cover
Contact Name
Risqi Dewi Aisyah
Contact Email
aisyahrisqidewi@gmail.com
Phone
+6285640069292
Journal Mail Official
aisyahrisqidewi@gmail.com
Editorial Address
Gedung Rektorat UMPP, Jl. Raya Pekajangan No 1A , Kecamatan Kedungwuni, Kabupate Pekalongan 51173
Location
Kab. pekalongan,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Kesehatan
ISSN : 19783167     EISSN : 2580135X     DOI : https://doi.org/10.48144/
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Kesehatan adalah terbitan berkala nasional yang memuat artikel penelitian dibidang kesehatan. Jurnal Ilmiah Kesehatan ini diharapakan dapat menjadi media publikasi luaran penelitian dibidang kesehatan. Jurnal Ilmiah kesehatan terbit 2 kali dalam 1 tahun yaitu Bulan Maret dan September yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) Fakultas Ilmu Kesehatan. Redaksi Jurnal Ilmiah Kesehatan mengundang para author di bidang kesehatan untuk mempublikasikan hasil penelitian di jurnal kami, agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta update ilmu di bidang kesehatan. Jurnal Ilmiah Kesehatan ini berfokus pada bidang kesehatan.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 15 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan" : 10 Documents clear
Uji efektivitas ekstrak etanol pelepah pisang susu terhadap penyembuhan luka sayat pada punggung kelinci Mia Melati; W Wirasti; Nuniek Nizmah; S Slamet
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 15 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v15i2.1126

Abstract

AbstrakLuka sayat adalah luka akibat benda atau alat yang bermata tajam, terjadi dengan suatu tekanan ringan dan goresan pada permukaan tubuh. Pengobatan secara tradisional pada luka sayat memiliki keterbatasan seperti pengobatan yang hanya digunakan untuk luka ringan dan proses penyembuhan yang cukup lama. Pelepah pisang susu biasanya digunakan oleh masyarakat untuk penyembuhan luka sayat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak etanol pelepah pisang susu (Musa acuminata Colla. var. Silk) terhadap proses penyembuhan luka sayat pada punggung kelinci. Metode ekstraksi dalam penelitian ini menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Kadar sampel yang digunakan adalah 10%, 20% dan 30%. Uji daya sembuh pada luka punggung kelinci dilakukan dengan diberikan perlakuan menggunakan sampel dan kontrol positif selama 14 hari. Data yang diperoleh adalah penurunan luas permukaan luka sayat pada punggung kelinci. Data dianalisis menggunakan metode Kruskal Wallis. Dapat disimpulkan hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol pelepah pisang mempunyai efektivitas daya sembuh luka sayat pada punggung kelinci. Konsentrasi ekstrak 30% mempunyai efektivitas daya sembuh luka sayat paling optimal.
Pengaruh Konseling Apoteker Terhadap Kepatuhan Pengobatan dan Outcome Klinis Pasien DM Tipe 2 Puskesmas Mulyoharjo Rahmadha Syifannisa; Ainun Muthoharoh; Wulan Agustin Ningrum; St Rahmatullah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 15 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v15i2.1127

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia dan gangguan metabolism karbohidrat, lemak, dan protein yang dihubungkan dengan kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja atau sekresi insulin. Kegagalan terapi DM disebabkan oleh kurangnya kemampuan pasien dalam melakukan manajemen diri termasuk ketidakpatuhan penggunaan obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengaruh konseling apoteker di Puskesmas Mulyoharjo. Penelitian ini merupakan penelitian pre-experimental design dengan menggunakan data pendekatan yang bersifat prospektif dan dianalisis dengan uji normalitas, uji paired sample t-test, dan uji chi-square. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 54 responden. Hasil penelitian ini memberikan gambaran kepatuhan pasien terjadi peningkatan kepatuhan pengobatan dengan kategori rendah 100% menjadi 22,2%, kategori sedang 0% menjadi 64,8%, dan kategori tinggi 0% menjadi 12,9%. Dan hasil dari outcome klinis memberikan penurunan rata-rata kadar gula darah dari 225,69 menjadi 190,98, dibuktikan dengan uji parametric paired sample t-test dengan nilai p=0,000 (p<0,05), dan kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat pengaruh konseling apoteker terhadap kepatuhan pengobatan pasien DM. Adapun saran dari penelitian ini yaitu perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat kepatuhan keseluruhan terapi pengobatan pasien diabetes mellitus hingga penderita sembuh atau dapat melihat kualitas hidup yang lebih baik, dan puskesmas diharapkan mampu meningkatkan segi pelayanan kesehatan khususnya kegiatan konseling untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat.
Pelatihan MPKP untuk Meningkatkan Pengetahuan Perawat tentang MPKP di RSJ Grhasia Yogyakarta Hadi Pramono; S Sudiharja; Unang Suryana
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 15 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v15i2.1142

