cover
Contact Name
Managing Editor
Contact Email
jurnal.fib@ugm.ac.id
Phone
+62274513096
Journal Mail Official
lembaran-antropologi.fib@ugm.ac.id
Editorial Address
Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Lembaran Antropologi
ISSN : 28280962     EISSN : 28280954     DOI : https://doi.org/10.22146/la
Lembaran Anthropologi aims to promote academic discourses and anthropological analysis on the study of human relations, cultures, and societies in both Global North and Global South. This journal holds the core values of the Department of Anthropology, Universitas Gadjah Mada in advancing ethnographic research and studies which is critical, inclusive, reflective, and emancipative. The journal seeks to establish a balanced perspective on global academic discourse by highlighting the positionality of researchers as post-colonial subjects in interpreting sets of human relations and social phenomena. The focus of this journal includes (but not limited to): - Rituals and Dynamics of Religion - Ethno-Ecology - Adaptation and Strategy - Agricultures and Fisheries - Culinary - Moral & Rational - Commodities - Online Ethnography - Migration and Mobility - Health & Medicine - Body, Sexuality, and Beauty - Arts and Performance - Visual Ethnography - Gender, Youth and Child Studies
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 2 (2022)" : 9 Documents clear
Pariwisata Baduy: Antara Perubahan dan Kontinuitas Charistya Herandy
Lembaran Antropologi Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Department of Anthropology Faculty of Cultural Sciences Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.408 KB) | DOI: 10.22146/la.4231

Abstract

Pesatnya pariwisata yang melibatkan masyarakat adat menimbulkan persoalan, baik dalam kesakralan ritual maupun masifnya jumlah wisatawan. Di Baduy, keberadaan wisatawan mengendurkan aturan adat secara signifikan. Penelitian ini mencoba melihat relasi antara Suku Baduy dan pariwisata. Untuk menelaah nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi masyarakat Baduy, peneliti memosisikan diri sebagai bagian dari masyarakat adat Baduy dan menggunakan pendekatan etnografi dengan berbagai teknik seperti observasi partisipan, dan wawancara mendalam dengan tiga informan kunci. Selain itu, peneliti juga mengumpulkan data sekunder melalui kajian pustaka. Selanjutnya, ditemukan bahwa Suku Baduy meyakini keseimbangan antara ketetapan adat (culture) dan alam (nature). Dalam hal ini, manusia (man) mengambil posisi sebagai pelaku adat dan penjaga alam. Hadirnya pariwisata membuat Suku Baduy mulai menegosiasikan batas antara perubahan dan ketetapan, memunculkan perubahan sebagai konsekuensi dari upaya mengakomodasi wisatawan. Secara keseluruhan, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu Antropologi khususnya mengenai etnografi Suku Baduy.
Rap di Freiburg: Ekspresi Identitas dan Respons Kelas Sosial Sukma Suciati
Lembaran Antropologi Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Department of Anthropology Faculty of Cultural Sciences Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.239 KB) | DOI: 10.22146/la.4261

Abstract

Musik merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, musik juga dapat menjadi media untuk menyuarakan ketimpangan sosial dan penegasan identitas yang ingin diakui. Salah satunya adalah musik rap, yang berasal dari Amerika Serikat, yang telah menyebar secara global, hingga ke Jerman. Dalam tulisan ini, akan dibahas mengenai, (1) bagaimana para rapper di Freiburg memaknai karyanya terhadap kelas sosial di lingkungannya? Dan; (2) bagaimana para rapper menghadapi stereotip masyarakat dengan identitas sebagai rapper? Penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi, serta experimental approach untuk meraih data. Hasil yang diraih adalah, para rapper memaknai musik mereka sebagai senjata untuk menyuarakan ketimpangan sosial di lingkungannya dan mencoba berdamai hidup dengan stereotip sebagai sosok antisosial di mata orang awam.
Kesetiaan Palsu: Eksploitasi Petani Tembakau di Temanggung Alwan Brilian Dewanta
Lembaran Antropologi Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Department of Anthropology Faculty of Cultural Sciences Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.076 KB) | DOI: 10.22146/la.4274

