cover
Contact Name
Abdur Rahman
Contact Email
aquaticmspulm@gmail.com
Phone
+6287741278430
Journal Mail Official
aquaticmspulm@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan ULM, Gedung 1, Lantai 2 Jl. Jenderal A. Yani, Km.36,6, Simpang Empat Banjarbaru Postal Code: 70714 Tel/Fax. (0511) 4772124 Journal Website: aquaticmspulm@gmail.com Email: aquaticmspulm@gmail.com
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
ISSN : -     EISSN : 30250218     DOI : http://dx.doi.org/10.20527
AQUATIC adalah Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan yang memuat artikel-artikel Tugas Akhir Mahasiswa dengan ruang lingkup; Hewan air (baik vertebrata atau invertebrata yang hidup di air untuk sebagian atau seluruh hidupnya), Ekosistem Perairan (sistem lingkungan yang terletak di badan air), Tumbuhan Air (tanaman hydrophytic atau hydrophytes, yang telah beradaptasi dengan kehidupan di atau di lingkungan akuatik) dan Pemanfaatan Teknologi yang berhubungan dengan Manajemen Sumberdaya Perairan
Articles 81 Documents
KONDISI KUALITAS PERAIRAN PADA LEVEL YANG BERBEDA DAN STATUS KESUBURAN PERAIRAN WADUK RIAM KANAN KECAMATAN ARANIO KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Eka Iriadenta; Deddy Dharmaji; Indah Aulia
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 1 No 1 (2018): EDISI JUNI 2018
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Waduk Riam Kanan merupakan danau buatan yang dibentuk dari pembendungan air sungai. Waduk Riam Kanan memiliki fungsi sebagai pemasuk kebutuhan air untuk keperluan domestik dan industri, sebagai pengendali banjir dan kekeringan, keperluan irigasi untuk kegiatan pertanian dan perikanan darat, dan yang terpenting adalah sebagai sumber pembangkit listrik tenaga air. Aktivitas manusia seperti kegiatan yang ada pada hulu Sungai Kalaan dan Sungai Tuyup yang bisa mempengaruhi waduk karena sungai tersebut merupakan inlet waduk, kemudian Keramba Jaring Apung (KJA), pemukiman, pariwisata, pertanian dan perkebunan apat mempengaruhi kualitas air waduk jika beban pencemar yang masuk dalam perairan melebihi kapasitas daya tampung waduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui kondisi kualitas perairan waduk pada level yang berbeda dan kualitas perairan pada sampel yang dikompositkan dilihat dari parameter DO, pH, suhu, kecerahan, fosfat dan nitrat serta status kesuburan waduk pada sampel yang dikompositkan berdasarkan kada total P dan total N. Analisis data yang digunakan dalam penelitian menggunakan model Environmental Quality Index (EQI) dan status trofik menurut Permen LH nomer 28 tahun 2009. Pengambilan sampel dilakukan pada 5 statsiun secara purposive. Kondisi kualitas perairan Waduk Riam Kanan pada level yang berbeda berdasarka model EQI tergolong dalam kelas III dimana kisaran nilai KA 0,41 – 0,60 yaitutergolong sedang, berbeda dengan hasil sampel yang dikompositkan yang tergolong dalam kelas IV dimana kisaran nilai KA 0,61 – 0,80 yaitu tergolong baik. Status kesuburan perairan Waduk Riam Kanan adalah Oligotrofik. Riam Kanan reservoir in an artificial lake formed drom damming river water. Riam Kanan reservoir has a function as a supplier or water needs for domestic and industrial purpose, as flood control and drought, irrigation needs for agricultural and aquaculture activities, and most importantly as a source of hydroelectric power. Human activities such as activities in the upper waters of the Kalaan and Tuyup rivers that can affect the reservoirs because the river is a reservoir inlet, then floating net cages, settlement, tourim, agriculturure and plantation can affect water quality if the reservoir if pollutant loads water exceeds the capacity of reservoirs. This research was aimed to find out the water wuality condition of Riam Kanan reservoir at different level based and the quality of the waters in the compiled samples seen from the parameter of DO, pH, temperature, brightness, phosphate and nitrate and the trophical status of reservoirs in the compiled based on total P and total N. Data analyss used in this research is Environmental Quality Index (EQI) and trophic status accprding to regulation of environment minister number 28 year 2009. Sampling is done 5 stasions purposively. The water quality condition of Riam Kanan reservoir at different level based on EQI model belong to class III where the range value of water quality 0,41 – 0,60 id moderate, in contrast with result of composite sample which classified in clas IV where range of value water quality 0,61 – 0,80 is considered good. Trophical status Riam Kanan reservoir is Oligotrophic.
