cover
Contact Name
Mohammad Amin Lasaiba
Contact Email
lasaiba.dr@gmail.com
Phone
+6285228918677
Journal Mail Official
amin.lasaiba@fkip.unpatti.ac.id
Editorial Address
Geography Education Program , Faculty of Teaching and Training Universitas Pattimura. Jl. Ir. M.Putuhena Poka Ambon
Location
Kota ambon,
Maluku
INDONESIA
GEOFORUM Jurnal Geografi dan Pendidikan Geografi
Published by Universitas Pattimura
ISSN : -     EISSN : 28306899     DOI : https://doi.org/10.30598/geoforumvol2iss1pp1-12
Core Subject : Science, Education,
Geography Education Physical Geography Human Geography Geographic Information System (GIS) Remote Sensing Environmental Science Disaster Mitigation
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2 (2023): GEOFORUM" : 4 Documents clear
Analisis Suhu Permukaan Daratan di Kabupaten Buru Menggunakan Data Citra Satelit MODIS Berbasis Cloud Computing Google Earth Engine Heinrich Rakuasa; Mohammad Amin Lasaiba
GEOFORUM Jurnal Geografi dan Pendidikan Feografi Vol 2 No 2 (2023): GEOFORUM
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/geoforumvol2iss2pp71-81

Abstract

Pemantauan suhu permukaan daratan dengan di Kabupaten Buru menggunakan teknologi geospasial berbasis cloud computing Google Earth Engine dapat membantu dalam memahami perubahan iklim dan cuaca global, serta memberikan informasi penting bagi para ilmuwan, pemerintah, dan organisasi non-pemerintah dalam mengambil keputusan terkait mitigasi perubahan iklim dan penanganan bencana alam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis suhu permukaan daratan di Kabupaten Buru menggunakan data citra satelit modis berbasis cloud computing google earth engine. Penelitian ini Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) Terra Land Surface Temperature and Emissivity 8-Day Global yang diakses dan dianalisis di Google Earth Engine. nilai suhu permukaan daratan terendah di Kabupaten Buru yaitu 12, 7438ᵒ C dan nilai tertinggi yaitu 31, 9582ᵒ C. Luasan daerah yang memiliki suhu permukaan daratan (SPD) pada kelas sangat tinggi memiliki luas 96.604,46 ha atau sebesar 19,90%, luasan SPD pada kelas tinggi seluas 139.606,47 ha atau seluas 28,76, luasan SPD pada kelas sedang seluas 140.853,38 ha atau sebesar 29,02%, luasan SPD pada kelas rendah seluas 79.896,56 ha atau sebesar 16,46% dan luasan SPD pada kelas sangat rendah yaitu seluas 28.458,57 ha atau sebesar 5,86%. Analisis suhu permukaan daratan di Kabupaten Buru dapat memberikan informasi yang penting bagi Pemerintah setempat dalam mengambil kebijakan dan merencanakan pengembangan wilayah yang berkelanjutan.
Karakteristik Tanah Inceptisol Di Negeri Latuhalat Kota Ambon Roberth Berthy Riry
GEOFORUM Jurnal Geografi dan Pendidikan Feografi Vol 2 No 2 (2023): GEOFORUM
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/geoforumvol2iss2pp60-70

Abstract

Soil formation is the result of interactions between various processes, including geomorphological and pedological processes, where the soil body must be seen as a dynamic medium. Soil development is determined by soil formation factors, namely climate, topography, organisms, parent material, and time. In the process of soil formation, there is an interaction of soil formation factors in the form of physical, chemical, and biological processes. The physical properties of the soil consist of soil color, soil texture, soil structure, soil consistency, soil pores, aggregates, coarse materials, mineral modules, and root conditions. The chemical properties of the soil include Base Saturation (BS), Cation Exchange Capacity (CEC), pH, Organic Carbon, and CaCO3 content. Meanwhile, the biological aspect of the soil consists of organism activities within the soil. The purpose of this study are: 1) to classify soil properties or group soils into specific classes based on their similar characteristics and features, including physical, chemical, and biological properties in the field, 2) to determine the soil type names based on the Technical Guidelines for National Soil Classification (BP3KP, 2014) and Soil Taxonomy Classification (USDA 2015) criteria. The method used is a survey method with a transect approach pattern and observation of pit profile types. The research results indicate that the soil type formed in the research location according to the criteria of the Technical Guidelines for National Soil Classification (BP3KP, 2014) is the Kambisol soil type. Approaching the Soil Taxonomy Classification (USDA 2015), this soil is included in the Inceptisol order, Tropept suborder, and Dystropept Great Group
Geografi Manusia Dalam Konteks Perspektif Spasial Mohammad Amin Lasaiba
GEOFORUM Jurnal Geografi dan Pendidikan Feografi Vol 2 No 2 (2023): GEOFORUM
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/geoforumvol2iss2pp81-99

