cover
Contact Name
Dewi Yunita
Contact Email
dewi_yunita@usk.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jimfp@usk.ac.id
Editorial Address
Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk Hasan Krueng Kalee No. 3 Darussalam Banda Aceh, Indonesia 23111
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
ISSN : 26152878     EISSN : 26146053     DOI : http://dx.doi.org/10.17969/jimfp
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian (JIMFP) diterbitkan oleh Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala. Merupakan media jurnal elektronik sebagai wadah untuk penyebaran dan publikasi hasil penelitian dari skripsi/tugas akhir dan atau sebagian dari skripsi/tugas akhir mahasiswa strata satu (S1) Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala yang merupakan kewajiban setiap mahasiswa untuk mengunggah karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk yudisium dan wisuda sarjana. Artikel ditulis bersama dosen pembimbingnya serta diterbitkan secara online setelah melewati proses review oleh 2 orang reviewer dan editor JIMFP. JIMFP menerbitkan artikel ilmiah mahasiswa dari delapan Program Studi (Prodi), yaitu Prodi Agribisnis, Prodi Agroteknologi, Prodi Peternakan, Prodi Teknologi Hasil Pertanian, Prodi Teknik Pertanian, Prodi Ilmu Tanah, Prodi Proteksi Tanaman dan Prodi Kehutanan. JIMFP terbit satu volume dan empat nomor dalam setahun, yaitu setiap bulan Februari, Mei, Agustus dan November.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 3 (2019): Agustus 2019" : 10 Documents clear
Pendugaan Massa Dan Volume Pada Buah Alpukat Dan Jeruk Menggunakan Pengolahan Citra Digital Gita Sahara; Darwin Darwin; Indera Sakti Nasution
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1084.804 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i3.11498

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menduga massa dan volume buah alpukat dan jeruk menggunakan pengolahan citra digital. Pada penelitian ini terdapat tiga ukuran pada buah alpukat dan jeruk yaitu: besar (A), sedang (B) dan kecil (C), dengan menggunakan sampel buah masing-masing sebanyak 30 buah untuk data training dan 15 buah untuk data testing. Pengambilan citra menggunakan kamera Charge Coupled Device (CCD) dalam format bitmap. Data citra diolah menggunakan Software Halcon MVTecversi 11(demo) dengan memasukkan algoritma metode bentuk  buah (eccentricity) dan algoritma metode irisan. Hasil penelitian pada pendugaan massa dan volume buah alpukat menggunakan metode eccentricity diperoleh tingkat rata-rata akurasi masing-masing sebesar 94,12% dan 92,85%. Sedangkan menggunakan metode irisan diperoleh tingkat rata-rata akurasi masa dan volume masing-masing sebesar 93,60%  dan 94,00%. Pendugaan massa dan volume buah jeruk menggunakan eccentricity diperoleh tingkat rata-rata akurasi masing-masing sebesar 96,58% dan 93,08%. Sedangkan menggunakan metode irisan diperoleh tingkat rata-rata akurasi masa dan volume masing-masing sebesar 92,54% dan 90,30%.Prediction of Mass and Volume of Avocado and Orange Fruits Using Digital Image ProcessingAbstract. This study aims to estimate the mass and volume of avocados and oranges using digital image processing. In this study there were three sizes of avocados and oranges, such as: large (A), medium (B) and small (C), by using 30 fruit samples of each fruit for training data and 15 fruits for testing data. The image was captured using a camera's Charge Coupled Device (CCD) in a bitmap format. Image data was processed using Halcon MVTec version 11 (demo) software using eccentricity and slice method algorithms. The results of the study on estimating the mass and volume of avocados using the eccentricity method obtained an average level of accuracy were 94.12% and 92.85%. While by using the slice method, the average mass and volume accuracy rates were 93.60% and 94.00%. Estimating the mass and volume of oranges using eccentricity method obtained an accuracy average of 96.58% and 93.08%. While by using the slice method, the average level of accuracy and volume were 92.54% and 90.30% respectively.
Tingkat Penerimaan panelis Terhadap Yoghurt Dengan Perlakuan Lama Fermentasi, Jenis susu dan Lama penyimpanan yang Berbeda Tursina Tursina; Irfan Irfan; Sri Haryani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.333 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i3.11637