Abstract

Tembakau merupakan salah satu komoditas utama di Gunung Sumpena. Pertanian tembakau berjalan setiap tahun dengan menghasilkan ribuan ton keranjang tembakau sebagai salah satu pendapatan utama petani tembakau. Dalam menjalankan pertaniannya, petani menemukan persoalan terutama relasi produksi yang berjalan secara eksploitatif. Hal ini dibuktikan dengan adanya aktor tembakau yang bekerja dengan makanisme tertentu untuk merampas nilai tembakau petani. Hal ini lantas memicu pertanyan: mengapa petani tetap menanam tembakau meski nilai tembakaunya dirampas? Bagaimana kesadaran palsu berlangsung dan direproduksi oleh petani? Melalui perspektif dinamika kelas dan kesadaran palsu, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana relasi eksploitasi tersebut terlembaga dan bagaimana konstruksi kesetiaan palsu (false loyalty) terjadi di kalangan petani.
Plantation Life Rio Heykhal Belvage
Lembaran Antropologi Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Department of Anthropology Faculty of Cultural Sciences Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.184 KB) | DOI: 10.22146/la.4328

Abstract

Koreksi terhadap Pilihan Hidup: Kuasa Amal Bijak di balik Pengelolaan Taman Nasional di Kalimantan Barat Dhimas Langgeng Gumelar
Lembaran Antropologi Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Department of Anthropology Faculty of Cultural Sciences Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.328 KB) | DOI: 10.22146/la.4340

Abstract

Keberhasilan tata kelola konservasi yang partisipatif bergantung pada relasi kekuasaan antara pemerintah dan masyarakat. Governmentality atau ‘kepengaturan’ menjadi kekuatan yang berdampak pada proses dan praktik seorang wali masyarakat. Dalam konteks pembalakan liar (illegal logging), intervensi pemerintahan kepada subjek target dapat memutus rantai deforestasi dengan cara menjalankan kehendak serta amalan perbaikan hidup. Penelitian ini ingin menjawab pertanyaan mengapa aktor pebisnis lokal yang mampu memobilisasi tenaga kerja dan berjejaring dengan kelompok klien pembalakan liar dapat berubah menjadi konservasionis. Artikel ini fokus pada pemeriksaan subjek yang menjadi target baru intervensi dan efek dari intervensi tersebut, serta pergantian posisinya. “Amal bijak” menjadi unit analisis dalam kajian ini dan akan ditempatkan sebagai medium di mana kekuasaan beroperasi. Penulis berargumen bahwa amal bijak merupakan mode kuasa paling relevan dengan tujuan-tujuan konservasi taman nasional di Indonesia karena mempromosikan aliansi yang bersifat saling menguntungkan, kolektif, sosial, dan afektif. Data dalam artikel ini bersumber dari penelitian selama dua bulan dari Februari – Maret 2018 di Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara, Kalimantan Barat. Tulisan ini akan mengulas sejarah, strategi, dan skenario wali masyarakat dalam bidang kepengaturan taman nasional di Indonesia.
Revolusi Mengitari Tani: Solidaritas Komunitas SOLAWI di Freiburg Gusti Nur Asla Shabia
Lembaran Antropologi Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Department of Anthropology Faculty of Cultural Sciences Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (887.306 KB) | DOI: 10.22146/la.4357