KAJIAN KUALITAS AIR KELAYAKAN HIDUP KERANG DARAH (Anadara granosa) DI TELUK PAMUKAN DESA SAKADOYAN KABUPATEN KOTABARU Jamaluddin Jamaluddin; Rizmi Yunita; Deddy Dharmaji
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 1 No 1 (2018): EDISI JUNI 2018
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kualitas air kelayakan hidup kerang darah (Anadara granosa) di Teluk Pamukan Desa Sakadoyan Kabupaten Kotabaru. Dilaksanakan pada Bulan november 2016 – Maret 2017. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah purposive sampling dan survey. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriftif sederhana dan dibandingkan dengan penelitian mengenai kelayakan hidup kerang darah dengan mengunakan Metode Storet. Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian yaitu suhu, arus, kecerahan, TSS, salinitas, pH, DO, BOD, COD, NH3 dan substrat dasar. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas air di stasiun I memiliki nilai 0, stasiun II memiliki nilai 0 dan stasiun III memilki nilai -10. Ketiga stasiun masih dalam kondisi kelas A dan B untuk kelayakan kehidupan kerang darah. This study aims to examine the water quality of the feasibility of live clams of blood (Anadara granosa) at Teluk Pamukan Sakadoyan rurals Kotabaru regency. Conducted on November 2016-March 2017. The method used in data collection is purposive sampling and survey. The data of the study were analyzed simple descriptive and compared with the study about the survival of clams blood using storet method. Water quality parameters measured during the study namely temperature, current, brightness, TSS, pH, DO, BOB, COD, NH3, salinity and substrate basis. Analysis results show that water quality at station I has a value 0, station II has a value 0 and station III has a value 10. The three stations are still in conditions class A and B for the feasibility lifes of Clams.
HUBUNGAN INDEKS KOMUNITAS MAKROZOOBENTHOS DENGAN PARAMETER KUALITAS AIR DI SUNGAI MARTAPURA DESA MELAYU KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN M. Alfiannur; Mijani Rahman; Abdur Rahman
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 1 No 1 (2018): EDISI JUNI 2018
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks dominasi macrozoobenthos di Sungai Martapura Desa Melayu dan mengetahui hubungan parameter kualitas air berdasarkan indeks dominasi macrozoobenthos di perairan Sungai Martapura Desa Melayu Penelitian ini dilaksanakan di Sungai Martapura Desa Melayu Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Secara keseluruhan waktu yang diperlukan dalam penelitian selama 4 bulan. Parameter yang diukur yaitu suhu, kecerahan, kedalaman, kecepatan arus, total suspended solid (TSS), dissolved oxygen (DO), derajat keasaman (pH). Analisis data yang digunakan yaitu kepadatan, kepadatan relatif, frekuensi kehadiran, keanekaragaman, keseragaman, similaritas dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ditemukan sebanyak 6 spesies macrozoobenthos yang terdiri dari 2 filum dan 3 kelas. Nilai kepadatan populasi tertinggi terdapat pada stasiun I sebesar 1.687 ind/m2 dan terendah pada stasiun II sebesar 1.027 ind/m2. Indeks keanekaragaman tertinggi terdapat pada stasiun III sebesar 1,18 dan terendah terdapat pada stasiun II sebesar 0,18. Indeks keseragaman tertinggi terdapat pada stasiun III sebesar 0,80 dan terendah terdapat pada stasiun I sebesar 0,1. Indeks similaritas antar stasiun tidak ada kemiripan. Kepadatan relatif tertinggi dari spesies T.tubifex sebesar 98,26% dan terendah terdapat pada spesies C.aurisipelis sebesar 0,87%. Frekuensi kehadiran tertinggi terdapat pada stasiun III sebesar 167,67% dan terendah terdapat pada stasiun II sebesar 66,67%. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda didapatkan R = 0,716 artinya sebesar 71,6% kepadatan macrozoobenthos mempengaruhi kualitas air Sungai Martapura.
