cover
Contact Name
Paulus Parnyoto
Contact Email
realpaul@ugm.ac.id
Phone
+628994796772
Journal Mail Official
abis-maksi.feb@ugm.ac.id
Editorial Address
Jl. Sosio Humaniora No. 1 Bulaksumur Yogyakarta 55281 » Tel / fax : 0274-513109 / 0274-548516
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal
ISSN : 23021500     EISSN : 23021500     DOI : 10.22146/abis
Core Subject : Economy,
ABIS : Accounting and Bussiness Information Systems Journal, terbitan ini berisi artikel bidang ilmu Akuntansi dan Sistem Informasi yang diterbitkan secara berkala satu tahun 4 kali yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November.
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 4 (2019): November" : 18 Documents clear
ANALISIS PENILAIAN KINERJA AKTIVITAS TANGGUNG JAWAB SOSIAL DENGAN METODE PENGUKURAN KINERJA PRISM DALAM PERSPEKTIF GLOBAL REPORTING INITIATIVE (GRI) (Kasus pada Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Suatu BUMN Pelabuhan) Freddy Indrawan
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 7, No 4 (2019): November
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v7i4.58781

Abstract

IntisariAktivitas tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility, disingkat CSR) perlu didukung dengan implementasi strategi yang tepat memiliki manfaat dalam meningkatkan nilai perusahaan. Karenanya, penting agar terdapat pengukuran kinerja CSR untuk tujuan pencapaian strategi perusahaan. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) merupakan wujud aktivitas CSR yang dilakukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selama ini masih menggunakan ukuran kinerja yang mengacu pada Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 yaitu tingkat efektivitas dan kolektabilitas penyaluran program kemitraan. Hal ini dirasakan kurang karena tidak menyangkut aktivitas bina lingkungan, tidak mengukur aspek ekonomis, sosial dan lingkungan secara keseluruhan yang berdampak bagi masyrakat sekitar BUMN dan tidak dapat dikaitkan dengan strategi BUMN sendiri. Penelitian ini menganalisa pengukuran kinerja PKBL dengan menggunakan model Sustainable Triangle Principle (STP). Model STP ini mengadopsi penggunaan pendekatan kinerja Balance Scorecard (BSC) dan metode penilaian kinerja prisma (prism) dalam menempatkan prinsip-prinsip kebelanjutan (sustainability principle) menurut pendekatan Global reporting Initiatives (GRI) untuk diintegrasikan dalam rancangan pengukuran kinerja manajemen (performance management measure) melalui pemahaman atas pemangku kepentingan, proses dan kapabilitas PKBL. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan strategi studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan untuk menjelaskan fokus penelitian ini adalah analisis eksploratif dan deskriptif, yaitu menyusun seluruh data-data yang diperoleh dengan melakukan pendokumentasian secara sistematis, kemudian melakukan pemilahan data yang berkaitan dengan fokus penelitian. Setelah itu dilakukan proses analisis untuk memperoleh gambaran/deskripsi tentang objek penelitian untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat indeks penilaian kinerja yang dapat digunakan oleh pengelola PKBL yang mencakup aspek ekonomi, lingkungan dan sosial. Indeks kinerja ini telah mengeksplorasi apa yang menjadi keinginan dan kontribusi pemangku kepentingan yang mencakup pemerintah sebagai regulator dan pemegang saham, karyawan, pihak ketiga sebagai peneydia jasa bagi PKBL dan masyarakat yang meneriman bantuan program kemitraan dan bina lingkungan.
ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN APLIKASI INVENTORY CONTROL SYSTEM (ICS) DENGAN MODEL PENERIMAAN TEKNOLOGI YANG DIMODIFIKASI PADA RIA BUSANA CHAIN STORE Angelina Corahta br. Sinulingga
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 7, No 4 (2019): November
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v7i4.58785

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang memengaruhi pengguna dalam menggunakan aplikasi Inventory Control System (ICS), sebuah aplikasi yang wajib digunakan oleh pegawai Ria Busana Chain Store, berdasarkan perceived usefulness dan perceived ease of use yang dipengaruhi oleh management support. Penelitian ini menggunakan Technology Acceptance Model. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan penyebaran kuesioner dilakukan pada seluruh pengguna aplikasi ICS. Hasil kuisioner dianalisis menggunakan Partial Least Square (PLS). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini ialah management support, perceived usefulness, perceived ease of use, dan attitude toward reusing, sedangkan variabel dependennya adalah information system continuance intention. Hasil analisis terhadap 84 kuesioner yang diterima, menunjukkan bahwa management support dan perceived usefulness memiliki pengaruh terhadap information system continuance intention. Sedangkan perceived ease of use melalui attitude toward reusing tidak memiliki pengaruh terhadap intention. Di antara variabel-variabel tersebut, perceived usefulness merupakan faktor paling kuat yang mempengaruhi niat penggunaan ICS secara berkelanjutan pada pegawai Ria Busana Chain Store.
ANALISIS PENYELESAIAN TINDAK LANJUT REKOMENDASI HASIL AUDIT BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OLEH UNIT PEMBINA BADAN USAHA MILIK DAERAH Studi Kasus pada Unit Pembina BUMD Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2016 Arif Budaya
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 7, No 4 (2019): November
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v7i4.58797

