cover
Contact Name
Ajuan Tuhuteru
Contact Email
a.tuhuteru@iaknambon.ac.id
Phone
+6281354374526
Journal Mail Official
noumena@iaknambon.ac.id
Editorial Address
Jln. Dolog-Halong Atas, Ambon
Location
Kota ambon,
Maluku
INDONESIA
NOUMENA: Jurnal Sosial Humaniora dan Keagamaan
ISSN : -     EISSN : 29881358     DOI : -
NOUMENA: Jurnal Sosial Humaniora dan Keagamaan adalah jurnal publikasi dosen dan mahasiswa yang menerbitkan artikel dari hasil penelitian dan Karya Ilmiah lainnya. Jurnal ini diterbitkan oleh Lembaga Peneltian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Agama Kristen Negeri Ambon, di bawah kontrol dan pengawasan Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan. Jurnal NOUMENA menerbitkan artikel ilmiah hanya pada bidang Teologi, baik teologi kristen maupun teologi lainnya. Kemudian Pariwisata, Konseling, Budaya dan ilmu sosial lainnya.
Articles 37 Documents
Pemaknaan Pengampunan Paulus dan Implikasinya Bagi Kehidupan Masa Kini Valeri Wattimena; Singo Tomhisa; Vincent Kalvin Wenno
NOUMENA: Jurnal Sosial Humaniora dan Keagamaan Vol 3, No 2 (2022): NOUMENA: Jurnal Sosial Humaniora dan Keagamaan
Publisher : IAKN AMBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.823 KB)

Abstract

Pengampunan merupakan salah satu karakter manusia yang mudah untuk dikatakan namun sulit untuk dilakukan dilain sisi manusia akan hidup dengan rasa bersalah selama sisa hidup mereka jika tidak mengampuni orang lain yang pernah berbuat salah kepada mereka. Fokus teks yang menjadi inti adalah Surat II Korintus 2:5-11 dengan menggunakan tafsir sosial. Teks ini berbicara mengenai pengampunan  yang mana maksud Paulus mengenai pernyataan bahwa kesedihan yang dia rasakan disebabkan oleh jemaat dan bahwa itu mungkin kesedihan bagi seluruh orang dan Paulus menyiratkan bahwa kesedihan satu orang dapat berdampak negatif pada banyak orang. Untuk itu, keinginan Paulus tentang pengampunan ini membuat penulis tertarik untuk melihat pada konteks sekarang apakah nasihat yang disampaikan oleh Paulus sudah cukup untuk memafkan atau mengampuni seseorang.
ANALISIS SEMIOTIKA FILM "THE SOCIAL DILEMMA" Siti Ashfiasari
NOUMENA: Jurnal Sosial Humaniora dan Keagamaan Vol 2, No 1 (2021): NOUMENA: Jurnal Ilmu Sosial Keagamaan
Publisher : IAKN AMBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1099.333 KB)

Abstract

The Social Dilemma merupakan film dokumenter yang dapat diakses melalui platform digital streaming film, Netfix. Film tersebut tayang perdana pada tanggal 9 September 2020. Disutradarai oleh Jeff Orlowski, film dokumenter The Social Dilemma menceritakan tentang dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan media sosial di masyarakat. Adapun narasumber yang menjelaskan gambaran fenomena tersebut adalah para mantan pegawai dan eksekutif di perusahaan yang bergerak dalam bidang media sosial, antara lain Facebook, Twitter, Instagram, Google, YouTube, dan Pinterest. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai penyampaian maksud dalam film The Social Dilemma. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, yakni menganalisis tanda- tanda di dalam film tersebut menggunakan teori semiotika Charles Sanders Pierce. Hasil penelitian menggambarkan bahwa film The Social Dilemma banyak mengandung tanda-tanda didalamnya. Setiap scene dalam film tersebut berhasil menjelaskan bagaimana media sosial dapat memberikan dampak negatif jika digunakan secara berlebihan. Dengan analisis yang telah dilakukan dengan teori semiotika Charles Sanders Pierce, maka film The Social Dilemma dinilai telah dikemas dengan baik. Maksud dari sutradara film tersebut tersampaikan melalui tanda-tanda yang dibuat dan disampaikan oleh setiap unsur dalam film tersebut.Kata kunci: Film The Social Dilemma, Analisis, Film, Teori Semiotika Charles Sanders Pierce.
STRATEGI PEMULIHAN POTENSI PARIWISATA BUDAYA DI PROVINSI MALUKU (Suatu Kajian Analisis di Masa Transisi Kenormalan Baru) Ivana Solemede; Trivena Tamaneha; Robby Selfanay; Merlin Solemede; Kharista Walunaman
NOUMENA: Jurnal Sosial Humaniora dan Keagamaan Vol 1, No 1 (2020): NOUMENA: Jurnal Ilmu Sosial Keagamaan
Publisher : IAKN AMBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.486 KB)

