama Tiongkok dalam program ambisiusnya. Selain itu jalur tersebut juga dapat membawa dampak yang cukup untuk kesejahteraan ekonomi melalui peningkatan nilai pertumbuhan serta GDP negara-negara di kawasan, akan tetapi, hal itu juga tidak luput dari dampak negatif yang dibawanya. Dalam karya ini akan mencoba membahas program Belt and Road Initiative Tiongkok yang dilihat dan di implementasikan dari perspektif dependency theory, yang mana dalam pembahasan ini sedikit menemukan sebuah kecenderungan yang negatif terhadap negara-negara di Afrika Timur yang terjebak dalam sebuah hubungan ketergantungan ekonomi dan perdagangan yang mengarah kepada ketergantungan politik negaranya.
KESIAPAN PESANTREN SALAFIYAH AS SAADAH, KECAMATAN BANJARAN, KABUPATEN BANDUNG DALAM MENGANTISIPASI PEMAHAMAN RADIKAL DARI TIMUR TENGAH Tom Finaldin
Global Mind Vol 3, No 2 (2021): Politik Internasional
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.645 KB) | DOI: 10.53675/jgm.v3i2.44

Abstract

Pemahaman-pemahaman radikal yang berasal dari Timur Tengah telah masuk ke Indonesia danmempengaruhi generasi muda. Salah satu yang terpengaruh adalah santri atau siswa dariPesantren Salafiyah As Saadah. Tiga dari 150 siswa SMP-MA Mawaddi yang berada dilingkungan pesantren telah terpengaruh. Hal itu dapat dilihat dari pernyataan, pertanyaan, danperilaku mereka selama di lingkungan pesantren. Pertanyaan maupun pernyataan merekamenunjukkan kecenderungan kekaguman terhadap pemikiran radikal dan tokoh-tokoh radikal,baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Mereka terpengaruh oleh berbagai status atau videoyang beredar di internet melalui akun media sosial yang mereka miliki. Peneliti melihatnya dariakun-akun facebook mereka. Dua orang dari mereka telah keluar dari lingkungan pesantren,sedangkan seorang lagi bisa terselamatkan. Peneliti merasa tertarik untuk meneliti lebih jauhfenomena ini dengan menggunakan metode kualitatif. Data diambil melalui observasi danwawancara terhadap siswa dan pemimpin pesantren. Hasil dari penelitian adalah penelitimenemukan bahwa siswa terpengaruh pemikiran radikal melalui internet sehingga menggangguproses belajar mereka sekaligus menurunkan kedisiplinan mereka sebagai siswa. Pihak pesantrentelah melakukan upaya antisipasi pemikiran radikal yang datang dari Timur Tengah denganmengaktifkan secara rutin kegiatan-kegiatan tradisional pesantren di Indonesia. Upaya ituberhasil menyelamatkan mayoritas siswa, hanya dua siswa yang keluar dari lingkunganpesantren. Akan tetapi, untuk lebih kuat menghadapi arus penyebaran pemikiran radikal dariTimur Tengah, pesantren perlu memiliki guru atau tenaga ahli yang memahami hubunganinternasional, gejolak politik, radikalisme, terorisme, dan pemahaman ajaran Islam yangsesungguhnya dengan baik. Dengan demikian, setiap isu radikal dapat didiskusikan bahkandiperdebatkan dengan siswa sehingga siswa mendapatkan pemahaman lebih baik yang berujungpada keberhasilan proses belajar dengan perilaku disiplin yang tinggi.Kata Kunci: Radikal-Timur Tengah-Pesantren
PERAN INFLUENCER MEDIA SOSIAL SEBAGAI AKTOR DIPLOMASI BUDAYA KOREA SELATAN Miftahul Khoiriyah Al Istiqomah
Global Mind Vol 3, No 2 (2021): Politik Internasional
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (872.71 KB) | DOI: 10.53675/jgm.v3i2.135

Abstract

This research eximines in how South korea's influencers taking a role as South Korea's culture diplomacy actor. This paper will analyze how South Korea's influencers create a creative content about their culture in order to get people's attention, so that it will be popular. This will give an impact not for the influencer but also for the south korea's culture itself. By using culture diplomacy and digital diplomacy theory this paper will analyze how South Korea's influencers create a creative content about their culture in order to get people's attention, so that it will be popular. This will give an impact not for the influencer but also for the south korea's culture itself. This study found that south korea's influencers have succeeded in popularizing south korea's culture that is created as a content that can be enjoyed by the global people.
Demokrasi Radikal sebagai Alternatif Tatanan Politik Global dalam Konteks Multikulturalisme Dewi Setiyaningsih
Global Mind Vol 3, No 2 (2021): Politik Internasional
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.346 KB) | DOI: 10.53675/jgm.v3i2.164

Abstract

This article discusses the relevancy of cosmopolitan democracy concept in multicultural world. It argues that cosmopolitan democracy concept is not enough in achieving a just and equal political order the context of plural world-citizenship, it showed by the practice of economic, social and political structure which prevails. Hence, this article tried to search an alternative in attempt to make the idea of cosmopolitan democracy become more realistic and inclusive by adopting radical democracy concept. Firstly, it discuss the critics of Kant’s cosmopolitan view using Spivak’s conception of Planetarity. Secondly, it discuss about the plural democracy by Mouffe’s in the context of planetarity. This combination that yields a plural democracy in the context of world-citizenship.Keywords: radical democracy, cosmopolitanism, world citizenship, global politics.

Page 1 of 1 | Total Record : 5