cover
Contact Name
Indri Kusuma Dewi
Contact Email
coepoltekkessolo@gmail.com
Phone
+6281806772644
Journal Mail Official
coepoltekkessolo@gmail.com
Editorial Address
Alamat, Jl. Letjend. Sutoyo Mojosongo Surakarta ; Kota/Kabupaten, Kota Surakarta - Prov. Jawa Tengah - Indonesia ; Kode Pos, 57127
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL JAMU KUSUMA
Core Subject : Health, Science,
FOCUS AND SCOPE JOURNAL OF JAMU KUSUMA Journal of Jamu Kusuma is a journal published by Pusat Unggulan IPTEKS Pemanfaatan Jamu Indonesia untuk Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat (PUI PUJAKESUMA) Health Polytechnic of Surakarta that publishes scientific papers for academics and practitioners. Journal of Jamu Kusuma is open access, welcoming, and inviting original and relevant research articles, literature studies, and special reports in the fields of traditional health, herbal medicine, and natural pharmaceuticals. This journal is published twice a year in June and December. Journal of Jamu Kusuma welcomes and invites researchers from all over the world to submit their papers (original research articles, systematic reviews, and case studies) for publication in this journal. All papers are published immediately upon acceptance. This journal covers original research articles, review articles, and case studies. The scope of this journal includes, but is not limited to the research results of : Traditional health, Herbal medicine, and Natural pharmaceuticals
Articles 34 Documents
UJI AKTIVITAS EKSTRAK BUNGA PEPAYA JANTAN SEBAGAI ANTIDIARE TERHADAP ESCHERICHIA COLI Fitriana yuliastuti Yuliastuti
Jurnal Jamu Kusuma Vol. 1 No. 1 (2021): JURNAL JAMU KUSUMA
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.479 KB) | DOI: 10.37341/jurnaljamukusuma.v1i1.1

Abstract

The purpose of this study was to study the activity of male papaya flower extract (Carica Papaya L) which was made as an antidiarrheal in order to provide insight and use of male papaya flowers (Carica Papaya L) as a study that discusses male papaya flowers are only used as cooking. This plant has a composition of compounds that contain antibacterial. The research method used was experimental research. The steps that have been carried out are determining the male papaya flower plant, extraction using male papaya flower simplicia powder with 70% ethanol solvent by maceration which is then evaporated on water to get a thick extract. Then make a bacterial suspension by incubating for 1x24 hours at 37 ° C. The results obtained show that the average inhibition zone at a concentration of 40% produces an average diameter of 2.6 cm, at a concentration of 30% produces an average diameter of 2.07 cm, and at a concentration of 20% produces an average diameter of 2.03 cm. The best concentration than the other series at a concentration of 40%. Keywords: Escherichia Coli, Carica Papaya L, Male Papaya Flowers
PERBANDINGAN KADAR POLIFENOL DAN FLAVANOID PADA EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia Calabura L.) SEGAR DAN KERING DENGAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS Youstiana Dwi Rusita
Jurnal Jamu Kusuma Vol. 1 No. 1 (2021): JURNAL JAMU KUSUMA
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.356 KB) | DOI: 10.37341/jurnaljamukusuma.v1i1.2

Abstract

Daun kersen mengandung senyawa flavonoid, saponin, polifenol dan tanin sehingga dapat digunakan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar polifenol dan flavonoid pada ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) segar dan kering. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah true eksperimental. Analisis data menggunakan analisis bivariat dengan uji independet sample t-test. Hasil kadar polifenol ekstrak daun kersen kering sebesar 3,295±0,128 mg GAE/g sampel dan untuk ekstrak daun kersen segar sebesar 3,398±0,0673 mg GAE/g sampel. Hasil kadar flavonoid ekstrak daun kersen kering sebesar 0,288±0,0157 mg QE/g sampel dan untuk ekstrak daun kersen besar sebesar 0,535±0,0423 mg QE/g sampel. Data yang diperoleh dilakukan uji statistik dan dilanjutkan uji t- Test dan menghasilkan masing-masing perlakuan dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05 dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada kadar polifenol pada daun segar dan daun kering dan kadar flavonoid pada daun daun kersen (Muntingia calabura L.) segar dan daun kering
PENGETAHUAN IBU PKK TENTANG MANFAAT LABU SIAM SEBAGAI (Sechium edule) ANTIHIPERTENSI DI DUKUH PANDANSARI DESA TUMPUKAN, KARANGDOWO, KLATEN Murwati Murwati; Indah Ambarwati
Jurnal Jamu Kusuma Vol. 1 No. 1 (2021): JURNAL JAMU KUSUMA
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.799 KB) | DOI: 10.37341/jurnaljamukusuma.v1i1.3

