cover
Contact Name
Joko Suwito
Contact Email
donysulystiono@poltekkesdepkes-sby.ac.id
Phone
+6281234802629
Journal Mail Official
jurnalkeperawatanpolkesbaya@gmail.com
Editorial Address
Jl. Karang Menjangan No.12, Airlangga, Kec. Gubeng, Surabaya, Jawa Timur 60286
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Keperawatan
ISSN : 24078999     EISSN : 24078999     DOI : 10.36568
Core Subject : Health,
Jurnal Keperawatan covers all nursing area including basic research in nursing, management nursing, emergency, and critical nursing, medical-surgical nursing, mental health nursing, maternity nursing, pediatric nursing, gerontological nursing, community nursing, family nursing education nursing, complementary and alternative medicine (CAM) in nursing.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 16 No. 3 (2022)" : 6 Documents clear
KREATIVITAS REMAJA YANG SERING BERMAIN GAME ONLINE BAMBANG HERIYANTO BAMBANG HERIYANTO
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 3 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i3.28

Abstract

Game online yang diminati berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Meski bisa dijadikan media hiburan, game online juga bisa berdampak buruk pada psikologis penggunanya, terutama anak-anak dan remaja. Di zaman sekarang ini, game telah menjadi bagian hidup para remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kreativitas remaja yang sering bermain game online di SMAN 4 Sidoarjo. Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi penelitian ini seluruh remaja yang sering bermain game online berjumlah 20 remaja di SMAN 4 Sidoarjo. Variabel penelitian ini yaitu tingkat kreativitas. Teknik sampling menggunakan total sampling. Tidak terdapat sampel karena peneliti menggunakan seluruh responden untuk dijadikan objek penelitian, Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa remaja yang sering bermain game online di SMAN 4 Sidoarjo memiliki tingkat kreativitas tinggi dengan jumlah 8 remaja (40%) dari jumlah keseluruhan 20 remaja (100%). Diharapkan ke depannya institusi pendidikan dapat memberikan tambahan informasi tentang manfaat dari sisi berpikir kreatif dan dapat melakukan pembelajaran menggunakan metode permainan. Kata Kunci : Tingkat Kreativitas,Game Online, Remaja
Hubungan Self Management dengan Tekanan Darah pada Klien Hipertensi di Desa Jantiganggong Kecamatan Perak Kabupaten Jombang Ariffatul Azizah; Padoli Padoli; Joko Suwito
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 3 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i3.36