Abstract

Abstrak: Susu didefinisikan sebagai salah satu bahan pangan bernutrisi tinggi yang baik berperan sebagai asupan penting untuk, pertumbuhan kesehatan dan kecerdasan. Walaupun susu memiliki nilai gizi yang sangat baik namun untuk sebagian orang konsumsi dapat menimbulkan masalah berupa terjadinya lactose intolerance yaitu ketidakmampuan tubuh untuk mencerna laktosa yang terdapat didalam susu. Hal ini dapat diatasi dengan mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa dengan cara fermentasi. Salah satu produk fermentasi berbasis susu adalah yoghurt. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh  lama fermentasi dan jenis susu yang digunakan dalam pembuatan yoghurt terhadap sensori yoghurt selama masa penyimpanan. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 faktor, faktor pertama yaitu lama fermentasi (F) yang terdiri dari 2 taraf, yaitu: F1 = 10 jam, F2 = 16 jam. Faktor kedua yaitu jenis susu yang digunakan yang terdiri dari 2 taraf, yaitu: S1 = susu sapi dan S2 = susu kambing. Faktor ketiga yaitu lama penyimpanan yang terdiri dari 3 taraf, yaitu: P1 = 0 minggu, P2 = 2 minggu, P3 = 4 minggu. Analisis yang dilakukan adalah uji organoleptik secara hedonik meliputi atribut warna, aroma, rasa dan tekstur. Hasil uji organoleptik (hedonik) menunjukkan bahwa secara umum panelis lebih menyukai yoghurt perlakuan jenis susu sapi dengan fermentasi 10 jam dan lama penyimpanan 3 hari (minggu ke-0). Abstract: Milk is determined as one of the high nutritious kind of foods that are good for important consumption, health and intelligence growth. Because milk has a very good nutritional value for most people who can spend problems because of lactose intolerance which is the body's inability to digest lactose in milk.This problem can be overcome by converting lactose to glucose and galactose by fermentation. One of the milk-based fermented products is yogurt. This study aims to investiage the effect of fermentation time and the type of milk used in making yogurt on the sensory yogurt during the storage period. This study was conducted using a Randomized Block Design (RBD) consisting of 3 factors, the first factor was the duration of fermentation (F): F1 = 10 hours, F2 = 16 hours. the second factor was the type of milk used which consists of twolevels, namely: S1 = cow's milk and S2 = goat's milk. The third factor is the storage time which we: P1 = 0 weeks, P2 = 2 weeks, P3 = 4 weeks. the analysis carried out were a hedonic test covering attributes of color, aroma, taste and texture. The organoleptic (hedonic) test result showed that in general all panelists preferred yogurt which was made by cow milk with 10 hours fermentation and 3 days of storage time (week 0).Abstract: Milk is determined as one of the high nutritious kind of foods that are good for important consumption, health and intelligence growth. Because milk has a very good nutritional value for most people who can spend problems because of lactose intolerance which is the body's inability to digest lactose in milk.This problem can be overcome by converting lactose to glucose and galactose by fermentation. One of the milk-based fermented products is yogurt. This study aims to investiage the effect of fermentation time and the type of milk used in making yogurt on the sensory yogurt during the storage period. This study was conducted using a Randomized Block Design (RBD) consisting of 3 factors, the first factor was the duration of fermentation (F): F1 = 10 hours, F2 = 16 hours. The second factor was the type of milk used which consists of two levels, namely: S1 = cow's milk and S2 = goat's milk. The third factor is the storage time which we: P1 = 0 weeks, P2 = 2 weeks, P3 = 4 weeks. The analysis carried out were a hedonic test covering attributes of color, aroma, taste and texture. The organoleptic (hedonic) test results showed that in general all panelists preferred yogurt which was made by cow milk with 10 hours fermentation and 3 days of storage time (week 0).
Efektifitas Dosis Biofungisida Pelet Trichoderma sp. Untuk Mencegah Perkembangan Jamur Ganoderma boninense Pada Pembibitan Kelapa Sawit ikhsan ikhsan; hartati oktarina; Tjut Chamzurni
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.698 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i3.11702