Abstract

Latarbelakang: Labu siam (Sechium edule) mengandung alkaloid, saponin, kardenolin/ bufadienol dan flavonoid yang berkhasiat sebagai antipiretik, antiinflamasi dan menurunkan tekanan darah. Akan tetapi kebanyakan masyarakat baru memanfaatkan sebagai bahan makanan dan sayuran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan Ibu PKK Dukuh Pandansari, Desa Tumpukan, Karangdowo, Klaten mengenai manfaat labu siam sebagai antihipertensi. Metode: Jenis penelitian diskriptif, sampel sebanyak 30 ibu secara purposive sampling. Teknik pengambilan data dengan menggunakan kuisioner yang sudah valid. Hasil: pengetahuan Ibu PKK Dukuh Pandansari, Desa Tumpukan, Karngdowo, Klaten tentang manfaat labu siam sebagai antihipertensi dalam kategori baik sebanyak 20 %, kategori cukup sebanyak 46% dan kategori tidak baik 34%. Kesimpulan: Pengetahuan Ibu PKK Dukuh Pandansari, Desa Tumpukan, Karangdowo, Klaten tentang labu siam sebagai antihipetensi sebagian besar dalam kategori cukup. Kata Kunci : Pengetahuan, labu siam, antihipertensi
FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN GEL SAMPO MINYAK ATSIRI BIJI PALA (Myristica fragrans) Iramie Duma Kencana Irianto
Jurnal Jamu Kusuma Vol. 1 No. 1 (2021): JURNAL JAMU KUSUMA
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.359 KB) | DOI: 10.37341/jurnaljamukusuma.v1i1.4

Abstract

Minyak biji pala mengandung eugenol, pinena, sabinena yang berfungsi sebagai antijamur. Minyak biji pala dapat diformulasikan dalam bentuk gel sampo untuk meningkatkan efektivitas penggunaanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula terbaik dari gel sampo dengan variasi konsentrasi karbopol sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan serta pengaruh cycling test terhadap sifat fisik gel sampo. Respon yang diamati yaitu sifat fisik dan kestabilan fisik sediaan meliputi organoleptis, daya sebar, daya bersih, tinggi busa, pH dan pengaruh cycling test terhadap sifat fisik sediaan gel sampo minyak biji pala. Hasil pengamatan sifat fisik dianalisis secara deskriptif untuk menentukan formula terbaik sedangkan stabilitas fisik sebelum dan sesudah peyimpanan dianalisis dengan uji statistika menggunakan perangkat lunak SPSS dengan metode t paired test. Hasil penelitian menunjukan formula terbaik adalah formula dengan konsentrasi karbopol : propilen glikol 2% : 14,25% dengan skor pemenuhan syarat 5 yang artinya memenuhi seluruh syarat.
PARAMETER MUTU EKSTRAK HERBA SELEDRI (Apium graveolens L.) DENGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI DAN DIGESTI Indri Kusuma Dewi
Jurnal Jamu Kusuma Vol. 1 No. 1 (2021): JURNAL JAMU KUSUMA
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.323 KB) | DOI: 10.37341/jurnaljamukusuma.v1i1.6

Abstract

Seledri merupakan salah satu tanaman obat yang banyak digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. Seledri banyak dimanfaatkan sebagai antihipertensi, anti inflamasi, antioksidan, dan anti kolesterol. Efek farmakologis tersebut disebabkan oleh berbagai kandungan kimia dalam herba seledri, seperti apiin, apigenin, saponin, tanin, dan minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter mutu ekstrak herba seledri dengan metode ekstraksi maserasi dan digesti. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Herba meniran diekstraksi dengan menggunakan metode ekstraksi maserasi dan digesti. Parameter mutu ekstrak herba seledri dengan metode ekstraksi maserasi meliputi hasil rendemen 17,16%, kadar air 9,34%, kadar abu total 12,75%, kadar abu tidak larut asam 2,35%, dan organoleptik warna hijau tua, bentuk kental, bau khas aromatik seledri, dan rasa khas seledri. Parameter mutu ekstrak herba seledri dengan metode ekstraksi digesti meliputi hasil rendemen 18,73%, kadar air 7,62%%, kadar abu total 15,06%, kadar abu tidak larut asam 3,90%, dan organoleptik warna hijau tua, bentuk kental, bau khas aromatik seledri, dan rasa khas seledri. Berdasarkan penelitian hasil parameter mutu ekstrak herba seledri dengan metode ekstraksi maserasi dan digesti nilai rendemen, kadar air dan organoleptik ekstrak memenuhi standar. Sedangkan hasil kadar abu total dan kadar abu tidak larut asam tidak memenuhi standar.
WARM WATER FOOT BATH THERAPY IMPROVING SLEEP QUALITY ON ELDERLY ANIEK PUSPITOSARI
Jurnal Jamu Kusuma Vol. 1 No. 1 (2021): JURNAL JAMU KUSUMA
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.006 KB) | DOI: 10.37341/jurnaljamukusuma.v1i1.8

