cover
Contact Name
Heffry Veibert Dien
Contact Email
heffryvdien@unsrat.ac.id
Phone
+62811432676
Journal Mail Official
jurnal.itpt@unsrat.ac.id
Editorial Address
Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi, Kampus Unsrat, Manado 95115
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap
rancang bangun dan hidrodinamika alat tangkap ikan, rancang bangun dan hidrodinamika kapal perikanan, operasi penangkapan ikan, meteo-oseanografi perikanan tangkap, daerah penangkapan ikan, biologi perikanan tangkap, pengelolaan perikanan tangkap.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 6 (2017): Desember" : 6 Documents clear
Produksi dan produktivitas hasil tangkapan kapal tuna hand line yang berpangkalan di Kelurahan Mawali, Kecamatan Lembeh Utara, Kota Bitung (Production and productivity of the tuna hand line fishing boat at Mawali Village, North Lembeh District, Bitung City) Indra Lesmana; Revols D. CH. Pamikiran; Ivor L. Labaro
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2 No. 6 (2017): Desember
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.6.2017.16968

Abstract

Hand line is the simplest and easy fishing gear used by mostly tuna fisherman. These study goals are to see the development of production and productivity tuna catch by hand line of tuna fishing boat at Mawali village. The result shown that the production of tuna increased from 2011 and reached the top on 2013, and then decreased until 2015. Furthermore, the productivity of tuna fishing boats since 2011 to 2015 indicated only three boats are good and the others found unproductively. The decline of tuna productivities occurred due to the government policy to reduce the labor of foreign, especially in the field of capture fisheries.Keyword : tuna, hand line, production, productivity ABSTRAKHand line atau pancing ulur merupakan pancing yang sangat sederhana dan mudah digunakan oleh kebanyakan nelayan.  Penelitian ini bertujuan untuk melihat perkembangan produksi dan produktivitas hasil tangkapan kapal tuna yang menggunakan alat pancing hand line di Kelurahan Mawali.  Produksi ikan tuna mengalami peningkatan dari tahun 2011 hingga tahun 2013, dan selanjutnya mengalami penurunan hingga tahun 2015. Selanjutnya, produktivitas kapal tuna hand line sejak 2011 sampai 2015 menunjukkan hanya terdapat tiga kapal yang produktivitasnya baik dan yang lainnya menemukan produktivitas yang tidak baik. Penurunan produksi ikan tuna terjadi karena kebijakan pemerintah yang mengurangi tenaga kerja asing, terutama di bidang perikanan tangkap.Kata kunci : tuna, pancing ulur, produksi, produktivitas
Studi tentang kesehatan dan keselamatan kerja di atas kapal pole and line yang berpangkalan di Aertembaga Bitung (Study on health and safety on pole and liner based in Aertembaga Bitung) Yohanis Kalu; Frangky E. Kaparang; Vivanda O.J. Modaso
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2 No. 6 (2017): Desember
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.6.2017.17000

Abstract

Pole and line, an environmentally friendly fishing gear is important to support people's living needs. Many tools and materials are found as a result of technologi cal advances, but the teknology can be detrimental if not handled properly. In a fishery business, if less careful in the care and work resulting souls become victims, accidents do not happen by itself but there is a cause.  This study aims to analyze the application of study on health and safety, to know the availability and maintenance system of health and safety tools. This study used case study method, took 5 ships randomly as sample and data source, both qualitative and quantitative. Processed in tables, and compare the availability of health and safety in each vessel according to the regulation of the safety of life at sea (SOLAS).  Occupational safety equipment (A) is almost available on all ships. The buoy equipment (B) is also almost available on all ships except life raft only on 3 ships. Communication equipment (C) HF radio and state flags are available on all ships, while signal flag are only on 3 boats, firefighters (D) are available on all ships. hose, pump, hydrant and nozle are not available.In general, the application of study on health and safety on pole and line ship has not fulfilled SOLAS requirement.Keywords: health, safety,  pole and liner. ABSTRAKPole and line alat tangkap ramah lingkungan penting menunjang kebutuhan hidup masyarakat. Banyak alat dan bahan ditemukan sebagai hasil kemajuan teknologi, tapi kemajuan dapat merugikan bila tidak ditangani dengan baik. Pada usaha perikanan, jika kurang teliti dalam perawatan dan pekerjaannya mengakibatkan jiwa menjadi korban, kecelakaan tidak terjadi dengan sendirinya tetapi ada penyebabnya. Penelitian ini bertujuan menganalisa penerapan kesehatan dan keselamatan, mengetahui ketersediaan dan sistem pemeliharaan alat kesehatan dan keselamatan kerja. Penelitian ini menggunakan metode studikasus,mengambil5 kapal secara acak sebagai sampel dan sumber data, baik kualitatif maupun kuantitatif. Diolah dalam tabel, dan dianalisis membandingkan ketersediaan kesehatan dan keselamatan dari masing-masing kapal sesuai ketentuan safety of life at sea (SOLAS).  Alat keselamatan kerja (A) hampir tersedia di semua kapal, Peralatan pelambung (B) juga hampir tersedia di semua kapal. Untuk life raft hanya di 3 kapal. Peralatan komunikasi (C) HF radio dan bendera negara tersedia di semua kapal, sedangkan bendera isyarat hanya di 3 kapal, pemadam kebakaran (D) tersedia di semua kapal, sedangankan selang, pompa,  hidran dan nozle tidak tersedia. Secara umum penerapan kesehatan dan keselamatan kerja di kapal pole and line belum memenuhi peryaratan SOLAS.Kata-kata kunci: kesehatan, keselamatan, pole and liner.
Pengaruh jenis umpan terhadap hasil tangkapan pancing dasar di perairan Marore Kecamatan Kepulauan Marore Kabupaten Kepulauan Sangihe (The effect of different kind of baits on the catch of bottom hand line inMarore waters, Marore Islands District Sangihe Islands Regency) Jenly G. Onthoni; Lefrand Manoppo; Revols D. Ch. Pamikiran
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2 No. 6 (2017): Desember
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.6.2017.17005

