cover
Contact Name
-
Contact Email
penamasjurnal@gmail.com
Phone
+6221-4800725
Journal Mail Official
penamasjurnal@gmail.com
Editorial Address
Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta Jl. Rw. Kuning No.6, RT.3/RW.2, Pulo Gebang, Cakung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13950 Telp. : +62-21-4800725 Fax. : +62-21-4800712
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Penamas
ISSN : 02157829     EISSN : 25027891     DOI : https://doi.org/10.31330.Penamas
PENAMAS (ISSN : 0215 - 7829 e-ISSN : 2502 - 7891) is a peer-reviewed journal published by Office of Religious Research and Development, Jakarta, Agency of Religious Research and Development, Education and Training, The Ministry of Religious Affairs, The Republic of Indonesia (Balai Litbang Agama Jakarta, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI). PENAMAS is the acronym of Penelitian Agama dan Masyarakat translated in English as Research on Religion and Society. The journal publishes research articles focussing on religious and social issues (isu-isu keagamaan dan sosial kemasyarakatan). From 2018 onward, the journal publishes twice a year.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 28 No 1 (2015): Volume 28, Nomor 1, April-Juni 2015" : 10 Documents clear
PENGELOLAAN HARTA WARISAN SECARA PRODUKTIF MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM: PRODUCTIVE HERITAGE PROPERTY MANAGEMENT IN THE COMPILATION OF ISLAMIC LAW Khaeron Sirin
Penamas Vol 28 No 1 (2015): Volume 28, Nomor 1, April-Juni 2015
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper presents an analysis on the productive inheritance, based on the Qur'an and Sunnah and the Compilation of Islamic Law. The sources were studied in the juridical-normative and juridical-philosophy; and systematical and juridical comparative approaches. The author argues that in Syar'i, the establishment of Islamic laws of inheritance is to form an economically strong generation or a strong offspring, not a weak generation. The inheritance is more than just a gift of the dead. It is a legacy that must be properly managed. The inheritance is actually linked closely to testamentary law and living law provided for the left family. Even, it is closely related to the economic empowerment of families and strengthening the economy of the people. The Islamic laws of inheritance cover three functions, including living function (as the last gift), heritage function (maintenance) and empowerment function (strengthening family economics). Keywords: Islamic law, productive inheritance, inheritance, community economic development Tulisan ini menyajikan analisis mengenai harta waris produktif, di dasarkan pada Al-Qur'an dan Sunnah serta Kompilasi Hukum Islam. Sumber-sumber tersebut dikaji secara yuridis normatif dan yuridis filosofis dengan pendekatan sistemik dan yuridis komparatif. Penulis berargumen, bahwa secara syar’i, penetapan hukum kewarisan Islam sebenarnya untuk membentuk generasi atau keturunan yang kuat, bukan generasi yang lemah secara ekonomi. Harta waris bukanlah sekadar hadiah dari orang yang sudah mati, tetapi lebih dari itu, ia merupakan harta peninggalan yang harus dikelola dengan baik dan benar. Hal ini mengingat harta waris sejatinya berkait erat dengan hukum wasiat dan hukum nafkah bagi keluarga yang ditinggalkan. Bahkan, sangat berkait dengan pemberdayaan ekonomi keluarga yang bisa diorientasikan pada penguatan ekonomi umat. Dalam hal ini, hukum kewarisan Islam mencakup setidaknya tiga fungsi, yaitu fungsi nafkah (sebagai pemberian terakhir), fungsi pusaka (pemeliharaan), dan fungsi pemberdayaan dan pengembangan (penguatan ekonomi keluarga). Kata Kunci: Hukum Islam, kewarisan produktif, harta waris, pengembangan ekonomi umat
MEMBACA EKSISTENSI ‘PUSAT LITERASI’ DARI PELOSOK NEGERI: IRONI PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN MADRASAH ALIYAH KONAWE SELATAN: READING THE EXISTENCE OF A REMOTE LITERACY CENTER: AN IRONY OF LIBRARY MANAGEMENT IN MADRASAH ALIYAH (ISLAMIC SENIOR HIGH SCHOOLS) SOUTH KONAWE Abu Muslim
Penamas Vol 28 No 1 (2015): Volume 28, Nomor 1, April-Juni 2015
