cover
Contact Name
Johny S. Tasirin
Contact Email
jtasirin@unsrat.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
silvarum@unsrat.ac.id
Editorial Address
Jalan Kampus UNSRAT, Manado 95115
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Silvarum
ISSN : -     EISSN : 29626390     DOI : -
Core Subject : Agriculture, Social,
Silvarum adalah jurnal yang memuat artikel-artikel ilmiah tentang hasil penelitian dan tinjauan tentang ilmu kehutanan, pelestarian sumber daya hutan dan rehabilitasi hutan termasuk topik-topik lain yang terkait hutan dan kehutanan. Jurnal ini diterbitkan secara online dengan bentuk cetakan setahun sekali. Sirvarum terbit pertama kali pada tahun 2022 bulan April. Silvarum diturunkan dari istilah latin untuk hutan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 3 (2022): Silvarum" : 7 Documents clear
Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat di Desa Mokoditek 1, Sulawesi Utara Wentri J. Kere; Marthen T. Lasut; Euis F.S. Pangemanan
Silvarum Vol. 1 No. 3 (2022): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.566 KB) | DOI: 10.35791/sil.v1i3.41319

Abstract

Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang telah diidentifikasi dan diketahui berdasarkan pengamatan manusia memiliki senyawa yang bermanfaat untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit, Pemanfaatan tumbuhan obat di Desa Mokoditek 1 Saat ini data belum banyak diketahui karena sejauh ini belum pernah ada penelitian tentang penggunaan atau pemanfaatan tumbuhan obat sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa lama kelamaan hal ini akan menghilang atau resepnya tidak lengkap. Masyarakat yang ada di Desa Mokoditek 1 berasal dari Sangihe yang melakukan transmigrasi di Desa Mokoditek 1 Kabupaten Bolaang Mongondow Utara,  dan batra yang ada di Desa Mokoditek 1 merupakan suku asli dari Sangihe. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi keanekaragaman jenis tumbuhan obat, Mengetahui pemanfaatan dan pengolahan tumbuhan obat di Desa Mokoditek 1. Metode penelitian yang digunakan yaitu, metode  Purposive Sampling. Data yang dikumpulkan melalui wawancara dengan mengunakan kuisioner. Responden ialah pengobat tradisional (Batra). Berdasarkan hasil penelitian tercatat 27 jenis tumbuhan obat dari 17 famili yang terdiri dari herba 14 jenis, semak 6 jenis, pohon 5 jenis dan perdu 2 jenis yang dimafaatkan untuk pengobatan berbagai macam penyakit.
Inventarisasi Komunitas Arthropoda di Taman Kehati Kaki Dian, Minahasa Utara Jefta Natanaela; Gerald Y. Putra; Sella Runtulalo; Emmy M. Luntungan
Silvarum Vol. 1 No. 3 (2022): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.938 KB) | DOI: 10.35791/sil.v1i3.41320