Abstract

ABSTRAK Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat di Indonesia. Tekanan darah akan meningkat seiring dengan pola hidup yang tidak sehat. Salah satu upaya dalam mengendalikan hipertensi agar mencegah terjadinya komplikasi yaitu dengan self management hipertensi. Self management merupakan kemauan atau kemampuan seseorang dalam mempertahankan atau mengubah perilaku tertentu untuk meningkatkan dan melindungi kesehatannya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan self management terhadap tekanan darah pada klien hipertensi di Desa Jantiganggong Kecamatan Perak Kabupaten Jombang. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan teknik accidental sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh klien hipertensi di Desa Jantiganggong Kecamatan Perak Kabupaten Jombang dengan jumlah sampel 54 klien. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengisi kuisioner self management hipertensi dan pengukuran tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer. Setelah data terkumpul dianalisis menggunakan tabel dengan distribusi frekuensi. Untuk mengetahui hubungan antara self management dengan tekanan darah menggunakan uji korelasi Spearman Rho dengan nilai signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruhnya memiliki self management cukup (64,8%) dan sebagian besar memiliki tekanan darah dalam kategori hipertensi derajat 1 (51,9%). Terdapat hubungan antara self management dengan tekanan darah Hasil analisis didapatkan nilai p value = 0,000 p< 0,05 dimana apabila seseorang memiliki self management yang baik maka tekanan darah akan terkontrol dengan baik. Untuk itu diharapkan pada klien hipertensi agar dapat melakukan pola hidup yang lebih baik lagi sehingga tekanan darah dapat terkontrol dengan baik. Kata Kunci : Self Management, Tekanan Darah, Hipertensi ABSTRACT Hypertension is one of the most common diseases in Indonesia. Blood pressure will increase along with an unhealthy lifestyle. One of the efforts in controlling hypertension in order to prevent complications by self-management of hypertension. Self-management is a person's willingness or ability to maintain or change certain behaviors to improve and protect their health. The purpose this study was to determine the relationship of self-management to blood pressure in hypertensive clients in Jantiganggong Village, Perak District, Jombang Regency. The type of research used is descriptive correlation with cross sectional approach and uses accidental sampling technique. The population in this study were all hypertensive clients in Jantiganggong Village, Perak District, Jombang Regency with a total sample of 54 clients. Data collection instruments in this study were carried out by filling out hypertension self-management questionnaire and measuring blood pressure using a sphygmomanometer. After the data collected were analyzed using table with frequency distribution. To determine the relationship between self-management and blood pressure using the Spearman Rho correlation test with a significant value of 0.05. The results showed that almost all of them had sufficient self-management (64.8%) and most had blood pressure in the category 1 hypertension (51.9%). There is a relationship between self-management and blood pressure. The results of the analysis obtained p value = 0.000 p <0.05, where if someone has good self-management, blood pressure will be well controlled. For this reason, it is expected that hypertensive clients can carry out healthy lifestyle so that blood pressure can be controlled. Keywords : Self Management, Blood Pressure, Hypertension
HUBUNGAN FREKUENSI SENAM AEROBIK TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA JOMBOK KECAMATAN NGORO KABUPATEN JOMBANG Nella Astania Eka Putri; Dwi Adji Norontoko; Kiaonarni Ongko Waluyo
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 3 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i2.38

Abstract

ABSTRAK Hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg karena disebabkan oleh kondisi yang kompleks tanpa disertai gejala yang jelas. Salah satu penyebab peningkatan tekanan darah yaitu kurangnya berolahraga. Kesadaran masyarakat akan pentingnya berolahraga secara teratur masih dianggap kurang, hal ini disebabkan karena kemalasan dan kesibukan akan padatnya aktivitas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan frekuensi senam aerobik terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Jombok Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi di Desa Jombok Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang dengan besar sampel 56 orang yang dipilih dengan metode accidental sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah frekuensi senam aerobik dan tekanan darah. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner dan lembar observasi. Setelah data terkumpul dianalisis dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Untuk mengetahui hubungan frekuensi senam aerobik dangan tekanan darah menggunakan uji korelasi Spearman Rank dengan nilai signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 29 penderita hipertensi (51,8%) yang sering melaksanakan senam aerobik terdapat 20 penderita hipertensi (69,0%) memiliki tekanan darah dalam kategori normal-tinggi. Hasil uji korelasi diperoleh nilai p value 0,000, maka nilai p value 0,000 < α = 0,05. Dapat diartikan bahwa terdapat hubungan frekuensi senam aerobik dengan tekanan darah. Dimana semakin sering penderita hipertensi melakukan senam aerobik, maka tekanan darah semakin terkendali. Diharapkan penderita hipertensi lebih aktif dan rutin dalam mengikuti kegiatan senam aerobik sebagai salah satu alternatif pelaksanaan terapi non-farmakologi untuk membantu mengendalikan tekanan darah. Kata Kunci : frekuensi senam aerobik, tekanan darah, hipertensi ABSTRACT Hypertension is a condition of increased systolic pressure 140 mmHg and diastolic blood pressure 90 mmHg because it is caused by a complex condition without obvious symptoms. One of the causes of increased blood pressure is a lack of exercise. Public awareness of the importance of exercising regularly is still considered lacking, this is due to laziness and busyness with busy activities. The purpose of this study was to determine the relationship between the frequency of aerobic exercise and blood pressure in patients with hypertension in Jombok Village, Ngoro District, Jombang Regency. The type of research used is quantitative with a correlational research design using a cross sectional approach. The population in this study were hypertensive patients in Jombok Village, Ngoro District, Jombang Regency with a sample size of 56 people selected by the accidental sampling method. The variables in this study were the frequency of aerobic exercise and blood pressure. The data collection instruments in this study were questionnaire sheets and observation sheets. After the data collected were analyzed using a frequency distribution table. To determine the relationship between the frequency of aerobic exercise and blood pressure, the Spearman Rank correlation test was used with a significant value of 0.05. The results showed that from 29 hypertensive patients (51.8%) who often did aerobic exercise, there were 20 hypertensive patients (69.0%) who had blood pressure in the normal-high category. Correlation test results obtained p value 0.000, then p value 0.000 < = 0.05. It can be interpreted that there is a relationship between the frequency of aerobic exercise and blood pressure. Where the more often people with hypertension do aerobic exercise, the more controlled blood pressure. It is expected that hypertension sufferers are more active and routine in participating in aerobic exercise activities as an alternative to implementing non-pharmacological therapy to help control blood pressure. Keywords : frequency of aerobic exercise, blood pressure, hypertension
IDENTIFIKASI DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA KLIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS Aprillya Nilla Pertiwi; Dwi Utari Widiastuti; Hepta Nur Anugraheni; Padoli Padoli
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 3 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i3.42