Abstract

Abstrak. Ganoderma boninense adalah jamur patogen yang mengakibatkan tanaman yang belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan pada kelapa sawit menjadi layu dan mati. Alternatif pengendalian yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit busuk pangkal batang (BPB) yang disebabkan jamur G.boninense pada bibit kelapa sawit adalah pengendalian biologis biofungisida pelet yang mengandung spesies Trichoderma harzianum dan Trichoderma virens. Faktor yang menentukan berhasilnya bioungisida pelet adalah dosis yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis efektif biofungisida pelet untuk mencegah penyakit BPB. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Non Faktorial yang terdiri dari 7 perlakuan dan 3 ulangan. Tiap unit terdiri dai 4 bibit yang masing-masing ditanam pada 1 kg/polibag. Perlakuannya menggunakan dosis biofungisida pelet spesies T. harzianum dan T. Virens yaitu 0, 1.5, 2.5 dan 3.5 g/polybag. Data pengamatan yang diperoleh dari hasil analisis sidik ragam akan dilakukan uji lanjut Beda nyata terkecil (BNT) apabila perlakuan berbeda nyata. Hasil penelitian dari uji beberapa dosis biofungisida pelet spesies T. harzianum dan T.  virens pada masa inkubasi dan Persentase tanaman terserang menunjukkan pengaruh sangat nyata dalam mencegah jamur G. boninense. Pada jumlah daun  120 HSI juga menunjukkan pengaruh nyata terhadap beberapa dosis biofungisida pelet Trichoderma dan pengaruh faktor usia dari kelapa sawit.Effectivity Doses of Pellet biofungicides Trichoderma sp.To Prevent Fungal Development of Genoderma boninense In Oil Palm NusreriesAbstract. Ganoderma boninense is pathogenic fungi that attacks immature plants and plants producing oil palm be withered and died. Alternative control that can be done to prevent basal stem rot disease (BPB) which is caused by G. boninense on oil palm seeds is biological control of pellet biofungicides including T. harzianum  and  T. Virens species. The factor that determines the success of pellet biofungicide is the dose used. This study aims to determine the effective dosage of pellet biofungicides to prevent BPB. This research was using a Non Factorial Completely Randomized Design consisting of 7 treatments and 3 replications. The treatment used doses of pellet biofungicide of T. harzianum and T. Virens species which are 0, 1.5, 2.5 and 3.5 g / polybag. Observation data was obtained from the results of the using variance that will be carried out by the least significant differences (LSD)  if the treatment is significantly different. The study results of several doses of pellet biofungicide T.  harzianum and T. Virens species during the incubation period and the percentage of attacked plants showed a very significant influence in preventing G.boninense fungi. The number of leaves  120 HSI also showed a significant effect on several doses of Trichoderma pellet biofungicide and the influence of age factors from oil palm.
Pengaruh Aplikasi Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) Untuk Pengolahan Limbah Air Lindi (Leachate) Secara Aerobik Terhadap Kualitas Air Sischa Anisa; Darwin Darwin; Muhammad Yasar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.355 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i3.11544

