cover
Contact Name
Garis Gemilang
Contact Email
perpusapikes@gmail.com
Phone
+628161110131
Journal Mail Official
garisgemilang@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ciputat Raya No.163 Blok E 1, RT.002/.08, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, DKI 12310
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
ISSN : 26558955     EISSN : 22529616     DOI : 10.59300/mjrm.v7i0
Core Subject : Health, Education,
MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis is a Scientific Electronic Journal of the Medical Recorder and Health Information Academy of Bhumi Husada Jakarta (APIKES BHJ) in order to accommodate the research results of APIKES BHJ lecturers and students as well as other authors outside the APIKES BHJ institutions, as one of the goals of higher education institutions in Indonesia.The Medicordhif e-journal provides the widest opportunity for lecturers, researchers and authors in the scientific fields of medical records, health information, public health, hospital management and also health management to join in as an author in our MEDICORDHIF e-journal.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1 (2014): MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis" : 6 Documents clear
Analisa Akurasi Pengkodean Penyakit dan Tindakan di Rumah Sakit Rawamangun Indah Kristina
MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis Vol 1 (2014): MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
Publisher : APIKES Bhumi Husada Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.033 KB)

Abstract

Abstrak Kegunaan rekam medis menurut Permenkes no 269 tahun 2008 antara lain sebagai dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien, bahan embuktian dalam perkara hukum, bahan untuk keperluan penelitian dan pendidikan, dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan dan sebagai bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan. Koding adalah pemberian penetapan kode penyakit yang menggunakan huruf atau angka atau kombinasi hurud dan angka yang mewakili komponen data dan bertujuan untuk meyeragamkan nama dan golongan penyakit, ciedra, gejala, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan gunakan metode Deskriptif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran/deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif. Dari hasil selama penulis melakukan penelitian, dimana penulis melakukan pemberian kode penyakit dan tindakan pada berkas rekam medis sebanyak 294 berkas rekam medis, maka penulis mendapatkan 10 besar penyakit yaitu Febris sebanyak 62 kasus 42.75%, Typoid sebanyak 28 kasus 19.13%, Gastro Enteritis sebanyak 26 kasus 17.93%, DHF sebanyak 21 kasus 14.48%, Vomitus sebanyak 6 kasus 4.13%, Dema Kejang sebanyak kasus 5 kasus 3.44%, Dyspepsiase sebanyak 5 kasus 3.44%, GED sebanyak 4 kasus 2.75%, Hyperbilirubin sebanyak 4 kasus 2.75%, dan Gastritis sebanyak 2 kasus 1.37% Kata kunci: Rekam medis, Penyakit dan Tindakan, Kode Penyakit
Pengkajian Akurasi Pengkodean Diagnosa Kebidanan di RSUD Koja Tite Kabul
MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis Vol 1 (2014): MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
Publisher : APIKES Bhumi Husada Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.033 KB)

Abstract

ABSTRAK Kegunaan rekam medis Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 antara lain sebagai dasar pemeliharaan kesehatan dam pengobatan pasien, bahan pembuktian dalam perkara hukum, bahan untuk keperluan penelitian dan pendidikan, dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan dan sebagai bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan. Satu diantara peran penting unti rekam medis di rumah sakit adalah menentukan kode penyakit dan tindakan pasien pulang maupun pasien yang meninggal di instalansi rawat jalan maupun rawat inap dalam setiap sub unit pelayanan kesehatan yang ada. Koding adalah pemberian penetapan kode penyakit yang menggunakan huruf dan angka yang mewakili komponen data dan bertujuan untuk menyeragamkan nama dan golongan penyakit, cidera, gejala, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan. Ruang lingkup penelitian dibatasi pada unit kerja rekam medis dan informasi kesehatan RSUD mengenai keakuratan diagnosa kebidanan rawat inap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Dari hasil penelitian penulis memberikan saran utama yaitu dalain pengkodingan diagnosa penyakit sebaiknya dilakukan oleh petugas rekam medis yang berkompeten di bidangnya khususnya rekam medis. Kata Kunci: penyakit, diagnosa, kode penyakit.
Analisa Kebutuhan Fasilitas Penyimpanan Rekam Medis di RS Rawamangun Tite Kabul
MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis Vol 1 (2014): MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
Publisher : APIKES Bhumi Husada Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.033 KB)

