cover
Contact Name
Ainil Fithri Pulungan
Contact Email
ainilfithri240@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
umnaw.farmasainkes@gmail.com
Editorial Address
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Jl. Garu II A No. 93, Harjosari I, Kec. Medan Amplas, Kota Medan Sumatera Utara 20147
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
FARMASAINKES
ISSN : -     EISSN : 2807114X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal FARMASAINKES: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan dengan Nomor E-ISSN: 2807-114X (online) adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah Medan sejak Agustus 2021, dengan Edisi Pertama Volume 1 Nomor 1, Agustus 2021. Jurnal FARMASAINKES terbit 2 kali setahun, setiap bulan Februari dan Agustus. Jurnal FARMASAINKES menerima artikel berupa hasil penelitian dan karya ilmiah dalam bidang Ilmu Farmasi, Sains dan Kesehatan. Jurnal FARMASAINKES adalah Jurnal Penelitian Ilmu Farmasi, Sains dan Kesehatan yang merupakan Jurnal Akses Terbuka Nasional dan Internasional, menyediakan Platform untuk melaporkan inovasi, teknologi, inisiatif, dan penerapan pengetahuan ilmiah untuk semua aspek penelitian farmasi, sains, kedokteran, klinis dan ilmu kesehatan terkait. Ruang Lingkup Jurnal FARMASAINKES meliputi aspek ilmu Farmasi, Sains dan Kesehatan: Ilmu Farmasi, Farmasi-Biologi, Farmasi-Kimia, Farmasi-Fisika, Farmakognosi, Mikrobiologi Farmasi, Penelitian Produk Alami, Pengiriman Obat Baru, Biofarmaseutika, Farmakokinetik Hewan dan Manusia, Kimia Biofisik, Kimia Farmasi Obat, Komputasi dan Desain Obat Molekuler, Pemodelan Molekuler, termasuk Desain Obat dan Strategi Prodrug, Analisis Farmasi, Biokimia, Praktek Farmasi, Teknologi Farmasi, Biologi Sel dan Molekuler, Farmasi Klinis dan Rumah Sakit, Farmakodinamik, Farmakogenomik, Imunologi, Farmakovigilans, Farmakologi Hewan Percobaan, Toksikologi, Molekuler (Genetik), Biokimia dan Seluler Farmakologi, dan Bioteknologi minat Farmasi. Juga aspek Medis, Klinis dan Ilmu Kesehatan, Anatomi & Fisiologi, Kedokteran Forensik, Genetika, Biologi Molekuler, Mikrobiologi dan Patologi, Praktik Klinis, Kedokteran Translasional, Kemajuan Medis dan Kesehatan, Kesehatan Global, Kebijakan, Kesehatan Perilaku, Ginekologi, THT, Kebidanan, Ortopedi, Oftalmologi, Pediatri, Bedah, Pengobatan Komunitas dan Kesehatan Masyarakat.
Articles 52 Documents
ISOLASI AMILOPEKTIN DARI PATI KULIT PISANG RAJA (Musa paradisiaca L) YANG BERPOTENSI SEBAGAI FILM COATED TABLET Adela Octi Dwiyani; Gabena Indrayani Dalimunthe; Minda Sari Lubis; Rafita Yuniarti
FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN Vol. 3 No. 1 (2023): FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS dan KESEHATAN
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/farmasainkes.v3i1.2380

Abstract

Pati merupakan polisakarida yang jumlahnya melimpah pada sel-sel tanaman. Pati mengandung amilosa dan amilopektin, dimana amilopektin dapat digunakan sebagai salah satu bahan dasar pembuatan film coated atau pelapis permukaan seperti tablet. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi amilopektin dari pati kulit pisang raja (Musa paradisiaca L.) berdasarkan karakteristiknya dan melalui uji iodin dan melihat dari gugus yang dihasilkan dengan menggunakan spektrofotometer IR. Berdasarkan dari hasil rendemen yang didapatkan berdasarkan perhitungan perbandingan antara berat pati dengan berat kulit pisang segar yaitu 3.33%. Setelah dilakukannya perhitungan persen rendemen isolasi amilopektin dengan cara membandingkan antara berat tepung amilopektin dengan berat pati, maka didapatkan hasil rendemen 72.67%. Hasil organoleptiknya yaitu berbentuk serbuk, berwarna coklat dan tidak berbau sesuai syarat SNI 3451:2011, kadar abu total 3% masih memenuhi syarat MMI edisi III dengan hasil dari ketiga pengulangan yaitu 1.4%, 1.2%, dan 1.3%, hasil uji iodin berwarna merah violet dan hasil analisis gugus menggunakan FTIR terdapat tiga gugus fungsi utama yang merupakan karakteristik dari amilopektin yaitu C-H, O-H dan C=O. Kesimpulannya serbuk yang dihasilkan merupakan serbuk amilopektin yang diisolasi dari pati kulit pisang raja.
PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP EFEK SITOTOKSISITAS DAUN JAMBLANG (Syzygium cumini L.) pada LARVA UDANG Artemia salina Leach DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST Leni Safriani; Muhammad Pandapotan Nasution; Haris Munandar Nasution; Yayuk Putri Rahayu
FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN Vol. 3 No. 1 (2023): FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS dan KESEHATAN
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/farmasainkes.v3i1.2381

Abstract

Daun Jamblang (Syzygium cumini L) adalah tumbuhan yang banyak di budidayakan oleh masyarakat dan mempunyai banyak khasiat salah satunya sebagai obat antikanker karena mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, fenol, dan steroid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai LC50 dari pengaruh perbedaan ekstraksi secara dingin dan panas terhadap efek sitotoksisitas ekstrak daun jamblang menggunakan pelarut etanol 96% pada larva Artemia salina Leach. Pada penelitian ini dilakukan pengujian skrining fitokimia dan karakteristik daun jamblang. Pengujian sitotoksisitas ekstrak maserasi dan soxhletasi daun jamblang menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test dilakukan pada konsentrasi: 100 µg/mL, 200 µg/mL, 300 µg/mL, 400 µg/mL, 500 µg/mL, 600 µg/mL, 700 µg/mL, 800 µg/mL, 900 µg/mL, 1000 µg/mL. Hasil uji fitokimia terhadap ekstrak maserasi dan soxhletasi daun jamblang mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, steroid dan glikosida. Hasil pengujian karakterisasi daun jamblang pada kadar air 6,66 %, kadar sari larut air 19,64 %, kadar sari larut etanol 24,67 %, kadar abu total 4,44 %, dan kadar abu tidak larut asam 0,66 %. Efek sitotoksisitas ekstrak daun jamblang terhadap Artemia salina Leach pada ekstrak maserasi memperoleh nilai LC50 152,2942 µg/mL sedangkan ekstrak soxhletasi memberikan nilai 60,3905 µg/mL dan termasuk kategori sangat toksik berpotensi sebagai antikanker, sehingga yang paling efektif menghasilkan hasil maksimal ialah cara ekstraksi soxhletasi.