Abstract

AbstrakPariwisata budaya merupakan jenis kegiatan pariwisata yang dikembangkan di suatu daerah atau sub daerah tujuan wisata yang mengandalkan kekayaan wisata berupa objek dan daya tarik wisata budaya. Potensi pariwisata budaya yang terdapat di Provinsi Maluku sangatlah banyak dan beragam. Berbagai atraksi budaya yang ditampilkan mencirikan adat istiadat masyarakat Maluku yang sarat akan nilai-nilai kearifan lokal yang bersumber dari para lelulur (tete nene moyang). Pandemi Covid 19 telah berdampak terhadap berbagai sektor dalam kehidupan manusia. Sektor pariwisata yang selama ini digadang-gadang sebagai sumber kontribusi devisa terbesar kedua bagi Indonesia mengalami penurunan drastis. Di masa transisi kenormalan baru, pemerintah telah menyiapkan beberapa strategi untuk memulihkan sektor pariwisata. Untuk wilayah Maluku pemerintah provinsi juga telah merencanakan upaya-upaya untuk mendongkrak kembali sektor pariwisata Maluku yang nyaris tumbang dihantam pandemi Covid 19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan data, menyusun dan mengklarifikasi, menyusun dan dan menginterpretasinya. Teknik pengumpulan data, dilakukan dengan mengidentifikasi wacana dari buku-buku, makalah atau artikel, majalah, jurnal, web (internet), ataupun informasi lainnya yang berhubungan dengan judul penulisan untuk mencari hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya yang berkaitan dengan potensi pariwisata budaya dengan menganalisis strategi pemulihan potensi pariwisata budaya di masa transisi kenormalan baru di Provinsi Maluku.
PASTORAL ONLINE DI MASA PANDEMIK COVID-19 Jerson Manufuri
NOUMENA: Jurnal Sosial Humaniora dan Keagamaan Vol 3, No 1 (2022): NOUMENA: Jurnal Ilmu Sosial Keagamaan
Publisher : IAKN AMBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.723 KB)

Abstract

Penyebaran covid-19 yang membuat pemerintah Indonesi membatasi aktivitas interaksi masyarakat yang dikenal dengan istilah Physical Distancing membuat tantangan bagi pendampingan pastoral dalam suatu jemaat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pelayanan pastoral selama pandemik covid-19, kelebihan dan kekurangan pastoral online dari sudut pandang jemaat serta efektivitas pastoral online di masa pandemik covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan : Pertama, pola pelayanan pastoral di GKPII jemaat Bahtera Halong selama pandemik covid-19 dilakukan secara online dengan memanfaatkan media sosial dan telepon seluler. Kedua, dalam melakukan pastoral online sering ditemukan kekurangan berupa biaya, waktu, kemampuan memanfaatkan media, dan keterbatasan  mengetahui  bahasa  tubuh  yang  didampingi.  Selain  itu  ada  juga  kelebihan pastoral  online  yakni  melakukan  physical  distancing,  pendampingan  berlangsung  tanpa dilihat oleh orang lain dan tidak dibatasi oleh jarak karena dimanapun dan kapapun pendampingan dapat di lakukan. Pastoral online dipandang efektif oleh jemaat karena  sesuai dengan kondisi pandemik covid-19, namun pastoral tatap muka yang lebih cenderung dipilih oleh jemaat jika penerapan physical distancing tidak lagi diterapkan. Dari hasil penelitian diatas menunjukan jemaat membutuhkan pendampingan pastoral selama pandemik covid-19, sehingga disarankan agar tenaga pastoral jemaat mendesain suatu media online yang dikhususkan bagi pengembangan dan proses pendampingan pastoral selama pandemik covid-19.
KONSEP KEPELAYANAN GEREJA KEPADA PENYANDANG DISABILITAS DALAM LUKAS 12:12-14 Valeri Wattimena
NOUMENA: Jurnal Sosial Humaniora dan Keagamaan Vol 4, No 1 (2023): NOUMENA: Jurnal Sosial Humaniora dan Keagamaan
Publisher : IAKN AMBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (865.019 KB)

