cover
Contact Name
Suryani
Contact Email
suryani.pasnisata@gmail.com
Phone
+6281275180200
Journal Mail Official
suryani.pasnisata@gmail.com
Editorial Address
Jl. Khatib Sulaiman No 1 Kota Padang. Kode Pos 25144. Telp 0751-7056737. Fax 0751-7056737.
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Katalisator
ISSN : -     EISSN : 25020943     DOI : https://doi.org/10.22216/katalisator
Jurnal Katalisator (ISSN Online : 2502-0943) is a journal containing scientific articles through a review by peer reviewers in chemistry. Jurnal Katalisator publishes original manuscripts, short review reviews on the branches of chemistry including: organic chemistry, inorganic chemistry, physical chemistry, analytical chemistry, biochemistry and applied chemistry. The Catalyst Journal is published 2 (two) times a year, April and October
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Katalisator, Volume 6, No 2, 2021" : 16 Documents clear
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAN FRAKSI BUAH Syzygium polyanthum Wigh Walp TERHADAP BAKTERI GRAM NEGATIF Melzi Octaviani; Rahima; Haiyul Fadhli
JURNAL KATALISATOR Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Katalisator, Volume 6, No 2, 2021
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.821 KB) | DOI: 10.22216/katalisator.v6i2.395

Abstract

Tumbuhan salam (Syzygium polyanthum Wigh Walp) digunakan oleh masyarakat sebagai rempah dan bumbu penyedap rasa makanan. Selain itu, tumbuhan salam juga dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Bagian tumbuhan salam yang dapat dimanfaatkan sebagai obat selain daun adalah bagian buah. Buah salam memiliki kandungan metabolit sekunder yaitu flavonoid, fenolik, saponin dan alkaloid yang diketahui mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi n-butanol buah salam terhadap bakteri Escherichia coli, Salmonella typhi dan Shigella dysenteriae dengan metode difusi cakram. Konsentrasi larutan uji yang digunakan 10%; 5%; 2,5%; 1,25%; 0,625%; 0,313%, 0,156% dan 0,078% b/v, serta kontrol positif ciprofloxacin 5 µg/disk dan kontrol negatif DMSO. Hasil uji aktivitas antibakteri dianalisis dengan menggunakan metode one way ANOVA dan uji Kruskall-Wallis. Didapatkan hasil (p<0,05) yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan daya hambat yang diberikan antara kontrol dan seri konsentrasi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak dan fraksi buah salam memiliki aktivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli, Salmonella typhi dan Shigella dysenteriae.
POTENSI EKSTRAK ETANOL DAUN KACAPIRING (Gardenia augusta) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Staphylococcus epidermidis Alfin Surya; Fitri Nadira; Hesti Marliza; Zaiyar
JURNAL KATALISATOR Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Katalisator, Volume 6, No 2, 2021
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.191 KB) | DOI: 10.22216/katalisator.v6i2.528

Abstract

Kacapiring (Gardenia augusta) merupakan salah satu tanaman Indonesia yang berkhasiat obat. Seluruh bagian dari tanaman kacapiring dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Daun kacapiring memiliki kemampuan sebagai antikarsinogenesis dan antimikroba. Analisis fitokimia ekstrak daun kacapiring menunjukkan kandungan melabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak etanol daun kacapiring, diantaranya alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak etanol daun kacapiring (Gardenia augusta) dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium menggunakan metode difusi (Kirby & Bauer), kanamisin sebagai kontrol positif, etanol sebagai kontrol negatif dan konsentrasi 2,5%, 5%, 10% dan 20%. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil daya hambat esktrak etanol daun kacapiring terhadap pertumbuhan Staphylococcus epidermidis pada konsentrasi 2,5%, 5%, 10% dan 20% adalah 6 mm, 6 mm, 6 mm, dan 6,7 mm. Maka, dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun kacapiring (Gardenia augusta) pada konsentrasi 2,5%, 5%, dan 10% belum mampu menghambat pertumbuhan dari bakteri Staphylococcus epidermidis sedangkan pada konsentrasi 20% mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dengan besar rata-rata zona hambat 6,7 mm masih dikatakan dalam kategori zona hambat sedang.  
UJI EFEK ANTIHIPERTENSI INFUSA DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN Lola Azyenela; Ria Afrianti
JURNAL KATALISATOR Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Katalisator, Volume 6, No 2, 2021
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.569 KB) | DOI: 10.22216/katalisator.v6i2.536