Abstract

The professional nursing practice model (MPKP) is one of the efforts to improve the quality of nursing services. Knowledge is one of the important factors to support the optimal implementation of MPKP. The purpose of this study was to increase nurses' knowledge about MPKP and the implementation of MPKP in Grhasia Hospital through MPKP training. This research is a quantitative research with a pre-experimental design. The approach used is one group pretest and posttest design. Respondents in this study were all 37 Grhasia Hospital nurses who attended MPKP training. the average knowledge of nurses about MPKP before the training was 71.62, then after the MPKP training the average knowledge of nurses became 128.11. The results of the normality test showed that there was an abnormal distribution of the data so that the bivariate analysis used the Wilcoxon test. Based on the results of the Wilcoxon test, a p-value of 0.000 was obtained, so it can be concluded that MPKP training can increase nurses' knowledge about MPKP. Researchers consider it necessary to do further research on the implementation of MPKP in Grhasia Hospital Yogyakarta.
- Antioksidan Ekstrak Etanol dan Fraksi Akar Rhyzopora stylosa Metode ABTS dan FRAP: Antioksidan Ekstrak Etanol dan Fraksi Akar Rhyzopora stylosa Metode ABTS dan FRAP Danang Raharjo; Tiara Ajeng Listyani; Dwi Bagus Pambudi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 15 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v15i2.1148

Abstract

Rhyzopora stylosa atau sering disebut bakau kecil oleh masyarakat pesisir sering digunakan untuk mengobati berbagai macaam penyakit diantaranya diabetes, ulkus, diare analgetik, radang, nyeri dan mempercepat penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kadar senyawa flavonoid dalam ekstrak etanol akar Rhyzopora stylosa dengan metode komplek AlCl3 dan aktivitas antioksidan dengan metode ABTS (2,2 azinobis (3-etilbenzotiazolin)-6-asam sulfonat) dan FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) terhadap ekstrak etanol dan 3 fraksi akar Rhyzopora stylosa. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan etanol 96% sebagai pelarut. Fraksinasi dilakukan dengan partisi cair-cair dengan pelarut etanol, n-heksane dan etil asetat. Penetapan kadar flavonoid diukur dengan komplek AlCl3 dengan kuersetin sebagai baku pembanding. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan metode ABTS dan FRAP. Dari pengujian kadar flavonoid didapatkan hasil kadar flavonoid dalam ektrak etanol akar Rhyzopora stylosa sebesar 18.803 ± 0.198 QE. Aktivitas antioksidan dengan metode ABTS dan FRAP didapatkan fraksi etil asetat memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dengan nilai masing-masing 18,553 ± 1,440 ppm dan 24.636 ± 0.128 mgAAE/g. Berdasarkan tabel aktivitas antioksidan fraksi etil asetat termasuk dalam kategori antioksidan yang sangat kuat karena kurang dari 50 ppm
PENGARUH EDUKASI SYNCOPE DENGAN METODE JIGSAW TERHADAP TINGKAT KESIAPAN PENANGANAN PERTAMA SYNCOPE PADA SISWA JURUSAN ASISTEN KEPERAWATAN Tasya Hanarul Jesyifa; Noor Fitriyani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 15 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v15i2.1149