Abstract

Marore Island is one of the northernmost outermost islands in the territorial waters of Indonesia. The problems that often hamper the development of outer islands are the low ability of the community to manage the potential of marine resources and the lack of production facilities and infrastructure. Characteristic of an archipelagic region is to have relatively high fishery resources, but very susceptible to environmental degradation with very dynamic and unpredictable meteorological conditions. Bottom hand line is one of the many fishing gear used by fishermen in Marore Island to catch bottom fish; but it is not yet known which bait is most effective for catching the fish. Therefore this study aims to study the effect of different kind of bait on the catch of bottom hand line, and to identify the catch. This research was conducted in November until December 2016 with experimental method. The baits used consist of mackerel fish (Decapterus macarellus), selar (Selaroides sp.), frigate tuna (Auxixrochei.) and squid (Loligo sp.); the data were analyzed using randomized block design.  Total catch of 136 fish; which consists of 6 families, 14 genera and 24 species.  Analysis of variance show that the use of mackerel bait is no different from frigate tuna, but significantly different from selar; the use of frigate tuna bait is not significantly different from selar.Keywords: Outer Island, Marore Island, coral fishes, bottom hand lineABSTRAKPulau Marore adalah salah satu pulau terluar paling utara di wilayah perairan Indonesia. Permasalahan yang sering menghambat perkembangan pulau-pulau terluar seperti Pulau Marore adalah masih rendahnya kemampuan masyarakat untuk mengelola potensi sumberdaya laut dan minimnya sarana dan prasarana produksi. Ciri khas suatu wilayah kepulauan adalah memiliki sumberdaya perikanan yang relative tinggi, tetapi sangat rentan terhadap degradasi lingkungan dengan kondisi meteorologis yang sangat dinamis dan sulit diprediksi. Pancing dasar merupakan salah satu alat tangkap yang banyak di gunakan oleh nelayan di PulauMarore untuk menangkap ikan-ikan dasar; tetapi belum diketahui umpan mana yang paling efektif untuk menangkap ikan-ikan tersebut. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jenis umpan terhadap hasil tangkapan pancing dasar; dan mengidentifikasi jenis-jenis ikan yang tertangkap.  Penelitian ini dilakukan pada bulan November-Desember 2016 dengan metode eksperimental. Umpan yang digunakan terdiri dari ikan layang (Decapterusmacarellus), selar (Selaroides sp.), tongkol (Auxix rochei.) dan cumi-cumi (Loligo sp.).dan data dianalisis menggunakan rancangan acak kelompok.  Hasil tangkapan total sebanyak 136 ekor; yang terdiri dari 6 famili, 14 genus dan 24 spesiesikan. Analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perbedaan jenis umpan pada pancing dasar memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap hasil tangkapan. Hasil uji BNT untuk perlakuan menunjukkan bahwa penggunaan umpan cumi berbeda sangat nyata dengan ketiga umpan lainnya. Penggunaan umpan laying tidak berbeda dengan umpan tongkol tetapi berbeda sangat nyata dengan umpan selar. Penggunaan umpan tongkol tidak berbeda nyata dengan umpan selar.Kata-kata kunci: PulauTerluar, PulauMarore, ikan-ikankarang, pancing dasar
Kajian aspek teknis unit penangkapan kapal pole and line yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (Study of technical aspects of pole and line fishing catching unit at Bitung Oceanic Fishing Port) Sutrisno .; Meta S. Sompie; Janny F. Polii
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2 No. 6 (2017): Desember
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.6.2017.17008