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study invites us to see the real condition of libraries in South Konawe. Using the qualitative descriptive research methods, this study aims to know library management in Islamic Senior High School education level. The research targets were purposively selected for three private or public Islamic Senior High Schools, which represent levels of accreditation. They are MAN Konda (accreditation B), MA Al-Amin Mataiwoi (accreditation C), MA DDI Nurul Qalby Ranomeeto (has not accredited yet). The results showed that the conditions of library management in three Madrasah Aliyah are very limited and not professional. They are limitted in terms of infrastructure and books collection. Also, they are not professional regarding to the implementation of library services, since there no guidelines or specific system running the libraries. The role of stakeholders in the library development needs to be improved on intensification of technical assistance and coordination aspects based on madrasa needs. This study also found that in Madrasah Aliyah level, library development is not a priority, since other madrasah infrastructure remains inadequate. Keywords: Management, Library, South Konawe, MA, Irony Penelitian ini mengajak kita melihat kondisi riil perpustakaan di Konawe Selatan dengan mengoperasionalkan metode penelitian kualitatif deskriptif untuk memperoleh gambaran pengelolaan perpustakaan di tingkat satuan pendidikan Madrasah Aliyah. Sasaran penelitian dipilih secara purposive 3 Madrasah Aliyah negeri/swasta, yang masing-masing mewakili tingkatan akreditasi, yakni: MAN Konda (akreditasi B), MA Al- Amin Mataiwoi (akreditasi C), dan MA DDI Nurul Qalby Ranomeeto (tidak/belum terakreditasi). Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kondisi pengelolaan perpustakaan Madrasah Aliyah di ketiga madrasah sasaran dikelola dengan serba terbatas dan serba otodidak. Terbatas dari segi sarana prasarana dan koleksi buku serta otodidak dari segi pelaksanaan pelayanan yang semuanya dilakukan tanpa pedoman dan/atau sistem khusus yang dipegangi. Peran stakeholder dalam pengembangan perpustakaan dinilai masih perlu peningkatan dari aspek intensifikasi bantuan teknis serta aspek koordinasi berbasis kebutuhan madrasah. Penelitian ini juga menemukan, bahwa sesungguhnya di tingkat satuan pendidikan Madrasah Aliyah, pengembangan perpustakaan bukan menjadi prioritas utama, sebab sarana prasarana madrasah lainnya pada kenyataannya juga masih belum memadai. Kata Kunci: Pengelolaan, Perpustakaan, Konawe Selatan, MA, ironi
MODEL PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PENDIDIKAN AGAMA: KASUS DI SMAN 3 MEDAN: MODEL OF CHARACTER EDUCATION THROUGH THE RELIGIOUS EDUCATION: THE CASE OF SENIOR HIGH SCHOOL (SMAN) 3 MEDAN Imran Siregar
Penamas Vol 28 No 1 (2015): Volume 28, Nomor 1, April-Juni 2015
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper presents the results of research on the model of organization of character education in school, with the case of Public Senior High School (SMAN) 3 Medan. This study used a qualitative approach by conducting in- depth interviews to key informants, such as principal, teachers of religious education, the student’s parents and the Students Executive Board (OSIS) as wekk as equipped with observation or analysis of documents. This study findings that character education applied in SMAN 3 is an integrative model, involving all components of the school and teachers of religious education becomes the main actor (model) with conducive policy support from the principal. Presence and involment of campus activists through mentoring requires attention and coordination with integrated program of teachers of religious education. Keywords: Character education, religious education, Senior High School, Medan Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang model penyelenggaraan pendidikan karakter di sekolah, dengan kasus di SMAN 3 Medan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada informan kunci, seperti kepala sekolah, guru pendidikan agama, pengurus OSIS, dan orangtua siswa serta dilengkapi dengan pengamatan maupun analisis dokumen. Temuannya antara lain, bahwa pendidikan karakter yang diterapkan di lingkungan SMAN 3 Medan adalah model integratif yang melibatkan seluruh komponen sekolah dan guru pendidikan agama menjadi aktor utamanya (model) dengan dukungan kebijakan yang kondusif dari kepala sekolah. Kehadiran dan keterlibatan aktivis kampus melalui mentoring memerlukan pencermatan dan koordinasi yang terintegrasi dengan program guru pendidikan agama. Kata Kunci: Pendidikan karakter, pendidikan agama, model pendidikan, SMA