Abstract

ABSTRAK Penyakit Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah kerusakan fungsi ginjal yang bersifat irreversibel dimana terjadi kegagalan kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan metabolik, cairan, dan elektrolit. GGK ditandai dengan ketidakseimbangan cairan yang masuk dan yang dikeluarkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi diagnosa keperawatan pada klien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis. Populasi dalam penelitian ini adalah klien GGK dengan terapi hemodialisis di ruang hemodialisa RSI Jemursari Surabaya dengan besar sampel 20 klien yang diambil dengan teknik consecutive sampling . Variabel dalam penelitian adalah diagnosa keperawatan. Instrumen pengumpulan data adalah kuesioner berupa format pengkajian keperawatan, rekam medis klien dan daftar diagnosa keperawatan. Metode pengambilan data dengan cara wawancara dan obsevasi. Hasil penelitian disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan dianalisis secara deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klien GGK seluruhnya mengalami diagnosa Hipovolemia bd gangguan mekanisme regulasi dan diagnosa risiko ketidakseimbangan elektrolit b.d disfungsi ginjal. Diharapkan klien melakukan pembatasan asupan cairan dan diet yang ketat , disertai motivasi keluarga kepada klien. Kata Kunci : GGK, Diagnosa Keperawatan GGK IDENTIFICATION OF NURSING DIAGNOSES IN CHRONIC RENAL FAILURE CLIENTS THAT ARE UNDERGOING HEMODIALYSIS THERAPY ABSTRACT Chronic Kidney Failure (CKD) is an irreversible damage to kidney function where there is a failure of the body's ability to maintain metabolic, fluid, and electrolyte balance. CKD is characterized by an imbalance of fluid intake and output. The purpose of this study was to identify nursing diagnoses in clients with chronic kidney failure undergoing hemodialysis therapy. The population in this study were CKD clients with hemodialysis therapy in the hemodialysis room of RSI Jemursari Surabaya with a sample size of 20 clients who were taken by consecutive sampling technique. The variable in the study is nursing diagnoses. The data collection instrument was a questionnaire in the form of a nursing assessment format, client medical records and a list of nursing diagnoses. Methods of collecting data by means of interviews and observations. The research results are presented in the frequency distribution table and analyzed descriptively. The results showed that all CKD clients had a diagnosis of hypovolemia related to impaired regulatory mechanisms and a diagnosis of risk of electrolyte imbalance related to kidney dysfunction. It is expected that the client will restrict fluid intake and strict diet, accompanied by family motivation to the client. Keywords : CKD, Nursing Diagnosis of CKD
KEPATUHAN OLAHRAGA PADA KLIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS PACAR KELING SURABAYA Agnes Valencia Noviar; Supriyanto; Padoli Padoli
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 3 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i3.47