Abstract

IntisariBPK RI Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2016 melakukan audit kinerja atas Efektivitas Tata Kelola Pemerintah Daerah dalam Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pada Pemerintah Kota Yogyakarta. Dari hasil audit tersebut BPK RI menemukan sepuluh temuan kelemahan dalam tata kelola pembinaan BUMD dan memberikan 24 rekomendasi untuk ditindaklanjuti oleh Pemkot Yogyakarta. Hasil survey atas penyelesaian tindak lanjut hasil audit kinerja tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 22 rekomendasi belum selesai ditindaklanjuti oleh Pemkot Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses penyelesaian tindak lanjut rekomendasi hasil audit BPK dan faktor-faktor yang menyebabkan unit pembina BUMD Pemerintah Kota Yogyakarta belum selesai menindaklanjuti rekomendasi hasil audit kinerja tersebut.Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semiterstruktur terhadap pejabat yang tergabung dalam Tim TLHP dan dokumentasi dalam proses penyelesaian tindak lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penyelesaian tindak lanjut yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta telah sesuai dengan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 92 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penyelesaian Tindak Lanjut Haisl Pemeriksaan BPK RI. Selain itu juga ditemukan faktor-faktor yang menyebabkan Pemerintah Kota Yogyakarta belum selesai menindaklanjuti rekomendasi hasil audit kinerja BPK, yaitu kekurangan jumlah dan kompetensi SDM, mutasi personil, kelemahan komunikasi, koordinasi, dan pengendalian internal, serta kurangnya dukungan legislatif.
EVALUASI ATRIBUT DAN KINERJA SATUAN AUDIT INTERNAL PADA PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI I Gusti Ayu Putri Alansari
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 7, No 4 (2019): November
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v7i4.58802

Abstract

INTISARIKeberadaan audit internal tentu sangat dibutuhkan bagi organisasi-organisasi berkembang yang mengalami peningkatan kompleksitas operasional. Terlebih bagi holding company seperti PT Gama Multi Usaha Mandiri yang bergerak diberbagai sektor usaha. Sehingga sangat membutuhkan keberadaan audit internal guna membantu direksi dalam melakukan pemantauan terhadap aktivitas unit usaha dan anak perusahaan. Oleh karena keberadaan audit internal pada PT Gama Multi Usaha Mandiri ini baru berjalan secara struktural sejak April 2017, maka evaluasi kesesuaian atribut dan kinerja dibandingkan dengan standar tentu harus dilakukan. Tujuannya ialah mengevaluasi serta menganalisis penyebab apabila terdapat ketidaksesuaian dengan standar sehingga dapat ditentukan upaya perbaikan yang relevan untuk dilakukan. Standar yang umum digunakan oleh organisasi di seluruh dunia terkait implementasi audit internal ialah Standar Internasional Praktik Profesional Audit Internal oleh IIA. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang melakukan pengumpulan data melalui analisis dokumen, wawancara mendalam, dan observasi. Hasil evaluasi menun-jukkan bahwa atribut dan kinerja satuan audit internal secara parsial telah sesuai dengan standar. Terdapat beberapa kekurangan dalam pelaksanaan praktiknya yang dinilai menyim-pang dari standar, namun kekurangan tersebut tidak menghalangi aktivitas audit internal dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Kekurangan tersebut disebabkan oleh belum adanya akses komunikasi langsung kepada Dewan Komisaris, belum dilakukannya pendidikan dan pelatihan bagi personel satuan audit internal, dan belum adanya pembahasan serta pengesahan piagam audit internal. Namun secara keseluruhan, tingkat kesesuaian secara parsial tersebut sudah cukup memadai bagi satuan audit internal pada PT Gama Multi Usaha Mandiri yang baru terbentuk kurang lebih selama satu tahun.
KONVERGENSI IFRS 16 LEASES: POTENSI IMPLIKASI DAN KEBIJAKAN PERPAJAKAN BAGI SEKTOR INDUSTRI TELEKOMUNIKASI Rochman Ma’ruf Iswandana
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 7, No 4 (2019): November
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v7i4.58807