PROBLEMATIKA PENCAPAIAN AKREDITASI PADA MADRASAH ALIYAH DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU: PROBLEM OF ACCREDITATION ACHIEVEMENT OF ISLAMIC SENIOR HIGH SCHOOLS (MADRASAH ALIYAH) IN THE PROVINCE OF RIAU ISLANDS Juju Saepudin
Penamas Vol 28 No 1 (2015): Volume 28, Nomor 1, April-Juni 2015
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Managing accreditation performance is one of the quality improvement program in the field of education. It is important and strategic effort to provide comprehensible information to the public about the quantitative and qualitative strengths of the madrasa. This paper presents the results of a research on the problem of achieving accreditation of Madrasah Aliyah in the Riau Islands. Using the literature study, observations, interviews and documentations, this study found the weakness of Madrasah Aliyah in Riau Islands in achieving accreditation. It gets average rank on educators, infrastructure and financial standards, mainly for private madrasas. Therefore, the Ministry of Religious Affairs is expected to provide guidance and assistance to support acceleration of accreditation program, and to provide appropriate assistance in relation to the completeness of administrative matters and learning infrastructures. Keywords: Accreditation, Madrasah Aliyah, education, Riau Islands Penyelenggaraan akreditasi merupakan salah satu program peningkatan mutu di bidang pendidikan. Keberadaannya tidak hanya penting, tetapi juga strategis untuk memberikan informasi yang komprehensif kepada masyarakat mengenai kekuatan madrasah, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Tulisan ini menyajikan hasil studi tentang problematika pencapaian akreditasi Madrasah Aliyah di Kepulauan Riau. Pengumpulan data dengan studi pustaka, observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Penelitian ini menemukan kelemahan Madrasah Aliyah di Kepulauan Riau dalam pencapaian akreditasi rata-rata berkisar pada standar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana serta standar pembiayaan terutama bagi madrasah-madrasah yang statusnya swasta. Oleh sebab itu, Kementerian Agama diharapkan melakukan pembinaan dan pendampingan yang lebih intensif guna mendukung program percepatan akreditasi serta memberikan bantuan secara tepat terkait kelengkapan adminitrasi dan sarana prasarana pembelajaran. Kata Kunci: Akreditasi, Madrasah Aliyah, pendidikan, Kepulauan Riau
RADIKALISME DALAM PAHAM KEAGAMAAN GURU DAN MATA PELAJARAN FIKIH DI MADRASAH ALIYAH: RADICALISM IN THE RELIGIOUS TEACHERS UNDERSTANDING AND IN SUBJECT JURISPRUDENCE AT ISLAMIC SENIOR HIGH SCHOOL Khamami Zada
Penamas Vol 28 No 1 (2015): Volume 28, Nomor 1, April-Juni 2015
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The radical religious thought can be traced from the Competences Standard and Basic Competences (SKKD), textbooks, teachers, and religious understanding. This research focuses on SKKD materials and textbooks, which potentially to increase understanding intolerant and radicalism. The study shows that intolerant and radicalism concepts were not found in SKKD materials, textbooks and the understandings of jurisprudence teachers in Islamic Senior High School in terms of marriage, inheritance, and politics. However, this study found that there is restriction on the rights of non- Muslims in the area of marriage, inheritance, and politics. This restriction is based on Islamic doctrine, which states that non-Moslems have no certain rights, such as inheritance, leadership, and representation. Keywords: Radicalism, jurisprudence, Islamic Senior High School, textbooks Paham keagamaan radikal di lembaga pendidikan dapat dilacak dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD), buku ajar, dan paham keagamaan guru. Penelitian ini memfokuskan materi SKKD dan buku ajar yang berpotensi pada paham intoleran dan radikal. Penelitian ini menemukan, bahwa materi SKKD, buku ajar, dan pemahaman guru-guru fikih MA tidak ditemukan paham intoleran dan radikal dalam wilayah pernikahan, kewarisan, dan politik. Namun penelitian ini menemukan pembatasan hak-hak non-Muslim dalam wilayah pernikahan, kewarisan, dan politik. Pembatasan ini didasarkan pada doktrin Islam yang menegaskan, bahwa non-Muslim tidak mendapatkan hak-hak tertentu, seperti kewarisan, kepemimpinan, dan perwakilan. Kata Kunci: Radikalisme, fikih, Madrasah Aliyah, buku ajar.