Abstract

Penyandang disabilitas sudah banyak mendapat hal ketidakadilan yang dialami, jadi mereka pantas mendapatkan perlakuan khusus agar mereka tidak rentan terhadap berbagai bentuk diskriminasi juga harus memperoleh kehidupan yang layak. Lingkungan sosial dan gereja seharusnya memperhatikan kaum penyandang disabilitas ini dan yang menjadi poin inti pada penulisan ini adalah penyandang disabilitas secara fisik. Penulisan ini dikaitkan dengan teks Lukas 14:12-14 merupakan salah satu perumpamaan yang dikatakan oleh Yesus dan menghubungkannya dengan perjamuan yang dilakukan oleh gereja juga terkait pelayanan yang dilakukan oleh gereja terhadap mereka sebagai kaum yang diistimewakan.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP MANTAN NARAPIDANA (Suatu Kajian Fenomenologi pada Masyarakat Latuhalat, Ambon, Maluku) Milda M.O. Latuputty
NOUMENA: Jurnal Sosial Humaniora dan Keagamaan Vol 1, No 1 (2020): NOUMENA: Jurnal Ilmu Sosial Keagamaan
Publisher : IAKN AMBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.899 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui dan memahami pandangan masyarakat Latuhalat terkait mantan narapidana. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data  diperoleh berdasarkan observasi, wawancara dan dokumentasi. Lokasi pelaksanaan penelitian di Negeri Latuhalat. Penentuan informan dilakukan dengan cara memilih dari unsur masyakat, mantar narapidana dan keluarga dari mantan narapidana, dengan pertimbangan bahwa informan yang dipilih adalah informan yang mengetahui dan memahami permasalahan yang akan diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi sosial yang tercipta antara seorang mantan narapidana dengan masyarakat sekitar perlu di lakukan secara kontinyu dan/atau intensif. Sebab masih ada masyarakat yang mempunya stigma negatif terhadap mereka para mantan narapidana, meskipun ada juga yang memandang mereka positif. Namun, jika hal itu terus berlanjut, bukan tidak mungkin para napi akan terganggu sikologinya.
Sakramen Baptisan Sebagai Dasar Kesetaraan Gender Eksegese Feminis Terhadap Surat Galatia 4:10 Erick Kainama; Sipora Blandina Warella
NOUMENA: Jurnal Sosial Humaniora dan Keagamaan Vol 2, No 2 (2021): NOUMENA: Jurnal Ilmu Sosial Keagamaan
Publisher : IAKN AMBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.357 KB)

Abstract

AbstrackThis paper describes the problems that arise in the situation of the church in Galatia, where the problem is more towards the problem of the position of women being secondary. The focus of the text that becomes the reference is Galatians 4:1-10, which only looks at the context of women who are discriminated against using a feminist interpretation method approach. The text was chosen because of the situation of the church in Galatia, where the author not only looks at the andocentric or patriarchal culture, but also the issue of discrimination against women and how baptism is used as a benchmark for it.Keywords: The Sacrament of Baptism, Marginal, Feminist Commentary (Hermeneutics of Suspicion), Galatians 4:1-10AbstrakTulisan ini menguraikan persoalan yang muncul dalam situasi jemaat di Galatia, dimana persoalan tersebut lebih ke arah persoalan kedudukan perempuan yang dinomorduakan. Fokus teks yang menjadi acuan adalah Galatia 4:1-10, yang hanya melihat bagaimana kontekan perempuan yang didiskriminasi itu dengan menggunakan pendekatan metode tafsir feminis. Teks tersebut dipilih karena situasi jemaat di Galatia yang dimana penulis bukan hanya melihat tentang budaya andosentrus atau patriarkhi, tetapi juga masalah diskriminasi terhadap perempuan dan bagaimana baptisan yang dijadikan Paulus sebagai tolok ukur terhadap hal itu. Kata Kunci: Sakramen Baptisan, Marginal, Tafsir Feminis (Hermeneutik Kecurigaan), ajaran Galatia 4:1-10
POS PELKES MENUJU BAKAL JEMAAT DAN PEMANDIRIAN DI GPIB? Christian Petrus Ohoirat
NOUMENA: Jurnal Sosial Humaniora dan Keagamaan Vol 3, No 2 (2022): NOUMENA: Jurnal Sosial Humaniora dan Keagamaan
Publisher : IAKN AMBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.48 KB)

