cover
Contact Name
Zidnal Falah
Contact Email
cerdikapublikasiindonesia@gmail.com
Phone
+6285322218207
Journal Mail Official
cerdikapublikasiindonesia@gmail.com
Editorial Address
Greendland Sendang Residence Blok H.1 Sendang, Kec. Sumber, Kab. Cirebon , Cirebon, Provinsi Jawa Barat, 45611
Location
Kab. cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
ISSN : 27746291     EISSN : 27746534     DOI : 10.36418
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia adalah jurnal yang diterbitkan sebulan sekali oleh CV. Publikasi Indonesia. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia akan menerbitkan artikel ilmiah dalam lingkup ilmu sosial, sains dan ilmu kesehatan. Artikel yang dipublikasikan adalah artikel hasil penelitian, kajian atau kajian ilmiah kritis dan komprehensif tentang isu-isu penting dan terkini atau ulasan buku ilmiah.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 3 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia" : 10 Documents clear
Hubungan Posisi Meneran Terhadap Kejadian Robekan Perineum Pada Ibu Bersalin Di Puskesmas Rawat Inap Tepian Buah Kabupaten Berau Hajrah Hajrah; Gita Masyita; Risnawati Risnawati; Asih Prasetyarini
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 3 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.861 KB) | DOI: 10.59141/cerdika.v3i3.546

Abstract

Latar Belakang : Robekan perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang pada persalinan berikutnya. Hampir dari 90% pada proses persalinan banyak yang mengalami robekan perineum. Robekan perineum pada persalinan biasanya terjadi di garis tengah dan dapat meluas apabila kepala janin lahir terlalu cepat. Kejadian robekan perineum diseluruh dunia terjadi 2,7 juta ibu bersalin mengalami robekan jalan lahir, angka ini diperkirakan akan meningkat 6,3 juta pada tahun 2050. Di provinsi Kalimantan Timur sebanyak 375 orang (73,5%) mengalami kejadian robekan perineum pada ibu bersalin. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal dalam kehidupan. Posisi meneran pada saat persalinan sangat mempengaruhi terjadinya robekan perineum. Ada beberapa pengaturan posisi pada ibu bersalin seperti posisi litotomi, dorsal recumbent, miring, dan setengah duduk. Dalam persalinan, posisi meneran ini yang sering digunakan Tujuan : untuk mengetahui hubungan posisi meneran terhadap kejadian robekan perineum pada persalinan dipuskesmas rawat inap Tepian Buah. Metode : rancangan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan metode nonprobability sampling dengan teknik purpossive sampling. Besar sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 59. Hasil : Sebanyak 29 orang (49,2%) menggunakan posisi meneran litotomi dan didapatkan kejadian robekan sebanyak 31 kejadian (52,5%). Hasil uji statistik Fischer Exact yaitu nilai P Value (0,001) < ? (0,05). Kesimpulan: Posisi meneran litotomi paling banyak digunakan di puskesmas rawat inap Tepian Buah dengan kejadian robekan sebanyak 31 kejadian. Terdapat hubungan antara posisi meneran terhadap kejadian robekan perineum pada ibu bersalin di puskesmas rawat inap Tepian Buah kabupaten Berau.
Efektifitas Pijat Perineum Terhadap Ruptur Perineum Pada Ibu Bersalin Primigravida Di Bpm Tanjung Redeb Kabupaten Berau Nur Inamah; Gita Masyita; Dwi Hartati; Ida Hayati
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 3 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.266 KB) | DOI: 10.59141/cerdika.v3i3.547