Abstract

The objective of the research is to know technical aspect of pole and line fishing unit based at Bitung Oceanic Fishing Port. This thesis is expected to be an information for of Indonesia people especially North Sulawesi to efforts increase and development of pole and line fishing units. The method used in this thesis is descriptive method of technical aspects such as ship size, number of trips, number of anglers, number of catches. Data were analyzed descriptively by comparing technical variables that influence the catch, then the analysis result presented in graph. In general this research is a non hypothesis so that in the step of his research does not need to formulate of hypothesis. From the data of the research of the pole and line fishing gear in the Bitung Oceanic Fishing Port, where is the main ship size varies with length (L) from 25.37 to 28.75 m, breadt (B) from 4.50 to 5.17 m, depth (D) from 2.20 to 2.65 m, and length overall (Loa) from 30.55 to 33.15 m, and the size of fishing gear with the length of rod used varies also between 2.15 to 3.15 m, made entirely of bamboo material with a diameter of 3 cm. The length of the rope used varies from 2.50 to 3.10 m, made of nylon material, used fishing rods numbered 4 to 6, made of tin, the number of fishing gear that was taken each ship varies between 50 to 100 pieces. The number of catches from January to November 2016 skipjack (katsuwonus pelamis) of 7,922,288 kg with 218 trip trips, carried out by 8 ships with 20 to 25 persons.Keywords: ship size, number of trips, number of bait, number of anglers and catch ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengetahui aspek teknis unit penangkapan kapal pole and line yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung. Skripsi ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi rakyat Indonesia khususnya Sulawesi Utara untuk kemudian dilakukan usaha peningkatan dan pengembangan unit penangkapan kapal pole and line.  Metode yang digunakan dalam Skripsi ini adalah metode deskriptif yaitu aspek teknis seperti ukuran kapal, jumlah trip, jumlah pemancing, jumlah hasil tangkapan dan ketersediaan umpan. Data dianalisis secara deskriptif yaitu dengan membandingkan variabel-variabel teknis yang mempengaruhi hasil tangkapan, selanjutnya hasil analisis disajikan dalam bentuk grafik. Pada umumnya penelitian ini merupakan penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis. Dari data hasil penelitian mengenai alat tangkap kapal pole and line yang berpangkalang di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung, dimana ukuran utama kapal bervariasi dengan ukuran panjang (L) berkisar antara 25,37 – 28,75 m, Lebar (B) berkisar antara 4,50 – 5,17 m, Dalam (D) berkisar antara 2,20 – 2,65 m, dan panjang keseluruhan (Loa) berkisar antara 30,55 – 33,15 m, dan ukuran alat tangkap dengan panjang joran yang digunakan bervariasi juga antara 2,15-3,15 m, terbuat seluruhnya dari bahan bambu dengan diameter pangkal 3 cm. Panjang tali yang digunakan bervariasi dari 2,50-3,10 m, terbuat dari bahan nilon, mata pancing yang digunakan berukuran nomor 4-6, terbuat dari besi yang dilapisi timah, jumlah alat tangkap yang dibawa setiap kapal bervariasi antara  50-100 buah. Jumlah hasil tangkapan dari bulan Januari s/d November 2016 adalah: ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) sebanyak 7.922.288 kg dengan jumlah trip 218 trip, yang dilaksanakan oleh 8 buah kapal dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 20 - 25 orang.Kata Kunci : Ukuran Kapal, Jumlah Trip, Jumlah Umpan, Jumlah Pemancing dan Hasil Tangkapan.
Fluktuasi hasil tangkapan mini purse seine yang didaratkan di Pelabuhan Samudra Bitung (Catch fluctuations of mini purse seine landed in Oceanic Fisheries Port, Bitung) Sunarto Sunarto; Isrojaty Johanes Paransa; Alfred Luasunaung
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2 No. 6 (2017): Desember
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.6.2017.18664