Abstract

Abstrak.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengolahan air lindi (leachate) dengan proses aerob menggunakan aplikasi reaktor biofilm dan reaktor tanpa biofilm untuk mengurangi bahan pencemar pada lindi. Penimbunan sampah yang dilakukan setiap harinya di tempat pembuangan akhir (TPA) dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan sekitarnya, dengan terbentuknya air lindi (leachate). Lindi yang terinfiltrasi akan mencemari air tanah. Pengolahan leachate sampah dilakukan secara fisika, kimia atau biologi tergantung pada karakteristik lindi. Kurangnya kandungan oksigen terlarut akan menghambat proses biodegradasi sehingga kandungan zat organik lindi akan meningkatmaka dilakukan uji coba pengolahan air lindi dengan teknologi aerasi menggunakan biofilm atau sistem pertumbuhan melekat MBBR untuk menurunkan kandungan bahan pencemar. Pengolahan dilakukan selama 10 hari olah menggunakan sistem kontinu, membandingkan reaktor tanpa biofilm (kontrol), reaktor MBBR menggunakan media k1 (kaldness) sebagai filter dan tempat melekatnya mikroorganisme serta reaktor MBBR  menggunakan arang  tempurung kelapa sebagai absorban. Volume yang digunakan 5 liter lindi untuk setiap reaktor. Dari pengolahan yang dilakukan diperoleh penurunan BOD adalah  64%, 73%, dan 75%; COD adalah mengalami kenaikan 8%, 14,3%, dan 35,8%; TKN adalah 44,44%, 56,73%, dan 75,7%, Fe adalah 9,041mg/l (influent); 8,033 mg/l; 9,0543 mg/l dan 5,053 mg/l.The Effect of Application Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) To Leachate Wastewater Treatment Aerobically To Water QualityAbstract. This study aims to determine the effectiveness of leachate with aerobic processes using biofilm reactors and reactors without biofilms to reduce pollutants in leachate. The landfill that is carried out every day in the landfill (TPA) can cause problems for the surrounding environment, with the formation of leachate (leachate). Infiltrated leachate will contaminate ground water. Processing of waste leachate is done in physics, chemistry or biology depending on leachate characteristics. Lack of dissolved oxygen will inhibit the biodegradation process so that the content of leachate organic matter will increase, then a trial of leachate treatment with aeration technology is carried out using a biofilm or MBBR's inherent growth system to reduce the pollutant content. Processing was carried out for 10 days using a continuous system, comparing the reactor without biofilm (control), the MBBR reactor using k1 (kaldness) as a filter and the attachment of microorganisms and the MBBR reactor using coconut shell charcoal as absorbent. The volume used is 5 liters of leachate for each reactor. From the processing carried out obtained a decrease in BOD is 64%, 73%, and 75%; COD has increase by8%, 14.3%, and 35.8%; TKN is 44.44%, 56.73%, and 75.7%, Fe is 9.041mg/l (influent); 8.033 mg / l; 9.0543 mg /l and 5.053 mg /l.  
Uji Penerimaan Konsumen Terhadap Mutu Sensorik Timphan Komposit Dengan Tepung Substitusi Analisa Fenia; Cut Nilda; Dian Hasni
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.251 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i3.11561