Abstract

Syncope adalah hilangnya kesadaran dan kekuatan postural tubuh secara mendadak akibat berkurangnya aliran darah ke otak yang dapat terjadi pemulihan secara spontan. Ketidaktepatan penanganan pertama syncope berdampak cedera atau bahkan kematian. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kesiapan. Edukasi metode jigsaw merupakan salah satu upaya untuk memberikan informasi melalui diskusi dan kolaborasi dengan teman yang berlatar belakang berbeda. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh edukasi syncope dengan metode jigsaw terhadap tingkat kesiapan penanganan pertama syncope pada siswa jurusan asisten keperawatan. Desain penelitian ini adalah quasi experiment dengan pre and post test without control. Pengambilan sampel menggunakan total sampling sejumlah 44 siswa namun sampai akhir penelitian jumlah sampel adalah 39 responden dikarenakan 5 responden masuk ke kriteria drop out. Kesiapan penanganan pertama syncope sebelum diberikan intervensi mayoritas dalam kategori tidak siap dengan 26 responden (66,7%) dan sisanya dalam ketegori siap dengan 13 responden (33,3%). Setelah diberikan intervensi, kesiapan penanganan pertama syncope dalam kategori siap dengan 39 responden (100%). Uji analisa menggunakan wilcoxon test. Hasil analisis uji wilcoxon test menunjukan p = 0,000 (p < 0,05) yang artinya ada pengaruh edukasi syncope dengan metode jigsaw terhadap tingkat kesiapan penanganan pertama syncope pada siswa jurusan asisten keperawatan.
E, Efektifitas EFEKTIFITAS TERAPI RENDAM KAKI DENGAN REMPAH TERHADAP KUALITAS TIDUR IBU BEKERJA Sri Mulyati Rahayu; Vina Vitniawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 15 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v15i2.1150

Abstract

Stres banyak terjadi pada ibu bekerja, karena tuntutan menyelesaikan pekerjaan di rumah juga pekerjaan.kantor. Dampak negatif stres kerja berupa gangguan kualitas tidur yang mengakibatkan penurunan produktivitas kerja. Kualitas tidur yang buruk mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologi dan psikologis, sedangkan kualitas tidur yang baik menimbulkan perasan senang, energik, tubuh lebih bugar, dan meningkatkan imunitas. Upaya untuk memperbaiki kualitas tidur diberikan rendam kaki dengan rempah, karena selain dapat merilekkan otot-otot kaki setelah seharian bekerja, juga wangi rempah-rempah merangsang kerja syaraf melalui nervus olfactorius untuk menekan kerja retikulo activiting system. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas terapi rendam kaki dengan rempah terhadap kualitas tidur ibu yang bekerja. Metode yang dilakukan dengan pre-experiment dengan one group pre-post test desain. Responden berjumlah 30 orang ibu bekerja dengan teknik purposive sampling. Instrumen kualitas tidur yang digunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) versi bahasa Indonesia. Analisis bivariat dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian pemberian terapi rendam kaki dengan rempah efektif dalam meningkatkan kualitas tidur ibu bekerja dengan nilai p-value 0,002 < α (0.05). Untuk itu perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat yang lebih luas yang memiliki masalah kualitas tidur, seperti edukasi melalui media poster tentang pemberian terapi rendam kaki dengan rempah yang memiliki manfaat dalam meningkatkan kualitas tidur.
Analgetik Power Test Of Herba Katuk (Sauropus androgynus) Ethanol Extract On Mice (Mus musculus) With Acetic Acid Induction: UJI EFEKTIVITAS ANALGETIK EKSTRAK ETANOL HERBA KATUK (Sauropus androgynus) PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus) DI INDUKSI ASAM ASETAT Nur Meina Anjeli; Nur Mahdi; Ani Agustina
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 15 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v15i2.1183

Abstract

. Indonesia is a country with an abundance of potential natural resources. Herbaceous plants, which are found in forests and are smaller than trees or shrubs, have moist stems, and are not woody, are one type of plant utilized in traditional medicine. Katuk is a herbaceous plant that belongs to the Euphorbiaceae family. This study aims to examine the analgesic effectiveness of katuk herb (Sauropus androgynus) in mice (Mus musculus) compared to diclofenac sodium. The method used for the analgesic test is the stretching method. Twenty-five mice were separated into five groups, each with five mice in a row, namely positive control (diclofenac sodium), negative control (Na-CMC 0,5%), dose 1 (8.4 mg/20 g BW), dose 2 (11.2 mg/20 g BW), and dose 3 (14 mg/20 g BW). Each group was administered the test material orally, then 1 percent acetic acid intraperitoneally 30 minutes later, and the number of stretches was counted every 15 minutes for 90 minutes. The results obtained were analyzed using one way ANOVA test. The test results revealed that the higher the dose of katuk herbs given, the better the analgesic effect. Based on the ANOVA test and LSD test, katuk herb at dose 3 had a higher effectiveness than the positive control and the treatment group at dose 1, and dose 2.
Peran Posyandu Dalam Memantau Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Sri Rahayu; Dena Nur Rahmatika
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 15 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v15i2.1231