Abstract

ABSTRAK Keberhasilan terapi pada klien diabetes melitus salah satunya ditentukan dari kepatuhan untuk melakukan olahraga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kepatuhan olahraga pada klien diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah klien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Pacar Keling Surabaya, besar sampel 100 klien yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah kepatuhan olahraga. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul disajikan dalam table distribusi frekuensi dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (61%) klien diabetes melitus tipe 2 tidak patuh melakukan olahraga. Diharapkan tenaga kesehatan khususnya perawat lebih intens dalam memberikan penyuluhan kesehatan mengenai pentingnya olahraga pada klien diabetes melitus. dan melibatkan keluarga dalam memberikan pelayanan keperawatan untuk meningkatkan kepatuhan olahraga klien. Kata kunci : Kepatuhan, Olahraga, Diabetes Melitus Tipe 2 EXERCISE ADHERENCE IN TYPE 2 DIABETES MELLITUS CLIENTS IN PACAR KELING PUSKESMAS SURABAYA ABSTRACT The success of therapy in diabetes mellitus clients is determined by adherence to exercise. The purpose of this study was to determine exercise compliance in clients with type 2 diabetes mellitus. This study used a descriptive method. The population of this study were clients with type 2 diabetes mellitus at the Paddy Keling Public Health Center, Surabaya, with a sample size of 100 clients who were selected using a consecutive sampling technique. The variable in this study is exercise compliance. The instrument of this research used a questionnaire. The data collected is presented in a frequency distribution table and analyzed descriptively. The results showed that most (61%) clients with type 2 diabetes mellitus did not comply with exercise. It is expected that health workers, especially nurses, are more intense in providing health education about the importance of exercise for clients with diabetes mellitus. and involve the family in providing nursing services to improve the client's exercise compliance. Keywords : Adherence, Exercise, Type 2 Diabetes Mellitus
FAKTOR PENYEBAB PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI Alif Nurul Lailia; Sri Hardi Wuryaningsih; Endah Suprihatin; padoli padoli
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 3 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i3.50

Abstract

ABSTRAK Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang optimal pada bayi . Menurut Riset Kesehatan Dasar (2018), menyatakan di Indonesia jumlah bayi yang mendapatkan ASI eksklusif sebanyak 37,3%, bayi yang mendapatkan MP-ASI sebelum berumur 6 bulan sebanyak 9,3% dan 3,3% bayi mendapatkan ASI prodominan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel adalah ibu yang memberikan makanan dan minum selain ASI di wilayah kerja puskesmas pacarkeling Surabaya sejumlah 50 sampel diambil menggunakan metode total sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara dan kuisioner. Analisis data menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan ibu yang memberikan MP-ASI dini memiliki pengetahuan yang cukup (63%). Ibu yang bekerja diluar rumah sebagian besar sebanyak (63%). petugas kesehatan tidak mendukung kepada ibu tentang pemberian MP-ASI pada usia bayi dibawah 6 bulan sebanyak 100%. Diharapkan peran petugas kesehatan meningkatkan frekuensi penyuluhan tentang pemberian MP-ASI lebih dari 6 bulan di masyarakat. Kata kunci : MP-ASI, pengetahuan, pekerjaan ibu dan dukungan petugas kesehatan. ABSTRACT Giving weaning food (MP-ASI) since a 6-month-old baby is one of the factors that influence optimal growth and development in infants. According to Basic Health Research (2018), states in Indonesia the number of babies who get exclusive breastfeeding is 37.3%, babies who get MP-ASI before 6 months of age are 9.3% and 3.3% of babies get prodominan breast milk. This research is a descriptive study. Samples are mothers who provide food and drink in addition to breast milk in the working area of ​​Surabaya pacarkeling health center with 50 samples taken using the total sampling method. Data was collected by interviews and questionnaires. Data analysis used frequency distribution tables. The results showed that mothers who provided weaning food had sufficient knowledge (63%). The majority of mothers who work outside the house (63%). health workers provide support to mothers about giving MP-ASI at the age of babies over 6 months as much as 100%. It is expected that the role of health workers will increase the frequency of extension workers about the provision of MP-ASI for more than 6 months. Keywords: MP-ASI, knowledge, mother's work and support of health workers

Page 1 of 1 | Total Record : 6