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek antihipertensi dari infusa daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) pada tikus putih jantan, yang diinduksi dengan kombinasi NaCl 2,5% dan prednison 1,5 mg/KgBB. Pada penelitian ini hewan percobaan dikelompokkan menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 ekor tikus. Kelompok 1 adalah kontrol negatif, kelompok 2 merupakan kelompok kontrol positif, kelompok 3 merupakan tikus diberi sediaan infusa dengan dosis 15 ml/kgBB, kelompok 4 merupakan tikus diberi sediaan infusa dengan dosis 25 ml/kgBB kemudian kelompok 5, tikus diberi sediaan infusa dengan dosis 50 ml/kgBB. Hasil pengukuran tekanan darah tikus putih jantan yang diberi infusa daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan metode pengolahan data ANOVA satu arah menunjukkan penurunan tekanan darah yang bermakna (P<0,05), dimana uji statistik kelompok hewan uji yang diberi infusa daun belimbing wuluh dosis 15 ml/kgBB, 25 ml/kgBB dan 50 ml/kgBB tidak berbeda nyata dengan kontrol negatif tetapi berbeda nyata dengan kontrol positif.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MARKISA KONYAL (Passiflora lingularis f. lobalata) Tisa Mandala Sari
JURNAL KATALISATOR Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Katalisator, Volume 6, No 2, 2021
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.894 KB) | DOI: 10.22216/katalisator.v6i2.565

Abstract

Kulit buah Markisa konyal (Passiflora lingularis f. lobalata) merupakan limbah makanan yang tidak dimanfaatkan lagi namun mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid dan fenol yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar fenolat total dan aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol kulit buah markisah konyal. Penentuan kadar fenolat total menggunakan metode Folin-Ciocalteu dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Larutan baku standar yang digunakan adalah asam galat. Hasil penetapan kadar fenolat total ekstrak etanol kulit buah markisa konyal adalah sebesar 79,37 mg/g. Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan pada λmax 520 nm didapatkan nilai IC50 asam galat sebagai pembanding sebesar 4,179 μg/mL dengan kategori sangat kuat. Nilai IC50 ekstrak kulit buah markisa konyal sebesar 53,34 μg/mL dengan kategori kuat sehingga dapat digunakan sebagai sumber atioksidan dari bahan alam.  
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH ROTAN (Calamus sp) DENGAN MENGUNAKAN METODE DPPH Sandra Tri Juli Fendri
JURNAL KATALISATOR Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Katalisator, Volume 6, No 2, 2021
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.713 KB) | DOI: 10.22216/katalisator.v6i2.577

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai uji aktivitas antioksidan ekstrak buah rotan (Calamus sp). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak buah rotan dengan menggunakan metode DPPH yang diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang serapan maksimum 518 nm. Kemudian dilakukan evaluasi ekstrak buah rotan berupa skrining fitokimia, organoleptis, rendemen, susut pengeringan dan kadar abu. Hasil pengujian fitokimia ekstrak buah rotan yaitu memiliki kandungan flavonoid dan fenolik. Hasil pemeriksaan organoleptis yaitu berbentuk ekstrak kental, berwarna coklat tua, bau yang khas dan rasa yang pahit, pemeriksaan rendemen diperoleh 6,5%, susut pengeringan 3,479%, kadar abu 1,831%. Hasil pengujian aktivitas antioksidan ekstrak diperolah nilai  IC50= 6,09 µg/mL. Kesimpulan pada penelitian ini adalah ekstrak buah rotan (Calamus sp) tergolong antioksidan sangat.    
KARAKTERISASI SOSIS TEMPE YANG TERBUAT DARI BERBAGAI JENIS TEPUNG TERHADAP KANDUNGAN GIZINYA Asnurita
JURNAL KATALISATOR Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Katalisator, Volume 6, No 2, 2021
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.042 KB) | DOI: 10.22216/katalisator.v6i2.579