Abstract

ABSTRAK Fungsi utama unit rekam medis adalah menyediakan rekam medis yang selalu tersimpan atau tcrsedia untuk pelayanan pasien. Sehubungan dengan adanya kegiatan rekam medis dalam tertib administrasi di rumah sakit, maka salah satu penyelenggaraan rekam medis adalah penyimpanan rekam medis. menjadi sangat penting. Sehingga diperlukan kebutuhan fasilitas penyimpanan rekam medis yang memadai. Penyimpanann rekam medis dengan rak terbuka, yang memiliki masing-masing 7 sub rak. Idealnya mampu menampung 300 rekam medis aktif, dengan ketebalan rekam medis rata-rata 1 cm, masing- masing panjang sub rak 100 cm. Berdasarkan hasil observasi dalam rangka identifikasi masalali di Rumah Sakit Rawamangun diperoleh informasi, dengan jumlah rekam medis aktif sebanyak 288.000 yang ada saat ini dipcrgunakan rak terbuka sebanyak 112 rak. dengan daya tampung masing-masing sub rak 300 rekam medis. Dengan mctode penelitian analisis clan pengumpulan data melalui observasi serla wawancara peneliti ingin mengetahui kebutuhan fasilitas penyimpanan rekam medis yang ideal berdasarkan jumlah rekam medis aktif saat ini di Rumah Sakit Rawamangun tanggal 18 September 2007 sampai dengan 18 Maret 2009. Untuk mencapai upaya tersebut di atas peneliti mulai dengan menghitung rak penyimpanan rekam medis, serta luas ruang penyimpanan yang dibutuhkan. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan ternyata diperoleh informasi bahwa dengan jumlah rekam medis aktif yang ada saat ini yaitu sebanyak 288.000 dalam rangka meningkatkan produktifitas di unit rekam medis, maka dibutuhkan rak terbuka sebanyak 17 rak terbuka. Apabila menggunakan Roll-o- Pack dibutuhkan 27 Rool-o-Pack, dengan demikian harus dilakukan penamhahan rak terbuka sebanyak 15 sedangkan di Rumah Sakit Rawamangun sekarang ini hanya mempunyai 2 rak penyimpanan, apabila dengan Roli-o-Pack dibutuhkan 27 Roll-o-Pack. Mengingat penambahan dan luas ruang penyimpanan bukanlah suatu yang mudah untuk dilakukan sedangkan kapasitas rak yang ada saat ini sudah tidak memungkinkan teijadi penamhalian rekam medis aktif, maka sebaiknya perlu ditinjau kenibali periode retensi. Kata Kunci: rekam medis. penyimpanan. kebutuhan fasilitas
Pengkajian Terhadap Perencanaan Tenaga Rekam Medis di RSUP Sukanto Indah Kristina
MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis Vol 1 (2014): MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
Publisher : APIKES Bhumi Husada Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.033 KB)

Abstract

ABSTRAK Pembangunan kcschatan adalah bagian dan pembangunan nasional yang bertujuan mcningkatkan kesadaran, kcmauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar tcrwujud dcrajat kcschatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan keschatan tcrsebut mcrupakan upaya seluruh potcnsi bangsa Indonesia, baik mas>-arakatT swasta maupun pemerintah. Rumah sakit mcrupakan pclayanan rujukan mcdis spcsialistik dan subspesiahstik yang mempunyai fungsi utama mcnycdiakan dan menyelenggarakan upaya kcschatan yang bersifat penvcmbuhan dan pemuhhan kcschatan pasicn Pelayanan yang dibcrikan dapat secara langsung dalam bcntuk pemcriksaan. pengobatan. pcrawatan, tindakan mcdis, tindakan diagnostic dan tindakan pcnunjang mcdis. Sedangkan secara tidak langsung dapat dilakukan dalam bcntuk pclayanan administrasi. Bcrbagai jenis pelayanan mi saling tcrkait antara satu sama lain. Kata Kunci: rekam medis, Knaga, perencanaan
Analisa Prosedur Operasional Pengajuan Klaim Asuransi Rumah Sakit Pertamina Jaya Tite Kabul
MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis Vol 1 (2014): MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
Publisher : APIKES Bhumi Husada Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.033 KB)