Abstract

Latar Belakang : Ruptur perineum merupakan kondisi yang cukup sering terjadi dalam proses persalinan normal. Ruptur perineum dialami oleh 85% wanita selama masa kelahiran. Data tentang ruptur perineum di Indonesia terjadi pada 75% ibu melahirkan pervaginam. Ruptur perineum dapat dicegah jika perineum elastis, atau ibu bisa mengejan dengan baik. Upaya-upaya untuk mencegah ruptur perineum telah dilakukan antara lain dengan pijat perineum. Pijat perineum adalah teknik memijat perineum pada waktu hamil, atau beberapa minggu sebelum melahirkan guna meningkatkan aliran darah ke daerah ini dan meningkatkan elastisitas perineum akan mencegah kejadian robekan perineum maupun episiotomi. Tujuan : untuk mengetahui efektifitas pijat perineum terhadap kejadian rupture perineum pada ibu bersalin di BPM Nur Inamah. Metode : Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimental design(untreated control group design with dependent pretest and posttest samples) dengan populasi 20 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Hasil : Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai ?= 0,046 dan 0,003 (?<0,05). Simpulan: terdapat efektifitas pijat perinium terhadap ruptur perinium pada ibu bersalin primigravida di BPM Tanjung Redeb Kabupaten Berau.
Hubungan Antara Refleksi Diri Dengan Empati Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Vera Almira; Zwasta Pribadi Mahardika; Endy Muhammad Astiwara
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 3 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.691 KB) | DOI: 10.59141/cerdika.v3i3.553

Abstract

Pendahuluan: Refleksi merupakan suatu proses melihat kembali pengalaman sehingga dapat melakukan perbaikan kedepannya. Manfaat refleksi diri berkolerasi dengan sifat kognitif empati yang mengarah pada pertumbuhan pribadi seorang dokter dan manfaatnya bagi hubungan antara dokter dengan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan refleksi diri dengan empati mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi. Metodologi: Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Refleksi diri mahasiswa diukur dengan menggunakan kuesioner Self-Reflection and Insight Scale, sedangkan empati mahasiswa diukur dengan kuesioner Jefferson Scale of Physician Empathy. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu penyebaran kuesioner melalui google form. Analisa data yang digunakan yaitu analisa bivariat dengan uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian diperoleh dari 110 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi, sebesar 7.3% memiliki tingkat refleksi diri rendah, 69.1% memiliki tingkat refleksi diri sedang, dan 23.6% memiliki tingkat refleksi diri tinggi.. Ini berarti tingkat refleksi diri mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi berada pada kriteria sedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 6.4% mahasiswa memiliki empati rendah, 29.1% mahasiswa memiliki empati sedang, dan 64.5% memiliki empati tinggi. Ini berarti tingkat empati mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi berada pada kriteria tinggi. Pada penelitian ini ditemukan adanya hubungan antara tingkat refleksi diri dengan tingkat empati (nilai p<0,05). Conclusion: Terdapat hubungan antara tingkat refleksi diri dengan tiingkat empati mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi
Efektivitas Penyuluhan Cuci Tangan Dengan Menggunakan Media Audiovisiual Terhadap Tingkat Pengetahuan Mencuci Tangan Pada Tenaga Keperawatan Di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak Ainun Mardiyah Boru Harahap; Abror Irsan; Eka Ardiani Putri
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 3 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.564 KB) | DOI: 10.59141/cerdika.v3i3.554

Abstract

Latar Belakang: Mencuci tangan adalah teknik yang sangat mendasar dalam mencegah dan mengendalikan infeksi. Healthcare Associated Infections (HAIs) merupakan kejadian infeksi yang tidak hanya berasal dari rumah sakit, tetapi juga dapat dari fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Tidak terbatas infeksi kepada pasien namun dapat juga kepada petugas kesehatan dan pengunjung yang tertular pada saat berada di dalam lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan. Karena hubungan yang konstan dengan pasien, perawat memainkan peran yang penting dalam pelaksanaan kebersihan tangan yang tepat diantara petugas klinis. Penyuluhan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tenaga keperawatan sehingga diharapkan dapat mencegah HAIs, meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien serta meningkatkan kompetensi tenaga keperawatan. Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas penyuluhan cuci tangan dengan menggunakan media audiovisual terhadap tingkat pengetahuan mencuci tangan pada tenaga keperawatan di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak. Metode: Metode penelitian pre-eksperimen dengan rancangan one group pretest-postest. Jumlah sampel adalah 56 tenaga keperawatan. Analisis bivariat menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil: Sebelum penyuluhan responden yang memiliki pengetahuan baik 8 orang, cukup 37 orang, kurang 11 orang. Setelah penyuluhan responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 44 orang dan cukup 12 orang. Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai signifikan 0,00 (sig < 0,05). Dengan demikian terdapat efektivitas penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan tentang cuci tangan sebelum dan sesudah penyuluhan. Kesimpulan: Penyuluhan menggunakan media audiovisual efektif dalam meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan Universitas Tanjungpura tentang cuci tangan.
Tinjauan Duplikasi Nomor Rekam Medis Di Puskesmas Kelurahan Jatinegara Kaum Kecamatan Pulogadung Elsa Nindia Safitri; Wiwik Viatningsih; Noor Yulia; Daniel Happy Putra
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 3 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.501 KB) | DOI: 10.59141/cerdika.v3i3.545