KAPASITAS KOPERTAIS DALAM PENINGKATAN MUTU PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA (PTAIS): STUDI KASUS DI KOPERTAIS WILAYAH VIII SUMATERA BARAT: THE CAPACITY OF PRIVATE UNIVERSITY COORDINATING BODY (KOPERTAIS) IN IMPROVING THE QUALITY OF PRIVATE ISLAMIC HIGHER EDUCATION (PTAIS): A CASE STUDY IN THE REGION VIII WEST SUMATRA Sumarsih Anwar
Penamas Vol 28 No 1 (2015): Volume 28, Nomor 1, April-Juni 2015
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper presents the results of a research on the capacity of the Private University Coordinating Body (Kopertais) Region VI West Sumatra in improving the quality of Private Islamic Higher Education (Ptais) in accordance with its potential and conditions. This study uses a single case study; primary data has been obtained and collected from informants through interviews, observation and field notes. The results of the study indicate that the capacity of the Private University Coordinating Body in carrying out its duties and functions in order to improve the quality of Private Islamic Higher Education is not run properly and optimally due to various factors. The main factor was a weak juridical status which leads to the lack of resources (personnel, facilities and infrastructure) and budget. Another factor is the leadership dualism of a rector, where he is as ex officio rector and also as a coordinator Kopertais. It results in an uneffective leadership and management functions of this organization. Keywords: Private Islamic Higher Education (Ptais), quality of education, Private University Coordinating Body (Kopertais), West Sumatra Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang kapasitas Koordinatoriat Perguruan Tinggi Islam (Kopertais) Wilayah VI Sumatera Barat dalam peningkatan mutu Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAIS) sesuai dengan potensi dan kondisi yang dimilikinya. Penelitian ini menggunakan studi kasus tunggal, dengan data primernya diperoleh dan dikumpulkan secara langsung dari informan melalui wawancara, pengamatan, dan catatan lapangan. Hasil dari penelitian menunjukkan, bahwa kapasitas Kopertais dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam rangka meningkatkan mutu PTAIS belum berjalan dengan baik dan optimal karena berbagai faktor. Faktor utamanya status yuridis yang lemah yang berakibat pada keterbatasan sumber daya (tenaga, fasilitas, dan sarana prasarana) dan anggaran. Faktor lain adalah adanya dualisme kepemimpinan, di mana Rektor secara ex officio sebagai kordinator Kopertais, berakibat fungsi kepemimpinan dan manajemen organisasi tidak efektif. Kata Kunci: PTAIS, mutu pendidikan, Kopertais, Sumatera Barat.
