cover
Contact Name
Ahmad Nubli Gadeng
Contact Email
nubliyuslian@gmail.com
Phone
+6285270000352
Journal Mail Official
nubliyuslian@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Syiah Kuala. Gedung Lama FKIP, Lantai 2. Jl. Teuku Hasan Kreung Kalee, Kopelma Darussalam, Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Aceh 24415. email: jpgeosfer@gmail.com dan jurnalpendidikangeosfer@gmail.com
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Geosfer
ISSN : 25416936     EISSN : 28082834     DOI : https://doi.org/10.23701/jpg
Pendidikan dan Sains Geografi dengan fokus pembahasan pada: Pendidikan Sosial, Pendidikan Sains, Pendidikan Geografi, Fenomena Geosfer,Kelingkungan & Kewilayahan, Sistem Informasi Geografi, Penginderaan Jauh, Kajian Perpetaan, Evaluasi Lahan, Perencanaan Pembangunan, Pariwisata, serta Demografi, Sosial Budaya.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Geosfer" : 12 Documents clear
PERAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK MULIENG TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA DALUENG KECAMATAN PIDIE KABUPATEN PIDIE Dinda Restu Rezeki Widiastuti; Abdul Wahab Abdi
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.022 KB) | DOI: 10.24815/jpg.v6i2.22411

Abstract

Industri rumah tangga adalah usaha produk barang atau perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena kegiatan ekonomi ini pada umumnya dilakukan di rumah dengan anggota 1 sampai 4 orang. Salah satu jenis industri rumah tangga adalah industri kerupuk mulieng di Desa Dalueng, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie. Industri rumah tangga kerupuk mulieng menduduki peran yang penting dalam membantu meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Dalueng. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana peran industri rumah tangga kerupuk mulieng terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Dalueng, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran industri rumah tangga kerupuk mulieng terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Dalueng, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie. Populasi yang diambil adalah masyarakat Desa Dalueng dan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling sehingga data sampel penelitian yang akan diambil berjumlah 53 responden. Teknik pengumpulan data melalui angket/kuesioner dan teknik analisis data menggunakan skala likert. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan rumus statistik deskriptif. Berdasarkan hasil pengolahan data disimpulkan bahwa dari 53 responden yang menjawab sangat setuju adalah 43%, setuju adalah 49,4%, kurang setuju adalah 6,6%, dan yang menjawab tidak setuju adalah 1%. Dengan demikian industri rumah tangga kerupuk mulieng, pada umumnya (92,4%) telah berdampak positif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Dalueng, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie.Kata Kunci : peran, industri rumah tangga, kerupuk mulieng
Pola Tanam Pertanian Lahan Kering untuk Sistem Polikultur Terintegrasi di Pulau Lombok, Indonesia Ramli Akhmad
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.797 KB) | DOI: 10.24815/jpg.v6i2.23780

Abstract

Potensi besar sektor pertanian bisa menunjang perekonomian bangsa jika komoditas pertanian bisa ditingkatkan dan dikelola dengan baik. Peningkatan komoditas pertanian, dipandang sangat penting, sebab hal ini menyangkut kebutuhan dasar bagi masyarakat petani. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola tanam di lahan kering untuk pertanian polikultur terintegrasi di Pulau Lombok. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan melakukan wawancara mendalam kepada beberapa kelompok tani di wilayah pertanian yang sudah ditentukan. Sedangkan manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai bahan kajian bagi peneliti, dan bahan informasi bagi para petani serta menjadi masukan bagi instansi terkait dalam mengelola dan memanfaatkan lahan kering menjadi lahan produktif dengan pola tanam portikultur di Nusa Tenggara Barat dan Indonesia pada umumnya.Kata Kunci : Pola Tanam, Lahan Kering, Polikultur Terintegrasi
Kesiapsiagaan Masyarakat Kampung Daling Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Dalam Menghadapi Bencana Banjir Bandang Ruhma Ruhma; Mirza Desfandi
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.768 KB) | DOI: 10.24815/jpg.v6i2.22123