Abstract

Abstrak : Tepung ketan merupakan tepung yang mempunyai amilopektin tinggi sebagai bahan pokok pembuatan berbagai macam kue tradisional yang memiliki tekstur kenyal. Kebutuhan beras ketan nasional melebihi kapasitas produksi yang menyebabkan tepung ketan lokal di pasaran memiliki harga jual cukup tinggi. Upaya untuk diversifikasi bahan pangan dan menekan biaya produksi maka dilakukan pembuatan tepung komposit yang akan diaplikasikan pada produk timphan. Timphan merupakan produk pangan basah khas dari Aceh dengan variasi isi srikaya dan kelapa. Tepung komposit dibuat dengan pencampuran tepung ketan dengan tepung mocaf atau tepung ubi jalar kuning. Penerimaan konsumen terhadap timphan komposit akan diukur menggunakan uji  sensoris hedonik yang terdiri dari 4 uji atribut yaitu warna, aroma, rasa dan tekstur. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari faktor pertama yaitu jenis tepung substitusi (T1 = tepung mocaf dan T2 = tepung ubi jalar kuning), faktor kedua yaitu persentase tepung substitusi dari total tepung komposit (K1= 60%, K2= 50% dan K3= 40%). Faktor jenis tepung substitusi (T) berpengaruh nyata terhadap warna timphan komposit, sedangkan faktor persentase tepung substitusi (K) berpengaruh sangat nyata terhadap tekstur timphan komposit.Kata kunci : tepung komposit, tepung ketan, tepung mocaf, tepung ubi jalar kuning, timphan.Abstract : Glutinous rice flour is flour which has high amylopectin as a staple for processing various kinds of traditional cakes that have a chewy texture. The need for national glutinous rice exceeds the production capacity which causes local sticky rice on the market  have a high selling price. Efforts to diversification and suppress production costs are made to make composite flour which applied to timphan products. Timphan is a typical wet food product from Aceh with variations of srikaya and coconut. Composite flour made by mixing sticky rice flour with mocaf flour or yellow sweet potato flour. Consumer acceptance of composite timphan measured using a hedonic sensory tests namely color, flavor, taste and texture. This study used a factorial randomized block design (RAK) which consists of the first factor, namely the type of substitution flour (T1 = mocaf flour and T2 = yellow sweet potato flour), the second factor is the percentage of substitution flour of total composite flour (K1 = 60%, K2 = 50%  and K3 = 40%). The type of substitution flour (T) has a significant effect on the color of composite timphan, while the percentage of substitution flour (K) has a very significant effect on the texture of composite timphan.Keywords : Composite Flour, Glutinous Rice Flour, Mocaf Flour, Yellow Sweet Potato Flour, Timphan.
Pembuatan Velva Wortel (Daucus Carota L.) - Jeruk (Citrus Sinensis) Dengan Variasi Jenis Penstabil (CMC, Karagenan Dan Gelatin) Rahmatul Ulya; Dewi Yunita; Sri Haryani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.78 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i3.11644