MEMAHAMI ALIRAN QURANIYAH DI KABUPATEN BANDUNG BARAT JAWA BARAT: DARI PROBLEM TEOLOGIS HINGGA EKONOMI: UNDERSTANDING QURANIYAH STREAM IN WEST BANDUNG DISTRICT OF WEST JAVA: FROM THEOLOGY TO ECONOMY PROBLEMS Anik Farida
Penamas Vol 28 No 1 (2015): Volume 28, Nomor 1, April-Juni 2015
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper presents the results of a research on the Quraniyah stream in Bandung Java as one of the cases of a religious sreams appeared in Indonesia. After the end of the New Order regime, Indonesian religious life was colored by the emergence of groups, steams, understanding and new religious movements. The study uses qualitative approach, and in-depth interviews and observations to the key figures of this stream and some poeple who close to these figures, and the parties involved to handling this stream, as a data collection. This study shows that Quraniyah stream is theologically different from Islamic doctrine mainstream. The phenomenon of the rise of the stream was motivated by local political changes, and brings sociological and economic problem of this society. Failure to socio- economic aspects have brought people to psychological problems. The emergence of Quraniyah stream is caused by psychological problems with psychiatric delusions symptoms, hallucinations and bizarre dreams. Keywords: Quraniyah, deviant group, psychology of religion, sociology of religion, Bandung. Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang aliran Quraniyah di Bandung Jawa sebagai salah satu kasus kemunculan aliran keagamaan di Indonesia. Setelah berakhirnya pemerintahan Orde Baru, kehidupan keagamaan di tanah air diwarnai dengan bermunculannya kelompok, aliran, paham, dan gerakan keagamaan baru. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif, yang pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi terhadap tokoh kunci aliran ini dan beberapa masyarakat yang dekat dengan tokoh ini serta pihak-pihak yang terlibat menangani aliran ini. Penelitian ini menunjukkan, bahwa memang secara teologis berbeda dengan doktrin Islam arus utama. Fenomena munculnya aliran Quraniyah dilatari perubahan politik lokal, yang menyeret pada problem sosiologis dan ekonomi masyarakat. Kegagalan pada wilayah sosial-ekonomi menyeret individu pada masalah psikologis. Kasus aliran Quraniyah menunjukkan adanya problem psikologis dengan gejala psikiatrik delusi, halusinasi, dan mimpi aneh menjadi yang menjadi awal munculnya aliran ini. Kata Kunci: Quraniyah, aliran sesat, psikologi agama, sosiologi agama, Bandung.
KAJIAN KITAB DI DAYAH SALAFIYAH RŪḤ AL-FATÁ ACEH BESAR: TRADISI DAN KONTEKSTUALISASI: KITAB STUDIES IN DAYAH SALAFIYAH RŪḤ AL-FATÁ ACEH BESAR: TRADITION AND CONTEXTUALIZATION Saeful Bahri
Penamas Vol 28 No 1 (2015): Volume 28, Nomor 1, April-Juni 2015
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper is the result of a research on the tradition and contextualization of book studies in Islamic Boarding School. This research was conducted in Dayah Salafiyah Rūḥ al-Fatá Sileumeum Aceh Besar Nangggroe Aceh Darussalam province. This research is motivated by several things. Firstly, the tradition of Kitab Kuning (Yellow Books) study, as an identity of pesantren is becoming obsolete. Secondly, it is related to the teaching contextualization of yellow book in a swift currents change in the dynamics of social life. Also, the attitudes of this boarding schools in addressing contemporary religious issues related to tolerance and violence in the name of religion. Using a qualitative approach through interview, observation and studying of the text, this research comes with a number of findings. The research found that using classical method this traditional study of yellow book in Dayah Rūḥ al-Fatá still runs well. Related to moderation issue, Dayah indicates that it receives diversity, including the issue of ideology, as a necessity. Dayah doesn’t really show the openness to recent things in terms of new ideas acceptance. For example, it has not received many contemporary books contain new religious issues as its study materials. Keywords: Yellow book (kitab), dayah, traditional Islamic education, Aceh Tulisan ini merupakan hasil dari penelitian tentang tradisi dan kontekstualisasi kajian kitab di pesantren. Penelitian ini dilakukan di Dayah Salafiyah Rūḥ al-Fatá Sileumeum Aceh Besar Provinsi Nangggroe Aceh Darussalam. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal: Pertama, tradisi kajian kitab kuning yang merupakan jati diri pesantren sudah mulai ditinggalkan. Kedua, terkait kontekstualisasi ajaran kitab kuning di tengah derasnya arus perubahan dinamika kehidupan sosial keagamaan dan sikap pesantren dalam menyikapi isu-isu keagamaan kontemporer yang terkait dengan tema toleransi dan kekerasan yang mengatasnamakan agama. Dengan pendekatan kualitatif melalui teknik wawancara, observasi, dan telaah teks penelitian ini berhasil menggali sejumlah temuan, yakni ternyata tradisi kajian kitab kuning di Dayah Rūḥ al-Fatá masih berjalan dengan baik dengan menggunakan metode klasikal. Terkait dengan sikap moderat pihak dayah, dapat dilihat dari cara mereka dapat menerima keragaman termasuk di dalamnya persoalan ideologi (agama) yang merupakan sebuah keniscayaan. Sedangkan keterbukaan terhadap kekinian dalam konteks penerimaan terhadap ide-ide baru harus diakui pihak dayah masih kurang terbuka. Misalnya, belum banyak menerima kitab-kitab kontemporer yang memuat isu-isu keagamaan kontemporer sebagai bahan kajian. Kata Kunci: Kitab kuning, dayah, pendidikan Islam tradisional, Aceh.