KONDISI LINGKUNGAN PERAIRAN DI DESA BATAKAN OLEH PENGARUH MUSIM BARAT Habudin Habudin; Pathul Arifin; Eka Iriadenta
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 1 No 1 (2018): EDISI JUNI 2018
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi pengaruh musim Barat terhadap kualitas lingkungan perairan, aktivitas pariwisata terhadap limbah padat di kawasan pesisir Desa Batakan serta menganalisis kondisi kualitas lingkungan perairan untuk mengetahui status mutu air di sekitar wilayah Desa Batakan. Parameter yang diukur yaitu: total suspended solid (TSS), dissolved oxygen (DO), derajat keasaman (pH), chemical oxygen deman (COD), biological oxygen deman (BOD), dan salinitas. Data yang dihasilkan dari pengukuran disajikan dalam bentuk tabulasi dan diagram sehingga akan terlihat adanya perbedaan pada setiap lokasi sampling pengamatan. Analisis data menggunakan metode indeks pencemaran (IP) menurut KepMen LH nomor 115 tahun 2003. Hasil pengukuran kualitas air menunjukkan adanya perbedaan nilai status mutu air antara lokasi sampling 1, lokasi sampling 2, dan lokasi sampling 3. Dalam penggolongan tetap termasuk ke dalam kategori cemar sedang. Pengaruh musim barat menyebabkan perairan Desa Batakan masuk dalam kategori cemar sedang pada saat musim barat. This study aimed to identify the influence of westerly monsoon on the quality of aquatic environment, tourism activities on solid waste in the coastal area of ​​Batakan Village and to analyze the condition of the aquatic environment quality to determine the status of water quality in the vicinity of Batakan Village. The parameters measured were: total suspended solid (TSS), dissolved oxygen (DO), acidity (pH), chemical oxygen demand (COD), biological oxygen demand (BOD), and salinity. The data generated from the measurements were presented in tabulation and diagrams so that the differences would be seen in each observational station. The data analysis used pollution index (IP) method according to Ministerial Decree of Environment Number 115 year 2003 and quality standard according to Presidential Decree Number 82 year 2001.The result of water quality measurement showed the difference of water quality status between sampling location 1, sampling location 2, and sampling location 3. In the constant classification, those were included in the category of lightly polluted. The influence of the westerly monsoon resulted in the waters of Batakan Village to be in the category of lightly polluted during the westerly monsoon.
KELAYAKAN KUALITAS PERAIRAN KOLAM DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DESA GUNUNG MELATI KECAMATAN BATU AMPAR KABUPATEN TANAH LAUT Mega Kusuma Wardani; Eka Iriadenta; Deddy Dharmaji
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 1 No 1 (2018): EDISI JUNI 2018
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan perairan kolam ikan di perkebunan kelapa sawit dan tingkat kesuburan perairan. Parameter yang diukur yaitu: suhu, kecerahan, oksigen terlarut (DO), derajat keasaman (pH), nitrat (NO3) dan posfat (PO4). Analisis data menggunakan metode Environment Quality Index (EQI) dan tingkat kesuburan perairan dianalisis secara deskriptif dengan acuan studi pustaka. Hasil kelayakan perairan kolam di lokasi penelitian dihitung menggunakan metode Environment Quality Index (EQI) menunjukan hasil baik pada A1 dan A2 minggu pertama disetiap stasiun sedangkan A3 sangat baik, minggu kedua setasiun A1 dan A3 menunjukan sangat baik dan stasiun kedua menunjukan baik. Pada minggu ketiga stasiun A1 dan A2 menunjukan baik sedangkan A3 sangat baik. Secara umum kondisi kualitas air pada setiap kolam sangat layak untuk kehidupan ikan budidaya (nila,papuyu dan patin). Berdasarkan tingkat kesuburan fosfat (PO4) dan nitrat (NO3) dari pengukuran di minggu pertama sampai minggu ketiga didapat rerata fosfat (PO4) (0,88mg/l, 0,18mg/l, 0,35mg/l) dan nitrat (NO3) (1,3mg/l. <0,1mg/l, <0,1mg/l) menunjukan katagori parairan yang masih di bawah nilai kesuburan perairan. Perairan kolam tersebut menunjukan katagori sangat layak untuk kegiatan budidaya dan kehidupan ikan. This research was conducted to examine the qualification of the pond water quality in oil palm estate and the fertility level of the water. The measured parameters were: temperature, radiance, dissolved oxygen (DO), acidity (pH), nitrate (NO3) and phosphate (PO4). The data analysis used Environment Quality Index (EQI) method and the fertility level of the water was analyzed descriptively with reference literature. The qualification result of the pond water quality in the research location calculated by the Environment Quality Index (EQI) method indicated good results at A1 and A2 for the first week in every station whereas A3 indicated a very good result, for the second week station A1 and A3 indicated very good results and station A2 in good result. The third week, station A1 and A2 indicated good result whereas A3 in a very good result. In general, the condition of the water quality in every pond was very decent for fish cultivation (tilapia, climbing perch, iridescent shark). Based on the fertility level of phosphate (PO4) and nitrate (NO3) from the first measurement to the third ones were found the average phosphate (PO4) was (0,88mg/l, 0,18mg/l, 0,35mg/l) and nitrate (NO3) was (1,3mg/l. <0,1mg/l, <0,1mg/l) which meant that the water qualification was still below the water fertility value. Hence the pond water indicated a very decent category for cultivation and fish lives.
KEANEKARAGAMAN IKAN DI SUNGAI BATANG BANYU KECAMATAN BANUA LAWAS KABUPATEN TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Ermawati Ermawati; Rizmi Yunita; Mijani Rahman
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 1 No 2 (2018): EDISI DESEMBER 2018
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan jenis ikan, mengetahui indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan dominasi, serta mengetahui kondisi kualitas air untuk kehidupan ikan. Parameter fisika-kimia pendukung kualitas air yang diukur yaitu suhu, kecerahan, kecepatan arus, total suspended solid (TSS), Amoniak (NH3), pH dan dissolved oxygen (DO). Metode yang digunakan untuk menentukan lokasi pengambilan sampel yaitu “purposive sampling” ,sampel ikan diambil menggunakan alat tangkap (Gillnet, Hand land dan Lift net). Jenis ikan yang tertangkap 110 ekor dengan 7 famili yaitu Anabantidae; ikan papuyu (Anabas testudineus), Belontiidae: sepat siam (Trichogaster pectoralis) dan sepat rawa (Trichogaster trichopterus), Channidae; gabus (Channa striata), Cyprinidae; puyau/nilem (Osteochilus hasselti), Helostomatidae; tambakan (Helostoma temmincckii), Loricariidae; sapu-sapu (Hypostomus plecostomus), Pangasiidae; patin (Pangasius hypophthalmus). Indeks Keanekaragaman tertinggi terdapat pada stasiun I yaitu 1,570 dan terendah pada stasiun III yaitu 0,908. Indeks Keseragaman tertinggi terdapat pada stasiun II yaitu 0,814 dan terendah pada stasiun III yaitu 0,564. Indeks Dominasi tertinggi terdapat pada stasiun III yaitu 0,520 dan terendah pada stasiun I yaitu 0,246. Hasil pengukuran parameter pendukung kualitas air suhu, kecerahan, kecepatan arus, Amoniak (NH3), pH, dan dissolved oxygen (DO) masih pada batas yang layak untuk kehidupan ikan, nilai total suspended solid (TSS) yang tinggi sehingga menyebabkan tingginya tingkat kekeruhan dan rendahnya kecerahan. This research aimed to find out the number and type of fish, diversity index, uniformity index and domination, and condition of water quality for fishes lives. Physical chemistry parameter supporting the water quality that was measured was temperature, clarity, current velocity, total suspended solid (TSS); ammonia (NH3), pH and dissolved oxygen (DO). The method used to determine the sample location was purposive sampling, sample of fish was taken using fish trap (gillnet, hand land, and lift net). The types of fish that were trapped were 110 classified into 7 families; those were anabantidae, papuyu fish (Anabas testudineus), Belontiidae, sepat siam (Trichogaster pectoralis) dan sepat rawa (Trichogaster trichopterus), Channidae, gabus (Channa striata), Cyprinidae; puyau/nilem (Osteochilus hasselti), Helostomatidae; tambakan (Helostoma temmincckii), Loricariidae; sapu-sapu (Hypostomus plecostomus), Pangasiidae; patin (Pangasius hypophthalmus). The highest diversity index found in station I was 0.246. The result of parameter measurement supporting the water quality, temperature, clarity, current velocity, ammonium (NH3), pH, and dissolved oxygen (DO) was still in proper limit for fish life. The high value of total suspended solid resulted in high turbidity level and low clarity.