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang struktur organisasi yang telah ada di GPIB terutama tata gereja peraturan pokok no 8. Beserta intrepretasi proses  untuk memperlengkapi arah Pos PELKES menuju kemandirian sebagai jemaat mandiri. Ide pokok utama dalam tulisan ini ialah menghadirkan  situasi  kemandirian  dan  kebersamaan  dalam  sistem  berGPIB  lewat  peran presbiter guna mencapai upaya kemandirian tersebut secara konkrit. Pendekatannya melalui jalur formal maupun informal sebagai dua proses yang utuh dengan berbagai catatan-catatan berupa fakta maupun masalah sistemik yang melahirkan strategi-strategi relevan, refleksi dan aksi guna mencapai kemandirian secara utuh dan berkelanjutan. Agar mencapai misi menjadi gereja yang misioner. Melampaui kemandirian, daya dan dana sebagai isu rutin dalam kekhawatiran menuju jemaat mandiri.
ANALISIS HARAPAN DAN MOTIVASI PADA VIDEO KLIP BTS - PERMISSION TO DANCE Sindy Aulia
NOUMENA: Jurnal Sosial Humaniora dan Keagamaan Vol 2, No 1 (2021): NOUMENA: Jurnal Ilmu Sosial Keagamaan
Publisher : IAKN AMBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1054.98 KB)

Abstract

Munculnya pandemi COVID-19 menimbulkan dampak yang signifikan terhadap beberapa hal. Tak hanya kesehatan fisik akan tetapi pandemi juga mempengaruhi kesehatan psikologis masyarakat. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat membutuhan motivasi guna memberi semangat untuk menjalankan aktivitas di masa pandemi ini. BTS merupakan salah satu musisi yang mencoba memberi motivasi kepada masyarakat melalui lirik dan video klip klip lagu terbarunya yang berjudul Permission to Dance. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana musisi BTS merepresentasikan harapan dan motivasi dalam video klip lagu mereka yang berjudul Permission to Dance. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menganalisis tanda-tanda dalam video klip menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat tanda-tanda dalam video klip dan lirik lagu Permission to Dance yang merepresentasikan motivasi dan harapan.  Hal ini berarti maksud BTS tersampaikan dengan baik melalui tanda-tanda yang dibuat pada setiap unsur video klip tersebut. Kata Kunci:  Video Klip Permission to Dance, Analisis, Representasi, Semiotika Roland Barthes.
Perempuan Papalele dan Spiritualitas: Upaya Rekonsiliasi Mama-Mama Papalele Haria-Porto dalam Kajian Sosio-Antropologi M. P. A Latupeirissa
NOUMENA: Jurnal Sosial Humaniora dan Keagamaan Vol 2, No 1 (2021): NOUMENA: Jurnal Ilmu Sosial Keagamaan
Publisher : IAKN AMBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.521 KB)

Abstract

AbstrakPenulisan dalam artikel ini yaitu hendak mengidentifikasi dan menganalisis tentang nilai-nilai spiritualitas yang terkandung dalam peran mama-mama papalele sehingga dapat dijadikan sebagai nilai bersama dalam rekonsiliasi Haria-Porto. Dalam peran yang ditampilkan oleh mama-mama papalele, maka memberikan gambaran bahwa proses rekonsiliasi nampaknya dapat dilakukan dengan cara-cara sederhana melalui perjumpaan atau transaksi jual-beli dan dapat menghasilkan nilai-nilai spiritualitas yang dapat menjadi nilai bersama bagi seluruh masyarakat. Spiritualitas merupakan pemaknaan dalam diri sebagai bentuk kesadaran untuk membangun relasi baik dalam realitas kehidupan. Mama-mama papalele mampu memaknai apa yang dilakukan melalui aktivitas papalele ketika konflik terjadi di Haria-Porto Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik observasi dan wawancara. Kesimpulan dari studi ini yaitu spiritualitas merupakan bentuk kesadaran untuk mencapai yang Transenden yang bisa dilampaui melalui pemaknaan dalam rutinitas kehidupan yang dijalani. Dan hal tersebut dilakukan oleh mama-mama papalele dalam memaknai setiap peran yang dilakukan dan menjadi nilai untuk sebuah proses perdamaian di negri Haria-Porto, Saparua.Kata Kunci: Spiritualitas, Rekonsiliasi, Konflik, Mama-Mama Papalele AbstractThe writing in this article is to identify and analyze the spiritual values contained in the role of the mama-mama papalele so that they can be used as shared values in the Haria-Porto reconciliation. In the role played by the mama-mama papalele, it gives an idea that the reconciliation process seems to be carried out in simple ways through meetings or buying and selling transactions and can produce spiritual values that can be shared values for the whole community. Spirituality is a self-meaning as a form of awareness to build good relations in the reality of life. Mama-mama papalele were able to interpret what was done through papalele activity when the conflict occurred in Haria-Porto. This study used a qualitative research method with observation and interview techniques. The conclusion of this study is that spirituality is a form of awareness to achieve the Transcendent which can be transcended through meaning in the routine of life. And this was done by the mama-mama papalele in interpreting each role that was carried out and became a value for a peace process in the country of Haria-Porto, Saparua.Keywords: Spirituality, Reconciliation, Conflict, Mama-Mama Papalele

Page 1 of 4 | Total Record : 37