Abstract

Berdasarkan Permenkes No. 269 Tahun 2008 dijelaskan bahwa rekam medis merupakan berkas yang terdiri dari catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Nomor rekam medis berperan penting dalam membedakan rekam medis pasien yang satu dengan lainnya dan memudahkan pencarian rekam medis, apabila pasien kemudian dateng kembali berobat disarana pelayanan kesehatan serta untuk kesinambungan informasi dan mencegah terjadinya nomor rekam medis. Duplikasi penomoran rekam medis adalah perulangan, keadaan rangkap atau nomor rekam medis ganda yang dimana satu nomor rekam medis memiliki beberapa pasien. Penelitian ini dilaksanakan untuk melihat adanya duplikasi dalam penomoran rekam medis. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan analisa kuantitatif dan kualitatif, informan dalam penelitian ini adalah kepala rekam medis, Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa di bulan Desember Tahun 2021 terdapat duplikasi nomor rekam medis sebanyak 17 (1,4%) dikarenakan kurangnya petugas dan beberapa pasien lupa membawa Kartu Indeks Berobat (KIB) pada waktu kunjungan. Duplikasi terjadi karena oleh beberapa faktor 5M yaitu manusia (man) dikarenakan kurangnya petugas dan beberapa pasien lupa membawa Kartu Indeks Berobat (KIB) pada waktu kunjungan
Pengaruh Pijat Perineum Pada Primigravida Trimester Ketiga Terhadap Kejadian Ruptur Perineum Pada Ibu Bersalin Di Bpm Gunung Tabur Berau Tanjilatin Tanjilatin; Aniah Ritha; Heni Purwanti; Ridha Wahyuni
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 3 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.122 KB) | DOI: 10.59141/cerdika.v3i3.549

Abstract

Latar Belakang: Proses persalinan seringkali mengakibatkan ruptur perineum. Ruptur perineum merupakan perlukaan perineum yang terjadi pada saat kelahiran bayi baik menggunakan alat maupun tidak menggunakan alat. Di Indeonesia ruptur perineum terjadi pada 75% ibu melahirkan pervaginam. Terdapat upaya-upaya untuk mencegah ruptur perineum salah satunya dengan pijat perineum. mekanisme pijat perineum dapat mengurangi derajat ruptur perineum yaitu dengan memberikan pijatan, maka aliran darah akan lancar dan nutrisi otot sekitar perineum semakin banyak terpenuhi sehingga menjaga kekenyalan dan elastisitas otot. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pijat perineum pada primigravida trimester ketiga terhadap kejadian ruptur perineum pada ibu bersalin. Metode: Rancangan penelitian adalah pre-eksperiment berbentuk desain pretest and posttest with control group. Populasi seluruh ibu hamil primigravida trimester III di BPM Gunung Tabur. Metode pengambilan sampel dengan nonprobability sampling menggunakan teknik purposive sampling. Besar sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 34 orang yang terbagi menjadi kelompok intervensi dam kontrol. Hasil: pada kelompok intervensi, sesudah diberikan pijat perineum sebagian besar tidak mengalami ruptur perineum sebanyak 12 orang (70,6%) sedangkan sisanya mengalami ruptur perineum sebanyak 5 orang (29,4%). Pada kelompok kontrol sebagian besar mengalami ruptur perineum sebanyak 13 orang (76,5%) sedangkan sisanya tidak mengalami ruptur perineum sebanyak 4 orang (23,5%). Diperoleh uji statistik Mann-Whitney didapatkan nilai-p 0,007 (p<0,05) yang berarti pijat perineum pada primigravida trimester ketiga berpengaruh terhadap tidak adanya kejadian ruptur perineum pada ibu bersalin. Kesimpulan: Pemberian pijat perineum pada ibu primigravida trimester ketiga berpengaruh terhadap tidak adanya kejadian ruptur perineum pada ibu bersalin
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Minat Ibu Dalam Penggunaan Kontrasepsi Iud Di Pmb Endang Yuniyati Napitupulu Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau Puspita Sari; Widya Astutik; Risnawati Risnawati; Hestri Norhapifah
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 3 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.231 KB) | DOI: 10.59141/cerdika.v3i3.534