PENGARUH HORMON PERTUMBUHAN REKOMBINAN TERHADAP KANDUNGAN FOSPAT PADA PEMELIHARAAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus L) DALAM AKUARIUM Okke Oktaviani; Rizmi Yunita; Deddy Dharmaji
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 1 No 2 (2018): EDISI DESEMBER 2018
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan kandungan fospat akan menjadi beban pencemaran bagi perairan, sehingga perlu melakukan penelitian untuk mengetahui seberapa banyak kandungan fospat hasil kegiatan budidaya ikan yang dikeluarkan ikan sebagai feses untuk mengurangi beban pencemaran akibat kandungan fospat dalam pakan ikan. Penelitian ini menggunakan metode probability dengan rancangan penelitian acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 pengulangan sehingga dihasilkan 12 unit percobaan. Hasil uji ANOVA menunjukkan pemberian hormon pertumbuhan rekombinan tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan fospat dalam air pemeliharaan ikan nila. Kandungan fospat dalam air dapat menurunkan kandungan fospat sebesar 0,20-0,81 mg/l selama 30 hari. Nilai laju pertumbuhan berat relatif ikan nila yang diberi rGH mampu meningkatkan berat ikan dibanding kontrol dengan rerata tertinggi pada perlakuan A sebesar 53,91% dengan berat selama 30 hari. Analisa fospat dalam feses ikan menunjukkan bahwa pemberian rGH mengalami fluktuasi nilai sebesar 2,02-6,17% selama 15 hari. Pengukuran parameter kualitas air suhu, DO dan pH masih dalam kisaran optimal untuk kehidupan dan pertumbuhan ikan nila. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian rGH menurunkan kandungan fospat 0,20-81 mg/l dibandingkan kontrol. The improvement of phosphat substance would be a load of pollution for waters. Therefore, a research should have been conducted to examine the content of phosphate on the production of fish cultivation which left by fish as feces to reduce the load of pollution resulted from the content of phosphate in fish feed. This research used probability method on complete random design (RAL) with 4 treatments and 3 repetitions led to 12 experimental units. The result of ANOVA test showed that the distribution of recombinant growth hormone did not have significant effect toward the content of phosphate in the water of tilapia cultivation. The content of phosphate in the water could reduce the content of phosphate as much as 0,20-0,81 mg/l in 30 days. The growth rate value of the relative weight of tilapia which given rGH was able to increase the fish weight compared to the control group with the highest average on treatment A was 53,91% in 30 days. The analysis of phosphate in fish feces showed that the distribution of rGH had fluctuation as much as 2,02-6,17% in 15 days. The measurement of the parameter of water quality, temperature, DO, and pH, was still optimal for the biota and the growth of tilapia. As a result, it could be concluded that the distribution of rGH reduced the content of phosphate as much as 0,20-81 mg/l compared to the control group.