DARI MASῙRAT AL-ḤIKAM HINGGA KAYFIYAT AL-ṬARῙQAT: PERGESERAN AJARAN TAREKAT NAQSHABANDIYAH DI SUMATERA BARAT: FROM MASῙRAT AL-ḤIKAM TO KAYFIYAT AL-ṬARῙQAT: THE SHIFTS OF TAREKAT NAQSYABANDIYAH TEACHINGS IN WEST SUMATERA Syarif Syarif
Penamas Vol 28 No 1 (2015): Volume 28, Nomor 1, April-Juni 2015
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper discusses two ancient texts about Naqsyabandiyah teachings in West Sumatra (Minangkabau). The first text, namely Masῑrat al-Ḥikam written by Sulaymān Zuḥdῑ in the 19 century. The second text, Kayfiyat al-Ṭarῑqah written by Mahmud Pintu Kayu in the 20th century. The fundamental questions addressed in this paper are (1) how transformation of Tarekat Naqsyabandiyah teachings text appeared in both texts?; (2) Do this transformation cause a shift in the teachings of tarekat Naqsyabandiyah itself? Using philology and social-intellectual history approach, this paper concludes that there is a transformation and a shift in Tarekat Naqsyabandiyah teachings in the 19th and 20th century, as reflected in both the text. This transformation was seen in the simplification of the teachings and in the shift of values in the tarekat Naqsyabandiyah practices. Keywords: Sufi, Sufi, Naqsyabandiyah, transformation, manuscripts, West Sumatera Tulisan ini membahas dua teks kuno mengenai ajaran Tarekat Naqshabandiyah di Sumatera Barat (Minangkabau). Teks pertama, yaitu Masῑrat al-Ḥikam karya Sulaymān Zuḥdῑ yang ditulis pada abad ke-19. Teks kedua, Kayfiyat al-Ṭarῑqah yang ditulis oleh Mahmud Pinti Kayu pada abad ke-20. Pertanyaan mendasar yang dibahas pada tulisan ini adalah: (1) bagaimana terjadinya transformasi teks ajaran Tarekat Naqshabandiyah dalam kedua teks tersebut?; (2) apakah transformasi ini menimbulkan pergeseran ajaran-ajaran Tarekat Naqshabandiyah itu sendiri? Dengan menggunakan pendekatan filologi dan sejarah sosial- intelektual, tulisan ini menyimpulkan, bahwa terdapat transformasi dan pergeseran ajaran Tarekat Naqshabandiyah pada rentang abad ke-19 dan ke-20 sebagaimana tercermin dalam kedua teks tersebut. Tranformasi ini terlihat pada penyederhanaan ajaran dan pergeseran nilai dalam mengungkapkan amalan-amalan Tarekat Naqshabandiyah. Kata Kunci: Tarekat, sufi, Naqshabandiyah, tranformasi, naskah, Sumatera Barat.