Abstract

ABSTRAK Rckam mcdis merupakan bcrkas yang bensikan Catalan dan dokumcn tcntang identitas pasien. pemenksaan. pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah dibcrikan kepada pasicn. Satu sianiara aspek kegunaan rckam mcdis adalah dan segi financial reimbursement (Penagihan Biaya) artinya rckam mcdis bcrguna untuk mcnagih biaya dilakukan sebagai timbal balik atas pembenan pelayanan keschatan oich pihak pemberi pelayanan kepada pasien Saat ini proses pembayaran klaim asuransi pasien pasien rawat jalan yang bekerja sama dengan RS Pcrtamina Jaya belum tcrlaksana dengan baik yang dibuktikan dengan kurang Icngkapnya empat berkas pengajuan klaim asuransi pada bulan Januari 2008. berdasarkan kondisi diatas maka penclitian ini dilakukan untuk menganalisa serta mengembangkan proscdur opcrasional pengajuan kiaim asuransi di RS Pertamina Jaya. Adapun metode pcnclitian yang digunakan penulis sccara argumentasi vakni mcnjclaskan masaJah yang ada. Pcngumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan ditclaah dokumennya scdangkan unit analisanya vaitu PO pengajuan klaim asuransi dengan instrumcn pcnclitian bcrupa lembar pengamatan data daftar pcrtanyaan. Hasil penclitian menunjukan bah\va PO pengajuan klaim asuransi pasicn belum ada schingga masih ditemui kcndala dalam proses pembayaran klaim tcrsebut. Unit vang terlibat dalam pengajuan klaim asuransi terdin dari pendaftaran, poliklinik/ ruang rawat. perawat/doktcr, bagian keuangan, bagian administrasi medis scrta bagian rckam medis. Sebanvak empat pengajuan yang ditolak oleh asurasni sebagian besar discbabkan karcna tidak adanya formulir klaim asuransi pasien. Berdasarkan kondisi diatas maka kesimpulan yang dapat diambil >aitu perlu dibuat PO pengajuan klaim asuransi pasien RS Pertamina Jaya. Usulan proscdur operasional sepem terlampir Kata Kunci rekam medis, , pengajuan biaya, asuransi
Evaluasi Ketepatan dan Keakuratan dalam Pencatatan Sertifikat Penyebab Kematian di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Joko Widhi
MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis Vol 1 (2014): MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
Publisher : APIKES Bhumi Husada Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.033 KB)

Abstract

ABSTRAK Indikator derajat kesehatan sebagai hasil akhir yang terdiri atas indikator-indikator untuk mortalitas, morbiditas dan status gizi.Indikator adalah variabel-variabel yang mcngindikasikan atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan untuk mengukur perubahan atau suatu ukuran tidak langsung dan suatu kejadian atau kondisi. Indikator mortalitas merupakan satu diantara indikator derajat kesehatan yang diperlukan untuk mcngetahui keakuratan jumlah kematian sesuai dengan diagnosa penyebab kematian di suatu daerah / instansi guna penyajian laporan kematian. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, pasal 117 menjelaskan bahwa " seseorang yang dinyatakan mad apabila fungsi jantung sirkulasi dan sistem pemapasan terbukti telah berhenti secara permanen, atau apabila kematian batang otak telah dapat dibuktikan Oleh karena itu setiap kematian hams ditangani dengan benar yaitu dengan cara melakukan registri kematian. Registri kematian adalah pencatatan dan pelaporan kejadian kemanan dan penyebabnya dan faktor resiko yang dilakukan secara terus menems, tctap. wajib, universal. Sehinggga laporan yang dihasilkan menjadi sistem informasi kesehatan. Agar tercapai tujuan tersebut maka perlu diselenggaiakan prosedur pengisian sertifikat medis penyebab kematian yang baik berdasarkan diagnosa , kelompok penyebab kematian, penyebab kematian berdasarkan ICD-10 yaitu penyebab dasar kematian, penyebab langsung, dan penyebab antara kematian. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 377/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Propesi Perekam Medis, bahwa ada 7 kategori kompetensi yang hams dimilki oleh Perekam Medis dan Informasi Kesehatan yaitu salah satunya kompetensi pokok Perekam Medis dan Informasi Kesehatan yaitu klasifikasi dan kodefikasi penyakit, masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan tindakan medis. Salah satunya dalam menentukan kode diagnosa kematian. Konsep dan penyebab dasar kematian merupakan sentral dan penentuan kode mortalitas. Oleh karena itu, penyebab dasar kematian adalah suatu kondisi, kejadian atau keadaan yang tanpa penyebab dasar pasicn tersebut tidak akan meninggal. RSUP Persahabatan sebagai rumah sakit nijukan parti nasional sudah menjalankan pengisian sertifikat mcdis penyebab kematian, namun dalam pengisian sertifikat medis penyebab kematian masih belum tepat sesuai dengan riwayat pengobatan yang ada di rekam madis pasien. Berdasarkan laporan yang dipublikasikan di RSUP Persahabatan menerangkan bahwa pengisian sertifikat medis tidak lengkap, sehingga laporan yang dipublikasikan kepada pihak rumah sakit berdasarkan penyakit terbanyak penyebab kematian berdasarkan penyebab dasar, penyebab antara dan penyebab langsung tidak lengkap dan tidak tepat sehingga informasi statisik kematian tidak akurat. Kata Kunci: rekam medis, pencatatan sertifikat penyebab kematian, tepat dan akurat.

Page 1 of 1 | Total Record : 6