PLANKTON SEBAGAI BIOINDIKATOR TINGKAT KESUBURAN KOLONG KECAMATAN CEMPAKA KOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Ropi’ah Ropi’ah; Suhaili Asmawi; Pathul Arifin
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 1 No 2 (2018): EDISI DESEMBER 2018
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesuburan perairan yang dilaksanakan di kolong Kecamatan Cempaka Kotamadya Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan dan di Laboratorium Kualitas Air Fakultas Perikanan dan Kelautan. Kesuburan perairan berdasarkan pada kelimpahan plankton serta indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominasi. Pengambilan sampel dilakukan terhadap 3 stasiun berdasarkan lama pascatambang yaitu selama 2 tahun (stasiun 1), 7 tahun (stasiun 2) dan 10 tahun (stasiun 3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kriteria kelimpahan plankton, perairan kolong pascatambang 2, 7 dan 10 tahun tergolong sebagai perairan dengan tingkat kesuburan sedang. Berdasarkan indeks keanekaragaman, stabilitas struktur komunitas plankton setiap stasiun tergolong sedang dan dengan kesuburan sedang. Indeks keseragaman, penyebaran struktur komunitas plankton pada stasiun 1 dan 2 adalah sangat merata dengan katagori sangat baik, sedangkan pada stasiun 3 tergolong lebih merata dengan kategori baik. Indeks dominasi plankton pada ketiga stasiun pengamatan adalah rendah This Research aims to determine the level of water fertility conducted under the subdistrict Cempaka Kotamadya Banjarbaru South Kalimantan Province and the Water Quality Laboratory Faculty of Fisheries and Marine. Water fertility is based on plankton abundance as well as indices of diversity, uniformity and dominance. Sampling was conducted on 3 stations based on post-mining time ie for 2 years (station 1), 7 years (station 2) and 10 years (station 3). The results showed that based on the criteria of plankton abundance, the waters of the post-mined colonies 2, 7 and 10 years were classified as waters with moderate fertility levels. Based on the index of diversity, the stability of the plankton community structure of each station is moderate and with moderate fertility. Uniformity index, the distribution of plankton community structure at stations 1 and 2 is very uniformly with a very good category, while at station 3 is more evenly distributed with the good category. The plankton dominance index at the three observation stations is low.
PRODUKTIVITAS PRIMER SEKITAR KERAMBA JARING APUNG (KJA) DI PERAIRAN WADUK RIAM KANAN KECAMATAN ARANIO KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Rahayu Agista; Mijani Rahman; Zairina Yasmi
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 1 No 2 (2018): EDISI DESEMBER 2018
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas primer di waduk Riam Kanan dengan kepadatan KJA yang berbeda dan mengidentifikasi tingkat kesuburan perairan waduk Riam Kanan dengan menentukan status trofik perairan berdasarkan masukan kadar total-N dan total-P. Parameter kualitas air yang diukur untuk mendukung penelitian yaitu: oksigen terlarut/dissolved oxygen (DO), suhu, kecerahan, derajat keasaman (pH), total Nitrogen (t-N) dan total Fosfat (t-P). hasil dari pengukuran parameter kualitas air yang dilakukan di waduk Riam Kanan dan laboratorium akan dibuat tabulasi dan diagram agar bisa dilihat perbedaan pada setiap stasiun dengan kepadatan keramba jaring apung (KJA). Metode yang digunakan adalah metode botol gelap-botol terang serta analisis data dengan analisis ragam ANOVA dengan mencakup pengujian hipotesis untuk produktivitas primer. Metode yang digunakan untuk penentuan stasutus trofik dengan melihat kriteria baku mutu kualitas air yang terdapat pada PerMenLH Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Daya Tampung Beban Pencemar Air Danau dan/atau Waduk. Hasil penelitian menunjukkan produktivitas primer pada stasiun 1 dengan NPP dan GPP rata-rata sebesar NPP 119,097 mg C/m3/jam dan GPP sebesar 81,597 mg C/m3/jam pada stasiun 2 sebesar NPP 75,520 mg C/m3/jam dan GPP sebesar 52,430 mg C/m3/jam dan pada stasiun 3 sebesar NPP 17,361 mg C/m3/jam dan GPP 81,423 mg C/m3/jam dengan kepadatan KJA tidak