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dampak dari adopsi IFRS 16 Leases ke dalam PSAK 73 Sewa terhadap praktik perpajakan dari wajib Pajak sektor industri telekomunikasi. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi kebijakan apa yang sebaiknya dilakukan oleh DJP mengakomodasi penerapan standar akuntansi sewaguna tersebut dengan tetap melindungi kepentingan sektor industri telekomunikasi dan penerimaan pajak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif dan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan studi literatur. Validitas dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi metode serta member checking.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penerapan PSAK 73 nantinya dapat meningkatkan karakteristik kualitatif informasi akuntansi pada atribut penyajian yang jujur (faithful representation) dan keterbandingan (comparability). Implementasi PSAK 73 pada sektor industri telekomunikasi berpotensi memberikan dampak perpajakan pada biaya kepatuhan wajib pajak, beban pembayaran pajak, serta potensi penghindaran pajak. Potensi beban pembayaran pajak timbul akibat pembatasan biaya bunga yang terkait dengan peningkatan rasio utang terhadap modal dan penyesuaian laba untuk periode sebelum implementasi. Rekomendasi yang dihasilkan dari penelitian ini adalah dengan melakukan perubahan aturan pajak yang terkait dengan sewaguna (KMK Nomor 1169/KMK.01/1991) dan aturan pembatasan biaya bunga sebagai pengurang penghasilan kena pajak (PMK Nomor 169/PMK.010/2015).
GAGASAN KEBIJAKAN PERPAJAKAN BERDASARKAN POTENSI DAMPAK PERPAJAKAN DENGAN DIIMPLEMENTASIKANNYA PSAK 72: PENDAPATAN DARI KONTRAK DENGAN PELANGGAN (STUDI KASUS PADA INDUSTRI TELEKOMUNIKASI) Septin Herliana
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 7, No 4 (2019): November
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v7i4.58808

Abstract

AbstrakStudi ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dampak implementasi PSAK 72 terhadap penerimaan pendapatan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dari PPh badan yang dibayarkan oleh korporasi di industri telekomunikasi. Selain itu, juga untuk mengidentifikasi strategi yang dilakukan DJP dalam aspek kebijakan untuk mengakomodasi penerapan PSAK 72 dengan tetap melindungi kepentingan industri telekomunikasi dan penerimaan pajak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui strategi studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan analisis dokumen. Validitas dilakukan dengan triangulasi sumber dan metode serta member checking.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penerapan PSAK 72 pada industri telekomunikasi memiliki dampak perpajakan berupa beda temporer dalam pengakuan pendapatan dan biaya kontrak, nilai waktu uang dari biaya pajak yang dibayarkan, potensi penerimaan pajak lebih besar pada awal tahun saat entitas menerapkan PSAK 72, dan meningkatkan kualitas laporan keuangan. Hal itu berarti dengan penerapan PSAK 72 maka penerimaan pajak lebih besar pada tahun awal penerapan PSAK 72, menimbulkan sanksi administrasi denda dan/atau bunga atas penghasilan yang diakui pada awal penerapan PSAK 72. Selain itu, penelitian juga menghasilkan lingkup gagasan dalam membuat kebijakan perpajakan yaitu kenyamanan pembayaran pajak dan interlocking system.
ANALISIS PENGELOLAAN ASET TETAP DENGAN PENDEKATAN ASSET LIFE CYCLE MANAGEMENT PADA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA Delfina Yuniati
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 7, No 4 (2019): November
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v7i4.58857

Abstract

AbstrakTujuan – Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan aset tetap dengan pendekatan Asset Life Cycle Management (ALCM) di Pemerintah Kota Surakarta pada tahun 2017 dan 2018.Metode penelitian – Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi dan wawancara semi terstruktur kepada pejabat/pegawai yang terlibat dalam pengelolaan aset tetap. Analisis dilakukan dengan membandingkan kondisi pengelolaan aset tetap di Pemkot Surakarta dengan kerangka ALCM yang terdiri atas aspek kepemimpinan dan akuntabilitas, perencanaan, perolehan, pengoperasian, dan penghapusan. Analisis juga dilakukan untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi serta upaya perbaikan guna mendukung relevansi saran yang dirumuskan.Hasil penelitian -  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan aset tetap berdasarkan siklus hidup aset telah diterapkan di Pemkot Surakarta. Namun, pengelolaan aset tetap berdasarkan pendekatan ALCM belum diimplementasikan secara komprehensif sehingga masih memiliki kelemahan. Hal-hal yang belum diimplementasikan terdiri dari beberapa elemen kunci yang terdapat pada aspek kepemimpinan dan akuntabilitas, perencanaan, perolehan, dan pengoperasian. Kendala yang dihadapi Pemkot Surakarta dalam pengelolaan aset tetap terdiri atas kendala kepemimpinan, perencanaan, regulasi, sistem informasi, dan sumber daya manusia. Di sisi lain, upaya yang telah dilakukan Pemkot Surakarta dalam meningkatkan kualitas pengelolaan aset tetap meliputi inisiatif untuk berinovasi serta upaya peningkatan kompetensi pengurus barang.
Strategic Platform dan Pengendaliannya atas Sistem Informasi Pariwisata Sumbar Gunawan Tri Prasetia
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 7, No 4 (2019): November
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v7i4.58858