Abstract

Latar Belakang : Kurangnya minat ibu menggunakan kontrasepsi IUD dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pendidikan ibu, pengetahuan , paritas, ekonomi, dukungan suami, budaya dan agama. Tujuan: Untuk Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan minat ibu dalam penggunaan alat kontrasepsi IUD di PMB Endang Yuniyati Napitupulu Kabupaten Berau. Metode : Penelitian ini Menggunakan metode Deskriptif Analitik, dengan Pendekatan cross sectional, yang dilakukan pada bulan 13 Oktober - 13 November 2022. Teknik samplingnya dengan teknik Accidental sampling, dengan jumlah responden 62 orang. Penggumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data dilakukan dengan analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji Chi Square dan uji Maan Whitney. Hasil penelitian, variabel yang mempunyai hubungan bermakna dengan minat ibu terhadap penggunaan alat kontrasepsi IUD adalah pendapatan (p = 0,000 ), pengetahuan (p = 0,007 ),dan dukungan suami (p = 0,029 ) , sedangakan yang tidak mempunyai hubungan signifikan dengan minat ibu terhadap penggunaan alat kontrasepsi IUD adalah umur (p = 0,67), Pendidikan (Asymp.Sig = 0,949),paritas (p = 0,760 ). Kesimpulan: faktor yang berhubungan dengan minat ibu dalam menggunakan kontrasepsi IUD dalam penelitian ini adalah Pendapatan, pengetahuan,dan dukungan suami . untuk meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya pasangan usia subur (PUS) tentang alat kontrasepsi IUD dapat dilakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang alat kontrasepsi IUD di PMB Endang Yuniyati Napitupulu.
Hubungan Katarak Dengan Hipertensi Di Poliklinik Mata Rs Yarsi Periode 2021-2022 Dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Annisa Putri Humardani; Kamal Anas; Muhammad Arsyad
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 3 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.456 KB) | DOI: 10.59141/cerdika.v3i3.550

