cover
Contact Name
Joko Suwito
Contact Email
donysulystiono@poltekkesdepkes-sby.ac.id
Phone
+6281234802629
Journal Mail Official
jurnalkeperawatanpolkesbaya@gmail.com
Editorial Address
Jl. Karang Menjangan No.12, Airlangga, Kec. Gubeng, Surabaya, Jawa Timur 60286
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Keperawatan
ISSN : 24078999     EISSN : 24078999     DOI : 10.36568
Core Subject : Health,
Jurnal Keperawatan covers all nursing area including basic research in nursing, management nursing, emergency, and critical nursing, medical-surgical nursing, mental health nursing, maternity nursing, pediatric nursing, gerontological nursing, community nursing, family nursing education nursing, complementary and alternative medicine (CAM) in nursing.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 16 No. 1 (2022)" : 6 Documents clear
HUBUNGAN ANTARA PENANGANAN ANAK DIARE DI RUMAH OLEH ORANG TUA DENGAN TINGKAT DEHIDRASI Voni Indahyanti; Adin Muafiro; Siti Nur Kholifah
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 1 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i1.21

Abstract

ABSTRAK Diare merupakan penyakit endemis yang perlu mendapat perhatian karena angka kejadian yang masih sangat tinggi. Anak yang mengalami diare biasanya akan mengalami dehidrasi bahkan berakhibat pada syok dan kematian. Oleh sebab itu, peran orang tua sangat penting dalam penanganan anak diare saat dirumah untuk mengurangi resiko tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara penanganan anak diare di rumah oleh orang tua dengan tingkat dehidrasi. Jenis penelitian ini adalah analitik Cross Sectional dengan metode Accidental Sampling, populasi yang dipakai adalah orang tua pasien yang menunggu sebanyak 35 dan besar sampel sebanyak 33. Uji yang dipakai menggunakan Spearmen Rank Test. Hasil penelitian didapatkan bahwa anak yang mengalami diare hampir setengahnya (42%) diberikan penanganan yang kurang tepat saat di rumah. Anak yang mengalami diare sebagian besar (64%) mengalami dehidrasi sedang. Anak diare yang mengalami dehidrasi sedang hampir seluruhnya (93%) diberikan penanganan yang kurang tepat oleh orang tua saat dirumah. Hasil uji Spearmen Rank Test diperoleh hasil bahwa ρ = 0,011 < α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara penanganan anak diare di rumah oleh orang tua dengan tingkat dehidrasi. Oleh karena itu, diharapkan profesi keperawatan lebih meningkatkan kembali perannya sebagai konselor dan edukator untuk menambah wawasan orang tua dalam menangani anak diare saat di rumah.
FAKTOR RISIKO TERJADINYA STUNTING PADA ANAK USIA BALITA Khofifah Nuril Fauziyah; Dhiana Setyorini; Indriatie; Enung Mardiyana
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 1 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i1.22

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Stunting dapat dipengaruhi oleh faktor langsung dan tidak langsung. Stunting akan berdampak pada perkembangan kognitif dan pendidikan yang buruk, sehingga prestasi anak-anak kurang gizi menurun yang mengakibatkan kapasitas kerja dan status ekonomi yang rendah saat dewasa. Serta memiliki kemungkinan mengembangkan penyakit kronis. Tujuan literature review ini adalah untuk menjelaskan tentang faktor risiko stunting pada anak usia balita. Penelitian ini menggunakan literature review. Penelusuran artikel menggunakan lima database dengan kriteria kualitas tinggi dan sedang (Scopus, Sinta, Pubmed, Scient Direct, dan ProQuest). Artikel full text dan dipublikasikan dari tahun 2017–2020. Hasil penelusuran ditemukan 10 artikel yang sesuai dengan kriteria untuk direview. Hasil review menunjukkan bahwa terdapat faktor risiko terjadinya stunting pada anak usia balita (bawah lima tahun) pada 10 artikel yaitu jenis kelamin (n=8), berat badan lahir rendah (n=5), kelahiran ganda (n=2), riwayat infeksi (n=1), kebiasaan makan (n=1), pemberian ASI (n=2), riwayat MP-ASI (n=1), pendidikan ibu (n=9), IMT ibu (n=1), riwayat kunjungan ANC ibu (n=1), tempat tinggal (n=3), status ekonomi (n=4). Hasil beberapa studi dalam literature review ini menunjukkan bahwa pendidikan ibu rendah adalah faktor risiko paling sering terjadinya stunting pada anak usia bawah lima tahun. Perlu implementasi program intervensi pencegahan kasus stunting melalui konseling pengasuhan, promosi kesehatan dan perbaikan praktik pemberian makan, promosi kehamilan sehat, eksklusif, MP-ASI tepat waktu, dan promosi kesehatan perilaku yang sehat, serta mengurangi ketimpangan ekonomi.
PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI SEIMBANG DAN STATUS GIZI ANAK DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK USIA 2 – 5 TAHUN Brainia Logi Anshari
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 1 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i1.23

