cover
Contact Name
Riah Wiratningsih
Contact Email
libraria.fpptijateng@gmail.com
Phone
+6282220563205
Journal Mail Official
libraria.fpptijateng@gmail.com
Editorial Address
Universitas Islam Negeri Salatiga, Jalan Tentara Pelajar No. 2 Kota Salatiga, Jawa Tengah 50721
Location
Kota salatiga,
Jawa tengah
INDONESIA
Libraria: Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Published by FPPTI Jawa Tengah
ISSN : 20887310     EISSN : 26143534     DOI : -
Libraria: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi is a journal for library and information science initiated by FPPTI (Indonesian Higher Education Library Forum ) Central Java, published twice annually in June and December. Libraria: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi welcomes the submission of research, theory, and practice papers relevant to library and information science. The article will be reviewed by the editors and reviewers who are competent in the related field. The review uses double-blind peer review before the journal is published. The journal will publish a selected paper under a Creative Commons Attribution ShareAlike 4.0 International License. This journal has printed and electronic versions with registered number P-ISSN 2088-7310 (printed), e-ISSN 2614-3534 (on line).
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Volumen 5 Nomor 1 Tahun 2016 (Juni 2016)" : 7 Documents clear
Kualitas Desain Ruang Koleksi Fiksi dan Berkala di Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah Arina Faila Saufa
LIBRARIA : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Volumen 5 Nomor 1 Tahun 2016 (Juni 2016)
Publisher : FPPTI Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.18 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Kualitas Desain Ruang Koleksi Fiksi da Berkaladi Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah”. Penelitian ini bertujuanuntuk mendeskripsikan kualitas ruang koleksi fiksi dan berkalamenggunakan 10 indikator kualitas ruang perpustakaan yaitu fungsional,environmentally suitable, adaptable, accessible, varied, interactive,condussive, save and secure, efisien, dan suitable for informationtechnology. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptifdan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawarncara. Daripenelitian dan pembahasan dapat diketahui bahwa ruang koleksi fiksidan berkala di Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah belummemenuhi infikator fungsional, accessible, interactive, condussive, dansuitable for information technology, namun telah memenuhi beberapaindikator yaitu environmentally suitable, adaptable, varied, save andsecure, dan efisien.
“Lipstic” Pemanis Penampilan Pustakawan Ifonilla Yenianti
LIBRARIA : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Volumen 5 Nomor 1 Tahun 2016 (Juni 2016)
Publisher : FPPTI Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.739 KB)

Abstract

Dunia kerja adalah area bagi individu menunjukkan kualitas dirinyadalam berbagai hal. Dunia kerja menjadi ajang mengeksplorasikompetensi diri, menciptakan sesuatu dari ide dan pemikirannya,mengktualisasikan segenap kemampuan diri yang berorientasi padakemajuan dirinya dan insititusi tempatnya bekerja. Dunia kerja jugamerupakan tempatnya individu berkompetisi dengan individu lainnyadalam konteks mempertahankan kualitas diri untuk dapat bertahansebagai bagian terbaik dari institusi tempatnya bekerja. Demikian halnyadengan pustakawan yang kini telah diakui sebagai profesi yang tidaksetiap orang bisa memasuki dunia keprofesian ini tanpa memenuhipersyaratan tertentu. Kehandalan pustakawan ini menjadi titik majukeprofesiannya yang kemudian diorientasikan pada kemampuanmempertahankan kualitas diri. Inilah yang disebut dengan LIPSTIC-nyapustakawan dalam tulisan ini, yakni suatu skill yang mengarah padaListening, Informatin acceptance, Public relation, Social relationship, Timemanagement, Interpersonal, dan Communication skill. Dan tujuh aspekini pula yang menjadi bagian dari softskill.
Transformasi Perpustakaan Berbasis Teknologi Menuju Perpustakaan Masa Depan Mustika Diana
LIBRARIA : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Volumen 5 Nomor 1 Tahun 2016 (Juni 2016)
Publisher : FPPTI Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.2 KB)