Abstract

Sosis merupakan salah satu makanan asing yang sudah akrab di masyarakat. Tempe merupakan makanan tradisional yang mengandung kadar protein nabati tinggi. Pengolahan tempe menjadi sosis dapat meningkatkan  konsumsi tempe pada masyarakat. Sudah banyak dilakukan penelitan tentang tempe, tapi yang meneliti pengolahan sosis tempe dengan variasi bahan pengikat dan pengisi hanya pada penelitian ini. Sehingga menimbulkan ketertarikan tersendiri bagi peneliti untuk membuat sosis tempe tersebut dengan formula yang dikombinasikan dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik mutu dan tingkat kesukaan konsumen terhadap sosis tempe dengan variasi jenis tepung. Metode yang digunakan adalah metode eksploratif dengan 5 taraf perlakuan dan 3 kali pengulangan. Untuk analisa protein digunakan metode Kjedhal, untuk analisa lemak digunakan metode Soxhlet dan untuk analisa karbohidrat digunakan metode By difference. Penelitian ini menggunakan beberapa jenis tepung dalam pembuatan sosis tempe yaitu tepung tapioka, tepung jagung, tepung beras merah, tepung ubi jalar ungu dan tepung sagu. Hasil evaluasi karakteristik sosis tempe variasi tepung yang dibuat menunjukkan bahwa penggunaan berbagai jenis tepung dalam pembuatan sosis tempe disukai oleh konsumen, protein, lemak dan karbohidrat yang disukai adalah tepung ubi jalar ungu, memenuhi syarat mutu sosis yang ditetapkan oleh SNI. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tepung ubi jalar ungu memiliki efektifitas pengikat yang baik untuk produksi sosis tempe.
ANTI-INFLAMMATORY ACTIVITIES OF AQUEOUS EXTRACT OF BERINGIN (FICUS BENJAMINA L.) AND KERSEN (MUNTINGIA CALABURA L.) LEAVES IN ALBINO RATS Dominus Mbunga
JURNAL KATALISATOR Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Katalisator, Volume 6, No 2, 2021
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.346 KB) | DOI: 10.22216/katalisator.v6i2.582

Abstract

Inflammation can increase the risk of various diseases. Currently, many drugs to treat inflammation have serious side effects. Ficus benjamina L. and Muntingia calabura L. have the potential to be safer and more efficient anti-inflammatory agents. Many pharmacological studies of the leaves of these plants have been carried out, but mostly did not use water extract even though traditionally the leaves were taken as infusion or decoction. This research aimed to prove the anti-inflammatory activities of aqueous extract of Ficus Benjamina L. and Muntingia Calabura L. leaves scientifically. Extraction was conducted by the Dekok method. Anti-inflammatory activities were performed based on the inhibition of edema on the paw of the rats, induced by carrageenan lambda 1 % intraplantarely. Results showed that all of the doses of the aqueous extract of Ficus benjamina L. and Muntingia calabura L. leaves had anti-inflammatory activities compared to the negative control (p<0.05). The highest anti-inflammatory activity on the aqueous extract of Ficus benjamina L. leaves was shown at the dose of 264 mg/kg bw with the edema volume percentage 39.71% compared to negative control group 70.12% and percentage of inflammation inhibition was 44.36%. On the aqueous extract of Muntingia calabura L. leaves, the highest anti-inflammatory activity was shown at the dose of 1284 mg/kg bw with the edema volume percentage 38.90%, and the percentage of inflammation inhibition was 46.83%.
FORMULATION AND ANTIOXIDANT ACTIVITY OF SELF-NANOEMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM) (SNEDDS) FALOAK BARK Yorida Febry Maakh
JURNAL KATALISATOR Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Katalisator, Volume 6, No 2, 2021
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.402 KB) | DOI: 10.22216/katalisator.v6i2.586