Abstract

Background: Most of the elderly population suffer from sleep disorders such as difficulty initiating sleep, decreased total sleep time, sleep efficiency, transient arousal and waking up too early. This condition causes a decrease in the quality of sleep in the elderly. Several efforts can be made to maintain sleep quality in the elderly, one of which is by providing relaxation therapy. Relaxation therapy using warm water with a certain temperature will have a sopartificant effect and can overcome sleep disorders. This study aims to determine the effect of warm water footbath therapy on the sleep quality of the elderly. Methods: Quantitative research with a pre-experimental one group pretest-posttest research design with a sample of 17 elderly people in RW 8 Kemiri Kebakkramat Village. Intervention with the provision of water with a warm temperature with a volume of approximately 5 liters to soak both feet. Sleep quality is measured by the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) before and after 12 sections. The data analysis method uses the Wilcoxon Signed Ranks Test of SPSS. Results: Wilcoxon Signed Ranks Test results showed that sig. 0.000 < 0.05. The difference in the sleep quality score occurred after being given the hot water foot bath therapy (mean difference of 2.35). Conclusion: warm water foot bath therapy affects the sleep quality of the elderly. Stimulation from warm water makes the body more relaxed and accelerates the decrease in the activity of the Reticular Activating System (RAS), so that the elderly feel sleepy and fall asleep.
TEST OF ANTIOXIDANT CONTENT IN BLUE LOTUS (Nymphaea Stellata Wild) LEAVES WITH DPPH METHOD (1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl) Beta Herilla Sekti
Jurnal Jamu Kusuma Vol. 1 No. 2 (2021): JURNAL JAMU KUSUMA
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.442 KB) | DOI: 10.37341/jurnaljamukusuma.v1i2.10

Abstract

Antioxidants are compounds materials that can inhibit the rate of oxidation of other molecules or neutralize free radicals. Antioxidants can be obtained in synthetic or natural forms. Natural antioxidants can protect the human body from damage to active oxygen which can inhibit degenerative diseases and inhibit the production of fat and food. Natural antioxidants can be obtained from plants, one of which is the Blue Lotus Plant (Nymphaea Stellata Wild). To ensure the presence of antioxidants in this plant, the antioxidant activity was tested using the DPPH method. The DPPH method was used to determine the free radical scavenging activity of the Ethanol Extract of Blue Lotus Leaf (Nymphaea Stellata Wild). The positive control used was Ascorbic Acid. The IC50 value obtained for testing the antioxidant content of blue lotus leaf is 78.405 ppm ± 24.607. And Ascorbic Acid 2,238 ppm. It can be concluded that the antioxidant activity of Blue Lotus Leaf is not too different from the positive control of ascorbic acid. The antioxidant activity of blue lotus leaf was stated to be strong and ascorbic acid was stated to be very strong. Keywords: Antioxidant, Free radicals, DPPH
A COMPARISON METHOD OF EXTRACTION TO TOTAL FLAVONOID CONVENTION OF 70% ETHANOL EXTRACT OF GAHARU LEAVES (Aquilaria microcarpa Baill) Siti Karmia Jose Da Gama
Jurnal Jamu Kusuma Vol. 1 No. 2 (2021): JURNAL JAMU KUSUMA
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.287 KB) | DOI: 10.37341/jurnaljamukusuma.v1i2.11