Abstract

Geografi manusia adalah cabang ilmu yang memahami interaksi kompleks antara manusia dan lingkungan fisik mereka. Perspektif spatial adalah pendekatan sentral dalam geografi manusia yang menekankan pentingnya analisis lokasi, distribusi, dan hubungan spasial dalam pemahaman masalah geografis. Kjian ini menjelajahi berbagai aspek perspektif spatial dalam kajian geografi manusia, termasuk peran pentingnya dalam pemahaman geografi manusia, sejarah perkembangannya, dan implikasi teoritisnya. Pendahuluan membahas konsep dasar geografi manusia dan bagaimana perspektif spatial membantu dalam menganalisis interaksi manusia dengan lingkungan fisiknya. Selanjutnya, i mengeksplorasi implikasi teoritis dari perspektif spatial dalam geografi manusia, termasuk dampaknya terhadap pemahaman mobilitas manusia, analisis lokasi dan distribusi, serta kerentanan manusia terhadap bencana alam. Kajian ini juga membahas relevansi perspektif spatial dalam konteks masa depan dan arah penelitian yang mungkin di bidang geografi manusia. Keseluruhan, kajian ini menggarisbawahi peran penting perspektif spatial dalam memahami interaksi antara manusia dan lingkungan fisik dalam kerangka disiplin geografi manusia
Kajian Teknologi Ozon (O3) Sebagai Penanganan Pascapanen Produk Hortikultura Paisal Ansiska; Indriati Meilina Sari; Hefri Oktoyoki
GEOFORUM Jurnal Geografi dan Pendidikan Feografi Vol 2 No 2 (2023): GEOFORUM
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/geoforumvol2iss2pp100-107

Abstract

Penting untuk menyadari bahwa produk hortikultura tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi kita, tetapi juga mendukung kesejahteraan ekonomi dan ekologi. Selain aspek gizi, produk hortikultura juga memiliki dampak positif pada lingkungan. Penanaman pohon hias, bunga-bunga, dan taman-taman kota membantu dalam penyerapan karbon dioksida dan penyaringan polusi udara, serta menciptakan habitat bagi satwa liar. Kerusakan produk hortikultura adalah masalah yang kompleks dan sangat signifikan dalam industri pertanian dan pasokan pangan. Dalam konteks ketahanan pangan global, pemborosan makanan yang disebabkan oleh kerusakan produk hortikultura adalah masalah serius. Pengawetan produk hortikultura menggunakan teknologi ozon adalah pendekatan inovatif yang telah menjadi sorotan dalam upaya memperpanjang umur simpan produk, mengurangi kerusakan akibat mikroorganisme patogen, serta menjaga kualitas dan kesegaran produk. Tulisan ini mencari info terbaru tentang penggunaan ozon dalam pengawetan produk hortikultura dan tantangannya. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka sebagai pendekatan utama untuk mengumpulkan data. Ozon (O3) yang merupakan bentuk oksigen dengan sifat oksidatif yang kuat, terbukti sangat efektif dalam memerangi mikroorganisme patogen, menghilangkan aroma tak diinginkan, dan memperpanjang umur simpan produk hortikultura. Meskipun memiliki manfaat besar, penggunaan ozon harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari potensi dampak negatif pada manusia dan lingkungan.

Page 1 of 1 | Total Record : 4