Abstract

Secara keseluruhan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan masyarakat Kampung Daling Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir bandang dapat di kategorikan sangat siap  dengan nilai indeks 90 dari total keseluruhan responden. Parameter rencana kesiapsiagaan secara umum kesiapsiagaan masyarakat dikategorikan sangat siap dengan nilai indeks 84. parameter peringatan dini dikategorikan hampir siap dengan nilai indeks 63 dan parameter mobilisasi sumber daya dikategorikan belum siap dengan nilai indeks 18.Kesiapsiagaan masyarakat Kampung Daling Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah dalam menghadapi bencana banjir bandang diukur berdasarkan parameter kesiapsiagaan bencana, yaitu: pengetahuan dan sikap, tanggap darurat, peringatan dini dan mobilisasi sumber daya. Maka hasil yang diperoleh dalam kesiapsiagaan yang dimiliki oleh masyarakat Kampung Daling Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah dikategorikan telah siap dalam menghadapi banjir bandang bila banjir bandang terjadi dengan nilai indeks gabungan keseluruhan parameter yaitu 76.
HUBUNGAN 21st CENTURY SKILLS DAN SELF EFFICACY DENGAN KESIAPAN MENJADI GURU MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FKIP UNIVERSITAS SYIAH KUALA Intan Agusriati; Alamsyah Taher; Abdul Wahab Abdi
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.983 KB) | DOI: 10.24815/jpg.v6i2.22544

Abstract

Pendidikan tidak lepas dari pembentukan calon guru. Oleh sebab itu, dibutuhkan kesiapan agar membentuk calon guru berkualitas yang terus berkembang seiring perubahan zaman. Kesiapan menjadi guru adalah suatu keadaan di mana seseorang merasa siap untuk berprofesi sebagai guru dengan memiliki kompetensi yang dipersyaratkan sehingga dapat memenuhi segala tugas dan kewajiban sebagai guru. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan 21st century skills dan self efficacy dengan kesiapan menjadi guru mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi. Penelitian dilakukan pada populasi yaitu seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Angkatan 2017 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala yang telah lulus pengajaran mikro sebanyak 47 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket. Analisis data menggunakan statistik korelasi ganda diperoleh persamaan regresi  = 20,35 + 0,41X1 + 0,69X2 dan koefisien korelasi ganda sebesar 0,82 yang artinya terdapat hubungan sangat kuat dengan koefisien determinasi ganda sebesar 67,24%. Hasil uji signifikansi menunjukkan Fhitung(45,43) lebih besar dari Ftabel(3,21) pada taraf signifikansi 5% yang berarti  ditolak dan  diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara 21st century skills dan self efficacy dengan kesiapan menjadi guru mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala.Kata Kunci: hubungan, 21st century skills, self efficacy, kesiapan menjadi guru
DARI FENG SHUI KE BARZANJI: Studi Transformasi Budaya Religi di Kalangan Etnis Tionghoa di Kota Donggala Idrus A Rore; Windayanti Yanti Ati
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.033 KB) | DOI: 10.24815/jpg.v6i2.23803

Abstract

This research’s aims are: 1) analyze the function of AGIL in the transformation of religious culture among ethnic Chinese in the implementation of barzanji in the city of Donggala; and 2) Analyzing the impact of religious culture transformation in the implementation of barzanji among ethnic Chinese in Donggala city. This study uses a descriptive qualitative approach. The determination of the ethnic Chinese analysis unit was carried out purposively. The research was conducted in the city of Donggala. The data collection technique used interviews, observation and documentation, while the data analysis technique used an interactive approach from Miles and Huberman consisting of; data collection, condentation, data display, and verification or drawing conclusions. The results and discussion found that: 1) From Feng Shui to barzanji as a form of religious culture transformation in the implementation of barzanji among ethnic Chinese in Donggala city, it fulfills the function of AGIL so that it is functional in social life by forming an action system consisting of: communication action system orbiting adaptation, hope action system introduces goal attainment, social action system creates integration, and cultural action system creates latency; 2) From Feng Shui to barzanji as a form of religious culture transformation in the implementation of barzanji among ethnic Chinese in the city of Donggala has implications for strengthening social solidarity. The type of social solidarity that is built is inter-ethnic spiritual solidarity in the city of Donggala. Key word:       Adaptation, goal attainment, integration, and latent pattern maintenance. 
PERSEPSI WISATAWAN MENGENAI KELAYAKAN FASILITAS UMUM OBJEK WISATA PUTROE ALOEH GAMPONG ALUE SUNGAI PINANG KABUPATEN ACEH BARAT DAYA Mawarni Mawarni; Abdul Wahab Abdi
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.558 KB) | DOI: 10.24815/jpg.v6i2.22238