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dewasa ini membawa perubahandalam kehidupan, tidak terkecuali dengan perpustakaan yang harusterkena dampaknya. Selain perkembangan teknologi adanya evolusigenerasi pengguna informasi mau tidak mau memaksa perpustakaanuntuk melakukan transformasi menjadikan perpustakaan berbasisteknologi sebagai sebuah konsep perpustakaan masa depan. Untukmempertahankan eksistensi ditengah pengguna informasi perpustakaanharus bertransformasi kearah perpustakaan berbasis teknologi gunamempersiapkan menyambbut tantangan dimasa depan. Perpustakaanmembutuhkan SDM yang berkualitas, koleksi multi media atau multifaced,gedung yang nyaman dan ramah pengguna serta berbasis one stop service,layanan open accses. Perpustakaan harus mengemas dirinya semenarikmungkin. Pustakawan harus memiliki sikap yang responsif, adaptif,proaktif, kolaboratif, berkompeten.
Kompetensi Pustakawan di Era Informasi Global: Apa dan Bagaimana? Nurjannah Nurjannah
LIBRARIA : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Volumen 5 Nomor 1 Tahun 2016 (Juni 2016)
Publisher : FPPTI Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.519 KB)

Abstract

Kebutuhan informasi manusia senantiasa berkembang seiring denganperkembangan zaman. teknologi merupakan salah satu hal yangmempengaruhi perkembangan kebutuhan akan informasi bagi seseorang.semakin pesat pertumbuhan teknologi informasi, maka bersamaan denganitu semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan informasi. Dalammendukung peran tersebut, maka pustakawan dituntut untuk dapatmemiliki kompetensi yang memadai seiring dengan kebutuhan dandinamika yang ada. Pustakawan memiliki tantangan yang cukup besardan dituntut untuk dapat mempersiapkan diri dalam menghadapidinamika tersebut khususnya yang menyangkut dengan kompetensisebagai syarat mutlak yang harus dimiliki oleh pustakawan pada erainformasi global saat sekarang ini, yakni minimal memiliki kemampuanuntuk melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi ataspengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude).
Jabatan Fungsional Pustakawan dan Problematikanya Sungadi .
LIBRARIA : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Volumen 5 Nomor 1 Tahun 2016 (Juni 2016)
Publisher : FPPTI Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.731 KB)

Abstract

Pustakawan merupakan salah satu profesi dalam dunia kepustakawanan.Sebagai profesi tentunya diharapkan bahwa pustakawan harus dapatmemberikan pelayanan yang profesional sehingga para pustakawan harusmemiliki kompetensi yang memenuhi standar layanan kepustakawanan.Diharapkan juga nantinya kinerja pustakawan yang profesional dapatmemberikan kontribusi yang positif terhadap mutu pelayanan perpustakaandan pengembangan karir pustakawan. Tulisan ini membahas tentangproblematika pustakawan dalam menjalani profesinya. Di lapanganbanyak ditemukan kendala yang dihadapi para pustakawan antara lain:kesulitan dalam memahami butir-butir kegiatan pustakawan, rendahnyapendidikan (yang diangkat melalui impassing), sehingga tidak sedikitpustakawan yang diberhentikan sementara sebagai pustakawan yangdisebabkan tidak mampu mengumpulkan angka kredit sebagai syaratkenikan pangkat dan jabatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuiproblematika Jabatan Fungsional Pustakawan Perpustakaan PerguruanTinggi (PPT) Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan padabulan Mei sampai dengan Agustus 2016 dengan menggunakan jenispenelitian kuantitatif dengan pendekatan studi dokumen. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa problemaika yang dihadapi PustakawanPerpustakaan Perguruan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah: (1)tidak adanya persiapan sebelum menentukan pilihan menjadipustakawan; (2) sebanyak 90.63% pustakawan diangkat pertama kalimelalui impassing, sehingga dalam perjalanannya banyak mengalamikendala; (3) terdapat 44,03% Pustakawan PPT DIY lebih dari 4 tahuntidak mengajukan DUPAK, dan 37% diberhentikan sementara dariJabatan Fungsional Pustakawan, karena tidak mampu mengumpulkanAngka Kredit yang diperlukan; (4) masih adanya pustakawan yang berpendidikan SLTA dan non ilmu perpustakaan sebesar 29,56%. Temuanlain adalah: jenis kelamin memiliki dominasi dalam pembinaan karirbagi pustakawan PPT DIY di semua lini jabatan, mulai dari jabatanpustakawan pelaksana sampai dengan pustakawan madya. Jumlah jeniskelamin: Pustakawan Pelaksana = 62.50% perempuan, 37.50% laki-laki;Pustakawan Pelaksana Lanjutan = 61.90% perempuan, 38.10% laki-laki;Pustakawan Penyelia = masing-masing 50%; Pustakawan Pertama =53.13% perempuan, 46.87% laki-laki; Pustakawan Muda = 46.15%perempuan, 53.85 laki-laki; dan Pustakawan Madya = 52.38%perempuan, 47.62% laki-laki. Sampai saat ini, pustakawan PerguruanTinggi DIY belum ada yang mencapai jabatan Pustakawan Utama.
Café Librairie; Trend Anak Muda yang Ingin Nongkrong Sekaligus Menimba Ilmu Triningsih .
LIBRARIA : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Volumen 5 Nomor 1 Tahun 2016 (Juni 2016)
Publisher : FPPTI Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.139 KB)