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyebab utama kematian di Indonesia dengan anak usia di bawah 5 tahun. Salah satu faktor terjadinya ISPA ialah dari status gizi serta perilaku ibu dalam pemberian makanan anak sehari-hari. Pada pemberian makan anak sehari-hari haruslah sesuai dengan gizi seimbang anak menurut usia, bila gizi anak tidak terpenuhi menyebabkan terjadinya gizi kurang yang dapat menurunkan kekebalan tubuh sehingga anak mudah terserang penyakit dari luar salah satunya ialah ISPA yang dapat menyebar ke paru-paru dan bila ISPA tidak mendapatkan pengobatan dan perawatan yang baik dapat menyebabkan kematian. Tujuan: Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis pengetahuan ibu tentang gizi seimbang dan status gizi anak dengan kejadian ISPA anak usia 2-5 tahun di Puskesmas Bulak Banteng Surabaya. Metode: Rancangan dalam penelitian ini menggunakan analitik kolerasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling dengan jenis purposive sampling didapatkan 45 responden, peneliti menggunakan kuesioner untuk pengetahuan tentang gizi seimbang dan observasi penimbangan dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) dalam pengumpulan data, serta dilakukan analisis menggunakan Chi Square untuk mengetahui hubungan pada variabel yang telah diteliti. Hasil: menunjukkan ada hubungan pengetahuan ibu tentang gizi seimbang dengan kejadian ISPA (ρ = 0,003). Ada hubungan status gizi anak dengan kejadian ISPA (ρ = 0,031). Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan terdapat hubungan pada semua variabel.
HUBUNGAN PUTUS PENGOBATAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN AMUK PADA PASIEN GANGGUAN JIWA Maharani Elvia
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 1 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i1.24

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan bentuk gangguan dalam fungsi alam pikiran. Salah satu bentuk gangguan jiwa adalah skizofrenia. Penyebab kejadian amuk pada gangguan jiwa yaitu kurangnya dukungan keluarga dan terhentinya rutinitas minum obat. Oleh karena itu diperlukan solusi untuk meningkatkan dukungan keluarga dan pengawasan minum obat pasien gangguan jiwa agar tidak terjadi resiko kekambuhan. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi hubungan antara putus pengobatan dan dukungan keluarga dengan kejadian amuk pada pasien gangguan jiwa di IGD Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. Metode Jenis penelitian adalah analitik korelasional dengan pendekatan waktu cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling:consecutive sampling dengan jumlah sampel 30 keluarga. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi Kendall’s Tau dengan tingkat signifikansi p = 0,05. Hasil Hasil uji korelasi Kendall’s Tau antara putus pengobatan dengan kejadian amuk didapatkan nilai signifikan 0,002 < p=0,05 sehingga H0 ditolak. Hasil uji korelasi Fisher’s Exact Test antara dukungan keluarga dengan kejadian amuk didapatkan nilai signifikan 0,000 < p=0,05 sehingga Ho ditolak. Faktor yang paling dominan adalah dukungan emosional Analisis Ada hubungan antara putus pengobatan dan dukungan keluarga dengan kejadian amuk pada pasien gangguan jiwa di IGD Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan semakin lama putus pengobatan dan rendahnya dukungan keluarga yang diberikan akan meningkatkan resiko kejadian amuk pada pasien gangguan jiwa.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN RESUSITASI JANTUNG PARU DENGAN SELF EFFICACY PERAWAT MENANGANI PASIEN HENTI JANTUNG Panji Putro Pamungkas; Teresia Retno Puspitadewi; Ach Arfan Adinata
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 1 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i1.25