Abstract

Taman Kehati Kaki Dian, termasuk salah satu kawasan penting di kaki Gunung Lokon dalam mendukung program konservasi di Sulawesi Utara. Inventarisasi arthropoda dilakukan untuk mengetahui keragaman hayati dan struktur komunitas organisme ini di Taman Hayati Kaki Dian. Hasil studi menunjukkan bahwa Taman Kehati Kaki Dian, memiliki tingkat kekayaan jenis arthropoda yang cukup tinggi, berjumlah 99 jenis yang terdiri atas 22 spesies pada 10 famili dalam kelas arachnida dan 77 spesies dalam 50 famili pada kelas insecta. Pola penyebaran ragam jenis arthropoda bervariasi berdasarkan ketersediaan sumber pakan dan perilaku hidupnya, terutama dijumpai di hutan sekunder dan primer, serta kebun penanaman, sedangkan penyebaran rendah di daerah terbangun.
Kajian Perdagangan Satwa Liar Kuskus Kerdil (Strigocuscus celebensis) di Pasar Motoling Minahasa Selatan Putri Sianipar; Johny S. Tasirin; Saroyo Saroyo
Silvarum Vol. 1 No. 3 (2022): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.509 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perdagangan dan persepsi pedagang dan pembeli tentang satwa liar di Pasar Motoling. Data diperoleh melalui wawancara dengan pendekatan sensus kepada pedagang dan secara acak pada pembeli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa satwa liar yang diperdagangkan di Pasar Motoling paling banyak berasal dari Gorontalo (30%), Dumoga (21%), Kotamobagu (17%), lalu Temboan, Tompaso baru, Sulteng, Makassar, Toli-toli, Buol, Kendari, dan Mamuju. Volume perdagangan Strigocuscus celebensis 10 ekor/minggu dengan harga Rp33.333/ekor. Harga dan volume perdagangan satwa lainnya adalah Sus celebensis Rp35.000/kg (101 kg/minggu), Pteropus celebensis Rp50.000/kg (33 kg/minggu), Phyton reticulatus Rp45.000/kg (50 kg/minggu), dan Paruromys dominator Rp33.000/ekor (97 ekor/minggu). Persepsi pedagang cukup baik (65,7%; 62,9%-71,7%) dan persepsi pembeli baik (76,7%; 70,0%-79,8%). Alasan menjual satwa liar adalah sebagai sumber pendapatan dan dibeli untuk tujuan konsumsi.
Potensi Ekowisata Air Terjun Kima Atas, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara Anastasya Gulo; Martina A. Langi; Fabiola B. Saroinsong
Silvarum Vol. 1 No. 3 (2022): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.017 KB) | DOI: 10.35791/sil.v1i3.43492

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang kelayakan Air Terjun Kima Atas dari segi daya tarik, aksesibilitas, akomodasi, serta sarana dan prasarana penunjang. Menggunakan metode survei yang dilakukan dengan observasi dengan cara menggunakan dua data yaitu pertama data sekunder berupa kondisi umum lokasi penelitian atau dari instansi pemerintah setempat, kedua data primer antara lain berupa kondisi Objek dan Daya Tarik Wisata, Aksesibilitas, Akomodasi, serta Sarana dan Prasarana Penunjang. Sebagian data bersumber dari beberapa responden yakni masyarakat setempat dan para pengunjung lokasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi potensi objek dan daya tarik wisata alam air terjun Kima Atas dari penilaian segi aspek daya tarik memperoleh skor total 720 dari nilai maksimal 1080, segi aspek aksesibilitas memperoleh skor total 425 dari nilai maksimal 600, segi aspek akomodasi memperoleh skor total 60 dari nilai maksimal 180, dan dari segi sarana dan prasarana memperoleh skor total 300 dari nilai maksimal 300. Penilaian keseluruhan terhadap komponen – komponen aspek wisata alam di kawasan Air Terjun Kima Atas maka diperoleh presentasi untuk layak dikembangkan dengan perolehan nilai sebesar 67,75%.
Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Kebutuhan Air di Kota Tomohon Jouke G. Watratan; Josephus I. Kalangi; Fabiola B. Saroinsong
Silvarum Vol. 1 No. 3 (2022): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.026 KB) | DOI: 10.35791/sil.v1i3.43493

Abstract

Pembangunan fisik kota mengakibatkan berkurangnya ruang-ruang terbuka menjadi areal terbangun mengakibatkan berkurangnya daerah resapan air dan selanjutnya diikuti berkurangnya air tanah. Salah satu usaha yang dilakukan untuk mempertahankan muka air tanah yaitu dengan merancangkan RTH yang dapat mengkonservasi air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis luasan ruang terbuka hijau dalam memenuhi kebutuhan air di Kota Tomohon. Kebutuhan air yang dimaksud adalah kebutuhan air domestik. Penelitian ini menggunakan metode survei sampai pada penentuan luas kebutuhan RTH berdasarkan ketersediaan air. Analisis data yang yang dilakukan adalah analisis kebutuhan RTH berdasarkan luasan kota dan analisis kebutuhan RTH berdasarkan jumlah penduduk. Hasil penelitian menunjukan bahwa kebutuhan RTH Kota Tomohon dengan luas Wilayah 14,721 ha berdasarkan kebutuhan air, pada tahun 2022 yaitu seluas 3,3778004 ha, pada tahun 2026 yaitu seluas 3,503725 ha dan pada tahun 2031 yaitu seluas 3,684762 ha untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat.
Potensi dan Pemanfaatan Aren (Arenga pinnata Merr.) di Desa Wanga, Kecamatan Motoling Timur, Kabupaten Minahasa Selatan Nindy M.G. Seroan; Marthen T. Lasut; Semuel P. Ratag
Silvarum Vol. 1 No. 3 (2022): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.747 KB) | DOI: 10.35791/sil.v1i3.43494