Abstract

Gaharu (Aquilaria microcarpa Baill) merupakan salah satu tanaman yang banyak tumbuh di Sumatera dan Kalimantan. Daun Gaharu (A. microcarpa Baill) memiliki kandungan senyawa flavonoid yang bermanfaat sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan metode ekstraksi terhadap kadar flavonoid total ekstrak etanol 70% daun Gaharu (A. microcarpa Baill). Daun Gaharu diekstraksi melalui dua metode ekstraksi yaitu perkolasi dan sokletasi menggunakan pelarut etanol 70%. Ekstrak dari masing-masing metode ekstraksi dilakukan uji flavonoid secara kualitatif menggunakan pereaksi Wilstater Test dengan menambahkan Mg dan HCl pekat. Uji flavonoid dilakukan secara kuantitatif menggunakan metode kolorimetri dengan pereaksi AlCl3 dan asam asetat dengan pembanding kuersetin menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Panjang gelombang yang digunakan dalam penetapan kadar flavonoid 410 nm dengan operating time 40-60 menit. Hasil identifikasi senyawa flavonoid didapatkan ekstrak etanol 70% daun Gaharu positif mengandung senyawa flavonoid. Hasil uji kuantitatif didapatkan kadar flavonoid metode perkolasi 109,923 mg QE/ g ekstrak dan hasil metode sokletasi 36,333 mg QE/ g ekstrak. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa metode perkolasi memiliki kadar flavonoid lebih besar dibandingkan metode sokletasi. Kata kunci: Kadar Flavonoid, Daun Gaharu (Aquilaria microcarpa Baill), Ekstrak Etanol 70%, Perkolasi, Sokletasi, Spektrofotometri UV-Vis.
PENGARUH METODE PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS SIMPLISIA DAUN JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L.) Butet Sinaga
Jurnal Jamu Kusuma Vol. 1 No. 2 (2021): JURNAL JAMU KUSUMA
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.579 KB) | DOI: 10.37341/jurnaljamukusuma.v1i2.12

Abstract

Pengeringan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas simplisia yang akan digunakan sebagai bahan baku obat. Penelitian pengaruh metode pengeringan simplisia dengan sinar matahari tidak langsung dan metode oven perlu dilakukan untuk mengetahui kualitas simplisia daun Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.) pada dua metode pengeringan yang berbeda. Pengamatan dilakukan pada parameter spesifik dan non spesifik berupa organoleptik, makroskopik, mikroskopik, skrining fitokimia, kadar flavonoid total, kadar air, susut pengeringan dan cemaran mikroba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan metode pengeringan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kadar air simplisia daun jambu biji merah. Pada metode pengeringan dengan sinar matahari tidak langsung didapatkan warna simplisia hijau kecoklatan dengan kadar air sebanyak 1,22%, kadar flavonoid total rata–rata 30,127mg/g ekstrak, nilai susut pengeringan rata–rata 3,4%, hasil uji ALT rata–rata 1,93x106cfu/ml, sedangkan untuk uji AKK rata–rata 1,55x105cfu/ml. Pada metode pengeringan dengan oven suhu 40℃ didapatkan warna simplisia hijau muda, kadar air 0,89%, kadar flavonoid total rata–rata 45,683mg/g, susut pengeringan rata–rata 1,4%. Hasil uji cemaran mikroba pada uji ALT rata – rata adalah 4,8x105 cfu/ml, AKK rata – rata 5x103. Warna ekstrak yang diperoleh menunjukkan hijau pekat. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai signifikansi kadar flavonoid total adalah 0,000 (<0,005) nilai signifikansi susut pengeringan adalah 0,000 (<0,05) nilai signifikansi ALT adalah 0,001 (<0,05), nilai signifikansi AKK adalah 0,000 (<0,05). Dengan demikian disimpulkan bahwa pada metode pengeringan oven dan metode pengeringan matahari tidak langsung terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kualitas simplisia daun jambu biji merah.
OPTIMASI SEDIAAN GEL FRAKSI ETIL ASETAT TONGKOL JAGUNG Indri Kusuma Dewi
Jurnal Jamu Kusuma Vol. 1 No. 2 (2021): JURNAL JAMU KUSUMA
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.649 KB) | DOI: 10.37341/jurnaljamukusuma.v1i2.15

Abstract

Gel merupakan sediaan kosmetik yang digunakan secara topikal, sehingga harus nyaman digunakan setelah lama penyimpanan. Gel adalah sediaan gel yang baik yang dibuat dengan mencampurkan gelling agent, humektan, dan alkalizing agent untuk menghasilkan gel dengan kualitas fisik dan stabilitas yang dapat diterima. Karbopol, TEA, dan propilen glikol digunakan sebagai basis gel dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil optimum formulasi sediaan gel tongkol jagung. Metode optimasi digunakan untuk mendapatkan sediaan yang optimum adalah Simplex Lattice Design. Penelitian ini menggunakan metode Simplex Lattice Design pada perangkat lunak Design expert 12. Hasil uji verifikasi pada sifat fisik gel tidak berbeda signifikan dengan nilai yang diprediksikan.

Page 1 of 4 | Total Record : 34