Abstract

Suatu objek wisata tidak akan lengkap jika fasilitas yang dimilikinya itu kurang, seperti halnya Objek wisata Putroe Aloeh selain mempunyai keindahan yang dimilikinya akan tetapi masih terdapat beberapa kekurangan dari segi hal fasilitas umumnya, yaitu dari segi sarana dan prasarana yang masih belum memadai. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah persepsi wisatawan mengenai kelayakan fasilitas umum objek wisata Putroe Aloeh Gampong Alue Sungai Pinang Kabupaten Aceh Barat Daya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi wisatawan mengenai kelayakan fasilitas umum objek wisata Putroe Aloeh Gampong Alue Sungai Pinang Kabupaten Aceh Barat Daya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Putroe Aloeh dengan jumlah 19549 wisatawan, dikarenakan jumlah populasinya diatas 100 maka sampel yang diambil adalah dengan presisi (15%) dari jumlah wisatawan yaitu 44 responden, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Incidental Sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket. Data diolah dengan menggunakan statistik deskriptif sederhana. Hasil pengolahan data menyimpulkan bahwa, sebagian kecil responden (24,46%)  menjawab sangat setuju terhadap kelayakan fasilitas umum objek wisata Putroe Aloeh. Kurang dari setengah (48,24%) responden menjawab setuju terhadap kelayakan fasilitas umum objek wisata Putroe Aloeh. Sebagian kecil (23,53%) responden menjawab kurang setuju terhadap kelayakan fasilitas umum objek wisata Putroe Aloeh. Terdapat sangat kecil (2,95%) responden menjawab tidak setuju terhadap kelayakan fasilitas umum objek wisata Putroe Aloeh, dan sangat kecil (0,8%) reponden menjawab sangat tidak setuju terhadap kelayakan fasilitas objek wisata Putroe Aloeh. Berdasarkan jawaban wisatawan yang sangat setuju dan setuju maka dapat diperoleh hasil persentase sebanyak (72,7%) hal ini dapat dikatakan wisatawan sebagian besar telah memberikan tanggapan positif terhadap kelayakan fasilitas umum objek wisata Putroe Aloeh bahwa baik untuk digunakan.
PENGGUNAAN SIG UNTUK MENGANALISIS DAERAH RAWAN LONGSOR DI KABUPATEN GAYO LUES Emi Susanti; Abdul Wahab Abdi
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1195.41 KB) | DOI: 10.24815/jpg.v6i2.22560

Abstract

Kabupaten Gayo Lues merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Aceh yang memiliki faktor-faktor pendukung terjadinya tanah longsor seperti curah hujan yang tinggi, kemiringan lereng yang terjal, kurangnya tutupan lahan dan topografi yang beragam. Selain dari faktor kondisi fisik wilayah yang berpotensi terjadinya tanah longsor, faktor sosial masyarakat juga menjadi penyebab terjadinya tanah longsor di Kabupaten Gayo Lues. Penebangan hutan dan konversi lahan menjadi penyebab terjadinya tanah longsor yang menimbulkan korban baik korban jiwa ataupun materi. Oleh karena itu, peneliti ingin mengidentifikasi daerah-daerah rawan longsor yang ada di Kabupaten Gayo Lues memenggunakan sistem informasi geografis. Peneliti mengidentifikasi daerah rawan longsor berdasarkan empat parameter yang meliputi: curah hujan, kemiringan lereng, tekstur tanah dan penggunaan lahan. Analisis tersebut menggunakan metode skoring dan overlay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 310.937.59 ha (56%) daerah sangat rawan longsor, 235.056,03 ha (42%) daerah rawan longsor dan terdapat 8.218,55 ha (2%) daerah yang tidak rawan longsor. Dapat diketahui bahwa daerah yang sangat rawan longsor terdapat di Kecamatan Putri Betung yaitu seluas 62.439,17 ha. 
KOMUNIKASI BENCANA DALAM KESIAPAN MENGHADAPI ERUPSI GUNUNG SEULWAH AGAM (STUDI DI DESA ALUE RINDANG KECAMATAN SEULIMEUM KABUPATEN ACEH BESAR Ruliani Ruliani; Novi Susilawati; Cut Vita R.J; Rizki Maulana
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.59 KB) | DOI: 10.24815/jpg.v6i2.23828