RELASI MAYORITAS-MINORITAS UMAT BERAGAMA: PENGALAMAN MASYARAKAT TEGAL DALAM PENDIRIAN RUMAH IBADAH KONG MIAO: THE RELATIONSHIP BETWEEN MAJORITY-MINORITY RELIGIOUS PEOPLE: EXPERIENCE FROM TEGAL COMMUNITY IN THE ESTABLISHMENT OF THE HOUSE OF WORSHIP KONG MIAO Rosidin Rosidin
Penamas Vol 28 No 1 (2015): Volume 28, Nomor 1, April-Juni 2015
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is motivated by the anxiety of the establishment of houses of worship, especially among minority peoples like Khonghucu Kong Miao Confucius, as happened in Tegal. The case study can be read on the Joint Ministerial Decree (PBM) of Ministry of Religious Affairs and the Ministry of Home Affairs No. 8 and 9, 2006. The results showed that the existence of these regulations has been implemented well in Tegal. It can be seen from the establishment of Kong Miao Confucius as a form of local community needs. There are some factors that encourage the establishment of Kong Miao, including people‘s maturity in religious attitude, which raise their awareness to build the religious harmony. In addition, there are coordination and good communication between the government and religious leaders, which play a significant role in the establishment of houses of worship, especially Kong Miao. Generally, people in Tegal welcome Kong Miao, it is proven by organizations such as NU, Muhammadiyah, Al-Ershad that do not mind of this establishment. Keywords: House of Worship, Kong Miao, Tegal city, the relationship among religious people Penelitian ini berangkat kegelisahan akademik tentang pendirian rumah ibadah, terutama kalangan minorotas—seperti umat Khonghucu dengan Kong Miao di tengah mayoritas sebagaimana yang terjadi di Kota Tegal. Case study tersebut dapat dibaca dari efektivitas Peraturan Bersama Menteri (PBM) Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 8 dan 9 Tahun 2006. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa keberadaan regulasi tersebut telah dijalankan dengan baik di Kota Tegal, dengan pendirian Kong Miao sebagai bentuk kebutuhan masyarakat Khonghucu setempat. Adapun beberapa faktor yang mendorong pendirian Kong Miao antara lain adanya sikap dan kedewasaan dalam beragama oleh masing-masing umat yang mendorong adanya kesadaran untuk membangun kerukunan umat beragama. Selain itu, adanya koordinasi dan komunikasi yang baik antara pihak pemerintah dengan tokoh agama juga mempunyai peran yang signifikan dalam pendirian rumah ibadah, terutama Kong Miao. Secara umum, masyarakat Kota Tegal menerima dengan baik keberadaan Kong Miao, terbukti dari ormas seperti NU, Muhammadiyah, Al-Irsyad tidak mempermasalahkan hal tersebut. Kata Kunci: Rumah Ibadah, Kong Miao, Kota Tegal, hubungan antar umat beragama.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol 37 No 1 (2024): Volume 37, Issue 1, January-June 2024 Vol 36 No 2 (2023): Volume 36, Issue 2, July-December 2023 Vol 36 No 1 (2023): Volume 36, Issue 1, January-June 2023 Vol 35 No 2 (2022): Volume 35, Issue 2, July-December 2022 Vol 35 No 1 (2022): Volume 35, Issue 1, January-June 2022 Vol 34 No 2 (2021): Volume 34, Nomor 2, Juli-Desember 2021 Vol 34 No 1 (2021): Volume 34, Nomor 1, Januari-Juni 2021 Vol 33 No 2 (2020): Volume 33, Nomor 2, Juli-Desember 2020 Vol 33 No 1 (2020): Volume 33, Nomor 1, Januari-Juni 2020 Vol 32 No 2 (2019): Volume 32, Nomor 2, Juli-Desember 2019 Vol 32 No 1 (2019): Volume 32, Nomor 1, Januari-Juni 2019 Vol 31 No 2 (2018): Volume 31, Nomor 2, Juli-Desember 2018 Vol 31 No 1 (2018): Volume 31, Nomor 1, Januari-Juni 2018 Vol 30 No 3 (2017): Volume 30, Nomor 3, Oktober-Desember 2017 Vol 30 No 2 (2017): Volume 30, Nomor 2, Juli-September 2017 Vol 30 No 1 (2017): Volume 30, Nomor 1, April-Juni 2017 Vol 29 No 3 (2016): Volume 29, Nomor 3, Oktober-Desember 2016 Vol 29 No 2 (2016): Volume 29, Nomor 2, Juli-September 2016 Vol 29 No 1 (2016): Volume 29, Nomor 1, April-Juni 2016 Vol 28 No 3 (2015): Volume 28, Nomor 3, Oktober-Desember 2015 Vol 28 No 2 (2015): Volume 28, Nomor 2, Juli-September 2015 Vol 28 No 1 (2015): Volume 28, Nomor 1, April-Juni 2015 Vol 27 No 3 (2014): Volume 27, Nomor 3, Oktober-Desember 2014 Vol 27 No 2 (2014): Volume 27, Nomor 2, Juli-September 2014 Vol 27 No 1 (2014): Volume 27, Nomor 1, April-Juni 2014 More Issue