Abstract

Solidarische Landwirtschaft (SOLAWI) atau “Pertanian ber-Solidaritas” merupakan gerakan pertanian dan pangan alternatif di Jerman yang menekankan kerjasama langsung antara produsen dan konsumen untuk mendanai satu kegiatan pertanian dengan prinsip solidaritas. Secara global, gerakan ini dikenal sebagai Community Supported Agriculture (CSA). Meskipun bentuk dan pengejawantahan di setiap negara berbeda, gerakan ini bertolak dari visi serupa: melangsungkan praktik pertanian dan sistem pangan alternatif dari sistem pangan global yang selama ini dipandang memiskinkan para petani skala kecil dan menimbulkan kerusakan ekologis dan krisis iklim. SOLAWI menghendaki proses yang berpihak ke kesejahteraan petani dan keberlanjutan alam: di mana pasar harusnya mengitari pertanian dan bukannya sebaliknya. Melalui studi etnografi saya pada dua komunitas SOLAWI di Freiburg, Jerman, tulisan ini ingin menelusuri: (1) Bagaimana orang-orang di dalam SOLAWI mempraktikkan dan mengalami solidaritas? dan (2) Mengapa solidaritas bernilai signifikan bagi keberlangsungan SOLAWI sendiri? Pertanyaan terakhir bertolak dari pengamatan saya bahwa meskipun solidaritas dipakai sebagai basis gerakan, praktik-praktik solidaritas memiliki fungsi ekonomi dalam mempertahankan anggota-anggota di dalam SOLAWI dan menjaga keberlanjutan komunitas. Temuan dalam penelitian saya menunjukkan bahwa ekonomi solidaritas menjadi kritik para aktor ekonomi tertentu atas ekonomi yang berorientasi profit dan eksploitatif yang mereka pandang sebagai suatu kegagalan dari proses modernisme. Selain itu, para anggota lebih menghendaki ranah-ranah non-ekonomis yang mereka temukan dalam SOLAWI dan bersedia untuk “mempertukarkannya” dengan sebentuk dukungan finansial.
Expedition Content: Suara Melampaui Sinema Sazkia Noor Anggraini
Lembaran Antropologi Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Department of Anthropology Faculty of Cultural Sciences Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.927 KB) | DOI: 10.22146/la.6472

Abstract

Expedition Content (2020) disutradari oleh seniman suara dan sutradara Amerika, Ernst Karel dan antropolog Indonesia, Veronika Kusumaryani. Film yang telah menjadi official selection dalam Berlin International Film Festival dan Vision du Reel tahun 2020 ini menjadi salah satu pilihan dalam program Perspektif pada Festival Film Dokumenter (FFD) 2022. Diputarkan di Gedung Ex Bioskop Permata, Yogyakarta, FFD untuk pertama kalinya memberikan ruang pada publik Indonesia untuk mengalami film ini. Expedition Content adalah karya kompilasi suara yang disusun dari rekaman arsip selama 37 jam. Karya ini mendokumentasikan pertemuan antara ekspedisi yang dilakukan para peneliti dari Amerika dengan orang-orang Hubula. Expedition Content adalah bagian dari produksi Sensory Ethnography Lab di Harvard University. Sensory Ethnography Lab (SEL) adalah laboratorium eksperimental yang berinovasi melalui kombinasi estetika dan etnografi. Lebih dari catatan etnografi konvensional, film ini membangun interaksi, yang dalam benak penonton, menciptakan relasi antara etnografer dan subjek yang diteliti. Interpretasi tekstual dari apa yang disajikan dalam film ini, maupun kontekstual dari subteks-nya, muncul dari ketiadaan perangkat visual yang memadai. Alih-alih membatasi, ketiadaan visual justru menjadi kekuatan film ini.
Alternatif dari Hutang? Pendanaan Kebun Sawit Rakyat oleh Credit Union di Kalimantan Barat Noor Vita Anggraeni
Lembaran Antropologi Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Department of Anthropology Faculty of Cultural Sciences Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7331.644 KB) | DOI: 10.22146/la.6514

Abstract

Foto esai ini bercerita tentang tiga petani sawit yang ikut dalam program pemberdayaan melalui pendanaan pertanian sawit rakyat oleh Credit Union di Sanggau, Kalimantan Barat. Foto esai terbagi dalam dua bagian: bagian pertama, merupakan cerita singkat hutang dan pendanaan produksi pada petani sawit rakyat oleh Credit Union; Sedangkan bagian kedua berisi cerita singkat soal siapa dan bagaimana petani sawit yang memanfaatkan pembiayaan perkebunan sawit rakyat oleh Credit Union. Foto yang terkonsentrasi pada bagian kedua merepresentasikan keseharian petani dan pertautan mereka terhadap hutang dengan Credit Union.
Dari Redaksi Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa Putra M.A, M.Phil.
Lembaran Antropologi Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Department of Anthropology Faculty of Cultural Sciences Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.29 KB) | DOI: 10.22146/la.6543

Abstract

Page 1 of 1 | Total Record : 9