Abstract

Café adalah gudangnya makanan dan minumnya. Perpustakaan adalahgudangnya buku atau ilmu pengetahuan. Kolaborasi antara keduanyabisa sangat harmonis serta saling menguntungkan jika berjalanberiringan. Pengunjung bisa mencari informasi yang mereka butuhkan,sekaligus bisa menikmati hidangan makanan dan minuman yang ada.Café Librairie adalah suatu tempat dimana pengunjung bisa mendapatkankeduanya. Sungguh inovasi yang bagus. Maka dibutuhkan konsep yangmenggabungkan antara keberadaan café dan perpustakaan. Yaitu yangpertama bahwa pengelolah cafe harus memahami konsep dasarperpustakan terlebih dahulu, untuk itu seorang pengelolah cafe harusbekerjasama dengan pengelolah perpustakaan untuk memberikanpembelajaran tentang konsep dasar perpustakaan. Kedua, bahwa bisniscafe berorientasi pada mencari untung dari penjualan, sedangkanperpustakaan merupakan lembaga non profit yang bergerak di bidangsosial sehingga pengelolah cafe harus dapat mencari strategi untukmenggabungkan dua elemen tersebut. Pemahaman yang mendasartentang lima hukum dasar perpustakaan atau Five Laws of Library Scienceyang dikemukakan oleh Ranganathan juga perlu dipahami yaitu Booksare for use, Every reader his/her book, Every book, its reader, Save the timeof the reader, A library is a growing organism.
Community of Practice: Solusi Alternatif Berbagi Pengetahuan Antar Pustakawan Supriyadi .
LIBRARIA : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Volumen 5 Nomor 1 Tahun 2016 (Juni 2016)
Publisher : FPPTI Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.809 KB)

Abstract

Sebagai lembaga informasi, keberadaan knowledge sharing dalam perpustakaanmempunyai peran yang sangat penting dalam mengembangkanpotensi pustakawan, sebab pustakawan yang berpengetahuanakan berpengaruh pada percepatan kemajuan yang akan dicapaiperpustakaan. Oleh karenanya keberlanjutan dan kemudahan dalammelakukan serta mengaplikasikan fungsi knowledge Sharing di perpustakaanharus di rancang maksimal dengan mengoptimalkan semua sumberdaya yang ada diperpustakaan. Adapun metode yang dapat digunakanuntuk mempermudah pelaksanaan kegiatan Knowledge Sharing diperpustakaan yaitu dengan membentuk Community of Practice.Tulisan ini mengkaji persoalan Knowledge Sharing dalam format Communityof Practice, adapun metode yang digunakan adalah studi literaturdengan menjelaskan perkembangan, karakteristik, metode merancangdan membangun, serta penerapan Community of Practice dalam KnowledgeSharing di Perpustakaan.

Page 1 of 1 | Total Record : 7