Abstract

Abstrak: Bencana erupsi gunung api merupakan bencana alam yang suatu saat bisa terjadi tanpa disadari. Kerugian yang dialami dari damp bencana tidak hanya secara materil namun juga korban jiwa. Masyarakat yang tinggal di daerah dengan kerentanan tinggi terhadap bencana dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana. Persiapan dilakukan dalam menghadapi bencana salah satunya adalah dengan mitigasi. Mitigasi dapat dilakukan melalui perencanaan yaitu dengan penerapan komunikasi bencana. Strategi komunikasi bencana dilakukan dengan merancang taktik, metode dan pendekatan komunikasi. BMKG menjadi salah satu pusat informasi bencana yang penyebarannya dilakukan secara masif dengan pemanfaatan teknologi. Melalui pemanfaatan teknologi dapat memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi bencana yang dapat dilakukan dalam kesiapsiagaan pendududk terdampak dalam menghadapi bencana erupsi gunung api Seulawah Agam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitif dengan teknik purposive sampling. Skala likert digunakan mengarah kepada tujuan penelitian serta pembuktiannya untuk mengukur tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana erupsi gunung Seulawah Agam. Dari penelitian ini diperoleh hasil bawah masyarakat disana sebagian besar telah mengetahui tempat untuk melakukan evakuasi dan jalur evakuasi. Hal ini didasarkan dari jumlah persentase yang menjawab setuju dan sangat setujun sebesar 63,8%. Data ini menunjukkan bawah sebagian besar masyarakat Desa Alue Rindang telah memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana erupsi gunung Seulawah Agam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat disana sebagian besar sudah mengetahui gunung Seulawah Agam merupakan gunung yang aktif. Selain itu, lebih dari setengah masyarakat sudah mengetahui bahwa tempat yang mereka tinggali adalah daerah yang rawan bencana erupsi.
PENGGUNAAN SIG UNTUK MEMETAKAN KAWASAN RAWAN BANJIR DI KABUPATEN PIDIE JAYA Puji Rahmaini; Abdul Wahab Abdi
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (888.476 KB) | DOI: 10.24815/jpg.v6i2.22137

Abstract

Kabupaten Pidie Jaya merupakan salah satu daerah yang memiliki aliran sungai hampir setiap kecamatannya, wilayahnya yang cenderung datar dan rendah sehingga berpotensi menjadi tampungan air hujan sehingga menjadi tujuan bencana banjir setiap musim hujannya. Hal ini menyebabkan peneliti tertarik untuk melakukan pemetaan kawasan banjir menggunakan sistem informasi geografi untuk melihat persebaran kawasan rawan banjir. Pemetaan kawasan rawan banjir dikaji menggunakan enam parameter yaitu kemiringan lereng, ketinggian lahan, tekstur tanah, curah hujan, tutupan lahan dan buffer sungai menggunakan teknik overlay dan skoring melalui aplikasi ArcMAP 10.4 menerapkan pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan khususnya yang berkaitan dengan ilmu pemetaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan rawan banjir di Kabupaten Pidie Jaya dibagi menjadi tiga kelas yaitu kelas tidak rawan seluas 944,83 hektar (3%), kelas rawan seluas 21.758,53 hektar (39%) dan kelas sangat rawan seluas 68.383,27 hektar (58%) sehingga dapat disimpulkan bahwa persebaran kawasan sangat rawan banjir di Kabupaten Pidie Jaya lebih luas dibandingkan daerah rawan dan tidak rawan banjir.Kata Kunci: rawan banjir, sistem informasi geografis, Pidie Jaya
Pedagogy for Sustainable Development among Geography Teachers Towards Implementing Sustainable Developmnet Goals (SDGs) Mohd Zaki Said; Mohammad Zohir Ahmad
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.878 KB) | DOI: 10.24815/jpg.v6i2.23651

Abstract

Pedagogy for sustainable development is important towards implementing the Sustainable Development Goals (SDGs) in education including the Geography curriculum in Malaysia. The purpose of this study was to measure frequency uses of Pedagogy for Sustainable Development approaches among Geography teachers. This study used a quantitative approach by utilizing a questionnaire involving 252 samples of Geography teachers in Penang, Malaysia. The finding showed a high level of frequency in the use of storytelling approach (M=4.00, SD=0.771), an emphasis on sustainable living (M=4.12, SD=0.683), cultivating a sense of appreciation for living things and nature (M=4.40, SD=0.621) and promoting values (M=4.28, SD=0.680). Teachers like to implement the teacher-oriented learning-based activities through the approach of promoting, nurturing and emphasizing the issues of Sustainable Development (SD). Geography teachers prefer to implement the teacher-oriented learning-based activities compared to student-based learning issues. The findings revealed that the experiential learning technique are at high  frequency level of use compared to the real-world learning method and critical problem-solving learning. As a result, the study indicated that the Pedagogical of Sustainable Development approach has not yet received high attention from Geography teachers to be used (to use) in class as a teaching approach as global requirement in educating students about SDGs Agenda.

Page 1 of 2 | Total Record : 12