Abstract

Abstrak.. Velva adalah salah satu frozen dessert (makanan beku) yang banyak digunakan sebagai makanan pencuci mulut dimana bahan bakunya terdiri dari buah atau sayur. Pada pembuatan ini, kombinasi wortel-jeruk dipilih karena wortel termasuk salah satu sayuran sumber β-karoten dan mengandung vitamin A. Sedangkan penambahan sari jeruk untuk mengurangi bau langu pada wortel. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola non faktorial. Faktornya adalah jenis penstabil (J) yang terdiri dari 3 taraf yaitu J1 = CMC, J2 = karagenan dan J3 = gelatin. Rancangan ini menggunakan satu faktor yang terdiri dari 3 taraf dengan menggunakan 3 kali ulangan sehingga akan diperoleh 9 satuan percobaan. Analisis yang dilakukan terhadap velva wortel meliputi overrun, daya leleh, organoleptik (hedonik), total kalori dan β-karoten. Pada setiap perlakuan berpengaruh sangat nyata dan nyata sehingga perlu dilakukan uji lanjut (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada overrun dan daya leleh saling berkaitan yaitu semakin tinggi overrun pada velva maka semakin rendah daya leleh yang dihasilkan. Pada uji organoleptik semakin tinggi konsentrasi penstabil yang ditambahkan pada velva wortel pada setiap perlakuan maka akan memberikan pengaruh terhadap kelembutan dan warna velva wortel yang dihasilkan. Karakteristik fisik yang dihasilkan yaitu overrun berkisar 4,98 – 13,18% dan daya leleh berkisar 5,18 – 9,28 menit/g. Uji organoleptik (hedonik) yang dihasilkan yaitu tekstur berkisar 2,91 – 4,33 (tidak suka – suka). Karakteristik kimia yang dihasilkan yaitu total kalori 67,8 kkal/g (velva rendah kalori) dan β-karoten 1.528,79 µg/g.(Production Of Carrot (Daucus carota L.) - Orange (Citrus sinensis) Velva With Variations Of Stabilizers (CMC, Caragenan and Gelatin))Abstract. Velva is one of frozen dessert (frozen food) which is widely used as a dessert where the ingredients consist of fruit or vegetables. In this preparation, a combination of carrots is chosen because carrots are one of the vegetables which are sources of β-carotene and contain vitamin A. While the addition of orange juice to reduce the smell of unpleasant carrots. This research was conducted using Randomized Block Design (RBD) with a non factorial pattern. The factor is the type of stabilizer (J) which consists of 3 levels, namely J1 = CMC, J2 = carrageenan and J3 = gelatin. This design uses one factor consisting of 3 levels using 3 replications so that 9 units will be obtained. Analysis carried out on carrot velva includes overrun, melting power, organoleptic (hedonic), total calories and β-carotene. Each treatment has a very real and real effect so further testing (DMRT) is needed. The results showed that the overrun and melting power were interrelated, namely the higher the overrun of the velva, the lower the yield power produced. In the organoleptic test the higher the stabilizer concentration added to the carrots velva in each treatment will give effect to the softness and velva color of the carrots produced. The physical characteristics produced were overrun ranging from 4.98 - 13.18% and melting power ranged from 5.18 - 9.28 minutes / g. The resulting organoleptic (hedonic) test is texture ranging from 2.91 - 4.33 (dislike - like). The chemical characteristics produced are total calories 67.8 kcal / g (low calorie velva) and β-carotene 1,528.79 µg/ g.
Pengaruh Lama Perendaman Dalam Larutan Natrium Metabisulfit Terhadap Karakteristik Tepung Labu Kuning Ulfa Reza; Bambang Sukarno Putra; Diswandi Nurba
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.789 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i3.11511

Abstract

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik tepung labu kuning.   Parameter penelitian meliputi rendemen, kadar air, derajat keasaman (pH), kadar pati, uji organoleptik hedonik warna dan aroma. Data di analisa menggunakan ANOVA dan  excel. Hasil penelitian menunjukkan  nilai rata-rata rendemen tepung labu kuning tertinggi terdapat pada perlakuan 0 menit yaitu 11,33%, nilai rata-rata kadar air tepung labu kuning tertinggi terdapat pada perlakuan 60 menit yaitu 9,33%, nilai rata-rata derajat keasaman (pH) tertinggi terdapat pada perlakuan 0 menit yaitu 6,79,  nilai rata-rata kadar pati tertinggi terdapat pada perlakuan 40 menit yaitu 72,95%, nilai rata-rata uji organoleptik hedonik warna tertinggi terdapat pada perlakuan 60 menit yaitu 4,20 dengan skor 4 (suka), nilai rata-rata uji organoleptik hedonik aroma tertinggi terdapat pada perlakuan 0 menit yaitu 3,71 dengan skor 4 (suka).The Effect of soaking time in sodium metabisulfite solution on the characteristics of pumpkin Abstract. The purpose of this study was to determine the characteristics of pumpkin flour. The research parameters included yield, moisture content, acidity (pH), starch content, hedonic organoleptic color and aroma test. Data was analyzed using ANOVA and Excel. The results showed that the highest yield of pumpkin flour was at 0 minutes treatment which was 11.33%, the highest average value of water content of pumpkin flour was at 40 minutes treatment which was 9.33%, the average value of acidity degree (pH) is highest in 0 minute treatment, which is 6,793, the highest average value of starch is found in 40 minutes treatment which is 72.95%, the highest average hedonic organoleptic test value is found in 60 minutes treatment which is 4,20 with a score 4 (likes),  the highest average hedonic organoleptic test score was found at 0 minutes treatment which was 3.71 with a score 4 (likes).
Transformasi Attenuated Total Reflectance Untuk Prediksi Vitamin C Pada Buah Mangga Arumanis (Mangifera indica) Muslem Muslem; Sri Purnama Sari; Agus Arip Munawar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.643 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i3.11532