Abstract

Flavanoids and 3-hydroxy-octadecanoic acid in Faloak bark (Sterculiaquadrifida R. Br) have low water solubility then it is formulated in the form of SNEDDS to increase the solubility. This study aimed to formulate and measure the antioxidant activity of SNEDDS ethanolic extract of faloak bark. The optimum SNEDDS formula is characterized by percent transmittance, emulsification time in artificial gastric fluid (AGF), stability in artificial gastric fluid (AGF), and artificial intestinal fluid (AIF). The ethanol extract of Faloak bark and the optimum formula of Faloak bark was tested for their reducing activity against DPPH. The results of the SNEDDS formula composition of the optimum Faloak bark extract consisted of VCO, Tween 80, and PEG 400 in a ratio of 1: 6.65: 0.35 (ml) which could carry 7.14 mg per mL of Faloak bark extract. The optimum SNEDDS formula produces homogeneous and clear nano emulsions with transmittance values of 88.81 ± 0.02%, emulsification time in AGF of 6.53 ± 0.02 seconds, and stable in AGF and unstable in AIF media. IC50 value of ethanol extract of Faloak bark and optimal formula each has antioxidant activity with a very strong intensity (38,511 ppm) and strong (70,182 ppm).
KEBERADAAN MINERAL PENUNJANG KESEHATAN TUBUH PADA AIR MINUM ISI ULANG Reny Salim
JURNAL KATALISATOR Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Katalisator, Volume 6, No 2, 2021
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.643 KB) | DOI: 10.22216/katalisator.v6i2.605

Abstract

Air sebagai sumber mineral bagi manusia mulai dilirik oleh para ilmuwan. Air yang kaya akan mineral saat ini mulai dimanfaatkan sebagai salah satu penunjang peningkatan kesehatan. Kandungan mineral air menjadi faktor penting sebagai salah satu syarat air minum yang memenuhi standar layak minum karena masyarakat belum memiliki pengetahuan yang cukup berkenaan dengan air minum terutama air minum isi ulang. Penelitian ini bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat agar memperhatikan kandungan mineral dari air yang diminumnya. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling dari 3 sumber air (air tanah, air gunung, dan air PDAM). Pengukuran kadar mineral dalam sampel menggunakan spektrofotometer serapan atom. Mineral yang diukur ada 3 mineral yaitu besi, kalsium dan magnesium. Mineral kalsium dan magnesium dikenal sebagai kesadahan mempunyai kadar memenuhi batasan standar. Sementara itu mineral besi dari salah satu sumber melampaui ambang batas yang ditetapkan maka hal ini perlu menjadi hal yang diperhatikan oleh BPOM.
UJI EFEKTIVITAS SALEP EKSTRAK DAUN SIRIH HUTAN (Piper aduncum L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA MENCIT PUTIH JANTAN Diza Sartika; Miftahur Rahmi; Dhea Noorfajriwianti
JURNAL KATALISATOR Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Katalisator, Volume 6, No 2, 2021
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.544 KB) | DOI: 10.22216/katalisator.v6i2.614

Abstract

Sirih hutan (Piper aduncum L.) mengandung senyawa-senyawa yang berperan dalam penyembuhan  luka,  seperti  alkaloid, flavonoid,  saponin,  polifenol,  tanin, steroid  dan terpenoid. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas dan pengaruh variasi konsentrasi salep ekstrak daun sirih hutan dalam menyembuhkan luka bakar pada mencit putih jantan. Kelompok terbagi menjadi 5 kelompok, kelompok 1 basis salep, kelompok 2 salep ekstrak daun sirih hutan konsentrasi 5%, kelompok 3 salep ekstrak daun sirih hutan konsentrasi 10%, kelompok 4 salep ekstrak daun sirih hutan konsentrasi 15%, dan kelompok 5 pembanding N (Nebacetin)®. Pengamatan dilakukan selama 21 hari berdasarkan 3 parameter yaitu persentase penyembuhan luka bakar, waktu epitelisasi, dan kerapatan serabut kolagen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok 4 memiliki hasil paling baik pada persentase penyembuhan luka bakar dengan presentase 99,4%, waktu rata-rata epitelisasi paling cepat pada hari ke-9, dan menunjukkan hasil rata-rata sangat baik pada skor kerapatan serabut kolagen dengan skor 3. Uji analisa statistik ANOVA dua arah pada persentase penyembuhan luka signifikan (p<0,05) dan uji analisa statistik ANOVA satu arah pada waktu epitelisasi signifikan (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah salep ekstrak daun sirih hutan efektif dalam proses penyembuhan luka bakar dan konsentrasi 15% memiliki efek penyembuhan yang paling baik dibandingkan semua kelompok.  

Page 1 of 2 | Total Record : 16