Abstract

Aren adalah salah satu jenis tanaman palma yang hampir tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Hampir seluruh bagian dari tanaman ini dapat dimanfaatkan mulai dari nira, batang, buah, daun, lidi dan ijuk (Ruslan, 2018).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan pemanfaatan aren (Arenga pinnata Merr.) di Desa Wanga, Kecamatan Motoling Timur, Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2022 di Desa Wanga Kecamatan Motoling Timur Kabupaten Minahasa Selatan. Metode pengambilan data dilakukan dengan melakukan wawancara dan observasi lapangan. Pemilihan responden dilakukan dengan metode purposive sampling atau teknik pemilihan responden dengan kriteria atau pertimbangan tertentu yaitu, responden merupakan masyarakat asli Desa Wanga dan berprofesi sebagai petani aren. Berdasarkan hasil penelitian ini pemanfaatan aren di Desa Wanga memanfaatkan bagian bunga (nira) aren yang kemudian diolah menjadi cap tikus, gula batu dan gula semut. Dengan masing-masing yang mengolah aren menjadi cap tikus sebanyak 27 orang (64%), gula batu sebanyak 14 orang (33%) dan gula semut sebanyak 1 orang (3%). Dari pemanfaatan bunga (nira) aren produk yang paling banyak dihasilkan yaitu cap tikus diikuti gula batu dan yang paling sedikit gula semut.
Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu oleh Masyarakat Sekitar Hutan Koha di Kelurahan Wailan, Kota Tomohon Ine Ine; Terry M. Frans; Hengki D. Walangitan
Silvarum Vol. 1 No. 3 (2022): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.381 KB) | DOI: 10.35791/sil.v1i3.43495

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis HHBK yang dimanfaatkan dan pendapatan masyarakat dari pemanfaatan HHBK  di Kelurahan Wailan, Kota Tomohon.  Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan  yaitu Agustus-September 2021 di kelurahan Wailan, kota Tomohon. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara dan observasi lapangan.  Wawancara dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang berisi daftar pertanyaan.  Pemilihan responden dilakukan dengan metode Purposive sampling atau teknik pemilihan responden dengan kriteria tertentu yaitu petani yang memanfaatkan HHBK pada lokasi penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ini, Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di Kelurahan Wailan Kota Tomohon  yaitu aren, lebah liar, bambu, vanili dan kemiri.  Aren yang dimanfaatkan bagian nira kemudian diolah menjadi cap tikus, gula batu, dan gula semut. Lebah liar yang dimanfaatkan adalah madunya, bambu yang dimanfaatkan sebagai pagar dan ajir tanaman, Vanili yang dimanfaatkan adalah bagian buah yang dikeringkan dan kemiri yang dimanfaatkan sebagai rempah dapur. Dengan masing- masing responden yang memiliki mata pencaharian sebagai pembuat gula batu sebanyak 16 orang (76%), pembuat gula semut sebanyak 3 orang (14%), pembuat cap tikus 1 orang (5%), dan pemburu madu 1 orang (5%).  Pendapatan masyarakat dari pemanfaatan HHBK di Kelurahan Wailan yaitu dengan rata-rata pendapatan/bulan yaitu Cap tikus dengan harga Rp.4.000.000, gula semut Rp.2.920.000, dan gula batu Rp. 2.718.750.

Page 1 of 1 | Total Record : 7