Abstract

Abstrak          Penelitian ini berjudul “Strategic Platform dan Pengendaliannya atas Sistem Informasi Pariwisata Sumbar”.  Penelitian ini bertujuan (a) untuk mengidentifikasi dan menganalisis penyebab belum diterapkannya inovasi terhadap website pariwisata pada  Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, (b) untuk mengetahui kesiapan Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat dalam pengembangan website pariwisatanya, dan (c) untuk mengidentifikasi adanya pengauditan website pariwisata di Provinsi Sumatera Barat.          Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Adapun teknik yang digunakan ialah  dokumentasi, observasi, dan wawancara. Analisis dokumen, utamanya, difokuskan pada Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat dari tahun 2017-2021.                                                                                                                   Hasil penelitian ini berupa temuan bahwa pegawai Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat belum siap untuk mengembangkan platform pariwisata. Para aparaturnya masih terbatas memikirkan tentang proses integrasi dan pengenalan pariwisata kepada masyarakat. Yang terkait pengaturan sistem informasi pariwisata dilakukan oleh pihak ketiga. Alur informasi pariwisata baru melalui satu personil. Pihak Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat belum melakukan pengauditan terhadap platform pariwisata. Rekomendasi yang disampaikan dalam penelitian ini ialah kesediaan pegawai Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat untuk mempersiapkan platform yang sesuai dengan standar normatif.
ANALISIS AKTIVITAS SIKLUS PRODUKSI PADA UNIT WEAVING 2 PT DAN LIRIS DENGAN MENGGUNAKAN MANUFACTURING CYCLE EFFICIENCY (MCE) Nuralita Aryani Rachman
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 7, No 4 (2019): November
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v7i4.58859

Abstract

AbstrakTujuan – Penelitian ini menganalisis aktivitas yang menambah nilai dan tidak menambah nilai serta menganalisis tingkat manufacturing cycle efficiency (MCE) pada siklus produksi di unit weaving 2 PT Dan Liris.Metode penelitian – Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus menggunakan data primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Temuan – Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat terdapat 48 aktivitas yang menambah nilai dan 35 aktivitas yang tidak menambah nilai dengan aktivitas menunggu sebanyak 27 dan aktivitas berpindah sebanyak 8. Tingkat MCE di unit weaving 2 PT Dan Liris untuk kosntruksi 1206063 adalah sebesar 64,91%. Hal ini menandakan bahwa pada proses produksi di unit weaving 2 masih mengandung aktivitas yang tidak menambah nilai sebesar 35,09%.Orisinalitas – Penelitian ini menganalisis keseluruhan aktivitas dari awal proses hingga akhir proses dengan mencantumkan waktu tiap aktivitasnya secara ­real-time sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan, sehingga diperoleh hasil yang menggambarkan keadaan proses produksi yang sebenarnya
Analisis Tambahan Informasi Indikator Commodity Channel Index pada Indikator Moving Average Convergence Divergence terhadap Return (Studi pada Sektor Pertambangan BEI) Paul Nicholas Gita Bramanthya
ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal Vol 7, No 4 (2019): November
Publisher : Master in Accounting Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/abis.v7i4.58860

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji tambahan informasi indikator commodity channel index (CCI) pada indikator moving average convegence divergence (MACD). Peneliti membandingkan return yang diperoleh indikator MACD dengan MACD yang dikombinasi dengan CCI pada emiten saham sektor pertambangan dalam kondisi pasar menurun (bearish).Analisis ini dilakukan pada 31 sampel saham pertambangan di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi data sekunder yang telah tersedia dalam Bursa Efek Indonesia. Perhitungan indikator MACD dan MACD kombinasi CCI ditentukan agar memperoleh sinyal jual dan sinyal beli untuk membandingkan kinerja return antara kedua indikator. Pengujian beda dua sampel independen digunakan sebagai alat untuk menganalisis perbedaan kedua indikator.Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator MACD maupun MACD yang dikombinasikan dengan CCI pada kondisi pasar bearish menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Return positif masih diperoleh pelaku pasar untuk beberapa emiten, namun nilainya sangat kecil dibandingkan return pada kondisi pasar naik (bullish). Namun Indikator MACD menjadi indikator utama dalam memberikan hasil pasti dalam analisis teknikal bagi pelaku pasar sedangkan CCI tidak memberikan sinyal kuat bagi pelaku pasar untuk membeli dan menjual suatu saham dalam kondisi pasar bearish. Hal ini dibuktikan dengan

Page 1 of 2 | Total Record : 18