Abstract

Katarak adalah kekeruhan dari lensa. Katarak dapat terjadi karena penyakit degeneratif seperti hipertensi yang dapat menyebabkan konformasi struktur perubahan protein dalam kapsul lensa sehinga dapat memicu katarak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan katarak dengan hipertensi dan karakteristik pasien katarak di Poliklinik Mata RS YARSI periode tahun 2021-2022. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskripsi korelasional yang bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 35 orang yang diperoleh melalu simple random sampling dari data rekam medik pasien katarak di Poliklinik Mata RS YARSI periode tahun 2021-2022 yang memenuhi kriteria inklusi. Uji statistik menggunakan chi-square. Karakteristik pasien katarak mayoritas berusia >50 tahun sebanyak 27 orang (77.1%), katarak senilis sebanyak 32 orang (91.4%), stadium imatur sebanyak 20 orang (57.1%) dan tidak ada riwayat hipertensi sebanyak 29 orang (82.9%). Hasil penelitian menunjukan analisis chi suare mengenai hubungan klasifikasi katarak dengan riwayat katarak didaptkan p = 1, p > ? = 0,05. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan katarak dengan hipertensi. Latar Belakang: Katarak adalah kekeruhan dari lensa. Katarak dapat terjadi karena penyakit degeneratif seperti hipertensi yang dapat menyebabkan konformasi struktur perubahan protein dalam kapsul lensa sehinga dapat memicu katarak. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan katarak dengan hipertensi dan karakteristik pasien katarak di Poliklinik Mata RS YARSI periode tahun 2021-2022. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskripsi korelasional yang bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 35 orang yang diperoleh melalu simple random sampling dari data rekam medik pasien katarak di Poliklinik Mata RS YARSI periode tahun 2021-2022 yang memenuhi kriteria inklusi. Uji statistik menggunakan chi-square. Hasil: Karakteristik pasien katarak mayoritas berusia >50 tahun sebanyak 27 orang (77.1%), katarak senilis sebanyak 32 orang (91.4%), stadium imatur sebanyak 20 orang (57.1%) dan tidak ada riwayat hipertensi sebanyak 29 orang (82.9%). Hasil penelitian menunjukan analisis chi suare mengenai hubungan klasifikasi katarak dengan riwayat katarak didaptkan p = 1, p > ? = 0,05 Kesimpulan: Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan katarak dengan hipertensi
Hubungan Katarak Dengan Diabetes Melitus Di Poliklinik Mata Rs Yarsi Periode Tahun 2021-2022 Dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Khairunnisa Karimah; Kamal Anas; Muhammad Arsyad
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 3 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.401 KB) | DOI: 10.59141/cerdika.v3i3.551

Abstract

Katarak merupakan kekeruhan yang terjadi pada lensa. Kekeruhan atau penurunan kejernihan pada lensa menyebabkan kelemahan atau penurunan penglihatan. Beberapa faktor resiko berhubungan yang dapat meningkatkan penyebab terjadinya katarak yaitu usia, jenis kelamin, pekerjaan, merokok, trauma mata, dan diabetes melitus. Pada diabetes melitus katarak dapat terjadi karena aktivasi jalur poliol pada keadaan hiperglikemia.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan katarak dengan riwayat penyakit diabetes melitus dan karakteristik pasien katarak di Poliklinik Mata RS YARSI periode tahun 2021-2022. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif korelasi yang bersifat observasi dengan pendekatan cross sectional study. Sampel berjumlah 35 responden yang diperoleh melalui simple random sampling dari data rekam medik pasien katarak di Poliklinik Mata RS YARSI periode tahun 2021-2022 yang memenuhi kriteria inklusi. Uji statistik menggunakan chi-square. Karakteristik pasien katarak mayoritas berusia >50 tahun sebanyak 27 orang (77.1%), katarak senilis sebanyak 32 orang (91.4%), stadium imatur sebanyak 20 orang (57.1%) dan tidak ada riwayat diabetes melitus sebanyak 28 orang (80.00%). Hasil penelitian menunjukan analisis chi suare mengenai hubungan klasifikasi katarak dengan riwayat katarak didapatkan p = 0.547, p >0,05. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat adanya hubungan yang signifikan antara katarak dengan diabetes melitus di poliklinik mata RS YARSI periode tahun 2021-2022 Latar belakang: Katarak merupakan kekeruhan yang terjadi pada lensa. Kekeruhan atau penurunan kejernihan pada lensa menyebabkan kelemahan atau penurunan penglihatan. Beberapa faktor resiko berhubungan yang dapat meningkatkan penyebab terjadinya katarak yaitu usia, jenis kelamin, pekerjaan, merokok, trauma mata, dan diabetes melitus. Pada diabetes melitus katarak dapat terjadi karena aktivasi jalur poliol pada keadaan hiperglikemia. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan katarak dengan riwayat penyakit diabetes melitus dan karakteristik pasien katarak di Poliklinik Mata RS YARSI periode tahun 2021-2022. Metode: Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif korelasi yang bersifat observasi dengan pendekatan cross sectional study. Sampel berjumlah 35 responden yang diperoleh melalui simple random sampling dari data rekam medik pasien katarak di Poliklinik Mata RS YARSI periode tahun 2021-2022 yang memenuhi kriteria inklusi. Uji statistik menggunakan chi-square. Hasil: Karakteristik pasien katarak mayoritas berusia >50 tahun sebanyak 27 orang (77.1%), katarak senilis sebanyak 32 orang (91.4%), stadium imatur sebanyak 20 orang (57.1%) dan tidak ada riwayat diabetes melitus sebanyak 28 orang (80.00%). Hasil penelitian menunjukan analisis chi suare mengenai hubungan klasifikasi katarak dengan riwayat katarak didapatkan p = 0.547, p >0,05. Kesimpulan: Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat adanya hubungan yang signifikan antara katarak dengan diabetes melitus di poliklinik mata RS YARSI periode tahun 2021-2022.
Pengaruh Pemberian Zat Aktif Flavonoid Terhadap Gambaran Histopatologi Pankreas Tikus Diabetes Mellitus Dan Tinjauannya Dalam Pandangan Islam Jihan Salma Azizah; Etty Widayanti; Aan Royhan; Muhammad Arsyad
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 3 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.148 KB) | DOI: 10.59141/cerdika.v3i3.552