Abstract

Abstrak, Parameter yang digunakan dalam penilaian mutu buah mangga antara lain ukuran atau berat, kekerasan, tingkat ketuaan serta bebas dari cacat. Kekerasan pada buah mangga merupakan fungsi dari tingkat kematangan, sedangkan kematangan berhubungan dengan tingkat ketuaan yang dapat diduga melalui penampilan visual. Vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air dan esensial untuk biosintesis kolagen.pengukuran vitamin C pada buah mangga menggunkan metode tetrasi, dan penggunaan gelombang elektromaknetik seperti Near Infrared. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kadar vitamin C dalam buah mangga menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis dan Iodimetri, serta membandingkan hasil dari kedua metode tersebut. Sampel yang diidentifikasi yaitu buah mangga yang sudah matang dengan menggunakan model transformasi Attenuated Total Reflectance dan menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA) dan menggunakan metode Principal Component Regression  (PCR). Penelitian ini menggunakan buah mangga jenis Arumanis, yang berjumlah 30 sampel. Prediksi vitamin C dengan NIRS menggunakan alat FT-IR IPTEK T-1516. Pengolahan data menggunakan Unscramble software® X versi 10.5. Hasil penelitian menunjukkan prediksi vitamin C mangga dengan metode Principal Component Regression (PCR) menghasilkan sufficient performance dengan nilai RPD yang didapat yaitu 2,0083 (r) sebesar 0,8638 , (R2 ) sebesar 0,7463 dan (RMSEC) sebesar 5,1854 Transformation Of Attenuated Total Reflectance (ATR) Near Infrared for prediction of Vitamin C In Arumanis Mangoes (Mangifera Indica)Abstract. Parameters used in assessing the quality of mangoes are size or weight, hardness, age level and free from defects. Hardness in mangoes is a function of maturity level, while the maturity is related to the level of aging that can be predicted through visual appearance. Vitamin C is a water-soluble vitamin which is essential for collagen biosynthesis. The measurement of vitamin C in mangoes use tetration methods, and the using of electromagnetic waves such as Near Infrared. This study aims to predict vitamin C contains in mango fruit using the UV-Vis and Iodymetry Spectrophotometry method, and comparing the results of the two methods. The samples identified were mature mangoes using the attenuated total reflectance transformation model and using the Principal Component Analysis (PCA) method also using the Principal Component Regression (PCR) method. This study used Arumanis mangoes, which amounted to 30 samples. Prediction of vitamin C with NIRS using the FT-IR IPTEK T-1516. Data processing use the Unscramble software® X 10.5 version. The results showed that the prediction of vitamin C mango using the Principal Component Regression (PCR) method resulted in sufficient performance with the obtained RPD value of  2,0083, (r) of 0,8638, (R2) of 0,7463 and (RMSEC) of 5,1854.
Pengaruh Pemberian Pembenah Tanah Terhadap Sifat Kimia Tanah Rizosfer Tanaman Kangkung Rahmi Mulyana; Yusnizar Yusnizar; Zainabun Zainabun
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.523 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v4i3.11649