Abstract

Fish catches landed in the Oceanis Fisheries Port (OFP), Bitung, are mackerel (Decapterus sp), ray finned bony fish (Euthynus sp), yellowstripe scad (Selaroides sp), and mackerel (Rastrelliger sp). This study used descriptive method and aimed to know the composition and the fluctuation of mini purse seine catches landed in OFP Bitung, to know the catch per unit effort (CPUE), and to analyze the fishing season.  Catch composition in 2012-2016 consisted of Euthynnus spp. (37.30%), Decapterus sp. (27.59%), Selaroides sp. (25.89%), and Rastrelliger sp. (9.22%). The highest total number of catch occurred in 2014 (650.29 tons), then in 2015 (509. 91 ton), and 2016 (338.31 tons). The highest CPUE was recorded in 2012 and 2013, in November and August, respectively. In 2014, the highest occurred in September then December. In 2015, the highest was found in  January then March. In 2016, the highest was recorded in June than October and November. Fishing season in 2012 and 2013 occurred in October and August; In 2014, the highest was in September then December; in 2015, the highest occurred in January, and in 2016, the highest was in June.Keywords; mini purse seine, small pelagic fish, CPUE, fishing season ABSTRAK Hasil tangkapan yang di daratkan di Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Bitung , adalah ikan layang (Decapterus sp), ikan tongkol (Euthynus sp), ikan selar (Selaroides sp), dan ikan kembung (Rastrelliger sp). Penelitian menggunakan metoda deskriptif, bertujuan mengetahui komposisi dan fluktuasi jumlah tangkapan mini purse seine yang didaratkan di PPS Bitung, mengetahui tingkat upaya penangkapan dengan mini purse seine, menganalisis musim penangkapan ikan dengan mini purse seine yang didaratkan di PPS Bitung.  Komposisi jumlah tangkapan mini purse seine rata-rata Tahun 2012 - 2016 terdiri ikan tongkol (37,30%); ikan layang (27,59%), ikan selar (25,89%) dan ikan kembung (9,22%). Total jumlah tangkapan tertinggi terjadi pada Tahun 2014 (650,29 ton), kemudian Tahun 2015 (509, 91 ton) dan Tahun 2016 (338,31 ton).  tingkat upaya penangkapan ikan (CPUE) dengan mini purse seine Tahun 2012 dan 2013, tertinggi pada bulan November kemudian Agustus; Tahun 2014 tertinggi bulan September kemudian Desember; Tahun 2015 tertinggi bulan Januari kemudian Maret; Tahun 2016 tertinggi bulan Juni kemudian Oktober dan November. Musim penangkapan ikan dengan mini purse seine Tahun 2012 dan 2013 terjadi pada bulan Oktober dan Agustus; Tahun 2014 tertinggi bulan September kemudian Desember; Tahun 2015 tertinggi bulan Januari dan Tahun 2016 tertinggi di bulan Juni.Kata-kata kunci, mini purse seine, pelagis kecil, CPUE, musim penangkapan
Strapping band sebagai asesori pada jaring insang dasar untuk meningkatkan hasil tangkapan (Strapping band as accessories in bottom gill net to increase catches) Isrojaty Johanes Paransa; Sudirman .; Emil Reppie
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2 No. 6 (2017): Desember
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.6.2017.18812

Abstract

This study was aimed at analyzing the use of strapping band on the fish catch of bottom gill net. It was carried out by installing strapping bands on the sinker line with interval distance of 30 cm. 50 cm. and 90 cm, respectively. The traditional bottom gill net was used as control treatment. Fishing operations were conducted for 10 trips. Results showed that fish catches consisted of 12 species. The use of different strapping band distances obtained 109 individuals of fish for 30 cm distance, 76 individuals for 60 cm, and 45 individuals for 90 cm, respectively. Nevertheless, an optimal distance determination of the strapping band needs to be done in order to maximize the catch.Keywords: bottom gill net, strapping band, demersal fish ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis penggunaan strapping band terhadap hasil tangkapan pada jaring insang dasar. Penelitian dilakukan dengan mengoperasikan jaring insang dasar yang telah dipasang strapping band dan jaring insang dasar sebagai kontrol. Jarak antar strapping band masing-masing adalah 30 cm, 60 cm, dan 90 cm. Operasi penangkapan dilakukan sebanyak 10 trip dengan hasil tangkapan terdiri dari 12 spesies ikan dasar. Penggunaan jarak strapping band masing-masing memperoleh hasil tangkapan sebanyak 109 ekor untuk jarak 30 cm, 76 ekor untuk jarak 60 cm dan 45 ekor untuk jarak 90 cm. Meskipun demikian, penentuan jarak yang optimal untuk penempatan strapping band perlu dilakukan untuk memaksimalkan hasil tangkapan.Kata-kata Kunci: jaring insang, strapping band, ikan dasar.

Page 1 of 1 | Total Record : 6