Abstract

Abstract Health development can increase awareness, ability and willingness to live a healthy life that will realize optimal public health status. A mother's assumption about posyandu as a place to weigh is not to monitor her child's growth and development. The mother's assumption is due to lack of knowledge about the function of the posyandu so that the growth and development of toddlers is not monitored. This study was to determine the knowledge and attitudes of mothers of children under five about the growth and development of children under five at the posyandu. This type of correlation research uses a cross sectional design, carried out in June-July 2022 at Poyandu RW 5, Bongsari Village, Semarang City. The population is mothers who have children under five aged 1-5 years as many as 250 respondents and the sample is 65 respondents. The sampling technique used was purposive sampling. The results show that respondents with less knowledge level are 31 respondents (47.7%); and poor attitude as many as 37 respondents (56.9%); it is known that p value = 0.001 means that there is a relationship between knowledge and attitudes of mothers of children under five about growth and development of children under five in posyandu RW 5, Bongsari sub-district, Semarang City; Suggestions to the community, especially mothers who have toddlers, are expected to always be active and visit the posyandu so that the growth and development of their toddlers is monitored Keywords: Knowledge, Attitude, Active Visit Abstrak Pembangunan kesehatan dapat meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan untuk hidup sehat akan mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Asumsi seorang ibu tentang posyandu sebagai tempat menimbang bukan untuk memantau tumbuh kembang anaknya. Anggapan ibu tersebut dikarenakan pengetahuan yang kurang tentang fungsi posyandu sehingga tumbuh kembang balitanya kurang terpantau. Penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu balita tentang pertumbuhan dan perkembangan balita di posyandu. Jenis penelitian korelasi menggunakan rancangan cross sectional, dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2022 di Poyandu RW 5 Kelurahan Bongsari kota Semarang. Populasinya ibu yang memiliki anak balita usia 1-5 tahun sebanyak 250 responden dan sampelnya 65 responden. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling. Hasilnya menunjukan bahwa responden dengan tingkat pengetahuannya kurang sebanyak 31 responden (47.7%); dan sikapnya kurang sebanyak 37 responden (56.9%); diketahui p value=0.001 berarti bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu balita tentang pertumbuhan dan perkembangan balita di posyandu RW 5 kelurahan Bongsari Kota Semarang; Saran pada masyarakat khususnya ibu yang mempunyai balita diharapkan selalu aktif dan berkunjung ke posyandu agar tumbuh kembang balitanya terpantau. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Keaktifan Kunjungan
Efektivitas Dressing Madu dengan Dressing D-Glukosa Monohydrate Terhadap Waktu Penyembuhan luka pada Kelinci Firman Faradisi; Nurul Aktifah; Dwi Bagus Pambudi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 15 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v15i2.1500