Abstract

Abstrak. Kangkung darat (Ipomea reptans Poir) merupakan salah satu jenis sayuran yang sangat populer bagi rakyat Indonesia dan digemari oleh semua lapisan masyarakat. Tanaman kangkung termasuk kelompok tanaman sayuran semusim, berumur pendek dan tidak memerlukan areal yang luas untuk membudidayakannya, sehingga memungkinkan untuk dibudidayakan pada daerah perkotaan yang umumnya mempunyai lahan pekarangan terbatas. Pembenah tanah dapat digunakan untuk mempercepat pemulihan kualitas tanah. Penggunaan pembenah tanah utamanya ditujukan untuk memperbaiki kualitas sifat fisik, kimia dan biologi tanah, sehigga produktivitas tanah menjadi optimum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pembenah tanah terhadap sifat kimia tanah di rizosfer pada tanaman kangkung. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan 21 perlakuan dan tiga kali ulangan. Jenis pembenah tanah yang digunakan yaitu sekam padi, biochar sekam padi dan kotoran sapi. Penanaman dilakukan di Australian Center of International Agricultural Research (ACIAR) Experimental Site Campus, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh dan analisis dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Tanah dan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Syiah kuala dan Laboratorium Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pembenah tanah tidak berpengaruh nyata terhadap sifat kimia tanah rizosfer tanaman kangkung.The Effect of Soil Amandement on the Chemical Properties of the Rizosfer on KangkungAbstract.  Kangkung is one type of vegetable that is very popular with the people of Indonesia and is loved by all levels.Kangkung is one type of vegetable that is very popular with the people of Indonesia and is loved by all levels. Soil amandement can be used to speed up the recovery of soil quality. The use of soil amandement is primarily intended to improve the quality of fission, chemical and biological properties of the soil, so that the productivity of the soil becomes optimum. This study aims to determine the effect of soil amandement on the chemical properties of the rhizosphere on kangkung. The experimental design used in this study was a non factorial randomized block design with twenty-one treatments and three replications. Type of soil amandement used are rice husk, biochar rice husk, and cow manure. planting was carried out at the Experimental Site Campus's Australian Center of International Agricultural Research (ACIAR), Syiah kuala University, Banda Aceh and the analysis was carried out at the Land and Plant Research Laboratory of the Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University and the Laboratory of Agricultural Tenology Studies (BPTP). The results of this study indicate that soil enhancement administration did not significantly affect the chemical properties of rhizosphere soil of water spinach. 
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Volume Impor Bawang Putih di Indonesia Putri Sakinah; Romano Romano; Safrida Safrida
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 3 (2019): Agustus 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.607 KB)

Abstract

Bawang putih adalah salah satu rempah penting yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai bumbu masakan.Karena perannya sebagai bumbu  sangat essensial, ketersedian stok bawang putih menjadi suatu permasalahan yang perlu diperhatikan. Karena peninngkatan penduduk permintaan terhadap bawang putih semakin meninngkat akan tetapi produksi bawang putih malah mengalami penurunan, Sehingga untuk memenuhi kebutuhan dan menjaga kestabilan harga pemerintah harus meningkatkan volume impor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi volume impor bawang putih di Indonesia serta menggambarkan perkembangan volume impor, harga bawang putih impor, harga bawang putih lokal, produksi bawang putih di Indonesia, serta kebijakan impor bawang putih.Dalam penelitian ini digunakan analisis deskriptif dan analisis  regresi linier berganda menggunakan alat analisis OLS (Ordinary Least Square) dengan bantuan aplikasi SPSS. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa secara serempak variabel , harga bawang putih impor, harga bawang putih lokal, produksi bawang putih dan volume impor tahun sebelumnya berpengaruh nyata terhadap volume impor bawang putih. Secara parsial semua variabel berpengaruh nyata,  kecuali harga bawang putih impor.  Harga bawang putih lokal dan volume impor tahun sebelumnya berpengaruh positif sedangkan produksi bawang putih dalam negeri berpengaruh negatif. Dari hasil penelitian ini juga disimpulkan bahwa sejak tahun 2002 hingga 2017 volume impor, harga bawang putih impor dan harga bawang putih lokal memiliki tren meningkat sedangkan produksi bawang putih memiliki tren menurun. selam tahun 2002 hingga 2017 terdapa 2 kebijakan pemerintah dalam hal impor bawang putih yaitu penghapusan tariff impor di tahun 2004 dan wajib tanam sebanyak 5% dari jumlah bawang putih yang diimpor oleh importir di tahun 2017.

Page 1 of 1 | Total Record : 10