berpengaruh terhadap produktivitas primer dan waduk Riam Kanan masuk dalam tingkat trofik perairan oligotrof. This study aims to determine the primary productivity in Riam Kanan reservoir with different density of floating net cages and to identify the level of fertility of Riam Kanan reservoir water by determining the trophic status of the waters based on the total-N and total-P input levels. Water quality parameters measured to support the research are: dissolved oxygen (DO), temperature, brightness, power of hydrogen (pH), total Nitrogen (t-N) and total phosphate (t-P). The results of the measurement of water quality parameters conducted in Riam Kanan reservoir and laboratory, the result will be made tabulation and diagrams in order to see the difference in each station with the density of floating net cages (KJA). The method used dark bottle and light bottle, data analysis with ANOVA variance analysis by including hypothesis testing for primary productivity. The method used for the determination of trophic stage by looking at water quality standard criteria contained in PerMenLH Number 28 Year 2009 About Capacity Buoyant Water Pollution Load Lake and / or Reservoir. The results showed primary productivity at station 1 with NPP and GPP averaged NPP 119.097 mg C/ m3/hr and GPP of 81.597 mg C/ m3/hr at station 2 of NPP 75,520 mg C/ m3/hr and GPP of 52,430 mg C/ m3/hr and at station 3 of NPP mg C/ m3/hr and GPP 81.423 mg C/ m3/hr with density of floating net cages not affecting primary productivity and Riam Kanan reservoir in trophic level oligotrof waters.
ANALISIS BEBERAPA PARAMETER FISIKA DAN KIMIA DI BEKAS LAHAN TAMBANG INTAN KECAMATAN CEMPAKA KOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Khairul Ijah; Mijani Rahman; Abdur Rahman
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 1 No 2 (2018): EDISI DESEMBER 2018
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan tingkat pencemaran perairan di bekas lahan tambang intan Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan yang telah ditinggalkan selama 2 tahun (stasiun 1), 7 tahun (stasiun 2) dan 10 tahun (stasiun 3) . Parameter yang diukur yaitu: suhu, kecerahan, total suspended solid (TSS), daya hantar listrik (DHL), dissolved oxygen (DO), derajat keasaman (pH), besi (Fe) dan mangan (Mn). Data yang dihasilkan dari pengukuran disajikan dalam bentuk tabulasi dan diagram sehingga akan terlihat adanya perbedaan pada setiap stasiun pengamatan. Analisis data menggunakan metode indeks pencemaran (IP) menurut KepMen LH nomor 115 tahun 2003 dan baku mutu menurut PP 82 tahun 2001. Hasil pengukuran menunjukkan adanya perbedaan nyata bagi parameter TSS, Kecerahan dan Fe antar stasiun 1, stasiun 2 dan stasiun 3 yang dilihat berdasarkan standar deviasi. Analisis perhitungan indeks pencemaran (IP) menunjukkan pada stasiun 1, stasiun 2 dan stasiun 3 masih dalam kategori tercemar ringan bagi peruntukan kelas I, sedangkan bagi peruntukan kelas II,III dan IV termasuk dalam kategori kondisi baik. This research was aimed to find out the characteristics and the level of water pollution in former area of diamond mining at Cempaka district, Banjarbaru in the province of South Kalimantan that has been left for 2 years (Station 1), 7 years (station 2), and 10 years (station 3). The parameters that have been measured are: temperature, radiance, total suspended solid (TSS), electrical conductivity (DHL), dissolved oxygen (DO), degree of acidity (pH), iron (Fe), and manganese (Mn). The measuring data was shown in the forms of tabulation and diagram up until it would be shown the difference in every observed station. The data analysis used KepMen LH number 115 of 2003 on index population method (IP) and Government Regulation number 82 of 2001 on raw quality. The result of measurement showed that there was significant difference in the parameter of TSS, radiance, and Fe among station 1, station 2, and station 3 that was shown based on the standard deviation. The calculation of index pollution (IP) showed that station 1, station 2, and station 3 still in low polluted category for class I, whereas for class II, III, IV included in good condition category.