Abstract

Abstract Wounds are damage to the epidermal layer or deeper due to pathophysiological changes which are the main origin of the wound. Nutrition is one of the factors that influence the wound healing process. Carbohydrates are nutrients that cells use as energy in the wound healing process. Alternative dressings that are classified as carbohydrates were developed to find more effective dressings in the wound healing process, including the use of d-glucose monohydrate and honey. This study aims to evaluate the difference in effectiveness between dressings using honey and d-glucose monohydrate dressings. The t-dependent test (paired sample t test) was used to determine the effectiveness of each dressing. The honey dressing obtained a t value of 5.547 (p = 0.001 <0.05) while the d-glucose monohydrate dressing obtained a t value of 4.264 (p = 0.003 <0.05). This means that giving D-glucose monohydrate and honey effectively accelerates wound healing. The average wound healing time using honey is 4.89, while the speed of wound healing using glucose monohydrate is 3.89. These results indicate that the administration of D-glucose monohydrate is faster in reducing the surface area of the wound compared to honey dressings. Keywords: D-glucose monohydrate; Honey; Wound healing. Abstrak Luka dapat dijelaskan sebagai kerusakan pada lapisan kulit atau epidermis bahkan lebih dalam dikarenakan terjadi perubahan patofisiologi yang menjadi asal utama terjadi luka. Nutrisi merupakan salah satu factor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka. Karbohidrat merupakan nutrisi yang digunakan sel sebegai energy dalam proses penyembuhan luka. Alternatif dressing yang masuk golongan karbohidrat dikembangkan untuk menemukan dressing yang lebih efektif dalam proses penyembuhan luka, antara lain penggunaan d-glukosa monohydrate dan madu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan evektivitas antara dressing menggunakan madu dengan dressing d-glukosa monohydrate. Uji t-dependent (paired sample t test) digunakan untuk mengetahui keefektivan masing masing dressing. Dressing madu diperoleh nilai t hitung sebesar 5.547 (p = 0,001 < 0,05) sedangkan dressing d-glukosa monohydrate diperoleh nilai t hitung sebesar 4,264 (p=0,003<0,05). Artinya pemberian D-Glukosa monohidrat maupun madu efektif mempercepat penyembuhan luka. Adapun Rata-rata waktu penyembuhan luka menggunakan madu adalah 4,89, sedangkan kecepatan penyembuhan luka menggunakan Glukosa monohidrat adalah 3, 89. Hasil ini menunjukan bahwa pemberian D-Glukosa Monohydrate lebih cepat dalam menurunkan luas permukaan luka dibandingkan dengan dressing madu. Kata kunci: D-glukosa monohidrat, Madu, Penyembuhan luka.
Hubungan Pelayanan Informasi Obat Terhadap Tingkat Kepuasan Dan Pengetahuan Pasien Wulan Agustin Ningrum; Nafisa Aufa Azzahra; Irma Suryani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 15 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v15i2.1627

Abstract

Abstract One form of pharmaceutical service is drug information service (PIO). In addition to being a professional obligation, PIO can also be used to determine the level of patient satisfaction. In addition, drug information services can also be used as promotional media to patients about who is a pharmacist. The design of this study is descriptive with a non-probability sampling method through a cross-sectional approach, which means that samples must meet the inclusion criteria until the total sample reaches 95 samples. The results showed that there was a significant relationship between the participation of pharmaceutical personnel in drug information services with the level of satisfaction, with a P value of 0.006 and an OR value of 13.5, and there was a significant relationship between the participation of pharmaceutical personnel in drug information services with a level of patient knowledge with a P value of 0.001 and an OR value of 14.4 from these results it is expected that the clinic can increase the number of human resources in one installation pharmacy. Keywords: Patient Satisfaction, Drug Information Services, Knowledge, Clinic Abstrak Salah satu bentuk pelayanan kefarmasian adalah pelayanan informasi obat (PIO). Selain menjadi kewajiban profesional, PIO juga dapat digunakan untuk menentukan tingkat kepuasan pasien. Selain itu pelayanan informasi obat juga dapat dijadikan media promosi kepada pasien tentang siapa apoteker. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan dengan metode pengambilan sampel non-probabilitas melalui pendekatan cross-sectional, yang berarti sampel harus memenuhi kriteria inklusi sampai total sampel mencapai 95 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara peran serta tenaga kefarmasian dalam pelayanan informasi obat dengan tingkat kepuasan, dengan nilai P value 0,006 dan nilai OR sebesar 13,5, serta ada hubungan yang signifikan antara peran serta tenaga kefarmasian dalam pelayanan informasi obat dengan tingkat pengetahuan pasien dengan nilai P value 0,001 dan nilai OR sebesar 14,4 dari hasil tersebut diharapkan klinik dapat menambah jumlah SDM yang ada dalam satu instalasi farmasi. Kata kunci: Kata kunci : Kepuasan Pasien, Pelayanan Informasi Obat, Pengetahuan, Klinik

Page 1 of 1 | Total Record : 10