Abstract

Latar Belakang: Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia kronik yang disebabkan oleh kelainan sekresi insulin di pancreas. Peran antioksidan dalam melindungi sel-sel beta pancreas karena fungsinya dalam menetralisir keberadaan ROS sebagai radikal bebas. Flavonoid dari efek antioksidanya menurunkan malondialdehid, dimana zat ini menurunkan aktivitas enzim antioksidan seperti katalase, glutation peroksidase dan superoksida dismutase. Sehingga flavonoid berkemungkinan dapat melindungi sel-sel pancreas dari kerusakan oleh ROS pada kondisi diabetes. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian zat aktif flavonoid terhadap gambaran histopatologi pancreas tikus diabetes melitus dan tinjauannya menurut pandangan Islam. Metode: Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan jenis narrative literature review. Teknik pengumpulan data menggunakan database atau search engine berupa Google Scholar. Sumber penelitian ini didapatkan 8 literatur. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat potensi flavonoid dalam perbaikan sel pankreas baik penurunan skor kerusakan maupun peningkatan jumlah dan luas sel dan terdapat perbaikan kadar glukosa darah hewan coba setelah mengkonsumsi flavonoid. Kesimpulan: Ekstrak tanaman yang mengandung senyawa metabolit flavonoid dengan lama pemberian intervensi dan dosis yang berbeda dapat menurunkan kadar glukosa darah dan memperbaiki kerusakan pankreas tikus diabetes melitus berupa regenerasi dan peningkatan jumlah sel ?. Dalam ajaran Islam, Allah SWT telah menyiptakan segala sesuatu yang memiliki manfaat, termasuk tumbuhan dan hewan.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol. 4 No. 03 (2024): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 4 No. 4 (2024): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 4 No. 2 (2024): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 4 No. 1 (2024): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 12 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 11 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 10 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 09 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 08 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 7 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 6 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 5 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 4 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 3 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 2 (2023): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 12 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 11 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 10 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 9 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 8 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 7 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 6 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 5 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 4 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 3 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 2 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 1 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 1 No. 12 (2021): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 1 No. 11 (2021): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 1 No. 10 (2021): Cerdika: Jurnal Ilmiah indonesia Vol. 1 No. 9 (2021): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 1 No. 8 (2021): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 1 No. 7 (2021): Cerdika: Jurnal Ilmiah indonesia Vol. 1 No. 6 (2021): Cerdika: Jurnal Ilmiah indonesia Vol. 1 No. 5 (2021): CERDIKA: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 1 No. 4 (2021): Cerdika : Jurnal ilmiah Indonesia Vol. 1 No. 3 (2021): Cerdika: Jurnal Ilmiah indonesia Vol. 1 No. 2 (2021): Cerdika: Jurnal Ilmiah indonesia Vol. 1 No. 1 (2021): CERDIKA: Jurnal Ilmiah Indonesia More Issue