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Henti jantung masih merupakan penyebab kematian utama di dunia. Walau telah ada kemajuan dalam hal tatalaksana kegawatdaruratan kardiovaskular. Dalam melakukan pelayanan kegawatdaruratan kemampuan tenaga medis juga menentukan keberhasilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang resusitasi jantung paru dengan self efficacy perawat dalam menangani pasien henti jantung.. Metode : Jenis penelitian ini adalah analitik korelasi, sampel yang dipakai adalah perawat ruang ICU sebanyak 24. Uji yang dipakai menggunakan Spearmen Rank Test. Hasil Penelitian : Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar perawat (54,2%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang RJP dan sebagian besar (64%) memiliki self efficacy yang baik. Analisa : Hasil uji Spearmen Rank Test diperoleh hasil nilai ρ=0,000 dan r=0,824 bahwa terdapat hubungan sangat kuat antara pengetahuan tentang resusitasi jantung paru dengan self efficacy perawat dalam menangani pasien henti jantung di ICU RSU Haji Surabaya. Pembahasan : Oleh karena itu, diharapkan profesi keperawatan lebih meningkatkan kembali perannya sebagai caregiver dan edukator serta meningkatkan skill dengan cara seminar, workshop, dan pelatihan.
AKTIVITAS SEHARI-HARI DAN SUCCESFUL AGING PADA LANSIA Nur Hasanah; Indriatie,; Dwi Utari Widyastuti
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 1 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i1.26

Abstract

ABSTRAK Indonesia memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia. Peningkatan kuantitas lansia belum tentu diikuti dengan meningkatnya kualitas hidup. Kualitas lansia Indonesia masih dianggap rendah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya lansia yang memiliki ketergantungan yang kuat terhadap anak atau keluarga yang lain, dan kurang produktif. Menec (2003) menjelaskan bahwa kesuksesan usia lanjut dapat dilihat melalui aktivitas kesehariannya, dan kesuksesan tersebut akan terus menunjukkan peningkatan apabila lansia melakukan peningkatan mutu dalam aktivitas kesehariannya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan aktivitas sehari-hari dan succesfull aging pada lansia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik korelasional dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah lansia berusia 60 tahun ke atas yang terdaftar di Posyandu Lansia Bhakti Pertiwi RW 07 Kelurahan Mojo Kecamatan Gubeng Kota Surabaya pada tahun 2017. Besar sampel penelitian adalah 42 orang, yang diambil menggunakan teknik acak sederhana. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner, dan analisis data menggunakan uji korelasi Spearman dengan tingkat kemaknaan 0,05. Uji laik etik penelitian ini dilakukan melalui Komisi Etik Penelitian Kesehatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia yang melakukan aktivitas sehari-hari tinggi didapatkan 44,4% di antaranya mengalami succesful aging yang baik, sedangkan pada lansia yang melakukan aktivitas sehari-hari rendah didapatkan 77,8% mengalami succesful aging yang cukup dan 22,2% kurang. Pengujian hiptesis menunjukkan adanya hubungan linier positif yang signifikan antara aktivitas sehari-hari dengan succesful aging pada lansia (p = 0,014). Berdasarkan hasil tersebut maka diharapkan lansia untuk terus mempertahankan aktivitas sehari-hari agar mampu beradaptasi dengan keadaan dirinya maupun keadaan di sekitarnya sehingga akan tercipta masa tua yang bahagia dan sejahtera.

Page 1 of 1 | Total Record : 6